Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RISET OPERASIONAL
“ Pengenalan Riset Operasi Dalam Pengunaan
Metode Penyelesaian Program Linear ”

Dosen Pengampu :
Andi Alfianto Anugrah Ilahi, SE.MM

DISUSUN OLEH :

MUSDALIFAH
1901147

KELAS : 5B

INSTITUT ILMU SOSIAL & BISNIS ANDI SAPADA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
campur tangan-nya sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah “ Riset
Opersional ” dengan meteri terkait “Pengenalan Riset Operasi Dalam Pengunaan
Metode Linear” dapat terselesaikan dengan baik dan semampu penulis.

Dalam penulisan makalah ini, penulis mencari dari beberapa sumber buku
dan internet. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberi masukan kepada penulis serta berbagai
sumber yang telah penulis pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini
sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik. Tak lupa ucapan terima kasih
kami haturkan kepada ( Andi Alfianto Anugrah Ilahi, SE.MM ) selaku dosen mata
kuliah “ Riset Operasional ” karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat
mengetahui materi tersebut.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat


banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat
mengharapakan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses
penyusunan materi yang selanjutnya.oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan sebagai upaya penyempurnaan makalah ini,
terima kasih banyak atas perhantian anda.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Parepare, 12 oktober 2021,

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1. Latar Belakang.................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3. Tujuan..............................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................2

2.1. Pengertian Program linear................................................................................2

2.2. Formulasi Program Linear................................................................................2

2.3. Metode – Metode Program Linear....................................................................3

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................11

3.1. Kesimpulan....................................................................................................11

3.2. Saran..............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebuah perusahaan atau organisasi perlu merencanakan strategi yang
dapat mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa
keuntungan maksimal atau biaya minimal. Pada dasarnya setiap
perusahaan memiliki keterbatasan atas sumber dayanya, baik keterbatasan
dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang, tenaga, kerja,
maupun model. Dengan keterbatasan ini, setiap perusahaan melakukan
beberapa cara untuk melakukan optimasi dengan hasil yang dicapai, salah
satunya dengan program linear (Linear Programming).
Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang
terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin. Pemrograman
linear merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang
memungkinkan para manajer mengambil keputusan dengan menggunakan
pendekatan analisis kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara luas
pada berbagai persoalan dalam perusahaan, untuk menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan penugasan karyawan, penggunaan mesin,
distribusi, dan pengangkutan, penentuan kapasitas produk, ataupun dalam
penentuan portofolio investasi.
Linear Programming (LP) adalah suatu metode programasi yang
variabelnya disusun dengan persamaan linier. Oleh berbagai analist, maka
LP diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “programasi linier”,
“pemrograman garis lurus”, “programasi garis lurus” atau lainnya. Sebagai
alat kuantitatif untuk melakuakn pemrograman, maka metode LP juga ada
kelebihan dan kelemahannya. Oleh karena itu, pembaca atau peneliti harus
mampu mengidentifikasi kapan alat ini dipergunakan dan kapan tidak
dipergunakan.

1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.2.1 Apa yang dimaksud program linear ?
1.2.2 Bagaimana formulasi program linear ?
1.2.3 Apa saja metode – metode pemrograman linear ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian program linear ;
1.3.2 Untuk mengetahui formulasi program linear ;
1.3.3 Untuk mengetahui metode – metode program linear ;

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Program linear


Program linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan
sejumlah informasi yang tersedia kemudian menerjemahkan masalah
tersebut dalam bentuk model matematika. Sifat linier mempunyai arti
bahwa seluruh fiungsi dalam model ini merupakan fungsi yang linier.
Program linier (linear programming) adalah merupakan metode
matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka atau terbatas
untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau
meminimumkan biaya. Sumber daya tersebut dapat berupa sumber daya
fisik seperti uang, tenaga ahli, material (bahan dan mesin) ataupun bukan
fisik.
Pemrograman linier berasal dari kata pemrograman dan linier.
Pemrograman disini mempunyai arti kata perencanaan, dan linier ini
berarti bahwa fungsi-fungsi yang digunakan merupakan fungsi linier.
Secara umum arti dari pemrograman linier adalah suatu teknik
perencanaan yang bersifat analisis yang analisis-analisisnya memakai
model matematika, dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi
alternatif pemecahan masalah kemudian dipilih yang terbaik di antaranya
dalam rangka menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan lebih
lanjut tentang alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai
tujuan dan sasaran yang di inginkan secara optimal.

