Anda di halaman 1dari 13

LINEAR PROGRAMMING

MATERI II

Mata Kuliah : Business Operation Research (SPBIS 14323)


Dosen Pengasuh: Drs. Mahmud Ahmad, M.Si dan Sari A Natonis, S.Akun; M.A.

Oleh : Kelompok-1

Nama NIM Dosen Wali


Marshanda Ndaumanu 2103020199 Emilia Gie.,S.E.,M.A.

Natalia Beatrix Laja 2103020202 Emilia Gie.,S.E.,M.A.

Yunelci Kristini Panab 2103020225 Emilia Gie.,S.E.,M.A.

SEMESTER IV-F
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
DAFTAR ISI

BAB I LINEAR PROGRAMMING


1.1 Latar belakang
1.2 Materi
1.2.1 Pengertian Linear Programming
1.2.2 Asumsi-Asumsi (Sifat) Linear Programming
1.2.3 Model Linear Programming
1.2.4 Metode Grafik
1.3 Kesimpulan
1.4 Soal Latihan Atau Bahan Diskusi
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
LINEAR PROGRAMMING

1.1 Latar Belakang


Pemrogramam linier atau Linear Programming (LP) adalah suatu cara
untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas
diantara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin
dilakukan. Persoalan pengalokasian ini dapat timbul dari berbagai macam arah,
diantaranya seperti sumber daya, persediaan, pendistribusian. Program linier ini
menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan yang dihadapinya.
Sifat “linier” disini memberi arti bahwa seluruh fungsi matematis dalam model ini
merupakan fungsi yang linier, sedangkan program berarti perencanaan. Dengan
demikian, pemrograman linier (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk
memperoleh suatu hasil yang optimum, yaitu suatu hasil yang mencapai tujuan
terbaik dintara seluruh alternatif yang fisibel (Dimyati,1999). Atau dalam bahasa
lain juga dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyelesaikan masalah dengan
menggunakan persamaan atau pertidaksamaan linear yang mempunyai banyak
penyelesaian, dengan memperhatikan syarat-syarat agar diperoleh hasil yang
maksimum/minimum (penyelesaian optimum). Salah satu ciri khas
model linear programmingadalah bahwa linear programming didukung
oleh macam-macam asumsi yang menjadi tulang punggung model tersebut.
Asumsi tersebut yaitu, proportionality, additivit, divisibility, eterministic
(certainty).

Metode linear programming membantu perusahaan dengan cara


mengombinasikan variasi produk yang ada berdasarkan keterbatasan sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat melakukan
produksi secara optimal untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Agar linear programming dapat diterapkan, asumsi-asumsi dasar berikut
ini harus ditepati :

1) Fungsi tujuan dan persamaan setiap batasan Harus linear titik ini
mencakup pengertian bahwa perubahan nilai z dan penggunaan sumber
daya terjadi secara proporsional dengan tingkat perubahan kegiatan.
2) Parameter-parameter harus diketahui atau dapat diperkirakan dengan pasti
(deterministic)
3) Variable-variabel keputusan harus dapat dibagi ini berarti bahwa suatu
penyelesaian ‘’feasible’’ dapat berupa bilangan pecahan.

1.2 Materi
1.2.1 Pengertian Linear Programming

Pemrogramam linier atau Linear Programming (LP) adalah suatu cara


untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas
diantara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin
dilakukan. Persoalan pengalokasian ini dapat timbul dari berbagai macam arah,
diantaranya seperti sumber daya, persediaan, pendistribusian. Program linier ini
menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan yang dihadapinya.
Sifat “linier” disini memberi arti bahwa seluruh fungsi matematis dalam model ini
merupakan fungsi yang linier, sedangkan program berarti perencanaan. Dengan
demikian, pemrograman linier (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk
memperoleh suatu hasil yang optimum, yaitu suatu hasil yang mencapai tujuan
terbaik dintara seluruh alternatif yang fisibel (Dimyati,1999). Atau dalam bahasa
lain juga dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyelesaikan masalah dengan
menggunakan persamaan atau pertidaksamaan linear yang mempunyai banyak
penyelesaian, dengan memperhatikan syarat-syarat agar diperoleh hasil yang
maksimum/minimum (penyelesaian optimum). Beberapa ahli pun menegmukakan
pebdapat mengenai linear programming, yaitu :
1) T. Hani Handoko (1999, p379) :

Linear programing ialah suatu metode analitik paling terkenal dan yang
merupakan suatu bagian pada kelompok teknik-teknik yang disebut
dengan programisasi matematik.

2) Sofjan Assauri (1999, p9) :

Linear programing ialah suatu teknik perencanaan yang dengan


menggunakan model matematika dengan tujuan untuk menemukan
kombinasi-kombinasi produk yang terbaik didalam menyusun suatu
alokasi sumber daya yang terbatas guna untuk mencapai tujuan yang
digunakan dengan secara optimal.

3) Zainal Mustafa, EQ, dan juga Ali Parkhan (2000, p43)

Linear programming ialah suatu cara yang lazim digunakan dalam


pemecahan suatu masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas
dengan secara optimal.

4) Zulian Yamit (1996, p14) :

Linear programming ialah metode ataupun teknik matematis yang


digunakan untuk dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan.
Ciri khusus dalam penggunaan metode matematis ini ialah berusaha untuk
mendapatkan maksimisasi atau juga minimisasi.

1.2.2 Asumsi-Asumsi Dasar (Sifat) Linear Programming

1) Propotionality
Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya nilai z dan penggunaan
faktor-faktor produksi yang tersedia akan berubah secara sebanding
atau proporsional dengan perubahan tingkat kegiatan.
2) Additivity
Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi atau dalam linear programming dianggap bahwa
kenaikan nilai tujuan yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan
dapat ditumbuhkan tanpa mempengaruhi nilai z yang diperoleh dari
kegiatan lain.
3) Divisibility
Asumsi ini mengatakan bahwa keluaran atau output yang dihasilkan
oleh suatu kegiatan dapat berupa bilangan pecahan demikian pula
nilai z yang dihasilkan.
4) Deterministic (certainty)
Asumsi ini mengatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam
model linear programming (aij, bj, cj) dapat diperkirakan dengan
pasti meskipun jarang digunakan tepat

1.2.3 Model Linear Programing

Model linear program merupakan bentuk dan susunan dalam menyajikan


masalah-masalah yang akan dipecahkan dengan teknik linear programming.
Dalam model LP Dikenal dua macam fungsi yaitu :

1) Fungsi tujuan (objective function)


Fungsi Tujuan merupakan fungsi yang menggambarkan tujuan atau
sasaran di dalam permasalahan linear program yang berkaitan dengan
pengaturan secara optimal sumber daya-sumber daya, untuk
memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal. Nilai yang
akan dioptimalkan dinyatakan sebagai z.
2) Fungsi batasan (constraint function)
Fungsi batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-
batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal
ke berbagai kegiatan.

Masalah linear programming dapat dinyatakan sebagai proses optimasi


suatu fungsi tujuan dalam bentuk memaksimumkan atau meminimumkan.
Model matematis permasalahan linear programming, yaitu:
Dimana Cj, Aij dan Bi adalah masukan konstan yang sering disebut
sebagai parameter model. Keterangan :

m = macam batasan sumber atau fasilitas yang tersedia

n = macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas


tersebut

i = nomor setiap macam sumber atau fasilitas yang tersedia


(i=1,2,...,m)

j = nomor setiap macam kegiatan yang menggunakan sumber atau


fasilitas yang tersedia (j = 1,2,...,n)

xj = tingkat kegiatan ke, j. (j = 1,2,...,n)

aij = banyaknya sumber i yang diperlukan untuk menghasilkan


setiap unit keluaran (output) kegiatan j (I = 1,2,...,m, dan j =
1,2,...,n)

bi = banyaknya sumber (fasilitas) yang tersedia untuk dialokasikan


ke setiap unit kegiatan (I = 1,2,...,n)

Z = nilai yang dioptimalkan (maksimum atau minimum)

Cj = kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan tingkat kegiatan (xj)


dengan satu satuan (unit); atau merupakan sumbangan setiap
satuan keluaran kegiatan j terhadap nilai Z.
1.2.4 Model Grafik

Metode grafik adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah


linear programming yang menyangkut dua variabel keputusan. Di dalam
penerapan metode grafik, ada langkah-langkah
yang harus ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Menyusun permasalahan yang ada.


2. Menetukan fungsi tujuan yang akan dicapai.
3. Mengidentifikasi kendala-kendala yang berlaku dalam bentuk
ketidaksamaan menjadi bentuk persamaan.
4. Menggambarkan masing-masing garis pembatas dalam satu system
koordinat.
5. Menentukan daerah (area) yang memenuhi batasan-batasan tersebut.
Daerah ini disebut dengan ‘’Daerah Feasible’’

Contoh :
Seorang penjahit mempunyai 60 meter kain wol dan 40 meter kain sutra,
dengan bahan yang tersedia penjahit membuat setelan Jas dan Rok untuk
beberapa orang pelanggannya. 1 stel Jas memerlukan 3 meter kain wol dan
1 meter kain sutra. Kemudian 1 stel Rok memerlukan 2 meter kain wol
dan 2 meter kain sutra. Pendapatan setiap stel Jas dan Rok yaitu Rp.
120.000 dan Rp. 75.000. Berapakah maksimum laba yang didapatkan?

Pembahasan:

Variabel keputusan, misalkan:

• x = Jas

• y = Rok
1) Fungsi tujuan:
120x + 75y

2) Fungsi kendala:

• 3x + 2y <= 60

• x + 2y <= 40

• x. v >= 0

3) Mencari titik koordinat:

3x + 2y <= 60

x = 0 , y = 30. Didapat koordinat (0,30)

y = 0, x = 20 Didapat koordinat (20,0)

x + 2y <= 40

x = 0 x = 20 Didapat koordinat (0,20) y = 0 , x = 40 Didapat koordinat


(40,0)
4) Mencari titik potong:

3x + 2y = 60

x + 2y <= 40 -

2x <= 20

X ≤ 20/2

x <= 10

x+2ys 40

10 + 2y <= 40

2y <= 40 - 10

y s 30/2

v <= 15

Didapatkan titik potong: (10,15)


Jadi, laba maksimum yang didapatkan oleh penjahit adalah
Rp.2.400.000,00

1.3 Kesimpulan

Pemrogramam linier atau Linear Programming (LP) adalah suatu cara untuk
menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara
beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin
dilakukan. Persoalan pengalokasian ini dapat timbul dari berbagai macam arah,
diantaranya seperti sumber daya, persediaan, pendistribusian. Program linier ini
menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan yang dihadapinya.
Sifat “linier” disini memberi arti bahwa seluruh fungsi matematis dalam model ini
merupakan fungsi yang linier, sedangkan program berarti perencanaan. Dengan
demikian, pemrograman linier (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk
memperoleh suatu hasil yang optimum, yaitu suatu hasil yang mencapai tujuan
terbaik dintara seluruh alternatif yang fisibel (Dimyati,1999).
Terdapat 4 asumsi- asumsi dasar dalam linear programmming yaitu :

1) Propotionality
Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya nilai z dan penggunaan
faktor-faktor produksi yang tersedia akan berubah secara sebanding
atau proporsional dengan perubahan tingkat kegiatan.
2) Additivity
Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi atau dalam linear programming dianggap bahwa
kenaikan nilai tujuan yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan
dapat ditumbuhkan tanpa mempengaruhi nilai z yang diperoleh dari
kegiatan lain.
3) Divisibility
Asumsi ini mengatakan bahwa keluaran atau output yang dihasilkan
oleh suatu kegiatan dapat berupa bilangan pecahan demikian pula
nilai z yang dihasilkan.
4) Deterministic (certainty)
Asumsi ini mengatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam
model linear programming (aij, bj, cj) dapat diperkirakan dengan
pasti meskipun jarang digunakan tepat

1.4 Bahan Diskusi


1. Mengapa Metode linear programming dapat membantu perusahaan dengan
cara mengombinasikan variasi produk yang ada berdasarkan keterbatasan
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan?
2. Bagaimana program linier ini menggunakan model matematis untuk
menjelaskan persoalan yang dihadapinya?
DAFTAR PUSTAKA

Subagyo, Pangestu. 2019. Riset Operasi. Tangerang Selatan : Universitas


Terbuka.

Ariyandini, Sarah. 2014. ‘’Program Linear’’,


Https://Sarahbaniariyandini.Wordpress.Com/2014/01/14/Program-Linier/,
diakses pada 9 Februari pukul 08.36

Koko. 2011. ‘’Programan Linear’’,


Https://Ko2smath06.Wordpress.Com/2011/03/11/Pemrograman-Linear/,
diakses pada 9 Februari Pukul 09.13

Setiawan, Parta. 2022. ‘’Penegertian Linear Programing – Tujuan, Model, Fungsi,


Langkah, Bentuk, Metode, Para Ahli’’,
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-linear-programing/, diakses
pada 09 februari pukul 10.24

Anda mungkin juga menyukai