Anda di halaman 1dari 22

TUGAS ARTIKEL

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

DISUSUN OLEH :

SRI WINDA WINDIARTI (43219110144)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2020
ABSTRAK

DBMS (Database Management System) merupakan sistem perangkat


lunak yang memungkinkan pengguna basis data (database user) untuk memelihara,
mengontrol dan mengakses data secara praktis dan efisien. DBMS ini menjadi
lapisan yang menghubungkan basis data dengan program aplikasi untuk
memastikan bahwa basis data tetap terorganisasi secara konsisten dan dapat
diakses dengan mudah. Tujuan utama penggunaan DBMS dalam jaringan komputer
adalah untuk menghindari kekacauan dalam hal pengolahan data yang jumlahnya
besar.

DBMS ini merupakan perangkat lunak yang sengaja dirancang untuk


membangun basis data yang terkomputerisasi atau lebih detailnya yaitu ia bisa
melakukan utilisasi serta mengelola koleksi data dalam jumlah yang tidak sedikit
atau banyak .DBMS pun juga dirancang supaya bisa untuk melakukan manipulasi
data secara lebih mudah. Sebelum adanya DBMS, data pada umumnya disimpan
dalam bentuk flat file. Flat file merupakan file teks yang ada pada sistem operasi.
Hingga saat ini pun masih ada aplikasi yang menyimpan data dalam bentuk flat
dengan cara langsung.
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Sistem manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah


besar yang digunakan oleh perusahaan dalam transaksi sehari-hari. Data harus
diorganisasikan sehingga para manajer dapat menemukan data tertentu dengan
mudah serta cepat untuk mengambil keputusan. Perusahaan memecah keseluruhan
data menjadi sekumpulan tabel data yang saling berhubungan, kumpulan-kumpulan
kecil data yang saling terhubung ini akan mengurangi pengulangan data sehingga
pada akhirnya konsistensi dan akurasi data makan meningkat.

Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan basis data dengan struktur
relasional. Hal ini dikarenakan struktur basis data relasional mudah untuk digunakan
dan hubungan di antara tabel di dalam struktur bersifat implisit. Kemudahan
penggunaan ini membuat banyak manajer berani untuk menjadi pengguna langsung
dan sumber basis data. Meningkatnya arti penting basis data sebagai sumber daya
yang mendukung pengambilan keputusan telah mengharuskan para manajer
mempelajari lebih jauh perancangan penggunaan basis data.

II. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan basis data dan seberapa penting?


2. Bagaimana konsep basis data?
3. Apa saja komponen dan jenis basis data?
4. Apa saja peran, tujuan serta manfaat basis data?
5. Siapa saja pengguna basis data?
6. Apa yang dimaksud dengan DBMS?
7. Apa tujuan dan fungsi DBMS?
8. Apa saja komponen DBMS?

III. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pentingnya basis data.


2. Mengenal konsep basis data.
3. Mengetahui komponen dan jenis basis data.
4. Mengetahui peran, tujuan serta manfaat basis data.
5. Mengenal pengguna basis data.
6. Mengerti tentang DBMS.
7. Mengetahui tujuan serta fungsi DBMS.
8. Mengetahui komponen DBMS.
BAB II

LITERATUR TEORI

Database atau biasa disebut basis data adalah sekumpulan data atau
informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam suatu informasi,
karena berfungsi sebagai basis penyediaan informasi bagi pemakainya.

Konsep basis data atau database adalah kumpulan dari data-data yang
membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara
yang tertentu untuk membentuk data baru atau informasi. Pada komputer, basis data
disimpan dalam perangkat hardware penyimpan, dan dengan software tertentu
dimanipulasi untuk kepentingan atau keguanaan tertentu. Hubungan atau relasi data
biasanya ditunjukkan dengan kunci (key) dari tiap file yang ada.

DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna


basis data (database user) untuk memelihara, mengontrol dan mengakses data
secara praktis dan efisien. DBMS ini menjadi lapisan yang menghubungkan basis
data dengan program aplikasi untuk memastikan bahwa basis data tetap
terorganisasi secara konsisten dan dapat diakses dengan mudah.

Tujuan utama penggunaan DBMS dalam jaringan komputer adalah untuk


menghindari kekacauan dalam hal pengolahan data yang jumlahnya besar. DBMS
merupakan perantara bagi pengguna dan database, dan agar dapat berinteraksi
dengan DBMS maka pengguna harus memakai bahasa database yang sudah
ditentukan.
BAB III

PEMBAHASAN

Pengertian Basis Data

Database atau biasa disebut basis data adalah sekumpulan data atau
informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam suatu informasi,
karena berfungsi sebagai basis penyediaan informasi bagi pemakainya.

Menurut Chou dalam buku Abdul Kadir (1999), Basis data adalah sebagai
kumpulan informasi yang bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang
khusus. Sedangkan menurut menurut Harianto (2002: 3) menyebutkan bahwa
database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi yang ditunjukkan dengan
kunci (key) dari tiap file yang ada. Satu database menunjukkan satu kumpulan data
yang dipakai dalam satu lingkup tertentu.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa basis data


adalah sistem berkas terpadu yang dirancang untuk memelihara informasi,
meminimalkan pengulangan data dan dapat membuat informasi tersebut tersedia
setiap saat dibutuhkan. Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan
(query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau
penggantian (update) data, serta pembuatan report dari data.

Mengapa basis data penting?

Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak
menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar
data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari
pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah:

1) Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat


ini dan masa yang akan datang.
2) Cara pemasukan data sehingga memudahkan tugas operator dan
menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan
data serta hak- hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
3) Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat
mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
4) Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, modifikasi,
pencurian dan gangguan-gangguan lain.

Konsep Basis Data

Konsep basis data atau database adalah kumpulan dari data-data yang
membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara
yang tertentu untuk membentuk data baru atau informasi. Pada komputer, basis data
disimpan dalam perangkat hardware penyimpan, dan dengan software tertentu
dimanipulasi untuk kepentingan atau keguanaan tertentu. Hubungan atau relasi data
biasanya ditunjukkan dengan kunci (key) dari tiap file yang ada. Data merupakan
fakta atau nilai (value) yang tercatat atau merepresentasikan deskripsi dari suatu
objek. Data yang merupakan fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan
pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi
pemakainya akan membentuk apa yang disebut informasi. Bentuk informasi yang
kompleks dan teritegrasi dan pengolahan sebuah database dengan komputer akan
digunakan untuk proses pengambilan keputusan pada manajemen akan membenuk
Sistem Informasi Manajemen (SIM), data dalam basis data merupakan item terkecil
dan terpenting untuk membangun basis data yang baik dan valid. Data dalam basis
data bersifat integrated dan shared:

 Terpadu (integrated), berkas-berkas data yang ada pada basis data saling
terkait (terjadi dependensi data);
 Berbagi data (shared), data yang sama dapat dipakai oleh sejumlah
pengguna dalam waktu yang bersamaan. Sering dinamakan sebagi sistem
multiuser.

Basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

1. Berorientasi data dan bukan berorientasi program.


2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah
basis datanya.
3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Hirarki / Jenjang Data

 Characters -> bagian data yang terkecil,


dapat berupa karakter numerik (angka 0 -
9),
huruf ( A - Z, a - z) ataupun karakter-
karakter khusus, seperti *, &. %, # dan lain-
lain.
 Field -> merepresentasikan suatu
atribut dari record yang menunjukkan
suatu item dari data, seperti misalnya
nama, alamat, dsb.
Setiap field harus mempunyai :
- field name : harus diberi nama yg unik
- field representation : tipe field (karakter,
teks, tanggal, angka, dsb), lebar field
(ruang maksimum yang dapat diisi dengan data).
- field value: isi dari field.
 Record / Baris Data -> Kumpulan dari field membentuk suatu record. Sebuah
record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu.
 File/Tabel -> File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu
kesatuan data yang sejenis.
 Database -> Merupakan kumpulan dari file atau tabel yang membentuk suatu
basis.

