Anda di halaman 1dari 7

Nama : Lewi

Nim : 19.33.0443

Mata Kuliah : Manajemen Resiko

Tugas : UTS

Dosen Pengamu : DRA Rosnani MM

JAWABAN UTS

1. Manajemen Resiko Bagi Sebuah Bisnis

Manajemen resiko adalah proses untuk mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi,


mengendalikan,serta berusaha untuk menekan sebanyak mungkin atau bahkan
menghilangkan resiko yang dihadapi oleh pemilik usaha. Manajemen resiko diterapkan oleh
para pengusaha untuk mencegah terjadinya kerugian yang merugikan perusahaan.

Manajemen resiko sangat penting diterapkan oleh seorang pengusaha untuk menghadapi
dunia yang penuh dengan kemungkinan dan ketidakpastian iklim bisnis yang sangat dinamis.
Setiap organisasi atau bisnis tidak mungkin bisa menghindari berbagai dinamika dan masalah
bisnis.

Tidak ada satupun bisnis yang bebas dari ketidakpastian dan masalah. Entah yang bersifat
teknis maupun tidak teknis. Karena itu, pengusaha harus siap menghadapi berbagai tantangan
dan dinamika yang menghadang. Manajemen resiko inilah yang menjadi alat pertahanan bagi
pemilik bisnis dari berbagai serangan masalah yang mereka hadapi.

 Tujuan Manajemen Resiko

Manajemen resiko memiliki beberapa tujuan penting yang menunjang agar sebuah
perusahaan mampu bertahan serta mencapai tujuan atau visi-misinya. Setidaknya ada 4 tujuan
manajemen resiko sebagai berikut:

 1. Melindungi Perusahaan

Seperti yang dibahas sebelumnya, konsep manajemen resiko muncul untuk melindungi
sebuah bisnis agar bisa bertahan dari berbagai tantangan dan masalah yang harus dihadapi
setiap perusahaan. Setiap tantangan dan masalah bisnis dapat memberikan dampak dengan
tingkatan yang berbeda-beda, mulai dari rendah hingga yang tinggi seperti pandemi corona
ini.

Untuk menekan resiko yang harus diterima perusahaan, dibuatlah manajemen resiko ini.
Sehingga, kerugian atau resiko yang harus ditanggung perusahaan bisa diminimalisir hingga
serendah mungkin. Bahkan, pengusah dapat menetapkan sampai sebesar apa resiko yang
dapat mereka toleransi.

 2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja

Adanya manajemen resiko akan sangat memudahkan pemilik usaha untuk membuat kerangka
kerja perusahaan. Adanya tujuan manajemen resiko menjadi asumsi bagi pemilik usaha atau
manajemen untuk sistem kerja yang efektif dan efisien.

Sebagai contoh, adanya manajemen resiko membuat pemilik usaha menciptakan SOP yang
sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya financial lost. Pengusaha juga bisa membuat
sanksi-sanksi bila terjadi kondisi yang merugikan perusahaan.

3. Meningkatkan Kinerja Bisnis

Adanya manajemen resiko secara otomatis akan mendorong pemilik usaha, atau manajemen
yang telah diberikan kewenangan untuk bertindah proaktif untuk mengurangi potensi
terjadinya resiko.

Dengan sistem kontrol yang terus berjalan, manajemen akan sangat mudah menemukan
masalah-masalah di lapangan, yang kedepanya dapat menjadi bahan evaluasi serta perbaikan
secara terus menerus. Kondisi tersebut akan mendorong kinerja perusahaan untuk semakin
efektif dan efisien. Secara tidak langsung, daya saing perusahaan juga akan semakin kuat.

4. Sebagai Pengingat

Manajemen resiko juga bisa menjadi pengingat bagi setiap elemen bisnis agar berhati-hati
setiap kali menjalankan pekerjaanya. Kehati-hatian ini akan mengurangi resiko kesalahan
proses kerja yang bisa berdampak pada kerugian baik secara waktu, tenaga, ataupun finansial.

 Jenis-Jenis Manajemen Risiko


Dalam perkembanganya, penerapan manajamen resiko dilapangan bisnis bisa saja berbeda-
beda antar satu perusahaan dengan perusahaan lainya. Berdasarkan jenisnya, manajemen
resiko bisa dibagi menjadi 4 sebagai berikut:

1. Manajemen Risiko Operasional

Manajemen resiko oprasional muncul sebagai tindakan preventif terjadinya kesalahan proses
kerja. Manajemen resiko oprasional biasanya dilengkapi dengan sanksi untuk mencegah
empat faktor penyebab resiko dalam proses kerja. Empat faktor tersebut adalah proses,
sistem, manusia, serta kejadian eksternal.

Contoh kegagalan yang dimaksud adalah seperti human error, kerusakan mesin, kegagalan
sistem jaringan, force majeur, ataupun aksi massa.

 2. Manajemen Resiko Hazard

Adalah manajemen resiko yang muncul karena adanya resiko yang berpotensi bisa
mengakibatkan kerugian bisnis maupun kerusakan. Ada tiga macam hazard yang menjadi
perhatian manajemen resiko yaitu:

1. Legal hazard, seperti pelanggaran SOP / aturan perusahaan yang


mengakibatkan financial lost.

2. Physical hazard, seperti berkurangnya jumlah produksi karena adanya mesin produksi
yang rusak karena sudah tua.

3. Moral hazard, seperti kecelakaan kerja karena kurangnya K3LH perusahaan.

3. Manajemen Resiko Finansial

Adalah pengawasan resiko yang bertujuan untuk melindungi hak milik, keuntungan, dan
ekuitas perusahaan. Untuk menjalankan manajemen resiko finansial, kedudukan akuntan atau
bagian lain yang bertanggungjawab pada keuangan sangat penting untuk mempertimbangkan
resiko-resiko keuangan seperti resiko likuiditas, resiko kredit, resiko pajak, resiko akuntansi,
resiko regulasi, diskontunuitas pasar, dan lain sebagainya.

 4. Manajemen Resiko Strategis

Manajemen resiko strategis bertujuan untuk mencegah timbulnya resiko-resiko yang dapat
mengurangi kemampuan pemilik bisnis atau manajemen untuk menjalankan strategi yang
telah direncanakan. Beberapa faktor resiko tersebut adalah seperti resiko oprasi, resiko asset
impairment, ataupun resiko kompetitif.

JAWABAN NO 2

2. Risiko investasi dianggap punya hubungan positif dengan return atau tingkat keuntungan.
Semakin tinggi potensi keuntungan investasi, maka semakin tinggi risiko investasi
tersebut. .Risiko ini sering disebut risiko pasar (market risk).

JAWABAN NO 3

3. Semua memiliko risiko investasi menurut saya contoh Bagaimana membantu mengelola
risiko investasi kamu? Strategi investasi untuk berinvestasi dalam jumlah kecil secara
otomatis, ini melindungi investasi dan uang kamu dari risiko dan emosi. Jika harga naik,
kamu membeli lebih sedikit dan jika harga turun, kamu membeli lebih banyak dari biasanya.
Studi menunjukkan bahwa kerugian dua kali lebih kuat, secara psikologis, daripada
keuntungan, membuat jenis pola pikir investasi ini lebih mungkin untuk membuat kesalahan
dengan menjual kepemilikan yang tidak perlu dan beralih ke uang tunai di pasar bawah.”

JAWABAN NO 4

4. 1. Risiko bunga

Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul karena nilai relatif aset berbunga, seperti
pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga. Risiko ini bisa
diartikan sebagai risiko yang diakibatkan adanya perubahan suku bunga yang ada di pasar
sehingga akan mempengaruhi pendapatan investasi. Secara umum, jika suku bunga
meningkat, harga obligasi akan turun, demikian juga sebaliknya.

2. Risiko pasar

Risko pasar ini adalah risiko fluktuasi atau naik turunnya nilai aset yang disebabkan oleh
perubahan sentimen pasar keuangan (seperti saham dan obligasi) yang sering disebut juga
dengan risiko sistematik ( systematic risk), artinya risiko ini tidak bisa dihindari dan pasti
akan selalu dialami oleh investor.
Hal ini bahkan bisa membuat investor mengalami penurunan atas pokok investasinya
(capital loss). Perubahan ini bisa dikarenakan beberapa hal seperti adanya resesi ekonomi,
isu, kerusuhan, spekulasi termasuk juga perubahan politik. Meski demikian, Anda tidak perlu
panik dan langsung mencairkan dana investasi saat menghadapi fluktuasi pasar. Sebab,
penurunan atau peningkatan aset seperti ini tidak terjadi secara terus-menerus.

3. Resiko Nilai Tukar

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang
dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur
Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan pinjaman bank.

Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan melakukan konversi utang
mata uang asing ke Rupiah.

Perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi
operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan
dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur
dalam mata uang asing Perusahaan tersebut jumlahnya tidak material.

JAWABAN NO 5

5. A. Risiko Pasar Risiko pasar muncul karena harga pasar bergerak dalam arah yang
merugikan organisasi.Misal, suatu perusahaan mempunyai portofolio sekuritas saham yang
dibeli dengan harga Rp 1 miliar.Misalkan harga saham jatuh, sehingga nilai pasar saham
tersebut turun menjadi Rp 800 juta.Perusahaan tersebut mengalami kerugian karena nilai
portofolio sahamnya turun sebesar Rp 200 juta.Kerugian tersebut disebabkan karena harga
saham bergerak kearah yang kurang menguntungkan (dalam hal ini turun).

Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang disebabkan
oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali perusahaan.Risiko pasar sering
disebut juga sebagai risio yang menyeluruh, karena sifat umumnya adalah bersifat
menyeluruh dan di alami oleh seluruh perusahaan. Contohnya krisis ekonomi dunia tahun
1930-an, krisis ekonomi Indonesia 1997 dan 1998, coupd’tat yang terjadi di Filipina pada
saat presiden Marcos di ambil alih oleh kekuatan People Power hingga Corazon Aquino
menjadi presiden, Amerika Serikat pada kasus Subrime Mortgage 2007, Thailand pada saat
Bank Sentral Thailand melakukan devaluasi Bath yang menyebabkan terjadinya kegoncangan
pada ekonomi Thailand secara keseluruhan, perang Teluk yang menyebabkan beberapa
Negara di kawasan Timur Tengah seperti Irak dan Kuwait mengalami kegoncangan
ekonomi, dan berbagai kasus yang menyeluruh lainnya.

JAWABAN NO 6

6.  MENGAPA PERLU DILAKUKAN PENGAWASAN KETAT

Pentingnya pengawasan dalam manajemen dibutuhkan dalam sebuah usaha karena kita harus
memastikan bahwa semua pekerjaan  dapat diselesaikan sesuai dengan apa yang kita
inginkan. Manajemen pengawasan untuk Aparatur Sipil Negeri sesuai dengan Pasal 15
Undang-Undang No.5 Tahun 2014 dan Pasal 51 Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 2017
menjelaskan bahwa yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap pengawasan
pegawai adalah jabatan pengawas sebagaimana bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana yang meliputi pelayanan publik, administrasi
pemerintahan, dan pembangunan.

Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah proses dimana seorang pemimpin


mempengaruhi dan memberikan contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Pemimpin yang baik bukan dilihat dari seberapa banyak orang yang menjadi
pengikutnya, bukan juga dilihat dari seberapa lama ia memimpin. Pemimpin yang baik dilihat
dari seberapa banyak ia mampu menciptakan sosok pemimpin yang baru.

JAWABAN NO 7

7. Karena perekonomian tidak lagi tertutup dan terisolasi (untuk globalisasi) dan tidak dapat
dikontrol dan direkayasa (untuk liberalisasi) seperti pada masa pra-globalisasi dan pra-
liberalisasi. Ini bukan berarti globalisasi dan liberalisasi tidak baik, karena meskipun
resikonya meningkat, keuntungan yang dapat diperoleh juga meningkat (apabila kita bijak
dalam menyikapi globalisasi dan liberalisasi).

Jawaban no 8

8. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompetitif pada saat sekarang,
perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak yang sangat besar terhadap daya
saing perusahaan. Agar perusahaan dapat bersaing, perusahaan secara terus-menerus harus
mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi informasi. Salah satu keunggulan daya
saing perusahaan menggunakan kriteria ekonomi dengan ukuran efektivitas, efisiensi dan
produktivitas. Tujuan penerapan teknologi informasi bagi perusahaan adalah untuk
mendapatkan rantai nilai dari teknologi informasi yang bermanfaat dalam semua aspek bisnis
yang berorientasi kepada peningkatan efektivitas, efisiensi dan produktivitas karyawan dan
perusahaan untuk mendapatkan margin yang telah ditargetkan dengan resiko dan biaya yang
siminimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai