Pembahasan ini bertujuan untuk menilai tingkat kinerja karyawan pada PT Pertamina
RU III Plaju Palembang, bab ini akan menganalisa kenyataan yang ada, yaitu
membandingkan teori yang ada dengan aplikasi yang dijalankan oleh perusahaan
mengenai analisis audit sumber daya manusia dan kinerja karyawan.
Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam mengaudit sumber daya
manusia yaitu :
1. Kualitas kekuatan kerja
2. Penentuan kualitas
3. Daftar kemampuan (skill)
4. Reputasi tenaga kerja
5. Perubahan secara intern
Tabel di atas menjelaskan data mengenai biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
selama dua tahun berjalan, yakni tahun 2015, 2016, 2017 dan 2018. Pada tahun 2015
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) biaya training sebesar Rp
660.479.850 tetapi realisasi biaya yang terjadi lebih besar dari yang direncanakan yakni
sebesar Rp 725.671.410 disini terlihat adanya selisih biaya yang terjadi yakni sebesar
Rp 65.191.560, pada tahun 2016 biaya yang direncanakan sebesar Rp 727.922.790
sedangkan biaya yang dikeluarkan ternyata sebesar Rp 801.257.759 selisih terjadi lebih
besar yakni Rp 73.334.969, pada tahun 2017 biaya yang direncanakan sebesar Rp
821.729.639 sedangkan biaya yang dikeluarkan ternyata sebesar Rp 912.347.581 selisih
terjadi lebih besar yakni Rp 90.617.942, kemudian pada tahun 2018 biaya yang
direncanakan sebesar Rp 987.187.732 sedangkan biaya yang dikeluarkan ternyata
sebesar Rp 1.134.739.520 selisih terjadi lebih besar yakni Rp 147.551.788.
Berdasarkan tabel diatas dan penelitian yang dilakukan penulis maka dapat
disimpulkan bahwa pelatihan yang diadakan tidak sesuai dengan kebutuhan, artinya
analisis kebutuhan akan pelatihan tersebut belumlah tepat karena kegiatan pelatihan
kegiatan belum nyata benar-benar diperlukan. Selain itu juga, teknik dan metode
pelatihan termasuk pemberian materi pelatihan dan evaluasi pelatihan belum mengenai
sasaran yang ingin dicapai perusahaan sehingga program pelatihan dan pengembangan
tersebut belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kualitas
dan kemampuan karyawan. Meskipun telah banyak biaya yang dikeluarkan untuk
pelatihan tersebut, namun kinerja karyawan masih terlihat sama saja seperti sebelum-
sebelumnya. Hal ini dapat dilihat terutama pada karyawan bagian staf akuntansi dan staf
operasional.
Dalam hal ini penting untuk diperhatikan bahwa penyelenggaraan pelatihan dan
pengembangan harus sama-sama memenuhi dua kepentingan, kepentingan pertama
adalah kepentingan organisasi yang tercermin pada peningkatan kemampuan organisasi
mencapai tujuannya. Apabila tidak, berarti ada yang kurang tepat dirumuskan sehingga
terjadi pemborosan karena banyaknya kesalahan yang diperbuat dalam melakukan
tugas. Kepentingan kedua adalah kepentingan para pegawai sebagai peserta pelatihan
dan pengembangan, karena apabila tidak terpenuhi akan berakibat pada kurangnya
motivasi untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan serta tugas yang dipercayakan
kepadanya.
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor penentu yang harus
diperhatikan oleh pimpinan perusahaan karena dengan pendidikan ini, pimpinan dapat
mengetahui pola dan cara berfikir setiap karyawan. Karyawan yang berpendidikan
tinggi dalam bekerja tidak hanya mengharapkan gaji tapi dia juga mengharapkan
fasilitas yang dapat menunjang karier mereka serta meningkatkan prestasi kerja yang
selama ini sudah mereka peroleh. Tetapi lain dengan karyawan yang berpendidikan
rendah, mereka sudah senang apabila diberi gaji sesuai dengan pekerjaan mereka dan
memenuhi kebutuha sehari-hari.
Informasi analisis pekerjaan sangat penting pula arti dan perannya dalam
penempatan para pegawai agar benar-benar sesuai dengan pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman yang dimilikinya, serta digunakan dalam merumuskan dan menentukan
sistem serta tingkat imbalan yang adil dan tepat.
3. Analisis Daftar Kemampuan Skill
Pengauditan SDM perlu juga memperhatikan daftar kemampuan ( skill) pegawai.
Kemampuan (skill) merupakan potensi yang dimiliki setiap individu yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai. dengan standar yang
ditetapkan. Setiap karyawan CV ARRAL untuk memperoleh dan meningkatkan serta
mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
melalui pelatihan kerja. Dari daftar kemampuan ( skill) dapat diketahui tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu seorang karyawan untuk disesuaikan dengan jenjang
dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan yang akan diembannya.
C. Keterampilan Konseptual
Keterampilan seseorang untuk berpikir pada konsep yang abstrak untuk
mendiagnosa dan menganalisis situasi yang berbeda pada masa mendatang.
Keterampilan konseptual akan membantu karyawan untuk mengetahui peluang dan
ancaman pasar yang baru, membantu untuk menganalisis kemungkinan hasil dari
keputusan. Keterampilan Konseptual ini diperlukan untuk tingkat jabatan Kepala
Cabang, Kepala Wilayah dan Kepala Bagian di Kantor Pusat.