Anda di halaman 1dari 16

Tugas Besar 1

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


DASAR – DASAR INTELIJEN BISNIS
DATABASE DAN MANAJEMEN INFORMASI.

Nama Kelompok :

Gabriella Lorenza 43218110370

Santy Lestari 43219120013

Sunar Normatias Mantia Dersi 43219120010

DOSEN : Ibu Rona TMC Simorangkir SE, MM

UNIVERSITAS MERCU BUANA MERUYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUTANSI

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 1


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Dasar –
Dasar Intelijen Bisnis Database dan Manajemen Informasi”.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua serta Ibu
Rona TMC Simorangkir SE, MM selaku dosen yang telah memberikan Tugas Besar
1 Sistem Informasi Manajemen. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalan tugas besar 1 ini.

Harapan kami pun semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
pembaca dalam menambah wawasan baru atau pengetahuan tentang judul makalah
yang saya buat.

Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada


makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami
harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini dapat membawa
pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang “Dasar – Dasar Intelijen
Bisnis Database dan Manajemen Informasi”.

Tangerang, 08 April 2021

Penulis

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 2


BAB 1

Pendahuluan

Sistem manajemen database adalah perangkat lunak yang mengelola


database-DBMS. Database adalah suatu kumpulan data terhubung (interrelated
data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu
sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (controlled redundancy) dengan
cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali dapat digunakan
oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal data disimpan tanpa mengalami
ketergantungan pada program yang akan menggunakannya; data disimpan
sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat
dilakukan dengan mudah dan terkontrol. Database adalah suatu kumpulan data
terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu
media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data
dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat
digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa
mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya. Data
disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi
dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 3


BAB 2

Pembahasan Masalah

1. Mengorganisasikan data dalam lingkungan file tradisional.

  Sebuah sistem informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat,


tepat waktu, dan relevan bagi para penggunanya. Informasi yang tepat waktu dapat
dipakai oleh pembuat keputusan ketika dibutuhkan. Informasi yang akurat tidak
memiliki kesalahan. Informasi yang relevan artinya informasi itu sangat berguna dan
tepat untuk jenis pekerjaan dan keputusan yang membutuhkannya. Sistem komputer
mengorganisasikan data ke dalam sebuah hierarki yang dimulai dengan bit dan byte,
menuju field, record dan basis data. Pengelompokan karakter menjadi sebuah kata,
kumpulan kata atau bilangan lengkap dinamakan field.

            Sekumpulan field yang saling berhubungan berkumpul menjadi sebuah


record. Sekumpulan record yang jenisnya sama dinamakan file. Sekelompok file
yang berhubungan membentuk basis data. Pada banyak organisasi file data dan
sistem cenderung bertumbuh secara mandiri tanpa rencana menyeluruh untuk
perusahaan. 

            Sistem file tradisional dapat mengirim laporan terjadwal rutin setelah


dilakukan pemprograman yang ekstensif tapi tidak dapat mengirim laporan khusus
atau merespons kebutuhan informasi yang tidak diantisipasi secara tepat waktu.
Karena kendali terhadap data dan pengelolaannya kurang akses kepada dan
penyebaran dari informasi mungkin tidak dapat dilakukan. Karena potongan-
potongan informasi di dalam bagian yang berbeda dari organisasi tidak dapat
dihubungkan satu dengan yang lainnya maka mustahil informasi tersebut dapat
dibagikan atau diakses secara tepat waktu.

A. Istilah dan Konsep Dalam Pengorganisasian FILE

Sistem computer mengorganisasikan data berdasarkan suatu hierarki yang


dimulai dari bit kemudian berlanjut ke fiel, record, file dan database.
Satu bit mewakili unit data terkecil yang dapat ditangani oleh computer. Sekelompok
bit disebut byte yang mewakili satu buah karakter tunggal yang dapat berupa huruf
angka ataupun symbol lainnya. Sekelompok karakter yang membentuk kata ataupun

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 4


serial angka disebut field. Sekelompok field yang saling berhubungan
disebut record sekumpulan record dengan jenis yang sama disebut file.

B. Masalah-Masalah Dalam Lingkungan Data Tradisional.


1. Redudansi dan Inkonsistensi Data

Adalah kehadiran data ganda pada beberapa file data yang tersimpan di
beberapa tempat atau lokasi. Redudansi data ter jadi ketika kelompok – kelompok
yang berbeda pada sebuah organisasi secara independen mengumpulkan data yang
sama dan menyimpannya masing – masing. Data redudansi menghabiskan
tempat penyimpanan data dan menyebabkan terjadinya  inkonsistensi data, dimana
atribut – atribut yang sama memiliki nilai – nilai yang berbeda.

2. Kergantungan Program data

Mengacu pada satu paket data yang tersimpan pada file dan diperlukan oleh
program – program tertentu untuk memperbaharui dan mengelola file – file tertentu
sehingga program tersebut perlu mengubah data – data tersebut.

3. Kurangnya Fleksibilitas

Sistem file tradisional dapat mengirimkan laporan rutin sesuai jadwal setelah
upaya pemrograman yang ekstensif namun tidak dapat mengirimkan laporan –
laporan ad-hoc atau merespon kebutuhan informasi yang tidak dapat diantisipasi
pada kondisi waktu tertentu.

4. Sistem keamanan yang buruk

Karena longgarnya pengendalian atau pengelolaan terhadap data ,akses dan


penyebaran informasi menjadi tidak terkendali.

5. Kurangnya ketersediaan dan pendistribusian data

Karena bagian – bagian informasi yang terdapat pada file – file yang berbeda
dan bagian- bagian organisasi tidak dapat dihubungkan satu sama lain, tidak
mungkin untuk mendistribusikan dan mengakses informasi pada waktu yang
bersamaan.

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 5


2. Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data

Database adalah sekumpulan data yang diorganisasikan untuk melayani


berbagai aplikasi secara efisien dengan memusatkan dan mengurangi 
penggandaan kata.

A. SISTEM MANAJEMEN DATABASE

Sistem manajemen database merupakan perangkat lunak yang memudahkan


organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien dan menyediakan
akses data bagi program aplikasi. DBMS (Database management system) membuat
basis data fisik tersedia untuk tampilan logis yang berbeda digunakan pengguna.
DBMS digunakan sebagai perantara file dengan program aplikasi yang digunakan
dalam sebuah system.

Bagaimana DBMS menyelisaikan masalah pada lingkungan file tradisional ?

Dengan memperkecil  redudansi dan inkosistensi data dengan


meminimalisasi file – file terpisah yang mempunyai data sama DBMS tidak dapat
menghilangkan redudansi, melainkan mengendalikan redudansi data. Menggunkan
DBMS dapat menghilangkan inkonsistensi data karena pada system ini memastikan
bahwa data yang sama memiliki nilai yang sama.

DBMS Relasional

Jenis DBMS yang paling popular untuk PC juga untuk computer yang lebih
besar dan mainframe  saat ini adalah DBMS RELASIONAL . DBMS relasional
menampilkan data menjadi dua tabel  dua dimensi . Setiap tabel berisi atribut dan
entitasnya,  misalnya Microsoft Acess merupakan DBMS Relasional untuk sistem 
desktop, sedangkan DB,Oracle Database Lite adalah DBMS untuk perangkat 
komputasi mobile.

Operasi DBMS Relasional

Menghubungkan lebih mudah untuk mengirim data yang dibutuhkan


pengguna, asalkan dua tabel berbagi elemen data yang sama. Jika ingin mencari
nama dan alamat dari pemasok dalam basis ini membutuhkan dua informasi tabel
pemasok dan suku cadang.

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 6


Database Non –Relasional dan Database pasa system cloud computing

Sistem manajemen database non-relasional menggunakan model data yang


lebih fleksibel dan dirancang untuk mengelola data berukuran besar yang
didistribusikan pada banyak perangkat serta mempermudah dalam meningkatkan
atau menurunkan skalabilitas.

B. KAPABILITAS SISTEM MANAJEMEN DATABASE

DBMS menyediakan kapabilitas dan perangkat lunak untuk


mengorganisasikan, mengelola, dan mengakses data dalam basis data. Mempunyai
definisi data untuk menetukan struktur dari isi basis data. Hal ini digunakan untuk
membuat tabel basis data dan untuk mendefinisikan karakteristik field dalam setiap
tabel. Informasi tentang basis data akan didokumentasikan melalui kamus data.
Kamus data merupakan file otomatis atau manual yang menyimpan definisi dari
elemen – elemen data dan karakteristiknya.

C. MERANCANG DATABASE

Untuk merancang database harus memahami antara data, jenis data yang
akan dipelihara dalam database, bagaimana data akan digunakan, dan bagaimana
organisasi akan perlu berubah untuk mengelola data dari perspektif keseluruhan
perusahaan.

Dalam perancangan database memerlukan antara lain :

1. Rancangan konseptual atau logis dari suatu database adalah model abstrak
database dari perspektif organisasi bisnis.

2.  Rancangan fisik berisi bagaimana basis data sebenarnya tersusun dalam


perangkat penyimpanan data dengan akses langsung.

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 7


3. Memanfaatkan Database untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan
Pengambilan Keputusan.

Perusahaan menggunakan basis data untuk melacak transaksi dasar, seperti


membayar pemasok, memproses pesanan, melacak pelanggan, dan membayar gaji
karyawan. Tapi perusahaan juga membutuhkan basis data untuk menyediakan
informasi yang akan membantu perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih
efisien, dan membantu manajer dan karyawan membuat keputusan lebih baik.

Gudang data (data warehouse) adalah basis data yang menyimpan data yang
sekarang dan terdahulu yang mungkin dimintai oleh para pembuat keputusan di
seluruh perusahaan.

  Data Mark adalah subset dari gudang data yang didalamnya terdapat
ringkasan atau porsi data perusahaan yang sangat terfokus, ditempatkan dalam
basis data terpisah untuk suatu populasi atau pengguna tertentu. Perangkat-
perangkat  untuk menggabungkan, menganalisis, dan menyediakan akses untuk
data yang luas untuk membantu pengguna mengambil keputusan bisnis yang lebih
baik sering disebut sebagai intelegensi bisnis (business intelegence).

A. Tantangan dalam menangani besarnya volume data

Sampai 5 tahun sebagian besar data dikumpulkan oleh organisasi yang terdiri
atas data transaksi yang dapat ditempatkan dengan mudah kedalam kolom dan
baris pada DBMS Relasional. Kemungkinan data – data yang ada memiliki struktur
atau tidak sesuai dengan produk DBMS relasional yang mengorganisasikan data
kedalam bentuk kolom dan baris.

B. Infrastruktur intelijen bisnis

Infrastruktur dari intelijen bisnis terkini memiliki rangkaian perangkat untuk


memperoleh informasi – informasi yang diperlukan dari berbagai jenis data yang
berbeda pada organisasi bisnis masa kini, termasuk data kapasitas besar yang semi
– terstruktur maupun tidak terstruktur.

Kemampuan – kemampuan ini meliputi :

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 8


1. Data Warehouse dan Data Mart

Data yang menyimpan data historis dan data terkini yang berpengaruh bagi
kepentingan pengambil keputusan di seluruh perusahaan. Sedangkan Data Mart
adalah bagian dari data warehouse yang diringkas atau dikhususkan untuk
penanganan jenis – jenis data tertentu pada database yang terpisah untuk kelompok
pengguna yang telah di tentukan

2. Hadoop

Perangkat kerja open source yang dikelola ole Apache software foundation yang
memungkinkan pendistribusian proses data berkapasitas besar secara paralel pada
komputer – komputer berbiaya terjangkau.

3. Komputasi dalam memori

Komputasi dalam memori adalah cara yang lain untuk memfasilitasi analisis data
yang besar.

4. Platform analistis

Para vendor database komersial telah mengembangkan Platform analitis yang


berkecepatan tinggi yang terspesialisasi dengan menggunakan baik teknologi terkait
maupun yang tidak terkait yang dioptimalkan untuk menganalisis kumpulan data
yang besar.

C. Perangkat Analitis : Hubungan, Pola, Tren

1. Pemrosesan Analisis Online ( OLAP )

OLAP mendukung analisis data yang multidimensional yang memungkinkan


bagi para pengguna untuk melihat data yang sama dalam cara – cara yang berbeda
dengan menggunakan banyak dimensi. Masing – masing aspek dari informasi
seperti produk, penetapan harga, biaya, wilayah, atau periode waktu, mewakili
dimensi waktu yang berbeda. OLAP memungkinkan bagi para pengguna untuk
memperoleh jawaban – jawaban secara online atas pertanyaan – pertanyaan
khusus. Tampilan ini memperlihatkan suatu model multidimensional yang dapat
diciptakan untuk mewakili pelanggan, waktu penjualan dan produk.

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 9


2. Data Mining

Data mining memberikan wawasan pada korporat, data yang tidak dapat
diperoleh dengan OLAP dengan menemukan pola – pola yang tersembunyi.

5 informasi yang dapat diperoleh dari data mining yaitu :

1. Asosiasi merupakan kejadian yang dikaitkan dengan suatu peristiwa tunggal.

2. Dalam sekuen, peristiwa – peristiwa akan dikaitkan berdasarkan waktu.

3. Klasifikasi membahas pola – pola yang menggambarkan kelompok yang mana


suatu barang dimiliki dengan memeriksa barang yang ada, yang telah diklasifikasi
dengan menarik kesimpulan dari serangkaian aturan.

4. Pengklasteran bekerja dengan cara yang sama seperti klasifikasi ketika tidak ada
kelompok yang masih belum di definisikan.

5. Peramalan menggunakan serangkaian nilai yang ada untuk meramalkan berapa


besar dari nilai lainnya.

3. Teks Mining dan Web Mining

Perangkat teks mining tersedia untuk membantu bisnis dalam menganalisis


data yang tidak terstruktur. Alat bantu ini dapat mengestrak elemen – elemen kunci
dari rangkaian data yang besar yang tidak terstruktur,menemukan pola hubungan,
dan meringkas informasi.

Web mining akan mencari pola dalam data melalui penelusuran konten, penelusuran
struktur dan penelusuran penggunaan

D. Database dan Web

Keuntungan dengan menggunakan web untuk mengakses database internal


organisasi

Pertama : perangkat lunak browser web jauh lebih mudah untuk digunakan daripada
perangkat query yang dimiliki

Kedua : tampilan web membutuhkan sedikit perubahan atau tidak sama sekali
terhadap database internal.

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 10


Mengakses database perusahaan melaui web menciptakan efisiensi, peluang dan
model bisnis yang baru.

4. Mengelola Sumber Data

1. Menetapkan Kebijakan Informasi

Kebijakan informasi menetukan aturan organisasi dalam hal pembagian,


penyebaran, perolehan,standarisasi,  klasifikasi dan penyimpanan informasi.
Undang – Undang kebijakan informasi menjelaskan prosedur dan akuntanbilitas
yang spesifik, mengidentifikasi informasi dapat saling dibagikan oleh pengguna dan
unit memperbaharui memelihara informasinya.Sebagai contoh kebijakan informasi
umumnya menentukan bahwa hanya para anggota terpilih dari departemen
penggajian dan sumber daya manusia yang memiliki hak untuk mengubah dan
melihat data karyawan yang sensitive, misalnya gaji karyawan atau nomor jaminan
social dan departemen – departemen yang bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa data karyawan tersebut adalah akurat.

2. Memastikan Kualitas Data

Beberapa permasalahan kualitas data adalah data ganda dan tidak konsisten
yang dihasilkan oleh banyaknya system yang dimasukkan kedalam data
warehouse.Sebagian besar permasalahan kualitas data bersumber dari kesalahan
ketika memasukkan data.

Analisis kualitas data merupakan survei terstruktur atas keakuratan dan


tingkat kelengkapan dari data dalam suatu sistem informasi. Audit kualitas data
dapat diselenggarakan dengan melakukan survey keseluruhan file data, menyurvei
sampel file data atau menyurvei pengguna data atas persepsi mereka mengenai
kualitas data.

Pembersihan data terdiri atas kegiatan mendeteksi dan mengoreksi data


dalam database yang tidak benar, tidak lengkap, tidak diformat dengan tepat atau
berlebihan.Pembersihan data bukan hanya mengoreksi kesalahan, tetapi juga
menekannkan konsistensi di antara serangkaian data yang berbeda yang berasal
dari sistem informasi yang terpisah.

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 11


Study Kasus :

Penerapan Business Intelligence pada Industri Perbankan

            Contoh penerapan business intelligence pada industri perbankan


adalah customer relationship management, customer credit analysis, risk
management, credit card analysis, customer segmentation, dll (Hair, 2007), (Dan,
2008). Peranan business intelligence dalam kegiatan bisnis dapat menyediakan
layanan yang lebih personal kepada pelanggan dan secara radikal meningkatkan
kualitas servis dari bank tersebut. Pengelola produk perbankan bersaing dalam
mendesain produk dan layanan yang dapat menjawab setiap kebutuhan suatu
segmen tertentu.

            Salah satu penerapan customer credit analysis adalah penerapan model


penilaian kredit nasabah (Ince & Aktan, 2009). Penilaian kredit nasabah merupakan
kegiatan paling penting untuk mengevaluasi aplikasi pinjaman yang diajukan oleh
nasabah. system penilaian kredit digunakan untuk memodelkan potensi resiko dari
aplikasi pinjaman, dimana system tersebut memiliki keuntungan karena dapat
menangani aplikasi pinjaman dalam jumlah besar dengan cepat tanpa
membutuhkan sumber daya yang banyak sehingga dapat menurunkan biaya
operasional dan efektif dalam mengurangi penalaran dalam pengambilan keputusan.
Dengan persaingan dan pertumbuhan pasar kredit konsumen, para pemain di
industri perbankan saling berlomba untuk mengembangkan strategi yang lebih baik
berkat bantuan penerapan model penilaian kredit. Tujuan dari penilaian kredit adalah
memberikan kemampuan kepada bagian analisa kredit untuk menentukan aplikasi
pinjaman nasabah yang diterima dari pihak marketing bank termasuk “kredit yang
baik” dimana para nasabah yang termasuk dalam kategori tersebut memiliki
kemungkinan yang cukup besar untuk membayar kewajiban finansialnya kepada
bank atau “kredit yang jelek” dimana para nasabah yang termasuk dalam kategori
tersebut memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk memenuhi kewajiban
finansialnya. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Huseyin Ince dan Bora
Aktan (2009), peneliti membandingkan kinerja dari model penilaian kredit
menggunakan pendekatan tradisional dan artificial intelligence (discriminant
analysis, logistic regression, neural networks, classification, and regression
tree). Penelitian percobaan dengan data riil telah mendemonstrasikan bahwa

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 12


classification, regression tree, dan neural networks mengalahkan kinerja model
penilaian kredit secara tradisional dalam hal prediksi keakuratan dan type II errors.

            Analisis terhadap data pelanggan merupakan kunci utama bagi pihak


manajemen bank untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal. Dengan
menggunakan konsep pareto, bahwa dengan mendesain produk dan layanan
kepada 20% nasabah dapat memberikan hasil sebesar 80% terhadap keuntungan.
Pihak manajemen mempercayai bahwa dengan menganalisa 20% nasabah tersebut
merupakan langkah yang efektif dalam meningkatkan keuntungan dan menurunkan
biaya operasional. Selain kasus diatas, pihak manajemen bank dapat menganalisis
pemasaran kartu, perhitungan harga jual dan tingkat keuntungan terhadap pemillik
kartu, deteksi terhadap potensi kecurangan, prediksi manajemen daur hidup
nasabah. Segmentasi pelanggan merupakan salah satu strategi pemasaran yang
efektif, dengan memahami karakteristik dan kebutuhan setiap segmen nasabah
maka pihak manajemen dapat mendesain bagaimana cara memasarkan, harga,
kebijakan untuk setiap produk dan layanan sehingga dapat memberikan keuntungan
yang maksimal (Mawoli & Abdulsalam, 2012). Dengan penerapan business
intelligence dalam proses segmentasi nasabah menjadi lebih mudah karena pihak
manajemen dapat dengan mudah mengidentifikasi demografi dan geografi nasabah
tetapi pihak manajemen harus meluangkan waktu dan tenaga apabila ingin
mengetahui psikografi dan perilaku nasabah dan pihak manajemen perlu
mengidentifikasi atribut-atribut yang diperlukan seperti umur, pekerjaan, penghasilan
dan jenis kelamin dengan mudah dan pada umumnya dapat diukur dengan RFV
(recency, frequency, dan value dari perilaku transaksi mereka) (Sun, 2009), (Lin,
Zhu, Yin, & Dong, 2008).

            Dapat disimpulkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang makin


komplek dan efisiensi bisnis proses dengan otomatisasi kegiatan operasional
membutuhkan dukungan sistem informasi. Sistem informasi perbankan perlu tetap
dikembangkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasabah dan mengikuti inovasi
bisnis, akan tetapi perlu adanya integrasi dengan sistem business
intelligence sehingga pihak manajemen mendapatkan informasi yang up-to-date
dan insight dari data historis.

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 13


Pertanyaan Diskusi

1. Telah dikatakan bahwa tidak ada data yang buruk, hanya manajemen yang buruk.
Bahaslah implikasi dari pertanyaan tersebut!

Jawab :

Implementasinya yaitu mengapa pihak manajemen dikatakan buruk pekerjaan


yang dilakukannya ketimbang data yang buruk yaitu karena jika ada data yang salah
atau buruk maka pihak manajemenlah yang salah dan tidak hati-hati dalam
memasukkan data atau dengan kata lain piak manajemen itu sensiri tidak hati-hati
dalam memilih karyawan uyang akn memasukkan data (input data ). Sebaiknya
pihak manajemen berjanji untuk mengurangi ketergantungan pada manusia dalam
pengolahan data dikarenakan mesin dan sensor lebih cerdas mengumpulkan data
dari sumbernya dan menyampaikan langsung kepada sistem TI perusahaan.

2. Sampai sejauh mana pengguna akhir harus dilibatkan dalam pemilihan sistem
manajemen database dan perancangan database?

Jawab :

Penggunaan akhir ini tidak dapat kita abaikan sebagai yang terpenting untuk
berinteraksi dengan basis data, karena mereka membuat laporan dan formulir serta
menggunakan jawaban dari pertanyaan basis data tersebut untuk pengmabilan
keputusan yang akan berpengaruh terhadap internal dan eksternal perusahaan.
Ssitem manajemen basis data ini telah mengalami evolusi dengan mendorong
interaksi oleh para pengmabil keputusan. Jika semakin mudah penggunaan query-
by-example maka dapat menimbulkan kenaikan penggunaan terhadap pengguna
akhir, sehingga sumber daya database itu sendiri dapat menjadi aset yang
sebenarnya dalam pengambilan keputusan.

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 14


3. Apakah konsekuensi bagi organisasi yang tidak memiliki kebijakan informasi?

Jawab :

Didalam suatu organisasi atau perusahaan memiliki kebijakan informasi


sangatlah penting. Oleh karena pentingnya keberadaan informasi makapencari dan
penemu informasi perlu mengetahui bagaimana cara untuk mengamankan
informasi. Maka dari itu konsekuensi atau resiko yang akan di dapatkan perusahaan
yang tidak memiliki keabsahan data yaitu jatuhnya informasi kepihak lain (pihak
lawan bisnis) dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik informasi, karena informasi
yang penting tersebut merupakan aset bagi perusahaan. Dengan adanya berbagai
organisasi dihadapkan pada sejumlah ancaman keamanan informasi dari berbagai
sumber misalnya:

- Pencurian data
- Aktivitas spionase
- Percobaan backing
- Tindakan vandalism

Keamanan informasi harus menjadi perhatian semua pihak di dalm organisasi


maupun luar organisasi (pemasok, pelanggan dll) pihak tersebutterlibat baik secara
langsung ataupun tidak langsung dalam proses penyediaan, penyimpanan,
pemanfaatan dan penyebarluasan informasi di dalam organisasi. Ada 3 dampak
negatifnya, pertama yaitu tidak memperkokoh perekonomian karena tidak adanya
kemajuan dalam hal IT, kedua yaitu tawaran dari media aan menyajikan suatu
rentang minat dan selera yang sempit, dan yang terakhir yaitu perkembangan ikatan
komunitas dan huubungannya akan terhambat.

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 15


Daftar Pustaka

1. http://datawarehouseblogers.blogspot.com/2018/
2. http://socialitycampus.blogspot.com/2018/10/

Tugas Besar 1_Sistem Informasi Managemen_Gabriela_Santy_Sunar Page 16

Anda mungkin juga menyukai