Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR-DASAR INTELIJEN BISNIS

DOSEN PENGAMPU : Nawari, SE,MM


(Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Sistem Informasi Manajemen)

Oleh :
PUTRI NANDATU ROSIDA (18041023)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
2019/2020

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Dasar-dasar Intelijen Bisnis”. Dan Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata
Kuliah Sistem Informasi Manajemen dan juga rekan – rekan yang terlibat didalamnya,
sehingga makalah ini bisa tersusun.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai Konsep Database yang baik dan benar. Kami juga menyadari
bahwa, penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, serta masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran dari rekan – rekan semua demi
perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi para pembacapada umumnya.

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.sistem
manajemen basis data merupakan perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk
mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis
data.
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam
perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi
oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil
tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data
dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi. Data
adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database)
agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya
dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien.
Hal ini dikarenakan setiap kegiatan atau pekerjaan yang kita lakukan kadang
terdapat suatu kumpulan data yang sangat banyak, sehingga akan menjadi sulit
apabila tidak ada system yang mengelola data-data tersebut, dan ini sangat
diperlukan suatu basis data (Database). Basis data (Database) adalah sebuah
kumpulan informasi yang dibuat dalam suatu susunan sistematik dengan
menggunakan suatu program komputer untuk membantu dalam penyusunan maupun
pengolahan dari informasi.Sehingga suatu pengolahan informasi tersebut dapat
menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini meliputi :
1. Apa yg dimaksud dengan Database?
2. Apa saja Lingkungan Database?
3. Apa itu Teknologi Nirkabel?
4. Bagaimana Revolusi Nirkabel?
5. Apa dan Bagaimana Perlindungan terhadap Sistem?
C. Tujuan
Agar kita semua mengetahui :
1. Apa yg dimaksud dengan Database?
2. Apa saja Lingkungan Database?
3. Apa itu Teknologi Nirkabel?
4. Bagaimana Revolusi Nirkabel?
5. Apa dan Bagaimana Perlindungan terhadap Sistem?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Basis Data (Data Base)
Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras,
serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data
meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi
yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting
dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi
pada para pengguna atau user.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para
pemakai. Databse terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan
terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Beberapa definisi tentang basis data menurut
para ahli antara lain :
1. Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi / shared,
terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
2. Menurut C.J. Date :
Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh
sistem aplikasi dari suatu organisasi.
- Data input adalah data yang masuk dari luar sistem
- Data output adalah data yang dihasilkan sistem
- Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem
3. Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai
minimal primary key untuk pengulangan data.
4. Menurut S. Attre :
Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu
organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.

. Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media


penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen
Basis Data (Database Management System DBMS). Manipulasi basis data
meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu,
melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report
data. Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data
bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data
disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien.
Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data
yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam,
tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Basis data menjadi penting karena
munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti
adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update
menjadi rumit.
Tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
1. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat
sekarang dan masa yang akan datang.

3
2. Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan
menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan
data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
3. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat
mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
4. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan,
pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.

Sifat-sifat Database :
1. Internal: Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.
2. Terbagi/share: Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik
secara sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama
(Concurrent sharing).

Perangkat Untuk Membuat Database


Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program
komputer, yaitu yang biasa kita sebut dengan software (perangkat lunak).
Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) database
disebut Database Management System (DBMS) atau jika diterjemahkan kedalam
bahasa indonesia berarti “Sistem Manajemen Basis Data”. Database mempunyai
dua varian model, yaitu model Post-relational database dan model Object
database.
1. Post-relational database models
Sebuah produk yang menawarkan model data yang lebih umum dari model
relasional dan dikenal sebagai post-relational. Model data dalam produk tersebut
mencakup hubungan namun tidak dibatasi oleh Prinsip Informasi yang mana
mewakili semua informasi dengan nilai-nilai data dalam kaitannya dengan hal itu.
2. Object database models
Dalam beberapa tahun terakhir,[update], paradigma yang berorientasi pada obyek
telah diterapkan dalam bidang-bidang seperti teknik dan spasial database,
telekomunikasi dan ilmu pilmiah lainnya. Para konglomerasi pemrograman
berorientasi objek dan teknologi database mengarah pada model pemrograman
baru yang dikenal sebagai Object database.

Tujuan Database
Setiap manajemen dalam merancang dan menyusun database harus mempunyai
tujuan, yaitu:
1. Membuat agar user mudah mendapatkan data.
2. Menyediakan tempat penyimpanan data yang relevan.
3. Menghapus data yang berlebihan.
4. Melindungi data dari kerusakan fisik.
5. Memungkinkan perkembangan lebih lanjut di dalam sistem database.
Manfaat Database
Adapun manfaat database adalah:
1. Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena
merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
2. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga
infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
3. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data).

4
4. Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
5. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
6. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
7. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa
dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
8. Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses
atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login
dan password terhadap masing-masing data.
9. Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data.
Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan
sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan yang berbeda
kepada para pengguna, programmer dan administratornya.
B. Lingkungan Basis Data
Untuk menciptakan lingkungan basis data, harus dapat memahami relasi antar
data, jenis data yang akan dimasukkan dalam database, bagaimana data digunakan
dan bagaimana organisasi sewaktu-waktu dapat mengubahnya secara mudah untuk
kepentingan perusahaan. Dalam perancangan database ada dua macam model
perancangan, yaitu :
1. Rancangan konseptual
Rancangan ini berupa model abstrak dari database dalam sudut pandang bisnis.
Rancangan ini membutuhkan deskripsi rinci tentang informasi bisnis yang
dibutuhkan oleh pengguna.
2. Rancangan fisik.
Dalam rancangan ini menunjukan bagaimana database secara nyata dikelola pada
perangkat penyimpanan.
Perencanaan basis data harus mempertimbangkan juga kemungkinan
pendistribusiannya. Sistem informasi bisa dirancang dengan sebuah basis data pusat
yang digunakan oleh suatu prosesor pusat atau beberapa prosesor dalam sebuah
jaringan. Basis data terdistribusi adalah basis data yang tersimpan dalam lebih dari
satu lokasi fisik. Beberapa bagian tersimpan secara fisik pada suatu lokasi, dan
bagian-bagian lain tersimpan pada lokasi lain pula. Sistem terdistribusi dapat
mereduksi kelemahan-kelemahan dari satu sistem besar pada satu lokasi. Sistem
distribusi meningkatkan kecepatan layanan dan respons terhadap pengguna lokal dan
sering dijalankan pada komputer yang lebih kecil dan murah. Namun sistem ini
bergantung pada saluran telekomunikasi yang kualitasnya sangat baik. Oleh karena itu
para perancang harus mempertimbangkan faktor tersebut.
Dalam mengembangkan database ada banyak hal yang harus dilakukan, tidak hanya
memilih model logika database. Tanpa dukungan dan pemahaman dari manajemen
maka usaha membangun database akan gagal. Adapun elemen-elemen inti dalam
lingkungan database adalah:
1. Administrasi data
Sistem database mengharuskan organisasi untuk mengatur kembali peran strategi
dari informasi dan mulai secara aktif mengelola dan merencanakan informasi
sebagai sumber perusahaan. Ini berarti organisasi harus mengembangkan fungsi
administrasi data dengan kekuatan untuk menentukan persyaratan informasi untuk
seluruh perusahaan dan akses langsung ke manajemen senior. Prinsip dasar
administrasi data adalah semua data merupakan milik organisasi secara
keseluruhan dan data tidak bisa dikatakan milik salah satu wilayah bisnis tertentu.
2. Perencanaan data dan Metodologi pemodelan

