MATERI II
Oleh : Kelompok-1
SEMESTER IV-F
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
DAFTAR ISI
1) Fungsi tujuan dan persamaan setiap batasan Harus linear titik ini
mencakup pengertian bahwa perubahan nilai z dan penggunaan sumber
daya terjadi secara proporsional dengan tingkat perubahan kegiatan.
2) Parameter-parameter harus diketahui atau dapat diperkirakan dengan pasti
(deterministic)
3) Variable-variabel keputusan harus dapat dibagi ini berarti bahwa suatu
penyelesaian ‘’feasible’’ dapat berupa bilangan pecahan.
1.2 Materi
1.2.1 Pengertian Linear Programming
Linear programing ialah suatu metode analitik paling terkenal dan yang
merupakan suatu bagian pada kelompok teknik-teknik yang disebut
dengan programisasi matematik.
1) Propotionality
Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya nilai z dan penggunaan
faktor-faktor produksi yang tersedia akan berubah secara sebanding
atau proporsional dengan perubahan tingkat kegiatan.
2) Additivity
Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi atau dalam linear programming dianggap bahwa
kenaikan nilai tujuan yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan
dapat ditumbuhkan tanpa mempengaruhi nilai z yang diperoleh dari
kegiatan lain.
3) Divisibility
Asumsi ini mengatakan bahwa keluaran atau output yang dihasilkan
oleh suatu kegiatan dapat berupa bilangan pecahan demikian pula
nilai z yang dihasilkan.
4) Deterministic (certainty)
Asumsi ini mengatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam
model linear programming (aij, bj, cj) dapat diperkirakan dengan
pasti meskipun jarang digunakan tepat
Contoh :
Seorang penjahit mempunyai 60 meter kain wol dan 40 meter kain sutra,
dengan bahan yang tersedia penjahit membuat setelan Jas dan Rok untuk
beberapa orang pelanggannya. 1 stel Jas memerlukan 3 meter kain wol dan
1 meter kain sutra. Kemudian 1 stel Rok memerlukan 2 meter kain wol
dan 2 meter kain sutra. Pendapatan setiap stel Jas dan Rok yaitu Rp.
120.000 dan Rp. 75.000. Berapakah maksimum laba yang didapatkan?
Pembahasan:
• x = Jas
• y = Rok
1) Fungsi tujuan:
120x + 75y
2) Fungsi kendala:
• 3x + 2y <= 60
• x + 2y <= 40
• x. v >= 0
3x + 2y <= 60
x + 2y <= 40
3x + 2y = 60
x + 2y <= 40 -
2x <= 20
X ≤ 20/2
x <= 10
x+2ys 40
10 + 2y <= 40
2y <= 40 - 10
y s 30/2
v <= 15
1.3 Kesimpulan
Pemrogramam linier atau Linear Programming (LP) adalah suatu cara untuk
menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara
beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin
dilakukan. Persoalan pengalokasian ini dapat timbul dari berbagai macam arah,
diantaranya seperti sumber daya, persediaan, pendistribusian. Program linier ini
menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan yang dihadapinya.
Sifat “linier” disini memberi arti bahwa seluruh fungsi matematis dalam model ini
merupakan fungsi yang linier, sedangkan program berarti perencanaan. Dengan
demikian, pemrograman linier (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk
memperoleh suatu hasil yang optimum, yaitu suatu hasil yang mencapai tujuan
terbaik dintara seluruh alternatif yang fisibel (Dimyati,1999).
Terdapat 4 asumsi- asumsi dasar dalam linear programmming yaitu :
1) Propotionality
Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya nilai z dan penggunaan
faktor-faktor produksi yang tersedia akan berubah secara sebanding
atau proporsional dengan perubahan tingkat kegiatan.
2) Additivity
Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi atau dalam linear programming dianggap bahwa
kenaikan nilai tujuan yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan
dapat ditumbuhkan tanpa mempengaruhi nilai z yang diperoleh dari
kegiatan lain.
3) Divisibility
Asumsi ini mengatakan bahwa keluaran atau output yang dihasilkan
oleh suatu kegiatan dapat berupa bilangan pecahan demikian pula
nilai z yang dihasilkan.
4) Deterministic (certainty)
Asumsi ini mengatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam
model linear programming (aij, bj, cj) dapat diperkirakan dengan
pasti meskipun jarang digunakan tepat