Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 4

 DIAN PUSPITA SARI (202061201016)


 RAHMA WATI SRI WULANDARI (202061201059)
 JAMES ISHAC KRISTIAN LEFTEUW (202061201019)
 ANSELMA ANGGUNIP (202061201134)
RUMUSAN MASALAH

 Apa itu Kualitas kredit?

 Apa itu indikasi kredit bermasalah?

 Apa itu kredit macet dan penyelamatan nya?


 Pemberian Kredit kepada masyarakat dilakukan melalui
suatu Perjanjian kredit antara pemberi dengan penerima
kredit sehingga terjadi Hubungan hukum antara keduanya.
Seringkali yang ditemui di lapangan Perjanjian kredit dibuat
oleh pihak kreditur atau dalam hal ini adalah bank,
Sedangkan debitur hanya mempelajari dan memahaminya
dengan baik
Kualitas Kredit

 Kualitas kredit terdiri atas 5 kategori


 1. Koletibilitas terbaik diberi angka (kredit lancar)
 2. Kemudian berturut-turut koletibilitas menurun menjadi kategori (dalam
perhatian khusus)
 3. (kurang lancar)
 4. (diragukan)
 5. (macet)
kredit dengan kolektibilitas 3 sampai dengan 5 dikategorikan sebagai kredit
bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL).
Penyebab terjadinya kredit bermasalah

 Menurut Ismail (2010:83), dalam penyaluran kredit, tidak selamanya


kredit yang diberikan bank kepada debitur akan berjalan dengan lancar
sesuai dengan yang diharapkan di dalam perjanjian kredit. Secara
umum ada dua faktor utama yang menyebabkan kredit bermasalah,
yaitu faktor internal bank dan faktor eksternal bank
 Faktor Internal
 
 Analisis kurang tepat, sehingga tidak dapat memprediksi apa yang akan
terjadi dalam kurun waktu selama jangka waktu kredit. Misalnya, kredit
diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga nasabah tidak mampu
membayar angsuran yang melebihi kemampuan.
 Adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani kredit dan nasabah,
sehingga bank memutuskan kredit yang tidak seharusnya diberikan.
Misalnya, bank melakukan over taksasi terhadap nilai agunan.
Lanjutan

 Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha debitur,


sehingga tidak dapat melakukan analisis dengan tepat dan akurat.
 Campur tangan terlalu besar dari pihak terkait, misalnya komisaris,
direktur bank, sehingga petugas tidak independen dalam memutuskan
kredit.
 Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan monitoring kredit debitur;
dsb
Lanjutan
 . Faktor Eksternal

 Unsur kesengajaan yang dilakukan oleh nasabah


 Nasabah sengaja untuk tidak melakukan pembayaran angsuran kepada
bank, karena nasabah tidak memiliki kemauan dalam memenuhi
kewajibannya;
 Debitur melakukan ekspansi terlalu besar, sehingga dana yang
dibutuhkan terlalu besar. Hal ini akan memiliki dampak terhadap
keuangan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan Kredit Pemilikan
Rumah (KPR).
 Penyelewengan yang dilakukan nasabah dengan menggunakan dana
kredit tersebut tidak sesuai dengan tujuan penggunaan (side
streaming). Misalnya, dalam pengajuan kredit, disebutkan kredit untuk
investasi, ternyata dalam praktiknya setelah dana kredit dicairkan,
digunakan untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Lanjutan
 Unsur Ketidaksengajaan 

 Debitur mau melaksanakan kewajiban sesuai perjanjian, akan tetapi


kemampuan perusahaan sangat terbatas, sehingga tidak dapat
membayar angsuran;
 Perusahaannya tidak dapat bersaing dengan pasar, sehingga volume
penjualan menurun dan perusahaan rugi;
 Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah yang berdampak pada
usaha debitur;
 Bencana alam yang dapat menyebabkan kerugian debitur.
Kredit macet dan penyelamatannya
1) Dari pihak perbankan
 Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak analisis kurang teliti, sehingga apa
yang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya atau mungkin salah
dalam melakukan perhitungan. Dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak
analisis
 kredit dengan pihak debitur sehingga dalam analisisnya dilakukan secara
subjektif
2) Dari pihak nasabah
 Dari pihak nasabah kemacetan kredit dapat dilakukan akibat 2 hal yaitu:
 Adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak
membayar kewajibanya kepada bank sehingga kredit yang diberikan macet.
Dapat diakatan adanya unsur kemauan untuk membayar.
 Adanya unsur tidak sengaja. Artinya si debitur mau membayar akan tetapi tidak
mampu. Contohnya kredit yang dibiayai mengalami musibah seperti kebakaran,
hama, kebanjiran dan sebagainya. Sehingga kemampuan untuk membayar
kredit tidak ada.
Teknik Penyelamatan Kredit Macet

 Rescheduling
 Resconditioning
 Restructuring
 Kombinasi
 Penyitaan jaminan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai