Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DATABASE DAN SISTEM MANAJEMEN


DATABASE

Oleh Kelompok 7 :

1. Nurhanifah A1B021043
2. Nurul Inayah Anisa A1B021044
3. Aulia Nurul Izza Larasati A1B021079

Dosen Pengampu : Drs. H. Budi Santoso, M.Com, Ph.D

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayat-Nya
serta berbagai upaya, tugas papper mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang
membahas tentang “Database dan Sistem Manajemen Database” dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan papper ini, kami menggambil materi dari buku yang berkaitan dengan
, “Database dan Sistem Manajemen Database”. Penulis menyadari bahwa papper ini masih
kurang sempurna. Untuk itu kami mohon masukkan dari bapak dosen pengampu yang
bersifat membangun demi kesempurnaanya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Mataram, 8 April 2023


BAB I
PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi komputer memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan dan


mengelola sejumlah besar data. Pemrosesan dan penyimpanan komputer harus penuh daya dan
relatif murah sebelum organisasi dapat memanfaatkan secara efektif informasi yang diperoleh dalam
kegiatan operasi. Informasi dari pesanan, transaksi keuangan, kegiatan manufaktur, sumber daya
manusia, peraturan pemerintah, dan informasi dari banyak sumber lain bersama-sama penyediaan
suatu model dari suatu tindakan yang mempengaruhi organisasi. kemampuan untuk menyimpan,
mengambil dan manipulasi informasi ini memungkinkan organisasi mengelola operasinya secara
efisien dan efektif.
Apa peran yang dimainkan teknologi? Kecepatan pemrosesan transaksi bisnis harus
mengikuti kecepatan organisasi saat ukuran organisasi bertambah jumlah transaksi yang diproses
oleh organisasi juga bertambah saat para pelanggan menuntut tanggapan yang cepat atas pelayanan
mereka mereka mengharapkan pemrosesan yang cepat atas pembelian, pengembalian pernyataan
pesanan mereka, dan transaksi lain. Pemrosesan informasi harus mengejarnya. Bahkan tokoh
kelontong ukuran sedang mungkin mengalami ribuan transaksi individual per hari. Dengan
pengetahuan jenis barang yang dibeli secara tepat, harganya, pelanggan yang membelinya,
dampaknya terhadap persediaan dan pembelian, dan berbagai faktor lain tokoh tersebut dapat
menjaga harganya murah dan menyadarkan produk-produk yang diinginkan oleh pelanggan.
Penjaga toko tidak dapat mengikuti tuntunan tersebut tanpa bantuan komputer. Manajer tidak dapat
membuat keputusan yang efektif berdasarkan koleksi data yang begitu banyak jika data itu tidak
diorganisasikan dan tidak berbasis komputer.
Struktur dan pengendalian data yang dikumpulkan sangat penting. Struktur adalah
pengorganisasian data menjadi beberapa koleksi dengan ciri keunggulan yang serupa. Mungkin data
ini pertama-tama dikelompokkan menurut proses bisnis pengendalian, pemasukan pesanan, atau
proses lain. Kemudian sekelompokkan dapat berfokus pada sub area dari proses bisnis, contohnya
subgrup data pesanan mengenai pelanggan, sub grup mengenai produk yang dipesan, sub grup lain
mengenai wiraniaga yang membantu pelanggan memesan, dan seterusnya. Pada titik tertentu suatu
organisasi harus menentukan bagaimana pemanfaatan kecepatan pemrosesan dan kapasitas
penyimpanan komputer untuk mengelola dan mengendalikan data.
TUJUAN

1. Mengetahui inti dari manajemen data


2. Mengerti bagaimana aplikasi menentukan jenis pemrosesan informasi
3. Mengerti organisasi file
4. Mengetahui pengaruh teknologi pada perkembangan manajemen data dan
sistem manajemen database
5. Mampu menjelaskan hubungan antara organisasi yang memiliki sedikit tingkat
manajerial dengan kebutuhan akan memahami konsep database yang meluas
6. Mengetahui manfaat sistem manajemen database
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ORGANISASI DATA

Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan menjadi suatu hierarki


yang terdiri dari data field, catatan (record) dan file. Data field adalah unit data
terkecil. Contohnya adalah nomor pegawai. Catatan (record) adalah suatu kumpulan
data file yang berhubungan, seperti suatu catatan adalah suatu kumpulan catatan yang
berhubungan, seperti file pegawai.
Untuk memahami langkah pertama bagaimana file data di organisasikan di
komputer,mungkin dapat digunakan analogi pohon. Pangkal dari pohon adalah
batangnya, yang kemudian terpecah menjadi cabang-cabang dan ranting-ranting yang
lebih kecil sampai akhirnya pohon itu beruntung di daun-daun. Daun-daun ini secara
konseptual menyerupai file-file individual di dalam penyimpanan komputer. Terdapat
sejumlah tertentu daun-daun di suatu pohon dan sejumlah tertentu file-file di disk
penyimpanan.
Folder Suatu file dapat berupa spreadsheet, dakumen, set data, atau kumpulan
faktor individual lain. Sel-sel ini dapat dikumpulkan menjadi suatu grup dalam satu
folder. Folder adalah kumpulan file-file yang berkaitan, dan secara konseptual mirip
dengan ranting suatu pohon. Beberapa folder dapat dikumpulkan menjadi suatu folder
yang lebih besar seperti halnya beberapa ranting mungkin berkumpul menjadi satu
cabang yang lebih besar.
Lihat gambar dan perhatikan file bernama New Customer.doc yang
merupakan dokumen Microsoft word. Dokumen ini berasal berada di floppy disk 3 ¹/²
inci di dalam drive A. Dokumen ini berada di bawah rangkaian subfolder. Sub folder
adalah folder di dalam suatu folder. dari "pangkal pohon"diks di Drive A Anda
melewati folder order ke subfolder customers ke subfolder eastregion ke sub folder
district A untuk menemukan file NewCustomer.doc.
Gambar 9.1 : Pengorganisasian data kefolder dan subfolder

Organisasi dalam gambar 9.1 mengkombinasikan berbagai fungsi dalam organisasi dan
konsep pemakai. Dengan menggunakan strategi ini dapat dihasilkan fungsi-fungsi
seperti akuntansi, persediaan, manajemen operasi, dan pesanan. Fungsi-fungsi ini
dipecahkan menjadi beberapa sub fungsi misalnya manajemen operasi dipecah menjadi
tenaga kerja, pengendalian mutu, dan jadwal produksi. Sub folder tidak harus
mengikuti kategorisasi yang sama dengan folder.

Mengorganisasikan data di sumber daya komputer


manajer yang menggunakan data yang terdapat di dalam sumber daya komputer harus
mengorganisasikan data itu dalam batasan sumber daya tersebut. Bahwa lebih penting
lagi manajer harus mampu mengenali peluang yang diberikan oleh sumber daya
komputer yang memungkinkan manajer untuk mengakses sejumlah besar data secara
cepat dan menggunakan data itu untuk mendukung keputusan manajer. Menciptakan
folder dan sub folder hanyalah langkah pertama menuju pemahaman konseptual
organisasi data.

Gambar 9.3 : Spreadsheet Advertising.xls (menggunakan Microsoft excel)

Gambar 9.3 memperhatikan isi file data spreadsheet "Advertising.xls"ya nampak


pada gambar 9.1. data diorganisasikan dengan menempatkan dalam spreadsheet.
Pertama file itu telah diberi nama yang mengungkapkan isi file. Kedua data telah
diorganisasikan menjadi baris dalam kolom. Di tiap baris urutan data konsisten.
Contohnya, di setiap baris pemakaian akan menemukan ID tiap iklan diikuti oleh
jenis iklan, sumber pesanan, jumlah permisa yang diperkirakan, biayanya, dan
tanggal penyelesaian pesan iklan itu.

2.2 SPREADSHEET SEBAGAI DATABASE SEDERHANA


Tabel berupa baris-baris dan kolom-kolom dalam sebuah spreadsheet dapat
dianggap sebagai suatu struktur database sederhana. Kolom-kolom spreadsheet
memiliki judul yang menggambarkan isi kolom-kolom itu. Penjelasan penuh
mengenai isi kolom dalam spreadsheet pada gambar 9.3 disediakan dalam tabel
konsep tabel penting karena struktur database paling populer untuk mengorganisasi
bisnis. Yaitu struktur database relasional secara konseptual serupa dengan
sekumpulan tabel-tabel yang berhubungan.
 Flat files
Flat file adalah tabel yang tidak memiliki file yang berulang. Contohnya bayangkan
bagaimana kolom-kolom dalam dalam tabel iklan gambar 9.3 akan berubah jika
pemakai ingin menempatkan satu pesan iklan ke satu atau dua sumber. Cara
termudah mungkin menyisipkan satu kolom baru bernama "Source2" setelah kolom
"Source". Sayangnya hal itu akan menimbulkan filed yang berulang.
 Key Field
Key field berisi suatu nilai yang secara umum mengidentifikasikan tiap catatan
dalam tabel. Jika nilai dari file type adalah "¹/⁴ page" anda tidak tahu apakah catatan
yang dimaksud adalah catatan ke-4, ke-9, ke-14, atau ke-20. Nilai data "¹/⁴ page"
tidak unik pada satu baris. Sesungguhnya hanya field ID yang memiliki nilai yang
unik pada tiap baris. Ada dua puluh baris dalam tabel itu dan dua puluh nilai ID
yang berbeda ID adalah key field untuk tabel itu.
2.3 STRUKTUR DATABASE
Istilah database mengacu pada semua data yang disimpan pada sumber daya berbasis
komputer milik organisasi. Sistem manajemen database (database management
system - DBMS) adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang menyimpan struktur,
data itu sendiri, hubungan antar-data di dalam database, maupun formulir dan
laporan yang berhubungan dengan database.
1. Struktur Database Hierarkis
Struktur database hierarkis (hierarchical database structure), yaitu struktur
kelompok data, sekelompok data dan sub kelompok yang lebih kecil dari
menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah
dari suatu catatan di suatu cabang ke suatu catatan di cabang lain sistem
manajemen database harus kembali ke tempat asal perkembangan itu. Kadang-
kadang asal percabangan itu jauh mundur hingga batang utama dari pohon
struktur database.
2. Struktur Database Jaringan
Struktur database jaringan (network database structure) memungkinkan satu
catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam database. Subkomite Data
Base Task Group CODASYL Mengeluarkan spesifikasi struktur database
jaringan pada tahun 1971.
Jaringan memecahkan masalah keharusan untuk kembali ke tempat asal
percabangan. Secara konseptual tiap catatan dalam database dapat memiliki
penunjukan ketiak catatan lain di dalam. Namun, kemungkinan koneksi yang
sangat luas ini merupakan kelemahan bila struktur jaringan ingin diterapkan
untuk masalah praktis. Terlalu kaca untuk membiarkan tiap catatan menunjuk
pada tiap catatan lain.
3. Struktur Database Relasional
Kedua penjelasan struktur database berdasarkan aljabar relasional karya mereka
berkaitan erat dengan struktur database relasional yang paling umum digunakan
saat ini oleh berbagai organisasi bisnis. Struktur database itu menyerupai
sekumpulan tabel. Hubungan antara berbagai tabel tidak disimpan sebagai indeks
atau alamat eksplisit sebaliknya hubungan antara berbagai tabel itu bersifat
implisit. Jika struktur hirarkis dan jaringan mengandalkan hubungan fisik dalam
bentuk alamat penyimpanan, hubungan dalam s
Contoh Struktur Database Relasional : Suatu contoh database akan memperjelas
konsep struktur database relasional. Contoh yang digunakan di sini diterapkan
pada perangkat lunak sistem manajemen database Microsoft access tetapi
penerapannya bisa serupa pada produk struktur database relasional standar
manapun. Tabel 9.5 memperlihatkan daftar singkat para penjual sistem
manajemen database relasional.
Tabel 9.6 memperlihatkan isi tabel BUKU
Seminggu sebelum akhir semester para mahasiswa diminta untuk mendaftarkan buku
buku yang ingin mereka jual.
Sebagai contoh misalnya senat/organisasi mahasiswa di kampus ingin membantu para
mahasiswa menjual buku bekas mereka kepada mahasiswa yang akan
membutuhkannya di semester depan. Dua minggu sebelum akhir semester ini
senat/organisasi mahasiswa menerima daftar buku-buku yang akan diperlukan pada
semester depan. Seorang anggota senat membuat tabel bernama BUKU dalam database
yang berisi nama buku, pengarang buku itu, dan jumlah buku yang diperlukan untuk
semester depan.
Jadi, seminggu sebelum akhir semester para mahasiswa diminta untuk mendaftarkan
buku-buku yang ingin mereka jual.
Ke empat gambar di atas memperlihatkan sebagian dari laporan database, dengan
menggunakan Microsoft Access, yang berisi dari tabel BUKU dan MAHASISWA.

