Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“DATABASE DAN DATABASE MANAGEMENT SYSTEM “

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Disusun Oleh :

NinikRumiati (5160211 063)


ShintaEkaDestiana (5160211 109)
TikaNovita Sari (5160211 116)
Ade Andayani (5170121008)
FernandiAngesti (5170121011)
Nurul Ghifarriyani (5170121012)
Nurul Angger Dwi Fatima (5170121014)

PROGAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

2018
PEMBAHASAN

A. Definisi Database

Basis data dalam definisi umum merupakan kumpulan dari seluruh data berbasis
komputer sebuah perusahaan. Basis data dalam arti sempit merupakan kumpulan data
yang berada di bawah kendali perangkar lunak sistem manajemen basis data. Dapat
disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data, umumnya mendeskripsikan
aktivitas satu organisasi yang berhubungan atau lebih.

Jenis-jenis Basis data

1. Basis data flat-file. Basis data flat-file ideal untuk data berukuran kecil dan dapat
dirubah dengan mudah. Pada dasarnya, mereka tersusun dari sekumpulan string
dalam satu atau lebih file yang dapat diurai untuk mendapatkan informasi yang
disimpan. Basis data flat-file baik digunakan untuk menyimpan daftar atau data
yang sederhana dan dalam jumlah kecil. Basis data flat-file akan menjadi sangat
rumit apabila digunakan untuk menyimpan data dengan struktur kompleks
walaupun dimungkinkan pula untuk menyimpan data semacam itu. Salah satu
masalah menggunakan basis data jenis ini adalah rentan pada korupsi data karena
tidak adanya penguncian yang melekat ketika data digunakan atau dimodifikasi.
2. Basis data relasional. Basis data ini mempunyai struktur yang lebih logis terkait
cara penyimpanan. Kata "relasional" berasal dari kenyataan bahwa tabel-tabel
yang berada di basis data dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Basis data
relasional menggunakan sekumpulan tabel dua dimensi yang masing-masing tabel
tersusun atas baris (tupel) dan kolom (atribut). Untuk membuat hubungan antara
dua atau lebih tabel, digunakan key (atribut kunci) yaitu primary key di salah
satu tabel dan foreign key di tabel yang lain. Saat ini, basis data relasional
menjadi pilihan karena keunggulannya.
Struktur Data

Struktur data adalah cara menyimpan atau merepresentasikan data didalam


komputer agar bisa dipakai secara efisien. Sedangkan data adalah representasi dari fakta
dunia nyata. Fakta atau keterangan tentang kenyataan yang disimpan, direkam atau
direpresentasikan dalam bentuk tulisan, suara, gambar, sinyal atau simbol.

Pada system basis data terdapat unsur-unsur dari basis data sebagai berikut:

1. Entititas
Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam.
Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien, Dokter, Kamar.
2. Field
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity.
Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya, NIM, Nama_siswa, Alamat.

3. Record
Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Contoh Kumpulan atribut
NIP, Nama, dan alamat berisikan “01001245566”, Sanusi, Jl. Hati suci No 2
Kupang.
4. Data Value

Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap data elemen. Isi atribut
disebut nilai data.

5. Kunci Elemen Data ( Key Data Element )

Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu


kumpulan entitas. Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut
npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.
Komponen-komponen dalam sistem basis data (Database)

Basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file atau tabel yang saling
berhubungan dan Database Management System ( DBMS ) yang memungkinkan
beberapa pemakai untuk mengakses dan manipulasi file-file tersebut (
Fathansyah, 1999). Dalam Sistem Basis data memiliki beberapa komponen yaitu:

1. Perangkat Keras ( Hardware )

Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah memori
sekunder hardisk.

2. Sistem Operasi ( Operating System )

Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang mengaktifkan atau


mengfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource)
dan melakukan operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak
digunakan seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan Unix.

3. Basis data ( Database )

Sebuah basis data ( Database ) dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis
data dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperi file atau
tabel.Database

4. Management System ( DBMS )

Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung,
tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang disebut DBMS yang
menentukan bagaimana data disimpan, diubah dan diambil kembali.
5. Pemakai ( User )

Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan memanipulasi data
dalam program yang ditulis dalam bahasa pemograman.

B. MANFAAT DATABASE

Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah basis data adalah agar kita
dapat memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan cepat (Fathansyah,1999).
Pemanfaatan basis data dilakukan dengan tujuan yaitu:

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed )


Pemanfaatan Database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau
melakukan perubahan ( manipulasi ) dan menampilkan kembali data tersebut
dengan cepat dan mudah, dari pada kita menyimpan data secara manual.

2. Efisien ruang penyimpanan (Space)

Dengan Database penggunaan ruang penyimpanan data dapat dilakukan karena


kita dapat melakukan penekanan jumlah pengulangan data dengan menerapkan
sejumlah pengkodean .

3. Keakuratan (Acuracy)

Pemanfatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data dengan penerapan


aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan dalam Database yang berguna
untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan.

4. Keamanan (Security)

Dalam sejumlah sistem ( apilkasi ) pengelolah database tidak menerapkan


aspek keamanan dalam penggunaan database. Tetapi untuk sistem yang besar dan
serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan. Dengan begitu kita dapat
menentukan siapa yang boleh menggunakan database dan menentukan jenis
operasi-operasi apa saja yang boleh dilakukan.

5. Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)

Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis
perubahan itu berlaku untuk keseluruhan

6. Data dapat dipakai secara bersama (shared)

Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara
batch maupun on-line) pada saat bersamaan.

7. Dapat diterapkan standarisasi (standardization)

Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan


standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman
maupun pertukaran data.

Kelemahan Sistem Basis Data:

1. Memerlukan tenaga spesialis


2. Kompleks
3. Memerlukan tempat yang besar
4. Mahal

C. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)

Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) adalah suatu aplikasi perangkat lunak
yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan diantara data di dalam
basis data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka dibelakang desimal, jumlah
karakter, nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.
Ada 2 bahasa basis data:

1. Data Definition Language (DDL)


DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara
keseluruhan. DDL digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks, ataupun
mengubah tabel. Hasil kompilasi DDL disimpan di kamus data.

2. Data Manipulation Language (DML)


DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada
suatu basis data seperti penambahan data baru ke dalam basis data, menghapus
data dari suatu basis data dan pengubahan data di suatu basis data.

Tujuan DBMS :

Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi
user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan
dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang
digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat
digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur
data. Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak
menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data
tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data
dengan menggunakan basis data yaitu sebagai berikut:

1. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat


sekarang dan masa yang akan datang.
2. Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan
menyangkut pula waktu yang diper data akan dlukan oleh pemakai untuk
mendapatkan data sertahak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
3. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat
mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
4. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan,
pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
Komponen DBMS :
1. Relational Database Management System (RDBMS)
RDBMS meliputi Interface Drivers, SQL Engine, Transaction Engine,
Relational Engine, dan Storage Engine.
2. Overview of Database Management System (ODBMS).
Sedangkan ODBMS meliputi Language Drivers,Query Engine,
Transaction Engine, dan Storage Engine.

Kelebihan DBMS :

1. Mengurangi pengulangan data. Jumlah data akan dikurangi, dibandingkan dengan


ketika file-file computer disimpan secara terpisah untuk setiap aplikasi komputer.
Data yang terduplikasi hanya terbatas pada field-field yang dibutuhkan untuk
menggabungkan data dari dua tabel.data yang sama diantara file-file, dalam suatu
system manajemen basis data relational, digunakan untuk membentuk relasi implicit
diantara data.
2. Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri
daripada di setiap program aplikasi. Perubahan-perubahan dapat dilakukan satu kali,
ke struktur data, tanpa meminta dilakukannya perubahan pada banyak program
aplikasi yang mengakses data.
3. Mengambil data dan informasi dengan cepat. Relasi logis dan bahasa query
terstruktur memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan detik atau menit
dibandingkan dengan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data dengan
menggunakan bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau Java. Hal ini
disebabkan program computer dalam COBOL atau Java tidak perlu ditulis untuk
mengakses data. Sistem manajemen basis data itu sendiri yang memberikan alat-alat
seperti QBE dan SQL untuk mengakses data.
4. Keamanan yang lebih baik. Baik DBMS mainframe maupun computer mikro dapat
memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapis seperti kata sandi, direktori
pengguna, dan enkripsi. Data yang dikelola oleh DBMS lebih aman daripada
kebanyakan data lainnya di dalam perusahaan.
Kelemahan DBMS :

1. Membeli perangkat lunak yang mahal. DBMS untuk mainframe mahal harganya.
DBMS berbasis computer mikro, meskipun harganya hanya beberapa ratus dolar,
dapat menjadi pengeluaran yang sangat besar bagi sebuah organisasi kecil.
Untungnya, hukum Moore masih berlaku, dan biaya perangkat keras computer dan
perangkat lunak akan terus menurun. Kerugian ini setiap tahun akan semakin
berkurang arti pentingnya.
2. Mendapatkan konfigurasi perangkat keras yang besar. Kemudahan dengan mana
DBMS dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna memanfaatkan
basis data. Meningkatnya jumlah pengguna yang di dorong oleh kemudahan
penggunaan dapat menyebabkan pada meningkatnya jumlah sumber daya computer
untuk mengakses data.
3. Mempekerjakan dan memelihara staf DBA. DBMS menuntut pengetahuan khusus
agar dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya. Pengetahuan khusus ini
paling baik diberikan oleh administrator basis data.

D. DATABASE VS DBMS

Perbedaan mendasar antara database dengan DBMS adalah :


1. Database adalah koleksi terpadu data – data yang saling berkaitan yang dirancang
untuk suatu enterprise.
2. DBMS adalah koleksi terpadu dari sekumpulan program yang digunakan untuk
mengakses dan merawat database.
3. Perbedaan mendasar database adalah koleksi data sedangkan DBMS adalah
Koleksi Tools/aplikasi yang digunakan untuk operasional Database.

Hubungan Antara DBMS dan Aplikasi Basis Data


Aplikasi basis data disusun untuk menjembatani perbedaan pandangan antara end-
user dan naïve user, yang dibuat khusus untuk dapat digunakan oleh para pemakai akhir
(end-user). Aplikasi ini berisi sejumlah operasi (menu) yang sesuai dengan aktifitas nyata
yang dilakukan oleh end-user. Selanjutnya operasi ini akan diterjemahkan oleh aplikasi
tersebut menjadi sejumlah operasi Basis -data yang dapat dikenali oleh DBMS.
Terdapat dua model hubungan DBMS dan aplikasi basis data :

1. DBMS Terpisah dengan Aplikasi

Aplikasi tidak berinteraksi langsung dengan basis data, tapi melalui


DBMS sebagai perantara. Bahkan DBMS bisa melakukan aktifitas sendiri yang
bisa ditangkap oleh aplikasi. Contoh DBMS : MS SQL Server, Oracle, CA-
OpenIngres, Sybase, Informix, IBM DB2. Cocok untuk aplikasi yang single-
user atau standalone, dengan beban kerja yang ringan.

2. DBMS Menyatu dengan Aplikasi

Aplikasi basis data yang dibuat menyatu dengan DBMS pada saat
pemakaiannya. Dalam model ini, aplikasi basis data berada ‘dibawah’ DBMS
(menjadi sub-ordinate), sehingga DBMS harus diaktifkan lebih dulu sebelum
menjalankan aplikasi. Contoh DBMS : dBase III+, FoxBase, FoxPlus, CA-
Clipper, MS-Access. Cocok untuk aplikasi yang multi-user, dengan beban kerja
yang berat.

E. SISTEM FILE VS DBMS

SISTEM FILE : Suatu mekanisme penyimpanan online baik data maupun program yang
berada pada sistem informasi.

Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran
filenya relatif kecil, seperti file passwd. File passwd pada umumnya hanya igunakan
untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam
bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program
bantu seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa
kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun
demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah
manajemen dan keamanan data yang masih kurang.
Manajemen file
Dalam pengimplementasian system menajemen file seringkali menimbulkan
banyak masalah, antara lain dalam hal penyimpanan file, manajemen ruang
penyimpanan, kehandalan, serta kinerja dalam implementasi sIstem manajemen file
tersebut. Berikut akan dijelaskan dengan lengkap masalah-masalah tersebut.

Penyimpanan File
Penyimpanan dan pengaksesan dari/ke perangkat dalam unit informasi.Blok berisi
sekumpulan byte berukuran tetap yang dipindah dari tempat penyimpanan memori untuk
diproses dan sebaliknya. Ukuran blok yang sama pada perangkat berbeda dapat
menyebabkan pemborosan ruang penyimpanan, selain itu perbedaan ukuran blok juga
sangat menyulitkan penulisan program. Untuk itu diperlukan pemilihan ukuran blok
secara hati-hati agar meminimumkan pemborosan, sekaligus mempermudah penulisan
program.
Blok data memiliki pengalamatan, berfungsi untuk mengacu blok tersebut.
Alamat blok bias disebut block pointer, yang berisi alamat untuk mengakses blok.
Pengalamatan blok dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pengalamatan fisik disk,
pengalamatan relatif, serta pengalamatan simbolik.
Pengalamatan fisisk disk mengacu satu unit data pada disk secara fisik.
Pengalamatan relatif yaitu penggunaan bilangan dari nol sampai jumlah maksimum blok
yang kemudian dikonversi menjadi alamat fisik dengan suatu penghitungan yang
dialkukan oleh sIstem operasi. Pengalamatan simbolik adalah pemberian nama tiap blok,
penggunaan tabel alamat, berisi alamat fisik atau relatif blok dan prosedur pencarian
untuk mendapatkan alamat blok.
Blok berikutnya dapat dicapai dengan waktu singkat jika blok berdekatan dengan
blok sebelumnya. Kedekatan tersebut disebut lokalitas. Semakin kuat lokalitasnya,
semakin cepat pengakksesan data dilakukan.Lokalitas lemah menunjukan pengaksesan
lambat sehingga system harus mengusakakan kedekatan blok-blok data yang paling
sering disakses.
Implementasi Sistem File
File berisi sekumpulan blok. Sistem manajemen file bertanggung jawab untuk
alokasi blok-blok disk ke file. Dua hal penting yang harus ditangani adalah pencatatan
ruang yang dialokasikan untuk file, pencatatan ruang bebas yang tersedia di disk. Sistem
file meliputi alokasi file, pencatatan ruang disk, shared file, kehandalan system file, serta
kinerja sistem file.
Masalah pokok dalam alokasi file adalah pencatatan blok-blok yang digunakan
file. Beragam metode dapat digunakan, diantaranya alokasi berturutan/kontigu (contigous
allocation). Teknik ini merupakan skema alokasi paling sederhana, yaitu menyimpan file
sebagai blok-blok data berturutan (kontigu) di disk.
Keunggulannya adalah sederhana dalam implementasi karena pencatatan dimana blok-
blok file berada direduksi menjadi hanya mengingat alamat awal file dan panjang file,
yaitu jumlah blok dari file. Kinerjanya luar biasa bagus Karena seluruh file dapat dibaca
dari disk dengan satu operasi. Tak ada metode alokasi lain yang dapat menandingi kinerja
pengaksesan. Keunggulan ini diperoleh karena rekord-rekord yang secara logik
berturutan biasanya juga saling berdekatan secara fisik.
Kelemahannya adalah Hanya bila ukuran maksimum diketahui pada saat file diciptakan.
Layak digunakan kecuali bila ukuran maksimum diketahui pada saat file diciptakan.
Tanpa informasi itu, sistem operasi tidak mengetahui berapa banyak ruang disk yang
digunakan untuk suatu file. Kelemahan lain adalah Terjadi fragmentasi disk. Fragmentasi
disk dapat dihasilkan metode alokasi ini, ruang yang disiakan seharusnya dapat
digunakan.
Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan
kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flatfile atau spreadsheet,
diantaranya :
1. Performance yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar,
sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat
file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan
efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi
sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau
kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan
pemborosan media penyimpanan.
3. Independensi. Perubahanstruktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus
mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antar muka ke dalam
data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database.
Kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga
kekonsistenan data yang diakses secara bersama- sama akan lebih terjamin dari
pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5. Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih flexibel daraipada
pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan
keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.

Di dalam DBMS ini terdiri dari fungsi- fungsi yang mendukung semua database
yang ada di dalamnya, yaitu :
1. Atomicity
DBMS menjamin bahwa data yang disimpan akan lengkap pada saat pemprosesan
2. Consistency
DBMS akan menjamin bahwa dengan consistency ini data transaksi yang
tersimpan akan sesuai dengan referensi data utama, dan menghindari duplikat
data.
3. Isolation
Data akan lebih aman dengan fungsi isolasi ini, dimana pada saat data dibuka
secara serial data tetap aman meskipun terjadi perubahan
4. Durability
Dengan adanya fungsi ini maka ketahanan data yang tersimpan akan terjamin.
Meskipun data sangat banyak yang tersimpan di database, namun DBMS
memberikan jaminan bahwa data tidak akan rusak.
Menurut kami, kami lebih memilih DBMS ( Database Managemen System )
karena DBMS tidak terlalu menghabiskan memori penyimpanan ( storage ) bila
dibandingkan dengan data berbentuk file yang memungkinkan penggunaan memorinya
cukup besar. Dan dari segi keamanan, DBMS lebih fleksibel dan terjamin. Dan juga
meminimalisir terjadinya Redudansi atau pengulangan data.

F. PENGEMBANGAN SISTEM DATABASE

Keberhasilan suatu system informasi manajemen (SIM) sangat dipengaruhi oleh


system database yang merupakan salah satu elemen penyusun system tersebut. Semakin
lengkap, akurat, dan mudah dalam menampilakan kembali data-data yang termuat dalam
system database, akan semakin meningkatkan kualitas SIM tersebut. Oleh karena itu
sangatlah penting menyusun system database yang baik, yang mampu memenuhi
kebutuhan data atau informasi pemakainya.

Tujuan system database meliputi penyediaan sarana akses yang fleksibel,


pemeliharaan integritas data, proteksi data dari kerusakan, dan penggunaan yang tidak
legal serta penyediaan sarana untuk penggunaan secara bersama(share), seperti
keterhubungan data, pengurangan atau meminimalkan kerangkapan data, menghilangkan
ketergantungan data pada program-program aplikasi, menstandarkan definisi elemen
data, meningkatkan produktifitas personil system informasi.

Sedangkan tujuan pengembangan system database berhubungan erat dengan


masalah yang timbul dalam file system database. Jadi, pengembangan proyek system
database meliputi pengembangan file database, perangkat lunak, perangkat keras, dan
menyiapkan personil yang terlibat dalam penggunaan system database agar dapat
memanfaatkannya dengan baik.

Sistem database mempunyai beberapa Kriteria yang penting, yaitu:


a. Bersifat data oriented dan bukan program oriented
b. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah databasenya.
c. Dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya
d. Dapat memenuhi kebutuhan system baru secara mudah
e. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda
f. Kerangkapan data (data redundancy) minimal.
Keenam kriteria tersebut membedakan secara nyata/jelas antara file database dan
file tradisional yang bersifat program oriented, yaitu hanya dapat digunakan oleh satu
program aplikasi; berhubungan dengan suatu persoalan tertentu untuk system yang
direncanakan; perkembangan data hanya mungkin terjadi pada bolume data saja;
kerangkapan data terlalu sering muncul/tidak terkontrol dan hanya dapat digunakan
dengan satu cara tertentu saja.
Sistem data base mempunyai fungsi yang sangat penting didalam suatu SIM yaitu
sebagai sumber atau penyedia utama kebutuhan data bagi para pemakai atau informasi
bagi para pengambil keputusan. Sedangkan DBMS mempunyai fungsi pengolahan untuk
memanipulasi data sehingga diperoleh suatu bentuk yang penting digunakan dalam
pengambilan keputusan, yang selanjutnya disebut sebagai informasi. Keputusan
ditetapkan oleh para manajer pada semua tingkat kegiatan manajemen untuk semua
kegiatan subsistem fungsional yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto, H.M., 2005, System TeknologiInformasi, EdisiRevisi, PenerbitAndi, Yogyakarta

Gehrke, Johannes; Ramakrishnan, Raghu, SistemManajemen Database, Ed. 3, Yogyakarta:


PenerbitAndi, 2003.

Official website Pizza Hut Amerika di http://www.pizzahut.com/

https://asyifaaaaa.wordpress.com/diaksestanggal 23 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai