Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN LINIER

MENGGUNAKAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS

Tira Asmara1), Mita Rahmawati2), Miptah Aprilla3), Erwin Harahap4), Deni Darmawan5)
1,2,4
Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Islam Bandung
Email: tiraasmara@unisba.ac.id; miptahaprilla@stttekstil.ac.id; erwin2h@unisba.ac.id
3
Program Studi Teknik Tekstil, Politeknik STT Tekstil
5
Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
deni_darmawan@upi.edu

ABSTRAK
Persoalan pemrograman linier merupakan suatu persoalan untuk menentukan besarnya masing-masing nilai
variabel sehingga nilai fungsi tujuan atau objektif yang linier menjadi optimum, yaitu memaksimalkan atau
meminimumkan, dengan memperhatikan kendala. Metode grafik dapat digunakan untuk pemecahan masalah
pemrograman linear yang memiliki dua variabel. Sedangkan metode Simpleks merupakan salah satu teknik
penyelesaian dalam pemrograman linier yang umumnya sebagai teknik pengambilan keputusan dalam
permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya secara optimal yang meliputi banyak
pertidaksamaan dan banyak variabel. Untuk memahami persoalan pemrograman linier, diperlukan suatu strategi
pembelajaran dimana penyelesaiannya menggunakan teknik uraian dan analisis Matematika. Untuk reaksi cepat dan
masalah yang sangat kompleks, persoalan pemrograman linier dapat diselesaikan dengan memanfaatkan aplikasi
GeoGebra atau QM for Windows.
Kata kunci : pemrograman linier, grafik, simpleks, geogebra, qm for windows

ABSTRACT
The problem of linear programming is an issue to determine the value of each variable so that the objective function
is optimum, i.e. maximize or minimize, by considering the constraints. Graphical methods can be used for linear
programming problem solving that has two variables. While Simplex method is one of solution technique in linear
programming which generally as a decision making technique in problem related to optimal allocation of resources
that covering many inequality and many variables. To understand the problem of linear programming, it is
necessary to learn a strategy where the solution using technique description and mathematics analysis are needed.
For quick reactions and very complex issues, linear programming problems can be solved by using GeoGebra or
QM for Windows applications.
Keywords : linear programming, graphic, simplex, geogebra, qm for windows

A. PENDAHULUAN Aminudin (2005) di dalam bukunya


berjudul Prinsip-Prinsip Riset Operasi
Dalam kehidupan sehari-hari, ilmu
mengemukakan bahwa organisasi harus
mengenai riset operasi banyak digunakan dan
membuat aturan tentang pengalokasian
diterapkan terutama pada bidang ekonomi
sumber dayanya dan tidak ada organisasi yang
yaitu pada dunia usaha. Setiap pelaku usaha
beroperasi permanen dengan sumber daya
pasti melakukan apa yang disebut dengan
prinsip ekonomi, yaitu dengan modal yang yang tidak terbatas.
sedikit mampu menghasilkan keuntungan Masalah optimasi tersebut meliputi
yang besar, sehingga muncullah masalah meminimumkan biaya atau memaksimumkan
optimasi. keuntungan dengan kapasitas sumber daya

506
yang ada agar mendapatkan hasil yang Metode lainnya yaitu metode
optimal. penyelesaian pemrograman linear dengan
Pemahaman mengenai pemrograman metode Simpleks. Pemrograman linier
linier dapat dilakukan melalui strategi ditemukan dan diperkenalkan oleh George
pembelajaran tertentu, sehingga terbentuk pola Dantzig (2002) yang berupa metode mencari
komunikasi yang seimbang baik melalui solusi masalah pemrograman linier dengan
analisis dan sintesis informasi pada diri sendiri banyak variabel keputusan (Supranto, 1988).
(Darmawan, 2017), atau melalui suatu metode Proses perhitungan metode ini dengan
pembelajaran dan komunikasi berkelompok melakukan iterasi berulang-ulang sampai
(Fajar, 2017). Terdapat beberapa metode tercapai hasil yang optimal. Fungsi-fungsi
pembelajaran pemrograman linier terutama kendala yang masih berbentuk pertidaksamaan
mengenai cara penyelesaiannya. Diantaranya harus diubah dulu menjadi bentuk persamaan
adalah penyelesaian menggunakan metode dan prasyarat dari metode Simpleks adalah
grafik, atau dengan menggunakan metode eliminasi Gauss.
simpleks (Harahap, 2017). Untuk mengukur
pemahaman mengenai pemrograman linier,
dapat dilakukan tes manual atau melalui
komputer yang secara umum disebut sebagai B. LATAR BELAKANG
computer based test (CBT). (Darmawan, Pemrograman linier secara umum dapat
2016). Jika CBT ini dikembagkan secara didefinisikan sebagai salah satu teknik
online melalui website pembelajaran, maka menyelesaikan riset operasi, dalam hal ini
pengguna akan membekali diri dengan adalah khusus menyelesaikan masalah-
sejumlah materi yang diujikan secara online masalah optimasi, yaitu memaksimalkan atau
melalui web based electronic Learning System meminimumkan. Pemrograman linier adalah
(WELS), sebagaimana dijelaskan bahwa perencanaan kegiatan-kegiatan dengan
The application of web-based electronic menggunakan suatu model umum yang dapat
learning system developed in this study has digunakan dalam pemecahan masalah
the following advantages: (1) For students, pengalokasian sumberdaya-sumberdaya yang
with the presence of elearning activities, allow terbatas secara optimal (Sitorus, 1997).
the growing flexibility of the higher learning Penyelesaian optimasi hanya terbatas pada
activities, i.e., students not only able to access masalah-masalah yang dapat diubah menjadi
learning materials when in class but can also fungsi linier. Secara khusus, persoalan
do so repeatedly according to their needs by pemrograman linier merupakan suatu
downloading it via the internet.(Darmawan, D persoalan untuk menentukan besarnya masing-
et.al.,2017). masing nilai variabel sehingga nilai fungsi
Penyelesaian pemrograman linier dengan tujuan atau objektif yang linear menjadi
metode grafik dilakukan dengan cara optimum dengan memperhatikan adanya
menggambarkan fungsi-fungsinya, yaitu kendala yang harus dinyatakan dalam bentuk
fungsi kendala maupun fungsi tujuan. Metode ketidaksamaan linier.
grafik hanya umumnya digunakan dalam Pemilihan penyelesaian masalah dengan
pemecahan masalah pemrograman linear yang pemrograman linier karena telah terbukti
berdimensi 2 x n atau m x 2, karena mampu menyelesaikan permasalahan optimasi
keterbatasan kemam-puan suatu grafik dalam dari waktu ke waktu dan digunakan pada
menampilkan hasil perhitungan. berbagai situational problem. Diantaranya
507
adalah untuk pembahasan penggunaan
program linear dalam memaksimumkan C. METODOLOGI
keuntungan (Merlyana dan Abbas, 2008). Teori yang digunakan untuk menunjang
Model pemrograman linier memuat tiga penulisan artikel ini diperoleh melalui studi
unsur utama, yaitu : literatur baik dari buku, artikel yang pernah
1. Variabel Keputusan, yaitu variabel ditulis oleh peneliti lain, dan artikel dalam
persoalan yang akan mempengaruhi nilai jurnal yang melakukan pembahasan sama atau
tujuan yang hendak dicapai. Dalam proses serupa. Pada bagian penyelesaian suatu kasus,
pemodelan, penemuan variabel keputusan pencarian solusi dibantu dengan
tersebut harus dilakukan terlebih dahulu memanfaatkan software aplikasi GeoGebra
sebelum merumuskan fungsi tujuan dan (GeoGebra, 2018) untuk menyelesaikan kasus
kendala-kendalanya. metode grafik. Sedangkan untuk metode
2. Fungsi Tujuan, yaitu tujuan yang hendak
Simpleks selain dengan cara manual juga
dicapai yang harus diwujudkan kedalam dibantu dengan aplikasi QM For Windows.
sebuah fungsi Matematika linear.
Selanjutnya, fungsi ini dimaksimumkan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
atau diminimumkan terhadap kendala-
kendala yang ada. 1) Metode Grafik
3. Kendala Fungsional, yaitu manajemen Metode grafik dapat digunakan untuk
menghadapi berbagai kendala untuk pemecahan masalah pemrograman linier yang
mewujudkan tujuan-tujuannya. hanya memiliki dua atau tiga variabel. Grafik
Asumsi-asumsi pemrograman linear : disusun dari persamaan yang telah
a) Asumsi kesebandingan (proportionality) diformulasikan sedemikian sehingga akan
Kontribusi setiap variabel keputusan didapatkan titik-titik sebagai solusi, yang
terhadap fungsi tujuan adalah sebanding merupakan hasil dari perpotongan garis.
dengan nilai variabel keputusan. Apabila dalam suatu pemrograman linear
b) Asumsi penambahan (additivity) terdapat lebih dari 2 variabel, yaitu misalnya
Kontribusi setiap variabel keputusan tiga variabel dan , maka metode
terhadap fungsi tujuan bersifat tidak grafik ini tidak dapat digunakan. Berikut ini
tergantung pada nilai dari variabel adalah langkah-langkah pemecahan dengan
keputusan yang lain. metode grafik :
c) Asumsi pembagian (divisibility) 1) Gambarkan garis-garis kendala pada sumbu
Persoalan pemrograman linier, variabel koordinat. Anggap kendalanya sebagai
keputusan boleh diasumsikan menjadi suatu persamaan.
berupa bilangan pecahan. 2) Tentukan daerah dalam bidang koordinat
d) Asumsi kepastian (certainy) yang memenuhi semua kendala (daerah
Setiap parameter, yaitu koefisien fungsi feasible), kemudian tentukan semua titik
tujuan, ruas kanan, dan koefisien daerah feasible tersebut.
teknologis diasumsikan dapat diketahui 3) Membuat grafik untuk kendala-kendala
secara pasti. Dalam suatu masalah yang ada dalam suatu bagian. Untuk
pemrograman hanya dapat dirumuskan membuat fungsi grafik fungsi kendala yang
kedalam persoalan pemrograman linier berbentuk pertidaksamaan (≤ dan ≥) diubah
apabila asumsi-asumsi diatas terpenuhi. terlebih dahulu kedalam bentuk persamaan
(=).
508
4) Menentukan area kelayakan solusi pada
grafik tersebut. Area layak dapat dilihat Selanjutnya Maksimumkan
dari pertidaksamaan pada kendala. Apabila
kendala dalam bentuk ≤, maka daerah
arsiran/layak terjadi pada bagian Dengan kendala :
kiri/bawah/kiri bawah, tetapi apabila
bentuk pertidaksamaan ≥, maka
pengasrsiran dilakukan ke kanan/atas/kanan
atas. Apabila bentuk persamaan (=), maka
daerah layak terjadi pada garis tersebut
(berimpit).
5) Hitung nilai fungsi tujuan untuk semua titik Sedemikian sehingga persamaan yang
sudut daerah layak. Untuk keputusannya, diperoleh adalah :
plih koordinat titik yang memberikan nilai

terbesar untuk fungsi tujuan maksimasi,
dan nilai fungsi terkecil untuk tujuan
minimasi.

Sebagai illustrasi, misal suatu industri
UKM memproduksi dua jenis produk yang  F(0,100)
dikerjakan secara manual, yaitu produk A dan  D(80,0)
B. Setiap unit produk A memerlukan waktu 20
menit pada proses II dan 24 menit pada proses 
III, sedangan setiap unit produk B
 E(0,80)
memerlukan waktu 15 menit pada proses I, 16
menit pada proses II, dan 30 menit pada  H(100,0)
proses III. Produk A memberikan laba sebesar
170/unit dan produk B memberikan laba Selanjutnya solusi dinyatakan dalam grafik
sebesar 190/. Jam kerja per hari yang tersedia sebagai berikut :
untuk proses I, II, dan III masing-masing 1050
menit, 1600 menit, dan 2400 menit. Tentukan
jumlah produksi A dan B untuk
memaksimumkan laba.
Selanjutnya akan diuraikan penyelesaian
contoh kasus diatas dengan menggunakan
metode grafik. Terlebih dahulu tuliskan
kembali informasi dalam bentuk tabel.

Penyelesaian :
Gambar 1. Solusi Pemrograman Linier Metode Grafik
Proses Produk I Produk II
I - 15 Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 1
II 20 16 disusun dengan menggunakan aplikasi
III 24 30 GeoGebra (Harahap, 2017). Software aplikasi
Laba 170 190
GeoGebra dapat digunakan untuk
509
menggambarkan grafik berdasarkan pada C. Jadi jumlah produksi 1 ( yang harus
persamaan atau pertidaksamaan yang dibuat adalah 400/9 dan jumlah produksi 2
diketahui, atau berdasarkan pada titik-titik ( yang harus dibuat adalah 400/9 agar
koordinat tertentu (Nur’aini, 2017). produksi maksimal dengan keuntungan
Berdasarkan pada Gambar 1, daerah yang optimum sebesar Rp.16.000.
bersamaan memenuhi ketiga kendala
ditunjukan oleh area gambar diatas yang 2) Metode Simpleks
diarsir O-ABCD dan dinamakan sebagai
Metode Simpleks merupakan salah satu
daerah feasible, karena memenuhi solusi dari
teknik penyelesaian dalam pemrograman linier
semua pembatas yang ada. Titik-titik
yang digunakan sebagai teknik pengambilan
koordinat dapat diketahui yaitu titik O(0;0),
keputusan dalam permasalahan yang
titik D(80;0), titik A(0;70). Sedangkan titik B
berhubungan dengan pengalokasian
dan titik C dapat dicari dengan menemukan
sumberdaya secara optimal yang meliputi
perpotongan antara dua garis yang saling
banyak pertidaksamaan dan banyak variabel.
menyinggung, yaitu dengan cara substitusi
Beberapa studi telah dilakukan dengan
atau eliminasi.
menggunakan pendekatan metode Simpleks.
Dengan demikian, koordinat dari titik B
Penelitian Wulandari (2012) misalnya
didapat dengan mensubstitusikan kendala
melakukan kajian di UD Pabrik Tahu
dengan kendala
Sukajaya Klender, Jakarta Timur.
dan diperoleh
Kelebihan dari metode ini adalah mampu
(12,5;70). Titik C diperoleh dengan cara yang menghitung dua atau lebih variabel keputusan
sama antara kendala apabila dibandingkan dengan metode grafik
dengan kendala yaitu yang hanya mampu mengaplikasikan dua
(400/9;400/9). variabel keputusan.
Selanjutnya dilakukan pengujian dari Beberapa istilah yang digunakan dalam
seluruh titik koordinat didaerah feasible yang metode simpleks adalah sebagai berikut:
diperoleh ke persamaan tujuan. Maka akan a) Iterasi, seperti yang disebutkan sebelumnya
diperoleh hasil terbesar untuk masalah adalah tahapan perhitungan dimana nilai
maksimasi dan hasil terkecil untuk masalah dalam perhitungan itu tergantung dari nilai
minimasi. tabel sebelumnya.
Titik A : b) Variabel non basis, adalah variabel yang
nilainya diatur menjadi nol pada sembarang
Z = 170(0) + 190(70) = 13.300
iterasi.
Titik D : c) Variabel basis, merupakan variabel yang
Z = 170(80) + 190(0) = 13.600 nilainya bukan nol pada sembarang iterasi.
Pada solusi awal, variabel basis merupakan
Titik B : variabel slack (jika fungsi kendala
Z = 170(12,5) + 190(70) = 15.425 menggunakan pertidaksamaan <) atau
variabel buatan (jika fungsi kendala
Titik C :
menggunakan persamaan > atau =). Secara
Z = 170(400/9) + 190(400/9) = 16.000 umum, jumlah variabel batas selalu sama
Dari pengujian daerah feasible, maka dengan jumlah fungsi pembatas.
yang memberikan nilai optimum adalah titik d) Solusi atau Nilai Kanan (NK), merupakan
nilai sumber daya pembatas yang masih
510
tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau 1) Mengubah fungsi tujuan dan batasan-
solusi sama dengan jumlah sumber daya batasan.
pembatas awal yang ada. 2) Menyusun persamaan-persamaan didalam
e) Variabel Slack, adalah variabel yang tabel.
ditambahkan ke model matematik kendala 3) Memilih kolom kunci.
untuk mengkonversikan pertidaksamaan < 4) Memilih baris kunci.
menjadi persamaan (=). 5) Mengubah nilai-nilai baris kunci.
f) Variabel Surplus, adalah variabel yang 6) Mengubah nilai-nilai selain pada baris
dikurangkan dari model matematik kendala kunci.
untuk mengkonversikan pertidaksamaan > 7) Melanjutkan perbaikan.
menjadi persamaan (=).
g) Variabel Buatan, adalah variabel yang Sebagai contoh kasus, misal suatu
ditambahkan ke model matematik kendala perusahaan akan membuat kain sutra dan kain
dengan bentuk > atau = untuk difungsikan wol, yang terbuat dari benang sutra 3kg untuk
sebagai variabel basis awal. pembuatan kain sutra dan benang sutra 4kg
h) Kolom Kerja, adalah kolom yang memuat dan benang wol 1kg untuk pembuatan kain
variabel masuk. Koefisien pada kolom ini wol. Masing-masing membutuhkan masa kerja
akan menjadi pembagi nilai kanan untuk 2 jam untuk kain sutra dan kain wol. Benang
menentukan baris kerja. sutra kurang dari 1200kg, benang wol kurang
i) Baris Pivot (Baris Kerja), adalah salah satu dari 20kg dan masa kerja kurang dari 40 jam.
baris dari antara variabel baris yang Berapakah yang harus diproduksi untuk
memuat variabel keluar. mendapatkan laba maksimal dengan
j) Elemen Kerja, adalah elemen yang terletak ?
pada perpotongan kolom dan baris pivot.
Elemen pivot akan menjadi dasar Solusi untuk kasus diatas adalah sebagai
perhitungan untuk tabel simpleks berikut. Langkah pertama, susun informasi
berikutnya. dalam bentuk tabel, selanjutnya tampilkan
k) Variabel Masuk, adalah variabel yang fungsi tujuan dan fungsi kendala.
terpilih untuk menjadi variabel basis pada
iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih
Benang Benang Masa
satu dari antara variabel non basis pada Produk
Sutra Wol Kerja Laba
setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi (Kain)
(kg) (kg) (jam)
berikutnya akan bernilai positif.
l) Variabel Keluar, variabel yang keluar dari Sutra 3 - 2 30
variabel basis pada iterasi berikutnya dan Wol 4 1 2 40
digantikan dengan variabel masuk.
120 20 40
Variabel keluar dipilih satu dari antara
variabel basis pada setiap iterasi dan
bernilai 0. Fungsi tujuan :
Fungsi kendala :
Langkah-langkah pemecahan dengan metode  Benang Sutra :
Simpleks :
 Benang Wol :
 Masa kerja :

