Oleh Kelompok 7 :
1. Nurhanifah A1B021043
2. Nurul Inayah Anisa A1B021044
3. Aulia Nurul Izza Larasati A1B021079
Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayat-Nya
serta berbagai upaya, tugas papper mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang
membahas tentang “Database dan Sistem Manajemen Database” dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan papper ini, kami menggambil materi dari buku yang berkaitan dengan
, “Database dan Sistem Manajemen Database”. Penulis menyadari bahwa papper ini masih
kurang sempurna. Untuk itu kami mohon masukkan dari bapak dosen pengampu yang
bersifat membangun demi kesempurnaanya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
Organisasi dalam gambar 9.1 mengkombinasikan berbagai fungsi dalam organisasi dan
konsep pemakai. Dengan menggunakan strategi ini dapat dihasilkan fungsi-fungsi
seperti akuntansi, persediaan, manajemen operasi, dan pesanan. Fungsi-fungsi ini
dipecahkan menjadi beberapa sub fungsi misalnya manajemen operasi dipecah menjadi
tenaga kerja, pengendalian mutu, dan jadwal produksi. Sub folder tidak harus
mengikuti kategorisasi yang sama dengan folder.
Konsep Database
Database adalah kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer milik organisasi
dan sistem manajemen database adalah aplikasi perangkat lunak yang menyimpan
struktur database. Hubungan antar-data dalam database, serta sebagai formulir dan
laporan yang berkaitan dengan database itu. Database yang dikendalikan oleh sistem
manajemen database adalah satu set catatan data yang berhubungan dan saling
menjelaskan. Integrasi logis dari catatan-catatan dalam file ini dinamakan konsep.
Dua tujuan utama dari konsep database adalah meminimalkan pengulangan data dan
mencapai independensi data.
Pengulangan data (data redundancy) adalah duplikat data artinya data yang sama
disimpan dalam beberapa file.
Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur
data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
Kombinasi dari skema sub skema dan kamus data mempersiapkan independensi data
bagi sistem dan mengurangi pengulangan dengan mengarahkan semua pemakaian
database untuk melihat database sentral. Tidak perlu dibuat file tersendiri untuk tiap
pemakai.
Memasukkan Data
Setelah skema dan subskema diciptakan, data dapat dimasukkan ke dalam database.
Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengetik data langsung ke dalam DBMS,
membaca data atau men-scan data secara optis. Pemasukan data secara manual dapat
dicapai dengan memasukkan data dalam bentuk tabel data besar relasional. Satu
formulir dapat dibuat di dalam sistem manajemen database untuk memungkinkan
pemasukan data manual secara lebih terstruktur.
Menggunakan Database
Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi titik orang biasanya
menggunakan database dari terminal atau komputer personal dan mengambil data dan
informasi dan menggunakan database dan terminal atau komputer personal dan
mengambil data informasi dengan menggunakan quary language atau laporan yang
telah dirancang lebih dahulu. Query Language, seperti SQL, adalah sarana untuk
memenuhi permintaan tersebut.
Mengambil data dari database dapat dilakukan dengan menggunakan pencipta laporan
(report generator) yang terdapat di bagian besar paket sistem manajemen database
yang paling umum titik pencipta ini sangat mudah bagi pemakai titik di bagian besar
sistem manajemen database relasional masa kini pencipta laporan sebenarnya
menciptakan quary language terstruktur yang beroperasi pada data database. Untuk
bertanya (quary) pada database, fitur quary-by-example biasanya tersedia. Query-by
example memungkinkan pemakai untuk menginstruksikan DBMS hanya dengan
memberikan contoh bagaimana pemakai ingin melihat data database itu.
On-line analytical processing
On-line analytical processing (OLAP) makin menjadi fitur umum dalam perangkat
lunak sistem manajemen database. Para penjual memasukkan fitur ini untuk
memungkinkan analisis data yang serupa dengan tabulasi silang statistik. Misalnya,
jika database Anda berisi informasi tentang status pernikahan pelanggan, metode
pembayaran, dan jumlah pembelian.
2.6PENGELOLA DATABASE
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database disebut pengelola
database (database administrator), atau DBA. Tugas DBA terbagi dalam empat area
utama: perencanaan, penerapan, operasi dan keamanan.
1. Perencanaan database meliputi kerjasama dengan para manajer untuk
mendefinisikan skema perusahaan dan dengan para pemakai untuk
mendefinisikan sub skema mereka. Selain, DBA berperan penting dalam memilih
perangkat keras dan perangkat lunak sistem manajemen database.
2. Penerapan database mencakup penciptaan database yang sesuai dengan
spesifikasi dari DBMS yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan kebijakan
dan prosedur penggunaan database.
3. Operasi database mencakup menawarkan program-program pendidikan bagi
pemakai database, dan menyediakan bantuan saat diperlukan. Perusahaan-
perusahaan besar memiliki beberapa spesialis database, yang dipimpin oleh
seorang manajer DBA.
4. Keamanan database meliputi pemantauan kegiatan database dengan
menggunakan statistik yang disediakan DBMS. Selain itu, DBA memastikan
bahwa database tetap aman.
2.7 PENEMUAN PENGETAHUAN DALAM DATABASE
Suatu gerakan menarik yang sedang berlangsung dalam area database adalah
knowledge discovery in database (KDD). KDD adalah istilah besar yang menjelaskan
suatu kegiatan yang memberikan arti pada data yang tersimpan dalam database yang
besar dan rumit. KDD mencakup sejumlah istilah yang sekarang mendapat banyak
perhatian data warehousing, data mart, dan data mining.
• Data warehousing adalah perkembangan dari konsep database yang
menyediakan suatu sumber daya data yang lebih baik bagi para pemakai dan
memungkinkan pemakai untuk manipulasi dan menggunakan data tersebut secara
intuitif. Konsep kunci data warehousing adalah ia mencakup beragam data
berbasis komputer yang sangat luas.
• Data Mart yaitu suatu database yang berisi data yang hanya menjelaskan suatu
segmen dari operasi perusahaan titik misalnya, suatu perusahaan mungkin
memiliki data mart pemasaran, data mart sumber daya manusia dan sebagainya.
• Data Mining yaitu proses penentuan hubungan dalam data yang tidak diketahui
oleh pemakai. Data mining membantu pemakai dengan mengungkapkan berbagai
hubungan dan menyajikannya dalam suatu cara yang didapat dimengerti
sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Data mining
memungkinkan pemakai "menemukan pengetahuan" dalam database yang
mungkin tidak diketahui keberadaannya oleh pemakai.
• Proses KDD¹²
Penemuan pengetahuan dalam database terdiri dari beberapa jenis walau
langkah-langkahnya dapat didaftarkan dalam urutan logis, proses itu bukan
berarti anda mengambil langkah pertama, langkah kedua, dan seterusnya.
Terdapat banyak langkah mundur dan pengulangan langkah-langkah sebelumnya
hingga hasilnya diperhalus mencapai suatu titik yang memuaskan pemakai.
Langkah-langkah itu didaftarkan di bawah ini:
1. Mendefinisikan data dan tugas. Pemakaian dapat bekerja sama dengan
seorang pengelola database dan mungkin seorang analisis sistem untuk
mengidentifikasi data apa yang diperlukan untuk memberikan dukungan
pemakaian yang diperlukan dalam suatu area masalah tertentu.
2. Mendapatkan data. Mungkin perlu mengumpulkan data baru dan
memasukkannya ke dalam database.
3. Membersihkan data. Semua data yang akan digunakan dalam pencairan
diedit untuk memastikan bahwa data tersebut ada dalam format yang tepat.
Misalnya, inkonsistensi nama dan kode disesuaikan.
4. Mengembangkan hipotesis dan model pencarian. Pemakai dan spesialis
informasi mendefinisikan karakteristik data yang akan dipanggil, dan
spesialis menyediakan suatu model matematika untuk membantu
pemanggilan kembali dan analisis.
5. Menggali data itu. Model menguji hipotesis dan mencari pola-pola baru
dan pengetahuan baru.
6. Menguji dan memastikan. Model prediktif digunakan untuk memastikan
seberapa jauh data yang dipilih dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pemakai.
7. Menafsirkan dan menggunakan. Pemakai menggunakan pertimbangan
dalam menafsirkan data dan membuat keputusan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah.
• Sistem Manajemen Database dalam Perspektif
Sistem manajemen database memungkinkan pencipta database dalam
menyimpanan akses acak komputer, pemeliharaan isinya, dan penyediaan isi
tersebut bagi pemakai tanpa pemrograman khusus yang mahal. Kemudian
penggunaannya memungkinkan para manajer dan staf profesional mengakses
isi database tanpa perlu pelatihan mahal atau keahlian khusus. Saat
perusahaan atau pemakaian individu memutuskan apakah akan menggunakan
suatu DBMS, keuntungan dan kerugian harus dipertimbangkan.
• Keuntungan DBMS
DBMS memungkinkan perusahaan maupun pemakaian individu untuk:
1. Mengurangi pengulangan data. Jumlah total file dikurangi,
dibandingkan bila file-file komputer disimpan terpisah di tiap aplikasi
komputer dengan menghapus data duplikat di berbagai file. Data duplikat
dalam file-file selebihnya dapat ditempatkan dalam satu file (yang kecuali
data itu diperlukan untuk membentuk hubungan implisit). Data bersama
di antara file-file, dalam sistem manajemen database relasional digunakan
untuk membentuk hubungan implisit di antara data.
2. Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam skema
daripada dalam tiap program aplikasi. perubahan dapat dibuat pada
struktur data tanpa mengurangi program yang mengakses data.
3. Mengintegrasikan data dari beberapa file. Saat selalu dibentuk
sehingga menyediakan kaitan logis organisasi fisik tidak lagi menjadi
kendala titik organisasi logis, pandangan pemakaian dan program
aplikasi, tidak harus tercermin pada medium penyimpanan fisik.
4. Mengambil data dan informasi secara cepat. Hubungan-hubungan
logis, data manipulation language, serta quary language memungkinkan
pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit, yang tanpa itu
mungkin perlu beberapa jam atau hari untuk mengambil data dengan
bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau C. Hal ini karena
suatu program komputer dalaM COBOL dan C tidak ditulis untuk
mengakses data.
5. Meningkatkan keamanan. Baik DBMS mainframe maupun komputer
mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi
(password). directory pemakai, dan bahasa sandi (encryption) data yang
dikelola oleh DBMS juga lebih aman daripada data lain dalam
perusahaan.
• Kerugian DBMS
Keputusan untuk menggunakan DBMS mengikat perusahaan atau pemakai
untuk:
1. Memperoleh perangkat lunak yang mahal. DBMS mainframe masih
sangat mahal. DBMS berbasis komputer mikro, walaupun biayanya hanya
beberapa ratus dolar, dapat merupakan pengeluaran yang besar bagi suatu
organisasi kecil. Untungnya, hukum Moore masih berlaku dan biaya
perangkat keras dan perangkat lunak komputer terus turun.
2. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar. DBMS sering
memerlukan kapasitas penyimpanan dan memori yang lebih besar
daripada yang diperlukan oleh program aplikasi lain. Juga, kemudahan
yang dibuat oleh DBMS dalam mengambil informasi mendorong lebih
banyak pemakai yang disertakan daripada jika sebaliknya. Bertambahnya
jumlah pemakai yang dipicu oleh kemudahan penggunaan bisa
mendorong jumlah sumber daya komputer yang mengakses database
lebih banyak dari yang diharapkan.
3. Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA. DBMS memerlukan
pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara
penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan paling baik oleh para pengelola
database (DBA).
Database terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah persyarat mutlak
untuk memecah masalah. Tetapi keduanya memberikan dasar-dasar
penggunaan komputer sebagai suatu sistem informasi bagi para spesialis
informasi dan pemakai.
STUDI KASUS
Contoh kasus yang kami ambil adalah dari aplikasi FACEBOOK
Facebook adalah jaringan sosial media kini banyak digunakan warga negara seluruh dunia.
Database yang digunakan Fecebook yaitu MySQL, MySQL adalah salah satu sistem manajemen
basis data yang paling umum digunakan di dunia, termasuk oleh perusahaan Facebook. Di
Facebook, MySQL digunakan untuk menyimpan data penting atau semua data sosial seperti
informasi profil pengguna, pesan, dan aktivitas.
Untuk menjaga performa yang optimal dan skala yang besar, Facebook melakukan beberapa
tindakan:
1. Horizontal Scaling
Facebook menggunakan teknik horizontal scaling, yaitu dengan mengatur lebih dari satu server
MySQL untuk memproses permintaan. Hal ini memungkinkan Facebook untuk meningkatkan
kinerja dan keandalan sistem. Saat permintaan datang, data akan dibagi dan diperlakukan oleh
beberapa server secara bersamaan.
2. Sharding
Facebook memecah data menjadi beberapa bagian dan mendistribusikannya ke beberapa server
untuk memproses permintaan dengan lebih cepat. Teknik ini disebut sharding. Sebagai contoh,
informasi tentang pengguna dengan awalan A hingga M mungkin disimpan pada satu server
MySQL, sementara pengguna dengan awalan N hingga Z disimpan pada server lain.
3. Caching
Facebook menggunakan teknik caching untuk mempercepat kueri yang sering dijalankan. Data
yang sering diakses disimpan dalam memori dan diambil dari sana ketika dibutuhkan, sehingga
mengurangi waktu akses ke disk.
4. Monitoring dan Diagnostics
Facebook melakukan pemantauan secara terus-menerus pada kinerja MySQL dengan
menggunakan sistem monitoring dan diagnostics. Hal ini memungkinkan tim teknis Facebook
untuk melacak masalah dan melakukan perbaikan secepat mungkin.
5. Pembaruan Berkala
Facebook melakukan pembaruan berkala pada MySQL untuk memperbaiki bug dan
meningkatkan kinerja sistem. Dalam beberapa kasus, Facebook bahkan melakukan modifikasi
pada MySQL agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Secara keseluruhan, MySQL memainkan peran penting dalam keberhasilan Facebook sebagai
platform media sosial yang besar dan kompleks. Facebook terus berinovasi dan meningkatkan
cara mereka menggunakan MySQL untuk mengakomodasi pertumbuhan yang cepat dan
permintaan pengguna yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan memiliki database management system (DBMS), sebuah perusahaan akan
dengan mudah menjalankan bisnisnya. Seluruh data yang dibutuhkan oleh sebuah
perusahaan akan tersimpan dan terorganisir dengan baik serta memudahkan seseorang dalam
perusahaan tersebut untuk mengaksesnya. Data yang tersimpan dalam sebuah DBMS juga
bukan merupakan data yang redundant atau mempunyai duplikat. Sehingga meminimalisir
ketidakjelasan terhadap suatu data. Hal tersebut dapat membuat sebuah perusahaan yang
mempunyai database management system (DBMS) yang baik akan sangat efektif dalam
menggunakan waktu yang ada karena tidak memerlukan penyimpanan manual. Selain itu
juga dengan memiliki DBMS sebuah perusahaan akan dapat sangat akurat mengetahui
informasi yang ada dalam perusahaan tersebut. Hal ini secara tidak langsung akan
meningkatkan penghasilan dari sebuah perusahaan dikarenakan dapat mengambil keputusan
yang tepat dalam menjalankan bisnisnya dengan menggunakan data yang akurat
dibandingkan dengan sistem manual.
Ada banyak data dalam suatu perusahaan Mulai dari data karyawan, data pelanggan,
data bisnis hingga data organisasi. Mengingat banyaknya data tersebut maka perusahaan
perlu menggunakan database management system Penggunaan teknologi sebagai
penyimpanan data. Akan memudahkan perusahaan dalam mengelola data sehingga
perusahaan bisa lebih berkembang.
Mengapa perusahaan tak lagi bisa menggunakan cara manual untuk mengelola data?
Pengelolaan data secara manual menggunakan kertas tak lagi efektif apalagi jika perusahaan
sudah cukup berkembang. Pengelolan secara manual akan membuat data lebih sulit diakses
dan diperbarui. Belum lagi, data yang disimpan pada kertas lebih mudah rusak dan bocor
kepihak lain. Hal tersebut tidak akan terjadi jika perusahaan menggunakan database
manajemen sistem. Sistem ini akan membuat alur kerja di perusahaan menjadi lancar
sehingga perusahaan lebih cepat bertumbuh. Proses bisnis pun lebih cepat dilakukan karena
data bisa diakses dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
[2] McLeod, Raymond, Management Information System, 7¬th ed., Prentice Hall, New
Jersey, 1998.