5
Kebutuhan-kebutuhan organisasi yang dilayani oleh DBMS jauh lebih lebar
daripada yang dilayani oleh lingkungan file tradisional. Oleh karena itu, organisasi
memerlukan perencanaan data yang menyeluruh. Analisis perusahaan sangat
diperlukan untuk mengembangkan basis data. Adapun tujuan analisis tersebut
adalah mengidentifikasi entitas-entitas kunci, atribut dan relasi yang menyusun
data organisasi.
3. Teknologi, manajemen dan penggunaan database
Database membutuhkan perangkat lunak, staf dan struktur manajemen data yang
dilatih secara khusus dalam hal teknik-teknik database. Sebagaian besar
perusahaan mengembangkan rancangan database dan kelompok manajemen
daidalam divisi sistem informasi yang bertanggung jawab dalam menentukan dan
mengorganisasian sturtur dan isi database dan memeliharanya. Dalam interaksi
erat dengan pengguna, kelompok perancang menetapkan database fisik, relasi
logis antar elemen dan peraturan dan prosedur akses.
C. Teknologi Nirkabel
Teknologi Nirkabel adalah jaringan sistem yang menggunakan kabel untuk
mengakses suatu informasi. Sebuah jaringan sederhana terdiri atas dua komputer atau
lebih yang saling terhubung. Komponen-komponen dasar jaringan adalah komputer,
penghubung jaringan, medium koneksi, perantik lunak sistem operasi jaringan, hub
atau switch.
Hub adalah perantik yang sangat sederhana yang menghubungkan komponen
jaringan, mengirimkan paket data ke semua perantik yang terhubung.
Sedangkan Switch adalah perantik yang menghubungkan komponen jaringan
yang lebih cerdas daripada hub dan dapat menyaring dan mengirim data ke tujuan
tertentu. Infrastruktur jaringan untuk perusahaan besar bergantung pada infrastruktur
public dan swasta untuk mendukung pergerakan informasi melewati bermacam
platform teknologi.
Diantaranya adalah sistem telepon tradisiona, komunikasi seluler mobile, LAN
nirkabel, sistem koferensi video, dan situs web perusahaan, intranet, ekstranet, dan
susunan LAN dan WAN, termasuk internet. Kumpulan jaringan ini berkembang dari
dua jenis jaringan yang berbeda secara mendasar: jaringan telepon dan jaringan
komputer.
D. Revolusi Nirkabel
Komunikasi nirkabel membuat perusahaan lebih mudah berhubungan dengan
pelanggan, pemasok, dan karyawan serta memberikan pengaturan yang lebih fleksibel
dalam mengelola pekerjaan. Perangkat-perangkat nirkabel yaitu:
1. Personal Computer (PC)
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur
yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk
menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika,
dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada
mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif
berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai
untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika. Kata
komputer secara umum pernah dipergunakan untuk mendefiniskan orang yang
melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa mesin pembantu.
Menurut Barnhart Concise Dictionary of Etymology, kata tersebut digunakan
dalam bahasa Inggris pada tahun 1646 sebagai kata untuk “orang yang
menghitung” kemudian menjelang 1897 juga digunakan sebagai “alat hitung
mekanis”. Selama Perang Dunia II kata tersebut menunjuk kepada para pekerja

6
wanita Amerika Serikat dan Inggris yang pekerjaannya menghitung jalan
artileri perang dengan mesin hitung. Charles Babbage mendesain salah satu mesin
hitung pertama yang disebut mesin analitikal. Selain itu, berbagai alat mesin
sederhana seperti slide rule juga sudah dapat dikatakan sebagai komputer.
2. Telepon Selular
Telepon selular merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional
saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan
tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel,
wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu
sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA
(Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler
Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI). Komponen
dalam telepon selular ialah sebagai berikut:
a. Personal Digital Assistant (PDA)
Personal Digital Assistant adalah sebuah alat elektronik yang berbasis
komputer dan berbentuk kecil serta dapat dibawa ke mana-mana. PDA banyak
digunakan sebagai pengorganisir pribadi pada awalnya, tetapi karena
perkembangannya, kemudian bertambah banyak fungsi kegunaannya, seperti
kalkulator, penunjuk jam dan waktu, permainan komputer, pengakses internet,
penerima dan pengirim surat elektronik (email), penerima radio, perekam
video, dan pencatat memo. Selain itu, dengan PDA (komputer saku) ini,
kita dapat menggunakan buku alamat dan menyimpan alamat, membaca
buku-e, menggunakan GPS dan masih banyak lagi fungsi yang lain. Bahkan
versi PDA yang lebih canggih dapat digunakan sebagai telepon genggam,
akses internet,intranet, atau extranet 6 lewat Wi-Fi atau jaringan wireless.
Salah satu ciri khas PDA yang paling utama adalah fasilitas layar sentuh.
Kemampuan lain yang dimiliki oleh sebuah smartphone adalah bisa
digunakan mengakses web/ internet dan konten yang disajikan di broswernya,
sudah hampir mendekati seperti layaknya kita mengakses web lewat
komputer. Opera Mobile, SkyFire Mobile, IE Mobile adalah contoh
beberapa browser di sebuah smartphone.
b. Keyboard QWERTY
Ciri khas lainnya dari Smartphone adalah QWERTY Keyboard, ini tentunya
untuk mempermudah pengguna smartphone untuk mengetik dokumen atau
mengirim pesan. Tampilan QWERTY Keyboard bisa dalam bentuk fisik
(hardware) misalnya seperti pada Blackberry, juga bisa tampil dalam
bentuk Keyboard virtual seperti pada iPhone.
c. Messaging Kemampuan mengolah pesan pada smartphone tidak hanya
terbatas pada kirim sms, tapi juga telah dilengkapi kemampuan mengirim
email dan bahkan proses sinkronisasi dengan komputer lokal ataupun server
internet, sehingga dengan mudah kita bisa mengakses pesan yang sama baik
d. lewat smartphone maupun komputer kita

7
E. Perlindungan Terhadap Sistem
Pengertian Keamanan Informasi
Keamanan Informasi atau Information Security adalah proteksi peralatan
computer, fasilitas,data, dan informasi, baik computer maupun non-komputer dari
penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak terotorisasi/ tidak berwenang.
Berkaitan dengan sistem informassi, diperlukan tindakan berupa pengendalian
terhadap informasi, kontrol-kontrol yang dapat dilakukan untuk pengamanan
sistem informasi antara lain ;

Tujuan Keamanan Informasi:


 Kerahasiaan Perusahaan berusaha untuk melindungi data dan
informasinya dari pengungkapankepada orang-orang yang tidak
berwenang.
 KetersediaanPerusahaan menyediakan data dan informasi yang tersedia
untuk pihak-pihak yangmemiliki wewenang untuk menggunakanannya.
 IntegritasSemua system informasi harus memberikan representasi akurat
atas system fisik yangdirepresentasikannya.Manajemen Keamanan
Informasi (Information Security Management)Merupakan aktivitas untuk
menjaga agar sumber daya informasi tetap aman.Manajemen tidakhanya
diharapkan untuk menjaga sumber daya informasi aman, namun
juga diharapkan
untuk menjaga perusahaan tersebut agar tetap berfungsi setelah suatu bencana atau
jebolnyasistem keamanan. Adapun tahapan dalam manajemen informasi adalah :
1. Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi
perusahaan.
2. Mendefinisikan risiko yang dapat disebabkan oleh ancaman-ancaman tersebut.
3. Menentukan kebijakan keamanan informasi.
4. Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi risiko-risiko tersebut

Strategi dalam ISM:


 Manajemen Risiko (Risk Management)Dibuat Untuk menggambarkan
pendekatan dimana tingkat keamanan sumber dayainformasi perusahaan
dibandingkan dengan risiko yang dihadapinya.
 Tolak UkurAdalah tingkat keamanan yang disarankan dalam keadaan
normal harus memberikanperlindungan yang cukup terhadap gangguan
yang tidak terotorisasi.
Ancaman Keamanan Informasi (Information Security Threat)Merupakan
orang, organisasi, mekanisme, atauperistiwa yang memiliki potensi
untukmembahayakansumber daya informasi perusahaan.
 Ancaman InternalAncaman internal bukan hanya mencakup karyawan
perusahaan, tetapi juga pekerjatemporer, konsultan, kontraktor, bahkan
mitra bisnis perusahaan tersebut.
 Ancaman EksternalMisalnya perusahaan lain yang memiliki produk
yang sama dengan produkperusahaan kita atau disebut juga pesaing
usaha.

Jenis- Jenis Ancaman:Malicious software, atau malware terdiri atas


program-program lengkap atau segmen-segmenkode yang dapat
menyerang suatu system dan melakukan fungsi-fungsi yang

8
tidakdiharapkan oleh pemilik system. Adapun perangkat lunak yang
berbahaya adalah :
 VirusAdalah program komputer yang dapat mereplikasi dirinya sendiri
tanpa dapat diamatioleh si pengguna dan menempelkan salinan dirinya
pada program-program dan bootsector lain
 WormProgram yang tidak dapat mereplikasikan dirinya sendiri di dalam
sistem, tetapi dapatmenyebarkan salinannya melalui e-mailTrojan
HorseProgram yang tidak dapat mereplikasi atau mendistribusikan dirinya
sendiri, namundisebarkan sebagai perangkat
 AdwareProgram yang memunculkan pesan-pesan yang mengganggu
 SpywareProgram yang mengumpulkan data dari mesin pengguna

Risiko Keamanan Informasi (Information Security Risk)Didefinisikan


sebagai potensi output yang tidak Diharapkan dari pelanggaran
keamananinformasi oleh Ancaman keamanan informasi. Semua risiko
mewakili tindakan yang tidakterotorisasi. Risiko-risiko seperti ini dibagi
menjadi empat jenis yaitu:
 InteruptionAncaman terhadap availability, yaitu data dan informasi yang
berada dalam systemcomputer yang dirusak dan dibuang sehingga menjadi
tidak ada atau menjadi tidakberguna.
 InterceptionMerupakan ancaman terhadap secrey, yaitu orang yang tidak
berhak mendapatkanakses informasi dari dalam system computer
 ModificationMerupakan ancaman terhadap integritas, yaitu orang yang
tidak berhak, tidak hanyaberhasil mendapatkan akses, melainkan juga
dapat melakukan pengubahan terhadapinformasi.
 FabricationAdanya orang yang tidak berwenang, meniru atau memalsukan
suatu objek ke dalamsystem.

Manajemen Risiko (Management Risk)Manajemen Risiko merupakan satu


dari dua strategi untuk mencapai keamananinformasi.Risiko dapat dikelola
dengan cara mengendalikan atau menghilangkan risiko atau mengurangi
dampaknya.
Tingkat keparahan dampak dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Dampak yang parah (severe impact) yang membuat perusahaan bangkrut atau
sangatmembatasi kemampuan perusahaan tersebut untuk berfungsi
2. Dampak signifikan (significant impact) yang menyebabkan kerusakan dan
biaya yangsignifikan, tetapi perusahaan tersebut tetap selamat
3. Dampak minor (minor impact) yang menyebabkan kerusakan yang mirip
dengan yangterjadi dalam operasional sehari-hari.

Serangan-serangan dalam Keamanan Informasi


1. Serangan untuk mendapatkan akses Caranya antara lain: Menebak
password, terbagi menjadi
cara:
a. Teknik mencoba semua kemungkinan password
b. Mencoba dengan koleksi kata-kata yang umum dipakai. Missal:
nama anak,tanggal lahir

9
2. Serangan untuk melakukan modifikasiSetelah melakukan serangan akses
biasanya melakukan sesuatu pengubahan untukmendapatkan keuntungan.
Contoh:
a. Merubah nilai
b. Penghapusan data hutang di bank
3. Serangan untuk menghambat penyediaan layananCara ini berusaha
mencegah pihak-pihak yang memiliki pemakai sah atau pengaruhluas dan
kuat untuk mengakses sebuah informasi. Misal:
a. Mengganggu aplikasi
b. Mengganggu system
c. Mengganggu jaringan

Kebijakan Keamanan Informasi


Suatu kebijakan keamanan harus diterapkan untuk mengarahkan
keseluruhan program.Perusahaan dapat menerapkan keamanan dengan
pendekatan yang bertahap, diantaranya:
 Fase 1:Inisiasi Proyek. Membentuk sebuah tim untuk mengawas proyek
kebijakan keamanantersebut.
 Fase 2:Penyusunan Kebijakan. Berkonsultasi dengan semua pihak
yang berminat dan terpengaruh.
 Fase 3:Konsultasi dan persetujuan.Berkonsultasi dengan manajemen
untuk mendapatkanpandangan mengenai berbagai persyaratan kebijakan.
 Fase 4:Kesadaran dan edukasi.Melaksanakan program pelatihan
kesadaran dan edukasidalam unit-unit organisasi.
 Fase 5:Penyebarluasan Kebijakan. Kebijakan ini disebarluaskan ke
seluruh unit organisasidimana kebijakan tersebut dapat diterapkan.

Pengendalian (Control)
Merupakan mekanisme yang diterapkan, baik untuk melindungi perusahaan dari
risiko atau untuk meminimalkan dampak risiko tersebut pada perusahaan jika
risiko tersebut terjadi. Pengendalian terbagi menjadi tiga kategori, yakni:
 engendalian Teknis
 Pengendalian Formal
 Pengendalian Informal

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Basis Data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para
pemakai. Basis data terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan
terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Jadi, mau apapun bidang dan ruang lingkupnya seperti ekonomi, manajemen, dan
psikologi pastilah membutuhkan database ini yang dirasakan sangat bermanfaat.
Contohnya saja jika dalam bidang keteknikan dapat mencari nama mahasiswa
teknik dari nomor nim dan dapat mencari mata kuliah dari nomor kode mata
kuliah. Sehingga para pengguna pun dengan mudah dan cepat dalam mencari
informasi tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA
http://konsepdasardatabase.blogspot.co.id
https://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data
http://kumpulanmateripenting.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-dan-konsep
Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon. (2005). Sistem Informasi Manajemen:
Mengelola Perusahaan Digital. Yogyakarta: Andi
Hafiz, Rudi. (2016). Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi Nirkabel

12

Anda mungkin juga menyukai