EVALUASI KINERJA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
TAHUN 2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirah tuhan yang mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayahnyalah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Evaluasi kinerja dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari ibu IRENE IPIJEI.SE.,M.M pada mata
kulian manajemen kinerja. Selain itu kami juga berharap agar makalah ini dapat membawa
wawasan bagi pembaca. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
1.1.Latar belakang..................................................................................................... 1
1.2.Rumusan masalah............................................................................................... 2
1.3.Tujuan.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHSAN............................................................................................................... 3
3.1.Kesimpulan.........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan.
2. Untuk mengevaluasi indikator kinerja yang membutuhkan perbaikan atau
pengembangan.
3. Untuk menyajikan informasi mengenai aspek-aspek yang dinilai dalam proses
evaluasi kinerja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Evaluasi kerja merupakan bentuk penilaian dan peninjauan yang dilakukan secara
berkala terhadap karyawan di tempat kerja. umumnya, penilaian ini dilakukan setiap
tahun atau pada periode-periode tertentu secara regular. Salah satu manfaat penilaian
kinerja bagi perusahaan adalah untuk mengukur keberhasilan karyawan dalam bekerja.
Informasi yang didapatkan dari evaluasi kerja ini nantinya dapat membantu dalam
pengambilan keputusan terkait kenaikan gaji, promosi, dan pemutusan hubungan kerja.
Beberapa perusahaan memiliki sistem evaluasi kerja tersendiri bagi karyawannya.
Evaluasi kerja yang dilakukan secara berkala dan teratur dapat membantu mengingatkan
para karyawan kembali terkait harapan dan tuntutan perusahaan kepada mereka. Pada
umumnya yang melakukan penilaian evaluasi kerja ini adalah manajer. Nantinya manajer
akan menilai kinerja karyawan, tingkah laku karyawan, loyalitas, kejujuran,
kepemimpinan, teamwork, dedikasi dan juga partisipasi karyawan di dalam perusahaan.
Mengapa evaluasi kerja sangat penting bagi perusahaan? Pada dasarnya setiap
karyawan perlu dinilai terkait kinerja mereka. Apakah mereka sudah bekerja secara
produktif atau belum, sejauh apa karyawan bisa mengembangkan dirinya selama bekerja
di perusahaan, apakah karyawan tersebut pantas diberi apresiasi atau reward atau
mungkin sebuah teguran, dan lain-lain. Selain itu, evaluasi kerja juga dapat
mengidentifikasi kemajuan kinerja karyawan, pencapaian, kolaborasi, dan bahkan
hambatan yang sedang mereka hadapi. Banyak manfaat penilaian kinerja bagi
perusahaan, di antaranya adalah:
Meski memiliki banyak manfaat penilaian kinerja bagi perusahaan, ternyata tidak
sedikit dari mereka yang merasa takut dengan evaluasi kerja ini. Pada umumnya yang
menjadi ketakutan karyawan adalah ketidaksiapan mereka untuk menerima kritik dari
manajer. Padahal seperti yang kita ketahui bersama, kritik yang membangun merupakan
bahan bakar atau amunisi bagi kita untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Selain itu, ada
3
beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam memberikan evaluasi kerja
karyawan, yaitu:
Jika Anda merasa tidak yakin pada karyawan yang akan dinilai,
tidak ada salahnya untuk bertanya atau meminta pendapat karyawan lain.
Anda bisa bertanya kepada supervisor tim, teman satu tim, atau pun atasan
lain yang pernah bekerja dengan karyawan tersebut. Hal ini nantinya dapat
membantu dalam melakukan evaluasi kerja. Tapi perlu diingat bahwa
tanggapan tersebut bersifat subjektif. Jadi Anda tetap harus logis, masuk
akal, dan bersikap adil dalam melakukan penilaian.
