Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANAGEMEN BASIS DATA

NAMA: ANGELA MARICI KUNA KOTEN

NIM: 5520121031

DOSEN PENGAMPUH : BERNADETHE DETA M,Kom

PRODI TEKNIK INFORMATIKA

1. Jelaskan komponen-komponen dalam basis data


a. Komponen-komponen basis data
Basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file atau tabel yang saling
berhubungan dan Database Management System ( DBMS ) yang memungkinkan
beberapa pemakai untuk mengakses dan manipulasi file-file tersebut (
Fathansyah, 1999). Dalam Sistem Basis data memiliki beberapa komponen yaitu:
1. Perangkat Keras ( Hardware )
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah memori
sekunder hardisk.
2. Sistem Operasi ( Operating System )
Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang mengaktifkan atau
mengfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource)
dan melakukan operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak
digunakan seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan Unix.
3. Basis data ( Database )
Sebuah basis data ( Database ) dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis
data dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperi file atau
tabel.Database
4. Management System ( DBMS )
Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung,
tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang disebut DBMS yang
menentukan bagaimana data disimpan, diubah dan diambil kembali.
5. Pemakai ( User )
Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan memanipulasi data dalam
program yang ditulis dalam bahasa pemograman.
b. Keuntungan menggunakan basis data
1. Data yang aman
Tidak sembarang user bisa mengakses semua basis data yang ada. Satu user akan
diatur hanya bisa mengakses basis data sesuai divisi atau role-nya. Maka dari itu
semua data dalam basis data dipastikan aman.
2. Kustomisasi aplikasi baru
Hanya dengan struktur data yang sudah ada, programmer in-house bisa membuat
aplikasi dengan menggunakan data yang ada. Dengannya, semua kustomisasi
untuk kepentingan perusahaan bisa dilakukan tanpa penambahan resource.
3. Data tersentralisasi
Data yang tersentralisasi berimbas pada keaktualan, kelengkapan, dan
ketersediaan data yang bisa diakses kapanpun dan dari mana pun oleh user.
Dengannya semua orang mengakses data yang seragam dan bila ada perubahan,
semua menerima data terupdate yang sama.
4. Menghemat biaya perangkat
Dengan semua data yang tersentralisasi, maka perangkat penyimpanannya pun
juga tersentralisasi di satu tempat. Dengannya perusahaan hanya perlu membeli
satu server untuk semua.
5. Mempermudah dan mempercepat
Dengan basis data yang selalu tersedia dan terupdate, maka hal ini mempermudah
pekerjaan para karyawan. Maka dari itu, berimbas pada kecepatan melakukan
tugas pekerjaan mereka.
6. Satu untuk semua
Satu basis data bisa melayani banyak user. Sehingga hal ini juga membuat
pemanfaatan basis data memiliki nilai hemat bagi pengeluaran perusahaan.
c. Contoh- contoh penerapan manajemen basis data dilikungan sekitar atau populer:
 Informasi Perpustakaan
 pencarian data buku bedasarkan judul, pengarang, atau kriteria lain
yang dapat memudahkan pencarian dengan menggunakan basis data
 pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan buku.
 pembuatan surat tagihan berdasarkan informasi yang tersedia.
 mengetahui berapa banyak buku yang ssedang dipinjam.
 Informasi Retail Penjualan
 pencarian jumlah penjual
 mengetahui jumlah stok yang tersedia
 mengetahui dengan jelas statistik laporan penjualan
 mengetahui laba perusahaan
2. Mengidentifikasi dan menganalisi kebutuhan data, basis data, system basis data, hierarki
data kebutuhan data dan informasi, potensi permasalahan pada data,penyimpanan dalam
basis data
 Basis Data/ Database adalah koleksi data yang sistematis dan sistematis yang
disimpan secara elektronik. Ini dapat berisi semua jenis data, termasuk kata,
angka, gambar, video, dan file. Anda dapat menggunakan perangkat lunak yang
disebut sistem manajemen database (DBMS) untuk menyimpan, mengambil, dan
mengedit data. Dalam sistem komputer, database kata juga dapat merujuk ke
DBMS apa pun, ke sistem database, atau ke aplikasi yang terkait dengan database
 Sistem Basis Data atau dikenal dengan Database System didalam Bahasa Ingris.
Secara harfiah, sistem basis data terdiri dari dua kata, sistem dan basis data.
Oxford memberikan Definisi dari sistem yaitu “an organized set of ideas or
theories or a particular way of doing something" atau “kumpulan ide atau teori
atau cara tertentu dalam melakukan sesuatu”.
 Sedangkan definisi dari basis data, oxford menjelaskan “database is an organized
set of data that is stored in a computer and can be looked at and used in various
ways” atau “kumpulan data terorganisir yang disimpan di komputer dan dapat
dilihat serta digunakan dengan berbagai cara”.
 Hirarki Data
 Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record),
dan berkas (file). Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut:
 Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi
unit lain yang bermakna. Misalnya data siswa terdiri dari NIS, Nama, Alamat,
Telepon atau Jenis Kelamin.
 Rekaman merupakan gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait.
Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel.
 Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama.
 Permasalahan pada data, penyimpanan dalam basis data
1) Struktur pendataan yang belum memiliki standarnya
Dalam operasional sebuah bisnis, perlu diadakan standarisasi yang
bertujuan untuk memastikan bahwa semua aktivitas yang dilakukan
memiliki output yang sama dan sesuai yang diminta. Begitu pun dalam
manajemen pendataan. Di mana struktur penyusunan data juga harus
ditentukan standarnya sehingga antara satu data dengan yang lain tidak
akan memiliki susunan yang berbeda.
Selain itu, struktur pendataan yang berbeda antara satu sama lain juga
hanya akan membuat orang yang membacanya bingung dan sulit untuk
dipahami. Maka dari itu, buatlah standarisasi mengenai susunan data yang
ingin digunakan agar seluruhnya dapat disajikan dalam bentuk yang
seragam.
2) Sistem pendataan yang masih menggunakan cara konvensional
3) Risiko terjadi pencatatan data dengan informasi yang sama
Permasalahan manajemen data yang berikutnya adalah seringkali terjadi double
informasi yang masuk ke dalam database. Ini biasa terjadi karena kurangnya
koordinasi antara satu departemen dalam perusahaan dengan departemen yang
lain.
Solusi untuk mengatasinya tentu saja adalah dengan membangun komunikasi
yang baik. Selain itu dengan penggunaan aplikasi pendataan, risiko seperti
informasi ganda seperti ini dapat dihindari. Karena seluruh departemen dapat
mengakses satu aplikasi yang sama dan melihat informasi apa saja yang sudah
tersedia dalam database. Sehingga akan lebih menghemat waktu dan efisien.
4) Penyimpanan data yang berbeda
Risiko yang satu ini sering dialami oleh perusahaan atau bisnis yang sudah
memiliki banyak cabang. Di mana biasanya setiap informasi data mengenai
karyawan atau perusahaan disimpan oleh pusat. Sehingga pada situasi tertentu,
sulit untuk bagian cabang memperoleh data yang ingin mereka gunakan. Hal
seperti ini tentu juga tidak akan terjadi jika perusahaan menggunakan aplikasi
pendataan digital. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa aplikasi ini
memungkinkan siapapun yang memiliki wewenang dapat mengaksesnya dari
mana saja.
5) Kelebihan data yang masuk
Seiring dengan perkembangan bisnis Anda yang semakin besar, informasi data
yang harus dikelola pun akan semakin banyak. Akibatnya, mereka yang bertugas
melakukan pendataan akan mengalami overload. Sehingga sangat rawan terjadi
human error serta data yang tertumpuk. Akibatnya, pendataan tidak terjadi secara
maksimal dan tidak terekam dengan baik.
6) Kurangnya pengawasan terhadap pendataan
Sebagai seorang pelaku usaha, Anda harus memastikan bahwa setiap operasional
perusahaan berjalan dengan semestinya. Begitu pun dalam manajemen data,
Anda harus memastikan bahwa setiap admin memiliki kewenangannya tersendiri.
Berikan mereka batasan akses sehingga untuk data-data yang krusial tidak akan
bocor dan diketahui oleh semua pihak. Mengingat dalam sebuah perusahaan pasti
memiliki rahasianya tersendiri yang harus dijaga. Entah itu berkaitan dengan
database pelanggan, rencana di masa mendatang dan lain sebagainya.

3. Pengertian dan konsep tentang database management system Database dan relation table
a) Pengertian dan konsep management system Database
Ilmu yang mempelajari tentang konsep Database Relasional disebut Database
Relational System. Database relasional System merupakan konsep yang muncul
setelah adanya konsep database pendahulunya yaitu network database dan
hierarchycal database.
Dalam jenis database relasional ini, ada penggambaran yang jelas tentang
hubungan suatu tabel dengan tabel yang lain bisa dilakukan, hubungan ini
digambarkan dengan garis solid yang menghubungkan antara satu field name di tabel
yang satu, dengan satu fieldname di tabel yang lain. Misalnya fieldname kdpasien di
tabel pasien dengan fieldname kdpasien di tabel diagnosa pasien, yang saling
terhubung karena adanaya kesamaan dalam fungsi dan entitas dari objek yang
dimaksud. Dengan demikian, sebuah database relasional ini dirancang untuk memiliki
keterkaitan antar tabelnya, menyesuaikan dengan program atau analisa sistem yang
dirancang.
Dalam relational database model, sebuah database adalah kumpulan relasi yang
saling terhubung satu sama lainnya. Relasi adalah istilah dalam relational database,
tapi kita lebih familiar jika menyebutnya sebagai tabel. Selayaknya tabel yang
memiliki kolom dan baris, dalam relational database, kolom (column)
disebut attribute, sedangkan baris (row) disebut tuple. Hal ini hanya sekedar
penamaan, dan agar lebih gampang, kita hanya akan menggunakan istilah tabel,
kolom dan baris dalam tutorial ini, namun jika anda menemui istilah relation, attribut
dan tuple, itu hanya penamaan lain dari tabel, kolom, dan baris.
b) Perbedaan file-based system dan database system
 Berikut kelebihan dari File-based approach:
 Penanganan file data lebih mudah dilakukan dan tidak serumit
menggunakan Databse approach
 Secara keseluruhan biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan
Database approach
 Berikut kelemahan dari File-based approach:
 Pada File-system dapat terjadi duplikasi data sehingga mubazir
(Redundant)
 Jika terjadi kehilangan data maka data tersebut secara permanent akan
hilang karena tidak menyediakan backup data atau recovery data
 File-system menyediakan sistem keamanan yang kebih rendah
dibandingkan DBMS
 File-system tidak dapat dengan mudah share data karena setiap file dan
program memiliki bahasa pemograman yang berbeda-beda sehingga tidak
kompatibel
 File-system tidak menyediakan constraint data yang secara otomatis dapat
melakukan pengecekan data sebelum dimasukkan
 Proses pencarian yang tidak efisien karena butuh menuliskan program
aplikasi yang berbeda dan butuh dari start to end
 Tidak memiliki Concurrency control sehingga dapat terjadi kekacauan
pada sistem data
 Sedangkan Database approach merupakan sistem yang menggunakan Database
Management System (DBMS) dimana merupakan aplikasi software yang
memberikan layanan kepada pengguna untuk secara efisien mengakses, membuat,
menjaga, memberikan akses kontrol (Security, Integrity, Concurrency, Recovery,
User-Accessible), dan mendefinisikan database. Database itu sendiri merupakan
suatu kumpulan file – file yang mempunyai keterkaitan antara satu file dengan file
lainnya sehingga hal ini dapat diakses secara bersamaan jika dibutuhkan oleh
pengguna.
 Berikut kelebihan dari Database approach:
 Pada data disimpan secara efisien sehingga data tidak akan mubazir
 Jika terjadi kehilangan data maka data tersebut dapat di backup kembali
sehingga data tidak akan hilang ( recovery of data)
 DBMS menyediakan sistem keamanan yang jauh lebih baik dibandingkan
File-system
 Karena adanya sistem sentralisasi maka data dapat di share dengan mudah
(data consistency)
 Data Integrity, dimana database dapat membuat constraints pada data
sebelum melakukan imput data tersebut
 Proses pencarian data yang optimal dan efisien karena hanya butuh
menuliskan query sederhana untuk mengambil data dari database
 terdapatConcurrent protocol/control yang menjaga atau memanage akses
data dari banyak user secara bersamaan sehingga database berjalan secara
konsisten dan juga memecahkan konflik read-write dan write-write
 Berikut kelemahan dari Database approach:
 Penanganan data pada DBMS dikatakan lebih kompleks dan rumit
dibandingkan File-system
 Harus membuutuhkan biaya yang lebih banyak karena membutuhkan
biaya hardware dan software yang kan digunakan.
c) Defenisi Database Management System
 Database Management System (DBMS) adalah sebuah software yang dirancang
khusus untuk menghubungkan database dengan pengguna agar proses
pengelolaan data dapat berjalan dengan baik.
Sebuah DBMS pada dasarnya bertugas untuk mengelola data, database engine,
dan schema database agar proses manajemen dan pengorganisasian data dapat
berjalan dengan lancar.
Dengan kata lain, DBMS adalah sebuah perantara visual yang dapat
membantu pengguna untuk membaca, memperbarui, mengorganisir, dan
menghapus data yang tersimpan di dalam database dengan lebih mudah

4. Arsitektur Basis Data


a) Tiga tingkatan arsitektur basis data
1. Tingkat Eksternal (External Level). Tingkat eksternal merupakan cara pandang
pemakai terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan bagian basis data
yang relevan bagi seorang pemakai tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari
sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing
pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang
secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan hubungan antar entitas
(relationship) yang diperlukan saja.
2. Tingkat Konseptual (Conseptual Level). Tingkat konseptual merupakan kumpulan
cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang
disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya. Hal-hal yang
digambarkan dalam tingkat konseptual adalah :
 semua entitas beserta atribut dan hubungannya
 batasan data - informasi semantik tentang data
 keamanan dan integritas informasi
 Semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa data yang dibutuhkan
oleh pemakai harus sudah tercakup di dalam tingkat konseptual atau dapat
diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini
hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa memperhatikan
besarnya penyimpanan dalam ukuran byte.
3. Tingkat Internal (Internal Level). Tingkat internal merupakan perwujudan basis
data dalam komputer. Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana basis data
disimpan secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan
tempat penyimpanan / physical storage. Tingkat internal memperhatikan hal-hal
berikut ini :
 alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
 deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk
data elemen
 penempatan record
 pemampatan data dan teknik encryption
b) Perbedaan Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language
(DML)
 DDL ( Data Definition Language) adalah sekumpulan perintah SQL untuk
mendefinisikan skema database. Ini hanya berurusan dengan deskripsi skema
database dan digunakan untuk membuat dan memodifikasi struktur objek
database. Contoh pernyataan DDL termasuk CREATE, ALTER, dan DROP.
 DML ( Data Manipulation Language) adalah sekumpulan perintah SQL yang
digunakan untuk memanipulasi data dalam skema yang dibuat oleh DDL. Ini
berkaitan dengan data aktual dan digunakan untuk memasukkan, memperbarui,
dan mengambil data dari database. Contoh pernyataan DML termasuk SELECT,
INSERT, UPDATE, dan DELETE.
c) Jelaskan apa itu Data Model dan Conceptual Model
 Data modeling (pemodelan data) adalah proses menghasilkan skema
deskriptif, hubungan antara berbagai jenis informasi untuk disimpan di dalam
database. Salah satu tujuan data modeling adalah untuk menciptakan metode
penyimpanan informasi yang paling efisien sambil memberikan akses dan
pelaporan yang komprehensif.
Data modeling juga merupakan keterampilan penting bagi ilmuwan, baik anda
yang sedang melakukan desain penelitian atau merancang repositori data
untuk bisnis baru Anda.
Kemampuan Anda untuk berpikir jernih dan sistematis tentang titik-titik data
utama yang akan disimpan dan diambil kembali, serta bagaimana seharusnya
dikelompokkan dan dihubungkan, akan sangat dibutuhkan dalam proses data
modeling.
 Model Konseptual adalah suatu diagram dari satu set hubungan antara faktor-
faktor tertentu yang di yakini memberi dampak terhadap atau menghantar ke
suatu kondisi target. Sebuah Model Konseptual yang baik:
 Menampilkan sebuah gambaran situasi di lokasi proyek.
 Menunjukkan perkiraan hubungan antara faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi target.
 Menunjukkan ancaman utama yang langsung dan tak langsung, yang
mempengaruhi kondisi target.
 Hanya menghadirkan faktor-faktor yang relevan.
 Didasarkan alas data dan informasi yang dapat dipercaya.
 Merupakan hasil dari suatu upaya tim.
Sebuah Model Konseptual yang baik menunjukkan apa yang Anda pikirkan
tentang peristiwa, situasi, sikap, keyakinan atau perilaku khusus yang
mempengaruhi status beberapa situasi lain, yang akhirnya membuat Anda
tertarik untuk memberikan pengaruh.

Anda mungkin juga menyukai