PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bank adalah lembaga keuangan yang menyediakan jasa penyimpanan dana bagi
perorangan, badan usaha swasta, badan usaha milik pemerintah, bahkan instansi pemerintah.
Sebagai lembaga keuangan, bank terutama bergerak dalam memberikan layanan kredit kepada
pelanggan di samping transaksi pembayaran dan layanan sirkulasi dana. Definisi kredit adalah
fasilitas keuangan yang memungkinkan individu atau perusahaan untuk meminjam uang untuk
membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu tertentu. Undang-undang
Nomor 10 Tahun 1998 menyatakan bahwa pinjaman adalah pemberian uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian atau perjanjian pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain, yang mewajibkan peminjam setelah pembayaran bunga untuk jangka waktu
tertentu. itu akan membutuhkan pembayaran.
Masalah yang terjadi ketika ada kredit macet dan kredit macet. Ini adalah risiko yang
melekat pada pinjaman yang dikeluarkan oleh bank. Risikonya, peminjam akan kesulitan
memenuhi kewajibannya untuk mengembalikan pinjaman tepat waktu. Kepailitan debitur
(kredit) merugikan kreditur sebagai pemberi pinjaman.
B. Rumusan masalah
Dengan melihat latar belakang diatas, maka timbul masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud kredit bermasalah atau kredit macet?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kredit bermasalah atau kredit macet?
3. Bagaimana penyelesaian terhadap kredit macet atau kredit bermasalah?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu
1. Mengetahui tentang yang dimaksud kredit bermasalah atau kredit macet.
2. Mengetahui penyebab kredit bermasalah atau kredit macet.
3. Mengetahui penyelesaian terhadap kredit bermasalah atau kredit bermasalah.
Bab II
PEMBAHASAN
Munculnya kredit bermasalah termasuk di dalamnya kredit macet, pada dasarnya tidak
terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui suatu proses. Terjadinya kredit macet dapat
disebabkan baik oleh pihak kreditur (bank) maupun debitur. Faktor-faktor penyebab yang
merupakan kesalahan pihak kreditur adalah:
1. Faktor intern bank kreditur
Rendahnya kemampuan bank dalam melakukan analisis permohonan kredit :
Kredit diberikan tanpa pendapat atau saran dari komite kredit .
Kredit diberikan kepada perusahaan yang belum berpengalaman.
Bank tidak memperhatikan laporan pihak ketiga yang kurang mendukung
permohonan debitur.
Lemahnya sistem informasi, pengawasan serta administrasi kredit :
Penarikan dana kredit sebelum dokumen kredit selesai.
Surat teguran atas tunggakan kepada debitur tidak disertai dengan tindakan riel.
Bank tidak meminta dan menerima neraca rugi/laba.
Bank gagal menerapkan prosedur dan sistem tertulis mereka.
Bank mengabaikan cerukan debitur.
Campur tangan berlebihan dalam keputusan kredit :
Kredit diberikan atas usul dari pihak petugas bank yang bersahabat dengan debitur.
Pimpinan puncak bank terlalu dominan dalam proses pengambilan keputusan kredit.
Pengikatan jaminan kredit yang kurang sempurna :
Penambahan kredit tanpa jaminan yang cukup.
Bank tidak berhasil menguasai jaminan secepatnya, ketika terdapat tanda tanda.
kredit yang diberikan berkembang kearah kredit bermasalah.
2. Faktor ketidak layakan debitur :
Debitur perorangan.
Debitur korporasi.
3. Faktor ekstern :
Menurunnya kegiatan ekonomi dan tingginya suku bunga kredit.
Pemanfaatan iklim persaingan yang tidak sehat oleh debitur yang tidak bertanggung
jawab.
Musibah yang menimpa perusahaan debitur.
Hermansyah, S.H., M.Hum. (2005). Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Kencana.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kredit_%28keuangan%29
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992
Tentang Perbankan
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adbi4331/modul_6.htm
Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No 30/267/KEP/DIR tanggal 27 februari 1998
Dahlan Siamat. (1993). Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia.