Anda di halaman 1dari 3

1.

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh penjuru dunia menyebabkan perubahan besar
di berbagai sektor, terutama sektor bisnis. Wabah penyakit menular tersebut berimbas
pada krisis ekonomi yang sulit diantisipasi. Bahkan, tak sedikit bisnis yang terpaksa
gulung tikar karena tak mampu bertahan dan melewati krisis di tahun 2020. Organisasi
sektor publik pun tidak lepas dari kerugian besar akibat pandemi. Namun, sebenarnya
implementasi manajemen risiko yang efektif dapat membantu bisnis komersial maupun
organisasi sektor publik melewati masa-masa sulit sehingga dapat bertahan dan
berkembang menjadi lebih kuat pasca pandemi.
Lima langkah plan risiko berikut ini dapat menghasilkan solusi yang sederhana tetapi
efektif untuk mempertahankan perusahaan di masa pandemi:
Langkah 1: Mengidentifikasi Risiko
Salah satu tantangan terbesar yang diakibatkan wabah covid-19 adalah dampaknya
terhadap setiap komunitas.
Langkah 2: Menganalisis Risiko
Keputusan yang harus dibuat hari ini mungkin saja berbeda dengan keputusan beberapa
waktu sebelumnya. Misalnya, ada sebuah komunitas yang anggotanya masih bebas dari
wabah Covid-Langkah 3: Mengevaluasi Risiko
Meskipun tingkat keparahan Covid-19 di tiap daerah berbeda-beda, Pemerintah serta
penanggung jawab manajemen risiko wajib melakukan evaluasi secara teratur. Pemetaan
risiko Covid-19 bisa dilakukan berdasarkan regional atau wilayah yang terpapar.
Langkah 4: Mengantisipasi Risiko
Tiga mitigasi risiko yang dilakukan sejak awal pandemi adalah physical distancing,
penutupan fasilitas umum untuk sementara waktu (terutama pusat perbelanjaan, sarana
hiburan, dan sekolah), dan pertemuan jarak jauh seperti Work From Home (WFH).
Langkah 5: Memantau dan Meninjau Risiko
Pemantauan wabah Covid-19 dalam lingkup komunitas kecil (misalnya kota atau
kabupaten) kini tidak dilakukan setiap hari. Padahal proses peninjauan harus dilakukan
secara rutin demi memperkecil risiko.
2. Options dan futures sering dianggap instrumen yang sama karena secara umum berperan
dalam hedging dan menggunakan sistem kontrak. Instrumen futures lebih mudah
dipahami daripada options. Trader cukup memilih komoditas yang ingin dibeli dan
menentukan arah tren, lalu menjaga posisi agar tidak margin call. Sedangkan di options,
Anda tidak hanya cukup melakukan hal-hal tersebut. Anda perlu berlomba dengan waktu
sebelum ia menggerus nilai premi.
Yang lebih baik kontrak future

3. Untuk mengatasi hal tersebut, para pemilik bisnis dan UMKM membutuhkan
manajemen risiko bisnis. Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi,
menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, berusaha menghindari, meminimalkan,
atau bahkan menghilangkan risiko yang tidak dapat diterima. Dalam hal ini risiko
berkaitan dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi ketidakpastian dalam
bisnis.

4. Tidak ada resiko kredit yang bisa diterima di perbankan tersebut dikarenakan Pertama,
penilaian kualitas kredit atau pembiayaan maupun penyediaan dana lain hanya
berdasarkan ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga untuk kredit sampai dengan
Rp10 miliar. Kedua, restrukturisasi dengan peningkatan kualitas kredit atau pembiayaan
menjadi lancar setelah direstrukturisasi. Ketentuan restrukturisasi ini dapat diterapkan
Bank tanpa batasan plafon kredit. Tetapi kabar baiknya, pemerintah dan OJK telah
melakukan pemantauan secara intensif kepada perbankan. Di sisi lain, kemampuan
perbankan untuk menganalisa risiko kredit saat ini sudah terbilang baik.

5. Contoh dari legal hazard, keputusan yang dibuat hakim dalam sidang pengadilan.
Contoh lain adalah perubahan tata-guna lahan.
Melakukan penilaian risiko korupsi yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengantisipasi dan menetapkan cara menangani risiko korupsi secara efektif dan efisien.
Penilaian risiko korupsi merupakan mekanisme yang digunakan perusahaan atau
organisasi untuk mengukur berbagai bentuk korupsi, baik di dalam maupun di luar
organisasi. Tujuannya agar peserta mampu menilai risiko korupsi dan mengidentifikasi
upaya mitigasi risiko korupsi secara mendetail, sistematis dan komprehensif berdasarkan
standar internasional, khususnya dalam lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan.

6. Yaitu dengan menggunakan Supply Chain Management sangat penting dilakukan untuk
memperlancar proses produksi dan proses pemasaran untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Agar pengendalian supply chain bisa efektif maka diperlukan adanya arus
informasi yang lancar dan rasa saling percaya antar bagian, baik itu
pemasok, perusahaan maupun konsumen.

7. Tidak memberitahu informasi pribadi kepada siapapun Agar tidak menjadi korban
penipuan bank, sebaiknya Anda benar-benar menjaga kerahasiaan informasi pribadi.
Jika ada yang meminta informasi pribadi Anda selain dari lembaga bank terpercaya,
hindari untuk menginformasikannya.
Memperbarui data pribadi secara berkala kepada bank Untuk menghindari penipuan
berupa adanya perubahan informasi data pribadi, sebaiknya Anda melakukan
pembaharuan secara berkala kepada pihak bank resmi. Agar kesempatan tersebut tidak
digunakan oleh penipu.
Tidak menggunakan Wi-Fi tempat umum ketika bertransaksi online Menggunakan Wifi
publik memiliki risiko tinggi dimana informasi pribadi yang ada di handphone dapat
bocor. Dikhawatirkan Wi-Fi publik telah diatur agar pelaku mampu mengakses
informasi pribadi hingga membobol rekening bank
Mengaktifkan fitur Two Factor Authentication Two-Factor Authentication (2FA)
merupakan sebuah otentikasi dua faktor atau melakukan verifikasi dua cara. Sebuah fitur
keamanan ganda yang dapat menjaga informasi pribadi secara online.

Anda mungkin juga menyukai