MITSUBISHI
CORPORATION INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Prestasi Kerja
Disusun Oleh:
Anggun Kusuma Dewi
5112171074
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya makalah Penilaian Prestasi Kerja (PPK) dengan judul “Penilaian Kinerja
pada PT. Mitsubishi Corporation Indonesia“ ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran bagi penulis dan pembaca untuk
memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai penerapan manajemen penilaian
kinerja secara nyata pada perusahaan yang penulis jadikan sebagai objek dan untuk
memenuhi tugas mata kuliah MSDM sebagai salah satu komponen penilaian akhir.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Semoga makalah ini
memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
PENDAHULUAN
Visi
Melipatgandakan skala bisnis di tahun 2020
Misi
1. Menyediakan potensi besar serta pendapatan yang stabil di seluruh siklus bisnis
dengan mengelola sebuah portofolio yang didiversifikasi oleh model bisnis,
industri, pasar, dan geografi.
2. Peningkatan kualitas
Struktur Organisasi Perusahaan
2.2 Sistem Penilaian Prestasi Kerja di PT. Mitsubishi Corporation Indonesia
Penilaian kinerja di PT. Mitsubishi Corporation Indonesia dilakukan sebanyak
dua kali dalam satu tahun. Untuk melakukan penilaian kinerja, tahapan awal yang
dilakukan oleh PT. Mitsubishi Corporation Indonesia adalah menetapkan standar kinerja
kemudian membandingkan kinerja karyawan dengan standar tersebut. Jika kinerja
karyawan masih belum memenuhi standar yang telah ditetapkan maka manajer akan
memberikan umpan balik berupa masukan-masukan bagi karyawan untuk memperbaiki
kinerjanya.
Jika kinerja karyawan sudah mencapai standar yang ditetapkan, maka karyawan
dengan kinerja yang sudah baik diberikan masukan-masukan agar dapat
mempertahankan dan semakin meningkatkan kinerjanya untuk mencapai perolehan
mutu SDM unggul yang secara langsung mempengaruhi kinerja perusahaan dalam
pencapaian profit yang ditargetkan.
Maka, dalam hal ini PT. Mitsubishi Corporation Indonesia akan membuat suatu
penilaian kinerja karyawannya dengan menggunakan Ruang lingkup Penilaian Prestasi
Kerja menurut Hasibuan dalam buku Manajemen Sumber daya Manusia (2012:888)
yang tercakup dalam 5W+1H untuk menentukan system penilaian kinerjanya. Ruang
Lingkup ini terdiri dari Why (tujuan/kegunaan), What (kriteria/unsur-unsur), Where
(dimana/tempat), When (kapan/waktu), Who (menilai dan dinilai), How (metode
penilaian).
Dengan melihat teori yang ada, kami berupaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja
yang tepat dan baik agar dicapainya tujuan perusahaan. Dengan begitu PT. Mitsubishi
Corporation Indonesia melakukan penilaian kinerja dengan tujuan agar setiap karyawan
bisa bekerja dengan baik dan bertanggung jawab atas setiap pekerjaan yang diberikan.
Baik atau buruknya hasil dari penilaian karyawan tersebut dapat dijadikan acuan bagi
perusahaan dalam mengambil tindakan yang sesuai untuk karyawan. Contoh dari
tindakan tersebut seperti kenaikan gaji, kenaikan pangkat, ataupun pemotongan gaji.
1. Metode Tradisional
Metode ini merupakan metode tertua dan paling sederhana untuk menilai
prestasi karyawan dan ditetapkan secara tidak sistematis maupun dengan
sistematis. Yang termasuk dalam metide ini adalah:
a. Rating Scalee
Metode ini merupakan yang paling tua dan banyak digunakan dimana
digunakan penilaian yang dilakukan oleh atasan atau supervisor untuk
mengukur karakteristik. Misalnya mengenai inisiatif ketergabtungan,
kematangan dan kontribusi terhadap tujuan kerjanya.
b. Employee Comparation
Metode ini merupakan penilaian yang dilakukan dengan cara
membandingkan antara seseorang karyawan dengan karyawan lainnya.
