SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Guna Mmemperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Ade Suci Ramadhani
NIM. 1705113774
Saya menyatakan bahwa tugas akhir saya ini adalah benar-benar hasil karya
saya sendiri. Bagian-bagian tertentu dari penulisan tugas akhir ini yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya sesuai dengan norma,
kaidah dan etika penulisan karya ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi apabila
di kemudian hari ditemukan adanya plagiat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
i
Pada tahap expert review, produk divalidasi oleh tiga orang validator.
Aspek yang dinilai meliputi aspek materi/isi, konstruk dan bahasa. Hasil validasi
untuk ketiga aspek didapatkan bahwa soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau
dinyatakan valid dengan presentase 80,55% disertai beberapa saran dan komentar.
Bersamaan dengan itu dilakukan juga tahap one-to-one, dimana soal HOTS
diujicobakan kepada 6 peserta didik untuk melihat keterbacaan dari soal HOTS
dengan melakukan wawancara langsung setelah soal HOTS dikerjakan. Saran dan
komentar yang didapat dari validator dan peserta didik dijadikan dasar dalam
merevisi soal HOTS yang dikembangkan.
Setelah soal HOTS dinyatakan valid, soal HOTS kemudian diujicobakan
kepada 12 peserta didik pada tahap small group. Peserta didik juga diminta untuk
mengisi kusioner untuk melihat respon beserta saran dan komentar. Dari jawaban
12 peserta didik, dapat dilihat peserta didik telah memahami kalimat dari setiap
soal yang dikembangkan dan sudah mampu menyusun strategi dalam
menyelesaikan soal HOTS meskipun masih terdapat kesalahan dan beberapa soal
tidak terjawab dengan benar. Dari hasil analisis kusioner diperoleh respon peserta
didik terhadap soal HOTS dinyatakan sangat baik dengan presentase 84,58%.
Hasil penyelesaian beserta saran dan komentar dari peserta didik dijadikan dasar
dalam merevisi soal HOTS untuk tahapan penelitian selanjutnya.
Setelah direvisi, selanjutnya soal HOTS diujicobakan pada tahap field test
kepada subjek uji coba yang terdiri dari 33 peserta didik. Setelah diujicobakan,
hasil jawaban peserta didik dianalisis. Dari hasil analisis jawaban peserta didik
diperoleh 20 soal dinyatakan valid dan 2 soal dinyatakan tidak valid. Sehingga
untuk analisis reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda 2 soal yang
dinyatakan tidak valid tidak diikutsertakan. Nilai relibialitas 20 soal HOTS adalah
sebesar 0,93 dan dinyatakan sangat tinggi. Sedangkan untuk taraf kesukaran, 4
soal memiliki taraf kesukaran sedang dan 16 soal memiliki taraf kesukaran sukar.
Untuk daya pembeda diperoleh 9 soal memiliki daya pembeda cukup dan 11 soal
memiliki daya pembeda baik. Oleh karena itu, diperoleh produk final 20 soal
HOTS berkonteks budaya Melayu Riau pada materi segiempat dan segitiga untuk
kelas VII SMP/MTs.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillahirabbil‟alamiin. Segala puji dan syukur hanya milik Allah
Subhanahu wa ta‟ala yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini dengan baik. Shalawat dan
salam tidak lupa penulis curahkan kepada junjungan dan Nabi kita, Muhammad
shallallahu „alaihi wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penyusunan tugas akhir (skripsi) yang berjudul Pengembangan Soal
Higher Order Thinking Skills (HOTS) Berkonteks Budaya Melayu Riau pada
Materi Segiempat dan Segitiga Kelas VII SMP/MTs, tentunya tidak akan pernah
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Kartini, S.Pd, M.Si selaku Koordinator Program Studi Pendidikan
Matematika.
2. Ibu Syarifah Nur Siregar, S.Si, M.Pd selaku pembimbing akademik dan
dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan
pemikiran dalam memberikan bimbingan, arahan, nasehat, motivasi dan
bantuan kepada penulis dalam penyempurnaan isi penulisan tugas akhir
(skripsi) ini.
3. Bapak Dr. Sehatta Saragih, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan
bimbingan, arahan, nasehat, motivasi dan bantuan kepada penulis dalam
penyempurnaan isi penulisan tugas akhir (skripsi) ini.
4. Ibu Dr. Atma Murni, M.Pd, Bapak Dr. Elfis Suanto, M.Si dan Ibu Dra. Rini
Dian Anggraini, M.Pd selaku dosen penguji yang banyak memberikan
masukan dan arahan dalam penyempurnaan Pengembangan Soal Higher
Order Thinking Skill (HOTS) Berkonteks Budaya Melayu Riau peneliti.
5. Bapak Dr. Nahor Murani Hutapea, M.Pd., Bapak Dr. Nofriyandi, S.Pd.,
M.Pd. dan Bapak Dr. Dedek Andrian, S.Pd.,M.Pd, selaku validator yang telah
iii
memberikan saran dan masukan yang sangat membangun terhadap tes yang
dikembangkan oleh peneliti dalam skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu seluruh dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Riau yang telah mengajar dan mendidik peneliti.
7. Seluruh pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga Allah Subhanahu wa ta‟ala memberi balasan yang setimpal atas
bantuan, dukungan, motivasi dan semangat yang senantiasa diberikan, semoga
skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
RINGKASAN ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
v
DAFTAR TABEL
2.1 Indiktor Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ......................................... 15
2.2 Kriteria Validitas Internal ......................................................................... 24
2.3 Kriteria Reliabilitas ................................................................................... 26
2.4 Kriteria Taraf Kesukaran ........................................................................... 28
2.5 Kriteria Daya Pembeda ............................................................................. 29
2.6 Sifat-sifat, Keliling dan Luas Segiempat .................................................. 34
2.7 Jenis dan Sifat-sifat Segitiga ..................................................................... 35
3.1 Aspek pada Lembar Validasi .................................................................... 47
3.2 Aspek pada Kusioner Respon Peserta Didik ............................................. 48
3.3 Indikator pada Soal HOTS ........................................................................ 49
3.4 Kriteria Penilaian Validitas Internal .......................................................... 51
3.5 Kriteria Respon Peserta Didik ................................................................... 52
3.6 Kriteria Reliabilitas ................................................................................... 55
3.7 Kriteria Taraf Kesukaran ........................................................................... 56
3.8 Kriteria Daya Pembeda ............................................................................. 58
4.1 Keterkaitan Konteks Budaya Melayu Riau dengan Bangun Datar
Segiempat dan Segitiga ............................................................................. 62
4.2 Saran-saran Perbaikan dari Validator ........................................................ 68
4.3 Contoh Perbaikan Kisi-Kisi Soal HOTS ................................................... 69
4.4 Contoh Perbaikan Rumusan Kalimat Soal HOTS .................................... 69
4.5 Contoh Perbaikan Alternatif Penyelesaian ................................................ 70
4.6 Skor Rata-rata Validasi Apek Materi ........................................................ 71
4.7 Skor Rata-rata Validasi Aspek Konstruksi ............................................... 72
4.8 Skor Rata-rata Validasi Aspek Bahasa ..................................................... 73
4.9 Hasil Perhitungan Validasi Aspek Materi, Konstruksi dan Bahasa .......... 73
4.10 Komentar Peserta Didik Tahap One-to-one ............................................. 75
4.11 Komentar Peserta Didik Tahap Small Group .......................................... 79
4.12 Hasil Perhitungan Uji Validitas Butir Soal ............................................. 80
4.13 Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal ................................................ 81
4.14 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal ................................................... 82
vi
DAFTAR GAMBAR
2.1 Level Taksonomi Bloom Revisi Krathwhol dan Anderson ...................... 21
2.2 Motif Kuda Kencana ................................................................................. 32
2.3 Rumah Adat Limas Potong ....................................................................... 32
2.3 Tapak Rimau ............................................................................................. 33
2.4 Bagan Kerangka Berpikir .......................................................................... 38
3.1 Tahapan Development Studies ................................................................. 40
4.1 Kisi-Kisi Soal HOTS Berkonteks Budaya Melayu Riau .......................... 63
4.2 Soal HOTS Berkonteks Budaya Melayu Riau .......................................... 64
4.3 Alternatif Penyelesaian dan Pedoman Penskoran ..................................... 66
4.4 Komentar Salah Satu Peserta Didik Tahap Small Group ......................... 78
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Analisis Instrumen Tes di Sekolah ............................................................ 99
2. Silabus Materi Segiempat dan Segitiga ..................................................... 102
3. Analisis Kompetensi dan Materi ............................................................... 106
4. Matriks Soal HOTS Berkonteks Budaya Melayu Riau ............................ 108
5. Kisi-kisi Soal HOTS Berkonteks Budaya Melayu Riau ........................... 109
6. Kisi-kisi Lembar Validasi ......................................................................... 117
7. Lembar Validasi Internal ........................................................................... 118
8. Rubrik Lembar Validasi ............................................................................ 124
9. Lembar Respon Peserta Didik ................................................................... 127
10. Hasil Validasi Internal ............................................................................. 130
11. Hasil Analisis Respon Peserta Didik ...................................................... 135
12. Pengolahan Data Respon Peserta Didik .................................................. 139
13. Pengolahan Data Validitas Eksternal, Reliabilitas, Taraf Kesukaran
dan Daya Pembeda ................................................................................. 141
14. Pengujian Validitas Butir Soal dan Reliabilitas Menggunakan SPPS .... 160
15. Surat Penelitian ....................................................................................... 164
16. Dokumentasi Penelitian .......................................................................... 165
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1. Manfaat Teoretis
Produk yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi referensi sekaligus
menambah pengetahuan tentang pengembangan soal HOTS berkonteks
budaya Melayu Riau sebagai instrumen penilaian pada materi segiempat
dan segitiga kelas VII SMP/MTs.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, produk dapat digunakan sebagai modal dalam
pengembangan diri di bidang penelitian dan menambah wawasan serta
pengalaman peneliti sebagai calon guru dalam mengembangkan soal
HOTS sebagai instrumen penilaian.
b. Bagi guru, produk dapat digunakan sebagai referensi soal yang dapat
digunakan untuk evaluasi pembelajaran di sekolah, khususnya pada
materi segiempat dan segitiga untuk meningkatkan kualitas dan mutu
pembelajaran.
c. Bagi peserta didik, produk dapat digunakan sebagai sumber melatih
kemampuan berpikir tingkat tinggi agar mampu bersaing secara global.
12
13
Mencipta (C6)
Mengevaluasi (C5)
HOTS
Menganalisis (C4)
Mengaplikasi (C3)
Memahami (C2)
LOTS
Mengingat (C1)
c. Mencipta (creating-C6)
Mencipta menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu
merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan,
memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah dan
mengubah (Fanani, 2018:70). Mencipta diartikan sebagai
meletakkan beberapa elemen dalam satu kesatuan yang menyeluruh
sehingga terbentuklah dalam satu bentuk yang koheren atau
fungsional. Proses yang termasuk dalam kategori ini meliputi proses
memunculkan, merencanakan dan menghasilkan (Utari, 2019 :16)
Adapun indikator yang dapat diamati dalam mengembangkan soal
HOTS dengan level berpikir C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan
C6 (mencipta) berdasarkan Taksonomi Bloom revisi Krathwhol dan
Anderson pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
KBTT Indikator
Menganalisis Differentiating Mampu menentukan potongan
(Analyze) (membedakan) informasi yang relevan dari
Organizing permasalahan yang disajikan
(mengorganisasi) Mampu menata potongan informasi
Atributing yang relevan
(menghubungkan) Mampu menentukan tujuan dan
hubungan dari informasi tersebut
Mengevaluasi Checking Mampu melakukan pengujian
(Evaluate) (memeriksa) terhadap informasi untuk
memastikan nilai efektivitas atau
Critiquing manfaatnya
(menilai) Menerima atau menolak suatu
pernyataan berdasarkan kriteria
yang telah di tetapkan.
Mencipta Generating Membuat generalisasi suatu ide
(create) (hipotesis) atau cara pandang terhadap sesuatu
Planning Merancang suatu cara untuk
(Merencanakan) menyelesaikan masalah.
Producing Mengorganisasikan unsur-unsur
(membangun) atau bagian-bagian untuk menjadi
struktur baru
(Sumber : Ramirez dan Ganaden dalam Faisal, 2015:13)
16
3. Soal Uraian
Soal uraian merupakan salah satu bentuk tes tertulis yang bisa
digunakan dalam pendidikan. Soal uraian adalah soal yang menuntut
peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah
dipelajari dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan
dengan menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk tulisan sehingga
ditemukan solusi dari permasalahan yang diberikan (Ditjen GTK 2019:44).
Soal berbentuk uraian mampu mendorong peserta didik untuk berani
mengemukakan pendapat dan memberikan kesempatan untuk
mengutarakan maksud dari penyelesaian yang diberikan. Dengan soal
uraian juga dapat diketahui sejauh mana peserta didik mendalami sesuatu
masalah yang diberikan (Sari, 2015:45).
Soal uraian dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam hal
menyajikan jawaban terurai secara bebas dan dapat juga mengukur
kemampuan peserta didik dalam hal menguraikan gagasan-gagasan atau
kemampuan menyelesaikan hitung-hitungan terhadap materi atau konsep
21
dalam matematika (Zuhri, 2009: 70). Oleh karena itu, soal uraian
dikatakan tepat untuk mengukur dan melatih peserta didik dalam
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Dalam pengembangan soal uraian, tenaga pendidik harus
mempunyai gambaran tentang ruang lingkup materi yang akan ditanyakan
dan lingkup jawaban yang diharapkan, kedalaman dan panjang jawaban
peserta didik atau rincian jawaban peserta didik dalam penyelesaian
masalah yang diberikan (Ditjen GTK 2019:44). Setiap butir soal uraian
yang dikembangkan harus sesuai dengan kisi-kisi yang dikembangkan dan
dilengkapi dengan pedoman penskoran. Kisi-kisi soal disusun untuk
memastikan butir-butir soal yang dikembangkan mewakili apa yang
seharusnya diukur. Kisi-kisi soal merupakan spesifikasi yang memuat
kriteria soal yang akan dikembangkan (Kemendikbud, 2017:45).
Sedangkan pedoman penskoran digunakan sebagai pedoman dalam
menetapkan skor hasil penyelesaian pekerjaan peserta didik. Pada soal
berbentuk uraian, ada dua jenis pedoman penksoran yaitu pedoman
penskoran analitik dan pedoman penskoran holistik (Wardhani dan
Sumaryanta, 2018:109).
Dalam penelitian ini kisi-kisi soal HOTS yang dikembangkan
berdasarkan buku Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan Satuan Pendidik
(Kemendikbud, 2017) dan buku Modul Penyusunan Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills) Matematika
(Kemendikbud, 2019). Komponen-komponen yang termuat dalam kisi-kisi
soal HOTS yang dikembangkan meliputi (1) jenjang pendidikan;
(2) materi pokok; (3) kelas/semester; (4) bentuk soal; (5) kompetensi
dasar; (6) indikator pencapaian kompetensi; (7) materi pembelajaran;
(8) indikator soal; (8) level kognitif; (9) nomor soal; dan (10) konteks
budaya Melayu. Sedangkan pedoman penskoran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pedoman penskoran holistik, dimana memuat
kategori-kategori berdasarkan indikator soal HOTS Taksonomi Bloom
revisi Krathwhol dan Anderson yang meliputi C4 (mengalisis), C5
22
tetap dalam mengukur yang hendak diukur dilihat dari nilai reliabilitas
yang diperoleh (Sukardi, 2011:43). Nilai reliabilitas soal HOTS
berkonteks budaya Melayu Riau yang dikembangkan pada penelitian ini
diperoleh dengan internal consistency, yaitu mengujicobakan soal yang
dikembangkan sebanyak satu kali kepada peserta didik yang merupakan
subjek uji coba penelitian (Rusdi, 209:220). Butir soal HOTS
berkonteks budaya Melayu Riau yang diikutsertakan untuk melakukan
perhitungan nilai reliabilitasnya adalah soal HOTS yang dikategorikan
valid pada pengujian validitas internal maupun validitas eksternal.
Hasil jawaban peserta didik kemudian dianalisis dan diberi skor
skor maksimum 4 dan minimum 0 untuk setiap kriteria dari indikator
level kognitif soal sesuai dengan pedoman penskoran yang telah
dikembangkan. Skor yang diperoleh untuk setiap peserta didik
selanjutnya dilakukan perhitungan untuk memperoleh nilai reliabilitas
dengan menggunakan rumus cronbach‟s alpha (a). Hasil nilai
reliabilitas yang diperoleh selanjutnya dicocokkan dengan kriteria
penilaian reliabilitas yang dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Kriteria Reliabilitas
Reliabilitas Kriteria
Sangat rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat tinggi
(Sumber: Sundayana, 2014:70)
Soal dikatakan reliabel jika skor yang diperoleh peserta didik
memiliki korelasi yang tinggi dengan skor total. Soal yang memiliki
reliabilitas yang tinggi akan memberikan hasil yang relatif sama atau
konsisten jika digunakan dalam kurun waktu yang berbeda, sehingga
semakin tinggi nilai reabilitas soal maka semakin reliabel soal yang
dikembangkan (Ndiung dan Mariana, 2020:103).
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan reliabilitas pada
penelitian ini adalah suatu ukuran untuk melihat kekonsistenan soal
27
dalam mengukur apa yang hendak diukur dan diperoleh dari penilaian
langkah penyelesaian peserta didik terhadap pengerjaan soal dengan skor
maksimum 4 dan skor minimum 0 untuk setiap kriteria dari indikator
level kognitif C4, C5 dan C6 yang dianalisis dengan menggunakan rumus
reliabilitas dan dinyatakan dinyatakan dengan kriteria sangat tinggi,
tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah.
c. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran instrumen adalah suatu keberadaan yang menilai
apakah suatu instrumen penilaian atau soal tersebut dipandang sukar,
sedang atau mudah saat dikerjakan peserta didik (Sundayana, 2014:76).
Febiana (2015:39) menambahkan bahwa taraf kesukaran adalah
peluang atau propososi peserta didik menjawab tiap butir soal pada
tingkat kemampuan tertentu. Taraf kesukaran perlu diperhatikan dalam
mengembangkan soal, karena dalam penggunaan soal dalam
pembelajaran, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit. Dalam penelitian ini, taraf kesukaran soal HOTS
berkonteks budaya Melayu Riau diperoleh dengan mengujicobakan soal
yang dikembangkan kepada peserta didik yang merupakan subjek uji
coba penelitian. Butir soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau yang
diikutsertakan untuk melakukan perhitungan taraf kesukaran adalah
soal HOTS yang dikategorikan valid pada pengujian validitas internal
maupun validitas eksternal.
Hasil jawaban peserta didik kemudian dianalisis dan diberi skor
skor maksimum 4 dan minimum 0 untuk setiap kriteria dari indikator
level kognitif soal sesuai dengan pedoman penskoran yang telah
dikembangkan. Skor yang diperoleh untuk setiap peserta didik
selanjutnya dilakukan perhitungan untuk memperoleh taraf kesukaran
dengan menggunakan rumus taraf kesukaran untuk soal uraian. Hasil
nilai taraf kesukaran yang diperoleh selanjutnya dicocokkan dengan
kriteria taraf kesukaran yang dapat diilihat pada Tabel 2.4 berikut.
28
melayu sebagai kawasan lintas budaya yang telah menjadi jati diri
masyarakat riau.
Pada penelitian ini, budaya Melayu Riau dijadikan konteks dalam
merumuskan soal HOTS pada materi segiempat dan segitiga kelas VII
SMP/MTs. Penggunaan konteks budaya Melayu Riau dalam
pengembangan soal HOTS sebagai dukungan terhadap perbaikan
kurikulum 2013 untuk mempersiapkan peserta didik dalam kehidupan
masa kini dan masa depan dengan tetap mengembangkan kemampuan
sebagai pewaris budaya bangsa (Permendikbud No 35 Tahun 2018).
Pemanfaatan budaya Melayu Riau dalam mengembangkan soal HOTS
merupakan salah satu bentuk untuk merencanakan pembelajaran yang
kreatif sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna secara
kontekstual (Wandari, 2018:49).
Banyak konsep-konsep matematika yang tertanam didalam budaya
Melayu Riau. Dengan memasukkan budaya Melayu Riau dalam
pengembangan soal HOTS, maka peserta didik akan dapat lebih mengenali
budayanya sendiri dan lebih mudah memahami persoalan karena
berhubungan dengan lingkungannya sendiri. Pengembangan soal HOTS
matematika dengan menggunakan konteks budaya Melayu Riau juga
menjadi karekteristik soal HOTS yang berbasis permasalahan kontekstual
jika soal yang disajikan menggunakan stimulus (Dikjen GTK, 2019: 39).
Konteks budaya Melayu Riau yang digunakan dalam pengembangan
soal HOTS pada materi segiempat dan segitiga dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.:
a. Motif atau Hias Melayu
Motif atau hias melayu digunakan dalam berbagai seni rupa
melayu Riau, diantaranya ukiran, kerajinan/tenun dan gambar. Berbagai
motif atau hias Melayu Riau di antaranya adalah Bulan-bulan, Pucuk
Rebung, Pucuk Rebung Berbanjar, Lubang Angina Berwajik-wajik, dan
Hias kuda Kencana. Banyak ragam hias Melayu yang jika
32
a. Kedua diagonalnya
berpotongan saling tegak
Persegi lurus.
b. Kedua diagonalnya membagi
𝑠 sudut menjadi dua sama
besar.
c. Mempunyai dua sumbu
simetri, yaitu 4 simetri lipat
dan 4 simetri putar.
Jajargenjang a. Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar.
b. Kedua diagonalnya
berpotongan membagi dua
𝑠 bagian sama panjang.
𝑎 c. Jumlah sudut yang berdekatan
saling berpelurus ( ).
d. Mempunyai dua simetri putar.
a. Kedua diagonal berpotongan
Belah ketupat saling tegak lurus.
b. Kedua diagonalnya membagi
𝑎 sudut-sudut yang berhadapan
menjadi dua sama besar.
c. Mempunyai dua sumbu
simetri yaitu 2 simetri lipat
dan 2 simetri putar.
a. Sepasang sudut yang
berhadapan sama besar.
b. Salah satu diagonalnya
Layang-layang merupakan sumbu simetri.
