Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM


(PDAM) GIRI MENANG MATARAM

OLEH:
NURHANIFAH (A1B021043)

MANAJEMEN KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2023
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................................3

1.1 Latar belakang....................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4

1.3 Tujuan penelitian................................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................4

BAB II.......................................................................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5

2.1 Landasan teori....................................................................................................5

2.2 Penelitian Sebelumnya........................................................................................6

2.3 Kerangka Konseptual.........................................................................................7

BAB III......................................................................................................................................9

METODE PENELITIAN........................................................................................................9

3.1 Lokasi Penelitian.................................................................................................9

3.2 Jenis dan Sumber Data.......................................................................................9

3.3 Teknik Analisis Data...........................................................................................9

3.4 Variabel Penelitian..................................................................................................10

3.5 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................10

Daftar Pustaka........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik
daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum.
PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dibentuk oleh Pemerintah, diharapkan
dapat mewujudkan kesejahteraan pada semua lapisan masyarakat. Dalam
mengetahui keberhasilan perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dalam
mencapai tujuan, dapat dilihat pada Evaluasi Kinerja yang terdiri dari 4 aspek
sesuai dengan Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang 2 penyelenggaraan
pengembangan system penyediaan air minum yang meliputi: aspek keuangan,
aspek pelayanan, aspek operasional, dan aspek sumber daya manusia.
Dalam menghadapi krisis finansial yang terjadi sekarang ini, sebuah perusahaan
ataupun lembaga usaha baik milik pemerintah maupun swasta dituntut untuk lebih
memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal. Dalam melakukan hal tersebut di
dalam sebuah perusahaan atau lembaga usaha diperlukan manajemen yang baik, yang
bisa mengelola semuanya dengan maksimal.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memulihkan kondisi perekonomian
tersebut karena terdapat banyak rintangan yang harus dihadapi. Salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah dengan ditetapkannya suatu dasar kebijakan untuk memberikan
kewenangan yang lebih luas kepada masing-masing daerah agar dapat menggali,
memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki semaksimal
mungkin.
Berdasarkan kebijakan tersebut daerah diberikan kekuasaan sepenuhnya untuk
mengembangkan wilayahnya, di mana pemerintah pusat hanya memiliki sedikit andil
untuk memberikan bantuan pada pemerintah daerah. Pemerintah daerah harus
berupaya dalam memperbaiki kinerja keuangannya.
Berdasarkan hal tersebut manajemen yang handal harus ada disetiap perusahaan. Di
mana keberhasilan operasi, kinerja dan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka
panjang tergantung dari keputusan tim manajemen. Selain itu manajemen juga perlu
melakukan penilaian atas kinerja keuangannya perperiode sehingga berdasarkan hasil
kinerja tersebut tim manajemen dapat mengetahui maju mundurnya perusahaan
tersebut yang nantinya akan berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang.
Untuk keberhasilan dan kelancaran suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya
bukan hanya dibentuk oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
atau Profitabilitas saja akan tetapi juga ditentukan oleh aspek-aspek yang lain,
yaitu seperti likuiditas, leverage, dan aktifitas aspek-aspek atau rasio-rasio
keuangan seperti likuiditas, leverage, aktifitas dan profitabilitas sangat
bermanfaat bagi perusahaan. Yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam penetapan kebijakan-kebijakan perusahaan dan juga membantu bagi pimpinan
perusahaan dalam suatu pengambilan keputusan. Rasio-rasio keuangan tersebut
dapat diketahui dengan cara melakukan suatu analisa terhadap laporan keuangan
perusahaan sehingga dapat diketahui keadaan dan perkembangan finansial
perusahaan.
Kondisi keuangan PDAM Giri Menang Mataram dapat dikatakan likuid apabila aktiva
lancar yang dimiliki PDAM lebih besar dari hutang PDAM. Oleh karena itu,
dilakukan penelitian di PDAM Giri Menang Mataram dengan menganalisis laporan
keuangan PDAM Giri Menang Mataram, menggunakan rasio likuiditas dengan
indikator Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka penulis mencoba mengemukaan rumusan masalah
dari Analisis Likuiditas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang
Mataram :
1. Bagaimana kinerja keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri
Menang Mataram?
2. Berapa besar tingkat likuiditas Perusahaan Daerah air Minum (PDAM) Giri
Menang Mataram?

1.3 Tujuan penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk menghitung Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang Mataram.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi penulis dapat menambah pengetahuan langsung.
2. Untuk memberikan masukan atau sumbangan pemikiran kepada Perusahaan Air
Minum Daerah (PDAM) Giri Menang Mataram agar lebih dapat memaksimalkan
kinerja keuangannya melalui analisis rasio likuiditas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori


 Modal Kerja
Menurut Agnes Sawir, modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan, atau Danang yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari.