Metode ini terbagi atas sub-sub kelompok, yaitu:
1) Alternation Ranking
Metode ini merupakan penilaian dengan cara mengurut peringkat
(rangking) karyawan dimulai dari yang rendah sampai yang tertinggi
atau mulai dari bawahan sampai yang tertinggi dan berdasarkan
kemampuan yang dimiliki.
2) Paired Comparation
Metode ini adalah penilaian dengan cara dimana seseorang karyawan
dibandingkan dengan seluruh karyawan lainnya, sehingga terdapat
berbagai alternatif keputusan yang akan diambil. Metode ini dapat
digunakan untuk karyawan yang sedikit.
𝑁 (𝑁−1)
Rumus =
2
N : Jumlah
3) Grading
Metode ini dama dengan Paired Comparation, tetapi digunakan untuk
jumlah karyawan banyak. Pada metode ini suatu definisi yang jelas untuk
setiap kategori yang dibuat seksama. Dengan demikian metode ini
mengharuskan penilai melakukan penilaian relative antara para karyawab
tersebut disamping membandingkan dengan definisi masing-masing
kategori.
4) Check List
Metode ini sebenarnya tidak menilai, tetapi memberikan masukan atau
informasi bagi penilai yang dilakukan oleh bagian personalia. Penilaian
hanya memilih kalimat atau kata-kata yang menggambarkan prestasi
kerja dan karakteristik setiap indivisu karyawan baru melaporkannya
kepada bagian personalia untuk menetapkan bobot nilai, dan
kebijaksanaan selanjutnya bagi karyawan yang bersangkutan.
5) Free Forrm Easay
Metode ini seorang penilai diharuskan membuat karangan yang berkenan
dengan orang atau karyawan yang sedang dinilainya itu.
6) Critical Incident
Metode ini penilai harus mencatat sebuah pekerjaan mengenai tingkah
laku bawahan sehari-hari yang kemudian dimasukan kedalam buku
catatan khusus yang terdapat dari berbagai macam kategori tingkah laku,
kerja sama, keselamatan dan sebagainya.
2. Metode Modern
Metode ini merupakan perkembangan dari metode dalam menilai prestasi
karyawan. Yang termasuk dalam metode ini menurut Drs. Bambang
Wahyudi (2002) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah:
a. Assesment Center
Metode ini biasanya dilakukan dengan pembentukan tim penilai khusus.
Tim penilai khusus ini bisa dari luar, dalam atau kombinasi dari luar dan
dalam, dimana pembentukan tim ini harus lebih baik, sehingga penilainya
lebih objektif dan indeks prestasi yang diperoleh sesuai dengan fakta atau
kenyataan dari setiap individu karyawan yang dinilai.
b. Management by Objektif (MBO)
MBO adalah system yang menggambarkan kajian tentang target atau
sasaran yang hendak dicapai berdasarkan kesepakatan antata atasan dan
bawahan
c. Human Asset Accounting
Dalam metode ini, factor pekerja dinilai sebagai individu modal jangka
panjang sehingga sumber tenaga kerja dinilai dengan cara membandungkan
dengan variable yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan
Dalam metode ini Teknik yang digunakan oleh PT. Mitsubishi Corporation
Indonesia untuk melakukan penilaian kinerja terhadap para karyawannya yaitu dengan
metode graphic rating scale. Komponen penilaian karyawan yang diterapkan oleh PT.
Mitsubishi Corporation Indonesia meliputi pencapaian target, bobot pekerjaan, dan
inisiatif karyawan. Dalam penggunaan metode graphic rating scale ini, PT. Mitsubishi
Corporation Indonesia memberikan 6 skala yang diurutkan dari unsatisfactory (nilai
bagi kinerja yang paling rendah), satisfactory 1, satisfactory 2, satisfactory 3,
satisfactory 4, hingga satisfactory 5 (nilai bagi kinerja yang paling baik).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri. 2005. Performance Appraisal. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada
Rival, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia dari Teori ke Praktik.
Jakarta : Rajawali Pers.