Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Basis Data

sistem manajemen basis data adalah perangkat lunak yang memungkinkan organisasi
memusatkan data, mengelolanya secara efisien, dan menyediakan akses ke data yang disimpan
menggunakan program aplikasi.1 Database atau biasa disebut basis data adalah sekumpulan data
atau informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan. Database
merupakan salah satu komponen yang penting dalam suatu informasi, karena berfungsi sebagai
basis penyediaan informasi bagi pemakainya. Database merupakan kumpulan data yang pada
umumnya menggambarkan aktifitas-aktifitas dan pelakunya dalam suatu organisasi. Sistem
database adalah sistem komputer yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data tersebut.
2

A. Komponen Sistem Basis Data3

Dalam sistem basis data memiliki beberapa komponen yaitu:

1) Perangkat Keras ( Hardware )


Perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data seperti CPU, memori, disk,
terminal, dan sebagainya.
2) Sistem Operasi ( Operating System )
Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang mengaktifkan atau
memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dan
melakukan operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak digunakan
seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan Unix.
3) Basis data ( Database )
Sebuah basis data ( Database ) dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data
dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperi file atau tabel.
4) Management System ( DBMS )
Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi
ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang disebut DBMS yang menentukan bagaimana
data disimpan, diubah dan diambil kembali.
5) Pemakai ( User )
Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan memanipulasi data dalam
program yang ditulis dalam bahasa pemograman.

B. Jenis-jenis Basis Data4

Jenis-jenis basis data beserta fungsinya bisa dibedakan sebagai berikut :


1. Operational database
Operational database memiliki fungsi sebagai suatu tempat untuk mengelola data dinamis secara
langsung dan realtime. Hal ini menyebabkan para penggunanya bisa melihat, memanggil, dan
merubah data, dengan cara menambah atau mengubah, ataupun menghapus data secara langsung.
Contoh : JSON (JavaScript Object Notation), XML (Extensible Markup Language)

2. Database warehouse
Database warehouse yaitu repository sentral data yang terpadu yang berasal dari satu atau lebih
dari satu sumber yang berbeda. Database tersebut juga mempunyai tempat untuk menyimpan
data terbaru. Serta history satu tempat yang telah dipakai untuk membuat sebuah laporan
analisis. Contoh : Microsoft SQL Server

3. Distributed database
Distributed database merupakan suatu basis data dengan perangkat penyimpanannya yang
terpasang pada sebuah perangkat komputer yang berbeda. Komunikasi sistem ini terdistribusi
melalui suatu situs yang tergabung dan tidak mempunyai sebuah komponen fisik. Contoh :
Microsoft Access (Office)

4. Relational database
Relational database atau basis data relasional merupakan basis data yang mengorganisir
berdasarkan pada model data relasi. Banyak sekali software yang mengatur dan memelihara
basis data melalui hubungan setiap data, seperti: My SQL, PostgreSQL, MariaDB, MongoDB,
Oracle Database, SAP HANA, IBM Db2, MemSQL, Interbase, Firebird.

Model basis data yang paling banyak digunakan saat ini adalah model basis data relasi, karena
mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dalam sistem basis data. Sementara model basis
data hirarki dan jaringan merupakan model database yang tidak banyak lagi digunakan saat ini,
karena adanya berbagai kelemahan dan hanya cocok untuk struktur hirarki dan jaringan saja.

2.2 DBMS (Database Management System)

A. Pengertian DBMS (Database Management System)


Sistem Manajemen basis data atau dalam bahasa inggris yaitu database management
system, DBMS), atau terkadang disingkat menjadi SMBD. DBMS adalah perangkat
lunak yang dikembangkan untuk membantu dalam mengelola dan memanfaatkan jumlah
data yang besar. Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan
General Electric pada awal tahun 1960 disebut sebagai Penyimpanan Data Terintegrasi
(integrated Data Store). Pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San
Jose, mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut dengan model data
relasional. Ditahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS yang paling
dominan.

DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganidit sumber daya data. Dengan
kata lain, Sistem Basis Data adalah sistem pengorganisasian dan sistem pengolahan
Database pada komputer.5 Database management system (DBMS) adalah suatu program
yang dirancang untuk mengatur akses dan pengelolaan data oleh setiap pengguna yang
memiliki hak akses.6 DBMS adalah alat yang efektif untuk membuat dan mengelola data
dalam jumlah besar secara mahir sambil memastikan keamanan jangka panjang. Ini
terdiri dari satu set program terkait data yang mengakses informasi ini, yang sering
disebut sebagai database. Informasi ini sangat penting bagi perusahaan, dan tujuan utama
DBMS adalah menyediakan sumber daya untuk penyimpanan dan pengambilan data yang
mudah dan efisien dari database. Database sistem dimaksudkan untuk menangani
sejumlah besar informasi.7

Gambar 1. Data Base Management System


B. Tujuan dan Fungsi DBMS8
Tujuan utama penggunaan DBMS dalam jaringan komputer adalah untuk menghindari
kekacauan dalam hal pengolahan data yang jumlahnya besar. DBMS merupakan
perantara bagi pengguna dan database, dan agar dapat berinteraksi dengan DBMS maka
pengguna harus memakai bahasa database yang sudah ditentukan.
Berikut ini beberapa tujuan penggunaan DBMS pada jaringan komputer perusahaan:
1. Agar basis data dapat digunakan secara bersama.
2. Agar proses akses data lebih mudah dan cepat.
3. Untuk menghemat ruang penyimpanan data.
4. Membantu menjaga keamanan data.
5. Mencegah dan menghilangkan duplikasi dan inskonsistentsi data.
6. Menangani data dalam jumlah yang besar.

Fungsi dari DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data
secara bersama, konsistensi data, dan sebagainya. DBMS melakukan fungsi utama
berikut:

1. Penciptaan dan Pengelolaan Basis Data: DBMS memungkinkan penciptaan dan


pengelolaan basis data. Ini termasuk pembuatan skema database, tabel, relasi antar
tabel, dan struktur data lainnya. DBMS menyediakan alat dan antarmuka untuk
mendefinisikan dan mengatur struktur basis data.
2. Manipulasi Data: DBMS memungkinkan manipulasi data dalam basis data. Ini
termasuk operasi penyisipan (insertion), pembaruan (update), penghapusan
(deletion), dan pengambilan (retrieval) data. DBMS menyediakan bahasa query
seperti SQL (Structured Query Language) untuk memanipulasi dan mengambil data
dari basis data.
3. Keamanan Data: DBMS memiliki fungsi keamanan yang memungkinkan pengguna
untuk melindungi data dari akses yang tidak sah. Ini termasuk pengaturan hak akses
pengguna, autentikasi, enkripsi data, dan pengendalian akses.
4. Pemulihan Bencana: DBMS menyediakan fungsi pemulihan bencana untuk
memulihkan basis data setelah kejadian yang tidak diinginkan, seperti kegagalan
perangkat keras, kehilangan data, atau kesalahan sistem. Fungsi ini melibatkan
pemulihan data dari salinan cadangan (backup) dan pemulihan transaksi yang belum
selesai.
5. Manajemen Transaksi: DBMS mendukung manajemen transaksi untuk memastikan
integritas data dan konsistensi basis data. Manajemen transaksi melibatkan
pemantauan dan pengelolaan operasi yang terkait dengan transaksi, seperti komitmen
(commit) dan pembatalan (rollback).
6. Optimisasi Kinerja: DBMS memiliki fungsi optimisasi kinerja yang bertujuan untuk
meningkatkan performa dan efisiensi operasi basis data. Ini melibatkan optimisasi
query, indeksasi data, caching, dan teknik tuning lainnya untuk mempercepat
pemrosesan data.
7. Integrasi Data: DBMS memungkinkan integrasi data dari berbagai sumber yang
berbeda. Ini termasuk kemampuan untuk mengimpor dan mengekspor data dari
format yang berbeda, serta menyediakan antarmuka untuk menghubungkan basis
data yang berbeda.
8. Administrasi dan Pemeliharaan: DBMS menyediakan alat dan fungsi administrasi
untuk mengelola dan memantau basis data. Ini termasuk tugas seperti backup dan
pemulihan data, pemantauan performa, pengelolaan ruang penyimpanan, dan
pemeliharaan rutin lainnya.

C. Manfaat DBMS7
Manfaat menggunakan sistem manajemen basis data (DBMS) untuk menangani data
adalah sebagai berikut:
1. Otonomi data: Ini sangat ideal untuk program aplikasi yang tidak terpapar pada detail
penyimpanan dan representasi data. DBMS menyediakan tampilan abstrak dari data,
menyembunyikan detailnya. Pengumpulan data yang efektif: DBMS menggunakan
berbagai metode canggih untuk menyimpan dan mengambil data secara efisien. Fitur
ini sangat penting jika data Anda disimpan di perangkat penyimpanan eksternal.
Keamanan dan akurasi data: Meskipun DBMS masih dapat mengakses data, ia dapat
memanfaatkan kendala integritas.
2. Bersamaan dan pemulihan sistem: DBMS menjadwalkan akses data bersamaan
sedemikian rupa sehingga pengguna melihat data sebagai data yang diakses hanya oleh
satu pengguna pada satu waktu. Selain itu, DBMS melindungi pengguna dari dampak
kegagalan sistem [kompetitif] Mengurangi waktu pengembangan aplikasi: Tentu saja,
DBMS mendukung fungsi-fungsi penting yang umum bagi banyak aplikasi yang
mengakses data DBMS. Ini, bersama dengan antarmuka data tingkat tinggi,
memfasilitasi pengembangan aplikasi yang cepat. Aplikasi DBMS cenderung lebih
kuat daripada aplikasi mandiri karena sebagian besar tugas penting ditangani oleh
DBMS.
3. Pengambilan Simultan dan Pemulihan Sistem: Sistem manajemen basis data mengatur
pengambilan data secara bersamaan dengan cara yang memungkinkan pengguna untuk
melihat data seolah-olah diakses hanya oleh satu pengguna pada satu waktu. Selain itu,
sistem manajemen basis data melindungi pengguna dari dampak kerusakan sistem
[concurrency]. Pengurangan Waktu untuk Pengembangan Aplikasi: Sistem
manajemen basis data, secara alami, mendukung fungsi-fungsi dasar yang lazim bagi
beberapa aplikasi untuk mengakses data dalam sistem manajemen basis data. Ini,
dalam kombinasi dengan antarmuka lanjutan ke data, mempercepat pengembangan
aplikasi dengan cepat. Aplikasi sistem manajemen basis data cenderung lebih efektif
daripada aplikasi independen karena sistem manajemen basis data menangani banyak
tugas penting.
D. Peranan DBMS9
Peran DBMS adalah penghubung antara pemakai dengan database, yaitu :
a) Kumpulan data yang saling berhubungan disimpan dalam perangkat keras dan
digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasi, database juga salah satu
komponen penting dalam menyediakan informasi bagi para pemakai.
b) Paket perangkat lunak yang kompleks, digunakan untuk memanipulasi database. cara
yang tepat untuk memilih paket DBMS yaitu:
1) Harus mudah digunakan oleh pengguna.
2) Memiliki prosedur backup jika database terhapus
3) Membuka banyak file dalam waktu yang bersamaaan
4) Mengolah data dengan cepat
5) Memodifikasi struktur data sesuai yang di inginkan
6) Menggabungkan lebih dari satu file
7) Memiliki query language
8) Berhubungan dengan program lain
9) Dapat berhubungan dengan file lain
10) Dapat digunakan pada sistem multi user.
E. Komponen DBMS8

Sebuah DBMS memiliki tiga komponen utama. Komponen-komponen ini adalah Bahasa
Definisi Data (DDL), Bahasa Manipulasi Data dan Fasilitas Query (DML/SQL), dan
perangkat lunak untuk mengontrol akses Database .

a. DDL (Data Definition Language)


DDL (Data Definition Language) adalah bagian dari bahasa query database yang
digunakan untuk mendefinisikan struktur dan skema database. DDL digunakan untuk
membuat, mengubah, dan menghapus objek database seperti tabel, indeks, tampilan,
dan konstrain. Perintah-perintah DDL memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan
entitas dan hubungan antara entitas dalam database. Beberapa perintah DDL umum
meliputi:
1) CREATE: Digunakan untuk membuat objek database baru, seperti tabel, indeks,
atau tampilan.
2) ALTER: Digunakan untuk mengubah struktur objek database yang sudah ada,
misalnya menambahkan kolom baru ke dalam tabel.
3) DROP: Digunakan untuk menghapus objek database, seperti menghapus tabel atau
indeks dari database.
b. DML (Data Manipulation Language)
DML (Data Manipulation Language) adalah bagian dari bahasa query database yang
digunakan untuk memanipulasi data dalam tabel. DML digunakan untuk menyisipkan
(insert), memperbarui (update), menghapus (delete), dan mengambil (select) data dari
tabel. DML memungkinkan pengguna untuk memanipulasi data dengan mengubah
nilai-nilai dalam tabel, mengambil subset data yang diinginkan, dan melakukan
operasi lain terkait data. Beberapa perintah DML umum meliputi:
1) INSERT: Digunakan untuk menyisipkan data baru ke dalam tabel.
2) UPDATE: Digunakan untuk memperbarui data yang sudah ada dalam tabel.
3) DELETE: Digunakan untuk menghapus data dari tabel.
4) SELECT: Digunakan untuk mengambil data yang spesifik dari tabel menggunakan
kriteria tertentu.
c. Software Controller
Software Controller (pengontrol perangkat lunak) dalam konteks basis data dapat
merujuk pada komponen perangkat lunak yang bertanggung jawab untuk
mengendalikan atau mengatur perilaku sistem basis data secara keseluruhan. Software
controller dalam basis data dapat memiliki fungsi seperti:
1) Manajemen koneksi: Mengelola dan mengontrol koneksi pengguna ke basis data.
2) Manajemen transaksi: Memastikan integritas data dan konsistensi transaksi dengan
mengelola komitmen (commit) dan pembatalan (rollback) transaksi.
3) Pengelolaan keamanan: Mengendalikan akses pengguna ke objek-objek dalam basis
data dan menerapkan kebijakan keamanan.
4) Optimisasi kinerja: Mengoptimalkan kinerja basis data dengan melakukan tuning,
caching, dan indeksasi data.
5) Pemantauan dan pemeliharaan: Memantau aktivitas basis data, memantau performa,
dan melakukan pemeliharaan rutin seperti backup dan pemulihan.
F. Macam-Macam DBMS7
Dalam penerapannya, terdapat beberapa jenis software DBMS yang sering diaplikasikan
untuk mengelola database perusahaan. Perangkat lunak yang termasuk DBMS adalah
dBase III+, FoxBase, MS-Access dan BorlandParadox (untuk kelas sederhana) atau
BorlandInterbase, My SQL, SQLServer, Oracle, Informix, dan Sybase (untuk kelas
kompleks). Multi DBMS adalah penggunaan DBMS secara bersama-sama dalam suatu
aplikasi. Satu DBMS bisa terdiri dari beberapa database. Satu database bisa terdiri dari
beberapa tabel. Satu tabel terdiri dari beberapa field
Kelebihan dan Kekurangan DBMS

Berikut ini terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari dbms, terdiri atas:

Kelebihan DBMS

Kelebihan dari DBMS adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi pengulangan data

DBMS mengurangi jumlah total file dengan menghapus data yang terduplikasi di
berbagai file. Data yang terduplikasi selebihnya dapat ditempatkan dalam 1 file.