 Konsep Database
Database adalah kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer milik organisasi
dan sistem manajemen database adalah aplikasi perangkat lunak yang menyimpan
struktur database. Hubungan antar-data dalam database, serta sebagai formulir dan
laporan yang berkaitan dengan database itu. Database yang dikendalikan oleh sistem
manajemen database adalah satu set catatan data yang berhubungan dan saling
menjelaskan. Integrasi logis dari catatan-catatan dalam file ini dinamakan konsep.
Dua tujuan utama dari konsep database adalah meminimalkan pengulangan data dan
mencapai independensi data.
 Pengulangan data (data redundancy) adalah duplikat data artinya data yang sama
disimpan dalam beberapa file.
 Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur
data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.

 Perkembangan Perangkat Lunak Database


Sistem manajemen database yang digunakan oleh berbagai organisasi bisnis telah
berkembang sebagai jawaban terhadap perubahan kebutuhan bisnis dan proses bisnis.
IDS dari general electric adalah contoh pertamanya, dan kemudian diikuti oleh
sejumlah suara serupa dari pemasok perangkat keras dan perangkat lunak lain.
Kontribusi IDS adalah tidak lagi menggunakan metode untuk menjelaskan struktur
data di dalam aplikasi itu sendiri, sebaliknya menempatkannya di dalam tempat
penyimpanan tersendiri. Sebelumnya tiap aplikasi komputer memiliki suatu bagian
yang menjelaskan struktur data file yang diaksesnya. Contohnya, program COBOL
memiliki satu bagian dinamakan divisi data yang mendefinisikan struktur data yang
digunakan oleh program itu.
Sekelompok insinyur di Rockwell international menyadari kebutuhan mendesak
untuk mengorganisasikan dan mengontrol seluruh informasi yang berhubungan
dengan tanggung jawab mereka untuk membangun pesawat Antartika Appllo. Para
insinyur ini bekerja sama dengan IBM ketika IBM mengembangkan IMS
(information management system). Kebutuhan atas data yang terorganisasi dan
terkontrol untuk mendukung pengambilan keputusan dan proyek Apollo mendorong
upaya untuk menanggapi dengan perangkat lunak sistem manajemen database.

2.4 MENCIPTAKAN DATABASE


Proses menciptakan database mencakup tiga langkah utama. Pertama, menentukan
data yang dibutuhkan. Kedua, menjelaskan data tersebut, Ketiga, memasukkan data ke
dalam database.
 Menentukan Kebutuhan Data
Ada dua pendekatan dasar: pendekatan berorientasi proses dan pendekatan model
perusahaan.
Pendekatan berorientasi proses saat perusahaan mengambil pendekatan berorientasi
proses mereka mengikuti urutkan langkah-langkah yang ada di gambar 9.9.
Pertama masalah didefinisikan kemudian keputusan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah didefinisikan, dan untuk tiap keputusan didefinisikan informasi
yang diperlukan. Selanjutnya, pemrosesan yang diperlukan untuk menghasilkan
informasi ditentukan, dan akhirnya data yang diperlukan oleh pemrosesan ditetapkan.

Pendekatan model perusahaan walaupun pendekatan berontasi masalah


memungkinkan kebutuhan data dari tiap sistem didefinisikan secara logis
kelemahannya adalah sukar mengaitkan data suatu sistem ke data sistem lain. Sistem
informasi tidak mudah berbagai data jika merencanakan diisolasi dari sistem informasi
lain yang mengenai proses bisnis lain. Kelemahan ini di atas dengan penentuan
kebutuhan pada perusahaan secara lengkap dan kemudian penyimpanan dan tersebut
dalam database. Inilah logika yang mendasari pendekatan model perusahaan
( enterprise modeling approach). Usaha pengembangan sistem selanjutnya kemudian
mengambil data yang telah ada dalam database.
Ketika suatu perusahaan menerapkan modelan data perusahaan, deskripsi dari semua
data perusahaan dinamakan model data perusahaan titik proses stock down ini, yang
di kemudian saat perencanaan strategi sumber daya informasi digambarkan dalam
gambar 9.10.
Model data perusahaan dapat diciptakan dengan mengambil pendekatan model data
(data modeling)
 Menjelaskan Data
Sistem manajemen database menggunakan istilah-istilah spesifikasi untuk
menggambarkan definisi data yang mereka miliki titik setelah elemen-elemen data
yang diperlukan ditentukan, mereka dijelaskan dalam bentuk kamus data. Kamu data
adalah suatu ensiklopedia dari informasi yang terkenaan dengan data perusahaan.
Sistem kamus data kamus data dapat berupa kertas atau file komputer. Jika berupa
file, sistem kamus data (data dictionary system DDS) diperlukan untuk menciptakan
dan memeliharanya serta mempersiapkan untuk digunakan. DDS dapat diperoleh
sebagai paket perangkat lunak terpisah tetapi lebih sering sebagai modul di dalam
sistem manajemen database.
Data description lenguage setelah kamus data diciptakan, penjelasannya harus
dimasukkan dalam DBMS. DBMS menyertakan data description language (DDL)
yang digunakan untuk menjelaskan data. Gambar 9.11 menunjukkan bagaimana DDL
menggunakan kamus data untuk menghasilkan skema.

