RISET OPERASIONAL
“ Pengenalan Riset Operasi Dalam Pengunaan
Metode Penyelesaian Program Linear ”
Dosen Pengampu :
Andi Alfianto Anugrah Ilahi, SE.MM
DISUSUN OLEH :
MUSDALIFAH
1901147
KELAS : 5B
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
campur tangan-nya sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah “ Riset
Opersional ” dengan meteri terkait “Pengenalan Riset Operasi Dalam Pengunaan
Metode Linear” dapat terselesaikan dengan baik dan semampu penulis.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mencari dari beberapa sumber buku
dan internet. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberi masukan kepada penulis serta berbagai
sumber yang telah penulis pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini
sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik. Tak lupa ucapan terima kasih
kami haturkan kepada ( Andi Alfianto Anugrah Ilahi, SE.MM ) selaku dosen mata
kuliah “ Riset Operasional ” karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat
mengetahui materi tersebut.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................2
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................11
3.1. Kesimpulan....................................................................................................11
3.2. Saran..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebuah perusahaan atau organisasi perlu merencanakan strategi yang
dapat mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa
keuntungan maksimal atau biaya minimal. Pada dasarnya setiap
perusahaan memiliki keterbatasan atas sumber dayanya, baik keterbatasan
dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang, tenaga, kerja,
maupun model. Dengan keterbatasan ini, setiap perusahaan melakukan
beberapa cara untuk melakukan optimasi dengan hasil yang dicapai, salah
satunya dengan program linear (Linear Programming).
Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang
terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin. Pemrograman
linear merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang
memungkinkan para manajer mengambil keputusan dengan menggunakan
pendekatan analisis kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara luas
pada berbagai persoalan dalam perusahaan, untuk menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan penugasan karyawan, penggunaan mesin,
distribusi, dan pengangkutan, penentuan kapasitas produk, ataupun dalam
penentuan portofolio investasi.
Linear Programming (LP) adalah suatu metode programasi yang
variabelnya disusun dengan persamaan linier. Oleh berbagai analist, maka
LP diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “programasi linier”,
“pemrograman garis lurus”, “programasi garis lurus” atau lainnya. Sebagai
alat kuantitatif untuk melakuakn pemrograman, maka metode LP juga ada
kelebihan dan kelemahannya. Oleh karena itu, pembaca atau peneliti harus
mampu mengidentifikasi kapan alat ini dipergunakan dan kapan tidak
dipergunakan.
1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.2.1 Apa yang dimaksud program linear ?
1.2.2 Bagaimana formulasi program linear ?
1.2.3 Apa saja metode – metode pemrograman linear ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian program linear ;
1.3.2 Untuk mengetahui formulasi program linear ;
1.3.3 Untuk mengetahui metode – metode program linear ;
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2
selanjutnya adalah formulasi model matematika. Formulasi model
matematika ada 3 tahap :
1. Tentukan variabel yang tidak diketahui dan dinyatakan dalam simbol.
2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan
linier dari variabel keputusan.
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikannya
dalam persamaan atau pertidaksamaan.
3
dengan metode grafik. Tahapan dalam penyelesaian optimasi dari
Linear Programming ini adalah sebagai berikut :
a. Menentukan fungsi tujuan
b. Mengidentifikasi batasan
c. Menggambarkan dalam bentuk grafik / sistem koordinat
d. Menentukan daerah kemungkinan (feasible)
e. Mencari titik yang paling menguntungkan
3. Metode Aljabar
Pemecahan persoalan PL dengan metode aljabar adalah pemecahan
persoalan dengan cara substitusi antarpersamaan linear pada fungsi
pembatas dan fungsi tujuan.
Prinsip yang digunakan ialah mencari seluruh kemungkinan
pemecahan dasar feasible (layak), kemudian pilih salah satu yang
memberikan nilai objektif optimal, yaitu paling besar (maksimum) atau
paling kecil (minimum).
Pemecahan persoalan Program Linear dengan metode aljabar ini
dibagi 3 (tiga) kasus, yaitu:
1. Kasus Maksimisasi.
kasus pemecahan persoalan PL yang bertujuan mencari seluruh
kemungkinan pemecahan yang memberikan nilai objektif
maksimum.
2. Kasus Minimasi
Kasus pemecahan masalah program linear yang bertujuan
seluruh kemungkinan pemecahan yang memberikan nilai objektif
minimum.
3. Kasus-kasus khusus
Beberapa kasus khusus selain kasus maksimisasi dan minimisasi
adalah kasus solusi optimum ganda dan tidak memiliki solusi yang
layak.
4
Contoh Kasus Program Linear ( Metode grafik )
Bagian produksi suatu perusahaan furniture menyatakan bahwa untuk
membuat satu unit meja diperlukan 2.5 jam proses merakit, 3 jam proses
mengkilapkan, dan 1 jam proses pengepakan. Sedangkan untuk membuat
satu unit kursi diperlukan 1 jam proses merakit, 3 jam proses
mengkilapkan, dan 2 jam proses pengepakan. Karena terbatasnya tenaga
kerja dan mesin, maka waktu pengerjaan yang tersedia setiap harinya : 20
jam proses merakit, 30 jam proses mengkilapkan, dan 16 jam proses
pengepakan. Diketahui keuntungan marjinal dari penjualan meja sebesar
$3 dan dari kursi sebesar $4.
1. Formulasikan model LP untuk masalah di atas
2. Tentukan jumlah meja dan kursi yang harus diproduksikan sehingga
total keuntungan maksimum.
Penyelesaian :
1. Misalkan X1 = meja dan X2 = kursi
Merakit 2.5 1 20
Mengkilapkan 3 3 30
Mengepak 1 2 16
a. Fungsi Tujuan :
Maksimum Z = 3X1 + 4X2
b. Fungsi kendala :
2.5X1 + X2 ≤ 20 → Merakit
3X1 + 3X2 ≤ 30 → Mengkilapkan
X1+ 2X2 ≤ 16 → Mengepak
X1 ≥ 0 dan X ≥ 0
5
2. Langkah 1 : Ubahlah pertidaksamaan fungsi kendala menjadi
persamaan eksplisit :
2.5X1 + X2 = 20 → X2 = 20 – 2.5X1
3X1 + 3X2 = 30 → X2 = 10 – X1
X1 + 2X2 = 16 → X2 = 8 – 0.5X1
Langkah 2 : Gambarkan grafik setiap persamaan fungsi kendala,
kemudian tentukan feasible region yaitu daerah yang dibatasi oleh
semua fungsi kendala dan merupakan himpunan titik kombinasi X1 dan
X2 yang memberikan solusi bagi model LP bersangkutan.
(1) X2 = 20 – 2.5X1 (2) X2 = 10 – X1 (3) X2 = 8 – 0.5X1
X1 = 0 → X2 = 20 X1 = 0 → X2 = 10 X1 = 0 → X2 = 8
X2 = 0 → X1 = 8 X2 = 0 → X1 = 10 X2 = 0 → X1 = 16
6
10 – X1 = 20 – 2.5X1
(3/2)X1 = 10 → X1 = 20/3 dan X2 = 10 – X1 → X2 = 10 – 20/3 =
10/3
ZC = 3(20/3) + 4(10/3) = 33.3
D (8, 0) → ZD = 3(8) + 4(0) = 24
Kesimpulannya, Solusi optimal untuk model LP tersebut tercapai
pada saat X1 = 4 dan X2 = 6 dengan Zmaks = 36.
Jadi, perusahaan furniture tersebut dapat mencapai keuntungan
maksimum sebesar $36 per hari, jika diproduksi 4 unit meja dan 6 unit
kursi per harinya.
1. Fungsi tujuan :
Z = 30X1 + 40X2
7
2. Fungsi kendala :
Benang sutra = 3X1 + 4X2 ≤ 120
Benang wol = X2 ≤ 20
Masa Kerja = 2X1 + 2X2 ≤ 40
3. Batasan Non Negatif :
X1, X2, S1, S2 ≥ 0
Langkah – langkah penyelesaian :
a. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala
Fungsi tujuan
Z = 30X1 + 40X2 → Zmax – 30X1 – 40X2 = 0
Fungsi kendala :
Benang sutra = 3X1 + 4X2 ≤ 120 → 3X1 + 4X2 + S1 ≤ 120
Benang wol = X2 ≤ 20 → X2 + S1 ≤ 20
Masa kerja = 2X1 + 2X2 ≤ 40 → 2X1 + 2X2 ≤ 40
b. Menyusun persamaan kedalam tabel
Nilai
NB X1 X2 S1 S2 S3 indeks
kanan
Z - 30 - 40 0 0 0 0
S1 3 4 1 0 0 120
S2 0 1 0 1 0 20
S3 2 2 0 0 1 40
8
S3 2 2 0 0 1 40
nilai kanan(NK )
indeks=
nilai kolom kunci
Nilai
NB X1 X2 S1 S2 S3 indeks
kanan
Z - 30 - 40 0 0 0 0 -
S1 3 4 1 0 0 120 30
S2 0 1 0 1 0 20 20
S3 2 2 0 0 1 40 20
Baris baru = baris lama – ( nilai kolom kunci * nilai baris kunci barus )
Baris Z :
-30 40 0 0 0
-40 1 1 0 ½ 20 (-)
9
Nilai baru = 10 0 0 20 800
Baris S1:
3 4 1 0 120
4 1 1 0 ½ 20 (-)
Nilai baru = -1 1 0 -2 40
Baris S2
0 1 0 0 20
1 1 1 0 ½ 20 (-)
Nilai baru = -1 0 0 ½ 0
Nilai
NB X1 X2 S1 S2 S3 indeks
kanan
Z 10 0 0 0 20 800
S1 -1 0 1 0 -2 40
S2 -1 0 0 1 -1/2 0
X2 1 1 0 0 1/2 20
*Catatan :
Baris kunci & kolom berwarna “merah”
Angka kunci berwarna “hijau bold” dan Baris kunci baru “bold”
Jika nilai Z masih ada yang benilai negative maka cari sampai positif
10
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran diperkenanankan dan kami berharap makalah ini akan menjadi suatu
sumber yang dapat dipakai untuk menambah pengetahuan yang ada.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://noviahasdyna07.blogspot.co.id/2012/09/riset-operasional-2-linear-
programming.html
http://akhlords.blogspot.co.id/2013/12/riset-operasi-contoh-soal.html
https://sarahbaniariyandini.wordpress.com/2014/01/14/program-linier/
http://zonakuliahku.blogspot.co.id/2016/02/pemrograman-linear.html
http://ili3boy.wordpress.com/2010/03/29/program-linear/amp/
https://andariisnadiah.wordpress.com/2014/10/26/linier-programming-
metode-grafik/
https://id.scribd.com/doc/31395669/contoh-soal-metode-simplex
12