Anda di halaman 1dari 11

JURNAL

ANALISIS KEUANGAN

(STUDI KASUS DI INDUSTRI PENGOLAHAN COKELAT BUMDes


“MOTOTOMPIAAN” DESA POYUYANAN KECAMATAN PASSI BARAT
KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW)

RAHMAWATI ALHABSYI

110 314 002

Dosen Pembimbing :

1. Dr. Ir. Paulus A. Pangemanan., MS


2. Ir. Eyverson Ruauw., MS

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS PERTANIAN

MANADO

2015
ABSTRAK

Analisis keuangan (studi kasus di industri pengolahan cokelat BUMDes Mototompiaan desa
poyuyanan kecamatan passi barat kabupaten bolaang mongondow)

Rahmawati Alhabsyi/ 110314002

Paulus A. Pangemanan
Eyverson Ruauw

Analisis laporan keuangan cara untuk mengetahui kinerja perusahaan pada periode
tertentu. Salah satu metode analisis yang di gunakan adalah analisis rasio. Analisis rasio ini
mengungkap unsur-unsur dalam laporan keuangan. Angka dari analisis ini dapat
menunjukkan aktivitas perusahaan dalam dalam keadaan menguntungkan atau tidak. Untuk
mengukur hasil akhir beroperasinya sebuah perusahaan dapat menggunakan rasio
profitabilitas, dari nilai rasio ini dapat di ketahui kekuatan dan kelemahan yang di miliki oleh
pengusaha (businessman). Rasio tersebut dapat memberikan indikasi apakah perusahaan
memiliki kas yang cukup untuk kewajiban finasialnya atau tidak cukup.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan industri dengan
menggunakan Ratio Profitabilitas dan tingkat keuntungan dari industri pengolahan cokelat
BUMDes “Mototompiaan”.
Ratio Profitabilitas untuk hasil pengukuran Gross profit margin menunjukkan bahwa
pada tahun pada tahun 2013 dan 2014 hasilnnya di atas rata-rata industri. Artinya
perusahaan ini dalam keadaan baik. Tetapi untuk hasil pengukuran Net Profit margin, ROI
dan ROE, menunjukkan bahwa pada tahun 2013 dan 2014 hasilnya di bawah rata-rata
industri. Artinya industri ini tidak efektif dalam mendapatkan keuntungan karena proses
produksinya hanya tergantung pada permintaan atau produksinya tidak secara kontinyu atau
kondisi keuangannya dalam keadaan tidak baik.

Kata Kunci : Analisis Keauangan, Rasio Profitabilitas


ABSTRACT

Financial statement analysis method to determine the performance of companies in a


particular period. One of the methods of analysis used are ratio analysis. The analysis
reveals the ratio of the elements in the financial statements. Figures from this analysis can
show the activity of the company in the state is profitable or not. To measure the final results
of the operation of a company can use the profitability ratio, of the value of this ratio can be
in the know the strengths and weaknesses which is owned by businessman (businessman). The
ratio may provide an indication of whether the company has sufficient cash to liabilities
finasialnya or not enough. The purpose of this study was to determine the financial condition
of the industry by using the Ratio Profitability and profitability of the chocolate
manufacturing industry BUMDes "Mototompiaan".
Profitability Ratio of Gross profit margin measurement results show that in the year
2013 and 2014 hasilnnya above the industry average. This means that the company is in good
condition. But for the measurement results Net profit margins, ROI and ROE, shows that in
the year 2013 and 2014 results are below the industry average. This means that the industry
is not effective in getting benefits because the production process is only dependent on
demand or production is not continuous or financial condition of the state is not good.

Keywords : Analysis Of The Financial, Ratio Profitabiliy


PENDAHULUAN
Latar Belakang “mototompiaan”. Industri ini didirikan
Indonesia adalah negara agraris yang pada tahun 2009 oleh PT PLN yang
banyak bergantung pada aktivitas dan hasil berkerja sama dengan Lembaga
pertanian. Berdasarkan bidang usaha, Pengembangan Teknologi Pedesaan
sektor pertanian di bagia atas sub sektor (LPTP) Manado. Sebagai pusat pelatihan,
tanaman pangan/palawija, holtikultura, pengembangan, dan produksi coklat,
perkebunan, jasa pertanian, perikanan, Industri pengolahan ini dibangun untuk
kehutanan (Reijntjes, 2003). Sektor ini memberdayakan dan meningkatkan taraf
mampu menyediakan lapangan kerja, hidup masyarakat setempat. Terlebih,
memasok pangan, dan merupakan salah komoditas coklat di daerah ini merupakan
satu sumber pendapatan negara. salah satu komoditas unggulan Sulawesi
Agroindustri hasil pertanian adalah Utara.
pintu untuk sektor pertanian. Karena sektor Perumusan Masalah
pertanian menghasilkan bahan mentah
yang pada gilirannya harus di olah oleh Berdasarkan latar belakang yang ada maka
industri menjadi barang setengah jadi atau yang menjadi permasalahan dalam
barang jadi dan sebaliknya sektor industri penelitian ini adalah bagaimana kondisi
di harapkan mampu mengahsilkan sendiri keuangan industri pengolahan cokelat
berbagai macam sarana produksi yang BUMDes “Mototompiaan” ?
sangat di perlukan oleh industri Tujuan dan Manfaat Penelitian
pengolahan pertanian.efek agroindustri Tujuan utama dari penelitian ini
mampu mentranformasikan produk primer adalah untuk mengetahui kondisi keuangan
ke produk olahan sekaligus budaya kerja industri pengolahan cokelat BUMDes
bernilai tambah rendah menjadi budaya “Mototompiaan”.Manfaat dari penelitian
kerja industrial moderen ynag menciptakan ini Bagi perusahaan memberikan masukan-
nilai tinggi (Suriana, 2005). masukan atau sumbangan pikiran yang
Desa Poyuyanan Kecamatan passi berguna untuk lebih meningkatkan
barat terdapat suatu industri pengolahan efisiensi dan sebagai bahan pertimbangan
coklat yang merupakan Usaha yang dalam mengelola keuangan perusahaan
dikelola Oleh desa yang disebut dengan Bagi penulis yaitu menambah
Badan Usaha Milik Desa (BumDes) pengetahuan dan sebagai alat ukur
kemampuan teori yang diperoleh dari
perkuliahan maupun dari literatur yang ada
dalam penerapannya dengan masalah yang dihadapi.
Bagi pihak lain yaitu memberikan yaitu sejumlah jenis bahan-
informasi sebagai referensi bagi pembaca bahan yang di gunakan dalam
maupun peneliti dalam melakukan menghasilkan produk cokelat
penelitian dengan topik permasalahan yang (Rp/Tahun)
berkaitan dengan analisis keuangan. 2. Neraca yaitu Laporan Keungan
yang disusun dalam satu periode
METODE PENELITIAN setahun (Rp/Tahun)
Tempat Dan Waktu Penelitian 3. Laporan Laba Rugi yaitu
Tempat Penelitian dilaksanakan di laporan yang menunjukan
desa poyuyanan kecamatan passi barat jumlah pendapatan dan biaya
pada Industri Pengolahan Coklat BumDes yang dikeluarkan dalam setahun
“Mototompiaan”. Kegiatan Penelitian ini (Rp/Tahun)
dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan 4. Volume produksi adalah
Januari 2015 sampai juni 2015 mulai dari banyaknya produksi yang
persiapan usulan penelitian sampai ujian dihasilkan dalam setahun
skripsi. (bungkus/Tahun)
Metode Pengumpulan Data 5. Harga adalah harga jual Coklat
Dalam penelitian ini data yang (Rp/Bungkus)
digunakan ialah data primer dan data 6. Jumlah Tenaga kerja yang
sekunder. Data primer yang digunakan digunakan dalam kegiatan
berupa hasil wawancara lansung dengan produksi setahun (orang/Tahun)
pihak manajemen atau menejer industri 7. Biaya produski yaitu biaya yang
pengolahan coklat “Mototompiaan”. telah dikeluarkan selama
Sedangkan data sekunder yang digunakan produksi
dalam penelitian ini adalah dokumen a. Biaya tetap
perusahaan dan data-data lainnya yang
berupa laporan keuangan.
Konsep Pengukuran Variabel
Variabel yang di ukur dalam
penelitian ini adalah :
1. Modal yaitu berupa modal tetap
(peralatan-peralatan yang
digunakan), modal tidak tetap
1) Gji pegawai (Rp/Tahun)
2) Penyusutan peralatan (Rp/Tahun)
3) Beban hutang (Rp/Tahun)
4) Beban telepon dan listrik (Rp/Tahun)
b. Biaya tidak tetap Dimana :
1) Bahan Baku (Rp/Tahun) EAIT = Laba Bersih
2) Pengemasan dan setelah dikurangi
pemasaran (Rp/Tahun) bunga dan pajak
Metode Analisis Data Penjuala = Besarnya
Analisis yang digunakan merupakan penjualan setiap tahun
analisis deskriptif dan data yang disajikan c) Return onInvesment (ROI)
dalam bentuk laporan keuangan neraca dan
ROI =
laporan laba rugi.
Profitabilitasmerupakan Dimana :

perbandingan antara laba sebelum pajak EAIT = Laba Bersih setelah

dengan modal rata-rata yang digunakan dikurangi bunga dan pajak

dalam tahun yang bersangkutan, jenis-jenis Assets =Harta yang dimiliki

rasio yang digunakan dalam analisis ini perusahaan

adalah : d) Retun on Equity (ROE)

a) Gross Profit Margin

Dimana :
Dimana : EAIT = Laba Bersih setelah
dikurangi bunga dan
Penjualan bersih = Banyaknya penjualan
pajak
bersih setiap tahun
Equitas = Hak yang dimiliki

HPP = Harga perolehan dari barang yang


perusahaan Profitabilitas
dijual
mencerminkan kemampuan
Penjualan = Besarnya penjualan setiap
perusahaan untuk menghasilkan
tahun
laba dengan menggunakan
b) Net Profit Margin
modal yang tertanam di
NPM = .
dalamnya kasmir, (2008).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Volume produksi, Harga, dan Hasil merupakan neraca pada tahun 2013 dan
Penjualan 2014.
Neraca Tabel 6. Neraca perbandingan “BumDes
Neraca pada industri pengolahan cokelat di Mototompiaan” Per Desember Tahun 2013
laporkan pada akhir tahun. Berikut dan2014
2013 2014 4. Kendaraan dengan harga beli sebesar
Aktiva Lancar 10.000.000
Kas - 15.000.000 Rp.60.000.000 mengalami penyusutan
Persediaan barang dagang - -
Piutang 10.000.000 - di tahun 2013 sebesar Rp.500.000 dan
Jumlah Aktiva Lancar 15.000.000
Aktiva Tetap
di tahun 2014 sebesar Rp.250.000
0
Tanah 0 0 Sisi passiva :
Bangunan 0 0
Peralatan 60.000.000 0 1. Hutang bank 0 karena perusahaan
Kendaraan (500.000) 60.000.000
Akumulasi penyusutan 59.500.000 (250.000) tidak memiliki hutang.
Jumlah Aktiva Tetap 69.500.000 59.750.000
Total Aktiva 74.750.000 2. Modal suda termasuk kas sebesar Rp.
Passiva -
Hutang Bank
10.000.000 dan jumlah aktiva tetap
69.500.000 -
Modal 69.500.000 74.750.000 yang dimiliki perusahaan yaitu 1
Total Pasiva 74.750.000
kendaraandengan harga

Sumber : Data primer, diolah, 2015 Rp.60.000.000 dan sudah di hitung

Berikut adalah perubahan - dengan biaya penyusutan sebesar

perubahan yang terjadi dalam pos-pos Rp.500.000 sehingga total modal di

neraca : yang di miliki industri ini di tahun

Sisi aktiva : 2013 sebesar Rp.69.500.000.


kemudian di tahun 2014 modal

1. Kas meningkat sebesar Rp meningkat sebesar Rp. 74.750.000 di

5000.000 yaitu peningkatan pada karenakan kas meningkat sebesar

tahun 2013 sebesar Rp10.000.000 Rp.5000.000 sehingga jumlah kas

menjadi Rp 15.000.000 pada tahun sebesar 15.000.000 dan aktiva tetap

2014 59.750.000 sudah termasuk dengan

2. Persediaan barang dagang tidak ada biaya penyusutan sehingga modaldi

hal ini di sebabkan karena persediaan tahun 2014 sebesar Rp. 74.750.000

barang dagang tergantung pada


permintaan. Laporan Laba/Rugi

3. Tanah dan bangunan 0 karena tanah Laporan laba/rugi berisi jumlah

dan bangunan di hibahkan oleh PWS- pendapatan yang di peroleh dan jumlah

ADB dan PT. PLN Persero


biaya yang di keluarkan. Dalam laporan periode 1 tahun.
laba/rugi dari industri pengolahan cokelat
merupakan laporan yang terdiri dari Tabel 6. Laporan laba/rugi perbandingan
“BumDes Mototompiaan” tahun 2013 dan
penghasilan dan biaya perusahan dalam
2014

2013 2014
Hasil Penjualan 19.908.000 22.548.000
biaya-biaya seperti biaya pengemasan,
Retur Penjualan 1.760.000 1.575.000
Penjualan bersih 18.148.000 20.973.000 biaya bahan baku dan biaya-biaya
Harga pokok 6.652.000 9.302.000 lainnya.
penjualan
Laba kotor 11.496.000 11.671.000 3. Laba kotor ditahun 2013
Biaya oprasional
Rp.11.496.000 dan meningkat sebesar
Biaya tenaga 7.825.000 7.825.000
kerja Rp.175.000 sehingga laba kotor di
Biaya lainnya 500.000 500.000
Total biaya 8.325.000 8.325.000 tahun 2014 sebesar Rp.11.671.000
operasinal
Laba kotor 3.171.000 3.346.000
operasional

Penyusutan 500.000 250.000 4. EBIT di tahun 2013 sebesar


Laba bersih 2.671.000 3.096.000 Rp.2.671.000dan di tahun 2014
operasional
Pendapatan - - mengalami kerugian sebesar 575.000
lainnya
sehingga di tahun 2014 hanya sebesar
EBIT 2.671.000 3.096.000
iaya Bunga - - Rp.2.096.000.
Biaya bank - - 5. EAIT di tahun 2013 sebesar
Pajak - -
EAIT 2.671.000 2.096.000 Rp.2.671.000 dan tahun 2014 sebesar
Rp.2.096.000.
hal ini EAIT di tahun 2013 dan 2014
Sumber : Data primer, diolah, 2015
tidak mengalami perubahan karena
Berikut adalah perubahan-
perusahaan ini belum di perhitungkan
perubahan yang terjadi dalam pos-pos
bunga dan pajak. Sehingga hasil EAIT
laporan laba/rugi :
sama dengan EBIT.
1. Penjualan meningkat sebesar Rp
6. Tahun 2013 dan 2014 tidak ada biaya
2.640.000 hal ini di sebabkan
bunga dan pajak.
penjualan pada tahun 2013 hanya
tergantung pada permintaan.
Ratio Profitabilitas
2. Harga pokok penjualan meningkat Rp.
2.782.000 dikarenakan meningktannya
Dari pengukuran ratio profitabilitas industri untuk gros frofit margin adalah
dapat dilihat kondisi dan posisi perusahaan 30%. hasil pengukuran menunjukkan
yang terlihat pada tabel 7.
bahwa pada tahun pada tahun 2013 sebesar
Tabel 7. Hasil pengukuran Ratio
Profitabilitas tahun 2013 dan 2014 57% dan 2014 sebesar 51% Artinya
perusahaan ini dalam keadaan baik. Tetapi
Profitabilitas 2013 2014 Standar
Industri untuk hasil pengukuran Net Profit tahun
2013 dan 2014 hasilnya menunjukkan di
Gross profit 57% 51% 30%
bawah rata- rata industri artinnya industri
margin
ini tidak mampu dalam mendapatkan
Net Profit 13% 11% 20% keuntungan.
Margin
Hasil pengukuran untuk ROI di tahun
ROI 0,034% 0,035% 30%
2013 menunjukkan bahwa tingkat
ROE 0,034% 0,035% 40% pengambilan investasi yang di perolehnya
hannya sebesar 0,034%. Kemudian di

Sumber : Data primer, diolah tahun 2014 hanya sebesar 0,035%.


Artinnyan, hasil pengambilan investasi
Ratio Profitabilitas digunakan bertambah 0,01% dan ini menunjukkan
untuk mengukur tingkat keuntungan dari ketidakmampuan manajeman untuk
industri pengolahan cokelat. Hasil memperoleh ROI. Dengan perhitungan
pengukuran dapat di jadikan alat evaluasi ROE tahun 2013 menunjukkan bahwa
kinerja manajemen, untuk menentukan tingkat pengambilan investasi yang di
keberhasilan target untuk periode atau perolehnya sebesar 0,034%. Kemudian
beberapa periode. Untuk mengukur tingkat tahun 2014 menjadi 0,035%. Artinnya
keuntungan usaha ini dengan hasil pengambilan invetasi bertamba
menggunakan jenis ratio profit margin, sebesar 0,01% dan ini menunjukkan
ROI, dan ROE. Standar industri untuk ketidakmampuan manajemen untuk
gross profit margin adalah 30% Net profit memperoleh ROE seiring dengan
Margin adalah 20% ROI adalah 30% dan menurunnya ROI. Ini menunjukkan
ROE adalah 40% Hasil pengukuran kondisi perusahaan tidak baik karena
berdasarkan laporan keuanagan laba rugi keduannya di bawah rata-rata industri.
dan neraca menunjukkan bahwa hasil
untuk Gross Profit Margin yaitu laba yang KESIMPULAN DAN SARAN
relatif terhadap perusahaan, rata-rata
Kesimpulan perekonomian bisnis. Di akse
Berdasarkan hasil penelitian maka npada tanggal 22 februari 2012.
pada industri pengolahan cokelat BUMDes _______2009. Simposium Nasional
“Mototompiaan” dengan berdasarkan Agroindustri, Jurusan Teknologi
laporan keuangan yaitu laporan laba rugi Industri Pertanian Fakultas
dan neraca maka penulis mengambil Teknologi Pertanian. Institut
kesimpulan bahwa hasil pengukuran Ratio Pertanian Bogor.
Profitabilitas untuk hasil pengukuran Awat, N.,Muljadi.1995. Keputusan–
Gross profit margin menunjukkan bahwa Keputusan Keungan Perusahaan
pada tahun pada tahun 2013 dan 2014 Liberty, Yogyakarta.
hasilnnya menunjukkan di atas rata-rata Basri, dan gitosudormo., H., indriya. 2002.
industri Artinya perusahaan ini dalam Manajemen keuangan, BPFE,
keadaan baik. Tetapi untuk hasil Yogyakarta.
pengukuran Net Profit margin, ROI dan Kamagi., F. 2010. Analisis Kinerja PT.
ROE, menunjukkan bahwa tahun 2013 Indofood sukses makmur Tbk.
dan 2014 hasilnya menunjukkan di bawah (Dilihat dari aspek keuangan).
rata-rata industri artinya industri ini tidak Skripsi jurusan sosek-Agribisnis
efektif dalam mendapatkan keuntungan Fakultas Pertanian.
karena proses produksinya hanya Kasmir., 2013. Pengantar Manajemen
tergantung pada permintaan atau Keuangan. KENCANA Pranada
produksinya tidak secarah kontinyu serta Media Group, Jakarta
kondisi keuangannya dalam keadaan tidak Kasmir., 2008. Analisis Laporan
baik. keuangan. Raja Grafindo Persada,
Saran Jakarta
Untuk pemerintah agar dapat Mursyidi. 2010. Akuntansi biaya, Rafika
meningkatkan profit harus melakukan Aditama, Bandung.
kontinyuitas produksi / melakukan Soekartawi, 1995. Analisis Usaha Tani. UI
produksi secarah kontinyu dan juga lebih Press, Jakarta
giat dalam kegiatan pemasaran. Sartono, R., Agus. 2001. Manajemen
Keuangan Teori Dan Aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA BPFE, Yogyakarta.
Anonim., 2009. Analisis Ratio Likuiditas, Sugiarto., U. 2012.Analisis Keuangan
Solvabilitas Dan Rentabilitas Agroindustri Keripik Singkong
industri Di indonesia “Kita Suka Dua Putra” Di
Kecamatan Malalayang. Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian Unsrat
Manado.
Sulianto., 2010. Studi Kelayakan Bisnis,
Pendekatan Praktis. ANDI
Yogyakarta
Suryana, 2005. Pengantar Agroindustri.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sunyoto., D. 2014. Studi Kelayakan
Bisnis.CAPS, Yogyakarta

Syamsuddin., Lukman. 2004. Manajemen


Keuangan Perusahaan. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sawir, Agnes., 2005. Analisis Kinerja
Keuangan dan Perencanaan
Keuangan Perusahaan. PT
Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Yusup., H. 1997. Dasar-Dasar Akuntansi,
STIE YKPN, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai