OLEH:
NURHANIFAH (A1B021043)
MANAJEMEN KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2023
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN........................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
J.fred Weston dan Eugene F.Brigham berpendapat bahwa modal kerja adalah
investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat
berharga), piutang dagang, dan persediaan.
Menurut Bambang Riyanto, modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam dalam
aktiva lancar berupa kas, piutang, dan persediaan. Danang tertanam dalam aktiva
lancar akan mengalami perputaran dalam waktu yang pendek. Dengan demikian,
modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal
kerja dalam pengertian ini adalah modal kerja bruto (gross working capital)
Rasio Keuangan
Pengertian rasio keuangan menurut Riyanto (2001:329) adalah alat yang dinyatakan
dalam arithmetical terms, yang dapat digunakan untuk menekankan hubungan
antara dua macam data finansial.
Rasio likuiditas dan aktivitas, yaitu rasio yang dihitung berdasarkan data yang
berasal dari neraca. (Syamsuddin (2001:40)
1. Current Ratio
Rasio lancar dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
13,25% dan tahun 2011 atas 2012 naik menjadi 99,28%, hal ini disebabkan
karena kenaikan aktiva lancar melebihi hutang lancar.
2. Quick Ratio
Quick ratio dari tahun 2010 ke tahun 2011 naik sebesar 68,46%, tahun 2011ke 2012
naik sebesar 19,95% hal ini disebabkan karena peningkatan aktivalancar tanpa
adanya persediaan lebih besar dibandingkan dengan hutang lancar.
3. Cash Ratio
Cash ratio dari tahun 2010 ke tahun 2011 turun sebesar 8,75%, tahun 2011 ke 2012
juga mengalami penurunan sebesar 23,21% hal ini disebabkan karena pada tahun
2011 hutang lancar meningkat lebih besar dari peningkatan kas sedangkan pada
tahun 2012 terjadi peningkatan kas namun hutang lancar mengalami penurunan.
4. Net Margin Ratio
Net Margin dari tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 1,96% demikian juga
tahun 2011 ke tahun 2012 menjadi 0,23%, hal ini disebabkan karena
peningkatan penjualan lebih besar dari peningkatan laba bersih.
5. Return On Investment
Return on Investment dari tahun 2010 ketahun 2011 mengalami peningkatan
sebesar 2,06% sedangkan untuk tahun 2011 ketahun2012 terjadi penurunan sebesar
0,44%, hal ini disebabkan karena peningkatan total aktiva lebih besar dari
peningkatan laba bersih setelah pajak.
6. Return On Equty
Return on Equty dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar
10.33% sedangkan dari tahun 2011 ke tahun 2012 terjadi penurunan sebesar
14,28% hal ini disebabkan karena modal sendiri meningkat lebih besar dari laba
sesudah pajak.
Persamaan dengan penelitian yang sekarang adalah sama-sama meneliti tentang rasio
keuangan, Perbedaannya adalah rasio yang diteliti lebih fokus pada rasio likuiditas
dan juga objek penelitiannya.
Analisis Likuiditas
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis memperoleh data dan informasi dari
laporan keuangan yang telah dipublikasikan di website Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Giri Menang Mataram
Daftar Pustaka
Ardianti Dahrul, Analisis likuiditas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Sidenreng Rappang
Muhammad Roziqon (2016), Analisis rasio likuiditas pada koperasi unit desa sumber rezeki
desa kepenuhan raya
Fachri Baseem (2019), Analisis ratio likuiditas dan profitabilitas untuk menilai kinerja
keuangan pada perusahaan daerah air minum (PDAM) Kota Jayapura
Wastam Wahyu hidayat (2018), Dasar-dasar Analisa Laporan Keuangan
Prof. Dr. H. Manajemen Keuangan