2. Mencapai independensi data

Spesifikasi data disimpan dalam skema pada tiap program aplikasi. Perubahan dapat
dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.

3. Mengintegrasikan data beberapa file

Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, maka organisasi fisik bukan
menjadi kendala. Organisasi logis, pandangan pengguna, dan program aplikasi tidak harus
tercermin pada media penyimpanan fisik.

4. Mengambil data dan informasi dengan cepat

Hubungan-hubungan logis, bahasa maniplasi data, serta bahasa query memungkinkan


pengguna mengambil data dalam hitungan menit atau detik.

5. Meningkatkan Keamanan

DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan
seperti kata sandi (password), direktori pemakai, dan bahasa sandi (encryption) sehingga data
yang dikelola akan lebih aman.

Kekurangan DBMS

Adapun kekurangan dari DBMS adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh perangkat lunak yang mahal


DBMS mainframe masih sangat mahal. Walaupun harga DBMS berbasis komputer mikro
lebih murah, tetapi tetap merupakan pengeluaran besar bagi suatu organisasi kecil.

2. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar

DBMS sering memerlukan penyimpanan dan memori yang lebih besar daripada program
aplikasi lain.

3. Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA

DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya


secara penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan paling baik oleh pengelola basis data (DBA).

2.3 Decision Support System (DSS)

A. Pengertian Decision Support System (DSS)

Definisi awal Decision Support System (DSS) menunjukkan DSS sebagai sebuah sistem
yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi
keputusan semi terstruktur. DSS dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil
keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan
penilaian mereka. DSS ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian
atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.10
DSS biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk
mengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti itu disebut aplikasi DSS. Aplikasi DSS
digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi DSS menggunakan CBIS (Computer
Based Information System) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang
dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak
terstruktur. Aplikasi DSS menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang
mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambilan keputusan. DSS lebih ditujukan
untuk mendukung keputusan manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis
dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak
dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan
perangkat interaktif yang memungkinkan pengam bulan keputusan untuk melakukan
berbagai anallisis menggunakan model-model yang tersedia.11
B. Karakteristik DSS10
1. Dukungan untuk pengambilan keputusan, terutama pada situasi semiterstruktur dan
tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi
terkomputerisasi.
2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini.
3. Dukungan untuk individu dan kelompok.
4. Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial.
5. Dukungan disemua fase proses pengambilan keputusan: inteligensi, desain, pilihan,
dan mplementasi.
6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
7. Adaptivitas sepanjang waktu.
8. Kemudahan pengguna interaktif.
9. Pengingkatan terhadap keefektifan (akurasi, timeliness, kualitas) pengambilan
keputusan, bukan efisiensinya (biaya pengambilan keputusan).
10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses
pengambilan keputusan dalma memecahkan suatu masalah.
11. Pengembang akhir dapat memecahkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana.
12. Biasanya model-model digunakan untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan.
13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format dan tipe, mulai dari Sistem
Informasi Geografis (SIG) sampai sistem berorientasi objek.
14. Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang pengambil
keputusan, terintegrasi dengan DSS lain atau menggunakan networking dan teknologi
web.
Gambar 2.2 Skematik DSS10

C. Penggunaan DSS

Aplikasi DSS dapat terdiri dari subsistem seperti yang ditujukan pada Gambar 2.2

a) Subsistem manajemen data


Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang
relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut DBMS
b) Subsistem manajemen model
Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik,
ilmu manajemen, atau kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik
dan manajemen perangkat lunak yang tepat.
c) Subsistem antarmuka pengguna.
Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintah DSS melalui subsistem ini.
d) Subsistem manajemen berbasis pengetahuan
Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai satu
komponen independen.

D. Pengambilan Keputusan DSS10


fase-fase proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut
1) Fase Inteligensi.
Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning lingkungan, entah
secara intermiten atau terus-menerus. Intelegensi mencakup berbagai aktivitas yang
menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah.
2) Fase Desain
Meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin
untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi
yang layak.
3) Fase Pilihan
Pada fase ini dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk
mengikuti suatu tindakan tertentu.
4) Fase Implementasi
Memastikan solusi yang direkomendasikan bisa bekerja.

Sistem pendukung keputusan pada hakekatnya memiliki beberapa tujuan, yaitu :10

1) Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur.


2) Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukan untuk menggantikan
fungsi manajer.
3) Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan
efisiensinya.
4) Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk
melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5) Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat,
misalnya: semakin banyak data yang diakses, makin banyak juga alternatif yang bisa
dievaluasi. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.
E. Komponen Decision Support System (DSS)10
Berikut untuk komponen yang digunakan pada proses penentuan keputusan antara lain :
a. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang
merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam
lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan
yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
b. Model Base
Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format
kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau
pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif),
komponenkomponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan halhal terkait
lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh
dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.
c. User Interfase / Pengelolaan Dialog
Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua
komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan
dalam komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam
bentuk model yang dimengerti komputer. User Interface menampilkan keluaran sistem
bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung
Keputusan.

Ada 4 tahapan yang perlu diperhatikan dalam Decision Support System (DSS),
diantaranya:10

1) Intelligence : Mencari kondisi yang akan digunakan untuk memanggil/meminta


sebuah keputusan
2) Design : Mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang memungkinkan
dari solusi.
3) Choice : Memilih tindakan diantara 2 tahap sebelumnya.
4) Implementation : Memakai tindakan yang dipilih dalam tindakan situasi pengambilan
keputusan.

Decision Support System (DSS), dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat
yang dapat diambil dari SPK adalah :

 Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi


pemakainya.
 Membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah
yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
 Dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
 Walaupun suatu Decision Support System (DSS) mungkin saja tidak mampu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat
menjadi stimulan pengambil keputusan memahami persoalannya, karena mampu
menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Selain memiliki banyak keuntungan atau manfaat, decision support system juga memiliki
beberapa kelemahan antara lain :

1. Sulit dalam memodelkan sistem bisnis


2. Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua
pengaruh pada entity.
3. Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model
yang lebih kompleks
DAFTAR PUSTAKA

1. Laudon, Kenneth C; & Laudon, Jane P. 2012. Management Information Systems


(Managing The Digital Firm). Twelfth Edition. United States of America : Pearson
Education Inc.
2. Utami, E., & Sukrisni. 2005. 10 Langkah Belanjar Algoritma menggunakan Bahasa C
dan C++ di GNU / Linux. Yogyakarta: Andi
3. Fathansyah. 2012. Basis Data. Informatika
4. jamaludin,. dkk. 2022. Sistem Basis Data. Sumatera Barat. PT Global eksekutif
Teknologi
5. Everest, C Gordon. 2005. Database Management. MCGrawHill. Minnesota
6. A Hall, James.2011.Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4, Jakarta:Salemba Empat
7. Sabbrina, Aura. Sufa, Amanda Oktavian, dkk. 2023. Pengenalan Konsep Dasar dan
Penggunaan Database Manajemen Sistem (DBMS). Jurnal Jurnal Sains dan Teknologi
(JSIT) Vol. 3 No. 2 Hal 271-279. http://jurnal.minartis.com/index.php/jsit
8. Dirgantara, M. Riyan. Syahputri, Salsabila. dkk. 2023. Pengenalan Database
Management System (DBMS). Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Volume 1, Nomer 6,
Halaman 300-306. https://doi.org/10.5281/zenodo.8123019
9. Budi, Achmad Setya. Annafi, Ariz Nur. dkk. 2022. Pengenalan dan penggunaan DBMS
(DATABASE MANAGEMENT SYSTEM) di SMK Tunas Media Kota Depok. Abdi Jurnal
Publikasi Vol 1, No. 2. https://jurnal.portalpublikasi.id/index.php/AJP/index
10. Efraim Turban, dkk. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems.
Yogyakarta: ANDI
11. Kusrini, M.Kom 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
ANDI

Anda mungkin juga menyukai