Dosen Pengampu :
Andri Irawan,SE.,MM.
Disusun oleh :
Ayi Syayidah Alawiyah 5112171053
Febriane Isnaini D P 5112171058
Rima Rahmawati 5112171059
Ilyas Suteja 5112171066
Rian Dwi Laksono 5112171068
Anggun Kusuma Dewi 5112171074
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
3.6.1 Traditional Purchasing .....................................................................20
3.6.2 Contemporary Purchasing ................................................................20
3.6.3 Purchasing Function - Participating ................................................21
3.6.4 Purchasing Function - Directing ......................................................22
3.7 Tahapan pemilihan supplier dan proses pembelian pada PT Alkindo
Naratama Tbk .................................................................................................22
3.8 Faktor yang menjadi perhatian dalam memilihSupplier ..........................23
3.9 Program Pengadaan pada PT Alkindo Naratama Tbkdimasa depan .......23
BAB 4 PENUTUP .............................................................................................28
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................28
4.2 SARAN ....................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................30
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
dibutuhkan.Perusahaan akan mencari pemasok yang mutu dan efisiensinya
dapat dipertahankan.
Eksekutif pemasaran adalah pembeli langsung dari jasa-jasa tertentu
untuk menopang usaha pemasarannya, seperti periklanan, penelitian
pemasaran, pelatihan tenaga penjualan, dan konsultasi pemasaran. Dalam
melaksanakan kegiatannya di luar, eksekutif pemasaran ini mengevaluasi
berbagai lembaga periklanan, lembaga penelitian perusahaan, para
konsultan pelatihan tenaga penjualan, dan para konsultan pemasaran.
Eksekutif pemasaran harus memutuskan, jasa-jasa manakah yang dibeli
di luar perusahaan dan manakah yang akan disediakan di dalam
perusahaan dengan menambah tenaga ahli untuk ditempatkan pada
kedudukan yang tepat sesuai dengan keahliannya
Supplier Relationship Management tidak terkait langsung dengan
proses transaksi, namun secara tidak langsung mendukung proses
transaksional. Supplier Relationship Managementmembahas masalah
bisnis yang terkait dengan pengadaan atau proses pengadaan. Masalah
Supplier Relationship Managementyang patut dicata meliputi analisis
pengeluaraan, manajemen katalog, implementasi sumber, pelaksanaan
sumber, pembayaran, penyelesaiaan, kontrak, dan pemantauan pemasok.
Dari uraian diatas, penelitian ini dikembangkan untuk mengetahui
bagaimana Supplier Relationship Management pada PT. Alkindo
Narartama. faktor maka peneliti melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS SUPPLIER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT.
ALKINDO NARATAMA TBK”
2
1.3 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur
system rantai pasokan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana Supplier Relationship
Management pada PT. Alkindo Naratama Tbk.
2. Untuk mengetahui bagaimana tahapan pemilihan supplier
dan proses pembelian pada PT. Alkindo Naratama Tbk.
3. Untuk mengetahui bagaimana program pengadaan objek PT.
Alkindo Naratama Tbk di masa depan.
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
4
Menurut J, Brandon, et all, (2018) Pemasok yang secara langsung
memasok sering disebut sebagai pemasok tingkat pertama. Pemasok tingkat
kedua memasok mereka; Namun, beberapa pemasok tingkat kedua, serta
memasok pemasok tingkat pertama, juga dapat menyediakan operasi secara
kehilangan link dalam jaringan. Demikian pula, pelanggan tingkat pertama
adalah beberapa pelanggan utama dalam operasi. Yang pada gilirannya
memasok pelanggan tingkat kedua secara langsung. Para pemasok dan
pelanggan yang memiliki kontak dengan operasi disebut jaringan suplai
langsung.
5
dan meminta harga. Lelang terbalik adalah salahsatu jenis proses RFQ.
Dengan menggunakan internet,pembeli meminta pemasok yang telah
memenuhi syarat terpilih untuk menawar harga. Putaran penawaran
berturut-turut diambil sampai waktu penutupan tercapai.
3. Apakah produk atau layanan yang tidak standar, pemasok akan
ditanyakanbagaimana mereka akan memecahkan masalah dan harga
untuk mengimplementasikan solusi? Jenis pengadaan ini menggunakan
Request For Proposal (RFP).
2.4 Pemilihan Pemasok
Jika standar harga produk nya dan kualifikasi lainnya diterima dari RFQ
atau Terbalik Lelang dari pemasok. Pemasok dipilih berdasarkan harga,
kualifikasi, reputasi, peringkat kualitas dari pengguna lain, atau dari daftar
pemasok yang disukai. Kunjungan situs untuk kualifikasi juga bisa dibuat untuk
produk atau layanan mahal dimana kemampuan pemasok dievaluasi. Jika
produk tidak sesuai standar,kemudian RFP yang dikembalikan dievaluasi.
Pemasok dipilih berdasarkan sejumlah kriteria seperti kemampuan teknis,
harga, faktor kualitatif, dan tanggung jawab sosial. Kriteria pemilihan biasanya
akan dijabarkan dalam RFP. Di dalam beberapa kasus, hanya satu pemasok
yang dipilih dan dalam kasus lain sumber ganda atau sumber silang dipilih.
Dalam hal pengeluaran besar atau produk atau layanan yang kompleks,
sebuah tim dapat dikirim untuk mengevaluasi kandidat untuk kontrak. Tim ini
bisa terdiri dari pembeli, pengguna, dan teknis personil. Tim akan mengevaluasi
kemampuan pemasok termasuk kualitasnya sistem, proses produk atau layanan
dan kemampuan pemasok untuk memenuhi persyaratan kontrak yang sedang
dipertimbangkan.
Setelah memilih pemasok, pesanan pembelian dikeluarkan. Ini adalah
kontrak hukum antara organisasi pembelian dan pemasok. Ini akan menentukan
apa yang dibeli (deskripsi), syarat dan ketentuan pesanan dan harga. Itu menjadi
dasar untuk mengelola hubungan pembelian secara berkelanjutan. Persyaratan
pengiriman dan pembayaran ditentukan dalam pesanan pembelian. Tentu saja
sekali pengiriman dilakukan, itu akan diperiksa untuk memastikan memenuhi
spesifikasi dan persyaratan dalam pesanan pembelian. Pembayaran kemudian
mengikuti berdasarkan ketentuan yang disepakati.(G, Shroeder, et all, 2016)
6
awal dari layanan (jasa) melalui kontrak manajemen semua aset yang
berlebihan atau akhir dari masa manfaat suatu aset.
Procurement planning is the process of deciding what to buy, when
and from what source. (Lynch, 2016)
Electronic procurement is the adoption and use of integrated information
and communication technologies system in the procurement process such as
negotiation, tendering, ordering and post purchase evaluation. Enterprises
resource planning refers to the use of software in making requisitions,
ordering and receipt of ordered goods and services.(Croom & Brandon, 2017
)
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengadaan barang
dan jasa atau procurement adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan barang dan
jasa yang diperlukan oleh perusahaan dilihat dari kebutuhan dan
penggunaannnya, serta dilihat dari kualitas, kuantitas, waktu pengiriman dan
harga yang terjangkau.
7
2.7 Tugas Dan Tanggung Jawab Procurement (Pengadaan Barang)
Menurut Moch. Mizanul Achlaq (2016) tugas dari bagian pengadaan barang
adalah menyediakan barang maupun jasa dengan harga yang murah, berkualitas
dan terkirim tepat waktu.Tugas-tugas bagian pengadaan barang tidak terbatas
hanya pada kegiatan rutin pembelian.
1. Merancang hubungan yang tepat dengan supplier.
a. Hubungan dengan supplier bisa bersifat kemitraan jangka panjang
maupun hubungan transaksional jangka pendek.
2. Memilih supplier.
a. Kegiatan memilih supplier bisa memakan waktu dan sumber daya
yang tidak sedikit.
b. Kesulitan akan lebih tinggi kalau supplier yang akan dipilih berada
di mancanegara.
c. Supplier yang berpotensi untuk menjalin hubungan jangka panjang,
proses pemilihan ini bisa melibatkan evaluasi awal, mengundang
mereka untuk presentasi, kunjungan lapangan dan sebagainya.
d. Pemilihan supplier harus sejalan dengan strategi supply chain.
8
6. Mengevaluasi kinerja supplier
a. Hasil penilaian ini digunakan sebagai masukan bagi supplier untuk
meningkatkan kinerja mereka.
b. Kinerja yang digunakan untuk menilai supplier seharusnya
mencerminkan strategi supply chain dan jenis barang yang dibeli.
9
4. Facilitating innovations from and with suppliers
Innovation Since the 1990s, there has been a fundamental change in
how innovations have occurred. In-house research and development
laboratories are no longer responsible for the bulk of novelties; instead,
often buyer-supplier networks or specialised suppliers are. Hence, a
novel objective for purchasing arose, namely:
a. To ensure the flow of innovation from suppliers into the buying firm
b. To establish the conditions and to manage buyer-supplier
collaborative innovation processes.
2. Category strategy
For each sourcing category, a strategy is defined, whichreflects the
targets from the corporate budget planning and defines the reflectionof
this strategy in the category.
10
a request for quotation or proposal (RFQ), whichcontains all necessary
information for the potential suppliers, such as a technicaldescription of
the item, quality levels required, quantities wanted, datesneeded,
delivery locations, payment terms, etc.
5. Executing
This is also known as “purchase-to-pay process”. Once a supplieris
contracted, purchasing orders can be placed. Depending on the
purchase situation,the contract may in fact contain the purchase order,
whereas in annualcontracts, for instance, call-off agreements will be
used against which materialrequisitions are placed.
6. Supplier evaluation
At the end of the process, supplier evaluation may takeplace, i.e., a
systematic assessment of a supplier’s performance after deliveringone
or more purchased items. As opposed to the previous steps in
particular,supplier selection, contracting and execution—supplier
evaluation is nottechnically necessary to apply or legally binding. But it
is an integral step inthe purchasing process of a mature buying
organisation.
Kemitraan pemasok ada saat pemasok dan pembeli bekerja bersama dengan
komunikasi terbuka dengan tujuan efisiensi dan pengendalian biaya.
Kepercayaan dan kolaborasi yang erat sangat penting untuk kesuksesan
organisasi dan kemitraan. Beberapa tujuan spesifik kemitraan adalah:
11
1. Menghapus kegiatan yang tidak perlu, seperti penerimaan, inspeksi
masuk, dan dokumenterkait dengan penawaran, penagihan, dan
pembayaran.
2. Menghapus inventaris di pabrik dengan pengiriman dalam lot kecil
langsung ke departemen sesuai yang dibutuhkan.
3. Menghapus inventaris dalam perjalanan dengan mendorong pemasok
untuk mencari lokasi terdekat dan menerapkan pengiriman kecil secara
berkala. Semakin pendek aliran material dalam pipa sumber daya,
makapersediaan lebih sedikit. Persediaan juga dapat dikurangi melalui
teknik yang dikenal sebagai konsinyasi.
4. Meningkatkan kualitas dan keandalan melalui komitmen jangka
panjang, komunikasi,dan kerja sama.(Heizer, et al, 2017)
12
Gambar 2 Karakteristik Kemitraan Supplier
2. Contemporary Purchasing
13
Fungsi dan tanggung jawab pembelian telah berkembang,
terutama dengan munculnya manajemen rantai pasokan dan
outsourcing.
Pendekatan kontemporer mengharuskan organisasi pembelian
untuk menjadi mitra dengan pemasoknya. Dalam arti luas, hubungan ini
dirancang untuk bekerja demi kesejahteraan jangka panjang semua
peserta rantai pasokan. Pembelian kontemporer lebih berorientasi untuk
membangun hubungan jangka panjang dengan pemasok yang lebih
sedikit namun lebih dapat diandalkan.
14
BAB 3
PEMBAHASAN
15
lahan untuk menjalani bisnis terutama untuk mengembangkan honeycomb,
papercore, dan edge protector, pada tahun 2010 Perusahaan membangun pabrik
lain di dekat pabrik pertama. Pabrik baru memiliki 4, 31 ha lebar tanah dan 1,
63 ha lebar bangunan. Pabrik ini dibangun khusus untuk memproduksi
honeycomb, papercore, dan edge protector bersama dengan semua varian
lainnya.
Pada 12 Juli 2011, Perusahaan memulai awal baru dalam sejarahnya. Pada
hari itu, Perusahaan secara resmi memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia. Akibatnya, sekarang Perusahaan adalah perusahaan publik yang
sebagian sahamnya milik publik.Sudah lebih dari 20 tahun sejak Perusahaan
dibangun dan meramaikan bisnis lokal dan ekspor, Perusahaan telah
memberikan kesempatan kerja kepada ratusan karyawan. Perusahaan juga telah
memberikan pemasukan bagi negara.
16
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
17
Gambar 4 Produk Perusahaan
Alur proses produksi salah satu produk PT. Alkindo Naratama Tbk dapat dilihat
pada gambar berikut :
18
3. Penggulungan
Dilakukan di mesin winding, coil yang sudah di potong dijadikan susunan
Play Produksi, pada proses inilah di tentukannya ukuran dan ketebalan
produk sesuai dengan yang costumeringinkan dan produk yang di hasilkan
oleh proses ini masih berstatus WIP
4. Pengeringan
Barang yang berstatus WIP tersebut di masukan ke dalam oven untuk
pengeringan lem pada produk yang dilakukan paling cepat pengovenan 6
jam sesuai dengan ketebalan produk
5. Pemotongan Tabung Panjang
Produk yang sudah di Oven maka produk akan masuk ke proses
pemotongan dilakukan di mesin CoreCutter, ukuran potong ini sesuai
dengan pesanan costumer dan hasil nya menjadi barang Finish Good
6. Pengemasan
Produk yang setelah di potong sesuai dengan permintaan costumer produk
di siapkan langsung dengan sebuah pallet lalu di packing menggunakan
plastik film dan memakai Striping Belt
7. Delivery
Barang yang sudah di packing dengan baik akan langsung di kirim kepada
costumer sesuai dengan banyak nya produk yang di pesan oleh costumer.
19
PT Alkindo Naratama Tbk menggunakan teknik supplier relationship
management dengan cara tradisional purchasing dan kontemporer purchasing.
20
1. Evaluasi pemasok
2. Pemilihan pemasok untuk hubungan jangka panjang
3. Penataan kontrak dan negosiasi
4. Supplier Relationship Management (SRM)
5. Koordinasi dan kolaborasi rantai pasokan (Kocabasoglu dan Suresh
2006; Strategic Direction 2005)
PT Alkindo Naratama Tbk memesan bahan baku utama pada pemasok
utama.Pemasok utama PT Alkindo Naratama Tbk yaitu PT Eco Paper. PT
Alkindo Naratama Tbk memesan bahan bakupada pemasok utama dengan
kualitas yang baik sebanding dengan kualitas harganyapun sedikit lebih mahal.
Pemasok merupakan anak perusahaan dari PT Alkindo Naratama Tbk khusus
produk bahan baku kertas, hal inilah yang menimbulkan adanya hubungan
jangka panjang dengan pihak pemasok agar nantinya terjadi hubungan yang
bisa saling mengandalkan.
21
masih anak perusahaan dari PT Alkindo Naratama Tbk(family
business)sehingga proses kordinasi yang cukup mudah.
Desain produk yang simple dan spesifikasi produk yang memiliki
banyak pilihanserta lokasi pemasok yang masih dalam satu provinsi dapat
meminimalisir biaya pengiriman. Persediaan barang yang akan selalu ada
dikarenakan bahan baku kertas PT Eco Paper berasal dari sisa produksi kertas
PT Alkindo Naratama Tbk yang diolah kembali menjadi kertas roll jumbo yang
nantinya digunakan sebagai bahan baku PT Alkindo Naratama Tbk.
22
3. Kualitas barang sangat baik
4. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan
5. Lokasi yang dekat dan mudah dijangkau
6. Terdapat toleransi pembayaran dikarenakan pemasok merupakan anak
perusahaan PT Alkindo Naratama Tbk.
Tahapan dalam proses pembelian di PT Alkindo Naratama Tbk.Hubungan
dengan pemasok dan vendor meliputi beberapa poin diantaranya:
1. Melakukan evaluasi yang objektif di dalam mengadakan sebuah produk,
perlengkapan dan juga peralatan perusahaan
Memberikan informasi mengenai harga penawaran
2. Memberikan informasi mengenai komisi, diskon dan juga potongan harga
3. Memberikan perlakuan yang adil kepada setiap pemasok
4. Menerima sejumlah produk sampel, sponsorship, hadiah dan sejenisnya.
23
Dasar dari penelitian ini penulisjuga mendapatkan referensi atau melihat
dari jurnal internasional maupun jurnal nasional. Berikut tabel persamaan dan
perbedaan penelitian terdahulu.
24
Table 1 Hasil Analisis Jurnal
Judul
Penulis Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian
Rini SUPPLY CHAIN Menganalisis Berdasarkan persepsi
Dwiastuti, ANALYSIS OF manajemen hubungan responden, kondisi SRM
Riyanti RICE SEEDS: pemasok dalam hal dalam manajemen rantai
Isaskar, Tri SUPPLIER pemilihan pemasok pasokan antara UD ABC, PF
Wahyu N., RELATIONSHIP yang memenuhi I, dan PF II telah berjalan
Anisa Aprilia, MANAGEMENT syarat, integrasi dengan baik. Mereka semua
Putri Budi S. PERSPECTIVE pemasok, dan setuju bahwa pemilihan
Fakultas ATMALANG indikator proses supplier kualitas, integrasi
Pertanian, REGENCY, EAST pengadaan yang pemasok, dan proses
Universitas JAVA, INDONESIA efektif dengan dua pengadaan yang efektif
Brawijaya, skema kerja sama merupakan indikator penting.
Malang, dalam produksi benih Firm - PF I dan PF I - PF II
Indonesia padi, Petani ke Mitra mengasumsikan bahwa harga
(2018). Petani. pembelian bibit yang penting
dan harga harus di atas harga
pasar.
25
Chain pemasaran, manajemen
Management, hubungan pemasok harus
School of dianggap sebagai bagian yang
Business, sangat diperlukan. Perusahaan
College of harus memahami praktik
Humanities hubungan pemasok seperti
and Legal hubungan berbasis
Studies, Cape kepercayaan; pemasok
Coast, Ghana mengurangi waktu,
(2018) meningkatkan kualitas
pemasok, kolaborasi
pemasok, dan
mengembangkan program
yang diperlukan untuk
mencapainya.
Elisabeth SUPPLIER Menganalisis dan Studi ini akhirnya
Supriharyanti, RELATIONSHIP membuktikan menyimpulkan bahwa 80
Universitas MANAGEMENT pendekatan best otomotif yang sudah banyak
Widya DALAM Practice dan di teliti di Negara lain atau
Mandala PENDEKATAN contingency di studi kasus dari pola
Surabaya CONTIGENCY Indonesia hubungan sebuah perusahaan
DAN BEST dan manfaat yang di hasilkan.
PRACTICE Dari sisi kebijakan
perusahaan. konsep ini
memberikan implikasi bagi
para manajer pembelian
bahwa dalam membangun
pola hubungan dengan
pemasok perlu di sesuaikan
dengan kondisi yang obyektif
dan subyektif dari perusahaan
dalam hal karakteristik
produk,pasar dan pemasok
dan masing masing pola juga
memerlukan pengelolaan
yang berbeda-beda.
Nigel F. STRATEGIC Menganalisis untuk Ulasan ini berangkat untuk
Piercy RELATIONSHIPS meningkatkan menggaris bawahi kasus
Warwick BETWEEN kemampuan ini menarik yang satu dampak
Business BOUNDARY- meliputi manajemen langsung pada kekuatan
School, SPANNING proses, strategi kompetitif perusahaan, dan
University Of FUNCTIONS: kemitraan internal dan khususnya kemampuannya
Warwick, ALIGNING kegiatan pemasaran untuk memenuhi persyaratan
Coventry CUSTOMER internal. Diskusi yang semakin canggih
26
CV4, Inggris RELATIONSHIP identifikasi fi pelanggan strategis untuk
Raya. (2009) MANAGEMENT essejumlah implikasi peningkatan nilai dan jenis
WITH SUPPLIER untuk praktek dan baru dari hubungan, adalah
RELATIONSHIP arah penelitian baru. kemampuan untuk
MANAGEMENT menyelaraskan manajemen
hubungan pelanggan strategis
proses dengan proses
manajemen hubungan
pemasok, dan kedua hal ini
dengan manajemen kolaborasi
dan usaha patungan dengan
pihak ketiga.
Mengembangkan kemampuan
seperti bertumpu pada
pengembangan hubungan
internal strategis antara
kelompok-kelompok yang
bertanggung jawab untuk
mengelola hubungan
pelanggan (pemasaran, tim
manajemen account strategis
penjualan), untuk mengelola
hubungan pemasok
(pembelian), dan kolaborasi
(manajemen aliansi)
27
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
28
terstruktur, salah satunya dengan menggunakan sistem database
rasional.
4.2 SARAN
29
DAFTAR PUSTAKA
30