Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

MAKALAH
“DASAR-DASAR INTELEJEN BISNIS : DATABASE DAN MANAJEMEN
INFORMASI”
Dosen Pengampu: Made Surya Pramana,S.A.,M.M

Oleh
Kelompok 1

Ni Putu Vira Diah Nathania 1832121603


Made Mayra Sukma Dewi 1832121555
Gus Made Sudarta 1832121007
Putu Ayu Ariesta Pradnya Paramitha 1832121008
I Gusti Ngurah Yoga Prajadinata 1832121557

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2021
PEMBAHASAN

A. MENGORGANISASIKAN DATA DALAM LINGKUNGAN FILE DATA


Sebuah sistem inforamsi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan
relevan bagi penggunanya. Informasi yang akurat tidak memilki kesalahan , juga informasi
dikomunikasikan dengan tepat waktu maka dapt digunakan sebagai pengambilan keputusan
sesuai kebutuhan pengguna. Informasi dikatakan relevan jika informasi sangat berguna dan
tepat untuk jenis pekerjaan dan dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan atas informasi
tersebut.
1. Istilah dan Konsep Pengorganisasian File
Konsep ini merupakan suatu konsep yang dibuat untuk pengorganisasian file yang
ada dalam sebuah sistem informasi. Konsep ini meimplementasikan pada sistem komputer
yang mengorganisasikan kedalam suatu hierarki yang dimulai dari bit, byte, field record
dan basis data.
Bit merupakan unit terkecil dari data yang disimpan dalam komputer, sekumpulan
bit disebut byte yaitu mewakili sebuah karakter tunggal yang berbentuk huruf, angka dan
symbol lainnya. Field merupakan pengelompokkan sebuah karakter menjadi sebuah kata,
kumpulan kata, bilangan lengkap (misalnya: nama atau usia seseorang), sedangkan
sekumpulan field yang saling berhubungan dinamakan record, misalnya nama mahasiswa,
tanggal, dan nilainya. Sekumpulan record dinamakan file

2. Masalah Dengan Lingkungan File Tradisional


Pada kebanyakan organisasi , file data dan sistem cenderung bertumbuh secara
mandiri tanpa rencana mnyeluruh perusahaan. Akuntansi, keuangan, manufaktur, sumber
daya manusia, penjualan dan pemasaran semuanya berkembang dengan sistem dan file
dtanya sendiri. Contoh melalui pendekatan tradisional terhadap pemrosesan suatu
informasi Suatu aplikasi membutuhkan file dan program komputer sendiri untuk dapat
bekerja. Sebagai contoh aplikasi yang menggunakan pendekatan tradisional :
 Departemen SDM mempunyai file master personalia, file penggajian, file asuransi
kesehatan, file pensiun, file daftar alamat.
 Departemen Keuangan mempunyai file penggajian, file pensiun, file daftar utama
karyawan untuk kegiatan pembayaran gaji.
a. Redundansi dan Inkonsistensi
Redundasi data merupakan adanya duplikasi data dalam beberapa file data
yang sama disimpan di dalam lebih dari satu lokasi. Redundasi data terjadi
kelompok yang berbeda di dalam suatu orgainisasi mendaptkan data yang sama
secara independen dan menyimpannya secara independen juga. Redundasi data
menghabiskan tempat penyimpanan data dan menimbulkan inkonsistensi data,
dalam arti atribut yang sama mungkin nilai yang berbeda. Contoh Redundasi yaitu:
 Didalam sistem yang menggunakan input indentitas mahasiswa tapi di sistem
yang lain menginputnya menggunakan indentitas saja.
 Pada sistem pengkodean yang berbeda, misanya pada toko pakaian
mengguanakan kode yang berbeda pada penjualan, persediaan, dan sistem
produksi dengan kode yang digunakan untuk mengkode ukuran pakaian yang
dijual kepelanggan.
b. Ketergantungan Program Data
Ketergantungan program data mengacu pada pasangan data yang
tersimapan dalam file dan program tertentu. Perubahan pada suatu program, juga
mempengaruhi perubahan file dan juga data. Karena file merupakan kumpulan data
yang telah dikumpulkan.
c. Kurangnya Fleksibilitas
Sistem file yang tradisional dapat mengirim jadwal rutin setelah dilakukan
pemrograman yang ekstensif, tetapi tidak dapat mengirim laporan khusus atau tidak
merespon kebutuhan informasi yang tidak diantisipasi tepat waktu. Informasi yang
dibutuhkan oleh permintaan khusus tersimpan di suatu tempat dalam suatu sistem,
ttetapi terlalu mahal untuk dicari.
d. Keamanan Yang Buruk
Karena kendali pada data dan pengelolaan yang kurang, akses kepada dan
penyebaran dari suatu informasi mungkin dapat dilakukan. Manajemen mungkin
dapat mengetahui siapa yang sedang mengakses atau bahkan membuat perubahan
pada data organisasi.
e. Kekurangan dalam Pembagian dan Ketersediaan Data
Informasi tidak dapat mengalir dengan bebas melintasi daerah fungsional
yang berbeda-beda atau bagian yang berbeda dari organisasi. Jika pengguna
menemukan nilai yang berbeda dari potongan informasi yangsama, dalam dua
sistem yang berbeda, pengguna tidak akan menggunakan sistem ini karena mereka
tidak mempercayai ketepatan data.

B. PENDEKATAN BASIS DATA TERHADAP PENGELOLAAN DATA


Teknologi basis data banyak masalah dalam organisasi file trandisional. Basis data
(database) adalah sekumpulan data organisasi digunakan untuk melayani aplikasi secara
efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundasi data.
1. Sistem Manajemen Database
Merupakan peranti lunak yang memudahkan organisasi untuk memusatkan data,
mengelola data secara efisien, dan menyediakan akses data bagi program aplikasi. DBMS
(database management system) membuat basis data fisik tersedia untuk tampilan logis yang
berbeda digunakan pengguna. DBMS digunakan sebagai perantara file dengan program
aplikasi yang diguanakn dalam sebuah sistem.
Bagaimana DBMS menyelesaikan masalah dalam lingkungan file tradisional?
Yakni dengan cara memperkecil redundasi dan inkonsistensi data dengan meminimalisasi
file-file yang terpisah yang mempunyai data sama. DBMS tidak dapat menghilangkan
redunsi, melainkan mengendalikan redundasi data. Menggunakan DBMS dapat
menghilangkan inkonsistensi data karena pada sistem ini memastikan bahwa data yang
sama memilki nilai yang sama.
a. DBMS Relasional
DBMS terkini menggunakan model-model yang berbeda untuk memantau
entitas, atribut, dan hubungan. Jenis DBMS yang paling populer bagi PC ataupun
mainframe saat ini adalah DBMS relasional (relational DBMS). DBMS relasional
menampilkan data menjadi tabel dua dimensi. Tabel dapat juga dianggap sebagai
file, yang berisi data pada sebuah entitas. MySQL adalah DBMS open source yang
terkenal sedangkan oracle database lite adalah DBMS untuk perangkat komputasi
mobile. DBMS relasional mengorganisasikan data pemasok dan suku cadang.
Database tersebut memiliki tabel yang terpisah untuk entitas pemasok dan sebuah
tabel untuk entitas barang.
Informsi aktual/lengkap mengenai seorang pemasok yang berbasis
sepanjang suatu tabel disebut baris. Baris sering juga disebut sebagai record karena
mewakili satu informasi lengkap mengenai seseorang atau dalam istilah yang
sangat teknis disebut tuples. Data untuk entitas suku cadang memiliki tabel terpisah
yang tersendiri.
File nomor pemasok pada tabel pemasok memberikan identifikasi yang
unik untuk setiap record sehingga record tersebut dapat diambil, diperbaharui,
ataupun digolongkan. Dalam hal ini nomor pemasok disebut sebagai field kunci.
Setiap tabel pada database relasional memiliki sebuah filed yang ditunjuk sebagai
kunci primer. File kunci ini memberikan pemberi identitas yang unik untuk setiap
informasi dalam satu baris pada sebuah tabel yang sama halnya dengan kunci
primer, mereka tidak dapat diduplikasi. Nomor pemasok adalah kunci primer bagi
tabel pemasok dan nomor suku cadang adalah kunci primer untuk tabel suku
cadang.
 Operasi DBMS Relasional
Tabel database relasional dapat dikombinasikan dengan mudah
untuk mengirimkan data yang diperlukan pengguna yang disediakan oleh
dua tabel yang saling berbagi elemen data. Dalam database relasional ada
tiga operasi dasar yang digunakan untuk mengembangkan serangkaian data
yang sangat berguna yaitu select, join, dan project. Operasi select
menampilkan suatu bagian yang berisi seluruh rekaman pada suatu file
berdasarkan kriteria yang ditentukan. Operasi join mengkombinasikan
tabel-tabel yang memiliki keterkaitan untuk menyediakan informasi yang
lebih lengkap kepada pengguna daripada pada satu tabel saja. Untuk operasi
project menampilkan kolom-kolom dari suatu tabel berdasarkan kriteria
tertentu yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan tabel baru yang
berisi informasi-informasi yang benar-benar diperlukan.
 Database Non-Relasional dan Database pada Sistem Cloud Computing
Dalam jangka waktu 30 tahun, teknologi database relasional telah
menjadi standar emas. Cloud computing volume data yang belum pernah
ada sebelumnya, beban pekerjaan yang begiru besar untuk layanan web,
serta kebutuhan untuk menyimpan data jenis baru memerlukan alternatif
database selain model lama dari database rasional dalam
mengorganisasikan data guna membentuk tabel, kolom, dan baris. Sistem
manajemen database non-relasional menggunakan model data yang lebih
fleksibel dan dirancang untuk mengelola data berukuran besar yang
didistribusikan pada banyak perangkat serta mempermudah dalam
meningkatkan atau menurunkan skalabilitas. Seperti web, media sosial,
grafis dan bentuk data lainnya yang sulit dianalisis menggunakan perangkat
tradisional berbasis SQL.
Ada beberapa database NoSQL yang masing-masing memiliki fitur
teknis dan perlakukan yang berbeda. Database oracle NoSQL salah satu
contoh diantaranya adalah simple DB buatan amazon, salah satu layanan
web yang beroperasi pada sistem cloud computing. Amazon dan penyedia
layanan could computing lainnya juga menyediakan DBMS relasional.
Relational Database Service (RDS) Amazon menawarkan MysQL, SQL
server, ataupun oracle database sebagai mesin pencari database. Besarnya
pembayaran bergantung pada jumlah penggunaan. Oracle memiliki
database clou service menggunakan relasional oracle database 11g,
sedangkan microsoft SQL Azure Database adalah layanan database
relasional berbasis cloud computing yang beroperasi pada microsoft SQL
server DBMS. Sistem private cloud computing mengkonsolidasikan server,
tempat penyimpanan, sistem operasi, database serta beban pekerjaan
kedalam perangkat keras dan perangkat lunak yang terdistribusi. Dengan
mendistribusikan database pada sistem private could computing yang
terkonsolidasi memungkinkan departemen TI untuk meningkatkan kualitas
pelayanan serta mengurangi beban modal dan biaya operasi. Semakin tinggi
tingkat kepadatan konsilidasi yang dicapai, semakin besar pengembalian
atas investasi yang diterima.
b. Kapabilitas Sistem Manajemen Database
DBMS memiliki kapabilitas defenisi data (data defenition) untuk
menspesifikasikan stuktur konten database. Definisi data digunakan untuk
membuat tabel database dan untuk mendefenisikan karakteristik field pada setiap
tabel. Informasi tentang database ini akan didokumentasikan dallam kamus data.
Kamus data (data dictionaary) adalah file manual ataupun otomatis yang
menyimpan defenisi-defenisi elemen data berikut karakteristik mereka. Mc Acces
memiliki kemampuan kamus data yang belum sempurna yaitu menampilan
informasi seperti nama, deskripsi, ukuran, tipe, format, dan properti lainyya pada
setiap filed pada sebuah tabel. Kamus data bagi database perusahaan besar dapat
menangkap informasi tambahan seperti pengggunaan, kepemilikan, ototrisasi,
keamanana, dan individual, fungsi-fungsi bisnis, program serta laporan yang
menggunakan masing-masing elemen data.
c. Merancang Database
Untuk merancang database, harus dipahami dulu bagaimana hubungan
antara data, jenis dta yang dikelola pada database, bagaimana tersebut akan
digunakan, serta bagaimana organisasi perlu diubah untuk mengelola data dari
perspektif lengkap seluruh perusahaan. Database memerlukan rancangan konsep
maupun fisik. Rancangan konseptual atau logis dari suatu database adalah model
abstrak dari database dari perspektif organisasi bosnis, dimana rancangan fisik
menunjukka bagaimana database dirancang lewat akses langsung perangkat
penyimpanan.
d. Normalisasi dan Diagram Relasi Entitas
Rancangan konseptual suatu database menggambakan bagaimana elemen-
elemen pada database dikelompokkan. Proses perancangan tersebut
mengidentifikasi hubungan antara elemen-elemen data dan cara paling efisien
dalam mengelompokkan elemen-elemen data yang diperlukan dan untuk menjawab
kebutuhan informasi suatu organisasi bisnis. Proses tersebut juga mengidentigikasi
data-data ganda dan pengelompokan elemen-elemen data yang diperlukana untuk
program aplikasi yang spesifik.
Sistem database relasional berupaya untuk menerapkan antara referensial
terintegrasi yang menjamin hubungan antara variabel tetap konsisten. Ketika suatu
tabel memiliki kunci asing yang mengacu pada tabel lainnya, maka tidak
diperkenankan menambah record apapun sampai terdapat record yang sesuai yang
sesuai pada tabel yang berhubungan. Perancang database mendokumentasikan
model datanya dengan sebuah diagram relasi entitas.

C. MEMANFAATKAN DATABASE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BISNIS


DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Tantangan Dalam Menangani Besarnya Volume Data
Sampai 5 tahun sebagian besar data dikumpulkan oleh organisasi yang terdiri atas
data transaksi yang dapat ditempatkan dengan mudah kedalam kolom danbaris pada DBMS
Relasional. Kemungkinan data-data yang ada memiliki struktur atau tidak sesuai dengan
produk DBMS relasional yang mengorganisasikan data kedalam bentuk kolom dan baris.

2. Infrastruktur Bisnis
Kebutuhan akan data yang berkapabilitas besar memerlukan infraksruktur bisnis
yang terkini dan memiliki rabgkaian perangkat untuk memperoleh informasi-informasi
yang diperlukan dari berbagai jenis data yang berbeda yang ada dalam organisasi.
Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi data warehouse, data marts, hadoop, in-
memory computing, serta platform analitis.
a. Data Warehouse dan Data Mart
Data warehouse adalah data yang menyimpan data historis dan data terkini
yang berpengaruh bagi kepentingan pengambil jeputusan diseluruh perusahaan.
Sedangkan data mart adalah bagian dari data warehouse yang diringkas atau
dikhususkan untuk penanganan jenis-jenis data tertentu pada database yang
terpisah untuk kelompok pengguna yang lebih ditentukan.
b. Hadoop
Hadoop adalah perangkat kerja open source yang dikelola oleh Apache
software foundation yang memungkinkan pendistribusian proses data berkapasitas
besar secara paralel pada komputer-komputer berbiaya terjangkau.
c. In Memory Computing
Komputasi dalam memori atau in memory computing adalah cara yang lain
untuk memfasilitasi analisis data yang besar.
d. Platform Analitis
Para vendor database komersial telah mengembangkan Platform analitis
yang berkecepatan timggi yang terspesialisasi dengan menggunakan baik teknologi
terkait maupun yang tidak terkait yang dioptimalkan untuk menganalisis kumpulan
data yang besar.

3. Perangkat Analitis: Hubungan, Pola, Tren


a. Pemrosesan Analisis Online (OLAP)
OLAP mendukung analisis data yang multidimensional yang
memungkinkan bagi para pengguna untuk melihat data yang sama dalam cara-cara
yang berbeda dengan menggunakan banyak dimensi. Masing-masing aspek dari
informasi seperti produk, penetapan harga, biaya, wilayah, atau periode wakti,
mewakili dimensi yang berbeda. OLAP memungkinkan bagi para pengguna untuk
memperoleh jawaban-jawaban secara online atas pertanyaan-pertanyaan khusus.
Tampilan ini memperlihatkan suatu model multidimensional yang dapat diciptakan
untuk mewakili pelanggan, waktu penjualan, dan produk
b. Data Mining
Data mining memberikan wawasan pada korporat, data yang tidak dapat
diperoleh dengan OLAP dengan menemukan pola-pola yang tersembunyi serta
hubungan dalam database yang benar dan aturan menarik kesimpulan dari mereka
untuk memprediksikan perilaku pada masa yang akan datang. Tipe informasi yang
dapat diperoleh dari data mining yaitu:
 Asosiasi merupakan kejadian yang dikaitkan dengan suatu peristiwa
tunggal. Contoh: ketika keripik jagung dibeli, maka minuman cola akan
dibeli sebanyak 65%, tetapi ketika terdapat promosi, maka cola yang dibeli
meningkat mejadi 85%
 Dalam sekuen, peristiwa-peristiwa akan dikaitkan berdasarkan waktu.
Contoh: jika sebuah rumah dibeli, terdapat 65% kemungkinan sebuah
kulkas baru akan dibeli juga dalam dua minggu, dan 45% kemungkinan
sebuah oven akan dibeli dalam waktu sebulan setelah rumah itu dibeli.
 Klasifikasi membahas pola-pola yang menggambarkan kelompok yang
mana suatu barang dimiliki dengan memeriksa barang yang ada, yang telah
diklasifikasikan dan dengan menarik kesimpulan dari serangkaian aturan.
Contoh: bisnis kartu kredit atau perusahaan telepon akan khawatir
kehilangan para pelanggannya yang loyal. Klasifikasi dapat membantu
untuk menemukan ciri-ciri pelanggan yang memiliki kecenderungan untuk
berhenti dan dapat menyediakan suatu model untuk membantu para manajer
dalam memprediksikan siapakah pelanggan tersebut sehingga para manajer
dapat merancang kampanye-kampanye khusus untuk mempertahankan
pelanggan tersebut.
 Pengklasteran (clustering) bekerja dengan cara yang sama seperti
klasifikasi ketika tidak ada kelompok yang masih belum didefinisikan.
Contoh: menemukan daya tarik kelompok atas kartu bank atau membagi
suatu database ke dalam kelompok-kelompok pelanggan yang didasarkan
pada demografis dan tipe dari investasi pribadi.
 Peramalan menggunakan serangkaian nilai yang ada untuk meramalkan
berapa besar dari nilai lainnya. Contoh: peramalan akan menemukan pola-
pola dalam data untuk membantu para manajer dalam mengestimasi nilai
masa mendatang dari variabel-variabel yang terus-menerus, seperti angka
penjualan.
c. Teks Mining dan Web Mining
Perangkat teks mining tersedia untuk membantu bisnis dalam menganalisis
data yang tidak terstruktur. Alat bantu ini dapat mengestrak elemen-elemen kunci
dari rangkaian data yang besar yang tidak terstruktur, menemukan pola hubungan,
dan meringkas informasi. Web merupakan sumber utama lainnya dari data besar
yang tidak terstruktur untuk mengungkapkan pola, kecenderungan, dan wawasan
dalam perilaku konsumen. Web mining merupakan penemuan serta analisis pola
dan informasi yang bermanfaat dari World Wide Web. Bisnis akan beralih kepada
web mining untuk membantu mereka dalam memahami perilaku konsumen,
melakukan evaluasi atas keefektifan situs web tertentu, atau kuantitas dari
keberhasilan suatu kampanye pemasaran.
Web mining akan mencari pola dalam data melalui penelusuran konten,
penelusuran struktur, dan penelusuran penggunaan. Penelusuran konten merupakan
proses untuk mengestrak pengetahuan dari konten dalam laman web, seperti teks,
gambar, audio, dan data video. Penelusuran struktur memeriksa data yang terkait
dengan struktur dari situs web tertenty, seperti tautan yang menunjuk pada suatu
dokumen mengindikasikan popularitas dari dokumen tersebut, sementara itu, tautan
keluar dari suatu dokumen mengindikasikan pengayaan atau mungkin variasi dari
topik yang tercakup dalam dokumen. Penelusuran penggunaan menelaah data
interaksi pengguna yang dicatat oleh server web kapan pun permintaan dari sumber
daya situs web tersebut diterima.

4. Database dan Web


Pengguna mengakses situs web peritel melalui internet dengan menggunakan
perangkat lunak browser web pada komputer PC kliennya. Perangkat lunak browser web
akan meminta data dari database organisasi, dengan menggunakan perintah HTML untuk
berkomunikasi dengan server web.

Terdapat sejumlah keuntungan dengan menggunakan web untuk mengakses


database internal organisasi. Pertama, perangkat lunak browser web jauh lebih mudah
untuk digunakan daripada perangkat query yang dimiliki. Kedua, tampilan web
membutuhkan sedikit perubahan atau tidak sama sekali terhadap database internal.
Dibutuhkan biaya yang lebih rendah untuk menambahkan antar muka web di depan sistem
yang diwariskan daripada merancang kembali dan membangun kembali sistem untuk
meningkatkan akses pengguna. Mengakses database perusahaan melalui web menciptakan
efisiensi, peluang, dan model bisnis yang baru. Terdapat banyak database yang diaktifkan
dengan web dalam sektor publik untuk membantu pelanggan dan warga negara untuk
mengakses informasi yang berguna.
D. MENGELOLA SUMBER DATA
1. Menetapkan Kebijakan Informasi
Kebijakan informasi menentukan aturan organisasi dalam hal pembagian,
penyebaran, perolehan, standardisasi, klasifikasi, dan penyimpanan informasi. Undang-
undang kebijakan informasi menjelaskan prosedur dan akuntabilitas yang spesifik,
mengidentifikasi informasi yang dapat saling dibagikan oleh pengguna dan unit organisasi,
dimana informasi dapat didistribusikan, dan siapa yang bertanggung jawab untuk
memperbarui dan memelihara informasinya.
Dalam organisasi skala kecil, kebijakan informasi akan ditetapkan dan ikan oleh
pemilik atau manajer. Dalam organisasi skala besar, pengelolaan dan perencanaan
informasi sebagai sumber daya perusahaan membutuhkan fungsi administrasi data formal.
Administrasi data bertanggung jawab atas kebijakan dan prosedur yang mengatur data
sebagai sumber daya organisasi. Tanggung jawab tersebut meliputi pengembangan
kebijakan informasi, perencanaan data, pengawasan rancangan database logis, dan
pengembangan kamus data, serta pemantauan terhadap spesialis sistem informasi dan
kelompok pengguna akhir dalam menggunakan data.
Tata kelola data berkaitan dengan kebijakan dan proses untuk mengelola
ketersediaan, kegunaan, integritas, dan keamanan dari data yang digunakan dalam suatu
perusahaan, dengan penekanan khusus pada dukungan untuk privasi, keamanan, kualitas
data, dan kepatuhan terhadap berbagai aturan pemerintah. Administrasi database
bertanggung jawab untuk mendefinisikan dan mengatur struktur dan isi database, serta
memelihara database tersebut.
2. Memastikan Kualitas Data
Beberapa permasalahan kualitas data adalah data ganda dan tidak konsisten yang
dihasilkan oleh banyaknya sistem yang dimasukkan ke dalam data warehouse. Sebagian
besar permasalahan kualitas data bersumber dari kesalahan ketika memasukkan data.
Insiden kesalahan akan meningkat seiring dengan perusahaan memindahkan kegiatan
bisnisnya ke web dan memungkinkan pelanggan dan pemasok untuk memasukkan data ke
dalam situs web mereka yang secara langsung memperbarui sistem internal.
Analisis kualitas data (data quality audit) sering dimulai dengan audit kualitas data,
yang merupakan survei terstruktur atas keakuratan dan tingkat kelengkapan dari data dalam
suatu sistem informasi. Audit kualitas data dapat diselenggarakan dengan melakukan
survei keseluruhan file data, menyurvei sampel file data, atau menyurvei pengguna data
atas persepsi mereka mengenai kualitas data.
Pembersihan data (data cleansing atau data scrubbing) terdiri atas kegiatan
mendeteksi dan mengoreksi data dalam database yang tidak benar, tidak lengkap, tidak
diformat dengan tepat, atau berlebihan. Pembersihan data juga menekankan konsistensi
diantara serangkaian data yang berbeda yang berasal dari sistem informasi yang terpisah.
Permasalahan kualitas data bukan hanya merupakan permasalahan dalam bisnis semata,
tetapi juga menimbulkan permasalahan yang serius bagi individual, memengaruhi kondisi
keuangan mereka, dan bahkan pekerjaan mereka.
DAFTAR PUSTAKA

https://pakpahanrini.wordpress.com/2015/11/06/dasar-dasar-intelijen-bisnis-database-dan-
manajemen-informasi/
https://adityaputra813266362.wordpress.com/2017/12/14/chapter-6-sistem-informasi-
manajemen/
https://www.slideshare.net/kasiirawati/bab-6-dasar-dasar-intelejen-bisnis-database-dan-
manajemen-informasi-126245952

Anda mungkin juga menyukai