Anda di halaman 1dari 25

Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.

394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

PENERAPAN COST REDUCTION STRATEGIES DI MASA PANDEMI


COVID-19 PADA USAHA KECIL MENENGAH (UMKM)
KOTA BOGOR
(Studi pada Anggota UMKM di Komunitas Kefir Bogor)

Oleh :
Sri Hastuti

Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta


Gedung Sentra Kramat. Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450
Telp. 021-31904598 Fax. 021-3190459

e-mail : hastutibogor@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Cost Reduction Strategies pada
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dimasa pandemic Covid-19. Cost reduction
strategies memiliki arti ‘berubah’ meskipun lebih di kenal dengan “pengurangan biaya”
namun setiap perusahaan yang berani menerapkan cost reduction artinya siap untuk
berubah. Permasalahan dalam penerapan Cost Reduction Strategies adalah kesulitan dalam
membuat skala prioritas untuk menentukan pos biaya yang dapat di efisienkan dan belum
optimal dalam melakukan tahapan cost reduction. Fokus kajian dalam penelitian ini lebih
pada penerapan strategi perubahan proses bisnis dan juga efisiensi sumberdaya manusia.
Penelitian menggunakan metode deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan teknik wawancara dan survei melalui questioner pada sejumlah responden dengan
teknik sampling. Hasil survei menunjukan 67% menerapkan konsep efisiensi dalam proses
bisnis dan 25% melakukan strategi efisiensi sumber daya manusia (streamlining), 8%
responden menyatakan tidak melakukan strategi efisiensi di masa pandemi karena omset
meningkat. Dari hasil survei tersebut menunjukan bahwa fokus utama pengusaha UMKM
saat terjadi penurunan omset adalah dengan melakukan perbaikan proses produksi,
efisiensi SDM menjadi pilihan akhir.

Kata kunci: Efisiensi Biaya , UMKM Bogor, Covid-19

ABSTRACT

This research purpose to know the application of Cost Reduction Strategies on Micro
Small and Medium Enterprises (MSME). Cost reduction strategies have the meaning of
"change" even though it is better known as "cost reduction" but any company that dares to
implement cost reduction means that it is ready to change. The problem in the application
of Cost Reduction Strategies is the difficulty in making a priority scale to determine cost
items that can be streamlined and not optimal in carrying out the cost reduction stage. The
focus of this study is more on the application of business process change strategies and
also the efficiency of human resources. This research uses a qualitative description
method. The technique of collecting data was done by interviewing and surveying a
number of respondents using a sampling technique. The survey results showed 67%
applied the concept of efficiency in business processes and 25% implemented a human
resource efficiency strategy (streamlining), 8% of respondents stated that they did not
implement an efficiency strategy during a pandemic because their income has actually

78
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

increased. From the survey results, it shows that the main focus of MSME entrepreneurs
when there is a decline in turnover is to make improvements to the production process
firsts, streamlining is the final choice.

Key words: Cost Reduction Strategies, UMKM Bogor, Covid-19

PENDAHULUAN distribusi barang tertentu yang bukan


Dalam perkembangan bahan pokok (konsumsi).
perekonomian Nasional Usaha Mikro, Kondisi krisis dimasa lalu mungkin
Kecil dan Menengah (UMKM) tidak akan sangat berbeda dengan kondisi
dapat dipandang sebelah mata. Sektor ini pandemic yang tengah di hadapi saat ini,
memiliki kekuatan dalam menghadapi karena pandemic covid-19 bukan hanya
ketidakpastian pasar, bahkan bisa memicu masalah ekonomi nasional tapi
dikatakan cenderung dinamis dan juga memicu masalah ekonomi secara
berkembang dari waktu kewaktu. global. Artinya, semua kegiatan ekonomi
Berdasarkan hasil penelitian AKATIGA termasuk proses bisnis di dalamnya akan
yang melakukan studi dampak krisis mengalami hambatan secara signifikan
tahun 1998 dengan melakukan survei karena keterbatasan distribusi, penurunan
kepada 800 pelaku UMKM di Jawa daya beli dan segala problematikanya
Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, tidak hanya terjadi di Indonesia.
Sulawesi Utara dan Sumatra Barat Laporan dari Organsation for Economic
menemukan bahwa UMKM yang Cooperation and Development (OECD)
berorientasi pasar ekspor dan bahan baku menyatakan bahwa pandemi covid-19
bersumber dari lokal justru meraih berimplikasi terhadap ancaman krisis
kenaikan keutungan. Krisis Kembali di ekonomi besar yang di tandai dengan
tahun 2008 namun tidak terlalu memberi terhentinya aktivitas produksi di banyak
dampak pada UMKM. negara, jatuhnya bursa saham, penurunan
Bertahannya UMKM dalam kondisi kepercayaan konsumen yang akhirnya
krisis di dua tahun tersebut cukup mengarah kepada ketidak pastiaan untuk
menunjukan bahwa UMKM memiliki kembali pada situasi normal.
kekuatan nyata untuk bisa terus eksis dan OECD memprediksi akan terjadi
dapat beroperasi dengan normal. Namun penurunan output antara seperlima
apakah kemampuan UMKM bertahan hingga seperempat di banyak negara
dimasa krisis di tahun 1998 dan 2008 dengan pengeluaran konsumen akan
akan sekuat ketika menghadapi krisis berpotensi turun sepertiga, hal ini salah
global dikarenakan pandemic covid-19? satunya di picu juga oleh dampak
Tantangan UMKM untuk bertahan di pengurangan karyawan di beberapa
masa pandemic semakin meningkat saat sektor industri dalam rangka
diberlakukannya ketentuan Pembatasan mempertahankan keberlangsungan usaha.
Sosial Berskala Besar (PSBB) yang di Daya serap sumber daya manusia oleh
terapkan di wilayah Indonesia. Mengacu UMKM tidak bisa di pandang sebelah
pada Peraturan Menteri Kesehatan No. mata. Data Kementrian Koperasi dan
9/2020 tentang pedoman PSBB dalam Usaha Kecil Menengah (UMKM)
rangka Percepatan Penanganan Covid-19. menunjukan pada tahun 2018 terdapat
PSBB meliputi pembatasan kegiatan 64.194.057 UMKM yang ada di
tertentu penduduk dalam suatu wilayah Indonesia mampu menyerap tenaga kerja
yang di indikasi terinfeksi COVID-19, sebanyak 116.978.631. Angka tersebut
pembatasan ini berlaku tidak hanya pada menunjukan bahwa kemampuan UMKM
pergerakan orang tapi juga terhadap untuk menggerakan ekonomi kerakyatan
sangat besar. Selain itu, data Badan

79
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa perusahaan/usaha mereka harus tutup


kontribusi UMKM terhadap Produk sementara waktu. Keterbatasan
Domestik Bruto (PDB) Indonesia pernah pengelolaan Sumber Daya Manusia dan
mencapai angka 64.41% pada tahun juga pengetahuan dalam mengelola usaha
2018.Kontribusi PDB UMKM di awal menjadi salah satu kendala bagi UMKM
tahun 2020 mengalami penurunan untuk bisa terus eksis di era 4.0.
sebesar 3.4% yaitu menjadi 61%. Berdasarkan data Kementrian Tenaga
Survei Smesco Indonesia, sebuah Kerja di peroleh informasi bahwa
lembaga layanan pemasaran koperasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang
UMKM di bawah kementrian Koperasi semula berkisar 5.3% namun saat terjadi
dan UMKM terhadap 722 Responden pandemi Covid menurun 0.4% dan
UMKM pada 31 Maret sampai dengan 20 kemungkinan terburuk akan turun hingga
April 2020 menunjukan bahwa 35.6% 2.3%. Pengangguran meningkat menjadi
pelaku UMKM sektor olahan makanan 5.23% untuk skenario terberat. Tenaga
mengalami omset yang turun drastis, kerja terdampak Covid pada sektor kerja
13,8% dari sektor kerajinan, 16% dari informal sebesar 10.40% atau sebesar
sektor fesyen sedang sisanya sebesar 318.959 yang mungkin di sumbangkan
34.6% dari sektor lain seperti restoran, pula dari sektor UMKM
jasa, pertanian, manufaktur, kue kering, Ditengah kondisi yang mungkin untuk
warung kopi, perdagangan dan lainnya. beberapa pengusaha sangat tidak
Informasi dari Kemenkop UKM ada menguntungkan, namun di sisi lain
sekitar 37.000 UMKM yang memberikan pandemic ini menjadi suatu berkah.
laporan bahwa mereka terdampak serius Penelitian Wan Laura Hardilawati (2020)
dengan adanya pandemic ini di tandai menyatakan bahwa tidak semua UMKM
dengan sekitar 56% melaporkan merasakan penurunan omset penjualan
terjadinya penurunan penjualan, 22% dan harus menutup usahanya, ada
persen melaporkan permasalah pada UMKM yang masih stabil dan
aspek pembiayaan, 15% melaporkan mengalami peningkatan omzet
terkendala dengan distribusi barang dan penjualannya karena mereka melakukan
4%, melaporkan kesulitan mendapatkan penyesuaian diri dalam hal produk dan
bahan mentah. melakukan beberapa strategi pemasaran
Berdasarkan hasil observasi yang untuk bertahan.
dilakukan dalam penelitian Wan Laura Penurunan penjualan terjadi karena
Hardilawati terhadap UMKM di daerah penerapan PSBB membuat budaya
Pekanbaru (2020). Berdasarkan dari hasil masyarakat dalam berbelanja mengalami
observasi, rata-rata UMKM merasakan perubahan. Transaksi jual beli yang
penurunan omset selama adanya covid- biasanya dilakukan dengan bertatap
19. Hal ini terjadi karena mulai muka kini dilakukan secara vitual/digital
berkurangnya aktivitas yang dilakukan atau di kenal dengan onlineshop dimana
diluar rumah, kesulitan dalam penjual dan pembeli bertemu dalam pasar
memperoleh bahan baku karena terjadi online yang disebut dengan market place.
kendala transportasi, serta mulai turunnya Tidak hanya itu saja, media pemasaran
kepercayaan masyarakat terhadap produk lain yang awalnya terbatas secara fisik
yang ada di luar terutama bidang kuliner. misalnya mengandalkan brosur, spanduk
UMKM yang merupakan salah satu dan sejenisnya beralih menjadi promosi
penopang perekonomian cukup besar digital melalui media sosial seperti
dalam penyediaan lapangan pekerjaan, facebook, telegram, istagram, whatsapps
dengan adanya covid- 19 ini, juga mulai dan lainnya.
ada yang melakukan PHK atau Penjualan di market place tidak kalah
merumahkan karyawan sementara karena ramai seperti pasar tradisional, semakin

