Anda di halaman 1dari 18

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Objek Penelitian

Di Kabupaten Cirebon terdapat salah satu perusahaan dagang yang

bernama PT. Zaenal Putra Parikin yang bergerak dalam pengolahan Limbah

Kertas.

Berdirinya PT. Zaenal Putra Parikin merupakan usaha yang bergerak

dibidang perdagangan kertas semen dan jasa usaha angkutan barang / umum

yang sudah berdiri di tahun 2016 oleh bapak H. Parikin bersama adik

kandung nya yaitu Bapak H. Muharifin bertempat di Blok Kedungdadap RT

010 RW 003 Desa Beberan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon.

Perusahaan ini menjual produk kertas semen dengan berbagai jenis produk

unggulan seperti kertas bima dan kertas kraft.

Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut mengalami kemajuan yang

sangat pesat, sehingga memunculkan jiwa entrepreneur yang kuat dari Bapak

H. Parikin beserta adiknya Bapak H.Muharifin. Dengan rasa semangat dan

rasa kepercayaan para pelanggan, akhirnya pada tahun 2021, H. Parikin

beserta adiknya membuka cabang perusahaan limbah kertas di Purwekerto


yang dikelola oleh anaknya yaitu Zaenal dan pada tahun 2022 Bapak H.

Parikin beserta adiknya menambah unit Truk untuk operasional perusahaan.

 Visi :

1) Menjadikan usaha yang memberikan kualitas terbaik di bidang


pengolahan limbah kertas

2) Meningkatkan produksi yang tetap mempertimbangkan kemampuan


perusahaan dan juga dilingkungan sekitar.

3) Meningkatkan kepuasan pelanggan

4) Penerapan system manajemen mutu yang diwujudkan dalam aktivitas


sehari-hari.

 Misi :

1) Menyediakan aneka produk berkualitas yang dibutuhkan pelanggan

dengan harga terjangkau.

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang bertaqwa dan

profesional.
3) Inovasi yang berkelanjutan.
4) Perubahan-perubahan yang terus-menerus setiap waktunya.

5) Ramah lingkungan dan aman

6) Berorientasi pada kemitraan.

3.1.2. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

KEPALA KEPALA BONGKAR


GUDANG MUATAN

KARYAWAN

Sumber: Direktur
3.1.3. Uraian Tugas

a Komisaris
Bertugas Memberikan perintah pada perusahaan, dengan menerapkan berbagai
kebijakan dan tujuan yang luas dari perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya.
Memiliki hak untuk mendukung, memilih, mengangkat bahkan memberikan
penilaian pada kinerja direksi-direksi perusahaan yang dipimpinnya. Bertugas
untuk memastikan bahwa sumber keuangan pada perusahaan tersebut cukup.
Bertugas untuk melakukan pengesahan pada anggaran tahunan. Bertanggung jawab
atas kinerja perusahaan kepada para pemilik saham Dapat menentukan nominal
gaji dan kompensasi yang akan diterima oleh tiap anggota dewan komisaris di
perusahaan tersebut.

b Direktur Utama

Bertugas sebagai seorang komunikator, pengambil keputusan, pemimpin,


pengelola (manajer), dan eksekutor. Peran komunikator melibatkan pers dan
seisi dunia luar, serta manajemen dan karyawan organisasi; peran pengambil
keputusan mencakup keputusan tingkat tinggi terkait kebijakan dan strategi

c Kepala Gudang

Bertugas untuk membuat perencanaan pengandaan barang dan distribusi,


mengawasi dan mengontrol operasional perusahaan, Mengawasi dan
mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP.

d Kepala Bongkar Muatan

Bertugas melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP,


membuat laporan rencana pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang,
membuat laporan kegiatan bongkar muat barang.

e Karyawan

Bertugas melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan perintah yang


diberikan, menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan perusahaan demi
kelangsungan perusahaan, bertanggung jawab pada hasil produksi,
menciptakan ketenangan kerja di perusahaan.

3.2. Metode Penelitian


3.2.1. Metode Penelitian yang Digunakan dalam Penelitian yang

Dilakukan

Metode penelitian menurut Sugiyono (2018:2), adalah sebagai

berikut :
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan
hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu
cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian yang
dilakukan dengan cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran
manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati
oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara yang digunakan. (Bedakan cara yang tidak ilmiah,
misalnya mencari uang yang hilang, atau provokator, atau tahanan yang
melarikan diri melalui paranormal). Sistematis artinya, proses yang
digunakan dalam penelitian yang menggunakan langkah-langkah
tertentu yang bersifat logis.”.
Berdasarkan jenis penelitiannya, penulis menggunakan metode

kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk


meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif / statisistik dengan tujuan

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Berdasarkan sifat penelitiannya, penulis menggunakan metode

penelitian deskriptif dan metode verifikatif. Menurut Sugiyono (2017:11),

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab

rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan

variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.” Selain penelitian

deskriptif, penulis pun menggunakan penelitian verifikatif. Sugiyono

(2017:11) mengemukakan :

“Metode verifikatif yaitu metode yang memperlihatkan pengaruh dari


variabel-variabel yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan perhitungan statistik. Penelitian verifikatif adalah suatu
penelitian yang ditujukan untuk menguji teori, dan mencoba
menghasilkan metode ilmiah yakni status hipotesis yang berupa
kesimpulan, apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak.”.

3.2.2. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek /

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang


ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Sugiyono (2018:80) mengemukakan :


“Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
bendabenda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada obyek / subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek
itu.”.
Dalam penelitian ini, diambil populasi dari jumlah konsumen dalam

satu bulan penelitian (kegiatan pengumpulan data) yaitu pada bulan

Mei 2021. Menurut data yang diberikan oleh PD. Fajar Toserba Putat

Kabupaten Cirebon, jumlah konsumennya sebanyak 3.452 konsumen.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampelnya menggunakan

teknik Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Kemudian, dalam penentuan besarnya sampel digunakan teknik Simple

Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

3. Sampel
Sugiyono (2018:81) mengemukakan :
“Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan
mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili).”.
Husein (2011:78) mengemukakan : “Untuk menentukan besarnya
jumlah sampel minimal dalam penelitian ini menggunakan Teknik
Slovin yaitu ukuran sampel merupakan perbandingan dari ukuran
populasi dengan kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.”.
Dari penjelasan diatas penelitian menggunakan sampel dengan

rumus slovin sebagai berikut :

n= N

1 + Ne ²

Sumber : Husein, 2011:78


Dimana :
n : Ukuran sampel 1 : Konstanta N : Jumlah Populasi

e : Presisi (kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang dapat ditoleransi sebesar 10%)


pengambilan sampel yang dapat ditoleransi sebesar 10%)

Dari jumlah populasi yang sudah diketahui yaitu sebanyak 100 yang diambil dari

jumlah konsumen pada satu bulan penelitian (kegiatan pengumpulan data) yaitu pada

bulan Mei 2021, kemudian akan diukur sampelnya dengan batas kelonggaran

ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi sebesar 10%,

maka dengan menggunakan rumus tersebut hasilnya adalah :

n = N

1 + Ne²

n = 100

1 + 100 (10%)²

n = 100

1 + 100(0,1)²

n = 100

1 + 100(0,01)

n = 100

1+1

n = 100

n = 50
3.2.3. Jenis Data dan Pengolahan Data
1. Jenis data

Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung, M.Si. dan Dr. Anik Yuesti,

SE., M.M. (2019:61) mengemukakan :

“Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data


kuantitatif, yaitu seluruh informasi yang dikumpulkan dari lapangan
yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka, atau data
kualitatif yang diangkakan (scoring : baik sekali = 5, baik = 4,
cukup baik = 3, kurang baik = 2, sangat tidak baik = 1).”.
Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung, M.Si. dan Dr. Anik Yuesti,

SE., M.M. (2019:62) mengemukakan : “Sifat data yang digunakan

adalah data kontinu yaitu data yang bervariasi menurut tingkatan dan

ini diperoleh dari hasil pengukuran.”.

Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung, M.Si. dan Dr. Anik Yuesti,

SE., M.M. (2019:62) mengemukakan :

“Penelitian ini diukur menggunakan data ordinal, yaitu data yang


berasal dari obyek atau katagori yang disusun menurut besarnya
berbentuk rangking atau peringkat Data ini bila dinyatakan dalam
skala, maka jarak satu data dengan data yang lain tidak sama.
Misalnya ingin mengetahui tanggapan karyawan terhadap upah
yang mereka terima, maka jawabannya beraneka ragam seperti : 10
orang menyatakan sangat memuaskan, 50 orang menyatakan cukup
memuaskan, 15 orang menyatakan kurang memuaskan, 3 orang
menyatakan sangat tidak memuaskan.”.
Berdasarkan sumber data atau cara memperoleh data dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 data, yaitu :


1) Data Primer

Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung, M.Si. dan Dr. Anik Yuesti,

SE., M.M. (2019:63), mengemukakan :

“Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh


peneliti atau lembaga tertentu langsung dari sumbernya, dicatat dan
diamati untuk pertama kalinya dan hasilnya digunakan langsung
oleh peneliti atau lembaga itu sendiri untuk memecahkan persoalan
yang akan dicari jawabannya. Data ini sering disebut data asli, bisa
berwujud hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti
transaksi seperti tanda bukti pembelian barang dan karcis parkir.
Semua data ini merupakan data mentah yang kelak akan diproses
untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan.”.
2) Data Sekunder

Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung, M.Si. dan Dr. Anik

Yuesti, SE., M.M. (2019:63), mengemukakan :


“Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang lain atau lembaga tertentu. Atau data primer yang telah diolah
lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram,
gambar dan yang lainnya sehingga lebih informatif oleh pihak lain.”.
2. Pengolahan Data

1) Editing

Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung, M.Si. dan Dr. Anik

Yuesti, SE., M.M. (2019:71), mengemukakan :

“Penelitian kembali catatan-catatan itu disebut editing.


Biasanya editing dilakukan terhadap daftar-daftar pertanyaan
yang disusun secara berstruktur dan diisi melalui wawancara
formal. Dengan proses editing ini diharapkan akan dapat
meningkatkan keandalan (reliability) data yang akan diolah dan
dianalisis.”.
2) Koding (Coding)

Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung, M.Si. dan Dr. Anik

Yuesti, SE., M.M. (2019:72), mengemukakan :

“Apabila proses editing telah selesai maka catatan jawaban


dalam daftar pertanyaan dipandang cukup memadai untuk
menghasilkan data yang layak dan cermat. Namun demikian
untuk sampai pada fungsi terakhir dari pengolahan data berupa
penyajian keterangan-keterangan yang benar-benar diperlukan,
maka data ini harus melalui proses yang disebut koding. Koding
adalah usaha untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban para
responden menurut macamnya. Tujuan dari koding adalah
untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban kedalam kategori-
kategori yang penting sehingga memudahkan dalam melakukan
analisis dan pembahasan hasil penelitian. Klasifikasi itu
dilakukan dengan menandai masing-masing jawaban dengan
kode tertentu biasanya berbentuk angka, dimana setiap jawaban
mempunyai angka kode tertentu.”.
3.2.4. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas

Validitas berarti kesucian alat ukur dengan apa yang hendak diukur

artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak diukur. Jadi validitas adalah seberapa

jauh alat dapat diukur hal atau subjek yang ingin diukur.
Menurut Sugiyono (2015:121), “Instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapat data (mengukur) itu

valid.”.
Selanjutnya tiap jawaban kuesioner diuji validitasnya menggunakan

rumus product moment.

r xy = n (∑ XY) - (∑ X)(∑ Y)

√[n ∑ X² - (∑ X)²] [n ∑ Y² - (∑ Y)²]

Sumber : Sugiyono, 2018:183


Keterangan :
r xy : Koefisien validitas item yang dicari
X : Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y : Skor Total
: Jumlah skor dalam distribusi
∑X
X
: Jumlah skor dalam distribusi
∑Y
Y
: Jumlah kuadrat dalam
∑ X²
distribusi X
: Jumlah kuadrat dalam
∑ Y²
distribusi Y
n : Banyak Responden

Dasar mengambil keputusan :


r dinyatakan valid jika r hitung > r tabel r dinyatakan

tidak valid jika r hitung < r tabel

Tabel 3.1 Kategori Jawaban (Skor) Kuesioner

Kategori Jawaban Skor / Nilai

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (RG) 3

Tidak setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju 1


(STS)
Sumber : Sugiyono (2013:129)

Berbeda dengan sampel penelitian, dalam uji kali ini diambil sampel sebesar

15 orang responden sebagai uji coba.

 Uji Validitas Variabel Strategi Pemasaran

Tabel 3.2 Dimensi, Indikator dan Nomor Kuesioner Variabel Strategi Pemasaran

Variabel Dimensi Indikator No. Skala


Kuesioner

Strategi Produk Kemasan 1 Ordinal


Pemasaran (X) Merek 2 Ordinal

(Prof. Sofjan Kualitas 3 Ordinal

Assauri, Harga Tingkat 4 Ordinal


M.B.A., harga
2019:168) Potongan 5 Ordinal

harga

(discount)

Pembayaran 6 Ordinal

Promosi Personal 7 Ordinal


selling

Promosi 8 Ordinal
penjualan

Publisitas 9 Ordinal

Tempat / Saluran 10 Ordinal


Distribusi distribusi

Lokasi 11 Ordinal

Fasilitas 12 Ordinal

Hasil uji validitas 25 reponden


Correlations
Strategi_Pemasaran
X1 Pearson Correlation .852**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X2 Pearson Correlation .820**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X3 Pearson Correlation .841**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X4 Pearson Correlation .719**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X5 Pearson Correlation .683**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X6 Pearson Correlation .839**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X7 Pearson Correlation .825**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X8 Pearson Correlation .816**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X9 Pearson Correlation .852**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X10 Pearson Correlation .820**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X11 Pearson Correlation .841**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X12 Pearson Correlation .719**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
Total_X Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 25
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations
Penjualan
Y1 Pearson Correlation .774**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
Y2 Pearson Correlation .538**
Sig. (2-tailed) .006
N 25
Y3 Pearson Correlation .340
Sig. (2-tailed) .096
N 25
Y4 Pearson Correlation .696**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
Y5 Pearson Correlation .482*
Sig. (2-tailed) .015
N 25
Y6 Pearson Correlation .487*
Sig. (2-tailed) .014
N 25
Y7 Pearson Correlation .705**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
Y8 Pearson Correlation .485*
Sig. (2-tailed) .014
N 25
Y9 Pearson Correlation .774**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
Y10 Pearson Correlation .538**
Sig. (2-tailed) .006
N 25
Y11 Pearson Correlation .340
Sig. (2-tailed) .096
N 25
Y12 Pearson Correlation .696**
Sig. (2-tailed) .000
N 25
Total_Y Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 25
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan data pada tabel di atas menggambarkan bahwa semua item pernyataan
atas variabel strategi pemasaran dan penjualan yang digunakan dalam penelitian
yaitu r hitung lebih besar dari r tabel (0,234) dan memiliki nilai dignifikan 0,000
sehingga dapat disimpulkan semua item pernyataan adalah valid.

Uji Reabilitas 25 responden

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.909 24

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa angka-angka dari nilai
CronbachAlpha (a) pada seluruh variabel dalam penelitian ini, semuanya
menunjukkan besaran di atas nilai 0,70. Hal ini bererti bahwa seluruh pernyataan
untuk variabel independen dan dependen adalah reliable dan dapat disimpulkan
bahwa instrument pernyataan kuesioner menunjukkan kehandalan dalam mengukur
variabel-variabel dalam model penelitian.

Anda mungkin juga menyukai