𝑎 c. Salah satu diagonalnya
memotong diagonal lainnya
sama panjang.
𝑏 d. Kedua diagonalnya
berpotongan saling tegak
lurus.
e. Mempunyai satu buah simetri
lipat, dan tidak memiliki
simetri putar.
Trapesium a. Memiliki sepasang sisi yang
𝑐 sejajar tapi tidak sama panjang
b. Jumlah sudut yang berdekatan
𝑑 𝑏 di antara dua sisi sejajar saling ( )
berpelurus ( )
𝑎 c. Sudut berhadapan tidak sama
besar
35
b. Segitiga
Segitiga dalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan
mempunyai tiga buah titik sudut dimana jumlah tiga buah sudut
tersebut adalah . Segitiga dilambangkan dengan “ ”. Jenis-jenis
segitiga berdasarkan sudutnya terdiri dari segitiga siku-siku, segitiga
lancip, dan segitiga tumpul. Jenis-jenis segitiga berdasarkan sisinya
terdiri dari segitiga sembarang, segitiga sama kaki dan segitiga sama
sisi. Adapun sifat-sifat dari setiap jenis segitiga adalah sebagai berkut :
Tabel 2.7 Jenis dan Sifat-Sifat Segitiga
No. Jenis Segitiga Sifat-sifat Segitiga
1 Segitiga siku-siku Salah satu sudutnya siku-siku atau
b a
t
c
Ket: keliling; luas; alas; tinggi
field test. Namun pada tahap one-to-one Cahyani hanya meminta satu orang
peserta didik mengerjakan soal-soal yang telah dikembangkan dan kemudian
memberikan komentar atau tanggapan terhadap soal yang telah dikerjakan,
padahal dalam buku Rusdi (2019:196) pada tahap one-to-one, jumlah
minimal peserta didik yang dilibatkan adalah 3 orang dengan kemampuan
yang berbeda.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Etika Khaerunnisa dan Aan
Subhan Pamungkas (2018) dengan judul penelitian “Pengembangan
Instrumen Kecakapan Matematis dalam Konteks Kearifan Lokal Budaya
Banten pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar”, digunakan konteks budaya
Banten pada pengembangan Instrumen kecakapan matematis pada materi
bangun ruang sisi datar sehingga menghasilkan 19 butir soal uraian yang
valid dan reliabel. Konteks budaya Banten yang digunakan dalam
pengembangan insturumen kecakapan matematis berupa benda-benda sejarah
Banten seperti keraton kaibon, rumah adat Banten, lumbung padi khas Baduy
dan sebagainya serta permainan rakyat dan budaya aktifitas masyarakat
Banten.
Ketiga penelitian diatas memiliki ruang lingkup dan sasaran yang
hampir sama dengan peneliti, yaitu melakukan pengembangan pembelajaran
matematika sehingga memperoleh soal Higher Order Thinking Skills (HOTS)
berkonteks budaya yang dapat digunakan referensi soal yang dapat digunakan
untuk alat evaluasi dalam pembelajaran atau untuk sumber belajar peserta
didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Soal HOTS
Mengukur kemampuan
Soal Level C4, C5 dan C6
berpikir tingkat tinggi
Revise
Revise
One-to-one
40
41
b. Desain
Pada tahapan ini dilanjutkan dengan merancang atau mendesaian
produk dari penelitian sehingga dihasilkan produk awal dan isntrumen
yang digunakan dalam penelitian pengembangan. Adapun kegiatan
yang akan dilakukan diantaranya adalah :
1) Menentukan jumlah dan tipe soal HOTS berkonteks budaya Melayu
Riau yang dikembangkan
2) Menyesuaikan dan menggumpulkan gambar konteks budaya Melayu
Riau yang sesuai dengan materi pokok segiempat dan segitiga
3) Merumuskan kisi-kisi soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau
4) Merumuskan soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau
5) Merumuskan alternatif penyelesaian dan pedoman penskoran soal
HOTS berkonteks budaya Melayu Riau
6) Merancang instrumen berupa lembar validasi dan angket respon
peserta didik
2. Formatif Evaluation
Pada tahap formatif evaluation pada penelitian ini meliputi :
a. Self Evaluation
Pada self evaluation, produk awal yang terdiri dari kisi-kisi, soal
HOTS, alternatif penyelesaian dan pedoman penskoran soal HOTS
berkonteks budaya Melayu Riau pada materi segiempat dan segitiga
serta instrumen penelitian yang telah dikembangkan dinilai kembali
oleh peneliti dan dibantu dengan dosen pembimbing. Penilaian
dilakukan untuk memastikan kembali produk awal dan instrumen
penelitian yang dikembangkan sudah lengkap dan sesuai sehingga dapat
dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Produk awal yang telah dinilai pada
tahap self evalution ini selanjutnya disebut dengan prototype I.
b. Expert Review
Protortype I yang dihasilkan divalidasi oleh validator yang terdiri
dari satu dosen Pendidikan Matematika Universitas Riau dan dua dosen
45
d. Small Group
Pada tahap small group, prototype II diujicobakan kepada 12
peserta didik kelas VII.6 SMPN 4 Pekanbaru yang terdiri dari 4 peseta
didik berkemampuan tinggi, 4 peserta didik berkemampuan sedang dan
4 peserta didik berkemapuan rendah. Peserta didik diminta
mengerjakan, mengamati dan memberikan saran serta komentar
terhadap soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau melalui kusioner
respon yang telah dirancang oleh peneliti. Hasil pengisian kusioner
respon peserta didik akan dianalisis untuk memperoleh informasi
apakah respon peserta didik baik/positif atau buruk/negatif.
Berdasarkan hasil tes serta saran dan komentar peserta didik pada small
group ini dijadikan bahan untuk merevisi prototype II yang kemudian
disebut sebagai prototype III
e. Field Test
Pada field test, prototype III diujicobakan kepada subjek uji coba
penelitian yaitu 33 peserta didik kelas VII.1 SMPN 4 Pekanbaru dengan
kemampuan yang heterogen dan telah mempelajari materi segiempat
dan segitiga. Dari kegiatan field test akan diperoleh skor jawaban
peserta didik terhadap pengerjaan soal HOTS berkonteks budaya
Melayu Riau. Skor yang diperoleh selanjutnya ditabulasi dan dianalisis
untuk melihat nilai validitas butir soal, reliabilitas soal HOTS, taraf
kesukaran dan daya pembeda tiap butir soal HOTS berkonteks budaya
Melayu Riau yang dikembangkan. Hasil analisis akan disesuaikan
dengan kriteria kualitas yang telah ditetapkan sehingga dihasilkan soal
HOTS berkonteks budaya Melayu Riau atau prototype final sebagai
bank soal HOTS yang bisa digunakan tenaga pendidik sebagai referensi
dalam mengembangkan soal HOTS atau sebagai sumber belajar bagi
peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
47
tahap field test, tes diberikan kepada 33 peserta didik kelas VII.1 SMPN 4
Pekanbaru untuk memperoleh nilai validitas butir soal, reliabilitas, taraf
kesukaran dan daya pembeda tiap butir soal HOTS.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Analisis Validitas Internal Soal HOTS
Aspek penilaian validasi internal dilakukan terhadap aspek isi/materi,
konstruksi, dan bahasa dalam bentuk skala penilaian. Untuk menentukan
kevalidan internal soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau yang
dikembangkan dilakukan berdasarkan langkah-langkah berikut :
1. Data hasil validasi yang terkumpul kemudian ditabulasi.
2. Menghitung jumlah skor jawaban yang diperoleh dari angket dan
menentukan skor maksimal. Jumlah skor maksimal yaitu: skor
tertinggi tiap item × jumlah item × jumlah responden.
3. Hasil tabulasi kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Sa’adah, 2019:181):
Keterangan :
= Skor validasi
= Total skor empiris dari para ahli
= Total skor maksimal yang diharapkan
4. Menentukan kriteria berdasarkan hasil validasi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Validasi Internal
Persentase Keterangan
0 – 20 Sangat lemah/tidak valid (diganti)
21 – 40 Lemah/ kurang valid
41 – 60 Cukup/cukup valid
61 – 80 Kuat/valid
81 – 100 Sangat kuat/sangat valid
(Sumber: Sa’adah, 2019:181)
52
Keterangan :
= Skor responden
= Total skor empiris dari responden
= Total skor maksimal yang diharapkan
4. Menentukan kriteria berdasarkan hasil responden dapat dilihat pada
tabel di bawah ini
Tabel 3.5 Kriteria Respon Peserta Didik
Persentase Keterangan
0 – 20 Sangat Tidak Baik
21 – 40 Tidak Baik
41 – 60 Cukup baik
61 – 80 Baik
81 – 100 Sangat Baik
(Sumber: Sa’adah, 2019:181)
53
3. Mencari dengan ( )
4. Membuat kesimpulan, dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika , butir soal HOTS dikatakan valid, atau
Jika , butir soal HOTS dikatakan tidak valid.
d. Reliabilitas soal HOTS
Reliabilitas soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau didapatkan
dengan mengujicobakan butir soal yang dikembangkan kepada subjek uji
coba penelitian dengan teknik internal consistency, yaitu dengan cara
54
menujicobakan instrumen atau soal HOTS kepada peserta didik subjek uji
cobaa penelitian sekali saja, kemudian hasil data uji coba dianalisis (Rusdi,
2019:220). Soal yang dianalisis reliabilitasnya adalah soal yang dinyatakan
valid, baik validasi internal maupun validitas butir soal. Hasil jawaban
peserta didik digunakan sebagai data dalam menganalisis reliabilitas soal
HOTS berkonteks budaya Melayu Riau. Analisis reliabilitas soal HOTS
yang dikembangkan dilakukan berdasarkan langkah-langkah berikut
(Sundayana, 2014:59):
1. Jawaban peserta didik diberi skor kemudian ditabulasi.
2. Menghitung varians skor tiap butir soal dengan rumus berikut :
(∑ )
∑
Keterangan
Varians skor tiap-tiap soal
Skor item butir soal ke-i
Jumlah peserta didik
3. Menghitung varians total dengan rumus berikut :
( )
∑
Keterangan
Varians total
Jumlah Skor total tiap soal
Jumlah peserta didik
4. Menentukan nilai reliabilitas soal HOTS menggunakan rumus
Cronbach‟s Alpha ( ) berikut :
∑
ri = | || |
Keterangan:
r1 = Reliabilitas internal seluruh instrumen
k = Banyak soal
∑ Jumlah varians skor tiap-tiap soal
55
= Varians total
5. Menentukan kriteria berdasarkan hasil reliabilitas dapat dilihat pada
tabel di bawah ini
Tabel 3.6. Kriteria Reliabilitas
Reliabilitas Kriteria
Sangat rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat tinggi
(Sumber: Sundayana, 2014:70)
6. Mendeskripsikan hasil analisis.
Soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau yang dikembangkan
diterima dan dikatakan reliabel jika nilai reliabilitas yang diperoleh
berada para rentang 0,60 – 0,80 dengan kategori tinggi atau berada
pada rentang 0,80 – 1,00 dengan kategori sangat tinggi
e. Taraf Kesukaran
Analisis taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaran butir soal yang dikembangkan. Analisis taraf kesukaran
dilakukan setelah instrumen atau soal HOTS berkonteks budaya Melayu
Riau diujicobakan kepada pesrta didik subjek uji coba penelitian. Jawaban
dari peserta didik digunakan sebagai data dalam menganalisis taraf
kesukaran soal HOTS dengan menggunakan rumus taraf kesukaran untuk
soal uraian. Butir soal yang dianalisis taraf kesukarannya adalah butir soal
yang dikatakan valid baik valid secara internal maupun secara eksternal.
Analisis taraf kesukaran butir soal HOTS yang dikembangkan dilakukan
berdasarkan langkah-langkah berikut (Sundayana, 2014:76) :
1. Jawaban peserta didik diberi skor kemudian ditabulasi.
2. Menentukan skor maksimum untuk tiap butir soal
3. Menghitung taraf kesukaran dengan rumus berikut :
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
̅ = Rata-rata skor kelompok atas
̅ = Rata-rata skor kelompok bawah
6. Menentukan kriteria berdasarkan hasil daya pembeda yang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 3.8 Kriteria Taraf Daya Pembeda
Daya Pembeda Kriteria
Sangat jelek
Jelek
Cukup
Baik
Sangat baik
(Sumber: Sundayana, 2014:77)
7. Mendeskripsikan hasil analisis
Soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau yang dikembangkan
diterima dan dikatakan memiliki daya pembeda yang baik pada
penelitian ini jika butir soal yang dikembangkan memiliki daya
pembeda DP .
Analisis validitas butir soal dan reliabilitas juga dilakukaan dengan
menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service
Soluations) versi 25. Software SPSS memiliki kemampuan analisis statistik
yang tinggi karena sudah disesuaikan dengan prinsip-prinsip statistika
modern yang sudah diintegrasikan oleh para ahli statistik (Nuraeni, dkk,
2021:16). Oleh karena itu, hasil analisis software SPPS dalam menganalisis
validitas butir soal dan reliabilitas soal HOTS berkonteks budaya Melayu
Riau akan memberikan data yang akurat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
58
59
Riau meliputi rumah adat, motif atau raga hias dan permainaan
rakyat Melayu Riau yang dikemas sebagai bank soal HOTS materi
segiempat dan segitiga.
Saran dan komentar dari validator pada Tabel 4.2 dijadikan bahan
dalam memperbaiki atau merevisi prototype I. Berikut beberapa contoh
perbaikan yang dilakukan peneliti dalam merevisi prototype I :
69
Gambar 4.4 Komentar Salah Satu Peserta Didik Tahap Small Group
Dari kusioner yang telah diisi, saran dan komentar dari 12 peserta
didik pada tahap small group dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut.
79
Tabel 4.11 Saran dan Komentar Peserta Didik Tahap Small Group
Saran dan Komentar Keputusan Revisi
Peserta didik berkemampuan tinggi Memperbaiki
Soal dimengerti, hanya saja perlu logika yang kesalahan penulisan
tinggi dalam menyelesaikannya yang ada pada soal
Soal perlu penalaran yang sangat tinggi HOTS berkonteks
Ada kesalahan pengetikan pada beberapa soal budaya Melayu Riau
Gambar pada soal jelas dan berwarna membuat
lebih menarik
Banyak konteks yang belum diketahui, sehingga
menambah pengetahuan tentang budaya melayu
Peserta didik berkemampuan sedang Menambahkan
Soal nya sulit, membutuhkan waktu untuk keterangang panjang
mengerjakannya dan lebar pada
Sedikit bingung mengenai ukuran panjang dan gambar
lebar pada no 4
Soal seputar materi segiempat dan segitiga yang
pernah dipelajari, hanya saja soal kali ini lebih
sulit
Banyak konteks melayu yang baru terdengar
Peserta didik berkemampuan rendah Tidak digunakan
Soalnya susah sebagai bahan
Bahasa yang digunakan sulit dimengerti, perlu merevisi soal, karena
pemahaman yang tinggi soal yang
Waktu yang disediakan tidak cukup dikembangkan
Sebelumnya tidak pernah disajikan soal sesulit ini memang menuntun
Gambar bewarna sehingga sangat menarik, tetapi berpikir tingkat
soalnya sulit tinggi
Saran dan komentar dari 12 peserta didik pada tahap small group
ini dijadikan landasan untuk merevisi prototype II sehingga
menghasilkan prototype III yang siap diujicobakan kepada subjek uji
coba penelitian pada tahap field Test.
d. Field Test
Hasil revisi prototype II yang kemudian disebut sebagai prototype
III diuji cobakan kepada subjek uji coba penelitian, yaitu peserta didik
kelas VII.1 SMPN 4 Pekanbaru yang terdiri dari 33 orang pada tanggal
26 April 2021. Lampiran 12 halaman 140 menunjukkan pengolahan
data kusioner kepada subjek uji coba dan diperoleh persentase rata-rata
seluruh pernyataan adalah 85,30%. Berdasarkan kriteria respon peserta
didik pada Tabel 3.5 persentase skor tersebut berada pada range
80
Dari hasil perhitungan uji validitas butir soal pada Tabel 4.12
dapat dilihat dari 22 soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau
81
4.2 Pembahasan
Berdasarkan uraian hasil penelitian, diperoleh produk final penelitian
berupa Soal Higher Order Thingking Skills (HOTS) berkonteks budaya
Melayu Riau yang valid, reliabel dan memiliki tingkat kesukaran serta daya
pembeda yang baik sesuai dengan kriteria kualitas yang telah ditetapkan
peneliti. Soal HOTS dikembangkan dengan mengadopsi prosedur
pengembangan tipe development studies dengan dua tahapan yaitu
preliminary dan tahapam formative research oleh Tessmer yang terdiri atas
tahap self evaluation, expert review, one-to-one, small group dan field test.
Pada tahap preliminary, peneliti melakukan analisis sebagai titik awal
pelaksanaan penelitian yang tujuannya untuk melakukan penyidikan dalam
ruang lingkup pengembangan soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau.
Berbagai analisis telah dilakukan pada tahap ini, yakni analisis kebutuhan,
analisis peserta didik, analisis kurikulum dan analisis budaya Melayu Riau.
Pada analisis kebutuhan peneliti memfokuskan permasalahan dasar sehingga
diperlukan suatu pengembangan soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau.
Dimana pada penelitian ini, permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya
ketersediaan dan kemampuan tenaga pendidik dalam mengembangkan soal
HOTS yang dapat dijadikan instrumen dalam meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi peserta didik. Masalah pada penelitian ini sejalan
dengan penelitian Martina (2017) dimana kurangnya kemampuan
kemampuan guru dalam mengembangkan soal HOTS dikarenakan masih
kurangnya instrumen penilaian yang didesain khusus untuk melatih
mengembangkan soal HOTS.
Peneliti juga menganalisis karekteristik peserta didik melalui literatur
terkait, sehingga soal HOTS yang dikembangkan sesuai dengan tahapan
berpikir peserta didik yang dijadikan sasaran. Analisis kurikulum
pembelajaran matematika mencakup analisis Kompetensi Dasar (KD) pada
materi segiempat dan segitiga untuk menjabarkan beberapa Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK). Konteks budaya Melayu Riau yang digunakan
dalam pengembangan ini juga sebagai tuntutan perbaikan kurikulum 2013,
84
nilai yang sangat tinggi dengan kategori sangat valid, sedangkan penilaian
untuk aspek konstruksi dan bahasa dengan kategori valid. Hal ini dikarenakan
menurut validator untuk aspek materi/isi soal yang dikembangkan seluruhnya
sudah sesuai dengan materi, indikator soal dan level kognitif pada soal
HOTS. Sedangkan untuk aspek konstruksi dan bahasa, menurut validator
pada beberapa rumusan soal yang dikembangkan perlu diperbaiki redaksinya
sehingga konstruksinya jelas dan rumusan soal tidak mengandung makna
ganda.
Bersamaan dengan expert review, 22 soal HOTS yang sudah
dikembangkan pada tahap self evaluation juga diujicobakan kepada enam
peserta didik non subjek uji coba penelitian yang disebut dengan tahap one-to
one. Tahap one-to-one dilakukan pada tanggal 2 Maret 2021 dengan waktu
pengerjaan soal HOTS selama 2 x 40 menit. Setelah waktu pengerjaan
selesai, peneliti melakukan wawancara tak terstruktur kepada peserta didik
tersebut untuk memperoleh saran dan komentar terhadap soal HOTS yang
dikembangkan diantaranya perbaikan penulisan, perbaikan rumusan soal yang
rancu, perbaikan kualitas gambar dan waktu yang diberikan dalam pengerjaan
soal HOTS.
Saran dan komentar yang diperoleh dari hasil expert review dan one-to-
one dijadikan landasan bagi peneliti untuk melakukan revisi soal HOTS
berkonteks budaya Melayu Riau yang dikembangkan. Sehingga dari hasil
validasi oleh 3 validator, 22 soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau yang
sebelumnya terdiri dari 11 soal level kognitif C4 (menganalisis), 8 soal level
kognitif C5 (mengevaluasi) dan 3 soal level kognitif C6 (mencipta) direvisi
sehingga menjadi 15 soal C4 (menganalsis) dan 7 soal C5 (mengevaluasi).
Hal ini berarti untuk soal C6 (mencipta) yang dikembangkan belum sesuai
dengan level kognitif C6 dan tergolong kepada soal dengan level kognitif C4
(menganalisis). Setelah melakukan revisi, dilakukan penilaian diakhir validasi
dan tidak diperoleh komentar dan saran, sehingga peneliti dibenarkan untuk
melakukan tahapan peneliti selanjutnya yaitu small group.
87
Pada tahap small group, soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau
yang sudah direvisi sesuai saran dan komentar pada tahap expert review dan
one-to-one diuji cobakan lagi kepada kelompok kecil yang terdiri dari 12
peserta didik yang merupakan non subjek uji coba penelitian. Uji coba small
group dilakukan pada tanggal 5 April 2021 dengan waktu pengerjaan selama
3 x 40 menit secara luring atau offline. Penambahan waktu pengerjaan pada
tahap small group dilandasi dari saran dan komentar validator dan peserta
didik pada tahap one-to-one.
Setelah mengerjakan soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau,
peserta didik diminta untuk melakukan penilaian mengenai soal HOTS
berkonteks budaya Melayu Riau dengan mengisi kusioner yang telah
disiapkan peneliti untuk menilai kualitas keterbacan dari soal HOTS
berkonteks budaya Melayu Riau yang dikembangkan. Adapun kendala pada
tahapan ini, yaitu kurang fokusnya beberapa peserta didik dalam mengisi
kusioner soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau pada materi segimpat
dan segitiga untuk kelas VII SMP/MTs yang dikarenakan uji coba kepada
peserta didik responden ini dilaksanakan bukan saat kegiatan belajar
mengajar efektif. Namun, dapat diatasi dengan arahan yang diberikan oleh
guru matematika bersangkutan. Saran dan komentar dari peserta didik pada
tahap small group meliputi kesalahan pengetikan pada beberapa soal.
Berdasarkan saran dan komentar peserta didik pada tahap small group,
peneliti merevisi soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau yang
selanjutnya diujicobakan pada tahap field test.
Pada tahap field test, soal HOTS bekonteks Budaya Melayu Riau
diujicobakan kepada subjek uji coba yaitu peserta didik kelas VII.1 SMPN 4
Pekanbaru yang berjumah 33 orang untuk mendapatkan nilai validitas butir
soal, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda untuk setip soal yang
telah dikembangkan. Uji coba kepada subjek uji coba dilakukan secara
langsung oleh peneliti. Kendala yang dialami pada tahap field test ini adalah
kondisi pandemi Covid-19 dimana pada tanggal 20 April 2021 daerah SMPN
4 Pekanbaru berubah menjadi daerah dengan zona merah, sehingga segala
88
terdapat beberapa kendala yang dialami peserta didik. Pada saat uji coba
berlangsung ada sekitar 2-4 peserta didik subjek uji coba yang hanya
menggunakan satu perangkat karena keterbatasan yang tidak dapat
dipaksakan oleh peneliti. Kendala lainnya yaitu pada waktu tertentu ada
peserta didik yang keluar masuk secara otomatis di aplikasi zoom dikarenakan
jaringan yang buruk. Namun hal ini tidak menjadi hambatan yang besar
dalam tahap field test.
Setelah waktu pengerjaan soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau
habis dan link google form otomatis tertutup, peserta didik juga diminta untuk
mengisi kusioner yang telah disediakan peneliti secara online. Berdasarkan
tabulasi data respon peserta didik pada lampiran 12 halaman 140 persentase
rata-rata seluruh pernyataan dalam kuesioner respon oleh peserta didik adalah
85,30%. Merujuk pada kriteria di Tabel 3.5 persentase skor tersebut berada
pada range persentase skor 80,00%-100% dengan kriteria sangat baik atau
diperoleh respon peserta didik positif, sehingga diperoleh soal HOTS
berkonteks budaya Melayu Riau pada materi segiempat dan segitiga yang
final.
Adapun hasil yang diperoleh peserta didik dengan skor total 324,
peserta didik hanya dapat mencapai skor antara 8-189. Hasil tersebut tentu
saja masih tergolong rendah dan belum memuaskan. Peserta didik belum
mampu menjawab soal-soal HOTS. Hal tersebut disebabkan oleh peserta
didik yang belum terbiasa berpikir lebih tinggi dari sekedar menghapal dan
mengingat serta aplikasi. Hal ini dapat dilihat dari soal yang digunakan oleh
guru untuk penilaian hasil belajar. Tes yang digunakan masih berkisar pada
aspek ingatan, pemahaman, dan aplikasi. Tes atau soal yang digunakan untuk
penilaian hasil belajar belum sesuai dengan kompleksitas materi dan belum
berorientasi HOTS.
Nilai validitas butir soal dihitung dengan rumus pearson/product
moment dan diperoleh bahwa sebanyak 20 soal HOTS berkonteks budaya
Melayu Riau dikategorikan valid dan 2 soal HOTS berkonteks budaya
Melayu Riau yaitu soal nomor 2 dan 3 dikategorikan tidak valid. Hal ini
90
dikarenakan pada dua soal ini seluruh peserta didik mampu meberikan
penyelesaian yang hampir tepat, dimana tidak ada perbedaan bagi peserta
didik berkemampuan tinggi dengan peserta didik berkemampuan rendah.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan dua soal HOTS yang tidak valid ini tidak
mampu mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Dua soal
HOTS berkonteks budaya Melayu Riau yang tidak valid tersebut dibuang dan
tidak diikutsertakan dalam menghitung nilai reliabilitas, daya kesukaran dan
daya pembeda. Hal ini sesuai syarat pengembangan instrumen penilaian.
Nilai reliabilitas dihitung dengan rumus Cronbach‟s Alpha ( ) dan
diperoleh angka sebesar 0,93 berdasarkan kriteria reliabilitas Tabel 3.6
menurut Sundayana (2014:70) nilai uji reliabilitas berada pada rentang nilai
0,80-1,00 dengan kriteria sangat tinggi. Nilai reliabilitas sangat tinggi
meskipun nilai yang diperoleh peserta didik rendah, Hal ini dikarenakan soal
HOTS yang dikembangkan memiliki konsistensi tinggi dalam memberikan
hasil penilaian. Instrumen yang reliabel berarti tes tersebut dapat digunakan
untuk mengungkap ciri atau keadaan yang sesungguhnya dari subjek yang
diukur.
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui kesukaran soal dari soal
HOTS berkonteks Budaya Melayu Riau yang dikembangkan terdapat 16 soal
sukar dan 6 soal sedang. Sehingga dapat disimpulkan soal yang dihasilkan
dikategorikan baik. Hal ini sejalan dengan pernyataan Arikunto (2013:225)
dimana soal yang baik ialah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang
bervariasi yaitu tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Analisis daya
pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan
peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah. Hasil analisis daya pembeda diperoleh semua nilai
daya pembeda soal HOTS berkonteks budaya Melayu Riau yang
dikembangkan . Hal ini berarti seluruh soal soal yang dikembangkan
diterima. Dimana terdapat 9 soal dengan daya pembeda yang cukup dan 11
soal dengan daya pembeda yang baik. Maka dapat disimpulkan soal HOTS
berkonteks Budaya Melayu Riau yang dikembangkan memiliki kemampuan
91
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh
simpulan bahwa 20 soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) berkonteks
budaya Melayu Riau pada materi segiempat dan segitiga kelas VII SMP/MTs
yang dikembangkan dengan menggunakan model penelitian pengembangan
tipe development studies yng terdiri dari tahap preliminary dan formatif
evaluation oleh Tessmer telah memenuhi kriteria valid, reliabel dan memiliki
taraf kesukaran dan daya pembeda yang baik.
5.2 Rekomendasi
Beberapa rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan sehubungan
dengan penelitian ini dalam rangka mengembangkan Instrumen Penilaian
Matematika adalah sebagai berikut.
1. Instrumen Penilaian berupa soal Higher Order Thinking Skills (HOTS)
berkonteks budaya Melayu Riau pada materi segiempat dan segitiga
kelas VII SMP/MTs yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid
dan reliabel serta memiliki tingkat kesukaran dan daya pembeda yang
baik sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif instrumen
penilaian atau sebagai sumber acuan dalam megembangkan soal HOTS
untuk digunakan guru salama proses pembelajaran dan sebagai sumber
bagi peserta didik dalam melatih kemampuan berpikir tingkat tingginya
2. Pada penelitian ini, soal HOTS yang dikembangkan hanya fokus pada
level kognitif C4 (menganalisis) dan C5 (mengevaluasi). Masih banyak
kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS lainnya yang bisa
dikembangkan soalnya seperti kemampuan berpikir kritis dan
kemampuan berpikir kreatif yang bisa dikembangkan untuk kedepannya
92
93
DAFTAR PUSTAKA
Sa’adah, Siti Imroatus dkk. 2019. Pengembangan Soal Hots Dengan Wondershare
Quiz Creator Sebagai Media Display Pada Materi Stoikiometri Kelas X.
JTK (Jurnal Tadris Kimia). 4, no 2:177-188
Sari, Dwi Ivayana. 2015. Buku Diktat Evaluasi Pembelajaran. URL
:https://stkippgri-bkl.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/EVALUASI-
PEMBELAJARAN-MATEMATIKA.pdf. Diakses tanggal 21 April 2020.
Siagian, Muhammad Daud, 2016. Kemampuan Koneksi Matematika dalam
Pembelajaran Matematika. MES: Journal of Mathematics Education and
Science). 2, no 2: 58-67.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development / R&D). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Pendidikan. Bandug: Alfabeta
Sukardi, M. 2011. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Sundayana, Rostina. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Supian., dkk. 2017. Peranan Lembaga Adat dalam Melestarikan Budaya Melayu
Jambi. Jurnal Titian. 1, no 2 : 191-203.
Tohir, Mohammad. 2019. Hasil PISA Indonesia Tahun 2018 Turun Dibanding
Tahun 2015. Tersedia Online:
https://matematohir.wordpress.com/2019/12/03/hasil-pisa-indonesiatahun-
2018-turun-dibanding-tahun-2015/ [03 Desember 2019]
Tim Pusat Penelitian. 2019. Panduan Penulisan Soal HOTS (Higher Order
Thinking Skills). Jakarta : Pusat Penilaian Pendidikan.
Utari, Maria Dwi Hani. 2019. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas V (Studi Kasus di Salah Satu SD
Neegeri di Kabupaten Bantul). Skripsi. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Wahyuni, Astri dan Surgawi Pertiwi. 2017. Etnomatematika dalam Ragam Hias
Melayu. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika. 3, no 2:113-118.
Wandari, Ayu., dkk. 2018. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
pada Materi Geometri Berbasis Budaya Jambi untuk Meningkatkan
98
LAMPIRAN
LAMPIRAN
100
No Tingkat Kognitif
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
7 √
8 √
9 √
10 √
Spesifikasi tes:
- Mengukur aspek hafalan, ingatan, dan aplikasi
- Digunakan untuk ulangan harian
-
SMP Al-Fityyah Pekanbaru
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Jumlah : 10
6. Jika keliling sebuah belah ketupat adalah 100 cm, maka panjang sisi-sisi
lainnya adalah . . . .
A. 20 cm
B. 25 cm
C. 30 cm
D. 40 cm
A. 84
B. 48
C. 42
D. 24
102
8. Perhatikan gambar! Jika tinggi banugn tersebut adalah 22 cm. Luas daerah
segienam tersebut adalah ....
A. 412
B. 385
C. 358
D. 328
A. 40 cm2
B. 52 cm2
C.48 cm2
D. 60 cm2
A. Rp1.860.000,00
B. Rp3.600.000,00
C. Rp3.840.000,00
D. Rp12.000.000,00
Lampiran 2-Silabus Materi Segiempat dan Segitiga
SILABUS
K2 : Menghargai dan menghayati perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
K3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K4 : Mencoba, mengolah, dan meyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang akan sama dengan
pandang/teori.
103
Kompetensi Dasar Materi Indikator Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Pembelajaran Kompetensi Waktu
3.11 Mengaitkan 1. Keliling 3.11.1 Menjelaskan sifat-sifat Mencermati benda di Lisan 2 x 40’ As’ari, Abdur
rumus keliling dan luas persegi lingkungan sekitar Tertulis Rahman, dkk..
persegi 3.11.2 Menentukan keliling
dan luas untuk berkaitan dengan bentuk Penugasan (2017).
dan luas persegi
berbagai jenis
4.11.1 Menyelesaikan
segitiga dan segiempat Unjukkerja Matematik a
segiempat masalah kontekstual Mengumpulkan Portofolio Jilid I untuk
(persegi, persegi yang berkaitan dengan informasi tentang unsur- SMP Kelas VII.
panjang, belah keliling dan luas unsur pada segiempat Edisi Revisi
ketupat, persegi dan segitiga 2017. Jakarta:
jajargenjang, Mengumpulkan Kementerian
trapesium, dan 2. Keliling 3.11.3 Menjelaskan sifat-sifat 3 x 40’ Pendidikan dan
informasi tentang jenis,
dan luas persegi panjang
layang-layang) sifat dan karakteristik Kebudayaan.
persegi 3.11.4 Menentukan keliling
dan segitiga. panjang dan luas persegi segitiga dan segiempat
panjang berdasarkan ukuran dan
4.11 Menyelesaikan 4.11.2 Menyelesaikan hubungan antar sudut
masalah masalah kontekstual dan sisi-sisi
yang berkaitan dengan
kontekstual yang Mengumpulkan
berkaitan dengan keliling dan luas
persegi pajang informasi tentang rumus
luas dan keliling keliling dan luas
segiempat 3. Keliling 3.11.5 Menjelaskan sifat-sifat segiempat dan segitiga 2 x 40’
(persegi, persegi dan luas belah ketupat melalui pengamatan atau
panjang, belah belah 3.11.6 Menentukan keliling eksperimen
ketupat, ketupat dan luas belah ketupat Menyajikan hasil
jajargenjang, 4.11.3 Menyelesaikan
pembelajaran tentang
trapesium, dan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan segiempat dan segitiga
laying-layang) Menyelesaikan masalah
keliling dan luas belah
dan segitiga. ketupat yang berkaitan dengan
segiempat dan segitiga
104
4. Keliling 3.11.7 Menjelaskan sifat-sifat 3 x 40’
dan luas jajargenjang
jajargenjang 3.11.8 Menentukan keliling
dan luas jajagenjang
4.11.4 Menyelesaikan
masalah kontekstual
yang berkaitan dengan
keliling dan luas
jajargenjang
105
7. Lus dan 3.11.13 Menjelaskan sifat-sifat 2 x 40’
keliling segitiga
segitiga 3.11.14 Menentukan keliling
dan luas segitiga
4.11.7 Menyelesaikan
masalah kontekstual
yang berkaitan dengan
keliling dan luas
segitiga
106
Lampiran 3 – Analisis Kompetensi dan Materi
107
Kelilin dan luas 3.11.9 Menjelaskan sifat-sifat trapesium
trapesium 3.11.10 Menentukan keliling dan luas trapesium
4.11.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan keliling dan luas trpesium
108
109
110
segiempat 3.11.4 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah gambar motif C5 3 Motif Wajik
(persegi, persegi luas persegi panjang luas persegi wajik Bulan Mengambang khas Bulan
panjang, belah 3.11.6 Menentukan keliling dan panjang dan Melayu Riau dengan ukuran Mengambang
luas belah ketupat
ketupat, belah ketupat tertentu yang akan dicat dengan dua
4.11.3 Menyelesaikan masalah
jajargenjang, kontekstual yang berkaitan warna berbeda, peserta didik dapat
trapesium, dan dengan keliling dan luas mempertimbangkan biaya yang
laying-layang) belah ketupat dibutuhkan dalam pengecatan motif
dan segitiga. 4.11.2 Menyelesaikan masalah tersebut
kontekstual yang berkaitan
dengan keliling dan luas
persegi pajang
3.11.4 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah gambar motif C4 4 Motif Tampuk
luas persegi panjang luas persegi ragam hias Melayu Riau yang akan Manggis
4.11.2 Menyelesaikan masalah panjang digunakan dalam membuat wall Berbelah
kontekstual yang berkaitan stiker dengan panjang tertentu,
dengan keliling dan luas peserta didik dapat menganalisis
persegi pajang banyak motif yang bisa dibuat pada
wall stiker tersebut
3.11.12 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan kondisi mengenai bahan- C4 5 Layang-
luas layang-layang luas layang- bahan yang diperlukan untuk Layang Biasa
4.11.6 Menyelesaikan masalah layang membuat sebuah layang-layang
kontekstual yang berkaitan khas melayu Riau dengan jumlah
dengan keliling dan luas bahan yang tersedia, peserta didik
layang-layang dapat menentukan banyak layang-
layang yang dapat dibuat
3.11.14 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah gambar atap C4 6 Rumah Adat
luas segitiga luas segitiga rumah adat Selaso Jatuh yang Selaso Jatuh
4.11.7 Menyelesaikan masalah memiliki bidai berbentuk segitiga
kontekstual yang berkaitan dan terbagi menjadi 3 bagian
111
dengan keliling dan luas dengan perbandingan ukuran
segitiga tertentu, peserta didik dapat
menentukan luas dari salah satu
bagian pada bidai atap rumah adat
tersebut
3.11.2 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan gambar beberapa persegi C5 7 Motif Bintang
luas persegi luas persegi yang tersusun dari motif Bintang Berbadan
4.11.1 Menyelesaikan masalah Berbadan Wajik dan motif Bintang Wajik dan
kontekstual yang berkaitan Bintang
Beralih dengan mengikuti pola
dengan keliling dan luas Beralih
tertentu, peserta didik dapat
persegi menentukan luas gambar pada pola
ke-n dan membandingkan luas antar
motif Bintang Berbadan Wajik
dengan motif Bintang Beralih pada
pola ke-n
3.11.13 Menjelaskan sifat-sifat Keliling dan Diberikan sebuah ilustrasi C4 8 Rumah Adat
segitiga luas segitiga mengenai pembuatan atap seperti Limas Potong
3.11.14 Menentukan keliling dan dan trapesium atap rumah adat Limas Potong yang
luas segitiga
membentuk bangun segitiga dan
4.11.7 Menyelesaikan masalah
trapesium dengan ukuran tertentu,
kontekstual yang berkaitan
peserta didik dapat menganalisis
dengan keliling dan luas
panjang kayu yang dibutuhkan
segitiga
untuk membuat kerangka atap yang
berbentuk trapesium tersebut
3.11.1 Menjelaskan sifat-sifat Keliling dan Diberikan ilustrasi medan Setatak C5 9 Setatak
persegi luas persegi, Baling-baling dan Setatak Rok yang Baling-Baling
3.11.2 Menentukan keliling dan persegi tersusun dari bangun datar persegi, dan Setatak
luas persegi
panjang dan persegi panjang dan trapesium yang Rok
4.11.1 Menyelesaikan masalah
trapesium memiliki ukuran tertentu yang akan
kontekstual yang berkaitan
112
dengan keliling dan luas digambarkan dengan kecepatan
persegi tetap, peserta didik dapat
menentukan perbandingan waktu
dalam menggambarkan medan
setatak tersebut
3.11.4 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah ilustrasi rumah C5 10 Rumah Adat
luas persegi panjang luas persegi adat Selaso Jatuh Kembar yang Selaso Jatuh
3.11.6 Menentukan keliling dan panjang dan setiap pintunya terdapat ukiran Kembar dan
luas belah ketupat
belah ketupat wajik berbentuk belah ketupat yang Motif Wajik
4.11.2 Menyelesaikan masalah
terbingkai dalam sebuah persegi Susur
kontekstual yang berkaitan
dengan ukuran tertentu yang akan
dengan keliling dan luas
dicat ulang, peserta didik dapat
persegi pajang
mempertimbangkan biaya yang
4.11.3 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dibutuhkan untuk mengecat pintu
dengan keliling dan luas tersebut
belah ketupat
3.11.2 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah ilustrasi C5 11 Tapak Rimau
luas persegi luas persegi mengenai ukuran setiap bagian dari
4.11.1 Menyelesaikan masalah dan segitiga medan Tapak Rimau yang akan
kontekstual yang berkaitan dibuat pada sebuah kertas, peserta
dengan keliling dan luas didik dapat memutuskan ukuran
persegi kertas yang bisa digunakan dalam
3.11.14 Menentukan keliling dan membuat medan Tapak Rimau
luas segitiga
tersebut
4.11.7 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan
dengan keliling dan luas
segitiga
113
3.11.10 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah gambar motif C4 12 Motif Siku
luas trapesium luas segiempat Suku Keluang Banji yang Keluang Banji
4.11.5 Menyelesaikan masalah dan segitiga diletakkan pada bingkai berbentuk
kontekstual yang berkaitan jajargenjang dengan luas tertentu,
dengan keliling dan luas peserta didik dapat menentukan
trpesium segiempat dan atau segitiga lainnya
yang memiliki luas yang sama
dengan motif tersebut
3.11.14 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah ilustrasi C5 13 Kaki Anggau
luas segitiga luas segitiga mengenai ukuran kaki Angau atau atau Enggrang
4.11.7 Menyelesaikan masalah Enggrang yang akan dibuat dari
kontekstual yang berkaitan kayu balok yang memiliki harga
dengan keliling dan luas tertentu, peserta didik dapat
segitiga memprediksi banyak kaki Angau
yang bisa dibuat dengan jumlah
uang yang tersedia
3.11.4 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah ilustrasi C4 14 Motif Wajik
luas persegi panjang luas persegi mengenai motif Kaluk Pakis dan Tengah
4.11.2 Menyelesaikan masalah panjang Naga khas Melayu Riau yang bercorak Kalik
kontekstual yang berkaitan Pakis dan
disusun dengan pola zigzag pada
dengan keliling dan luas Motif Kuntum
persegi pajang sebuah spanduk dengan ukuran Bermain
tertentu, peserta didik dapat bercorak Naga
menentukan banyak motif Kaluk
Pakis dan Naga yang dapat disusun
pada spanduk tersebut
3.11.14 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah ilustrasi C4 15 Rumah Adat
luas segitiga luas segitiga mengenai kerangka bagian depan Selaso Jatuh
3.11.10 Menentukan keliling dan dan trapesium atap miniatur rumah adat Selaso Kembar
luas trapesium
Jatuh Kembar yang akan dibuat dari
4.11.5 Menyelesaikan masalah
potongan-potongan kayu yang
kontekstual yang berkaitan
114
dengan keliling dan luas memiliki ukuran tertentu, peserta
trpesium didik dapat merancang kerangka
4.11.7 Menyelesaikan masalah atap yang dapat dibuat dengan
kontekstual yang berkaitan potongan-potongan kayu tersebut
dengan keliling dan luas
segitiga
3.11.4 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah ilustrasi C5 16 Motif Wajik
luas persegi panjang luas persegi mengenai seorang pengrajin yang Susur
3.11.6 Menentukan keliling dan panjang dan akan memodifikasi ornamen
luas belah ketupat
belah ketupat jendela berbentuk persegi panjang
4.11.3 Menyelesaikan masalah
dan dilengkapi dengan motif wajik
kontekstual yang berkaitan
khas budaya Melayu berbentuk
dengan keliling dan luas
belah ketupat dengan perbandingan
belah ketupat
ukuran tertentu dengan ornamen
4.11.2 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan sebelumnya, peserta didik dapat
dengan keliling dan luas memperhitungkan biaya yang
persegi pajang diperlukan dalam memodifikasi
ornamen tersebut
3.11.12 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah ilustrasi C4 17 Layang-layang
luas layang-layang luas layang- mengenai pembuatan layang-layang Biasa
4.11.6 Menyelesaikan masalah layang biasa khas Melayu Riau dari kertas
kontekstual yang berkaitan dengan warna berbeda yang
dengan keliling dan luas memiliki perbandingan luas tertentu
layang-layang antar kedua warna kertas, peserta
didik dapat menentukan ukuran
salah satu kertas yang dibutuhkan
untuk membuat layang-layang
tersebut
115
3.11.14 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah ilustrasi C4 18 Motif Kuda
luas segitiga luas segitiga mengenai beberapa motif ragam Kencana
4.11.7 Menyelesaikan masalah hias Kuda Kencana berbentuk
kontekstual yang berkaitan segitiga dengan ukuran yang sama
dengan keliling dan luas dan disusun sedemikian rupa
segitiga sehingga beberapa daerah saling
bertumpuk, peserta didik dapat
menganalisis luas bangun datar
yang terbentuk dari tumpukan motif
ragam hias Kuda Kencana tersebut
3.11.4 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan sebuah ilustrasi C4 19 Rumah Adat
luas persegi panjang luas persegi mengenai lahan yang akan Limas Potong
4.11.2 Menyelesaikan masalah panjang digunakan untuk membuat miniatur
kontekstual yang berkaitan rumah adat melayu Riau Limas
dengan keliling dan luas Potong yang dikelilingi oleh pohon-
persegi pajang pohon dengan jarak tertentu,
peserta didik dapat menyimpulkan
banyak pohon yang dibutuhkan
3.11.13 Menjelaskan sifat-sifat Keliling dan Diberikan gambar bidai pada atap C4 20 Rumah Adat
segitiga luas segitiga rumah adat Selaso Jatuh yang Selaso Jatuh
berbentuk segitiga, peserta didik
dapat menganalisis jenis segitiga
pada atap tersebut
3.11.14 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan ilustrasi mengenai pola C4 21 Pucuk Rebung
luas segitiga luas segitiga Pucuk Rebung pada kertas kotak-
4.11.7 Menyelesaikan masalah kotak yang akan dibordir di
kontekstual yang berkaitan sekeliling jilbab yang memiliki
dengan keliling dan luas ukuran tertentu, peserta didik dapat
segitiga menganalisis luas dari pola dan
116
banyak pola yang dapat dibuat
dalam sebuah jilbab tersebut
3.11.12 Menentukan keliling dan Keliling dan Diberikan ilustrasi mengenai C4 22 Layang-layang
luas layang-layang luas layang- langkah awal yang bisa dilakukan Biasa
4.11.6 Menyelesaikan masalah layang dalam pembuatan sebuah layang-
kontekstual yang berkaitan layang dengan ukuran tertentu,
dengan keliling dan luas peserta didik dapat merancang
layang-layang langkah berikutnya dalam
pembuatan layang-layang tersebut
117
118
A. Ahli Materi
Pengantar
Kepada Yth. Bapak
Assalamualaikum wr.wb
Dengan hormat,
Semoga Bapak/Ibu senantiasa berada dalam keadaan sehat dan selalu
berada dalam lindungan Allah SWT. Untuk menyelesaikan program S1 pada
program studi pendidikan matematika Universitas Riau, saya mengemukakan ide
pengembangan soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Berbasis Budaya
Melayu pada Materi Segiempat dan Segitiga Kelas VII SMP/MTs. Soal Higher
Order Thingking Skill (HOTS) yang dikembangkan adalah soal berbentuk uraian
yang disusun pada ranah kognitif C4 (menganalisis) C5 (mengevaluasi) dan C6
(mencipta) yang berkonteks budaya melayu Riau yang meliputi penggunaan
konteks rumah adat melayu Riau, permaianan rakyat dan motif atau ragam hias
melayu Riau.
Penilaian dan saran Bapak/Ibu sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas soal. Informasi yang diperoleh semata-mata untuk
kepentingan penelitian dan tidak ada maksud lain yang dapat merugikan
Bapak/Ibu. Atas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu terlebih dahulu saya ucapkan
terima kasih.
Petunjuk Pengisian
1. Lembar validasi ini merupakan instrumen yang bertujuan untuk
menilai soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) berbasis budaya
melayu Riau pada materi segiempat dan segitiga kelas VII SMP/MTs.
2. Berilah skor 1, 2, 3, 4, atau 5 pada kolom nomor soal sesuai dengan
penilaian Bapak/Ibu terhadap soal HOTS dengan ketentuan sesuai
dengan rubrik penilaian validasi yang terlampir.
3. Saran perbaikan bisa Bapak/Ibu tuliskan pada kolom yang sudah
disediakan,
Lembar Validasi Pengembangan Soal High Order Thinking Skill (HOTS) Berkonteks Budaya Melayu pada Materi Segiempat
dan Segitiga Kelas VII SMP/MTs
Identitas Validator
Nama Lengkap :
NIP :
Jabatan/Instansi :
NOMOR SOAL
NO INDIKATOR Saran Perbaikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Aspek Materi
1. Keterkaitan butir soal dengan
indikator soal
2. Keterkaitan cerita berkonteks
budaya melayu Riau pada butir soal
3. Butir soal mengukur level kognitif
menganalisis atau mengevaluasi
atau mencipta
4. Kejelasan batasan pertanyaan dan
jawaban yang diharapkan (ruang
lingkup)
B. Aspek Konstruksi
5. Penggunaan kata tanya atau
perintah yang menuntun jawaban
terurai pada butir soal
6. Petunjuk pengerjaan soal
121
NOMOR SOAL
NO INDIKATOR Saran Perbaikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7. Pedoman penskoran
8. Penggunaan gambar dan/atau tabel
dan/atau sejenisnya pada butir soal
C. Aspek Bahasa
9. Penggunaan kaidah bahasa
Indonesia dalam butir soal
122
Lembar Validasi Pengembangan Soal High Order Thinking Skill (HOTS) Berkonteks Budaya Melayu pada Materi Segiempat
dan Segitiga Kelas VII SMP/MTs
Identitas Validator
Nama Lengkap :
NIP :
Jabatan/Instansi :
NOMOR SOAL
NO INDIKATOR Saran Perbaikan
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
A. Aspek Materi
1. Keterkaitan butir soal dengan
indikator soal
2. Keterkaitan cerita berkonteks
budaya melayu Riau pada butir soal
3. Butir soal mengukur level kognitif
menganalisis atau mengevaluasi
atau mencipta
4. Kejelasan batasan pertanyaan dan
jawaban yang diharapkan (ruang
lingkup)
B. Aspek Konstruksi
5. Penggunaan kata tanya atau
perintah yang menuntun jawaban
terurai pada butir soal
6. Petunjuk pengerjaan soal
7. Pedoman penskoran
123
NOMOR SOAL
NO INDIKATOR Saran Perbaikan
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
8. Penggunaan gambar dan/atau tabel
dan/atau sejenisnya pada butir soal
C. Aspek Bahasa
9. Penggunaan kaidah bahasa
Indonesia dalam butir soal
Kesimpulan
Soal High Order Thinking Skill (HOTS) Berbasis Budaya Melayu Riau ini dinyatakan :
a. Layak diujicobakan tanpa revisi
b. Layak diujicobakan dengan revisi sesuai saran
c. Tidak layak diujicobakan
*)Mohon melingkari nomor yang sesuai dengan kesimpulan Bapak/Ibu
Pekanbaru, Maret 2021
Validator,
(................................................)
124
125
Pengantar
Kepada
di tempat
Assalamualaikum wr.wb
Dengan hormat,
Semoga Adik-adik senantiasa berada dalam keadaan sehat dan selalu
berada dalam lindungan Allah SWT. Untuk menyelesaikan program S1 pada
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Riau, peneliti mengembangan
soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Berbasis Budaya Melayu pada Materi
Segiempat dan Segitiga Kelas VII SMP/MTs. Soal HOTS yang dikembangkan
adalah soal berbentuk uraian yang disusun pada ranah kognitif C4 (menganalisis)
C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta) yang berkonteks budaya melayu Riau yang
meliputi penggunaan konteks rumah adat melayu Riau, permaianan rakyat dan
motif atau ragam hias melayu Riau.
Tanggapan dan saran Adik-adik sangat bermanfaat untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas soal. Informasi yang diperoleh semata-mata untuk
kepentingan penelitian dan tidak ada maksud lain yang dapat merugikan Adik-
adik. Atas kesediaan dan bantuan Adik-Adik terlebih dahulu saya ucapkan terima
kasih.
Petunjuk Pengisian
1. Adik-adik diharapkan memberi jawaban pada setiap soal di bawah ini
dengan memberikan tanda cek (√) dalam kotak yang telah disediakan
2. Keterangan skala skor sebagai berikut :
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Kurang Setuju
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
3. Adik-adik hanya boleh memilih satu jawaban saja untuk setiap nomor.
4. Adik-adik dimohon memberikan saran dan masukan pada tempat yang telah
disediakan.
Butir-butir pernyataan tanggapan peserta didik
Skor
No Item Saran atau Masukan
1 2 3 4 5
Soal HOTS ini
menyajikan soal- soal
mengenai materi
1
segiempat dan segitiga
sesuai dengan materi
yang telah dipelajari
Soal HOTS Segiempat
dan Segitiga lebih
menarik dan
2
menyenangkan jika
menggunakan konteks
budaya melayu Riau
Tampilan soal, tabel, dan
gambar dalam Soal
3
HOTS ini jelas, lengkap
dan menarik.
Soal HOTS pada materi
segiempat dan segitiga
menggunakan bahasa
Indonesia yang baku,
4
komunikatif/tidak
menimbulkan penafsiran
ganda dan mudah
dipahami.
130
Skor
No Item Saran atau Masukan
1 2 3 4 5
Soal HOTS segiempat
dan segitiga membuat
saya termotivasi dalam
5
latihan menghadapi soal
HOTS pada materi
lainnya
Pertanyaan/soal-soal
HOTS dapat menuntun
6 pengetahuan saya yang
mendalam saat
menjawabnya
Penggunaan konteks
budaya melayu Riau
pada soal HOTS
berhubungan langsung
7
dengan kehidupan yang
saya alami sehingga
memudahkan dalam
menyelesaikannya.
Penyajian soal HOTS
menggunakan konteks
budaya melayu Riau
dapat membantu saya
8
mengingat dan
meningkatkan rasa
mencintai budaya
melayu Riau
Kesan saat mengerjakan soal HOTS
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
(..................................................)
Lampiran 10– Hasil Perbaikan Tahap Expert Review dan One-to-one
HASIL PERBAIKAN BERDASARKAN SARAN DAN KOMENTAR PADA TAHAP
EXPERT REVIEW DAN ONE-TO-ONE
(Indikator Soal No 9) : Diberikan ilustrasi medan Diberikan ilustrasi medan Setatak Baling-Baling dan Setatak
setatak baling-baling dan setatak rok yang Rok yang tersusun dari bangun datar persegi, persegi panjang
tersusun dari bangun datar persegi, persegi dan trapesium yang memiliki ukuran tertentu yang akan
panjang dan trapesium yang memiliki ukuran digambarkan dengan kecepatan tetap, peserta didik dapat
tertentu yang akan digambarkan dengan menentukan perbandingan waktu dalam menggambarkan
kecepatan tetap, peserta didik dapat mendeteksi medan setatak tersebut
medan setatak yang lebih cepat diselesaikan
(Indikator Soal No 16) : Diberikan suatu kondisi Diberikan sebuah ilustrasi mengenai kerangka bagian depan
mengenai seorang yang akan membuat kerangka atap miniatur rumah adat Selaso Jatuh Kembar yang akan
bagian depan atap miniatur rumah adat Selaso dibuat dari potongan-potongan kayu yang memiliki ukuran
Jatuh Kembar dengan sisa-sisa kayu yang tertentu, peserta didik dapat merancang kerangka atap yang
memiliki ukuran tertentu, peserta didik dapat dapat dibuat dengan potongan-potongan kayu tersebut
merancang kerangka atap yang dapat dibuat
dengan keseluruhan sisa kayu tersebut
131
Redaksi kalimat (Indikator Soal No 10 – C5 Mengevaluasi) : Diberikan sebuah ilustrasi rumah adat Selaso Jatuh Kembar
indikator soal pada no Diberikan sebuah ilustrasi rumah adat Selaso yang setiap pintunya terdapat ukiran wajik berbentuk belah
11 disesuaikan dengan Jatuh Kembar yang setiap pintunya terdapat ketupat yang terbingkai dalam sebuah persegi dengan ukuran
level kognitif yang ukiran wajik berbentuk belah ketupat yang tertentu yang akan dicat ulang, peserta didik dapat
digunakan terbingkai dalam sebuah persegi dengan ukuran mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan untuk mengecat
tertentu yang akan dicat ulang, peserta didik pintu tersebut
dapat menganalisis luas daerah yang tidak
bermotif wajik yang akan dicat ulang tersebut
Soal HOTS Redaksi rumusan (Soal No 1) : . . . Pada permukaan meja pari . . . Pada permukaan Meja Pari terdapat persegi-persegi kecil
kalimat soal No 1 dan 6 terdapat persegi-persegi kecil yang berukuran berukuran sama dan lubang di bagian tengah yang memiliki
diperbaiki agar tidak sama dengan luas keseluruhannya adalah luas 64 cm2 Pada bagian tepi juga terdapat bingkai yang
menimbulkan 0,1536 m2 . Jika ditarik garis diagonal maka mengelilingi persegi-persegi tersebut. Jika ditarik dua garis
penafsiran ganda dapat digambarkan sebagai berikut . . . diagonal pada permukaan Meja Pari, maka dapat digambarkan
seperti gambar dibawah ini . .
(Soal No 6) : . . . Adapun Perbandingan ukuran . . . Perbandingan tinggi tiap daerah pada bidai tersebut adalah
tiga daerah bidai tersebut adalah 5:1:1. Jika 5:1:1 dan selisih panjang alas tiga daerah tersebut adalah 3,6
kamu ingin menggambarkan bagian tersebut di cm. Jika Anda ingin menggambarkan bagian tersebut di buku
buku gambar dengan luas keseluruhan bidai gambar dengan luas keseluruhan bidai adalah 90 cm2 dan
adalah 90 cm2 dan panjang alas 15 cm . . . panjang alas 15 cm . . .
132
(Soal No 3) : . . . Pak Samsul akan melukis motif . . . Pak Samsul akan melukis motif Wajik Bulan Mengambang
diatas dengan sedikit modifikasi pada bagian seperti Gambar 1. Sebelum melukis, pak Samsul memodifikasi
pemilihan warna dasar. Warna dasar pada bagian bagian pemilihan warna dasar. Warna dasar pada bagian luar
luar dibiarkan bewarna merah, sedangkan warna belah ketupat dibiarkan berwarna merah, sedangkan warna
dasar bagian dalam atau bagian inti untuk dasar bagian dalam belah ketupat akan diganti dengan warna
menggambarkan Bulan Mengambang akan abu-abu. . .
diganti dengan warna abu-abu. . .
Rumusan pertanyaan (Soal No 9) : . . . Jika panjang persegi sama . . . Jika panjang persegi sama dengan lebar persegi panjang,
pada soal No 9 dengan lebar persegi panjang tentukan medan maka tentukanlah perbandingan waktu yang dibutuhkan untuk
disesuaikan dengan permainan setatak yang membutuhkan waktu menggambarkan medan setatak Baling-Baling dan setatak Rok
indikator soal yang lebih sedikit dalam menggambarkannya! !
dikembangkan
Perbaiki penggunaan (Soal No 3) : . . . Pak Samsul akan melukis . . . Pak Samsul akan melukis motif wajik tersebut pada triplek
satuan panjang pada motif Wajik tersebut pada triplek berukuran 3 m berukuran 3 x 1,5 m. Untuk mengecat triplek per m2, dia
soal No 3 dan 11 x 1,5 m. Untuk mengecat triplek per m2, pak membutuhkan biaya Rp. 12.000,00. . .
Samsul membutuhkan biaya Rp. 12.000,00 . . .
(Soal No 11) : . . . Jika keliling satu persegi . . . Jika keliling satu persegi pada medan Tapak Rimau yang
pada medan Tapak Rimau yang telah dibuat telah dibuat Ghani dan Zul adalah 16 cm dan luas segitiga
Ghani dan Zul adalah 16 cm dan luas segitiga bagian ujung Tapak Rimau adalah 20 cm2. Apakah karton yang
bagian ujung Tapak Rimau adalah 20 cm2. memiliki luas 550 cm2 cukup untuk membuat medan Tapak
Apakah karton yang memiliki panjang 30 cm Rimau tersebut?
dan lebar 20 cm cukup untuk membuat medan
Tapak Rimau tersebut?
Perbaiki kalimat yang (Soal No 3) : . . . Pak Samsul akan melukis . . . Pak Samsul akan melukis motif Wajik tersebut pada triplek
menyatakan ukuran motif Wajik tersebut pada triplek berukuran 30 yang memiliki panjang 30 m dan lebr 1,5 m . . .
pada setiap soal m x 1,5 m . . .
(Soal No 7): . . . Jika kertas parasut yang . . . Jika kertas parasut yang tersedia berbentuk persegi panjang
tersedia berbentuk persegi panjang dengan dengan panjang 1 dan lebar 0,5 m sebanyak 10 lembar,. . .
ukuran 1 x 0,5 m sebanyak 10 lembar . . .
133
(Hal yang sama dilakukan juga pada soal No 14, (Hal yang sama dilakukan juga pada soal No 14, 16, 21 dan 22)
16, 21 dan 22)
a
b
Gambar soal No 15 Gambar soal No 15
134
Perbaiki kesalahan maka disetiap tepi medan tapak rimau harus Misalkan, tiap sisi ujung diberikan ruang 1 cm, maka panjang
penggunaan simbol diberi ruang, maka ukuran kertas yang medan Tapak Rimau adalah 26 + 2 = 28 cm dan lebar medan
matematika “ ” pada diperlukan harus lebih besar dari 26 x 16 cm, Tapak Rimau adalah 16 + 2 = 18 cm, maka luas medan Tapak
alternatif jawaban soal sehingga Rimau
No 12 Luas Luas
cm2
Maka, luas kertas yang diperlukan harus lebih maka luas ukuran kertas yang diperlukan minimal memiliki
besar dari 4,16 m2 luas cm2
135
136
A. Validator I
Aspek
No
Materi Konstruksi Bahasa
Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Skor 88 85 88 88 88 87 87 88 81 88
Total
Rata- 4,00 3,86 4,00 4,00 4,00 3,95 3,95 4,00 3,68 4,00
rata
Perse 80 77,2 80 80 80 79 79 80 73,6 80
ntase
Persentase Total 78,88
137
B. Validator II
Aspek
No
Materi Konstruksi Bahasa
Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
13 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Skor 88 104 88 88 87 88 88 88 88 88
Total
Rata- 4,00 4,73 4,00 4,00 3,95 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
rata
Perse 80 94,6 80 80 79 80 80 80 80 80
ntase
Persentase Total 81,36
138
C. Validator III
Aspek
No
Materi Konstruksi Bahasa
Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4
5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4
6 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
7 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4
9 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
10 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4
11 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
12 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
13 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
14 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4
18 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
19 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
22 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
Skor 97 109 90 88 88 88 88 88 88 88
Total
Rata- 4,41 4,95 4,09 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
rata
Perse 88,2 99 80 81,8 80 80 80 80 80 80
ntase
Persentase Total 82,9
139
PENGOLAHAN DATA UJI VALIDITAS, RELIABILITAS, TARAF KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA
142
143
(∑ ) (∑ )
∑ ∑
144
∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
( ) ( ) ( ) ( )
√( ) ( ) √( ) ( )
(∑ ) (∑ )
∑ ∑
145
∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
( ) ( ) ( ) ( )
√( ) ( ) √( ) ( )
(∑ ) (∑ )
∑ ∑
146
∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
( ) ( ) ( ) ( )
√( ) ( ) √( ) ( )
(∑ ) (∑ )
∑ ∑
147
∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
( ) ( ) ( ) ( )
√( ) ( ) √( ) ( )
(∑ ) (∑ )
∑ ∑
148
∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
( ) ( ) ( ) ( )
√( ) ( ) √( ) ( )
(∑ ) (∑ )
∑ ∑
149
∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
( ) ( ) ( ) ( )
√( ) ( ) √( ) ( )
(∑ ) ∑ )
∑ ∑
150
∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
( ) ( ) ( ) ( )
√( ) ( ) √( ) ( )
(∑ ) (∑ )
∑ ∑
151
∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
( ) ( ) ( ) ( )
√( ) ( ) √( ) ( )
(∑ ) (∑ )
∑ ∑
152
∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
( ) ( ) ( ) ( )
√( ) ( ) √( ) ( )
(∑ ) (∑ )
∑ ∑
153
∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
( ) ( ) ( ) ( )
√( ) ( ) √( ) ( )
(∑ ) (∑ )
∑ ∑
A. Uji Validitas Butir Soal
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0,48 0,27 0,29 0,72 0,65 0,58 0,72 0,80 0,67 0,76 0,76
Rumus uji T √
3,05 1,56 1,68 5,78 4,76 3,96 5,78 7,42 5,02 6,51 6,51
2,039513
Tidak Tidak
Kategori Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid
No Soal 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
0,58 0,41 0,63 0,45 0,72 0,51 0,64 0,75 0,62 0,79 0,80
Rumus uji T √
3,96 2,50 4,52 2,81 5,78 3,30 4,64 6,31 4,40 7,17 7,42
2,039513
Kategori Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
154
B. Uji Reabilitas
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
13,02 13,27 23,3 10,70 7,03 12,91 5,76 11,19 12,45
No Soal 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
22,07 7,58 7,44 19,60 9,27 7,62 11,88 16,76 8,00 16,61 10,15
(∑ )
∑
2264,4
Relibialitas
∑
| || |
| || |
155
2. Tingkat Kesukaran
156
TK =
No No
Perhitungan Kategori Perhitungan Kategori
soal soal
1 TK = Sedang 12 TK = Sedang
2 TK = Sedang 13 TK = Sedang
3 TK = Sedang 14 TK = Sedang
4 TK = Sukar 15 TK = Sukar
5 TK = Sukar 16 TK = Sukar
6 TK = Sukar 17 TK = Sukar
7 TK = Sukar 18 TK = Sukar
8 TK = Sukar 19 TK = Sukar
9 TK = Sukar 20 TK = Sukar
10 TK = Sukar 21 TK = Sukar
11 TK = Sukar 22 TK = Sukar
157
3. Daya Pembeda
158
27 % dari 32 = 9
Kelompok Atas
Kelompok Bawah
159
̅ ̅
DP =
No No
Perhitungan Kategori Perhitungan Kategori
soal soal
1 DP = Cukup 12 DP = Baik
2 13 DP = Cukup
3 14 DP = Cukup
4 DP = Baik 15 DP = Cukup
5 DP = Baik 16 DP = Baik
6 DP = Cukup 17 DP = Cukup
7 DP = Baik 18 DP = Cukup
8 DP = Baik 19 DP = Baik
9 DP = Cukup 20 DP = Cukup
10 DP = Baik 21 DP = Baik
11 DP = Baik 22 DP = Baik
160
Lampiran 14 – Pengujian Validitas Butir Soal dan Reliabilitas Menggunakan SPSS
161
162
Catatan : Jika maka butir soal dikatakan valid
Dengan
163
164
165