80
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

lama semakin banyak toko-toko baru Pada saat terjadi resesi atau krisis
bermunculan termasuk jenis-jenis market beberapa usaha cenderung melakukan
place dengan segala keunggulannya. pengehematan biaya atau cost reduction
Persaingan menjadi sangat ketat dikarenakan resesi perlahan merambat ke
termasuk belum perang harga yang area industri, daya beli menurun, produk
kadang merusak harga pasar. usaha di pasar menjadi lambat
Perubahan bentuk pasar di masa bertumbuh, overhead produksi dan biaya
pandemic yang semula bersifat langsung operasional meningkat, biaya distribusi
(offline) menjadi digital market dalam meningkat dan berpengaruh pada harga
prakteknya tidak selalu dianggap unggul jual yang ikut naik, akibatnya konsumen
atau efektif untuk memasarkan produk mengurangi pemakaian dan beralih pada
dan mendapatkan keutungan. Penelitian produk lain yang sejenis namun dengan
(Helmalia & Afrinawati, 2018) dan harga terjangkau.
(Setyorini et al., 2019) menyatakan Perubahan yang cukup cepat menuntut
bahwa e-commerce berpengaruh positif pengusaha UMKM dapat lebih peka akan
dan signifikan dalam meningkatan perubahan dan mampu menganalisa
kinerja dan pendapatan UMKM. setiap fenomena yang ada apakah
Hasil yang berbeda di peroleh dalam memiliki dampak yang negative atau
penelitian (Hardilawati, 2019) terkait positip bagi usahanya. Pengurangan
usaha kecil, e-commerce memiliki biaya atau cost reduction adalah suatu
pengaruh positif namun tidak signifikan upaya yang di haruskan dalam suatu
dalam meningkatkan kinerja pemasaran. lingkungan yang penetapan harganya
Hasil penelitian tersebut sangat menarik terjadi secara terus-menerus
untuk di kaji terutama pada UMKM Kota Di masa pandemic covid, tampa di
Bogor, seberapa signifikan penjualan sadari masyarakat mulai beralih untuk
melalui ecommerce atau market place memenuhi segala kebutuhan tampa harus
dapat membantu usaha mereka dapat keluar rumah, mereka dapat bebas
bertahan di masa pandemic? memilih harga yang sesuai dengan
Pada dasarnya kondisi ketidak pastian kemampuan. Konsumsen cenderung
karena pandemic covid ini memberikan melakukan perbandingan dan
tantangan tersendiri bagi UMKM yang mempertimbangkan keputusan untuk
memaksa pengusaha UMKM untuk membeli dari segala aspek, dari sisi
memutar otak agar dapat bertahan ekonomi hingga sisi psikologisnya
sehingga nyata bahwa revolusi industri kenyamanan dan kepercayaan terhadap
tidak hanya menjadi konsep teori, bisa toko online.
jadi pandemic ini menjadi momentum Pembatasan konsumsi masyarakat
besar bagi UMKM untuk bergerak maju. akibat pandemic tentunya membuat
Menata ulang strategi terbaik dan pengusaha perlu mengambil langkah-
membuat pengusaha UMKM semakin langkah terbaik agar tidak terjadi
matang. kerugian karena biaya operasional yang
Berbicara revolusi industri 4.0 tidak lagi tidak seimbang dengan pendapatan
hanya milik perusahaan besar. Ukuran usaha. Alokasi biaya harus
besar sebuah usaha tidak lagi menjadi mempertimbangkan efektifitas dan
jaminan bisa bertahan dalam kondisi efisiensi yang berarti alokasi biaya
resesi dan ketidakpastian ekonomi, tertentu harus dapat mencapai target
namun lebih kepada bagaimana pendapatan yang diharapkan.
kelincahan suatu sektor usaha dalam Steven M. Bragg (2010) menyatakan
mengakomodasi atau mengantisipasi bahwa penerapan cost reduction strategis
perubahan yang terjadi. dalam dalam suatu organisasi adalah cara
termudah dan paling pasti untuk

81
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

meningkatkan keuntungan dalam jangka Tujuan dan manfaat penelitian yang


pendek. Penerapan cost reduction yang ingin di capai adalah sebagai berikut;
sesuai akan dapat menjadi penggerak 1. Untuk Mengetahui penerapan cost
utama jangka panjang. Hal tersebut reduction strategies yang
dikarenakan pengurangan biaya dilakukan oleh pengusaha
sepenuhnya ditentukan dan di kendalikan UMKM Kota Bogor agar dapat
oleh organisasi/perusahaan. Selain itu bertahan di kondisi pandemi?
pengusaha cukup menentukan area untuk 2. Mengetahui hambatan-hambatan
pengurangan biaya dan menerapkannya. yang di temui oleh pengusaha
Dari pemaparan di atas terkait dengan UMKM Kota Bogor selama masa
permasalahan yang dihadapi oleh pandemi covid-19
UMKM di masa pandemic ada dua 3. Mengetahui solusi yang dilakukan
benang merah yang dapat diambil. oleh UMKM Kota Bogor dalam
Pertama; tantangan dalam melakukan menangani hambatan yang terjadi
evaluasi dan optimalisasi proses bisnis. dalam penerapan cost reduction
Pengusaha UMKM di tuntut untuk strategies
memiliki kepekaan terhadap perubahan Hasil yang di Harapkan
dan berupaya untuk beradaptasi terhadap Hasil yang di harapkan dalam
perubahan. Kedua; tantangan penelitian ini adalah;
pengelolaan Sumber Daya Manusia agar 1. Memperoleh gambaran yang
dapat optimal mendukung usaha. nyata upaya-upaya dominan yang
Skema penerapan cost reduction dilakukan oleh pengusaha
strategies dapat fokus pada ‘people UMKM Kota Bogor untuk bisa
(sumber daya manusia) atau system bertahan menghadapi pandemi
(internal proses organisasi). Penentuan covid
cost reduction strategies tentunya akan 2. Memberikan referensi bagaimana
dilakukan dengan penuh pertimbangan tahap penerapan cost reduction
karena di perlukan identifikasi mendalam strategis agar dapat dijalankan
untuk menetapkan prioritas strategi mana dengan nyaman.
yang akan digunakan untuk menekan 3. Memberikan kontribusi yang
biaya usaha namun tetap membuat usaha berdaya guna untuk masyarakat
produk dan layanan terbaik serta dengan memberikan informasi
menguntungkan dari sisi ekonomi. yang seimbang mengenai
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik penerapan cost reduction
untuk mengkaji dan meneliti lebih dalam strategies di masa pandemi oleh
bagaimana dampak pandemik bagi sektor pengusaha UMKM Kota Bogor
UMKM terutama berkaitan dengan
penerapan strategi untuk menurunkan
biaya-biaya usaha dengan mengambil RUMUSAN MASALAH
judul “Penerapan Cost Reduction
Strategies Di Masa Pandemi Covid-19 Berdasarkan judul tersebut diatas,
Pada Usaha Mikro Kecil Menengah maka peneliti merumuskan masalah
(UMKM) Kota Bogor (studi pada pada;
anggota UMKM di Komunitas Kefir 1. Bagaimana penerapan cost
Bogor)” reduction strategies yang
dilakukan oleh UMKM Kota
Bogor .
TUJUAN PENELITIAN 2. Apa saja kendala yang di hadapi
oleh UMKM Kota Bogor dalam

82
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

menerapkan cost reduction


strategies.
3. Apa solusi yang dilakukan untuk
menanggulangi hambatan-
hambatan yang di hadapi

Pengertian Penerapan
Menurut Kamus Bahasa
Indonesia (KBBI) pengertian penerapan
adalah perbuatan menerapkan, sedangkan
menurut beberapa ahli penerapan adalah
suatu perbuatuan untuk menerapkan
suatu teori, metode dan hal lain untuk
mencapai tujuan tertentu berdasarkan
kepentingan yang di inginkan oleh suatu
kelompok atau golongan yang telah
terencana.

Cost Reduction Strategies


Horngren, C.T Datar M & Foster G Gambar 1.
(2008) menyatakan bahwa Cost Skema Cost Reduction Strategies
reduction sering juga di sebut dengan Sumber : Elvie Mulia (2014;14)
efisiensi biaya produksi. Efiesiensi biaya
produksi adalah efisiensi biaya atau Berdasarkan skema tersebut maka
menekan biaya yang digunakan atas cost reduction strategies biasanya akan
bahan baku, tenaga kerja dan overhead melibatkan dua unsur penting yang
proses produksi. Terkadang penekanan mempengaruhi produksi, yaitu unsur
biaya secara umum hanya dilakukan saat sumber daya manusia (people) dan juga
ditemukannya indikasi penurunan laba unsur system yang dalam hal ini tidak
usaha. Padahal sebenarnya konsep cost hanya berkaitan dengan struktur
reduction strategies tidak hanya di organisasi tetapi juga berkaitan dengan
terapkan saat usaha mengalami bisnis proses.
penurunan produktifitas dan profitabilitas Penerapan cost reduction strategies
melainkan harus menjadi salah satu pilar agar dapat berhasil dilakukan maka perlu
strategi dalam menjalankan suatu usaha. dilakukan identifikasi aktivitas atau
Cost reduction akan memfokuskan proses yang melibatkan sistem dan
diri pada pada pengurangan biaya yang manusia. Tujuannya adalah untuk dapat
dianggap sebagai pemborosan. Tujuan menemukan bagian aktivitas atau proses
dilakukannya cost reduction adalah agar yang memberi kontribusi lebih sehingga
pengusaha dapat menetukan biaya yang perlu di pertahankan. Semua aktifitas
mungkin bisa di hemat tanpa harus yang tidak memberi penambahan nilai
mengurangi kualitas produk dan tidak maka dapat di katakan tidak efisien.
mempengaruhi penjualan produknya. Adanya perubahan sistem lama
Cost reduction akan efektif diterapkan menjadi sistem yang baru akan membuat
dalam posisi yang tepat dengan dilakukan suatu struktur organisasi usaha menjadi
analisa terlebih dahulu secara lebih ramping. Apabila sumber daya
komprehensif. manusia di nilai terlalu gemuk artinya
jumlahnya tidak sebanding dengan
produksi yang dihasilkan maka terpaksa