Komponen Sistem Basis Data

Dalam sistem basis data memiliki beberapa komponen yaitu:

1) Perangkat Keras ( Hardware )


Perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data seperti CPU,
memori, disk, terminal, dan sebagainya.
2) Sistem Operasi ( Operating System )
Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang mengaktifkan
atau memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya
(resource) dan melakukan operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi
yang banyak digunakan seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT,
dan Unix.
3) Basis data ( Database )
Sebuah basis data ( Database ) dapat memiliki beberapa basis data. Setiap
basis data dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperi file
atau tabel.
4) Management System ( DBMS )
Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara
langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang disebut DBMS
yang menentukan bagaimana data disimpan, diubah dan diambil kembali.
5) Pemakai ( User )
Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan memanipulasi data
dalam program yang ditulis dalam bahasa pemograman.

Jenis-jenis Basis Data

Suatu database pada umumnya terdiri dari data yang digunakan oleh banyak
user atau pengguna, dari masing-masing user tersebut tentunya memiliki keperluan
yang berbeda-beda juga. Dengan adanya hal ini suatu sistem manajemen database
juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis dengan fungsi dan kegunaan
masing-masing. Dibawah ini adalah jenis-jenis database yaitu :

1. Operational Database
Database jenis ini dapat menyimpan data dengan rinci agar dapat
dioperasikan dari seluruh organisasi. Dalam hal ini mereka juga dapat disebut
Subject Area Database (SADB), transaksi database atau produksi database.
Contoh dari Operational Database adalah database yang digunakan
pelanggan, database akuntansi dan lain-lain.
2. Relational Database
Jenis database yang satu ini bisa dibilang paling popular, hal ini
dikarenakan dengan menggunakan Relational Database, user dapat
mengakses atau mencari informasi dalam tabel yang berbeda-beda. Query
yang dilakukan juga dapat melibatkan beberapa tabel karena fungsi relasi ini.
3. Distributed Database
Sesuai dengan namanya database yang satu ini dapat
mendistribusikan data-data secara tersebar namun saling berhubungan serta
dapat diakses secara bersama-sama. Database jenis ini biasanya digunakan
pada suatu lembaga atau perusahaan yang terdiri dari beberapa cabang,
agar dapat memudahkan user mengakses data dari tempat satu ke tempat
lainnya.
4. External Database
Database ini mampu menyediakan akses ke bagian eksternal, data
yang disimpan nantinya akan digunakan untuk keperluan komersial. Akses ke
dalam database ini akan lebih mudah karena diperuntukkan bagi publik dan
disamping itu juga lebih efisien karena tidak perlu mencari informasi dari
internet.

Istilah-istilah Basis Data

Beberapa hal yang di maksud unsur-unsur dari basis data adalah sebagai berikut:

1) Entitas
Entitas adalah orang, tempat, kejadian, atau konsep yang informasinya
direkam. Pada bidang kesehatan Entity adalah pasien, dokter, kamar.
2) Field
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity.
Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya, NIM, Nama_siswa,
Alamat.
3) Record
Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Contoh Kumpulan
atribut NIP, Nama, dan alamat berisikan “01001245566”, Sanusi, Jl. Hati suci
No 2 Kupang.
4) Data Value
Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap data elemen. Isi
atribut disebut nilai data.
5) Kunci Elemen Data (Key Data Element)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu
kumpulan entitas. Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut
npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.

Peran Basis Data

Basis data penting dalam pengelolaan data dalam menggunakan komputer,


karena beberapa alasan yaitu:

 Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena


merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
 Menentukan kualitas informasi yang cepat, akurat, relevan, sehingga
informasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Tujuan dan Manfaat Basis Data

Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah basis data adalah agar
kita dapat memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan cepat
(Fathansyah,1999). Pemanfaatan basis data dilakukan dengan tujuan yaitu:

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed )


Pemanfaatan Database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan
data atau melakukan perubahan ( manipulasi ) dan menampilkan kembali
data tersebut dengan cepat dan mudah, dari pada kita menyimpan data
secara manual.
2. Efisien ruang penyimpanan (Space)
Dengan Database penggunaan ruang penyimpanan data dapat
dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah pengulangan data
dengan menerapkan sejumlah pengkodean .
3. Keakuratan (Acuracy)
Pemanfatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data dengan
penerapan aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan dalam Database
yang berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau
penyimpanan.