3. Tanggapan Pelanggan
4. Efektivitas Waktu
5. Antusiasme Karyawan
4
pula kinerjanya. Dan berlaku sebaliknya. Untuk mengukur faktor penting
ini, Anda bisa melihat dari efektivitas waktu karyawan saat menyelesaikan
pekerjaan dan tugasnya. Jika mereka bisa menyelesaikanya dalam tepat
waktu, maka besar kemungkinan mereka memiliki antusiasme yang tinggi
dan berlaku sebaliknya.
Metode tatap muka adalah salah satu cara evaluasi kerja yang baik.
Sehingga pihak manajemen bisa menjelaskan secara langsung terkait
penilaian karyawan yang bersangkutan. Selain itu, gunakanlah bahasa yang
baik dan positif. Terutama jika Anda sedang memberikan kritikan terkait
kinerja karyawan tersebut. Bahasa dengan muatan kata yang negatif, akan
memperburuk suasana dan membuat karyawan merasa dihakimi.
Selanjutnya adalah dengan bersikap netral dan jujur. Meskipun di luar
perusahaan semua karyawan berteman, akan tetapi di dalam perusahaan
semua harus bersikap profesional. Sehingga karyawan bisa mengetahui apa
kekurangan dan kelebihan mereka.
Semua hal yang dilakukan karyawan mulai dari masuk kerja sampai pulang kerja,
bisa menjadi penilaian untuk evaluasi kerja. Contoh evaluasi kerja yang sederhana
adalah tentang ketepatan waktu masuk dan pulang kerja. Kehadiran karyawan yang rajin
5
dan konsisten bisa menunjukkan bahwa karyawan tersebut patuh pada peraturan
perusahaan terkait jam kerja.Selain itu, kesadaran akan kewajibannya sebagai pekerja
juga akan meningkat. Jika karyawan sering terlambat, maka hal itu akan berdampak
buruk pada produktivitas kerjanya. Contoh evaluasi kerja selanjutnya adalah sikap
karyawan. Anda bisa menilai bagaimana karyawan bersikap kepada rekan kerja, atasan,
dan pada saat menerima tugas. Bagi perusahaan, sikap merupakan faktor penilaian
evaluasi kerja yang tidak bisa diabaikan.
Lalu, apa tujuan evaluasi kerja sebenarnya? Melalui penilaian evaluasi kerja,
perusahaan dan karyawan akan mendapatkan keuntungan yang sama sebagai berikut:
6
4. Menentukan Pelatihan Karyawan
7
1. Inisiatif
Pada aspek penilaian inisiatif, artinya karyawan siap membantu tanpa
harus diperintah dulu oleh atasan. Biasanya karyawan yang memiliki inisiatif
tinggi merupakan pekerja mandiri yang tidak perlu banyak pengawasan dari
atasannya. Bentuk inisiatif bisa bervariasi, seperti inisiatif memecahkan
masalah, inisiatif untuk menciptakan inovasi, dan lain-lain.
2. Tingkat kehadiran
Tingkat kehadiran secara tak langsung menunjukkan disiplin dan
komitmen karyawan ketika bekerja. Contohnya, masuk kerja tepat waktu dan
ketepatan menyelesaikan pekerjaan. Jika sering terlambat, otomatis
mengurangi produktivitas dan durasi jam kerja.
4. Kemampuan berkomunikasi
Pada aspek ini, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan
partner kerja, manajer, dan klien menjadi bahan evaluasi. Adapun yang
dimaksud kemampuan komunikasi adalah keterampilan karyawan dalam
menyampaikan pesan/ide secara jelas kepada orang lain. Kemampuan
menyampaikan ide secara jelas menjadi nilai lebih bagi karyawan sebab ide
tersebut bisa saja menjadi inovasi baru yang memajukan perusahaan.
8
Pengetahuan teknis berkaitan dengan mutu pekerjaan dan kecepatan
karyawan dalam menyelesaikan tanggung jawabnya. Selain itu, pengetahuan
yang berhubungan dengan pekerjaan si karyawan juga penting agar tugas
dapat terselesaikan dengan kualitas terbaik.