83
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

perlu dilakukan perampingan karyawan yang kurang produktif dan bisa di


atau streamlining. gantikan dengan sistem atau
Streamlining yang dilakukan harus mempertimbangkan alihdaya
berdasarkan pada evaluasi kinerja Menyusun rencana perampingan
karyawan terlebih dahulu sehingga karyawan. Setelah di evaluasi dan di
benar-benar yang dipertahankan adalah tentukan jumlahnya maka penting untuk
karyawan dengan tipe growth mindset. menentukan prioritas waktu kapan akan
Sumber daya manusia yang mau dilakukan perampingan, serta membuat
memahami bahwa setiap kondisi yang jadwal sosialisasi.
terjadi adalah pembelajaran dan menjadi Menyusun paket golden shakehand.
tantangan baru baginya. Fleksible Dari evaluasi yang dibuat maka perlu
terhadap perubahan dan juga mampu disusun rencana pemberian kompensasi
memberikan umpan balik yang positip atas strategi streamlining yang dilakukan.
pada organisasi. Paket kompensasi terbaik adalah di atas
Streamlining yang dilakukan ketentuan Udang-undang
cenderung akan mengubah badan usaha ketenagakerjaan
menjadi ‘lean oganization’ (organisasi Menentukan karyawan golden
pembelajar) yang di tunjang oleh shakehand. Pengusaha dapat
kesederhanaan sistem. Proses menentukan siapa saja karyawan yang
pembelajaran yang bertumbuh dalam pantas mendapatkan penawaran tesebut
organisasi menunjukaan cost reduction dilihat dari produktivitas, usia dan
strategies sudah memberikan hasil. motivasi kerja
Dalam suatu usaha biaya Melakukan dialog dengan karyawan.
sumberdaya manusia menduduki Program ini tidak akan bisa berjalan
komposisi terbesar yaitu diantara 50% sd dengan baik tanpa ada kesepakatan antara
60% dari biaya produksi. Sehingga karyawan dengan pengusaha. Oleh
pemangkasan sumber daya manusia karena itu penting untuk melakukan
terkadang menjadi salah satu strategi dialog kepada karyawan agar
pamungkas untuk menekan biaya streamlining dapat diterima dengan baik
operasional. Namun yang perlu di semata-mata bertujuan agar usaha dapat
perhatikan adalah seorang pengusaha terus berjalan dengan baik.
perlu benar-benar melakukan evaluasi Selain penyesuaian sumber daya
mendalam agar saat kondisi resesi manusia maka perubahan proses bisnis
membaik tidak kekurangan sumber daya untuk meningkatkan erfisiensi dan
manusia yang produktif dikenal dengan efektivitas perlu dilakukan. Salah satunya
istilah ‘cut cost not muscle’. adalah dengan memperbaiki layanan
Enam Langkah strategi pelanggan, melakukan sistem penjualan
perampingan karyawan agar proses baru dari sistem direct selling menjadi
streamlining dapat berjalan lancar dan sistem indirect selling yang mengarah
sukses dengan konflik yang sangat pada sistem pergudangan bersama dan
minim. Menurut Evie Mulia (2014; 98) layanan antar.
adalah sebagai berikut ; Karakteristik proses rancang ulang
Melakukan evaluasi. Pastikan evaluasi bisnis menurut Elvi Mulia (2014) Fokus
berjalan adil dengan memperhatikan pada pelanggan. Pelanggan dapat internal
kompetensi karyawan dan kontribusinya dan ekternal. Evaluasi dilakukan dari
bagi organisasi. desain produk, pemasaran, penjualan dan
Menentukan jumlah karyawan. Lakukan layanannya.
pemetaan jumlah karyawan apakah Mempertahankan proses yang memberi
jumlahnya terlalu besar di banding nilai. Semakin Panjang dan banyak
dengan tuntutan produksi. Karyawan proses yang tidak memberi nilai tambah

84
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

maka tidak efisien dan menyebabkan dalam lingkungan bisnis global. Hal ini
harga produk terlalu mahal. menuntut organisasi lincah dalam
Memimpin dari atas, bekerja detail dari melakukan perubahan-perubahan yang
bawah. Mendelegasikan evaluasi sistem sangat cepat, yaitu:
pada karyawan yang lebih mengetahui
medan. Saat terjadi perbedaan pendapat Customer Take Charge
maka atasan harus mampu mencari solusi Customer menentukan produk dan jasa
dengan musyawarah. yang mereka butuhkan dengan desain dan
Melakukan desain secara menyeluruh kualitas yang mereka inginkan. Dengan
namun lakukan eksekusi satu persatu demikian, produsen yang mampu
disiplin. Tanpa komitmen semua rencana bersaing adalah yang menawarkan lebih
perbaikan proses bisnis tidak akan dapat banyak manfaat yang dibutuhkan oleh
optimal untuk di laksanakan. customer.
Ketika usaha membutuhkan pihak
ketiga sebagai konsultan bisnis ingatlah Change becomes constant, radical, and
bahwa fungsi mereka hanya sebagai fast
fasilitator. Karena sejatinya Perubahan yang terjadi akibat
pengembangan dilakukan dari dalam globalisasi bersifat konstan, radikal, dan
organisasi. pesat sehingga perusahaan perlu
Steven M Bragg (2010) melengkapi dirinya dengan effective.
mengkategorikan cost reduction dalam
beberapa pos inti biaya yaitu; (1) Perbedaan UKM, UMKM dan Kriteria
production cost area; (2) selling and UMKM
marketing cost area; dan; (3) Payrol cost Kriteria UMKM yang pertama adalah
area. terletak pada pihak yang melakukan
Strategi production cost area meliputi pembinaan dan pemberdayaan usaha.
analisa biaya produksi seperti bahan UKM merupakan akronim dari Usaha
baku, upah tenaga kerja, biaya sewa Kecil dan Menengah yang digunakan
tempat usaha. untuk menyebut unit usaha dengan skala
Selling and marketing cost area masuk kecil dan menengah. Sementara itu
dalam kategori period cost yaitu pos UMKM merupakan akronim dari Usaha
biaya yang memegang peranan penting Mikro, Kecil, dan Menengah yang lebih
untuk menjamin pesanan pelanggan, menitikberatkan kepada cakupan usaha
pengiriman produk dan jasa sampai ke mikro.
tangan pembeli dengan tepat waktu dan Baik usaha mikro, usaha kecil, maupun
memuaskan. Didalamnya termasuk biaya usaha menengah akan mendapatkan
administrasi, bonus marketing, biaya perlinduangan dan pemberdayaan dari
iklan, traveling untuk promosi produk, pihak yang berbeda-beda. Hal ini masih
telp, listrik, training dan entertainment. mengikuti aturan UU Nomor 23 Tahun
Payrol Cost Area adalah biaya yang 2014 tentang Pemerintah Daerah, unit
berkaitan dengan komponan kompensasi usaha mikro dibina dan diberdayakan
terhadap karyawan. Baik komponen oleh pemerintah kabupaten/kota, usaha
biaya yang bersifat tetap (upah pokok) kecil oleh pemerintah provinsi,
ataupun tidak tetap (komisi, bonus, sedangkan usaha menengah berskala
lembur, jaminan kesehatan dan nasional.
kesejahteraan) dan tunjangan lainnya. Kriteria UMKM kedua terletak pada
kriteria modal usaha sebagaimana diatur
Pentingnya Strategi Cost Reduction dalam PP 7 Tahun 2021 tentang
Strategi pengurangan biaya perlu Kemudahan, Perlindungan dan
dilakukan karena tingginya persaingan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha

85
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Mikro, Kecil dan Menengah, yaitu Usaha Menengah: Rp15 Milyar – 50


sebagai berikut: Milyar
Untuk pendirian dan pendaftaran Usaha
Mikro, kriteria modal usaha yang Dari definisi dan kriteria UMKM
disyaratkan haruslah memiliki modal tersebut diatas dapat terlihat kualifikasi
sampai dengan paling banyak jenis usaha terutama berdasarkan capaian
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), penjualan pertahun, tanpa harus melihat
di mana semuanya tidak termasuk tanah kuantitas tenaga kerja yang telibat dalam
dan bangunan tempat usaha; produksi usahanya.
Untuk pendirian dan pendaftaran Usaha Besar kecil suatu usaha akan tetap
Kecil, kriteria modal usaha yang mengarah kepada upaya agar dapat terus
disyaratkan haruslah memiliki modal tumbuh dan berkembang bukan hanya
lebih dari Rpl.000.000.000,00 (satu fokus pada kondisi bertahan.
miliar rupiah) sampai dengan paling Konsep cost reduction strategies
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar kebanyakan lebih dikenal oleh
rupiah), di mana semuanya tidak perusahaan-perusahaan besar, namun
termasuk tanah dan bangunan tempat dalam penerapannya tidak hanya
usaha; dan dilakukan oleh perusahaan besar namun
Untuk pendirian dan pandaftaran Usaha UMKM sebagai unit usaha kemungkinan
Menengah, kriteria modal usaha yang menerapkan konsep ini untuk dapat
disyaratkan haruslah memiliki modal menghadapi kondisi resesi. Berdasarkan
usaha lebih dari Rp5.000.000.000,00 hal tersebut maka penulis tertarik untuk
(lima miliar rupiah) sampai dengan melihat apakah konsep ini dilakukan oleh
paling banyak Rp10.000.000.000,00 UMKM sebagai salah satu strategi untuk
(sepuluh miliar rupiah), di mana bisa bertahan di kondisi resesi karena
semuanya tidak termasuk tanah dan pandemi covid-19?
bangunan tempat usaha.
Kriteria UKM dan UMKM yang ketiga
selanjutnya adalah terletak pada jumlah METODE PENELITIAN
karyawan yang dimiliki oleh badan
usaha. Metodologi penelitian adalah cara
Suatu usaha dianggap usaha mikro mencari atau memecahkan masalah
apabila jumlah tenaga kerja paling penelitian. Dengan metodologi yang di
banyak 10 orang. Lalu, suatu usaha tentukan maka peneliti berupaya untuk
disebut sebagai usaha kecil bila dapat mengambil kesimpulan dan solusi
mempekerjakan lebih dari 10 hingga 49 dari permasalah tersebut.
tenaga kerja. Selanjutnya, suatu usaha
ditetapkan sebagai usaha menengah bila Jenis Penelitian.
memiliki jumlah tenaga kerja paling Berdasarkan sudut pandang
sedikit 50 sampai dengan 150 karyawan penelitian maka penelitian yang
Kriteria UMKM yang ke empat terletak dilakukan
pada hasil penjualan tahunan. Menurut Jenis Penelitian yang digunakan adalah
PP No. 7 Tahun 2021 hasil penjualan metode kualitatif. Menurut (Semiawan,
tahunan atau omzet usaha dari masing- 2010) menyatakan metode penelitian
masing badan usaha adalah sebagai kualitatif adalah jenis metode penelitian
berikut: yang paling tepat dalam menangkap
persepsi manusia hanya dengan kontak
Usaha Mikro: Maksimal Rp2 Milyar langsung dan fikiran terbuka serta lewat
Usaha Kecil: Rp2 Milyar – Rp15 proses induktif dan interaksi simbolik
Milyar

86
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

manusia bisa mengenal dan mengerti Langkah penelitian


sesuatu. Peneliti membagi langkah-langkah
Teknik pengumpulan data yang penelitian menjadi tiga tahapan berikut
digunakan dalam penelitian ini adalah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
observasi partisipasi dengan langkah Tahap Pra Survei. Peneliti
eksploratif yaitu melakukan salah satu melakukan indentifikasi masalah.
teknik pengumpulan data kualitatif yang Selanjutnya dilakukan studi pendahuluan
dianjurkan untuk mendapatkan data-data berkaitan dengan dengan permasalahan
deskriptif (Gunawan, 2017). selanjutnya menyusun instrument
Sumber data yang digunakan penelitian dan juga membuat draft
adalah berasal dari data yang telah di questioner.
kumpulkan, diolah dan di sajikan oleh Tahap Survei. Pada tahap ini
pihak lain yang berupa hasil penelitian peneliti menggunakan google form
terkait UMKM. sebagai media pengumpulan data.
Design penelitian yang digunakan Dikarenakan kondisi pandemi covid-19
oleh peneliti adalah Design Survei. Yaitu tidak memungkinkan untuk dilakukan
Teknik penelitian dengan mengambil penyebaran questioner secara offline
sampel dari populasi. Pengambilan (turun ke lapangan)
sampel bisa dilakukan dengan kuestioner Tahap analisa data. Data questioner
dan wawancara terstruktur. Dengan yang di peroleh dilakukan dengan
design penelitian ini di harapkan dapat di melakukan perhitungan presentase.
peroleh informasi yang cukup memandai Selanjutnya peneliti melakukan interview
dengan mutu yang baik. mendalam dengan menggunakan media
whatsapps dan telepon untuk
Prosedur Penelitian menanyakan beberapa hal terkait dengan
penerapan cost reduction strategies yang
dilakukan.
Narasumber pertama yaitu Ibu
Rosnilawati, pengusaha kue kering dan
minuman dengan merek Richcookies
yang dikelola sejak tahun 2004 beliau
mewakili responden yang memilih
melakukan streamlining sebagai strategi
effisiensi biaya.
Narasumber kedua yang
Gambar 2. menerapkan efisiensi dari sisi bisnis
Prosedur penelitan proses adalah Ibu Intan Anastasia, salah
seorang penggiat kefir yang juga
memproduksi Black Garlic dengan merek
HITARA sejak tahun 2017
Narasumber ke tiga adalah Ibu
Renita, seorang penggiat kefir juga
memproduksi yogurt dan kunyit asem
dengan merek Nits yang dikelola sejak
tahun 2005 yang telah memiliki
sertifikasi halal MUI, beliau mewakili
responden yang menyatakan tidak
melakukan cost reduction karena omset
meningkat selama pandemi covid-19

87
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Objek Penelitian Berdasarkan populasi tersebut


Objek dalam penelitian ini adalah maka selanjutnya di tentukan jumlah
penerapan cost reduction strategies sampel yang dibutuhkan untuk mengisi
terutama dalam proses bisnis dan questioner Roscoe yang dikutip oleh
efisiensi sumber daya manusia. Uma Sekaran (2006) memberikan acuan
umum untuk menentukan ukuran sampel;
Lokasi dan waktu penelitian Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang
Penelitian ini dilakukan pada dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
UMKM Kota Bogor dengan fokus pada penelitian.
populasi UMKM yang tergabung dalam Dengan jumlah populasi kurang
group satu komunitas UMKM yang awal dari 100 maka peneliti menggunakan
di bentuk khusus untuk menampung tabel Krejcie untuk menentukan sampel
penggiat kefir dan olahan susu yang dengan tingkat kepercayaan 95%
memiliki minat yang sama yaitu di
produksi olahan susu dan turunannya
seperti produk untuk kecantikan, kue,
jenis minuman kesehatan dan lain
sebagainya. Namun seiring dengan
kebutuhan, anggota komunitas
melakukan diversifikasi usaha dan group
terbuka untuk umum.
Sekretariat Komunitas Kefir Bogor
berada di Aryawidura Residence RT.
01/RW. 05 Bantar Jati-Bogor

Waktu penelitian
Penelitian di lakukan pada akhir
September hingga Pertengahan Oktober
2020

Populasi dan Sampel


Menurut Sugiyono (2012;80) Gambar 3.
populasi adalah wilayah generalisasi Tabel Krejcie
yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik Dari tabel tersebut di atas maka dengan
tertentu yang di tetapkan oleh peneliti populasi sebanyak 70 penggiat maka
untuk kemudian dapat di tarik ditentukan sampel yang mengisi
kesimpulannya. Sampel adalah sebagian kuesioner adalah sebanyak 59 responden
dari jumlah karakteristik yang dimiliki masuk dalam kategori UMKM
oleh populasi tersebut” dibulatkan menjadi 60 responden
Jumlah Populasi UMKM yang
tergabung dalam Komunitas Kefir Bogor Alur Pelaksanaan Penelitian
tercatat sebanyak 101 anggota dan
biasanya disebut sebagai “penggiat”,
namun hanya sekitar 70 penggiat yang
aktif dan sisanya sebanyak 31 orang
cenderung lebih fokus memproduksi
Gambar 4
guna memenuhi kebutuhan sendiri tidak Alur Pelaksanaan penelitian
untuk di jual dalam partai besar.

88
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Teknik Pengumpulan data e. Menghitung persentase dengan


Pengumpulan data dalam penelitian teknik persentase dari setiap data
ini bersumber dari ; yang diperoleh
1. Studi Pustaka. Pengambilan data yang f. Memvisualkan data dalam bentuk
dilakukan dengan membaca atau tabel
melakukan studi literatur berkaitan g. Menafsirkan data sesuai dengan
dengan buku-buku referensi yang pertanyaan penelitian.
berkaitan dengan topik penelitian.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan Rumus persentase yang digunakan
pengetahuan teoritis dengan kebenaran sebagai berikut
dan akurat. = / 100%
2. Angket/Kuesioner. Menurut Sugiyono
(2012) angket atau kuesioner Keterangan :
merupakan teknik pengumpulan data P= Besaran persentase
yang dilakukan dengan cara memberi F= Frekuensi Jawaban
seperangkat pertanyaan atau N= Jumlah Total responden
pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Setelah di presentasekan maka nilai
3. Wawancara, yaitu teknik tersebut dimasukan dalam kriteria
pengumpulan data yang mengajukan perhitungan persentase berdasarkan
daftar pertanyaan kepada narasumber, konsep Effendi dan Manning(
yang kompeten dan paham terhadap 1989;26)
pemasalah yang dikaji.
Tabel 1
Teknik Analisa Data Persentase Klasifikasi Data
Teknik analisa yang digunakan
Persentase Keterangan
dalam penelitian ini adalah teknik
0% Tidak ada
persentase. Analisis persentase adalah 1%-24% Sebagian kecil
suatu cara yang digunakan untuk melihat 25%-49% Kurang dari setengahnya
seberapa besar kecenderungan frekuensi 50% Setengahnya
jawaban responden dan fenomena- 51%-74% Lebih dari setengah
fenomena dilapangan. Langkah ini juga 75%-99% Sebagian besar
dilakukan untuk melihat besar kecilnya 100% Seluruhnya
proporsi dari setiap jawaban pada setiap
pertanyaan sehingga data yang di peroleh
mudah untuk di analisa. HASIL DAN PEMBAHASAN
Prosedur teknik persentase adalah
sebagai berikut ; Pandemi Covid-19 yang terjadi
a. Pemeriksaan data. Memeriksa data mulai Maret 2020 hingga saat ini,
yang terdapat dalam instrumen memberikan dampak luar biasa bagi
penelitian. Dalam hal ini peneliti perekonomian Kota Bogor. Kebijakan
menggunkan google form. PSBB menyebabkan pembatasan
b. Klasifikasi data. Menggolongkan aktivitas ekonomi masyarakat yang
data berdasarkan kriteria yang memberikan dampak negatif bagi banyak
ditentukan agar memudahkan pelaku usaha, termasuk pelaku UMKM
analisis data Kota Bogor.
c. Tabulasi dan berdasarkan Di dalam struktur Pemkot Bogor,
klasifikasi yang dibuat terdapat empat Perangkat Daerah (PD)
d. Menghitung frekuensi yang memiliki tugas pokok dan fungsi
jawaban/data (tupoksi) dalam pembinaan UMKM.

89
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Yakni Dinas Perdagangan dan bandingkan dengan dengan hasil data


Perindustrian (Disperdagin), Dinas suvei Bappeda Kota Bogor. Namun
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan memang terlihat penurunan omset di
Menengah (Dinas KUMKM), Dinas rasakan hampir 50% dari responden
Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), UMKM yang menunjukan bahwa
dan Dinas Ketahanan Pangan dan pandemic covid-19 secara tidak langsung
Pertanian (DKPP). Keempat perankat sangat berpengaruh terhadap penurunan
daerah tersebut tidak jarang memiliki omset UMKM Kota Bogor.
tugas dan fungsi pembinaan UMKM Sekitar 25.4% atau kurang dari
serta sasaran yang serupa namun terdapat setengah Responden UMKM
perbedaan pada aspek penamaan unit menyatakan Pandemi Covid-19 cukup
organisasi. berdampak terhadap penurunan omset
Dalam praktiknya, situasi ini tidak namun tidak terlalu signifikan. Artinya
jarang menimbulkan hambatan dalam pandemic covid-19 cukup membuat
koordinasi antar perangkat daerah, pendapatan mereka menurun di banding
terutama dalam hal harmonisasi saat kondisi normal, namun dengan
kebijakan serta membangun sinergitas perubahan strategi penjualan dan juga
antar lembaga. Berbagai data dan mengubah atau mengembangkan
informasi tersebar di banyak perangkat produk/jasa membuat mereka dapat
daerah dengan rekapitulasi yang berbeda. bertahan dan tidak berlama-lama ada
Data dari hasil survei dampak dalam situasi merugi.
Covid-19 yang dilakukan oleh Badan Sebagian kecil responden yaitu
Perencanaan Pembangunan Daerah 8.5% menyatakan bahwa pandemik tidak
(Bappeda) Kota Bogor yang dilakukan menurunkan omset tetapi sebaliknya
pada November 2020 lalu, terhadap unit meningkat dibanding sebelum pandemi.
usaha dengan responden 80 persen
UMKM di Kota Bogor. Diketahui ada
sekitar 85 % usaha di Kota Bogor masih
berjalan, sekitar 8,7% tutup (bangkrut)
dan sekitar 5,8% UMKM memilih
berganti jenis usaha (pivot). Bagi usaha
yang masih terus berjalan dalam situasi
PSBB, sekitar 81,2% mengalami
penurunan pendapatan. (data
kotabogor.go.id)
Gambar 4.
Omset UMKM kota Bogor di masa Prosentase jawaban reseponden berkaitan dengan
Pandemic menurunnya omset saat pandemic covid-19
Responden yang berpartisipasi Alur pelaksanaan penelitian
dalam survei ini terdiri dari 57.2% usaha
di bidang makanan dan minuman, 27.5% Seperti yang telah di sampaikan
di bidang perdagangan umum (sembako, dalam hasil penelitian yang dilakukan
buah, kosmetik dll) 2% di bidang oleh Wan Laura Hadilawati pada UMKM
pertenakan dan 15.28% di bidang jasa. di daerah Pekan Baru-Riau, bahwa tidak
Berdasarkan hasil survei yang semua UMKM terdampak dengan adanya
dilakukan oleh peneliti dari sample pandemic covid.
diperoleh informasi bahwa lebih dari Berdasarkan hasil wawancara
setengah sample yaitu 66.1% responden peneliti dengan salah satu responden
menyatakan omset usaha menurun disaat yang menyatakan tidak terkena dampak
pandemi. Hasil survei lebih kecil di pandemic covid di ketahui bahwa ia

90
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

menerapkan pengembangan produk dari Penerapan Cost Reduction Strategies


awalnya hanya produk kefir dan yogurt dengan melakukan perampingan
namun dimasa pandemic terinspirasi SDM (Streamlining)
untuk mengembangkan produk olahan Streamlining dalam konsep cost
dari bahan baku tersebut. reduction strategies sebenarnya bertujuan
Responden yang mewakili kategori agar karyawan dapat memusatkan
ini adalah ibu Renita pemilik produk perhatian pada produk-produk utama
dengan brand “Nits” yang awalnya hanya dengan mengurangi aktifitas yang tidak
memperoduksi kefir dan yogurt, menjadi mendukung peningkatan produksi.
terinspirasi untuk membuat produk Sumber daya manusia di tuntut
olahan yang lebih beragam hingga untuk bisa lebih proaktif, produktif serta
tercipta produk smooties fleksible terhadap perubahan. Di tengah
(menggabungkan yogurt dengan buah), kondisi pandemic yang mempengaruhi
Kunyit asem yang unik yaitu memadukan segala aspek termasuk didalamnya
whey kefir dengan rempah-rempah pendapatan usaha maka kompetensi
tradisional. Lahir pula produk whey SDM menjadi perhatian khusus dan di
lemon, memadukan kekayaan manfaat pertimbangkan oleh pengusaha UMKM
whey kefir sapi dengan lemon yang kaya di saat harus memilih untuk
akan vitamin C. mempertahankan atau mengurangi
Responden menyatakan bersyukur karyawan saat biaya operasional tidak
karena omset mereka yang dalam kondisi dapat di kontrol.
normal hanya biasa-biasa saja bahkan Meskipun investasi SDM dalam
terkadang di bawah target namun di masa suatu organisasi bisa menghabiskan 50%
pandemic omset mereka dapat menembus dari pendapatan namun pada kenyataanya
keutungan antara 200% sampai 300% pengurangan SDM di masa pandemik
dari kondisi sebelum pandemic covid. bukanlah hal pertama yang di pilih
Bahkan di masa pandemic ini produksnya sebagai strategi untuk menghemat biaya
bisa menembus toko-toko besar di area operasional, justru sebaliknya
Bogor dan Jakarta serta resseler yang pengurangan SDM menjadi opsi terakhir
semakin meningkat. setelah melalui beberapa upaya efisiensi
Beberapa responden ada pula yang lainnya.
membuat produk-produk yang berkaitan Berdasarkan hasil survei terhadap
dengan higienitas seperti sabun dan juga responden diperoleh informasi bentuk
cairan disinfektan dan tetap penerapan cost reduction yang dilakukan
memproduksi kefir yang dikombinasi di lingkup usaha mereka adalah sebagai
dengan ramuan herbal. Seperti berikut.
diketahui cairan disinfektan dan produk
sabun cair menjadi primadona dimasa Tabel 2
pandemi terkait dengan protokol Bentuk penerapan cost reduction strategi yang
dilakukan oleh responden
kesehatan.
Komunitas Kefir Bogor dalam Bentuk Penerapan
agenda kerjanya dimasa sebelum Cost Reduction Prosentase
pandemi telah membekali anggotanya System Strategies 66%
kemampuan untuk membuat sabun
People Streamlining 27%
batang dan sabun cair baik untuk produk
No cost reduction 7%
kecantikan maupun untuk kesehatan. Dan
ternyata kegiatan ini memberi satu solusi Total Sampel 100%
yang positip bagi anggotanya untuk tidak
hanya sekedar bertahan tapi juga bisa Berdasarkan hasil survei tersebut
meningkatkan pendapatan mereka. maka terlihat bahwa 66% responden

91
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

cenderung memilih untuk melakukan Berdasarkan wawancara dengan


evaluasi strategi usaha dan memperbaiki beberapa responden yang menerapkan
sistem bisnis yaitu dengan mengevaluasi strategi stremlining di peroleh informasi
sistem penjualan, meningkatkan layanan bahwa pada dasarnya meskipun mereka
pelanggan dengan melakukan survei masih tergolong UMKM namun
ekpedisi murah sehingga konsumen tidak beberapa tahapan teetap dilakukan sesuai
di bebankan biaya tinggi jika ingin dengan konsep enam langkah strategi
menikmati produknya. Hanya 7 % atau perampingan karyawan yang dikemukan
sebagian kecil yang menyatakan tidak oleh Elvie Mulia (2014;98)
melakukan cost reduction strategies 1. Evaluasi. Responden menyatakan
karena omset usaha yang cenderung bahwa sebelum memutuskan
meningkat sehingga produksi dapat terus pengurangan karyawan dilakukan
berjalan dengan baik tanpa harus karena quantity pekerjaan yang
melakukan efisiensi biaya. menurun. Berdasarkan hal tersebut
Dari 7% responden ini dilakukan maka di lakukan evaluasi kinerja dari
wawancara terkait dengan jawaban “tidak SDM yang ada.
melakukan efisiensi biaya” ternyata 2. Menentukan jumlah karyawan. Tahap
bukan berarti tidak melakukan perubahan ini dilakukan pula sebelum di
sama sekali atau tidak melakukan cost putuskan berapa jumlah karyawan
reduction strategies pada dasarnya yang harus di kurangi, untuk usaha
mereka tetap melakukan perubahan kecil jumlah karyawan tidak terlalu
terhadap sistem kerja di masa pandemic banyak sehingga benar-benar harus
ini untuk mengoptimalkan produksi. diseleksi agar tidak terjadi
Kurang dari setengah responden penumpukan pekerjaan ketika terjadi
atau sekitar 27% responden melakukan pengurangan karyawan.
efisiensi sumber daya manusia yaitu 3. Menyusun rencana perampingan.
dengan program perampingan karyawan Berdasarkan hasil wawancara di
yaitu dengan melakukan pemutusan peroleh informasi bahwa rencana
hubungan kerja baik bersifat permanen perampingan dilakukan sangat
ataupun sementara ( dirumahkan selama sederhana tidak seperti perusahaan
pandemi). Berdasarkan hasil wawancara besar karena usaha kecil tidak di bagi-
dipilihnya pemangkasan SDM bagi dalam divisi-divisi tertentu.
dikarenakan omset yang menurun dan Namun tetap dipersiapkan waktu dan
kinerja individu yang kurang juga cara penyampaian yang baik
memuaskan. kepada karyawan.
Upaya yang dilakukan sebelum 4. Menyusun paket golden shakedhand.
mengambil keputusan untuk melakukan Dari hasil wawancara di peroleh
perampingan SDM adalah dengan informasi bahwa tahapan ini tidak
melakukan penghematan biaya ATK dan dilakukan, disebabkan kondisi usaha
juga meminimalisasi lembur. Dari hasil sedang mengalami kesulitan maka
wawancara hampir sebagian besar tidak memungkinkan untuk membuat
responden yang melakukan streamlining rencana pembayaran PHK melebihi
sudah melakukan upaya efisiensi biaya ketentuan perudangan.
operasional secara bertahap sebelum 5. Menentukan karyawan penerima paket
akhirnya memutuskan untuk melakukan golden shakehand. Informasi dari
PHK sisanya langsung menerapkan wawancara dengan responeden
strategi ini tanpa dilakukan efisiensi menyatakan bahwa tahapan inipun
biaya operasional lainnya karena cara ini tidak dilakukan karena tidak di
dianggap lebih cepat terlihat bedakan jumlah penerima pesangon
penghematan yang bisa dilakukan.

92
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

antara satu karyawan dengan yang harus menggunakan pihak ke tiga untuk
lain. suatu proses produksi. Misalnya
6. Melakukan dialog dengan karyawan. Membuat desain brosur yang biasanya
Dari hasil wawancara dengan menggunakan jasa dari pihak ketiga kini
responden diperoleh informasi bahwa mulai coba di alihkan ke SDM internal,
tahap ini dilakukan untuk memberikan dengan begitu akan mengurangi biaya
pengertian akan kondisi usaha. operasional. Sebagian kecil responden
Pemutusan hubungan kerja beberapa atau sebesar 13% memilih cara ini
ada yang bersifat permanen, namun sebagai salah satu strategi cost reduction.
ada pula yang sementara. 2 Orang Agar lebih jelas dapat di jelaskan dalam
responden memperkerjakan kembali tabel di bawah ini
karyawan setelah di rumahkan selama
2 (dua) bulan karena kebutuhan Tabel 3
Respon Responden terhadap jenis penerapan cost reduction
pekerjaan. berdasarkan sistem proses bisnis
Kompensasi yang diberikan Penerapan Cost Reduction Berdasarkan
No Prosentase
Sistem Proses Bisnis
berdasarkan kemampuan perusahaan dan Optimalisasi SDM yang dimiliki dengan
1 melakukan variasi kerja 13%
kesepakatan dengan karyawan. Namun Membatasi biaya operasiona rutin seperti ATK,
menurut narasumber kata “sepakat” 2 Telp , listrik, iklan dan juga tunjangan karyawan 43%
mungkin kurang sesuai karena Membatasi jumlah produksi untuk
3 meminimalisasi kerugian 10%
sebenarnya karyawan dalam kondisi Mengganti bahan baku dengan merk lain yang
“pasrah” menerima dengan ketentuan 4 lebih murah namun tidak menurunkan kualitas 5%
5 Melakukan diversifikasi produk 8%
yang ada, tanpa argumentasi. Mereka 6 Merubah strategi pemasaran 23%
cukup memahami kondisi pandemi Total Sampel 100%
berimbas pada semua sektor usaha.
Salah satu responden yang Optimalisasi SDM yang dilakukan
melakukan strategi ini adalah pemilik oleh pelaku UMKM berdasarkan hasil
produk Ries Cookies yang telah berjalan wawancara di peroleh informasi bahwa
sejak tahun 2004. Responden melakukan pengusaha UMKM mulai melirik tenaga
seleksi untuk menetapkan mana SDM magang dari sekolah atau dari vokasi
yang akan di bayar dalam bentuk harian untuk membantu memperbaiki proses
(di panggil saat order banyak) atau SDM bisnis atau system kerja seperti
yang di pertahankan secara tetap untuk membenahi pencatatan keuangan atau
membantunya berproduksi. Produk merancang SOP produksi agar nantinya
andalan kue kering tergolong masuk saat usaha berkembang tetap dapat
dalam kategori panen musiman, artinya mengacu pada standar yang sudah di
pendapatan cenderung besar hanya di tetapkan. Langkah ini menjadi modal
waktu-waktu tertentu misalnya hari raya bagi UMKM sebelum melangkah untuk
Idul fitri. Saat menjelang Idul Fitri mengajukan perijinan baik PIRT, MD
jumlah karyawan yang dibutuhkan bisa ataupun Halal MUI.
dua kali lipat dari kondisi normal. Oleh Sebanyak 43% responden
karena itu di masa pandemic ini melakukan pembatasan biaya operasional
responden lebih ketat dalam melakukan rutin seperti pembelian Alat Tulis Kantor
seleksi SDM agar lebih efiesien. (ATK), menghemat penggunaaan listrik,
air, biaya administrasi hingga
Penerapan Cost Reduction Strategies mengurangi biaya tunjangan karyawan.
Berdasarkan Proses Bisnis Cara ini bagi Sebagian besar pengusaha
Penerapan cost reduction strategies UMKM di nilai cukup efektif meskipun
dari sisi system diantaranya melakukan pengurangan biaya tidak terlalu optimal.
optimalisasi SDM yang dimiliki dengan Namun setidaknya tidak harus dilakukan
melakukan variasi kerja sehingga tidak pemutusan hubungan kerja.

93
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

10% responden mecoba untuk dengan kemasan yang menarik. Kefir


mengurangi stok atau membatasi yang asam di kombinasi dengan cream
produksi untuk meminimalisasi kerugian, cheese dan cake. Owner Nits Milky Way
bahkan ada dari responden yang merubah salah satu responden yang menggunakan
sistem penyediaan barang hanya strategi ini di masa pandemic.
berdasarkan purchase order (PO). Beliau memilih untuk melakukan
Hasil wawancara dengan responden ekperimen produk utama untuk di olah
menyatakan bahwa system PO membuat menjadi beberapa jenis produk baru agar
pengusaha UMKM mendapatkan pelanggan tidak bosan, serta untuk
kepastian pendapatan serta pembelian memastikan tidak terjadinya pengurangan
bahan baku dapat di sesuaikan dengan karyawan. Ia merasa mengurangi
kebutuhan. karyawan di masa pandemic akan
Pengusaha UMKM ada pula yang membuat keluarga karyawan kesulitan
mencoba mencari alternatif bahan baku secara ekonomi.
yang lebih murah namun tetap di Dengan enam orang karyawan yang
upayakan menjaga kualitas produk. ada maka setiap hari di upayakan tetap
hanya 5% menerapkan strategi ini. Bagi berproduksi, hal ini menjadi tantangan
Sebagian pelaku UMKM merasa tersediri bagi owner produk Nit’s karena
mendapatkan hikmah dari kondisi otomatis stok produk menjadi banyak.
pandemic, yaitu mereka yang awal hanya Sebelum pandemic kapasitas produksi
mengandalkan satu atau dua distributor olahan susu sebanyak 30 Liter sehari.
bahan baku, kini karena keterbatasan Nits memberanikan diri
pasokan maka membuat pengusaha mengembangkan produk dan juga
UMKM harus berburu bahan baku, meningkatkan pemasaran tidak hanya di
meskipun melelahkan namun ternyata hal Kota Bogor tapi ia menjajaki memasuki
ini membuat mereka memiliki data base pasar di wilayah Jakarta dan Tanggerang.
yang cukup untuk kedepannya jika ada Ia mengurangi produk susu dan yogurt
kebutuhan mereka tahu harus ke mana. cair, karena terlalu beresiko jika suhu
Selain itu perburuan bahan baku showcase toko berbeda-beda. Sehingga ia
ternyata juga membuat ada keterikatan memutuskan untuk lebih banyak
dengan rekan UMKM yang sejenis saat memproduksi dalam bentuk frozen
mereka berinteraksi di toko bahan baku, karena lebih mudah penyimpanannya dan
dari sini link bisnis menjadi berkembang resiko rusak sedikit. Langkah ini
dan mereka bisa bersinergi secara tidak membuat usahanya tetap berproduksi
langsung. tampa harus mengurangi karyawan yang
Salah seorang responden penjual telah ada.
bahan makanan (cake dan sejenisnya) Bonus dari kegigihan memperbaiki
mengaku pula bahwa pandemic membuat proses bisnis dan juga pengelolaan SDM
beberapa toko bahan kue membuka jasa serta meningkatkan system pemasaran
layanan pesan anter baik melalui aplikasi membuat permintaan semakin banyak,
atau pemesanan langsung. Hal ini karena di saat pandemic tingkat
memudahkannya untuk mendapatkan kesadaran akan Kesehatan semakin
bahan baku tampa harus keluar rumah. meningkat, sehingga sehari olahan susu
Sebanyak 8% responden mencoba yang dapat di produksi meningkat
untuk melakukan diverisifikasi usaha menjadi 50 L sampai 100 L perhari.
baik dengan mengganti produk yang di Diversifikasi produk atau bahkan
jual atau dengan melakukan modifikasi malah menciptakan produk baru yang
produk. Berdasarkan wawancara ada berbeda dari sebelumnya dilakukan pula
seorang responden yang mencoba oleh salah satu responden dari Komunitas
mengkombinasikan susu dengan kopi kefir bahkan jauh sebelum pandemic.

94
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Semula ia hanya memproduksi kefir pada hubungan perusahaan atau pelaku


namun mulai mencoba membuat produk usaha dengan pemasok, pelanggan,
yang di sebut dengan Black Garlic pesaing dan dapat dengan mudah
dengan brand “Hitara”. Produk ini cukup melakukan pemasaran produk maupun
dinikmati pasar. Sebelum pandemic mengadopsi cara pemasaran pelaku
promosi dan penjualan lebih banyak bisnis lainnya.
melalui pameran antar negara seperti Beberapa e-commerce atau yang
Myanmar, Laos, Brunai Darussalam dan sering dikenal sebagai market place yang
Malaysia kini harus melakukan penjualan bisa dimanfaatan oleh Pelaku UMKM di
online, rencana pameran ke beberapa Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak,
negara menjadi tertunda karena pandemi. Lazada, Shopee, Lazada dan lain-lain.
Sementara bisnis catering yang Jika di lihat dari hasil survei hanya
dijalankannya juga ikut terdampak dan 23% yang memanfaatkan e-commerce
terpaksa harus stop beroperasi untuk sebagai strategi bertahan di masa
sementara waktu. pandemic. Berdasarkan hasil wawancara
Dimasa pandemic ini otomatis dengan responden, di peroleh informasi
promosi tidak dapat dilakukan secara bahwa mereka masih kesulitan untuk
offline, sehingga akhirnya ia lebih focus membagi waktu, satu sisi mereka harus
untuk memasarkan produk secara B to B memikirkan produksi, karena meskipun
( company to company) bukan ke end sudah memiliki karyawan namun
user, dengan system pengiriman kargo beberapa hal teknis masih di lakukan
maka produk aman di ekspor sesuai oleh owner, seperti pemasaran, quality
permintaaan pelanggan. control, pelayanan nasabah dan
Sebanyak 23% responden rekapitulasi keuangan harian.
menyatakan merubah srategi pemasaran. Mereka menyadari bahwa ketika
Hasil survei menunjukan, yang semula tergabung di market place maka harus
mengandalkan offline atau dengan direct ada waktu untuk respon pelanggan, lalu
selling kini mulai beralih melakukan melakukan update produk berkala serta
digital marketing baik dengan pengecekan stok. Hal ini yang bagi
menggunakan media sosial atau dengan beberapa responden belum bisa
membuka toko di market place. Melihat dilakukan selain karena keterbatasan
dari jumlah responden yang kurang dari waktu, mereka merasa kurang begitu
50% memberikan gambaran bahwa memahami system aplikasinya dengan
belum Sebagian besar pelaku UMKM baik.
belum secara optimal memanfaat e- Penelitian (Hardilawati, 2019)
commerce. Melakukan transaksi secara terkait usaha kecil, e-commerce memiliki
online dengan perantara alat elektronik pengaruh positif namun tidak signifikan
sebagai perantara transaksi bisnis di sebut dalam meningkatkan kinerja pemasaran.
e-Commerce (Laudon & Traver, 2016). Hal ini senanda dengan beberapa
E-commerce yang pada awalnya sebuah pendapat responden yang lebih memilih
mekanisme penjualan ritel online, tetap memasarkan dengan menggunakan
sekarang sudah memiliki makna yang jaringan pertemanan via media sosial
lebih luas. atau system MLM (Mulut Lewat Mulut)
Menurut (Laudon & Traver, 2016) bahkan system ini dianggap lebih cepat
e-commerce telah menciptakan pasar mendongkrak penjualan apalagi jika di
digital baru dengan harga yang lebih kombinasikan dengan system penjualan
transparant, kemudahan akses, pasar Reseller dan Distributor.
global dengan pergadagan yang sangat Pelatihan pemanfaatan media
efisien. Meski belum sempurna, e- digital untuk pemasaran produk sudah
commerce ini memiliki dampak langsung dilakukan oleh Dinas UMKM kota Bogor

95
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

hanya memang dalam prakteknya melihat dengan jelas warna, tekstur


dikembalikan kepada pelaku UMKM barang yang akan di beli.
strategi mana yang dianggap lebih Salah seorang responden
nyaman dan menguntungkan. menyatakan adanya perubahan yang
Penelitian (Hanum & Sinarasri, cukup signifikan ketika kita hanya
2017) dan (Ningtyas et al., 2015) menampilkan foto produk saja seadanya
menyatakan e-commerce memiliki dengan menampilkan foto produk kita
pengaruh positif dan signifikan terhadap dengan asesori dan teknk fotografi yang
peningkatan kinerja UMKM. E- lebih baik. Dimana visualisasi produk
commerce yang dilakukan oleh UMKM dapat terlihat dengan baik oleh calon
berkaitan dengan pengurangan biaya pembeli sehingga mereka tergugah untuk
transaksi dan kordinasi aktifitas ekonomi mencoba dan membeli produk yang di
yang lebih dekat antara rekan bisnis. promosikan.
Selain itu penggunaan teknologi dalam Hal ini juga sejalan dengan
pelaksanaan bisnis dapat mengurangi penelitian yang dilakukan oleh (Purwana
biaya dan dapat menunjang ketercapaian et al., 2017) yang menyatakan bahwa
tujuan perusahaan. pelaku usaha harus menumbuhkan
Hal ini selaras dengan 23% keberanian dalam mencoba hal baru
jawaban responden yang memilih seperti digital pemasaran untuk dapat
menggunakan e-commerce untuk terus mengembangkan usahanya. Pelaku
memasarkan produknya, mereka UMKM juga dapat memulai dengan
berpendapat bahwa penggunaan e- membuat sosial media dan secara rutin
commers di nilai lebih efisien, karena melakukan promosi sehingga akan
mereka tidak perlu menyewa toko dan semakin percaya diri dan mengasah
memiliki armada untuk distribusi produk, kreatifitas dalam pemasaran.
serta system pengelolaan pelanggan telah Ada beberapa bentuk pemasaran
di bantu oleh system atau penyedia digital yang bisa dilakukan oleh pelaku
layanan market place. UMKM untuk dapat melakukan
Transparansi harga menjadi pemasaran produk adalah sebagai
tantanga tersendiri untuk pengusaha berikut: (1) Publikasi video dan foto
UMKM, untuk itu mereka biasanya produk di akun sosial media secara
menerapkan strategi layanan pelanggan intensif. Penggunaan sosial media juga
yang di upayakan optimal seperti disesuaikan dengan segmen produk yang
kecepatan respon, kualitas produk, kita miliki. (2) Memanfaatkan facebook
packing dan pengiriman yang tepat waktu ads, instagram ads, twitter ads, google
Saat ini keberadaan armada online disply network dll yang dapat dengan
seperti Grab dan Gojek sangat membantu mudah diakses melalui sosial media dan
pula pendistribusian produk UMKM dapat menjangkau konsumen dengan
tampa harus mengkhusus diri untuk kriteria yang sudah kita tentukan
merekrut orang di bagian pengantaran sebelmnya. (3) Membuat video produk
barang. pemasaran yang ditayangkan melalui
Selain e-commers pemasaran sosial media atau melakukan live
dengan system digital marketing di masa promosi produk. Strategi ini jika
pandemic ini dapat dikatakan semakin dilakukan dengan benar akan
berkembang. Berdasarkan hasil observasi berpengaruh positif terhadap bisnis. (4)
Nampak terjadi transisi system promosi Melibatkan konsumen didalam pemilihan
produk dari yang awal hanya produk, melakukan edukasi dan
menampilkan foto produk seadanya, pengenalan terhadap kualitas produk
maka saat ini sudah berkembang menjadi secara intensif di akun media sosial dan
shot video dimana pelanggan dapat menggunakan kata-kata kreatif dan

96
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

menggunakan hastag (#) agar lebih pelanggan seolah di ajak untuk


mudah ditemukan konsumen. Penerapan menikmati segelas air lemon yang dingin
promosi produk sepertinya ini nantinya dan segar. Pencahanyaan dan juga object
terbentuk self brending sehingga saat foto seolah berbicara agar konsumen
menyebutkan “merek’ tertentu di mencoba kesegaran produknya.
fikirannya sudah secara otomatis Tidak sampai lima menit peneliti
membanyangkan warna, bentuk dan rasa mendapatkan lebih dari 3 orang yang
dari produk tersebut. merespon dengan komentar positip.
Peneliti sempat mencoba Unggahan tersebut menghasilkan
melakukan eksperimen sederhana untuk transaksi pembelian sebanyak enam
menguji apakah teknik foto produk akan botol. Produk di kirim oleh responden B
mempengaruhi orang lain untuk membeli pada hari yang sama.
produk. Eksperiment sederhana yang Dari eksperimen sederhana tersebut
dilakukan adalah dengan mengunggah menguatkan hasil penelitian (Hendrawan
produk dari dua orang responden yang et al., 2019) menyatakan digital
berbeda namun mereka kebetulan marketing berpengaruh positif dan
memiliki kesaman produk yang dijual signifikan dalam peningkatan kinerja
yaitu “air lemon” penjualan UMKM. 70% Pengusaha
Pertama peneliti menggungah foto kreatif mengatakan digital marketing
responden A dan di jadikan status di akan menjadi platform komunikasi utama
whatsapps. dalam pemasaran, dan offline store akan
menjadi pelengkap, dikarenakan
kemudahan dan kemampuan digital
marketing dalam menjangkau lebih
banyak konsumen.
Jika pengusaha UMKM
menerapkan tips dan langkah menjual
produk dengan system digital marketing
dengan baik, maka kemungkinan strategi
marketing digital akan dapat membantu
meningkatkan omset.
Tidak ada tanggapan dalam lima Dari hasil survei tergambar bahwa
menit. Lalu peneliti coba untuk tahapan pengusaha UMKM untuk
menggunggah foto dari responden B mengoptimalkan proses bisnis adalah:
yang telah menerapkan konsep digital 1. Membatasi biaya operasional
marketing. usaha seperti menghemat
penggunaan air, listrik, ATK dll
(43%)
2. Merubah strategi pemasaran (
23%)
3. Melakukan optimalisasi SDM
dengan melakukan variasi kerja
(13%)
4. Membatasi jumlah produksi agar
tidak terjadi kerugian yang besar
saat produk kurang laku di
pasaran (10%)
5. Melakukan diversifikasi produk
(8%)
Foto dari responden B cenderung
terlihat lebih menarik secara visual,

97
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

6. Mengganti bahan baku yang lebih


murah (5%)

Nampaknya kesadaran UMKM


untuk tetap mempertahankan kualitas
produk adalah hal yang utama meskipun
di tengah keterbatasan selama pandemic
dengan tetap mengupayakan tidak
mengganti bahan baku yang biasa di
gunakan.

Keyakinan Pengusaha UMKM untuk


bertahan di masa pandemic. Gambar 4.
Fenomena Pandemi Covid-19 bagi Prosentase jawaban reseponden keyakinan
pengusaha UMKM disatu sisi menguji bertahan jika pandemic covid-19 berkepanjangan
kesabaran metal namun disisi lain Alur pelaksanaan penelitian
membuat mereka menjadi semakin
kreatif. Peneliti mencoba untuk menggali
seberapa besar keyakinan responden akan
keberlangsungan usahanya jika pandemi- Meskipun secara konsep atau teori
covid 19 terus berlanjut hingga tahun para pelaku UMKM tidak menyebutkan
2021. secara langsung istilah-istilah cost
Berdasarkan survei 55% responden reduction strategies, namun dalam
menyatakan optimis dapat bertahan penerapan dilapangan berdasarkan hasil
hingga 1-2 tahun kedepan dengan observasi dan survei para pengusaha
memanfaatkan sumber daya yang ada, UMKM telah menerapkan konsep ini
25% yakin dapat bertahan lebih dari 2 sebagai salah satu strategi untuk bisa
tahun dan 20% menyatakan hanya bertahan di masa pandemic. Dalam
mampu bertahan kurang dari 6 bulan. penerapannya, pastinya tidak ada hal
Responden yang optimis dapat yang mudah, karena di situasi yang
bertahan hingga dua tahun atau lebih dari berbeda para pelaku UMKM
hasil observasi adalah pengusaha UMKM memerlukan waktu untuk beradaptasi.
yang telah berdiri lebih dari lima tahun, Berdasarkan hasil wawancara
sedangkan yang baru merintis atau dengan beberapa responden hambatan
kurang dari lima tahun agak kesulitan dalam penerapan cost reduction
untuk bertahan karena mereka masih strategies yang di hadapi yaitu;
belum memiliki brending dan juga 1. Ketidaksiapan pengetahuan
pelanggan yang masih terbatas. memasarkan produk secara digital
(digital marketing) sehingga penjualan
masih terbatas secara offline, beberapa
masih melakukan penjualan door to
door untuk bisa bertahan hidup
dimasa pandemi.
2. Kesulitan untuk membuat prioritas
dalam menentukan efisiensi biaya
produksi. Hal ini disebabkan karena
beberapa pencatatan UMKM masih
sangat sederhana, bahkan ada yang
tidak memiliki pencatatan yang rapih
sehingga ketika diminta data biaya

98
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

listrik atau bahan baku tiga bulan dilakukan oleh UMKM Hitara yang
terakhir di banding dengan menjadi binaan PT. Pertamina, selain
sebelumnya mereka agak kesulitan mendapat dukungan modal juga di
untuk memberikan data. Belum libatkan dalam event seperti Pertamina
terpisah antara rekening pribadi dan SMEXPO.
usaha menjadi salah satu kendala 2. Upaya yang dilakukan oleh UMKM
dalam melakukan pencatatan untuk dapat menangani hambatan
penjualan secara rapih. kesulitan dalam menentukan prioritas
3. Kesulitan menemukan vendor yang biaya mana yang harus dipangkas
menjual bahan baku yang dibutuhkan yaitu dengan mengikuti pelatihan
dengan harga terjangkau. Sehingga pengelola keuangan UMKM atau
mau tidak mau tetap menggunakan mendownload aplikasi tidak berbayar
bahan baku yang biasa di gunakan 3. Penanganan kendala vendor,
meskipun harga cenderung naik. berdasarkan hasil wawancara dengan
4. Efisiensi sumber daya manusia adalah responden diperoleh informasi bahwa
hal yang paling sulit di tengah ketidak dengan adanya pandemi, satu sisi
pastian, terkadang ingin membuat mereka sedikit bergantung
mempertahankan karyawan namun pada vendor yang biasa digunakan,
rasa khawatir tidak dapat kini dengan maraknya pasar online
berkontribusi secara optimal disaat membuat mereka manfaatkan
omset menurun. Kebutuhan pasar teknologi untuk mencari vendor baru
yang dinamis menjadi sulit untuk di dan membeli barang kebutuhan secara
prediksi. online dengan harga yang lebih murah
5. Permintaan produk yang menurun saat di bandingkan saat mereka berbelanja
pandemi menyebabkan beberapa alat offline di vendor sebelumnya.
produksi tidak dapat dioperasikan 4. Kebutuhan SDM yang tidak dapat
secara optimal. Kasus pada UMKM diprediksi oleh pengusaha UMKM
Hitara dari 4 mesin yang dimiliki disiasati dengan cara merekrut
biasanya bisa beroperasi seluruhnya, karyawan dengan sistem kerja harian
saat pandemi hanya 2 mesin yang atau berdasarkan kebutuhan pesanan
dijalankan. pelanggan. Jika tidak ada order
lanjutan maka karyawan dapat di
Solusi yang dilakukan oleh putuskan hubungan kerja tanpa harus
responden dalam hal ini mewakili terbebani dengan kewajiban-
pengusaha UMKM diantaranya; kewajiban lain.
5. Kendala penggunaan alat produksi
1. Solusi dalam peningkatan yang tidak seperti saat kondisi normal
pengetahuan memanfaatkan teknologi memicu salah satu responden UMKM
digital untuk dapat memasarkan untuk memanfaatkan pemasaran
produk secara online telah dilakukan secara online dan terbukti mampu
dengan mengikuti seminar dan tembus membuka pasar di negara
pelatihan-pelatihan online gratis Canada dengan cara berkerjasama
maupun berbayar yang banyak di dengan maskapai penerbangan untuk
tawarkan di media sosial. Alternatif mengangkut produknya dan
solusi lain adalah dengan Mencoba dipasarkan oleh rekanan di negara
untuk bermitra dengan perusahaan- tersebut. Agar meminimalisasi resiko
perusahaan besar untuk mendapatkan responden menerapkan sistem
bantuan permodalan dan bimbingan Purchase Order dan biaya ekspedisi di
pelatihan usaha termasuk salah tanggung pembeli.
satunya seminar online. Seperti yang

99
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

PENUTUP
Saran
Berdasarkan penelitian yang Dari hasil wawancara dan survei
dilakukan maka terdapat beberapa yang dilakukan peneliti merangkum
kesimpulan dan saran yang dapat beberapa saran yang mungkin dapat
bermanfaat dalam menerapkan cost bermanfaat bagi pengusaha UMKM agar
reduction strategis untuk usaha yang dapat bertumbuh dengan optimal.
masuk dalam kategori UMKM
1. Pengusaha UMKM perlu lebih
Kesimpulan aggressive dalam mencari informasi
1. Penerapan cost reduction strategies pelatihan-pelatihan yang
ternyata dalam prakteknya tidak hanya diselengarakan oleh Dinas koperasi
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan atau dari Kementrian KUKM yang
besar. Namun pengusaha yang masuk sebagain besar tidak berbayar. Dari
dalam kategori UMKM ternyata beberapa wawancara kepada
melakukan konsep strategi perbaikan responden sangat sedikit yang
proses bisnis dan juga melakukan mengetahui aplikasi gratis akuntasi
perampingan SDM dengan tetap keuangan UMKM yang bernama
mengacu pada azas keadilan dan Lamikro berbasis web. Sebagian besar
kekeluargaan sebagai salah satu upaya belum mengetahui adanya pelatihan
agar dapat bertahan dan tumbuh di gratis yang dapat di ikuti dengan
masa pandemi-covid19 bergabung di website kementrian
2. Kendala yang paling umum di hadapi KUKM.
oleh UMKM berkaitan dengan 2. Media komunitas UMKM terkadang
pemasaran pada masa pandemi covid- menjadi jembatan informasi yang
19 dapat di atasi dengan mulai efektif untuk pengusaha UMKM
memberanikan diri untuk memasarkan mendapatkan informasi yang
produk secara online dan menambah bermanfaat, membuka pasar dengan
pengetahuan lebih banyak untuk dapat memperluas jaringan pertemanan.
mengoptimalkan teknologi dalam 3. Ikut aktif dalam kegiatan yang
mempromosikan produk-produknya. diselenggarakan oleh komunitas cukup
3. Beberapa solusi yang di sampaikan efektif untuk menambah kemampuan.
oleh beberapa narasumber yang Terbukti beberpa responden komunitas
mewakili UMKM kota Bogor cukup kefir yang awal hanya fokus pada
produksi kefir namun ketika mendapat
membuka mata kita bahwa pangsa
pelatihan membuat keju, sabun dan
pasar terbuka lebar untuk memasarkan produk lainnya dapat menjadi solusi
produk-produk UMKM. Peluang yang dalam melakukan diversifikasi produk di
ada belum di manfaatkan secara tengah pandemi covid-19.
optimal karena keterbatasan informasi 4. Cost reduction strategis tidak hanya
dan juga kemampuan berbahasa asing. dilakukan dalam kondisi resesi tapi perlu
4. Meskipun biaya upah karyawan dijadikan salah satu konsep strategi bisnis
memiliki porsi yang cukup besar yang dapat dilakukan secara
dalam anggaran perusahaan yaitu berkesinambungan dengan
berkisar di 40% sampai 50%, namun memperhatikan tahap-tahap pelaksanaan
dalam kondisi pandemic para yang baik akan membuat cost reduction
pengusaha UMKM menyatakan berjalan efektif dan bermanfaat secara
optimal memastikan cut the cost not the
bahwa langkah pengurangan SDM
muscle (memotong biaya yang benar-
sebagai alternatif terakhir jika semua benar tidak efisien dan bukan malah
langkah efisien tidak berhasil untuk memangkas biaya yang menopang usaha
membuat usaha bertahan. produktif)

100
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Helmalia, H., & Afrinawati, A. (2018).


DAFTAR PUSTAKA Pengaruh E-Commerce Terhadap
Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro
Bambang Arianto, 2020. Pengembangan Kecil Dan Menengah Di Kota Padang.
UMKM Digital di Masa Pandemi JEBI (Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Covid-19. ATRABIS: Jurnal Islam), 3(2), 237.
Adinistrasi Bisnis Vo.9 No.2 https://doi.org/10.15548/jebi.v3i2.182
Desember 2020
Hilton, Ronald W. Mishel W. Maher,
Bragg, Steven M. 2010. Cost Reduction Frank H. 2000. Cost Management
Analysis. New Jersery; John Wiley Strategiest for Business Decissions.
and Sons. Mc. Graw Hill Companies.Inc USA
Gunawan, I. (2017). METODE Industrial Research Intitute (2010)
PENELITIAN KUALITATIF. In Research Management.Michigan;
Bumi Aksara (5th ed.). Industrial Research Institute.
Elvie Mulia. 2014. Cost Reduction Ida Fauziah, 2020. Kunci Penting
Strategies. Mengoptimalkan Efisiensi keberlangsungan usaha dan
dan Efektifitas Biaya Jangka Panjang perlidungan pekerja/buruh di Era
Perusahaan. PT Elex. Meida New Normal. Materi Presentasi
Komputindo. Compas Gramedia webinar GNIK Jakarta.
Jakarta.
Laudon, K. C., & Traver, C. G. (2016).
Fahmi, 2017. Strategi Anak Muda Bikin E-commerce 2016: business.
Bisnis UMKM Go Internasional. technology. society. In Global Edition.
Penerbit Intimedia www.pearsonglobaleditions.com
Gunawan, I. (2017). METODE Muhammad Iqba, Agus Widarsono,
PENELITIAN KUALITATIF. In Analisis Penerapan Cost Reduction
Bumi Aksara (5th ed.). dalam peningkatan laba, Jurnal Riset
Akuntansi dan keuangan 2 (2), 2014
Hardilawati, W. L. (2019). Model 352-363. Universitas Pendidikan
Pemasaran Hubungan Pelanggan, Indonesia
Inovasi Dan E-Commerce Dalam
Meningkatkan Kinerja Pemasaran Ningtyas, P. K., Sunarko, B., & Jaryono.
UKM Di Pekanbaru. Jurnal Akuntansi (2015). Analisis Faktor Yang
Dan Ekonomika, 9(2), 213–222. Mempengaruhi Adopsi E-Commerce
Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Hendrawan, A., Sucahyowati, H., Umkm Oleh. Analisis Faktor Yang
Cahyandi, K., Indriyani, & Rayendra, Mempengaruhi Adopsi E-Commerce
A. (2019). Pengaruh Marketing Digital Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Terhadap Kinerja Penjualan Produk Umkm Oleh, 21, 95– 107.
UMKM Asti Gauri di Kecamatan
Bantasari Cilacap. Jurnal Administrasi Purwana, D., Rahmi, R., & Aditya, S.
Dan Kesekretarisan, 4(1), 53–60. (2017). Pemanfaatan Digital
http://www.jurnal.stiks- Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil,
tarakanita.ac.id/index.php/JAK/article/ Dan Menengah (UMKM) Di
view/189/136 Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit.
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat

101
Jurnal Lentera Bisnis DOI: 10.34127/jrlab.v10i1.394
Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Madani (JPMM), 1(1), 1–17. OECD. (2020). SME Policy Responses.


https://doi.org/10.21009/jpmm.001.1.0 https://read.oecd-
1 ilibrary.org/view/?ref=119_119680-
di6h3qgi4x&title=Covid-
Rio F. Wilantara, Rully Indrawan, 2016. 19_SME_Policy_Responses
Pengembangan UMKM Strategi dan
Kebijakan. Bandung; Refika Aditama

Semiawan, C. R. (2010). Metode


Penelitian Kualitatif: Jenis,
Karakteristik dan Keunggulannya
(Arita L (ed.)). Grasindo.

Setyorini, D., Nurhayati, E., & Rosmita.


(2019). Pengaruh Transaksi Online (e-
Commerce) Terhadap Peningkatan
Laba UMKM (Studi Kasus UMKM
Pengolahan Besi Ciampea Bogor Jawa
Barat). Jurnal Mitra Manajemen
(JMM Online), 3(5), 501–509.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif.Alfabeta.
CV.Bandung,

Link Referensi lainnya

https://theconversation.com/umkm-
indonesia-tahan-banting-pada-krisis-
1998-dan-2008-tapi-tidak-saat-
pandemi-141136

https://www.kompas.com/sains/read/202
0/05/11/130600623/diumumkan-awal-
maret-ahli--virus-corona-masuk-
indonesia-dari-januari

Kontribusi UMKM terhadap PDB 2010-


2020.
https://lokadata.id/data/kontribusi-
umkm-terhadap-pdb-2010-2020-
1611277587

Menkominfo ; UMKM sumbang 60%


PDB Indonesia
https://aptika.kominfo.go.id/2020/10/
menkominfo-umkm-sumbang-60-
persen-pdb-indonesia

102

Anda mungkin juga menyukai