4. Keamanan (Security)
Dalam sejumlah sistem ( aplikasi ) pengelola database tidak
menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan database. Tetapi untuk
sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan.
Dengan begitu kita dapat menentukan siapa yang boleh menggunakan
database dan menentukan jenis operasi-operasi apa saja yang boleh
dilakukan.
5. Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara
otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
6. Data dapat dipakai secara bersama (Shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program
aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
7. Dapat diterapkan standarisasi (Standarization)
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat
menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan
pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.

Kelemahan Sistem Basis Data

 Memerlukan tenaga spesialis


 Kompleks
 Memerlukan tempat yang besar
 Mahal

Keuntungan Sistem Basis Data

 Mengurangi pengulangan data


 Mengintegrasikan data
 Mengambil data secara cepat
 Meningkatkan keamanan
Pengguna Basis Data

1. System Engineer

Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data,
dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut
kepada pihak penjual.

2. Database Administrator (DBA)

Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data
secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data,
merencanakannya dan mengaturnya.

Tugas DBA

 Mengontrol DBMS dan software-software.


 Memonitor siapa yang mengakses basis data.
 Mengatur pemakaian basis data.
 Memeriksa security, integrity, recovery dan concurrency.

Program Utilitas yang digunakan oleh DBA :

 Loading Routines, Membangun versi utama dari basis data.


 Reorganization Routines, Mengatur / mengorganisasikan kembali basis
data.
 Journaling Routines, Mencatat semua operasi pemakaian basis data.
 Recovery Routines, Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya
kerusakan.
 Statistical Analysis Routines, Membantu memonitor kehandalan sistem.

3. End User (Pemakai Akhir)

Ada beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu sistem basis data yang
dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :

 Programmer aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data
Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program
yang ditulis pada bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dll).
 Pemakai Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul
program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query
yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
 Pemakai Umum (End User / Naïve User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui
pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang
telah ditulis (disediakan) sebelumnya.
 Pemakai Khusus (Specialized/Sophisticated User)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi
untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar,
Pengolahan Citra, dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan atau
tanpa DBMS yang bersangkutan.

Contoh penggunaan aplikasi basis data dalam dunia bisnis

 Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan.


 Bandara : Pengelolaan data reservasi, penjadwalan.
 Universitas : Pengelolaan pendaftaran, alumni.
 Penjualan : Pengelolaan data customer, produk, penjualan.
 Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen.
 Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak.
 Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa.

Pengertian DBMS (Database Management System)

DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna


basis data (database user) untuk memelihara, mengontrol dan mengakses data
secara praktis dan efisien. DBMS ini menjadi lapisan yang menghubungkan basis
data dengan program aplikasi untuk memastikan bahwa basis data tetap
terorganisasi secara konsisten dan dapat diakses dengan mudah.
Tujuan utama penggunaan DBMS dalam jaringan komputer adalah untuk
menghindari kekacauan dalam hal pengolahan data yang jumlahnya besar. DBMS
merupakan perantara bagi pengguna dan database, dan agar dapat berinteraksi
dengan DBMS maka pengguna harus memakai bahasa database yang sudah
ditentukan.

Menurut Gordon C. Everest, pengertian DBMS adalah manajemen yang


efektif untuk mengorganidit sumber daya data. Dengan kata lain, Sistem Basis Data
adalah sistem pengorganisasian dan sistem pengolahan Database pada komputer.

Sedangkan menurut Rogayah, pengertian DBMS adalah suatu sistem yang


dapat menyusun dan mengelola berbagai record menggunakan komputer untuk
menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah
organisasi/ perusahaan sehingga dapat menyediakan informasi yang optimal yang
dibutuhkan dalam proses mengambil keputusan.

Tujuan DBMS

Berikut ini beberapa tujuan penggunaan DBMS pada jaringan komputer perusahaan:

1. Agar basis data dapat digunakan secara bersama.


2. Agar proses akses data lebih mudah dan cepat.
3. Untuk menghemat ruang penyimpanan data.
4. Membantu menjaga keamanan data.
5. Mencegah dan menghilangkan duplikasi dan inskonsistentsi data.
6. Menangani data dalam jumlah yang besar.

Fungsi DBMS

Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh DBMS adalah:

1. Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data

Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan


mengubah data dalam basis data.

2. Katalog yang dapat diakses pengguna

Menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan
diakses oleh pengguna.
3. Mendukung transaksi

Menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang


berhubungan dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat.

4. Melayani kontrol konkurensi

Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-
update secara benar pada saat beberapa pengguna melakukan perubahan terhadap
basis data yang sama secara bersamaan.

5. Melayani recovery

Menyediakan mekanisme untu mengembalikan basis data ke keadaan sebelum


terjadinya kerusakan pada basis data tersebut.

6. Melayani autorisasi

Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya


pengguna yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data.

7. Mendukung komunikasi data

Sebuah DBMS harus mampu terintergasi dengan software komunikasi.

8. Melayani integritas

Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap
terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku.

9. Melayani kemadirian data

Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program


dari struktur basis data yang sesungguhnya.

10. Melayani utilitas

Sebuah DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utilitas.

Komponen DBMS

Pada umumnya DBMS memiliki beberapa komponen fungsional atau modul.


Adapun beberapa komponen DBMS adalah sebagai berikut:
1. File Manager

Komponen yang mengelola ruang di dalam disk dan juga struktur data yang
digunakan untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan pada disk.

2. Database Manager

Komponen yang menyediakan interface antar data low-level yang terdapat


pada basis data dengan program aplikasi serta query yang diberikan ke suatu
sistem.

3. Query Processor

Komponen yang berfungsi menterjemahkan perintah dalam bahasa query ke


instruksi low-level yang dapat dimengerti database manager.

4. DML Precompiler

Komponen yang mengkonversi perintah DML, yang ditambahkan pada suatu


program aplikasi ke pemain prosedur normal dalam bahasa induk.

5. DDL Compiler

Komponen yang mengkonversi berbagai perintah DDL ke dalam sekumpulan


tabel yang mengandung meta data.

Bahasa dalam DBMS

Bahasa yang dipakai dalam DBMS adalah sebagai berikut :

1. Data Definision Language (DDL)

Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari table yang disimpan
dalam file khusus disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses atau memanipulasi data


sebagai yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat.
Manipulasi data dalam DML meliputi :

 Pengambilan informasi yang disimpan dalam basis.


 Penempatan informasi baru dalam basis.
 Penghapusan informasi dari basis.
 Memodifikasi informasi yang disimpan dalam basis data.

Macam-Macam DBMS

Dalam penerapannya, terdapat beberapa jenis software DBMS yang sering


diaplikasikan untuk mengelola database perusahaan yaitu diantaranya:

1. MySQL

Perangkat lunak DBMS yang pertama adalah MySQL yang banyak digunakan
karena memang tersedia secara gratis. Sehingga aplikasi ini cocok digunakan untuk
bisnis-bisnis yang sedang berkembang.

Meskipun tidak berbayar, namun tingkat keamanannya cukup baik dengan


kecepatan akses data yang selalu stabil. Akan tetapi perangkat ini kurang
kompatibel dengan bahasa pemograman Foxpro, Visual Basic (VB) dan Delphi serta
kurang mampu menangani data yang jumlahnya terlalu besar.

2. Oracle

Jika Anda menginginkan perangkat lunak DBMS yang bagus dan berbayar
bisa memilih software Oracle. Perangkat ini memiliki beragam fitur yang dapat
memenuhi tuntutan fleksibilitas perusahaan besar. Bahkan perangkat ini juga
memiliki pemrosesan transaksi dengan peforma yang sangat tinggi.

Dengan kemampuan yang mumpuni tersebut sehingga tidak heran jika


software ini dijual dengan harga yang sangat mahal dengan sistem
komputerisasinya yang rumit. Namun untuk memenuhi kriteria seperti pada
pengertian DBMS/ Database Management System, perangkat ini tidak perlu
diragukan lagi dalam hal keamanan.

3. Microsoft SQL Server

Selain Oracle, perangkat lunak DBMS ini juga cocok diaplikasikan pada
sistem jaringan komputer perusahaan-perusahaan besar karena memiliki
kemampuan mengelola data yang besar.
Microsoft SQL Server memiliki sistem pengamanan data yang baik dan
memiliki fitur back up, recovery dan rollback data. Namun sayangnya perangkat ini
hanya bisa berjalan pada OS Windows saja.

4. Firebird

Perangkat lunak DBMS lainnya adalah Firebird sebagai sistem manajemen


basis data yang relasional. Firebird menawarkan fitur yang sesuai dengan standar
SQl-2003 dan ANSI SQL-99 serta dapat bekerja pada OS Windows dan Linux.

Kelebihan dan Kekurangan DBMS

Berikut ini terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari dbms, terdiri atas:

Kelebihan DBMS

Kelebihan dari DBMS adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi pengulangan data

DBMS mengurangi jumlah total file dengan menghapus data yang terduplikasi
di berbagai file. Data yang terduplikasi selebihnya dapat ditempatkan dalam 1 file.

2. Mencapai independensi data

Spesifikasi data disimpan dalam skema pada tiap program aplikasi.


Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang
mengakses data.

3. Mengintegrasikan data beberapa file

Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, maka organisasi fisik
bukan menjadi kendala. Organisasi logis, pandangan pengguna, dan program
aplikasi tidak harus tercermin pada media penyimpanan fisik.

4. Mengambil data dan informasi dengan cepat

Hubungan-hubungan logis, bahasa maniplasi data, serta bahasa query


memungkinkan pengguna mengambil data dalam hitungan menit atau detik.
5. Meningkatkan Keamanan

DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa


lapis keamanan seperti kata sandi (password), direktori pemakai, dan bahasa sandi
(encryption) sehingga data yang dikelola akan lebih aman.

Kekurangan DBMS

Adapun kekurangan dari DBMS adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh perangkat lunak yang mahal

DBMS mainframe masih sangat mahal. Walaupun harga DBMS berbasis


komputer mikro lebih murah, tetapi tetap merupakan pengeluaran besar bagi suatu
organisasi kecil.

2. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar

DBMS sering memerlukan penyimpanan dan memori yang lebih besar


daripada program aplikasi lain.

3. Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA

DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan


kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan paling baik oleh
pengelola basis data (DBA).

Contoh DBMS

1. Hirarki Basis Data; akses data harus mengikuti aturan hirarki yang sudah
didefinisikan sebelumnya. Contoh: IMS-2 (Information Management System) oleh
IBM, 1968

2. Jaringan Data; data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hirarki.
Contoh: IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinet Software,
1972

3. Relasional Data; data dikelompokkan secara bebas menurut jenis melalui proses
normalisasi. Contoh: INGRE oleh UN of CA & Relational Tech. 1973, System-R oleh
IBM Research, 1975, ORACLE oleh Relational Software Inc, 1979, DBASE II oleh
Ashton-Tate, 1981
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi
secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang
saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis,
sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil query basis
data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan
perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut
Database Management System (DBMS). Penggabungan Database Management
System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut
Sistem Basis Data. Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya
data, hardware, software, dan user.

Berikut ini beberapa tujuan penggunaan DBMS pada jaringan komputer


perusahaan:

1. Agar basis data dapat digunakan secara bersama.


2. Agar proses akses data lebih mudah dan cepat.
3. Untuk menghemat ruang penyimpanan data.
4. Membantu menjaga keamanan data.
5. Mencegah dan menghilangkan duplikasi dan inskonsistentsi data.
6. Menangani data dalam jumlah yang besar.
Daftar Pustaka

Putra, Y. M. (2020). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

https://www.dimas-prasetyo.com/wp-content/uploads/2018/11/teori-sistem-
basisdata.pdf

https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/pengertian-dbms.html

https://ekakarlinablog.wordpress.com/2017/10/18/konsep-basis-data-dalam-sistem-
informasi/

https://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/01/22/sistem-basis-data-konsep-basis-data/

Anda mungkin juga menyukai