J.fred Weston dan Eugene F.Brigham berpendapat bahwa modal kerja adalah
investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat
berharga), piutang dagang, dan persediaan.

Menurut Bambang Riyanto, modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam dalam
aktiva lancar berupa kas, piutang, dan persediaan. Danang tertanam dalam aktiva
lancar akan mengalami perputaran dalam waktu yang pendek. Dengan demikian,
modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal
kerja dalam pengertian ini adalah modal kerja bruto (gross working capital)

 Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi


keuangan suatu perusahaan di mana informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut munawair, laporan keuangan
adalah alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan
posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan bersangkutan,
dengan begitu laporan keuangan diharapkan akan membantu para pengguna (user)
untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.
Laporan keuangan yang dipublikasikan dianggap memiliki arti penting dalam menilai
suatu perusahaan, karena informasi laporan keuangan itu dapat dianalisa apakah
perusahaan itu baik atau tidak bagi yang berkepentingan. Pada setiap perusahaan di
bagian keuangan memegang peranan penting dalam menentukan arah perencanaan
perusahaan, oleh karena itu bagian keuangan harus berfungsi secara baik, sehingga
pihak-pihak yang membutuhkan akan dapat memperoleh laporan keuangan tersebut
dan membantunya dalam proses pengambilan keputusan sesuai yang diharapkan.
Dalam analisis informasi keuangan, setiap aktivitas bisnis harus dianalisis secara
mendalam baik oleh manajemen maupun oleh pihak-pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan yang bersangkutan.
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa manajemen menyajikan laporan keuangan
dan pihak luar perusahaan memanfaatkan informasi tersebut untuk membantu
membuat keputusan. Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan.

 Rasio Keuangan
Pengertian rasio keuangan menurut Riyanto (2001:329) adalah alat yang dinyatakan
dalam arithmetical terms, yang dapat digunakan untuk menekankan hubungan
antara dua macam data finansial.

Pengertian rasio keuangan menurut Horne dan Wachowicz (2005:133), adalah


indeks yang menguhubungkan dua angka akuntansi yang diperoleh dengan
membagi satu angka dengan angka lainnya. Salah satu bagian dari rasio keuangan
adalah rasio likuiditas. Adapun penjelasan dari ratio Likuiditas adalah :

Rasio likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan


dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian dari kewajiban
jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek (Brigham dan
Houston (2006:106))

Rasio likuiditas, menunjukkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban


keuangannya yang segera dipenuhi atau memenuhi kewajiban keuangannya pada saat
ditagih. (Munawir S. (2001:31)

Rasio likuiditas dan aktivitas, yaitu rasio yang dihitung berdasarkan data yang
berasal dari neraca. (Syamsuddin (2001:40)

Suatu perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan kegiatan usahanya harus


memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban finansial yang segera
dilunasi. Dengan demikian likuiditas merupakan indikator kemampuan perusahaan
untuk membayar atau melunasi kewajibankewajiban finansialnya pada saat jatuh
tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.

2.2 Penelitian Sebelumnya


“Fachri Baasalem, 2019 ANALISIS RATIO LIKUIDITAS DAN
PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJAKEUANGAN PADA
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA JAYAPURA”.
Hasil penelitian Fachri Baasalem menjelaskan bahwa kinerja keuangan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura pada umumnya terlihat baik, dalam artian
terdapat peningkatan kinerja keuangan pada tahun 2011 dibandingkan dengan tahun
2012. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai pada rasio likuiditas yang
terdiri dari Current ratio, dan Quick ratio, sedangkan pada Cash ratio
mengalami penurunan diakibatkan karena pada tahun 2011 hutang lancar
meningkat lebih besar dari peningkatan kas sedangkan pada tahun 2012 terjadi
peningkatan kas namun hutang lancar mengalami penurunan.Rasio Profitabilitas
yang terdiri dari Net Profit Margin dimana mengalami peningkatan pada
tahun 2011 dan 2012, sedangkan Return on Investment, dan Return On Equity
mengalami fluktuasi dimana hanya meningkat pada tahun 2011 namun pada tahun
2012 mengalami penurunan, hal ini diakibatkan karenakarena peningkatan total
aktiva lebih besar dari peningkatan laba bersih setelah pajak, disisi lain juga modal
sendiri meningkat lebih besar dari laba bersih setelah pajak.

1. Current Ratio
Rasio lancar dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
13,25% dan tahun 2011 atas 2012 naik menjadi 99,28%, hal ini disebabkan
karena kenaikan aktiva lancar melebihi hutang lancar.
2. Quick Ratio
Quick ratio dari tahun 2010 ke tahun 2011 naik sebesar 68,46%, tahun 2011ke 2012
naik sebesar 19,95% hal ini disebabkan karena peningkatan aktivalancar tanpa
adanya persediaan lebih besar dibandingkan dengan hutang lancar.
3. Cash Ratio
Cash ratio dari tahun 2010 ke tahun 2011 turun sebesar 8,75%, tahun 2011 ke 2012
juga mengalami penurunan sebesar 23,21% hal ini disebabkan karena pada tahun
2011 hutang lancar meningkat lebih besar dari peningkatan kas sedangkan pada
tahun 2012 terjadi peningkatan kas namun hutang lancar mengalami penurunan.
4. Net Margin Ratio
Net Margin dari tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 1,96% demikian juga
tahun 2011 ke tahun 2012 menjadi 0,23%, hal ini disebabkan karena
peningkatan penjualan lebih besar dari peningkatan laba bersih.

5. Return On Investment
Return on Investment dari tahun 2010 ketahun 2011 mengalami peningkatan
sebesar 2,06% sedangkan untuk tahun 2011 ketahun2012 terjadi penurunan sebesar
0,44%, hal ini disebabkan karena peningkatan total aktiva lebih besar dari
peningkatan laba bersih setelah pajak.
6. Return On Equty
Return on Equty dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar
10.33% sedangkan dari tahun 2011 ke tahun 2012 terjadi penurunan sebesar
14,28% hal ini disebabkan karena modal sendiri meningkat lebih besar dari laba
sesudah pajak.
Persamaan dengan penelitian yang sekarang adalah sama-sama meneliti tentang rasio
keuangan, Perbedaannya adalah rasio yang diteliti lebih fokus pada rasio likuiditas
dan juga objek penelitiannya.

2.3 Kerangka Konseptual


Pentingnya penggunaan modal kerja dan penyaluran kredit sangat berpengaruh dalam
kelangsungan hidup suatu perusahaan. Tingkat penggunaan modal dan kewajiban
yang tepat dapat memaksimalkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Dengan
menggunakan analisis rasio likuiditas yang terdiri dari rasio lancar rahasia cepat dan
rasio kas kita dapat melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Laporan Keuangan

Analisis Likuiditas

Current Ratio-Quick Ratio-Cash Ratio


Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis likuiditas
suatu perusahaan. Dari variabel-variabel di dalam analisis likuiditas ini menggunakan
alat analisis Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio.
Dari analisis ini dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat
digunakan untuk membantu pihak manajemen dalam menetapkan kebijakan-
kebijakan untuk memperbaiki keadaan keuangannya. Dengan kebijakan serta langkah
yang tepat maka diharapkan dapat membantu dalam proses pencapaian tujuan
perusahaan, jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Adapun Lokasi penelitian Dalam pengumpulan data untuk penulisan ini adalah
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang Mataram yang beralamat di Jl.
Pendidikan no.39 Mataram.
3.2 Jenis dan Sumber Data
1. Sumber data
Sumber Data yang digunakan Penulis adalah Data Sekunder. Yaitu data yang
diperoleh langsung pada website Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri
Menang Mataram berupa laporan Keuangan tahun 2020-2021
2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data Kuantitatif. Yaitu data yang berbentuk
angka-angka yang berkaitan dengan data keuangan perusahaan yaitu laporan
keuangan tahun 2020-2021
3.3 Teknik Analisis Data
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisa data
kuantitatif yang didapat dari laporan keuangan PDAM Giri Menang pada tahun
2020-2021 yang kemudian dianalisis menggunakan dasar-dasar teoritis dari landasan
teori yang sudah ada. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-
rasio yang berkaitan dengan analisis rasio likuiditas yang dapat dilihat sebagai
berikut :
Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menunjukan kemampuan Perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dilunasi pada saat
jatuh tempo, yang terdiri dari:
1. Current Ratio, yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus
dilunasi dengan aktiva lancar.
Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar / hutang Lancar x 100%
2. Quick Ratio adalah kemampuan untuk membayar hutang yang segera
harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Rumus Quick Ratio = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang Lancar x 100%
3. Cash Ratio, yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus
dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan Bank yang segera
diuangkan.
Rumus Cash Ratio = Kas / Hutang Lancar x 100%

3.4 Variabel Penelitian


Variabel yang digunakan adalah variabel bebas yaitu Rasio likuiditas adalah rasio
yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar.
3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis memperoleh data dan informasi dari
laporan keuangan yang telah dipublikasikan di website Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Giri Menang Mataram
Daftar Pustaka

Ardianti Dahrul, Analisis likuiditas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Sidenreng Rappang
Muhammad Roziqon (2016), Analisis rasio likuiditas pada koperasi unit desa sumber rezeki
desa kepenuhan raya
Fachri Baseem (2019), Analisis ratio likuiditas dan profitabilitas untuk menilai kinerja
keuangan pada perusahaan daerah air minum (PDAM)  Kota Jayapura
Wastam Wahyu hidayat (2018), Dasar-dasar Analisa Laporan Keuangan
Prof. Dr. H. Manajemen Keuangan

Anda mungkin juga menyukai