Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN STUDI KASUS

KASUS I

Salah satu oknum pegawai sebuah Bank A melakukan kerjasama ilegal


dengan manajer keuangan dari Bank A itu sendiri dengan cara oknum pegawai
tersebut melakukan penarikan uang dari giro salah satu nasabah AB dengan cara
dia memalsukan tanda tangan nasabah yang sebelumnya sudah ada di Bank A
bahwa sesuai procedure otoritas cek harus ditandatangani oleh 2 orang namun yang
terjadi tanda tangan hanya 1 org dan diduga dipalsukan karena stempel berbeda
dengan aslinya, kejadian tersebut sudah berulang kali terjadi dengan kerugian
angka yang cukup besar.

Pertanyaan :

1. Coba saudara identifikasi risiko apa yang terkait dengan kerugian pada kasus
tersebut
2. Apakah kerugian yang terjadi termasuk kerugian finansial atau kerugian
likuiditas atau kedua-duanya.
3. Langkah-langkah apa saja yang saudara sarankan untuk mengatasi kasus
tersebut

KASUS 2.

Bermula ketika PT. Bank A memberikan kredit sebesar 145 M kepada PT B


kemudian PT B menggunakan kredit tersebut bukan diperuntukan untuk tujuan
semula akan tetapi disalurkan untuk kegiatan finansial lainnya. Akibatnya PT.
Bank A mengalami kredit macet karena PT B tidak mampu membayar
kewajibannya. Selanjutnya menajemen PT. Bank diminta pertanggung
pertanggung jawabannya oleh para pemegang saham untuk melakukan penagihan
sampai berhasil lunas. Terjadinya kasus diatas menimbulkan pertanyaan :

1. Sejauh mana peran pengawasan Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan


Dewan Audit Intern serta OJK dalam hal mengawasi kredit tersebut sampai
terjadinya “ fraud “ kredit macet tersebut.
2. Bagaimana system pengelolaan pengawasan untukmengatasi aktivitas
pengelolaan yang baik ? apakah sudah ada mekanisme SOP ( Standar
Operasional Prosedure ) dengan baik jika membaca dari prolog kasus diatas
dimana penggunaan kredit tidak sesuai dengan peruntukannya.
3. Apakah menurut saudara perlu diminta laporan keuangan rutin dari
perusahaan PT B untuk bisa memonitor lebih awal kalau keuangan yang
sumber dananya dari kredit digunakan untuk hal lain?
4. Apakah dari kasus ini ada unsur rekayasa ?
5. Apakah direksi dan Pemegang saham tidak bersifat indefenden dalam hal
memutuskan pemberian kredit ini?

KASUS 3

PT. Maju Berjaya ( MB ) merupakan sebuah perusahan keluarga yang bergerak


dalam bidang produksi suku cadang peralatan elektronikdan alat-alat rumah tangga
yang berdiri sejak tahun 1985. Sebagai pemasok terbesar alat rumah tangga di
Asia sehigga perusahaan ini dinayatakan perusahaan elektronik terbaik selama 10
tahun terakhir. Perusahaan sudah memperluas wilayah distribusinya hamper
seluruh pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Agar perusahaan tetap menjadi
pemasok yang andal tentu perusahaan memiliki strategi- strategi tertentu untuk
mempertahankan baik mutu dan kualitas produk yang dihasilkan serta layanan
terbaik, jika tidak maka perusahaan ini akan mendapat saingan dengan perusahaan
lain yang menghasilkan produk yang sama dan risiko lainya adalah omset menurut,

Langkah-langkah apa saja yang perlu dipersiapkan manajemen perusahaan agar


perusahaan ini tetap menjadi yang terbaik.

Selamat menjawab

Anda mungkin juga menyukai