Dunia perbankan di Indonesia sudah dikuasai oleh orang asing, namun demikian,
masih ada salah satu bank yang sahamnya masih dikuasai oleh orang dalam negri walaupun
tidak seluruhnya, yaitu Permata Bank. Bertahannya Permata Bank dapat disebabkan oleh
strategi rantai pasok yang tepat. Berdasarkan pada keingintahuan tentang manajemen rantai
Dalam membahas permasalahan manajemen rantai pasok pada Permata Bank, maka
digunakan buku teori dan jurnal yang berhubungan dengan manajemen rantai pasok.
Dengan ditulisnya makalah ini, maka diharapkan hal ini menambah pengetahuan
tentang teori manajemen rantai pasok, selanjutnya bagi Permata Bank makalah ini dapat
menjadi evaluasi apakah telah menetapkan strategi manajemen rantai pasok dengan tepat
sehingga Permata Bank dapat memberikan perhatian dan menambah pangsa pasarnya.
Dewasa ini persaingan perusahaan jasa perbankan semakin ketat. Salah satu hal yang
membuat perusahaan jasa perbankan dapat bertahan adalah penyediaan produk yang tepat bagi
konsumen. Koordinasi antara pihak-pihak dalam rantai suplai tidak hanya melibatkan koordinasi
persediaan saja, tetapi juga informasi tentang pasar yang berguna bagi perencanaan perusahaan.
Manajemen rantai pasok adalah sebuah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan
produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran
kuantitas bahan. Sekarang ini konsumen semakin kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara
tepat tempat, tepat waktu. Manajemen rantai pasok menjadi satu solusi terbaik untuk memperbaiki
Penelitian dilakukan pada Permata Bank. Permata Bank merupakan salah satu bank swasta
terbesar di Indonesia. Permata Bank merupakan salah satu bank swasta yang dibentuk sebagai
hasil merger dari lima bank swasta lain di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN), yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express,
PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Pada tahun 2004, Standard
Chartered Bank dan PT Astra International Tbk mengambil alih Permata Bank dan memulai
komitmennya terhadap Permata Bank, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini
Berdasarkan sekilas penjelasan tersebut, maka diperlukan suatu penulisan lebih lanjut
mengenai manajemen rantai pasok yang diterapkan pada Permata Bank. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk menulisnya lebih lanjut dalam penyusunan laporan dengan judul
Tujuan dari penyusunan laporan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
manajemen rantai pasok pada produk dan layanan yang ditawarkan oleh Permata Bank.
Untuk mengetahui manajemen rantai pasok yang diterapkan oleh Permata Bank guna
2.1. Pengertian
Menurut Copper (1997) istilah rantai pasok / supply chain baru muncul di awal tahun
1990an dan diperkenalkan oleh para konsultan manajemen. Supply chain dapat didefinisikan
sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi
dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen
akhir. Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut
bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan
setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan,
Schroeder juga mendefinisikan beberapa definisi yang berkaitan dengan manajemen ranti
Rantai pasok (supply chain) : adalah bagian dari proses bisnis dan informasi yang menyediakan
barang dan jasa dari pemasok bahan baku, pabrik, dan distribusi sampai kepada konsumen potensial.
Manajemen rantai pasok (supply chain management) : adalah perencanaan, desain, dan kontrol
dari arus informasi dan material selama proses rantai pasok bertemu dengan permintaan konsumen
Saluran distribusi (distribution channel) :adalah sebuah jalur dari barang dan jasa mulai dari
dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau
pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka
waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen
mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga
produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati
konsumen.
4. Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin
terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan
pelaksanaan SCM.
5. Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan
proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
Supply chain (rantai pasokan) merupakan suatu sistem tempat organisasi menyalurkan
barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jejaring
dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dengan tujuan yang sama, yaitu sebaik
Supply chain juga dapat dikatakan sebagai logistics network, dengan pemain utama adalah :
1. suppliers.
2. manufacturer
3. distribution
4. retail outlets
5. customers
Chain 1 :
Suppliers
Awal mula jaringan, yang merupakan seumber penyedia bahan pertama. Bisa berbentuk :
bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, subassemblies, suku cadang,
dll. Sumber pertama disebut dengan suppliers, termasuk di dalamnya : suppliers’ suppliers
Chain 1 – 2 :
Suppliers – manufacturer
Rantai pertama dihubungkan dengan rantai ke dua yaitu manufacturer atau plants atau
assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat,
Chain 1 – 2 – 3 :
Barang yang sudah jadi mulai disalurkan oleh manufacturer ke pelanggan. Barang dari pabrik
disalurkan melalui gudang ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam
jumlah besar.
Chain 1 – 2 – 3 – 4 :
Pedagang besar buasanya mempunyai gudang sendiri atau menyewa gudang dari pihak lain.
Gudang dipakai untuk menimbun barang sebelum disalurkan ke pihak pengecer. Disini dapat
dilakukan penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang, dengan cara
melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari manufacturer maupun ke
pengecer.
Chain 1 – 2 – 3 – 4 – 5 :
Barang ditawarkan oleh pengecer atau retailers langsung ke pelanggan atau pengguna barang
tersebut. Yang termasuk outlet adalah tempat dimana pembeli akhir melakukan pembelian.
Walaupun secara kasat mata ini merupakan rantai terakhir, tetapi sebetulnya masih ada satu
mata rantai lagi yaitu pembeli yang mendatangi retail outlet tadi ke real customers atau real
user. Mata rantai benar-benar berhenti jika barang telah sampai ke pemakai yang sebenarnya.
Sebuah dasar untuk kebutuhan performa perlu untuk dibentuk dan serta tujuan-tujuan perlu
didirikan untuk peningkatan. Pada umunya terdapat empat ukuran untuk performa rantai
1. Delivery
Hal ini merujuk pada on-time delivery, yang artinya persentase daripada pesanan yang
terkirim seluruhnya dan pada tanggal yang diminta oleh konsumen. Perlu diingat sebagai
catatan bahwa pesanan tidak akan dimasukkan sebagai kiriman tepat waktu jika hanya
sebagian saja dari pesanan yang terpenuhi atau jika konsumen tidak mendapatkan kiriman
2. Quality
satisfaction. Kepuasaan konsumen dapat diukur di dalam beberapa cara, diantaranya adalah
bahwa sebuah perusahaan dapat menanyakan pada konsumennya perihal seberapa baik
jawaban dengan memilih salah satu jawaban dari 5 skala point yang disediakan, misalnya: (5)
sangat melebihi harapan; (4) melebihi harapan; (3) sesuai dengan harapan; (2) tidak
konsumen/consumer loyalty. Ini dapat dilakukan dengan cara mengukur persentase dari para
konsumen yang tetap membeli produk setelah melakukan pembelian pada suatu waktu
tertentu di waktu lampau. Loyalitas konsumen merupakan sesuatu yang setiap perusahaan
sangat tertarik karena adalah lebih mahal bagi perusahaan untuk menemukan seorang
konsumen baru jika dibandingkan dengan tetap membuat konsumen yang lama bertahan.
Perusahaan harus membandingkan loyalitas dan kepuasaan konsumen dengan loyalitas dan
kepuasaan konsumen dari pesaing, selain itu perusahaan juga perlu mengawasi peningkatan
3. Time
The total replenishment time dapat dihitung dari persediaan inventori. Jika
diasumsikan bahwa terdapat rata-rata penggunaan yang stabil, maka waktu yang dibutuhkan
pembayaran jika terdapat barang yang dijual. Perusahaan tidak hanya harus mengurangi
barang di inventori, tetapi juga harus secepat mungkin menerima pembayaran sehingga uang
yang diterima dapat digunakan untuk membuat dan menjual lebih banyak produk. Sebuah
ukuran untuk hal ini adalah jumlah hari pada piutang usaha (accounts receivable).
4. Cost
Terdapat dua cara yang digunakan untuk mengukur cost/kos. Pertama, sebuah
inventori, dan biaya piutang usaha Biasanya biaya-biaya yang terpisah ini merupakan
tanggung jawab dari setiap manager dan oleh karena itu tidak dikurangkan dari biaya total.
Cara kedua untuk mengukur kos sepanjang rantai pasok adalah mengukur efisiensi
pada nilai tambah atau produktivitas. Sebuah rumus yang digunakan untuk mengukur
efisiensi membagi hasil penjualan/revenue yang telah dikurangi oleh biaya material dengam
PermataBank dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah pengawasan Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk,
PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Di tahun
2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk mengambil alih PermataBank
Kombinasi unik dari kedua pemegang saham strategis merupakan salah satu kekuatan
utama PermataBank. PT Astra International Tbk merupakan perusahaan Indonesia yang besar
dan memiliki pengalaman kuat di pasar domestik. Standard Chartered Bank dengan keahlian
dan pengalaman global terkemuka yang dimilikinya menjadikan PermataBank berada dalam
Dan saat ini PermataBank telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang
menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-
nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking. PermataBank memiliki aspirasi untuk
menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen Konsumer
memiliki 302 cabang (14 Cabang Syariah & 288 Cabang Konvensional), 18 Cabang Bergerak
(Mobile Branch), tiga Payment Point, 868 ATM dengan akses di lebih dari 50.000 ATM
(VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima) dan jutaan
ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan Visa, Mastercard, Cirrus.
Pengakuan terkini atas pencapaian PermataBank adalah 3 Penghargaan dari 2013
Asiamoney Cash Management Poll yaitu Indonesia's Best Local Currency Cash Management
Services, Indonesia's Best Local Cash Management Bank for Small Size of Annual Sales
Turnover dan Indonesia's Best Overall Domestic Cash Management Services for Medium
Size of Annual Sales Turnover, Bank dengan SMS Banking dan ATM Terbaik dalam
Banking Service Excellence 2012-2013 dan peringkat ketiga Best overall Performance serta
peringkat teratas PermataBank Syariah dalam layanan prima terbaik tiga kali berturut-turut,
Gold Award untuk Priority Banking dalam Service Quality Award 2013, Bank Syariah
terbaik dengan asset >500 Miliar dari Karim Award 2013, tiga penghargaan Stevie Award
dalam The 9th International Business Awards (IBA) 2012 untuk ELT Forum sebagai the
Education (UFE) sebagai the "Public Service Campaign of the Year" (Silver Award) dan Life
Skills through Soccer Development School - CSR Program sebagai the "Community
perusahaan dalam bekerja, bersikap, serta berperilaku terhadap customer, rekan kerja,
dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun
dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya
hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk simapanan tabungan, giro, dan deposito. Biasanya sambil diberikan
balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat.
jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
Berdasarkan definisi di atas, Permata Bank yang termasuk dalam kategori bank umum
juga melaksanakan tugasnya sebagai pengumpul dan penyalur dana dari dan kepada
masyarakat. Manajemen rantai pasok Permata Bank dapat ditinjau dari aliran uang yang
diterima dari investor sampai uang tersebut disalurkan kembali kepada debitur.
Pemain utama rantai pasok pada Permata Bank sebagai perusahaan jasa perbankan
adalah :
1. Investor : berperan sebagai pemasok dana. Dalam masyarakat, investor
merupakan orang – orang yang memiliki kelebihan dana, dimana dana tersebut
2. Divisi Funding : dalam perusahaan perbankan, divisi ini merupakan divisi yang
penting untuk pengatur dana nasabah yang diinvestasikan ke bank. Divisi ini akan
3. Divisi Treasury : divisi ini merupakan divisi yang mengatur perputaran dan
menghasilkan return yang dapat menguntungkan pihak bank dan pihak investor.
4. Divisi Lending : di Permata Bank divisi ini secara sederhana dibagi menjadi 3
bagian besar, yaitu Single Medium Enterprise (SME), Mortgage (KPR), dan
Credit Card and Personal Loan (CCPL). Divisi ini merupakan divisi penyalur
sejumlah dana untuk tujuan tertentu, dimana orang – orang tersebut menyanggupi
untuk membayar sejumlah kelebihan dana sebagai imbal balik yang diberikan atas
Secara garis besar maka didapat diagram rantai pasok dari Permata Bank sebagai
berikut :