Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN SEWA MESIN FOTOCOPY

Pada hari ini tanggal Sembilan bulan April tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, kami yang
bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Muhammad Gufron
Pekerjaan : PNS
Alamat : Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat
Selanjutnya dalam hal ini yang bertindak sebagai “PIHAK KESATU”.
Nama : Afdal Pratama
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat
Dalam hal ini bertindak sebagai penyedia mesin fotocopy yang selanjutnya disebut sebagai
“PIHAK KEDUA” dengan ini “PIHAK PERTAMA” dan “PIHAK KEDUA” setuju untuk
mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut dibawah ini.

PASA L1

1. Terhitung tanggal Sembilan bulan April tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua “PIHAK KEDUA”
menyediakan mesin fotocopy kepada “PIHAK PERTAMA” sebanyak satu unit.
2. Bahwa “PIHAK PERTAMA” akan menggunakan perangkat selama 5 bulan dimulai pada bulan
April sampai dengan bulan September 2022 dan selanjutnya dapat diperpanjang kembali dengan
surat perjanjanjian baru, atas kesepakatan kedua belah pihak.
3. “PIHAK KEDUA” menyewakan kepada “PIHAK PERTAMA” selamalima bulan dengan
kondisi baik dan dapat berfungsi. Apabila pada saat pengembalian terdapat kerusakan atau tidak
dapat berfungsi dengan baik maka “PIHAK PERTAMA” sebagai penyewa wajib untuk
menanggung biaya perbaikan mesin fotocopy tersebut.
4. “PIHAK PERTAMA” akan membayar tiap bulannya sebesar 500.000 setelah dipotong pajak.
5. “PIHAK PERTAMA” tidak dibenarkan memindahkan perjanjian sewa mesin fotocopy tersebut
kepada “PIHAK KETIGA” selama masa sewanya belum berakhir.
6. “PIHAK PERTAMA” wajib untuk merawat mesin fotocopy yang disewa tersebut selama masa
sewa berlaku, dan harus mengembalikan mesin tersebut dalam keadaan baik dan wajar kepada
“PIHAK KEDUA” apabila masa sewa telah berakhir.
7. Apabila terjadi perselisihan, maka kedua belah pihak sepakat akan melakukan musyawarah
untuk mencapai mufakat, dan bila tidak terjadi mufakat maka akan diselesaikan di pengadilan
negeri setempat.
8. Yang dimaksud force majeure adalah hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan perjanjian
kerjasama ini, yang terjadi di luar kekuasaan kedua belah pihak, seperti pemogokan umum,gempa
bumi, banjir, sabotase, hura-hara, kerusuhan, dan keadaan darurat yang secara resmidikeluarkan
oleh pemerintah.
9. Apabila terjadi force majeure, pihak kedua harus memberitahukan secara tertulis kepada pihak
pertama paling lambat 1 (satu) bulan setelah terjadi force majeure, dan untuk ini pihak kedua tidak
dikenakan kewajiban atau denda apapun

PEN U TU P
Surat perjanjian kerjasama ini di buat di Pondok Gede pada hari Sabtu tanggal Sembilan
bulan April tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua yang sama dengan diatas,Surat perjanjian ini
ditandatangani tanpa paksaan dari pihak manapun juga dan dibuat rangkap 2 (dua) dengan masing
masing rangkap dibubuhi meterai dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

Pondok Gede, 09 April 2022


Pihak Pertama Pihak Kedua

Muhammad Gufron Afdal Pratama

Anda mungkin juga menyukai