Disusun oleh:
Kelas E-F kelompok 8
1. Rifqi Agung Nugraha (22220276)
2. Juli Firmanto (22220160)
3. Dewi Anggun Ningtyas (22220102)
4. Sindi Pratiwi (22220311)
5. Lintang Arum Hapsari (22220174)
6. Emi Risa Widia (22220011)
7. Silvi Anggraini Sinaga (22220309)
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah "PENGARUH GOOD CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN AGRIKULTUR SUB SEKTOR PERKEBUNAN YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE TAHUN 2015-2019" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Bisnis. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang prinsip-prinsip yang diterapkan
oleh perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nadia selaku Dosen Mata Kuliah Etika
Bisnis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………...………………………………………ii
DAFTAR ISI…………...………………………………….……………iii
BAB I PENDAHULUAN……………..…………………………………1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………...2
2.1 Metode Penelitian………………………………………………………...2
2.2 Good Corporate Governance di perusahaan agrikultur sub sektor
Perkebunan…………………………………………………………………....2
2.3 Kinerja Keuangan di perusahaan agrikultur sub sektor perkebunan…….3
2.4 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan…………………………………………………………………….3
BAB III KESIMPULAN & SARAN…………………………………….4
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..5
3.3 Saran………………………………………………………………………5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada Bursa Efek Indonesia terdapat sembilan sektor, salah satunya adalah sektor
pertanian. Sektor Pertanian masuk ke dalam perusahaan penghasil bahan baku atau
industri pengelola sumber daya alam yaitu kegiatan yang memanfaatkan sumber daya
hayati untuk bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya. Peran pertanian sangat strategis dalam mendukung
perekonomian nasional, terutama mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya
saing, penyerapan tenaga kerja, dan penaggulangan kemiskinan.
Persaingan dalam dunia bisnis saat ini terbilang sangat pesat, sehingga setiap
perusahaan harus bersaing secara ketat. Perusahaan harus memiliki strategi untuk
bersaing dengan cara menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Good corporate
governance adalah sebuah konsep yang menekankan pentingnya hak pemegang
saham untuk memperoleh informasi yang akurat, benar dan tepat waktu. Selain itu
juga menunjukkan kewajiban perusahaan untuk mengungkapkan (disclosure) semua
informasi keuangan kinerja perusahaan secara akurat, tepat waktu dan transparan.
Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan
pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan diperoleh
melalui kinerja manajemen dan kinerja keuangan perusahaan.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanatory research)
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini disitus resmi Bursa Efek Indonesia yaitu
www.idx.co.id. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan agrikultur sub sektor
perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 18 perusahaan.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang diperoleh dari
populasi data perusahaan agrikultur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
Dari seluruh populasi yang ada akan diambil beberapa perusahaan untuk
dijadikan sampel yaitu 9 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan
metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode pengumpulan
sampel yang berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria yang digunakan dalam
pengambilan sampel ini, antara lain: a. Terdaftar sebagai perusahaan agrikultur yang
tercatat pada tahun 2015-2019 di Bursa Efek Indonesia dan yang mempublikasikan
Laporan Tahunan secara konsisten dari tahun 2015-2019 b. Tidak delisting (keluar)
dari Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun berturut-turut yaitu 2015, 2016, 2017, 2018
dan 2019 c. Perusahaan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk diteliti sesuai
dengan pengukuran variabel penelitian, diantaranya: tercantumnya data dewan
komisaris, dewan direksi, dan komite audit.
v
Bab. II Pasal 4 yang berisi bahwa Komite Audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga)
orang anggota dari komisaris independen dan pihak dari luar Emiten atau Perusahaan
Publik maka perusahaan agrikultur sub sektor perkebunan memiliki komite audit
yang cukup untuk membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris dalam
menjalankan fungsi pengawasan atas proses pelaporan keuangan, manajemen resiko,
pelaksanaan audit dan implementasi dari Coporate Governance Kinerja keuangan di
perusahaan
Hasil ini sesuai dengan prinsip GCG yang menyatakan bahwa untuk
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, maka perusahaan baik publik maupun
tertutup harus menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Menurut
Syamsuddin, 2009:63) Return On Assets merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk
vi
memperoleh laba, sehingga apabila nilai suatu ROA semakin tinggi maka dapat
dikatakan semakin bagus kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, berdasarkan teori
biaya transaksi yang dikemukakan pertama kali oleh Williamson tahun 1996
(Warsono dkk.,2009). Teori ini menyatakan bahwa perusahaan besar akan
memanfaatkan pasar dalam menentukan alokasi sumber daya. Sehingga harga pasar
akan menentukan sebuah produk. Hal ini manajemen perusahaan memiliki
kepentingan untuk menetralisasi transaksi untuk meminimalisir resiko dan
ketidakpastian harga dan kualitas produk dimasa yang akan datang. Hal ini dapat
dilakukan melalui integrasi vertikal. Tetapi jika biaya transaksi internal terlalu tinggi
dibanding biaya transaksi melalui mekanisme pasar, maka perusahaan akan
menggunakan transaksi internal.
vii
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
moralitas dari para pihak yang berkepentingan terhadap jalannya perseroan
tidak mendukung. Dengan demikian komitmen menerapkan corporate governance
muncul bukan sekadar kepatuhan saja tetapi harus menjadi kebutuhan dan
diaplikasikan sebagai suatu corporate culture.
3.2 Saran
Terkait dengan belum dipahaminya secara luas prinsip-prinsip dan praktik
good corporate governance oleh komunitas bisnis dan publik pada umumnya. Maka
perlu untuk mensosialisasikan konsep good corporate governance guna memberikan
suatu pemahaman akan pentingnya dari suatu tata kelola perusahaan yang baik demi
kesinambungan usahanya. Dimana pada awalnya hanya Perseroan Terbuka, Badan
Usaha Milik Negara dan Perseroan yang menggunakan atau mengelola dana publik
saja yang harus mempelopori penerapan Good Corporate Governance, namun
alangkah lebih baik semua perseroan yang didirikan berdasarkan peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia khususnya Undang-Undang Perseroan
Terbatas
viii
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Brigham, Eugene & Joel F. Houston. (2011).
DasarDasar Manajemen Keuangan Terjemahan. (Edisi 10).
Jakarta: Salemba Empat.
FCGI. (2001).
Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan corporate
governance (Tata Kelola Perusahaan). Jilid II.
FCGI. Edisi ke-2.
Hamdai. (2016).
Good Corporate Governance Tinjauan Etika Dalam Praktik bisnis.
Jakarta : Mitra Wacana Media.
JURNAL
Anton, 2012, “Analisis Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan
perusahaan”,
Majalah Ilmiah Informatika, Volume 3, Nomor 1.
Christy Surjadi, Rudolf L. Tobing. (2016). “Efek Modernasi ukuran perusahaan pada
pengaruh good corporate Governance terhadap nilai perusahaan (studi
pada perusahaan perusahaan emiten yang terdaftar pada LQ 45 periode
Agustus 2014 s/d Januari 2015).”
ix
Kompetensi-Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 11, No. 2.
Imas Kusumandari. (2016). “Pengaruh dewan komisaris, dewan direksi, komite audit
kepemilikan perusahaan lain dan kepemilikan manajerial terhadap
profitabilitas perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2011-
2015.”
Manajemen Universitas indonesia.