Anda di halaman 1dari 8

SOAL 1

Apa yang dimaksud dengan resiko pasar? Serta apa hubungannya resiko pasar dengan resiko
investasi pada manajemen resiko?
JAWABAN :

 Risiko pasar merupakan resiko yang muncul karena harga pasar bergerak dalam arah
yang merugikan organisasi.
 Hubungan resiko pasar dengan resiko investasi adalah bahwa resiko pasar ini merupakan
bagian dari resiko-resiko dari investasi yang sama halnya denga resiko suku bunga,
resiko inflasi, resiko likuiditas, resiko financial, resiko bisnis, resiko nilai tukar, dan lain-
lain.

SOAL 2
Jelaskan bentuk-bentuk resiko pasar? Bagaimana cara menanggulangi resiko pasar yang terjadi?
JAWABAN :
Risiko pasar secara umum ada 2 (dua) bentuk yaitu:
1. General market risk (risiko pasar secara umum) General market risk ini di alami oleh
seluruh perusahaan yang disebabkan oleh suatu kebijakan yang dilakukan oleh lembaga
terkait yang mana kebijakan tersebut mampu memberi pengaruh bagi seluruh sektor
bisnis.Contoh pada saat BI rate dinaikkan maka suku bunga kredit diperbankan akan
mengikuti kondisi tersebut yaitu turut menaikkan suku bunga kredit, terutama jika
perbankan tersebut menerapkan perhitungan bunga secara sliding rate. Perhitungan
berupa kredit secara sliding rate adalah hitungan pada pembebanan bunga terhadap nilai
pokok pinjaman akan mengalami penurunan dari setiap bulan ke bulan berikutnya, yang
mana ini disesuaikan dengan menurunnya besar nilai dari pokok pinjaman sebagai efek
dari adanya pembayaran cicilan pokok pinjaman yang dilakukan oleh seorang debitur.
2. Specific market risk ( risiko pasar secara spesifik) Specific market risk adalah suatu
bentuk risiko yang hanya dialami secara khusus padasatu sektor atau sebagian bisnis saja
tanpa bersifat menyeluruh. Contohnya :
a) Pengumuman yang dikeluarkan oleh suatu lembaga penilai dimana
lembaga penilai tersebut memiliki reputasi yang baik dan diakui oleh publik. Bahwa
mereka mengumumkan PT.XYZ memiliki kinerja yang rendah dan memiliki utang yang
besar serta laporan yang dipublikasikan selama ini kepada public tidak sesuai dengan
sebenarnya. Sehingga atas berita tersebut saham dan obligasi perusahaan tersebut
langsung jatuh. Dan jatuhnya saham serta obligasi perusahaan tersebut tidak diikuti oleh
perusahaan lain.
b) Salah satu perusahaan dimana pihak manajemen atau komisaris perusahaan terlibat tindak
kriminal yang luar biasa dan diekspose oleh berbagai media.Sehingga opini publik telah
terbentuk bahwa perusahaan tersebut tidak baik dan jelek
c) Produk yang dijual oleh perusahaan tersebut dianggap mengandung bahan
yang berbahaya atau bersifat haram. Contoh suatu produk makanan yang mengandung
lemak babi. Secara islam makanan yang mengandung lemak babi haram hukumnya.
Ketika hal itu diekspose oleh media massa baik cetak maupun elektronik akan
menyebabkan terjadinya penurunan drastic pada penjualan produk perusahaan yang
berpengaruh pada laba perusahaan.
 Resiko pasar ini tidak dapat dihindari tetapi dapat di minimalisir serta ditanggulangi
dampak yang terjadi. Dengan kata lain perusahaan harus siap menghadapi resiko
pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Perusahaan dapat menerapkan system
manajemen resiko yang terintergrasi serta mengelola resiko tersebut secara optimal.
Sehingga system manajemen resiko yang baik disuatu perusahaan dapat memberikan
dampak postif terhadap resiko yang dihadapi perusahaan tersebut.
1. Dihindari
Apabila risiko tsb msh dlm pertimbangan untuk di ambil.
2. Diterima dan dipertahankan
Apabila risiko ada di tingkat paling ekonomis
3. Dinaikkan, diturunkan, atau dihilangkan
Apabila risiko yg ada dikendalikan dan di kelola dengan baik atau melalui
pengoperasian strategi.
4. Dikurangi
Misal, risiko di netralisir sampai batas tertentu dg instrumen derivatif

SOAL 3
Aset dapat dibedakan berdasarkan kelasnya menjadi aset tidak bergerak dan aset bergerak.
Jelaskan risiko seperti apa yang mungkin dihadapi perusahaan terkait dengan asset tidak
bergerak maupun asset bergerak?
JAWABAN :
Ada beberapa jenis penyebab suatu aset menghadapi risiko. Penyebab pertama berupa
fisik. Penyebab fisik berkaitan dengan hal-hal atau kejadian-kejadian yang secara langsung
terkai dengan keadaam fisik. Misalnya, gempa bumi menyebabkan hancurnya bangunan.
Kebakaran menyebabkan hilangnya nilai suatu aset. Kecelakaan menyebabkan rusaknya atau
hilannya nilai kendaraan.
Penyebab kedua berupa social. Kerugian terjadi karena tindakan atau ulah
seseitaorang atau sekelompok orang. Termasuk di dalamnya adalah kerugian akibat
pencurian, perampokan dan penjarahan. Selain hal-hal tersbut, kelalaian dan kecerobohan
juga termasuk sebagai penyebab eksposur aset.
Penyebab ketiga berupa lingkungan. Lingkungan berkaitan dengan hal-hal di luar
fisik dan orang. Termasuk di dalamya adalah lingkungan politik, pemerintahan, ekonomi,
dan pasar. Termasuk lingkungan pasar antara lain pergerakan nilai tukar dan suku bunga.
Lingkungan ekonomi secara umum misalnya pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi.
Lingkungan peraturan misalnya berkaitan dengan perubahan perundang-undangan dan
peraturan penggunaan suatu kawasan utnuk tjuan tertentu.

SOAL 4
Dalam mengindentifikasi resiko yang mungkin dapat timbul pada asset sebuah perusahan, maka
identifikasi pada lingkungan apa saja yang harus di perhatikan dalam suatu perusahaan ?
JAWABAN :
1. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik berkaitan dengan kejadian-kejadian yang secara langsung berkaitan
dengan masalah fisik, seperti gempa bumi, banjir, topan, ketidakstabilan cuaca, dan
sejenisnya.
2. Lingkungan Operasional
Lingkungan operasional berkaitan dengan kondisi yang terjadi dalam operasi perusahaan
yang bisa memunculkan risiko. Yang termasuk dalam operasional antara lain sistem dan
prosedur kerja, pengguanaan teknologi, kapabilitas SDM, proses pengerjaan suatu produk,
dan sebagainya.
3. Lingkungan Sosial
Lingkungan social berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut manusia, baik manusia
internal maupun eksternal perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah kemungkinan
pencurian, kecerobohan kerja, kelalaian, hura-hura, dan sebagainya
4. Lingkungan Kenegaraan
Yang termasuk di dalamnya menyangkut kondisi politik, pemerintahan, dan hukum.
Lingkungan politik diindikasikan oleh kestabilan politik suatu Negara.
5. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi berkaitan dengan gejolak ekonomi dan faktor-faktornya, antara lain
pertumbuhan pendapatan, inflasi, tingkat pengangguran, dan sebagainya. Hal-hal tersebut
dapat mendorong perubahan nilai suatu asset.
SOAL 5
Cara menanggulangi risiko kredit corporate ? dan sertakan pengukuran dan penilaiannya.
JAWABAN :

 Menanggulangi
1. Persyaratan Kembali (Restructuring)

Kredit yang resmi biasanya berhubungan langsung dengan pihak bank sebagai penyedia layanan
kredit. Oleh karena itu, segala kondisi yang menyebabkan kredit macet perlu sepengetahuan dari
bank yang bersangkutan. Anda bisa datang kepada bank untuk meminta persyaratan kembali.
Maka, bank akan menaksir beberapa kemungkinan yang sesusai dengan keadaan Anda sehingga
kredit bisa diatur ulang.

2. Penjadwalan Kembali (Rescheduling)

Kredit macet pada umumnya terjad karena ketidakmampuan konsumen untuk membanyar dalam
tenggang waktu tertentu. Biasanya sudah ada peringatan sebelum kredit macet ini terjadi. Jika
sudah sampai peringatan terakhir tetapi sang konsumen masih belum dapat membayar kreditnya,
dia bisa mengajukan penjadwalan kembali. Hal ini memuat penambahan waktu pembayaran yang
mampu dilakukan oleh konsumen.

3. Menambah fasilitas kredit

Kredit merupakan fasilitas terbaik saat ini. Anda bisa menggunakan barang secara langsung tanpa
harus membayar lunas dalam hari itu juga. Namun, jika kredit masih belum mampu untuk
dibayar, maka seorang konsumen bisa berkonsultasi kepada bank dan meminta untuk ditambah
fasilitas kredit. Contohnya dengan membagi pembayaran lebih kecil sehingga tidak memberatkan
konsumen.

4. Mengonversi tunggakan menjadi pokok kredit baru

Kredit yang berkepanjangan berpotensi untuk menimbulkan bunga pembayaran. Hal tersebut yang
membuat orang semakin malas dan tidak mampu mengeluarkan uang untuk membayar kreditnya.
Jika Anda di posisi yang demikian, maka cobalah untuk datang kepada bank dan meminta
konversi tunggakan. Hal ini akan membuat Anda bisa membayar kredit dan membayar bunganya
di belakang sehingga tidak berat.

5. Pembebasan bunga kepada debitur

Jika cara yang di atas mewajibkan seseorang membayar bunga kreditnya, maka cara yang ini
berbeda. Biasanya bank akan menghapuskan bunga yang dimiliki oleh konsumen. Konsumen
hanya diwajibkan untuk membayar sisa pinjaman pokok. Hanya saja hal ini harus melalui proses
yang panjang dan memastikan bahwa konsumen yang akan dikenai fasilitas ini memang tidak
mampu secara finansial.

6. Melakukan prinsip peminjaman yang tekun


Pada dasarnya pinjaman ditujukan bukan semakin memberatkan orang yang menggunakan sebuah
barang. Oleh karena itu, yang Anda perlukan hanyalah melakukan prinsip peminjaman dengan
tekun, yaitu membayarkan kredit tepat pada waktunya. Maka hutang yang ada tidak akan
menumpuk dan Anda tidak keberatan untuk membayarkan sisanya.

7. Menjaminkan barang gadai

Jika Anda benar-benar tidak memiliki uang yang tersisa untuk melakukan pembayaran, maka
Anda bisa mengatasinya dengan dengan menggadaikan barang yang memiliki taksiran yang sama.
Sebab, ketika barang tersebut digadaikan, Anda tidak perlu repot untuk memikirkan bagaimana
cara melunasi. Sebab, barang gadai yang tidak dapat dilunasi akan tersita secara langsung oleh
pegadaian.

8. Bermain dengan collector

Saran ini adalah untuk para pelaku usaha yang menjalankan sistem kredit. Maksudnya adalah
seorang collector yang mau selalu mengingatkan kondisi konsumen. Tidak perlu menggunakan
kekerasan, hanya butuh mengigatkan setiap saat dengan datang ke rumah atau via telepon. Siapa
tahu konsumen yang dihadapi sebenarnya lupa kapan harus membayar kreditnya.

9. Memperketat taksiran ulang

Bagi pelaku usaha juga penting untuk menjalankan sistem ini. Hal ini berfungsi agar tidak
mempermudah orang yang sulit dalam pelunasan untuk melakukan sejumlah pembayaran. Selain
itu, taksiran juga dapat difasilitasi dengan mempertanyakan berapa barang yang telah masuk
kredit, yang dapat menjadi pertimbangan pelaku usaha.

10. Meluangkan sejumlah uang khusus untuk pembayaran kredit

Sebuah kegiatan yang jarang disadari oleh sebagian orang adalah meluangkan sejumlah uang. Hal
ini akan mempermudah setiap debitur dalam melunasi hutangnya setiap bulan. Luangkan uang
sesuai gaji yang Anda terima, jika di awal, maka bayarlah di awal, demikian juga ketika menerima
gaji di akhir bulan.

 Penilaian
1. PENILAIAN KUALITATIF DALAM ANALISIS RISIKO KREDIT
Dalam dunia perbankan, analisis kredit sering menggunakan kerangka 3R dan 5C digunakan
dalam menganalisis kemampuan melunasi kewajiban dari calon nasabah bank, namun bisa juga
dipakai untuk menganalisis risiko kredit perusahaan.

Pedoman 3R bisa dijelaskan sebagai berikut:


1. Returns
Returns berkaitan dengan hasil yang diperoleh dari penggunaan kredit yang diminta,
apakah kredit tersebut bisa menghasilkan return (pendapatan) yang memadai untuk
melunasi hutang dan bunganya.
2. Repayment capacity
Repayment capacity berkaitan dengankemampuan perusahaan mengembalikan pinjaman
dan bunganya pada saat pembayaran tersebut jatuh tempo.
3. Risk-bearing ability
Risk-bearing abilityberkaitan dengankemampuan perusahaan menanggung risiko
kegagalan atau ketidakpastian yang berkaitan dengan penggunaan kredit. Jaminan
merupakan hal yang perlu dipertimbangkan oleh kreditur dalam kaitannya dengan Risk-
bearing ability.

Sedangkan pedoman 5C berkaitan dengan karakteristik adalah:


1. Character
Menunjukkan kemauan peminjam (debitur) untuk memenuhi kewajibannya. Kemauan
tersebut lebih berkaitan dengan sifat dan watak peminjam.
2. Capacity
Kemampuan peminjam untuk melunaasi kewajiban hutangnya, melalui pengelolaan
perusahaannya dengan efektif dan efisien.
3. Capital
Posisi keuangan perusahaan (peminjam) secara keseluruhan. Kondisi keuangan bisa
dilihat melalui analisis keuangan, seperti analisis rasio. Dalam hal ini, bank atau lembaga
keuangan harus memperhatikan komposisi utang dengan modal sendiri.
4. Collateral
Aset yang dijaminkan untuk suatu pinjaman. Lembaga keuangan bias meminta jaminan
yang nilainya melebihi jumlah pinjaman
5. Conditions
Sejauh mana kondisi perekonomian akan mempengaruhi kemampuan mengembalikan
pinjaman. Jika kondisi perekonomian memburuk, maka kemungkinan perusahaan
mengalami kesulitan keuangan akan semakin tinggi, yang membuat kemungkinan
perusahaan mengalami kesulitan melunasi pinjaman, juga semakin tinggi.

2. PENILAIAN KUANTITATIF : RATING dan ANALISI DISKRIMINAN


Selain penilaian kualitatif untuk rasio kredit, kita juga bisa menggunakan analisis kuantitatif
untuk mengukur risiko kredit. Bagian berikut ini menyajikan analisis risiko kredit yang bersifat
kuantitatif.

3.1. Rating Perusahaan


Perusahaan atau bahkan negara seperti Indonesia, yang akan menerbitkan surat utang,
baik jangka panjang (obligasi) atau jangka pendek (commercial paper), biasanya akan di-
rating oleh perusahaan pe-rating. Ratingtersebut menunjukan tingkat risiko perusahaan. Melalui
rating tersebut, calon pembeli obligasi diharapkan memperoleh gambaran mengenai risiko
perusahaan yang akan menerbitkan surat utang tersebut. Perusahaan tidak harus memperoleh
rating tersebut (kecuali kalau disyaratkan), dan ketika rating tersebut sudah jadi, perusahaan
mempunyai opsi (hak) untuk tidak mempublikasikan rating tersebut. Tetapi risikonya adalah
calon pembeli surat utang tidak akan percaya terhadap perusahaan yang tidak mempunyai
rating. Perhatikan rating biasanya dilakukan oleh perusahaan yang akan menjual surat utang,
tidak untuk perusahaan yang akan menjual sahamnya ke public. Pemegang saham, karena akan
menjadi pemilik, diasumsikan sudah melakukan analisis sendiri mengenai risiko dan prospek
perusahaan yang sahamnya akan dibeli.

SOAL 6
Contoh yang relevan untuk masing-masing penilaian risiko? Contoh transfer risiko = asuransi
JAWABAN

Ada beberapa cara menilai eksposur pada asset berwujud , antara lain adalah penilain melalui
nilai buku dan nilai pasar. Jelaskan tentang penilain nilai buku dan nilai pasar tersebut?
JAWABAN :
1. Nilai Buku
Nilai buku merupakan nilai asset sesuai dengan yang tercantum dalam laporan
keuangan. Nilai eksposur mesin, misalnya, sebesar nilai buku yang tertera dalam neraca
perusahaan. Demikian juga dengan nilai tanah, gedung dan asset lainnya.
Penilaian seperti ini merupakan cara yang paling mudah, tetapi paling tidak akurat.
Mengapa? Nilai buku tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya. Misalnya, perusahaan
membeli sebidang tanah dengan luas 1 hektar, 20 tahun yang lalu dengan harga Rp 10.000,-
per m2, maka nilainya sebesar Rp 200 juta. Nilai tersebut tidak mencerminkan eksposur yang
sebenarnya karena nilai tanah sudah berubah selama 20 tahun yang lalu.
2. Nilai Pasar
Untuk mengoreksi ketidak akuratan penggunaan nilai buku, perusahaan dapat
menggunakan nilai pasar. Nilai ini mencerminkan kekayaan yang sesungguhnya. Artinya,
jika perusahaan menjual asset yang bersangkutan saat ini, sejumlah nilai tersebut lah uang
yang akan diterima perusahaan.
Namun, data pasar terbatas. Tidak semua asset memiliki data atau harga pasarnya.
Nilai pasar akan tersedia di pasar kalau harta yang bersangkutan pernah diperdagangkan
dalam waktu yang belum terlalu lama. Atau paling tidak ada asset yang sejenis yang
diperdagangkan akhir-akhir ini. Ketiadaan transaksi tersebut menyulitkan analisis
berdasarkan data pasar.

Anda mungkin juga menyukai