9. Produktivitas
Produktivitas personal akan mempengaruhi produktivitas
perusahaan. Karena itu, karyawan yang memperlihatkan hasil kerja yang
produktif akan dinilai baik. Ini membuat kecepatan dalam menyelesaikan
pekerjaan masuk ke dalam parameter evaluasi kinerja karyawan. Jadi,
meskipun menghadapi deadline padat karyawan harus bisa menyelesaikan
tugasnya sebaik mungkin.
9
10. Kualitas kerja karyawan
Aspek ini merupakan salah satu indikator yang tak kalah penting
dalam evaluasi kerja. Bukan hanya kuantitas yang harus diperhitungkan,
melainkan juga kualitasnya. Indikator ini menentukan keterampilan,
kompetensi, dan kecakapan karyawan dalam bekerja.
10
key results (OKR), dan sebagainya. Penggunaan indikator yang lebih
terukur ini menunjukkan hasil yang lebih baik daripada evaluasi
berdasarkan opini saja.
Metode evaluasi kinerja terukur memberikan data sehingga dapat
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan yang adil serta bisa
dipertanggungjawabkan. Misalnya, dalam menentukan apakah seorang
karyawan layak mendapat kenaikan gaji.
11
2. Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
1. Analisis pekerjaan
Proses analisis jabatan harus menjabarkan pekerjaan,
tanggung jawab, dan kondisi saat bekerja dengan jelas. Dari
analisis ini, kamu akan tahu tujuan dari pekerjaan karyawan
sehingga dapat menentukan kriteria evaluasi karyawan yang
sesuai.
3. Kelompokkan kriteria
Kelompok kriteria akan sangat membantumu untuk
mengevaluasi kinerja karyawan. Contoh kelompok kriteria, seperti
ini:
12
2.3. Menjelaskan perlu adanya motivasi dalam kinerja.
1. Saling melengkapi agar bisa mencapai tujuan bersama. Seperti harmoni musik yang
indah, musik ini ditimbulkan dari berbagai bunyi yang berbeda. Begitulah ibaratnya
sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kelebihan berbeda-beda.
Dengan begitu, mereka saling bekerja sama agar tercapai tujuan yang diinginkan.
Jika sebuah tim memiliki kemampuan yang sama, tentunya akan lebih sulit
mencapai suatu keberhasilan. Kita pasti paham bila dalam suatu tim ada jabatan
posisi yang berbeda dengan tugas yang berbeda pula. Masing-masing anggota harus
fokus dan bertanggungjawab akan tugas yang diembannya.
2. Memiliki rasa saling percaya. Dalam kerja tim, masing-masing anggota harus
mengutamakan unsur kepercayaan. Selain itu, setiap anggota harus melakukan apa
yang menjadi tanggungjawabnya sebaik mungkin sehingga rasa percaya yang
diberikan oleh anggota kelompoknya tidak sia-sia.
3. Mampu berikan hasil lebih baik dibandingkan dengan kerja secara individu. Banyak
kelebihan bekerja secara tim. Misalnya ialah pekerjaan menjadi lebih cepat selesai,
dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dan hasil pekerjaan lebih berkualitas.
Terbukti banyak pengusaha sukses yang membangun tim untuk membantu
usahanya. Dalam sebuah perusahaan bonafit, ada sebuah tim yang dibentuk untuk
menyokong usaha tersebut.
4. Mampu berikan hasil terbaik. Agar hasil yang didapatkan berkualitas, maka perlu
membentuk tim yang berkualitas. Sebuah tim harus memiliki target tujuan yang
jelas. Lalu, setiap anggota harus memberikan kontribusinya secara aktif. Jangan
mementingkan ego sendiri, namun harus fokus terhadap kepentingan tim.
5. Tidak mudah terpecahkan. Kunci menjadi tim yang solid ialah memiliki komitmen
yang kuat dari setiap anggotanya. Setiap anggota harus mampu melengkapi
kekurangan anggota lain. Misalnya, bila ada satu orang yang kinerjanya menurun,
13
maka anggota lain bisa menyemangatinya. Jangan sampai satu orang mengalami
penurunan semangat kerja,
kemudian berimbas kepada tim yang lain. Tidak membiarkan hal negatif mempengaruhi semua
anggota. Justru sebaliknya, berusaha untuk menebar positif dalam sebuah tim.
14
ditargetkan. Oleh sebab itu, semua anggota harus melangkah bersama-sama untuk
bisa sukses.
11. Bersatu makin jaya. Sebuah tim terdiri dari beberapa anggota yang punya keahlian
masingmasing sehingga kualitasnya makin tinggi. Berbeda dengan individu yang
memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak mungkin seseorang menguasai segala
bidang sebab pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas.
12. Kesuksesan tercapai dengan kerja sama tim. Kerja sama antar anggota tim mampu
membuat target tujuan lebih mudah dicapai. Pekerjaan pun semakin terasa ringan
dikerjakan. Dari segi jumlah, kerja tim lebih banyak. Lalu, untuk kualitasnya pun
bisa lebih unggul karena dalam tim terdiri dari para anggota yang berkolaborasi
menyumbangkan kecerdasan dan kelebihan yang dimiliki. Teamwork memang
sangat penting dalam bisnis. Tim dapat membantu sebuah usaha mencapai
kesuksesan. Tidak ada bisnis yang sukses dengan dikerjakan sendirian. Tetap harus
ada beberapa orang dengan keahlian masing-masing yang mendukung kesuksesan
tersebut.
Cara untuk melakukan evaluasi dalam kinerja karyawan yang pertama Anda
bisa melakukan dengan menghitung hasil kerja secara kuantitatif. Dengan begitu
maka akan mendapatkan hasil kinerja yang berkualitas. Metode ini sering dipakai
dengan mengukur kemampuan karyawan sehari berhasil berapa banyak pekerjaan
yang telah selesai dikerjakan atau produk sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
oleh perusahaan.
15
2. Metode Evaluasi Kebijakan atau Program
Salah satu metode yang sering dijumpai ialah metode evaluasi pada kebijakan
atau program tujuan dari evaluasi ini supaya bisa mendapatkan program-program
ataupun kebijakan yang layak dan dapat diterima oleh kalangan masyarakat dengan
baik. Adapun cara evaluasi pada kebijakan atau program sebagai berikut:
Evaluasi Kebijakan Semu: Kebijakan ini dilakukan demi mendapatkan data atau fakta
yang dijamin dengan kebernarannya. Dengan menggunakan berbagai grafik, tabel,
angka dan analisis.
Evaluasi Kebijakan Formal: Pada evaluasi ini menggunakan metode deskritif demi
menghasilkan informasi yang valid dan bisa dipercaya pada kebijakan. Dengan
menggunakan teknik pemetaan pada sasaran, klarifikasi pada nilai dan analisis
dampak.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kadang-kadang tujuan ini bisa menimbulkan konflik satu sama lainnya, dan trade-offs harus
terjadi. Misalnya, untuk mempertahankan karyawan dan menjamin keadilan, hasil analisis upah
dan gaji merekomendasikan pembayaran jumlah yang sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang
sama.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/mengenal-definisi-evaluasi-kinerja-beserta-
manfaatnya/
https://www.gadjian.com/blog/2022/10/20/contoh-evaluasi-kinerja-karyawan/
https://www.sodexo.co.id/inilah-pengaruh-motivasi-terhadap-kinerja-karyawan/
https://www.infomase.com/evaluasi/#:~:text=Adapun%20metode%20pada%20evaluasi
%20yaitu,atau%20pada%20program%20dan%20kebijakan
18