Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lea Jean Julianti

NIM : 21110067
UAS Perpajakan

Soal No. 1
Sesuai dengan PP No. 31 Tahun 2007, PMK No. 31/ PMK.03/ 2008, tentang Penyerahan dan
Impor BKP Strategis dibebaskan dari PPN barang modal berupa mesin dan peralatan, tidak
termasuk suku cadang perlu Surat Keterangan Bebas PPN.
Anda jelaskan beberapa hal tenang hal ini.
Jawaban
Jenis BKP yang dibebaskan PP No. 31 Tahun 2007, PMK No. 31/ PMK.03/ 2008 yaitu :
● Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan terpasang maupun
terlepas, tidak termasuk suku cadang (perlu Surat Keterangan Bebas PPN).
● Makanan ternak, unggas dan ikan berikut bahan bakunya.
● Air bersih yang dialirkan perusahaan air minum
● Listrik perumahan dengan daya ≤6.600 watt.
● Barang hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
● Rumah susun sederhana milik (rusunami) dengan syarat :
❖ Berluas antara 21 – 36 meter persegi.
❖ Berharga tidak melebihi Rp. 144.000.000,00.
❖ Diperuntukan WP OP berpenghasilan maksimal Rp. 4.500.000,00 perbulan.
❖ Merupakan unit pertama yang dimiliki dan digunakan sendiri.
❖ Dibangun sesuai Peraturan Menteri PU.
Adapun ketentuan khusus penyerahan dan impor dibebaskan dari PPN yaitu
Apabila :
❖ Kapal, suku cadang dan alat keselamatan yang diterima Perusahaan Pelayaran Niaga
Nasional.
❖ Pesawat, suku cadang, dan alat keselamatan yang diterima Perusahaan Angkatan Udara
Nasional.
❖ Kereta api dan suku cadang yang diterima PT. KAI
❖ Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik.
❖ Rumah susun sederhana milik (rusunami).
Dipergunakan tidak sesuai tujuan semula atau dipindahtangankan sebelum 5 tahun berlalu
maka PPN yang semula dibebaskan menjadi wajib dibayar.
Soal No. 2
Penyetoran & Pelaporan :
a. PPh pasal 23 yang terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran.
b. Harus disetor oleh pemotong pajak selambatnya tanggal 10 bulan takwim berikutnya.
c. Pemotong wajib menyampaikan SPT Masa paling lambat 20 hari setelah masa pajak
berakhir .
d. Pemotong harus memberi tanda bukti potong pada yang dibebani.
Jawaban
a. PPh pasal 23 yang terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran. Yang dimaksud
saat terutangnya penghasilan adalah saat pembebanan sebagai biaya oleh pemotong pajak
sesuai dengan metode pembukuan yang dianutnya.
b. PPh pasal 23 harus disetor oleh pemotong pajak selambatnya tanggal 10 bulan takwim
berikutnya, yaitu terhitung setelah bulan saat terutangnya pajak.
c. Pemotong pajak PPh pasal 23 diwajibkan menyampaikan SPT Masa paling lambat 20 hari
setelah masa pajak berakhir. Jadi misalkan masa pajaknya berakhir ditanggal 18 juli 2022
maka penyampaian SPT Masanya paling lambat di tanggal 7 Agustus 2022.
d. Pemotong harus memberi tanda bukti potong pada yang dibebani. Maksudnya yang
dibebani disini adalah orang pribadi atau badan yang dikenai pemotongan PPh pasal 23.
Pelaksanaan pemotongan, penyetoran, pelaporan PPh pasal 23 dilakukan secara desentralisasi
artinya dilakukan ditempat terjadinya pembayaran/terutangnya penghasilan yang merupakan
objek PPh pasal 23 untuk memudahkan pengawasan terhadap pelaksanaan pemotongan
tersebut.
Soal No. 3
Dalam Batas Maximum Kredit Pajak Luar Negeri atas Penghasilan Luar Negeri ( KPLN ),
Jika penghasilan perusahaan dari Luar Negeri lebih dari 1 negara maka penghitungan
Maximum KPLN dilakukan utk masing-masing negara. Besarnya pajak yang boleh
dikreditkan adalah penjumlahan dari kredit maximum yang boleh dikreditkan dari masing-
masing negara.
Diminta :
Saudara jelaskan dengan contoh langkah-langkah pengerjaannya.
Jawaban
Langkah-langkah pengerjaannya yaitu :
1. Menghitung total penghasilan
2. Menghitung pajak terutang atas seluruh penghasilan
3. Menghitung kredit pajak yang diperkenankan dengan 3 cara yaitu :
a) Menghitung PPh terutang di luar negeri
b) Menghitung PPh menurut perbandingan
c) Mencari nilai mana yang lebih kecil antara hitungan a dan hitungan b
d) Menghitung kredit pajak atas Analisa pada poin no c.

Soal No. 4
PT. ABC (pihak pertama) melakukan kontrak dengan PT. Papan Nama selaku perusahaan
agen periklanan (pihak kedua) untuk membuat iklan sekaligus memasang iklan pada PT.
Multi Media (pihak ketiga). Nilai kontrak yang telah disepakati adalah sebesar Rp.
260.000.000. Rincian tagihan PT. Papan Nama kepada PT. ABC terdiri dari :
a. Jasa pembuatan materi iklan sebesar Rp. 100.000.000
b. Fee agent Rp. 10.000.000
c. Biaya pemasangan iklan Rp. 150.000.000
Atas biaya pemasangan iklan tersebut PT. Multi Media menagih kepada PT. Papan Nama
sebesar
Rp. 150.000.000 yang kemudian akan dilakukan reimbuserment (penggantian) oleh PT. ABC
kepada
PT. Papan Nama.
Diminta :
1) Hitunglah pemotongan PPh pasal 23 yang dilakukan PT. Papan Nama atas pembayaran
jasa pemasangan iklan kepada PT. Multi Media.
Jawab
Pemotongan PPh pasal 23 yang dilakukan PT. Papan Nama atas pembayaran jasa
pemasangan iklan kepada PT. Multi Media sebesar :
2% x Rp. 150.000.000 = Rp. 3.000.000

2) Hitunglah pemotongan PPh pasal 23 yang dilakukan PT. ABC atas pembayaran jasa
pembuatan materi iklan dan jasa keagenan kepada PT. Papan Nama.
Jawab
Pemotongan PPh pasal 23 yang dilakukan PT. ABC atas pembayaran jasa pembuatan materi
iklan dan jasa keagenan kepada PT. Papan Nama adalah :
❖ Untuk jasa pembuatan materi iklan sebesar :
2% x Rp. 100.000.000 = Rp. 2.000.000
❖ Untuk jasa keagenan sebesar :
2% x Rp. 10.000.000 = Rp. 200.000
3) Dalam hal tidak ada faktur tagihan atau bukti pembayaran dari PT. Papan Nama kepada
PT. Muli Media atas rincian tagihan. Hitunglah pemotongan PPh pasal 23 yang dilakukan PT.
ABC atas pembayaran kepada PT.Papan Nama.
Jawab
Pemotongan PPh pasal 23 yang dilakukan PT. ABC atas pembayaran kepada PT.Papan Nama
sebesar:
2% x Rp. 260.000.000 = Rp. 5.200.000

Soal No. 5
Tuan Amin memperoleh penghasilan bruto teratur dari usaha dagang dalam tahun 2020
sebesar Rp. 8.000.000.000. Penghasilan netto dari kegiatan usaha tersebut sebesar Rp.
180.000.000 dan penghasilan tidak teratur dari mengontrakkan rumah selama 3 tahun yang
dibayar sekaligus ditahun 2020 adalah Rp. 72.000.000. Mengingat penghasilan yang tidak
teratur tersebut sekaligus diterima ditahun 2020, maka penghasilan yang dipakai sebagai
dasar penghitungan angsuran PPh pasal 25 dalam tahun 2021 adalah hanya berdasarkan
penghasilan teratur tersebut dengan catatan Tuan Amin telah dipungut PPh pasal 23 oleh
pihak lain.
Diminta :
Hitunglah angsuran PPh pasal 25 tahun 2021, jika Wajib Pajak memperoleh Penghasil Tidak
Teratur.
Jawab
Penghasilan teratur neto teratur Rp 180.000.000
Penghasilan tidak teratur netoqq Rp 72.000.000
Total Penghasilan Rp 252.000.000

Pengurangan
Pph pasal 23 atas sewa
2% x Rp 72.000.000 (Rp 1.440.000)
Penghasilan kena pajak Rp 250.560.000

PPh Pasal 25
5% x 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x 200.000.000 Rp 30.000.000
25% x 560.000 Rp 140.000
PPh pasal 25 setahun Rp 32.640.000
PPh Pasal 25 per bulan Rp 2.720.000

Anda mungkin juga menyukai