Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan
1. Winnarni B.231.17.0050
3. Musafaah B.231.17.0085
2019/2020
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kredit bermasalah dan
Restrukturisasi”
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah akuntansi perbankan. Dalam Penyusunan makalah
ini penyusun merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penyusunan
maupun ringkasan materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan penyusunan
makalah ini. Khususnya, penyusun ucapkan terima kasih kepada Bu Linda Novitasari, SE, MM
selaku dosen pengampu mata kuliah akuntansi perbankan yang telah memberi tugas makalah ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa pada umumnya.
Penyusun
2|Page
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Kredit macet merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh perbankan hingga
saat ini. Banyaknya calon debitur yang melakukan kredit membuat pihak bank harus
menentukan calon debitur yang layak untuk melakukan kredit. Dalam menentukan calon
debitur yang layak, pihak bank menerapkan prinsip kehati-hatian, dengan pemikiran bahwa
yang mempengaruhi proses kelayakan penerimaan kredit adalah five C (Chandra, 2009) yaitu
Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral.
Kredit adalah kegiatan seorang (debitur) meminjam sejumlah uang kepada bank
(kreditur) dengan pembayaran yang dilakukan secara bertahap/cicilan dalam waktu tertentu
sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati bersama. Kolektibilitas adalah keadaan
pembayaran pokok atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh nasabah serta tingkat
kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga atau
penanaman lainnya (Ketentuan Bank Indonesia). Kolektibilitas (penggolongan) kredit
dikelompokkan terhadap 5 kelompok yaitu kredit lancar, perhatian khusus (special mention),
kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet (Ketentuan Bank Indonesia). Dalam
penelitian ini, penulis meneliti tiga kolektibilitas yaitu lancar, kurang lancar dan macet.
Debitur melakukan peminjaman kepada Bank dengan berbagai keperluan seperti,
mengelola usaha, kredit pemilikan rumah (KPR), modal kerja, investasi, rekening koran dan
lain-lain. Bank memberikan fasilitas kredit dengan tujuan agar nasabah mudah meminjam
uang dengan program kredit pinjaman yang memiliki syarat dan ketentuan. Namun, terdapat
sejumlah permasalahan yang muncul dari program kredit pinjaman. Salah satunya adalah
kredit macet, dimana debitur tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh liabilitasnya
kepada bank seperti yang telah diperjanjikan. Akibatnya bank mengalami kerugian karena
tidak diterimanya kembali dana yang telah disalurkan maupun pendapatan bunga yang tidak
dapat diterima.
4|Page
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kredit bermasalah.
2. Untuk mengetahui jenis kredit yang sesuai dengan Kolektibilitas.
3. Untuk mengetahui bagaimana akuntansi Kredit bermasalah.
4. Untuk mengetahui pengertian Restrukturisasi.
5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Kredit Bermasalah adalah Suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup
membayar sebagian atau seluruh liabilitas nya kepada bank seperti yang telah diper
janjikan dan merpakan pinjaman yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian
kewajiban dari nasabah terhadap bank/lembaga keuangan non bank dikarenakan faktor
kesengajaan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan kendali debitur. Kredit
macet juga dikenal dengan istilah kredit bermasalah, kredit kurang lancar atau kredit
diragukan.
Berikut definisi dan pengertian kredit macet dari beberapa sumber buku:
Menurut Hariyani (2010), kredit Macet adalah suatu kondisi pembiayaan yang
ada penyimpangan (deviasi) atas terms of lending yang disepakati dalam
pembayaran kembali pembiayaan itu sehingga terjadi keterlambatan, diperlukan
tindakan yuridis, atau diduga ada kemungkinan potensi loss.
Menurut Mantayborbir (2002), kredit macet ialah kredit yang telah jatuh tempo,
namun belum dilunasi dan tunggakan angsuran lebih dari 270 hari atau 9 bulan.
Kredit macet juga dapat dikatakan ketika debitur tidak mampu lagi untuk
mengangsur utang pokoknya dan bunga dari hasil usaha yang dimodali dengan
fasilitas kredit.
Kredit bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup
membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank atau lembaga
keuangan seperti yang telah diperjanjikan. Menurut Kuncoro dan Suhardjono
6|Page
(2002), terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya kredit macet, yaitu sebagai
berikut:
a. Faktor debitur
7|Page
Pinjaman dilakukan sekadar memanfaatkan berbagai peluang yang tidak begitu
terjamin atau tidak dapat diketahui secara tepat kelangsungannya. Bahkan untuk
debitur semacam ini sejak semula ada unsur spekulasi berlebihan bahkan
kemungkinan itikad kurang baik untuk memenuhi segala kewajiban yang
diperjanjikan. Tetapi kesulitan pelunasan pinjaman tidak semata-mata pada
debitur yang kurang cermat atau yang serba berspekulasi. Debitur yang beritikad
baik juga dapat terperosok pada kesulitan pengembalian pinjaman karena berbagai
kondisi, baik yang ditimbulkan oleh debitur itu sendiri atau faktor-faktor di
luarnya seperti kelesuan ekonomi, dan lain sebagainya.
b. Faktor kreditur
c. Faktor pemerintah
8|Page
d. Faktor masyarakat-khususnya kegiatan ekonomi masyarakat
9|Page
- Kredit diragukan terjadi dalam hal debitur tidak dapat membayar
angsuran pinjaman pokok dan pembayaran bnga antara 181 hari
sampai 270 hari .
