Anda di halaman 1dari 5

KEGIATAN BELAJAR

PENGANTAR BASIS DATA

Tujuan:
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa memliki kemampuan untuk:
1. Memahami Maksud dan Tujuan Perkuliahan Basis Data Dasar
2. Mengenal penggunaan database dalam kehidupan sehari-hari

A. Pengertian Basis Data


Penerapan teknologi informasi sangat memberikan kontribusi yang cukup baik
dalam kelancaran aktivitas bisnis. Penggunaan teknologi informasi yang tepat dapat
membantu dalam mengambil keputusan dimana penyimpanan data telah didukung oleh
salah satu komponen penting dari teknologi informasi yaitu database (basis data). Basis
data didefinisikan sebagai kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa
sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.
Menurut Fathansyah (2004, 2) pada bukunya, menyatakan beberapa pengertian
database yaitu
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganiasi sedemikian
rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian
rupa dan tanpa pengulangan (redundansasi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai
kebutuhan.
3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronis.
Menurut Connolly dan Begg (2010, 65), databaseadalah sekumpulan data tersebar
yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Menurut Inmon (2005, 493), database adalah
sekumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan (biasanya dengan redudansi yang
terkontrol dan terbatas) berdasarkan skema. Sebuah databasedapat melayani single atau
multiple applications.

B. Konsep Dasar Basis Data

Data adalah fakta atau angka yang disimpan atau dicatat. Informasi adalah data yang
diolah dan disajikan sehingga memiliki suatu arti. Data pada tabel MAHASISWA, MATA
KULIAH, dan NILAI dapat menghasilkan informasi tentang IPK mahasiswa. Basis data
selain untuk mencatat atau menyimpan data-data, juga dapat digunakan untuk membentuk
suatu informasi. Basis data terdiri dari 2 tabel atau lebih dimana tabel-tabel tersebut saling
berhubungan digunakan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai dalam suatu organisasi.
Setiap tabel pada basis data biasanya berisi tentang suatu hal.
Sistem manajemen basis data adalah perangkat lunak yang menciptakan, proses, dan
mengelola basis data. Contoh dari sistem manajemen basis data adalah Microsoft Access,
SQL Server, MySQL, ORACLE. Saat ini basis data yang banyak digunakan adalah model
basis data relasional. Model ini diperkenalkan oleh E.F. Codd pada tahun 1970,
menggunakan matematika yang dikenal sebagai aljabar relasional. Saat ini model
relasional digunakan sebagai model standar untuk basis data komersial.

C. Komponen Sistem Basis Data


Ada beberapa Komponen Sistem Basis Data, yaitu :
1. Perangkat Keras ( Hardware )
Perangkat keras umumnya ada dalam sistem basis data berupa memori sekunder
hardisk.
2. Sistem Operasi ( Operating System )
Sistem Operasi (Operating System) adalah program yang bisa menghidupkan
mengendalikan sistem komputer, mengendalikan semua sumber daya (resource)
serta melakukan operasi-operasi pada komputer. Sistem Operasi yang banyak
dipakai seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, atau Unix.
3. Basis data ( Database )
Sebuah basis data bisa mempunyai beberapa basis data. Setiap basis data bisa
berisi sejumlah objek basis data contohnya file atau tabel Database.
4. Management System ( DBMS )
Pengolahan basis data secarat tidak fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara
langsung, namun ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang biasa disebut
dengan DBMS yang menentukan bagaimana data disimpan, diubah serta diambil
kembali.
5. Pemakai ( User )
Bagi pemakai bisa berinteraksi dengan basis data dan bisa memanipulasi data
dalam program yang ditulis dalam bahasa pemograman.

D. Manfaat Basis Data

Banyak kelebihan yang dapat kita peroleh dengan menggunakan basis data.
Manfaat/kelebihan basis data diantaranya adalah:

1. Kecepatan dan Kemudahan (speed)


Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan
cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan,
mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang
benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
2. Kebersamaan Pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi. Untuk
data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan
pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk
dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi,
dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik, bagian keuangan,
bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua bagian ini memiliki
catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya.
3. Pemusatan Control Data
Karena cukup dengan satu basis data unutk banyak keperluan, pengontrolan
terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data
alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data
dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.
4. Efesiensi Ruang Penyimpanan (space)
Dengan pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan
diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang
penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan
basis data yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak
semua data harus disimpan.

5. Keakuratan (accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan
antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam
pemasukan/penyimpanan data.
6. Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang
masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini
mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu
membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
7. Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak
akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa
diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
8. Kemudahan Dalam Pembuatan Program Aplikasi Baru
Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan
adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS,
sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup
mengatur interface untuk pengguna.
9. Pemakain Secara Langsung
Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool
yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun
menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang
sudah ahli, atau database administrator.
10. Kebebasan Data (Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi atau
struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada
level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.
11. User View
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna.
Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail.
Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis
pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tresebut.
Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan manajer. Tidak
semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh
berhak melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak
untuk memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat
data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah
data. Sementara itu bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang
untuk menganalisa data akutansinya.Basis data mampu memberikan layanan
organisasi seperti ini.

Adapun kekurangan menggunakan basis data, di antaranya :


1. Biaya & Harga DBMS yang Tinggi & Mahal
Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat
cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang
mengelola basis data tersebut.
2. Sangat kompleks.
Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga
dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
3. Resiko data yang terpusat.
Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama
proses aplikasi.
4. Membutuhkan media penyimpanan yang besar.
5. Membutuhkan memory komputer yang besar.
6. Membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi / khusus.
7. Membutuhkan waktu yang lama untuk konversi sistem.
8. Terkadang kinerja DBMS low performance.
9. Resiko kegagalan cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai