Program Linier adalah salah satu mata kuliah pada jurusan matematika yang wajib
dipelajari oleh mahasiswa. Program Linier adalah ilmu yang mempelajari tentang
sesuatu hal yang menyelesaikan berbagai [ermasalahan khususnya dibidang bisnis.
Komponen penting dari program linier ini adalah data atau informasi yang nantinya
akan diolah dan dianalisis dengan cara menggunakan metode maksimum atau
minimum.
Program linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber
daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya. Program Linier banyak diterapkan dalam
masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. Konsep dasar program linier
telah ada pada jenjang pendidikan dasar, yang dimulai pengenalan lambang bilangan
yang direpresentasikan melalui gambar benda di sekitar siswa, kemudian
penjumlahan, pengurangan, perkalian serta membandingkan banyaknya benda. Di
Sekolah MenengahPertama (SMP) konsep diperluas melalui pembelajaran materi
Sistem Persamaan Linier Satu Variabel (SPLSV), kemudian ditingkatkan melalui
materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV), di Sekolah Menengah Atas
(SMA) telah diperkenalkan sistem pertidaksamaan linier dan materi khusus program
linier yang menyajikan persoalan sehari-hari, kemudian menerjemahkan
permasalahan ke dalam model matematika, menyelesaikan sistem pertidaksamaan
yang merupakan kendala atau pembatas, mencari penyelesaian optimum, menjawab
permasalahan. Metode yang digunakan adalah metode grafik dengan menggunakan
uji titiksudut dan garis selidik. Pada tingkat universitas, terdapat mata kuliah khusus
program linier yang membahas metode penyelesaian program linier yang tujuannya
mencari keuntungan maksimum dan mengeluarkan biaya minimum. Metode yang
diberikan pada universitas adalah metode grafik, metode simpleks, metode analisis
dual, metode transportasi.
Dengan melihat pengalaman dan kenyataan tersebut, tampak menarik apabila
dikaji secara khusus mengenai materi yang berkaitan dengan program linier. Pada
kesempatan ini penulis akan membahas pada materi yang berkaitan dengan program
linier di satuan pendidikan Perguruan Tinggi.
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa pula penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah berperan dalam laporan ini.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal agar mudah dimengerti dan
dipahami oleh pihak pembaca.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasa yang
digunakan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki laporan ini. Laporan ini
penulis susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen statistika deskriptif
yaitu Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Afifah Rahmi
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Pada penelitian ini rumusan masalah yang dapat di ambil adalah bagaimana
pemahaman awal mahasiswa dalam memahami permasalahan bentuk umum
program linier berbasis konteks?
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi
Model program linier dikembangkan dalam tiga tahap, anatara lain pada tahun
1939-1947. Pertama kali dikembangkan oleh Leonid Vitaliyevich Kantorovich, ahli
matematika Rusia yang memperoleh Soviet government’s Leinin Prize pada tahun
1965 dan the Order of Lenin pada tahun 1967; kedua, oleh Tjalillng Charles
Koopmans, ahli ekonomi dari belanda yang memulai karir intelektualnya sebagai
fisikawan yang melontarkan teori Kuantum mekanik; dank e-3, George Bernard
Dantzig yang mengembangkan Algoritma Simpleks.
Pada tahun 1930, Kantorovich dihadapkan pada kasus nyata optimisasi
sumber-sumber yang tersedia di pabrik. Dia mengembangkan sebuah analisis
baru yang nantinya akan dinamakan Pemrograman Linear. Kemudian pada tahun
1939, Kantorovich menulis buku “The Mathematical Method of Production Planning
and Organization”, di mana Kantorovich menunjukkan bahwa seluruh masalah
ekonomi dapat dilihat sebagai usaha untuk memaksimumkan suatu fungsi terhadap
kendala-kendala. Kuliah Kantotovich pada saat menerima hadiah Nobel, 11
desember 1975 adalah Mathematics in Economic Achievements, Difficulties,
Perspectives. Di sisi ain, Koopmans sejak awal sudah bergelut dengan matematika
ekonomi dan ekonometri. Dia mengembangkan teknik activity analiysis yang
sekarang dikenal dengan Pemrograman linear. Namun demikian, juga ada nama-
nama lain yang berperan dalam pengembangan model ini, yaitu J. Von Neuman.
Bahkan dia mengembangkan “Activity analiysis of production set” sebelum
dilanjutkan oleh Koopmans. Pada saat itu, teknik yang mereka kembangkan dikenal
dengan istilah “programming of interdependent activities in a linier structure”. Istilah
programan linier diusulkan oleh Koopmans ketika mengunjungi Dantzig di RAND
Corporation pada tahun 1948. Istilah ini menjadi popular hingga sekarang.
6
Pemrograman linier berasal dari kata pemrograman dan linier. Pemrograman
disini mempunyai arti kata perencanaan, dan linier ini berarti bahwa fungsi-fungsi
yang digunakan merupakan fungsi linier. Secara umum arti dari pemrograman linier
adalah suatu teknik perencanaan yang bersifat analisis yang analisis-analisisnya
memakai model matematika, dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi
alternatif pemecahan masalah kemudian dipilih yang terbaik di antaranya dalam
rangka menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan lebih lanjut tentang
alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai tujuan dan sasaran
yang di inginkan secara optimal.
7
BAB III
METODOLOGI SURVEY
8
melakukan verifikasi (penarikan kesimpulan) dari data dan sumber data yang sudah
diklasifikasi dan ditranskripkan pada penyajian data.
9
BAB IV
Kelas :
1. Seorang anak diharuskan makan dua jenis vitamin tablet setiap hari. Tablet
pertama mengandung 4 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B, sedangkan tablet
kedua mengandung 3 unit vitamin A dan 2 unit vitamin B. Dalam satu hari ibu
memerlukan 24 vitamin A dan 7 unit viamin B. Jika harga tablet pertama Rp.
50,00/biji dan tablet kedua Rp. 100,00/biji, maka pengeluaran minimum untuk
membeli tablet perhari.
2. Pedagang buah akan membeli apel dan jeruk. Harga setiap kg apel dan setiap kg
jeruk berturut-turut adalah Rp. 6.000,00 dan Rp. 4.000,00. Pedagang itu memiliki
uang Rp. 500.000,00 dan hanya ingin membeli buah paling banyak 200 kg.
Misalnya banyak apel x kg dan banyaknya jeruk y kg, maka tuliskan kendala yang
memenuhi permasalahan tersebut.
3. Buatlah daerah layak dan tentukan kategori dari permasalahan kendala dibawah
ini:
𝑋1 + 𝑋2 ≤ 1
2𝑋1 + 2𝑋2 ≥ 4
𝑋1 , 𝑋2 ≥ 0
Yang memaksimumkan 𝑍 = 3𝑋1 − 2𝑋2.
10
JAWABAN
11
4. 2𝑋1 + 𝑋2 = 8; Tipot (4,8)
𝑋1 + 2𝑋2 = 8; Tipot (8,4)
𝑋1 + 𝑋2 = 5; Tipot (5,5)
𝑍 = 3𝑋1 + 4𝑋2
𝑋1 0 4 0 3 2
𝑋2 0 0 4 2 3
𝑍 0 12 16 17 18
4.2 Pembahasan
Jumlah Mahasiswa
No. Jumlah Mahasiswa Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab
Soal yang Menjawab Salah yang Tidak Menjawab
Benar
1 1 4 0
2 3 2 0
3 3 1 1
4 4 0 1
12
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang paling banyak
melakukan kesalahan dalam menjawab soal yaitu terletak pada soal nomor 1.
Sedangkan yang paling sedikit melakukan kesalahan dalam menjawab soal yaitu
nomor 3. Untuk soal nomor 1 dengan kesalahan yang terbanyak dapat dikategorikan
soal ini tergolong soal sulit, sedangkan untuk soal nomor 3 dikategorikan soal yang
tergolong mudah dengan kesalahan yang bervariasi. Uraian kesalahan–kesalahan
jawaban soal yang dikerjakan oleh mahasiswa akan dijabarkan berikut ini.
Dari gambar di atas, yang merupakan salah satu contoh bukti kesalahan yang
terdapat pada soal nomor 1. Kesalahan pada jawaban ini adalah mahasiswa belum
mampu merepresentasikan soal berbasis konteks ke dalam pemodelan matematika
dalam bentuk fungsi kendala. Hal ini akan berpengaruh terhadap penyelesaian
selanjutnya.
Pada soal nomor 3, ada 1 mahasiswa yang mengerjakan seperti yang terlihat
pada gambar. Dalam hal ini artinya mahasiswa belum sepenuhnya memahami
bagaimana menyelesaikan program linier dengan menggunakan grafik.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa laporan mini riset ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca agar menjadi
pelajaran untuk kedepannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Levin, Richard I., David S. Rubin, Joel P. Stinson, dan Everette S. Gardner, Jr. (1992).
Quantitative Approaches to Management, eighth edition, New York, McGraw-Hill.
16