Kombinasi dari skema sub skema dan kamus data mempersiapkan independensi data
bagi sistem dan mengurangi pengulangan dengan mengarahkan semua pemakaian
database untuk melihat database sentral. Tidak perlu dibuat file tersendiri untuk tiap
pemakai.
 Memasukkan Data
Setelah skema dan subskema diciptakan, data dapat dimasukkan ke dalam database.
Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengetik data langsung ke dalam DBMS,
membaca data atau men-scan data secara optis. Pemasukan data secara manual dapat
dicapai dengan memasukkan data dalam bentuk tabel data besar relasional. Satu
formulir dapat dibuat di dalam sistem manajemen database untuk memungkinkan
pemasukan data manual secara lebih terstruktur.
 Menggunakan Database
Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi titik orang biasanya
menggunakan database dari terminal atau komputer personal dan mengambil data dan
informasi dan menggunakan database dan terminal atau komputer personal dan
mengambil data informasi dengan menggunakan quary language atau laporan yang
telah dirancang lebih dahulu. Query Language, seperti SQL, adalah sarana untuk
memenuhi permintaan tersebut.
Mengambil data dari database dapat dilakukan dengan menggunakan pencipta laporan
(report generator) yang terdapat di bagian besar paket sistem manajemen database
yang paling umum titik pencipta ini sangat mudah bagi pemakai titik di bagian besar
sistem manajemen database relasional masa kini pencipta laporan sebenarnya
menciptakan quary language terstruktur yang beroperasi pada data database. Untuk
bertanya (quary) pada database, fitur quary-by-example biasanya tersedia. Query-by
example memungkinkan pemakai untuk menginstruksikan DBMS hanya dengan
memberikan contoh bagaimana pemakai ingin melihat data database itu.
On-line analytical processing
On-line analytical processing (OLAP) makin menjadi fitur umum dalam perangkat
lunak sistem manajemen database. Para penjual memasukkan fitur ini untuk
memungkinkan analisis data yang serupa dengan tabulasi silang statistik. Misalnya,
jika database Anda berisi informasi tentang status pernikahan pelanggan, metode
pembayaran, dan jumlah pembelian.

2.5 SUATU MODEL SISTEM MANAJEMEN DATABASE


Model yang menunjukkan elemen-elemen utama sistem manajemen database
digambarkan dalam gambar 9.17 elemen-elemen tersebut meliputi data description
language processor, performance statistik processor, modul backup/recovery, dan
manajer database.
• Data description language processor mengubah kamus data menjadi skema
database.
• Performance statistics processor memperlihatkan statistik yang
mengidentifikasikan data apa yang sedang digunakan, siapa yang
menggunakannya, kapan digunakannya dan seterusnya.
• Modul backup/recovery menyelesaikan rekonstruksi ini jangka waktu antar
backup ditentukan oleh kebutuhan bisnis organisasi dan badan pembuatan
peraturan.
• Manajer Database bagi sistem manajemen database adalah seperti halnya
prosesor bagi komputer. Manajer database merupakan elemen paling penting
karena mengenai permintaan data para pemakai. Query language dan DML
dikendalikan oleh manajer database. Manajemen database juga menghasilkan
statistik kinerja yang diproses oleh performance statistik processor, dan log
transaksi yang diproses oleh modul backup/recovery. Semua DBMS menyertakan
elemen ini.