- Kredit macet terjadi bila debitur tidak mampu membaar berturut-
turut lebih dari 270 hari.
Ilustrasi :
11 | P a g e
Bunga setiap bulan = 6% x 1/12 x 120.000.000,- = 600.000
Total angsuran = 2.600.000
12 | P a g e
akan diterima
Pendapatan bunga kredit 425.806
Pembayaran atas tunggakan kredit sebesar sama atau lebih dari kewajiban
pokok dan bunga, maka seluruh kewajibannya dapat dibayarkan.
Pembayaran angsuran kurang dari total kewajibannya, maka prioritas
13 | P a g e
pembayarannya adalah pembayaran bunga dan denda, kemudian sisanya
akan mengurangi saldo pinjaman pokok.
10 Tabungan Annisa 2.652.000
Sisa uang 2.348.000
Angsuran kurang (252.000)
10 Tabungan Annisa 2.348.000
14 | P a g e
a. Pengakuan pendapatan bunga kredit non performing
Ilustrasi masih lanjutan dari atas, misalnya tanggal 10 Juni, 10 Juli dan
10 Agustus 2007 terjadi tunggakan kredit atas nama Annisa
15 | P a g e
Ilustrasi
Perhitungan
Bunga 2.400.000
Denda 520.000
16 | P a g e
Restrukturisasi kredit merupakan upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha
pengkreditan agar debitur dapat memenuhi liabilitasnya. Restrukturisasi kredit
diberikan kepada debitur yang tidak dapat memenuhi liabilitas nya atau debitur
yang diperkirakan tidak dapat memenuhi liabilitas pembayaran angsuran pokok atau
bunga sesuai jadwal yang diperjajikan. Bank melakukan restrukturisasi kredit
kepada debitur berdasarkan pertimbangan ekonomi atau hukum yang pemberiannya
terbatas pada adanya kesulitan keuangan debitur sehingga perlu dibantu oleh bank
dalam menyelesaikannya Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan berbagia
cara antara lain modifikasi syarat-syarat kredit, penambahan fasilitas kredit,
pengambilalihan aset dan konversi kredit.
Dalam kasusu tertentu, debitur justru akan mendapat tambahan kredit agar
usahanya menjadi lancar dan dapat mengembalikan kewajibannya. Ini
diberikan untuk debitur memperoleh kredit investasi dan /atau kredit
modal.
17 | P a g e
kepemilikan, sementara fisik aset yang digunakan masih dikuasai oleh
debitur.
Dalam hal saham yang diserahkan nialinya lebih rendah dibanding total
kewajibannya, maka sisanya masih menjadi kredit debitur. Jika nilai wajar
saham lebih tinggi dibanding dangan total kewajibannya debitur, maka
selisihnya dicatat sebagi pendapatan yang ditangguhkan.
18 | P a g e
kredit yang berkenaan dengan jadwal pembayaran kembali/jangka
waktu kredit termasuk tenggang (grace priod), termasuk
perubahan jumlah angsuran. Bila perlu dengan penambahan
kredit.
2. Reconditioning (persyaratan kembali), yaitu melakukan
perubahan atas sebagian atau seluruh persyaratan perjanjian, yang
tidak terbatas hanya kepada perubahan jadwal angsuran, atau
jangka waktu kredit saja. Tetapi perubahan kredit tersebut tanpa
memberikan tambahan kredit atau tanpa melakukan konversi atas
seluruh atau sebagian dari kredit menjadi equity perusahaan.
1. Pengendalian Preventif
2. Pengendalian Represif
19 | P a g e
Pengendalian represif adalah teknik pengendalian yang dilakukan
untuk menyelesaikan kredit-kredit yang telah mengalami
kemacetan. Strategi penyelesaian kredit dapat dilakukan dengan
beberapa langkah, antara lain yaitu:
20 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Kredit Bermasalah adalah Suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup
membayar sebagian atau seluruh liabilitas nya kepada bank seperti yang telah diper
janjikan dan merupakan pinjaman yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian
kewajiban dari nasabah terhadap bank/lembaga keuangan non bank dikarenakan faktor
kesengajaan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan kendali debitur. Faktor
penyebab kredit bermasalah yang dialami debitur antara lain kondisi prospek usaha,
keuangan dan kemampuan debitur dalam membayar kewajiban. Sehingga untuk
mengatasi masalah kredit macet debitur maka pihak pemberi kredit melakukan
Restrukturisasi, Restrukturisasi kredit merupakan upaya yang dilakukan bank dalam
kegiatan usaha pengkreditan agar debitur dapat memenuhi liabilitasnya, Restrukturisasi
kredit dapat dilakukan dengan berbagia cara antara lain modifikasi syarat-syarat
kredit,penambahan fasilitas kredit,pengambilalihan aset dan konversi kredit.
21 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
-online, https://www.kajianpustaka.com/2019/02/pengertian-penyebab-dan-penyelamatan-kredit-
macet.html, diakses pada 23 November 2019.
- online, http://wwwjotang.blogspot.com/2018/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html,
diakses pada 23 November 2019.
22 | P a g e