Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 3 e-commerce

KELOMPOK 3 1. Muhammad Abi Rafli


2. Elisa Saputri
3. Adinda
BAB
BEHAVIOURISM

Implementasi e-commerce oleh individu merupakan sebuah perilaku baru di era


digital. Penggunaan sistem/aplikasi tentu menimbulkan interaksi antara manusia

AB
sebagai pengguna dengan sistem sebagai alat. Interaksi ini tentu akan menimbulkan
masalah keperluan (behavioural). Beberapa aplikasi e-commerce yang disediakan tidak
selalu berhasil, bahkan tidak jarang gagal atau dengan kata lain manusia sebagai
pengguna tidak berminat ‘menolak’ untuk menggunakannya. Penerimaan atau
penolakan untuk menggunakan aplikasi e-commerce ini merupakan suatu behaviour.

Perilaku mengenai penggunaan aplikasi ecommerce masuk dalam ranah psikologi.


‘behaviorism’ adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari mengenai perilaku individu
yang dapat diukur dan diteliti. Behaviour dapat dilakukan dengan sadar atau tidak sadar,
terus terang atau diam-diam dan sukarela maupun tidak sukarela. Manusia melakukan
evaluasi penerimaan dari behaviour dengan menggunakan suatu ukuran yang digunakan
sebagai perbandingan atau biasa disebut sebagai norma sosial dan menetapkan
behaviourmenetapkan behaviour tersebut dengan menggunakan kontrol sosial.
Asal - Usul dan Perkembangan TPB

TPB bukanlah teori mengenai ekonomi, bukan pula teori mengenai alam, namun TPB adalah teori yang berasal dari
ilmu psikologi. Berikut penjelasan mengenai mengenai asal usul TPB dan perkembangannya.

1.Theory of Reasoned Action


TPB merupakan teori umum psikologi sosial yang
2.Theory of Planned Behaviour
telah mapan dan banyak digunakan dalam
Theory of Planned Behaviour (TPB) merupakan pengembangan
memprediksi perilaku (Ajzen 1991). Minat perilaku
dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh
merujuk/memicu pada kemungkinan individu untuk
Ajzen, (1991). TRA sendiri merupakan salah satu teori untuk
melakukan suatu tindakan tertentu (Fishbein dan
memprediksi perilaku manusia. Beberapa konstruk yang
Ajzen, 1975). Sikap diartikan sebagai perasaan suka
dikembangkan dan ditambahkan pada TPB adalah kontrol
atau tidak suka individu secara umum terhadap
perilaku, sikap dan norma subjektif.
suatu stimulus.

3.Decomposed Theory of Planned Behavoiur


Decomposed Theory of Planned Behaviour (DTPB) merupakan pengembangan dari TPB. Pengembangan
ini dengan menggabungkan atau mengkombinasikan TPB dan Technology Acceptance Model (TAM).
DTPB dikembangkan untuk menjelaskan perilaku individu dalam konteks multi dimensional. Perbedaan
model DTPB dengan pendahulunya ‘TPB’ terletak pada faktor penentu sikap. Pada model DTPB sikap
tidak hanya ditentukan persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan tetapi juga ditentukan kecocokan.
TPB dalam Implementasi ECommerce

TPB tidak hanya ada pada teori mengenai perilaku, dalam ranah ecommerce TPB biasanya digunakan untuk
memprediksi minat konsumen untuk melakukan tranksaksi secara online.

Dalam TPB yang telah dikembangkan, kepercayaan menjadi penentu


sikap konsumen dan secara tidak langsung juga menentukan minat
konsumen untuk menggunakan e-commerce. Dalam pengertian lain,
kepercayaan dianggap sebagai keyakinan perilaku pengguna
ecommerce. Jadi ketika konsumen percaya atau yakin mengenai
transaksi yang akan dilakukannya menggunakan e-commerce, sikap
mereka akan terbentuk menjadi sikap yang positif dan pada akhirnya
akan memunculkan minat mereka untuk menggunakan e-commerce.
BAB
A. Dinamika Pemasaran Digital

Lingkungan usaha saat ini semakin kompetitif di mana era digitalisasi dan teknologi
informasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi pemasaran suatu produk.
Agar perusahaan mampu bersaing di pasar domestik dan internasional, perusahaan
tersebut harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri mereka Adengan cara
menciptakan produk yang lebih baik dan unggul guna memenuhi kebutuhan dan
selera pelanggan atau pasar

Pemasaran digital menghasilkan cara terbaik dalam menjalin hubungan dengan


konsumen. Pemasaran digital mengetahui bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen
yang berubah. Sekaligus mengetahui bagaimana membangun hubungan dan loyalitas
yang berkelanjutan ntara produsen dengan konsumen.

Namun dalam hal melakukan pembelian melalui perdagangan elektronik,


konsumen harus siap menerima konsekuensi produk yang dibeli tidak sesuai
dengan gambar yang ditampilkan di situs penjualan yang dilihat oleh konsumen.
Hal Ini disebabkan adanya beberapa tahapan atau bagian yang memiliki fungsi
dan tanggung jawab yang berbeda dalam proses perdagangan elektronik
LANJUTAN
Pemasaran digital merupakan bagian terpenting bagi organisasi yang memutuskan
menggunakan teknologi digital sebagai sarana pemasaran produknya. Hal ini menunjukkan
bagaimana manfaat pemasaran digital bagi perusahaan dapat membangun suatu hubungan
dengan pelanggannya, serta dapat memahami pelanggan dengan lebih baik, meningkatkan
nilai dari produk yang ditawarkan dan menciptakan jaringan distribusi yang semakin luas.

Dengan semakin dekatnya sebuah perusahaan terhadap pelanggan


dan memahaminya secara lebih baik, akan menambah nilai dan
meningkatkan kinerja penjualan yang pada akhirnya meningkatkan
keuntungan bagi perusahaan. Devlin dkk., (2013) mengidentifikasi
bahwa pemasaran digital memiliki lima jenis bentuk yang terdiri atas:
1. Situs e-commerce transaksional.
2. Situs pembangun hubungan berorientasi layanan atau
leadgeneration web site.
3. Situs brand-building.
4. Portal atau situs media.
5. Jejaring sosial atau situs komunitas.
B. Inovasi Digital Marketing dan E Commerce
Inovasi telah lama dianggap sebagai faktor kunci untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan,
dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pada umumnya organisasi
yang berorientasi pasar atau berorientasi pelanggan akan menjadi lebih inovatif dalam
memberikan nilai lebih dalam melayani pelanggan, dan berdampak pada meningkatnya
kinerja perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi layanan secara signifikan
dapat merubah niat perilaku maupun pengalaman pelanggan yang menyenangkan terhadap
inovasi layanan dan niat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.

Menurut Guo, (2014) mekanisme dinamis dari inovasi


model bisnis, terdiri atas:
1. Kekuatan motif dalam perdagangan elektronik dan
inovasi model bisnis. Terdiri atas kekuatan dasar dari
perdagangan elektronik dan inovasi model bisnis
yang merupakan gagasan untuk mendapatkan laba
yang lebih besar
2. Pengusaha merupakan faktor pendorong utama
perdagangan elektronik dan inovasi model bisnis.
LANJUTAN

Terdapat 4 (empat) motif luar perdagangan elektronik yang


menggunakan inovasi dalam model bisnisnya.
1. Perdagangan elektronik tidak hanya situs web maupun
perdagangan online.
2. Kemajuan teknologi merupakan pendukung teknis dari
perdagangan elektronik dan inovasi model bisnis.
3. Dorongan dan dukungan pemerintah sebagai jaminan
perdagangan elektronik sebagai bagian dari kebijakan inovasi
model bisnis.
4. Persaingan pasar yang merupakan kekuatan perdagangan
elektronik dan inovasi model bisnis yang berkelanjutan.
C. Inovasi E Commerce Pada UMKM

Penerapan model pemasaran perusahaan besar terhadap UMKM banyak mendapatkan

AB
kritikan karena UMKM dipandang memiliki Karakteristik dan konteks yang berbeda dengan
perusahaan besar. Kegiatan pemasaran UMKM memiliki keterbatasan pada sumber
dayadan terbatasnya ahli pemasaran yang dimiliki. Penerapan pemasaran pada UMKM jauh
berbeda dengan penerapan pemasaran pada perusahaan besar. Oleh karena itu
memanfaatkan teknologi digital maupun Internet pada proses pemasaran merupakan suatu
tantangan yang cukup besar bagi UMKM.

Pada umumnya terdapat perbedaan yang cukup berpengaruh antara UMKM dengan perusahaan
atau organisasi besar. Adapun perbedaan UMKM dengan perusahaan atau organisasi besar, salah
satunya adalah dalam hal bagaimana mereka berurusan dengan kegiatan pemasaran produknya
Namun dengan keterbatasan yang dimiliki, UMKM juga memiliki kekuatan pemasaran tradisional
yaitu berupa kemampuan mereka dalam melayani pasar yang memiliki kekhususan dan memiliki
hubungan yang erat dengan pelanggan. Namun menurut kekuatan UMKM tersebut pada era
pemasaran digital saat ini tidak terlalu bermanfaat, karena telah dilemahkan oleh teknologi Internet
yang dapat melayani kegiatan perdagangan dengan berbagai ukuran(Kabanda & Brown, 2015)
LANJUTAN

Pada saat pelaku UMKM memutuskan suatu strategi untuk pertumbuhan organisasi,

AB
maka UMKM tersebut harus menghadapi suatu keputusan besar tentang bagaimana
memperluas dan meningkatkan produk mereka melalui suatu inovasi. Oleh karena itu
perusahaan yang berorientasi pada pertumbuhan dengan jalan meningkatkan daya
saing, harus mencari dan menciptaan pangsa pasar yang baru dan berkonsentrasi
terhadap pemanfaatan teknologi dalam melakukan inovasi produk mereka.

Dibandingkan dengan bisnis atau penjualan tradisional, perdagangan elektronik memiliki


komunikasi dua arah yang tidak memiliki waktu, keterbatasan ruang, maupun layanan, karena
dapat dilakukan secara langsung atau personal dan yang memiliki kecepatan dan dapat
mengurangi pengeluaran atau biaya transaksi.UMKM yang mampu bersaing dalam lingkungan
bisnis yang bergerak cepat dan dinamis, otomatis memiliki kemampuan untuk beradaptasi
dengan turbulensi eksternal dan responsif terhadap perubahan eksternal.

Anda mungkin juga menyukai