Oleh :
NIM. S352308046
MAGISTER KENOTARIATAN
Pembahasan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui mengetahui faktor-faktor apa
yang menyebabkan terjadinya kredit macet di lingkungan perbankan dan bagaimana
perlindungan hukum debitur apabila terjadi kredit macet. Faktor-faktor penyebab terjadinya
kredit macet di dunia perbankan antara lain: Stabilitas dan kinerja perekonomian yang
memburuk yang menyebabkan kinerja dunia usaha dan kinerja debitur bank menjadi memburuk;
kesalahan atau kelemahan yang berakar pada lemahnya kemampuan debitur mengelola
usahanya; kesalahan debitur dan bank dalam memilih jenis usaha dimana terdapat resiko yang
gagal diantisipasi dengan cepat; terjadinya penyalahgunaan dana yang bersumber dari
kecurangan yang dilakukan debitur serta mereka yang terkaitatau mungkin pula oknum
perbankan sendiri. Solusi penyelesaiannya, ada beberapa indikasi-indikasi penting yang dapat
digunakan sebagai petunjuk tentang akan terjadi kredit bermasalah, sehingga dengan
memperhatikan indikasi-indikasi tersebut bank dapat mencegah atau paling tidak dapat
mengurangi kemungkinan timbulnya kerugian yang lebih besar. 2. Perlindungan hukum terhadap
debitur apabila terjadi kredit macet dapat dilakukan dengan berbagai cara antara
lain: Rescheduling, yaitu suatu tindakan yang diambil dengan cara memperpanjang jangka waktu
kredit atau jangka waktu angsuran. Reconditioning maksudnya adalah bank mengubah berbagai
persyaratan yang ada seperti: Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok.
Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu. Penurunan suku bunga. Pembebasan
bunga. Restructuring merupakan tindakan bank kepada nasabah/debitur dengan cara menambah
modal nasabah/debitur dengan pertimbangan nasabah/debitur memang membutuhkan tambahan
dana dan usaha yang dibiayai memang masih layak.
A. Latar Belakang
Kata kredit secara etimologi, berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Credere
yang berarti kepercayaan. Kepercayaan dilihat dari sisi bank adalah suatu keyakinan
bahwa uang yang akan diberikan akan dapat dikembalikan tepat pada waktunya sesuai
dengan kesepakatan kedua belah pihak yang tertuang dalam akta perjanjian kredit.
Keyakinan bank tentu berdasarkan studi kelayakan usaha masing-masing debitur yang
akan dibiayai. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
Berdasarkan data infografis statistic perbankan Indonesia perbulan Juni 2021 oleh
OJK, presentase mengenai nasabah yang melakukan kredit bermasalah mencapai 3,24 %.
Penyebab yang memicu praktik kredit macet dapat oleh beberapa factor, diantaranya
adalah kurangnya perencanaan keuangan oleh debitur, sehingga debitu memaksakan
besaran kredit kemudian tidak mampu melaksanakan kewajibannya untuk
mengembalikan kredit tersebut. Walau begitu, Pihak bank yang tidak melakukan survey
terlebih dahulu terhadap calon debiturnya dapat menjadi alas an kedua munculnya praktik
kredit macet.
Masalah mengenai kredit macet pada intinya lebih banyak berkisar pada
bagaimana pihak Bank dalam melakukan penyelamatan, sehingga tidak akan
menimbulkan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan apakah dengan memberikan
keringanan kepada debitur berupa jangka waktu atau angsuran terutama bagi kredit yang
terkena musibah. Cara ini ditempuh dengan maksud, selain untuk mempercepat proses
penyelesaian kredit macet juga mengurangi kerugian bank yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja yang menyebabkan terjadinya Kredit Macet di Perbankan ?
b. Bagaimana perlindungan hukum bagi nasabah / debitur apabila terjadi kredit
macet ?
C. Tujuan
a. Menganalisis apa saja yang menyebabkan terjadinya Kredit Macet di Perbankan
b. Menganalisis bagaimana perlindungan hukum bagi debitur bila terjadi kredit
macet.
PEMBAHASAN
Perlindungan hukum terhadap debitur oleh pihak kreditur dalam hal ini
Bank pemberikreditsebagai upaya penyelamatan bank dari kerugian yang lebih
besar. Penyelamatan terhadap kredit macet sekaligus melindungi nasabah/debitur
secara hukum dari ketidakmampuan melaksanakan kewajiban dari perjanjian kredit
yang berjalan. Ada beberapa carayang dapat dilakukan antara lain:
1. Rescheduling
2. Reconditioning
5. Eksekusi
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Faktor-faktor penyebab terjadinya kredit macet di dunia perbankan antara
lain:Stabilitas dan kinerja perekonomian yang memburuk yang
menyebabkan kinerja dunia usaha dan kinerja debitur bank menjadi
memburuk; kesalahan atau kelemahan yang berakar pada lemahnya
kemampuan debitur mengelola usahanya; kesalahan debitur dan bank dalam
memilih jenis usaha dimana terdapat resiko yang gagal diantisipasi dengan
cepat; terjadinya penyalahgunaan dana yang bersumber dari kecurangan yang
dilakukan debitur serta mereka yang terkaitatau mungkin pula oknum
perbankan sendiri. Solusi penyelesaiannya, ada beberapaindikasi-indikasi
penting yang dapat digunakan sebagai petunjuk tentang akan terjadi
kredit bermasalah, sehingga dengan memperhatikan indikasi-indikasi tersebut
bank dapat mencegah atau paling tidak dapat mengurangi kemungkinan
timbulnya kerugian yang lebih besar.
b. Perlindungan hukum terhadap debitur apabila terjadi kredit macet dapat
dilakukan dengan berbagai cara antara lain:Rescheduling, yaitusuatu tindakan
yang diambil dengan cara memperpanjang jangka waktu kredit atau
jangka waktu angsuran.Reconditioningmaksudnya adalah bank mengubah
berbagai persyaratan yang ada seperti: Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan
hutang pokok. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu.
Penurunan suku bunga. Pembebasan bunga. Restructuring merupakan tindakan
bank kepada nasabah/debitur dengan cara menambah modal nasabah/debitur
dengan pertimbangan nasabah/debitur memang membutuhkan tambahan
dana dan usaha yang dibiayai memang masih layak.
DAFTAR PUSTAKA