2.2. Formulasi Program Linear


Masalah keputusan yang sering dihadapi analisis adalah alokasi
optimum sumber daya. Sumber daya dapat berupa uang, tenaga kerja,
bahan mentah, kapasitas mesin, waktu, ruangan atau teknologi. Tugas
analisis adalah mencapai hasil terbaik dengan keterbatasan sumber daya
itu. Setelah masalah diidentifikasikan, tujuan ditetapkam, langkah

2
selanjutnya adalah formulasi model matematika. Formulasi model
matematika ada 3 tahap :
1. Tentukan variabel yang tidak diketahui dan dinyatakan dalam simbol.
2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan
linier dari variabel keputusan.
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikannya
dalam persamaan atau pertidaksamaan.

2.3. Metode – Metode Program Linear


1. Metode Grafik
Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dimana hanya terdapat dua variabel keputusan. Untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah memformulasikan permasalahan yang ada ke dalam
bentuk Linear Programming (LP). Langkah – langkah penyelesaian
dengan metode grafik:
a. Buatlah model matematika / kendala
b. Tentukan fungsi sasaran (Z).
c. Menyelesaikan fungsi pertidaksamaan :
d. Jadikan setiap kendala menjadi bentuk persamaan,
e. Buat grafik untuk setiap kendala dan kemudian tentukan daerah
penyelesaian atau HP,
f. Setelah grafik dibuat, kemudian tentukan himpunan penyelesaian
(HP). Setelah itu, kita menentukan titik – titik terluar yang terdapat
didalam grafik tersebut.
g. Setelah titik – titik terluar ditentukan, Uji titik – titik terluarnya
untuk menentukan nilai maksimumnya.
2. Metode Simpleks
Digunakan untuk proses dengan jumlah variabel lebih dari 2.
Tahapan dalam metode simplex ini lebih kompleks dibandingkan

3
dengan metode grafik. Tahapan dalam penyelesaian optimasi dari
Linear Programming ini adalah sebagai berikut :
a. Menentukan fungsi tujuan
b. Mengidentifikasi batasan
c. Menggambarkan dalam bentuk grafik / sistem koordinat
d. Menentukan daerah kemungkinan (feasible)
e. Mencari titik yang paling menguntungkan
3. Metode Aljabar
Pemecahan persoalan PL dengan metode aljabar adalah pemecahan
persoalan dengan cara substitusi antarpersamaan linear pada fungsi
pembatas dan fungsi tujuan.
Prinsip yang digunakan ialah mencari seluruh kemungkinan
pemecahan dasar feasible (layak), kemudian pilih salah satu yang
memberikan nilai objektif optimal, yaitu paling besar (maksimum) atau
paling kecil (minimum).
Pemecahan persoalan Program Linear dengan metode aljabar ini
dibagi 3 (tiga) kasus, yaitu:
1. Kasus Maksimisasi.
kasus pemecahan persoalan PL yang bertujuan mencari seluruh
kemungkinan pemecahan yang memberikan nilai objektif
maksimum.
2. Kasus Minimasi
Kasus pemecahan masalah program linear yang bertujuan
seluruh kemungkinan pemecahan yang memberikan nilai objektif
minimum.
3. Kasus-kasus khusus
Beberapa kasus khusus selain kasus maksimisasi dan minimisasi
adalah kasus solusi optimum ganda dan tidak memiliki solusi yang
layak.

4
Contoh Kasus Program Linear ( Metode grafik )
Bagian produksi suatu perusahaan furniture menyatakan bahwa untuk
membuat satu unit meja diperlukan 2.5 jam proses merakit, 3 jam proses
mengkilapkan, dan 1 jam proses pengepakan. Sedangkan untuk membuat
satu unit kursi diperlukan 1 jam proses merakit, 3 jam proses
mengkilapkan, dan 2 jam proses pengepakan. Karena terbatasnya tenaga
kerja dan mesin, maka waktu pengerjaan yang tersedia setiap harinya : 20
jam proses merakit, 30 jam proses mengkilapkan, dan 16 jam proses
pengepakan. Diketahui keuntungan marjinal dari penjualan meja sebesar
$3 dan dari kursi sebesar $4.
1. Formulasikan model LP untuk masalah di atas
2. Tentukan jumlah meja dan kursi yang harus diproduksikan sehingga
total keuntungan maksimum.
Penyelesaian :
1. Misalkan X1 = meja dan X2 = kursi

Kegiatan Meja ( X1 ) Kursi ( X2 ) Kapasitas

Merakit 2.5 1 20
Mengkilapkan 3 3 30
Mengepak 1 2 16

a. Fungsi Tujuan :
Maksimum Z = 3X1 + 4X2
b. Fungsi kendala :
 2.5X1 + X2 ≤ 20 → Merakit
 3X1 + 3X2 ≤ 30 → Mengkilapkan
 X1+ 2X2 ≤ 16 → Mengepak
 X1 ≥ 0 dan X ≥ 0

5
2. Langkah 1 : Ubahlah pertidaksamaan fungsi kendala menjadi
persamaan eksplisit :
 2.5X1 + X2 = 20 → X2 = 20 – 2.5X1
 3X1 + 3X2 = 30 → X2 = 10 – X1
 X1 + 2X2 = 16 → X2 = 8 – 0.5X1
Langkah 2 : Gambarkan grafik setiap persamaan fungsi kendala,
kemudian tentukan feasible region yaitu daerah yang dibatasi oleh
semua fungsi kendala dan merupakan himpunan titik kombinasi X1 dan
X2 yang memberikan solusi bagi model LP bersangkutan.
(1) X2 = 20 – 2.5X1 (2) X2 = 10 – X1 (3) X2 = 8 – 0.5X1

X1 = 0 → X2 = 20 X1 = 0 → X2 = 10 X1 = 0 → X2 = 8

X2 = 0 → X1 = 8 X2 = 0 → X1 = 10 X2 = 0 → X1 = 16

Langkah 3 : Tentukan titik kritis (titik terluar dari feasible region)


yang merupakan solusi optimal, yaitu titik kritis yang memberikan Z
maksimum.
 A (0, 8) → ZA = 3(0) + 4(8) = 32
 B (4, 6) tipot X2 = 10 – X1 dan X2 = 8 – 0.5X1
8 – 0.5X1 = 10 – X1
0.5X1 = 2 → X1 = 4 dan X2 = 10 – X1 → X2 = 10 – 4 = 6
ZB = 3(4) + 4(6) = 36
 C (20/3, 10/3) tipot X2 = 20 – 2.5X1 dan X2 = 10 – X1

6
10 – X1 = 20 – 2.5X1
(3/2)X1 = 10 → X1 = 20/3 dan X2 = 10 – X1 → X2 = 10 – 20/3 =
10/3
ZC = 3(20/3) + 4(10/3) = 33.3
 D (8, 0) → ZD = 3(8) + 4(0) = 24
Kesimpulannya, Solusi optimal untuk model LP tersebut tercapai
pada saat X1 = 4 dan X2 = 6 dengan Zmaks = 36.
Jadi, perusahaan furniture tersebut dapat mencapai keuntungan
maksimum sebesar $36 per hari, jika diproduksi 4 unit meja dan 6 unit
kursi per harinya.

Contoh Kasus Program Linear Metode Simpleks


PT. Eb07 akan membuat kain sutra dan kain wol, yang terbuat dari
benang sutra kg untuk pembuatan kain sutra dan benang sutra 4kg dan
benang wol 1 kg untuk pembuatan kain wol. Masing – masing
membutuhkan masa kerja 2 jam untuk kain sutra dan kain wol. Benang
sutra kurang dari 120kg, benang wol kurang dari 20kg dan masa kerja
kurang dari 40jam. Berapakah yang harus diproduksi PT, Eb07 untuk
mendapatkan laba maksimal dengan ( Z = 30X1 + 40X2 ) ?

Benang sutra Benang wol Masa kerja Laba


Produk
( Kg ) ( Kg ) ( jam ) ( keuntungan )
Kain sutra 3 - 2 30
Kain wol 4 1 2 40
120 20 40

1. Fungsi tujuan :
Z = 30X1 + 40X2

7
2. Fungsi kendala :
 Benang sutra = 3X1 + 4X2 ≤ 120
 Benang wol = X2 ≤ 20
 Masa Kerja = 2X1 + 2X2 ≤ 40
3. Batasan Non Negatif :
X1, X2, S1, S2 ≥ 0
Langkah – langkah penyelesaian :
a. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala
 Fungsi tujuan
Z = 30X1 + 40X2 → Zmax – 30X1 – 40X2 = 0
 Fungsi kendala :
Benang sutra = 3X1 + 4X2 ≤ 120 → 3X1 + 4X2 + S1 ≤ 120
Benang wol = X2 ≤ 20 → X2 + S1 ≤ 20
Masa kerja = 2X1 + 2X2 ≤ 40 → 2X1 + 2X2 ≤ 40
b. Menyusun persamaan kedalam tabel
Nilai
NB X1 X2 S1 S2 S3 indeks
kanan
Z - 30 - 40 0 0 0 0
S1 3 4 1 0 0 120
S2 0 1 0 1 0 20
S3 2 2 0 0 1 40

c. Menentukan kolom kunci


Kolon kunci adalah kolom yang mempunyai nilai baris Z yang bernilai
negative dengan angka besar;
Nilai
NB X1 X2 S1 S2 S3 indeks
kanan
Z - 30 - 40 0 0 0 0
S1 3 4 1 0 0 120
S2 0 1 0 1 0 20

8
S3 2 2 0 0 1 40

d. Menentukan baris kunci

Menentukan baris kunci adalah nilai indeks terkecil

nilai kanan(NK )
indeks=
nilai kolom kunci

Nilai
NB X1 X2 S1 S2 S3 indeks
kanan
Z - 30 - 40 0 0 0 0 -
S1 3 4 1 0 0 120 30
S2 0 1 0 1 0 20 20
S3 2 2 0 0 1 40 20

e. Menentukan nilai baris kunci baru

Baris kunci baru = baris kunci / angka kunci


Sehingga tabel menjadi sebagai berikut :
Nilai
NB X1 X2 S1 S2 S3 indeks
kanan
Z
S1
S2
X2 1 1 0 0 ½ 20

f. Mengubah nilai – nilai selain baris kunci

Baris baru = baris lama – ( nilai kolom kunci * nilai baris kunci barus )
Baris Z :
-30 40 0 0 0
-40 1 1 0 ½ 20 (-)

9
Nilai baru = 10 0 0 20 800

Baris S1:
3 4 1 0 120
4 1 1 0 ½ 20 (-)
Nilai baru = -1 1 0 -2 40

Baris S2
0 1 0 0 20
1 1 1 0 ½ 20 (-)
Nilai baru = -1 0 0 ½ 0

g. Masukan nilai baris baru

Nilai
NB X1 X2 S1 S2 S3 indeks
kanan
Z 10 0 0 0 20 800
S1 -1 0 1 0 -2 40
S2 -1 0 0 1 -1/2 0
X2 1 1 0 0 1/2 20

Diperoleh hasil : X2 = 20 ; Zmax = 800

*Catatan :
 Baris kunci & kolom berwarna “merah”
 Angka kunci berwarna “hijau bold” dan Baris kunci baru “bold”
 Jika nilai Z masih ada yang benilai negative maka cari sampai positif

10
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik


pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan
sumber daya yang terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal
mungkin. Pemrograman linear merupakan salah satu metode dalam riset
operasi yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan dengan
menggunakan pendekatan analisis kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan
secara luas pada berbagai persoalan dalam perusahaan, untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penugasan karyawan,
penggunaan mesin, distribusi, dan pengangkutan, penentuan kapasitas
produk, ataupun dalam penentuan portofolio investasi. Program linier
banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah optimal didalam industri,
perbankan, pendidikan, dan masalah-masalah lain yang dapat dinyatakan
dalam bentuk linier.

3.2. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran diperkenanankan dan kami berharap makalah ini akan menjadi suatu
sumber yang dapat dipakai untuk menambah pengetahuan yang ada.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://noviahasdyna07.blogspot.co.id/2012/09/riset-operasional-2-linear-
programming.html
http://akhlords.blogspot.co.id/2013/12/riset-operasi-contoh-soal.html
https://sarahbaniariyandini.wordpress.com/2014/01/14/program-linier/
http://zonakuliahku.blogspot.co.id/2016/02/pemrograman-linear.html
http://ili3boy.wordpress.com/2010/03/29/program-linear/amp/
https://andariisnadiah.wordpress.com/2014/10/26/linier-programming-
metode-grafik/
https://id.scribd.com/doc/31395669/contoh-soal-metode-simplex

12

Anda mungkin juga menyukai