2.6PENGELOLA DATABASE
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database disebut pengelola
database (database administrator), atau DBA. Tugas DBA terbagi dalam empat area
utama: perencanaan, penerapan, operasi dan keamanan.
1. Perencanaan database meliputi kerjasama dengan para manajer untuk
mendefinisikan skema perusahaan dan dengan para pemakai untuk
mendefinisikan sub skema mereka. Selain, DBA berperan penting dalam memilih
perangkat keras dan perangkat lunak sistem manajemen database.
2. Penerapan database mencakup penciptaan database yang sesuai dengan
spesifikasi dari DBMS yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan kebijakan
dan prosedur penggunaan database.
3. Operasi database mencakup menawarkan program-program pendidikan bagi
pemakai database, dan menyediakan bantuan saat diperlukan. Perusahaan-
perusahaan besar memiliki beberapa spesialis database, yang dipimpin oleh
seorang manajer DBA.
4. Keamanan database meliputi pemantauan kegiatan database dengan
menggunakan statistik yang disediakan DBMS. Selain itu, DBA memastikan
bahwa database tetap aman.
2.7 PENEMUAN PENGETAHUAN DALAM DATABASE
Suatu gerakan menarik yang sedang berlangsung dalam area database adalah
knowledge discovery in database (KDD). KDD adalah istilah besar yang menjelaskan
suatu kegiatan yang memberikan arti pada data yang tersimpan dalam database yang
besar dan rumit. KDD mencakup sejumlah istilah yang sekarang mendapat banyak
perhatian data warehousing, data mart, dan data mining.
• Data warehousing adalah perkembangan dari konsep database yang
menyediakan suatu sumber daya data yang lebih baik bagi para pemakai dan
memungkinkan pemakai untuk manipulasi dan menggunakan data tersebut secara
intuitif. Konsep kunci data warehousing adalah ia mencakup beragam data
berbasis komputer yang sangat luas.
• Data Mart yaitu suatu database yang berisi data yang hanya menjelaskan suatu
segmen dari operasi perusahaan titik misalnya, suatu perusahaan mungkin
memiliki data mart pemasaran, data mart sumber daya manusia dan sebagainya.
• Data Mining yaitu proses penentuan hubungan dalam data yang tidak diketahui
oleh pemakai. Data mining membantu pemakai dengan mengungkapkan berbagai
hubungan dan menyajikannya dalam suatu cara yang didapat dimengerti
sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Data mining
memungkinkan pemakai "menemukan pengetahuan" dalam database yang
mungkin tidak diketahui keberadaannya oleh pemakai.
• Proses KDD¹²
Penemuan pengetahuan dalam database terdiri dari beberapa jenis walau
langkah-langkahnya dapat didaftarkan dalam urutan logis, proses itu bukan
berarti anda mengambil langkah pertama, langkah kedua, dan seterusnya.
Terdapat banyak langkah mundur dan pengulangan langkah-langkah sebelumnya
hingga hasilnya diperhalus mencapai suatu titik yang memuaskan pemakai.
Langkah-langkah itu didaftarkan di bawah ini:
1. Mendefinisikan data dan tugas. Pemakaian dapat bekerja sama dengan
seorang pengelola database dan mungkin seorang analisis sistem untuk
mengidentifikasi data apa yang diperlukan untuk memberikan dukungan
pemakaian yang diperlukan dalam suatu area masalah tertentu.
2. Mendapatkan data. Mungkin perlu mengumpulkan data baru dan
memasukkannya ke dalam database.
3. Membersihkan data. Semua data yang akan digunakan dalam pencairan
diedit untuk memastikan bahwa data tersebut ada dalam format yang tepat.
Misalnya, inkonsistensi nama dan kode disesuaikan.
4. Mengembangkan hipotesis dan model pencarian. Pemakai dan spesialis
informasi mendefinisikan karakteristik data yang akan dipanggil, dan
spesialis menyediakan suatu model matematika untuk membantu
pemanggilan kembali dan analisis.
5. Menggali data itu. Model menguji hipotesis dan mencari pola-pola baru
dan pengetahuan baru.
6. Menguji dan memastikan. Model prediktif digunakan untuk memastikan
seberapa jauh data yang dipilih dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pemakai.
7. Menafsirkan dan menggunakan. Pemakai menggunakan pertimbangan
dalam menafsirkan data dan membuat keputusan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah.
• Sistem Manajemen Database dalam Perspektif
Sistem manajemen database memungkinkan pencipta database dalam
menyimpanan akses acak komputer, pemeliharaan isinya, dan penyediaan isi
tersebut bagi pemakai tanpa pemrograman khusus yang mahal. Kemudian
penggunaannya memungkinkan para manajer dan staf profesional mengakses
isi database tanpa perlu pelatihan mahal atau keahlian khusus. Saat
perusahaan atau pemakaian individu memutuskan apakah akan menggunakan
suatu DBMS, keuntungan dan kerugian harus dipertimbangkan.
• Keuntungan DBMS
DBMS memungkinkan perusahaan maupun pemakaian individu untuk:
1. Mengurangi pengulangan data. Jumlah total file dikurangi,
dibandingkan bila file-file komputer disimpan terpisah di tiap aplikasi
komputer dengan menghapus data duplikat di berbagai file. Data duplikat
dalam file-file selebihnya dapat ditempatkan dalam satu file (yang kecuali
data itu diperlukan untuk membentuk hubungan implisit). Data bersama
di antara file-file, dalam sistem manajemen database relasional digunakan
untuk membentuk hubungan implisit di antara data.
2. Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam skema
daripada dalam tiap program aplikasi. perubahan dapat dibuat pada
struktur data tanpa mengurangi program yang mengakses data.
3. Mengintegrasikan data dari beberapa file. Saat selalu dibentuk
sehingga menyediakan kaitan logis organisasi fisik tidak lagi menjadi
kendala titik organisasi logis, pandangan pemakaian dan program
aplikasi, tidak harus tercermin pada medium penyimpanan fisik.
4. Mengambil data dan informasi secara cepat. Hubungan-hubungan
logis, data manipulation language, serta quary language memungkinkan
pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit, yang tanpa itu
mungkin perlu beberapa jam atau hari untuk mengambil data dengan
bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau C. Hal ini karena
suatu program komputer dalaM COBOL dan C tidak ditulis untuk
mengakses data.
5. Meningkatkan keamanan. Baik DBMS mainframe maupun komputer
mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi
(password). directory pemakai, dan bahasa sandi (encryption) data yang
dikelola oleh DBMS juga lebih aman daripada data lain dalam
perusahaan.
• Kerugian DBMS
Keputusan untuk menggunakan DBMS mengikat perusahaan atau pemakai
untuk:
1. Memperoleh perangkat lunak yang mahal. DBMS mainframe masih
sangat mahal. DBMS berbasis komputer mikro, walaupun biayanya hanya
beberapa ratus dolar, dapat merupakan pengeluaran yang besar bagi suatu
organisasi kecil. Untungnya, hukum Moore masih berlaku dan biaya
perangkat keras dan perangkat lunak komputer terus turun.
2. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar. DBMS sering
memerlukan kapasitas penyimpanan dan memori yang lebih besar
daripada yang diperlukan oleh program aplikasi lain. Juga, kemudahan
yang dibuat oleh DBMS dalam mengambil informasi mendorong lebih
banyak pemakai yang disertakan daripada jika sebaliknya. Bertambahnya
jumlah pemakai yang dipicu oleh kemudahan penggunaan bisa
mendorong jumlah sumber daya komputer yang mengakses database
lebih banyak dari yang diharapkan.
3. Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA. DBMS memerlukan
pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara
penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan paling baik oleh para pengelola
database (DBA).
Database terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah persyarat mutlak
untuk memecah masalah. Tetapi keduanya memberikan dasar-dasar
penggunaan komputer sebagai suatu sistem informasi bagi para spesialis
informasi dan pemakai.
STUDI KASUS
Contoh kasus yang kami ambil adalah dari aplikasi FACEBOOK
Facebook adalah jaringan sosial media kini banyak digunakan warga negara seluruh dunia.
Database yang digunakan Fecebook yaitu MySQL, MySQL adalah salah satu sistem manajemen
basis data yang paling umum digunakan di dunia, termasuk oleh perusahaan Facebook. Di
Facebook, MySQL digunakan untuk menyimpan data penting atau semua data sosial seperti
informasi profil pengguna, pesan, dan aktivitas.
Untuk menjaga performa yang optimal dan skala yang besar, Facebook melakukan beberapa
tindakan:
1. Horizontal Scaling
Facebook menggunakan teknik horizontal scaling, yaitu dengan mengatur lebih dari satu server
MySQL untuk memproses permintaan. Hal ini memungkinkan Facebook untuk meningkatkan
kinerja dan keandalan sistem. Saat permintaan datang, data akan dibagi dan diperlakukan oleh
beberapa server secara bersamaan.
2. Sharding
Facebook memecah data menjadi beberapa bagian dan mendistribusikannya ke beberapa server
untuk memproses permintaan dengan lebih cepat. Teknik ini disebut sharding. Sebagai contoh,
informasi tentang pengguna dengan awalan A hingga M mungkin disimpan pada satu server
MySQL, sementara pengguna dengan awalan N hingga Z disimpan pada server lain.
3. Caching
Facebook menggunakan teknik caching untuk mempercepat kueri yang sering dijalankan. Data
yang sering diakses disimpan dalam memori dan diambil dari sana ketika dibutuhkan, sehingga
mengurangi waktu akses ke disk.
4. Monitoring dan Diagnostics
Facebook melakukan pemantauan secara terus-menerus pada kinerja MySQL dengan
menggunakan sistem monitoring dan diagnostics. Hal ini memungkinkan tim teknis Facebook
untuk melacak masalah dan melakukan perbaikan secepat mungkin.
5. Pembaruan Berkala
Facebook melakukan pembaruan berkala pada MySQL untuk memperbaiki bug dan
meningkatkan kinerja sistem. Dalam beberapa kasus, Facebook bahkan melakukan modifikasi
pada MySQL agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Secara keseluruhan, MySQL memainkan peran penting dalam keberhasilan Facebook sebagai
platform media sosial yang besar dan kompleks. Facebook terus berinovasi dan meningkatkan
cara mereka menggunakan MySQL untuk mengakomodasi pertumbuhan yang cepat dan
permintaan pengguna yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan memiliki database management system (DBMS), sebuah perusahaan akan
dengan mudah menjalankan bisnisnya. Seluruh data yang dibutuhkan oleh sebuah
perusahaan akan tersimpan dan terorganisir dengan baik serta memudahkan seseorang dalam
perusahaan tersebut untuk mengaksesnya. Data yang tersimpan dalam sebuah DBMS juga
bukan merupakan data yang redundant atau mempunyai duplikat. Sehingga meminimalisir
ketidakjelasan terhadap suatu data. Hal tersebut dapat membuat sebuah perusahaan yang
mempunyai database management system (DBMS) yang baik akan sangat efektif dalam
menggunakan waktu yang ada karena tidak memerlukan penyimpanan manual. Selain itu
juga dengan memiliki DBMS sebuah perusahaan akan dapat sangat akurat mengetahui
informasi yang ada dalam perusahaan tersebut. Hal ini secara tidak langsung akan
meningkatkan penghasilan dari sebuah perusahaan dikarenakan dapat mengambil keputusan
yang tepat dalam menjalankan bisnisnya dengan menggunakan data yang akurat
dibandingkan dengan sistem manual.
Ada banyak data dalam suatu perusahaan Mulai dari data karyawan, data pelanggan,
data bisnis hingga data organisasi. Mengingat banyaknya data tersebut maka perusahaan
perlu menggunakan database management system Penggunaan teknologi sebagai
penyimpanan data. Akan memudahkan perusahaan dalam mengelola data sehingga
perusahaan bisa lebih berkembang.
Mengapa perusahaan tak lagi bisa menggunakan cara manual untuk mengelola data?
Pengelolaan data secara manual menggunakan kertas tak lagi efektif apalagi jika perusahaan
sudah cukup berkembang. Pengelolan secara manual akan membuat data lebih sulit diakses
dan diperbarui. Belum lagi, data yang disimpan pada kertas lebih mudah rusak dan bocor
kepihak lain. Hal tersebut tidak akan terjadi jika perusahaan menggunakan database
manajemen sistem. Sistem ini akan membuat alur kerja di perusahaan menjadi lancar
sehingga perusahaan lebih cepat bertumbuh. Proses bisnis pun lebih cepat dilakukan karena
data bisa diakses dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Raymond McLeod,Jr. George Schell,Sistem Informasi Manajemen. Edisi kedelapan

[2] McLeod, Raymond, Management Information System, 7¬th ed., Prentice Hall, New
Jersey, 1998.

Anda mungkin juga menyukai