511
Batasan non negatif :
Indeks = nilai kanan (NK)/nilai kolom
1) Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kunci
kendala
NB NK Ind
 Fungsi Tujuan : Z -30 -40 0 0 0 0 -
3 4 1 0 0 120 30
0 1 0 1 0 20 20
2 2 0 0 1 40 20

 Fungsi kendala :
5) Menentukan nilai baris kunci baru
 Benang Sutra

Baris kunci baru = baris kunci/angka kunci


Sehingga tabel menjadi sebagai berikut:
 Benang Wol
NB NK Ind
Z

 Masa kerja

1 1 0 0 1/2 20

6) Mengubah nilai-nilai selain baris kunci

Baris baru = baris lama – (nilai kolom


2) Menyusun persamaan ke dalam tabel kunci*nilai baris kunci baru)

NB NK Ind Z -30 -40 0 0 0 0


Z -30 -40 0 0 0 0 -40 1 1 0 0 1/2 20 (-)
3 4 1 0 0 120 10 0 0 0 20 800
0 1 0 1 0 20
2 2 0 0 1 40 3 4 1 0 0 120
*Catatan : Ind = Indeks 4 1 1 0 0 1/2 20 (-)
-1 0 1 0 -2 40
3) Menentukan kolom kunci
0 1 0 1 0 20
Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai 1 1 1 0 0 1/2 20 (-)
nilai baris Z yang bernilai negatif dengan -1 0 0 1 -1/2 0
angka terbesar.
7) Menentukan nilai baris baru
NB NK Ind
Z -30 -40 0 0 0 0 NB NK Ind
3 4 1 0 0 120 Z 10 0 0 0 20 800
0 1 0 1 0 20 -1 0 1 0 -2 40
2 2 0 0 1 40 -1 0 0 1 -1/2 0
1 1 0 0 1/2 20
4) Menentukan baris kunci
512
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Strategi pembelajaran penyelesaian suatu
karena nilai Z sudah positif, maka diperoleh kasus atau persoalan pemrograman linier
hasil: maka Zmax = 800. Apabila adalah cukup tepat dilakukan melalui uraian
nilai Z masih negatif, maka harus melakukan dan analisis secara Matematika. Dengan
perbaikan sampai diperoleh nilai Z yang demikian, langkah dan alur penyelesaian
positif. tersebut dapat melatih siswa dan juga
Penyelesaian metode simpleks dapat juga mahasiswa untuk berpikir logis dan analitis.
dilakukan dengan menggunakan aplikasi Penyelesaian persoalan dua persamaan dengan
komputer, salah satu aplikasi yang umum dua peubah secara umum diselesaikan dengan
digunakan adalah QM for Windows. Gambar 1 metode substitusi atau eliminasi sehingga
dan Gambar 2 menunjukkan hasil dari ditemukan titik-titik untuk menggambarkan
penyelesaian kasus program linier dengan grafik. Begitu pula untuk banyak persamaan
metode simples dibantu oleh software QM for dan banyak peubah, salah satu metode yang
windows. umum digunakan adalah metode Simpleks.
Untuk penyelesaian cepat dan akurat serta
persoalan yang kompleks mengenai
pemrograman linier, para siswa diharapkan
juga dapat memanfaatkan teknologi, yaitu
suatu program aplikasi seperti GeoGebra
untuk menggambar grafik, atau aplikasi QM
For Windows untuk penyelesaian
menggunakan metode simpleks.
Gambar 2. Tampilan input data pada QM for Windows
untuk selanjutnya akan diproses penyelesaiannya F. REFERENSI
menggunakan metode simpleks
Aminuddin. (2005). Prinsip-prinsip Riset
Operasi. Jakarta Erlangga.
Dantzig, G. B. (2002). Linear Programming.
Operation Research, 50 (1), 42-47.
Darmawan, D., Ruyadi, Y., Abdu, W.J.,
Hufad, A., (2017). Efforts to Know the
Rate at which Students Analyze and
Synthesize Information in Science and
Social Science Disciplines: A
Multidisciplinary Bio-Communication
Gambar 3. Solusi akhir dengan penyelesaian Study, OnLine Journal of Biological
menggunakan metode simpleks
Sciences, Volume 17, Number 3 (2017)
pp 226-231.
Berdasarkan pada Gambar 2 dan Gambar 3,
Darmawan, D., Kartawinata, H., Astorina, W.
dapat dilihat bahwa nilai optimum yang
(2017). Development of Web-Based
dihasilkan untuk mendapatkan laba yang Electronic Learning System (WELS) in
maksimal adalah 800 dengan memproduksi Improving the Effectiveness of the Study
kain wol sebanyak 20 kg. at Vocational High School “Dharma
Nusantara. Journal of Computer Science
E. SIMPULAN DAN SARAN
513
2018, 14 (4): 562.573. DOI: Studi Matematika FMIPA Universitas
10.3844/jcssp.2018. 562.573. Islam Bandung.
Darmawan, D., Harahap, E. (2016). Merlyana, Abbas B.S., (2008). Sistem
Communication Strategy For Enhancing Informasi Untuk Optimalisasi Produksi
Quality of Graduates Nonformal dan Maksimasi Keuntungan
Education Through Computer Based Test Menggunakan Metode Linear
(CBT) in West Java Indonesia, Programming. Jurnal Piranti Warta. Vol
International Journal of Applied 11(3). Hal 370-387.
Engineering Research, Volume 11, Nur’aini, I. L., Harahap, E., Badruzzaman,
Number 15 (2016) pp 8641-8645. F.H., Darmawan, D. (2017). Pembelajaran
Fajar, M.Y., Harahap, E., Sukarsih, I., Matematika Geometri Secara Realistis
Rohaeni, Onoy., Suhaedi, Didi., Dengan GeoGebra. Matematika: Jurnal
“Implementation of Lesson Study on Teori dan Terapan Matematika. Vol. 16
Integral Calculus Course“, Proceeding No. 2 Desember 2017. pp. 88-94.
The 8th International Conference on Sitorus, P. (1997). Program Linier. Universitas
Lesson Study (ICLS) 2017, pp. 400-407, Trisakti Jakarta.
Universitas Hamzanwadi, Lombok Nusa Supranto, J. (1998). Riset Operasi untuk
Tenggara Barat, Indonesia, 14-16 Pengambilan Keputusan. Universitas
September 2017. ISBN: 978-602-98097- Indonesia, Jakarta.
8-7. Wulandari, C., D., 2011, Analisa
Geogebra Math Apps. Maksimalisasi Keuntungan Dengan
https://www.geogebra.org/ [accessed 23 Menggunakan Metode Simpleks, UG
Feb 2017]. Jurnal, Vol.6 No. 06 Tahun 2012.
Harahap, E. (2017). Buku Ajar: Pemrograman
Linier. Program Studi Matematika
FMIPA Universitas Islam Bandung.
Harahap, E. (2016). Buku Ajar: Geometri
Transformasi dengan GeoGebra. Program

514

Anda mungkin juga menyukai