NAIYA SALSABILA
222406042
KOM B’22
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dengan limpah karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul Sistem Basis
Data.
Terima kasih penulis sampaikan kepada setiap pihak yang sudah mendukung
selama belangsungnya pembuatan makalah ini. Terkhusus lagi penulis sampaikan
terima kasih kepada Bapak Dr. Syahriol Sitorus S.Si., M.IT selaku dosen pengajar dan
asisten laboratorium Egi Ribeka Br. Singarimbun yang telah membimbing. Penulis
sekaligus juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap pembaca.
Disertai keseluruhan rasa rendah hati, kritik dan saran yang membangun amat
penulis nantikan, agar nantinya penulis dapat meningkatkan dan merevisi Kembali
pembuatan makalah di tugas lainnya dan diwaktu berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Agar Mahasiswa atau Pembaca dapat mengetahui apa itu basis data dan bagaimana
mengelola data lebih baik lagi, menyimpan data, serta mempermudah pencarian
data.
2. Untuk memenuhi tugas akhir praktikum system basis data sebagai syarat untuk
mengikuti UAS praktikum system basis data.
2
BAB 2
PENGENALAN SISTEM BASIS DATA
b. Entitas yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya
Contoh :
Database Nilai - entitas: Mahasiswa, Matapelajaran
Database AdministrasiPasien - entitas: Pasien, Dokter, Obat
c. Atribute/field yaitu setiap entitas mempunyai atribut atau suatu sebutan untuk
mewakili suatu entitas.
Contoh :
Entity siswa - field = Nim, nama_siswa,alamat,dll
Entity nasabah - field=Kd_nasabah,nama_nasabah,dll
d. Data value yaitu data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen
atau atribute. Contoh : Atribut nama_karyawan - sutrisno, budiman, dll
e. Record/tuple yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
f. File yaitu kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen sama,
atribute yang sama namun berbeda-beda data valuenya.
g. Kunci elemen data yaitu tanda pengenal yang secara unik mengindentifikasikan
entitas dari suatu kumpulan entitas.
c. XBase
d. Firebird
e. MySQL
f. PostgreSQL
g. Microsoft Access
h. Paradox
i. Dll
6. Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang
masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini
mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu
membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
7. Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan
hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data
bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
8. Kebebasan data (Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur
data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level
DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya,
9. User view
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna.
Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna.
2.5.2 Kekurangan
Selain kelebihan, terdapat juga beberapa kekurangan dari sistem basis data seperti
berikut
1. Sistem basis data membutuhkan sumber daya yang tinggi, terlebih untuk
melakukan perawatan secara berkala.
2. Sistem basis data mencakup banyak file, sehingga jika dilakukan back up akan
menghabiskan waktu.
3. Kesalahan dalam mengakses bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama oleh
sembarang pengguna.
4. Sistem basis data sangat kompleks, tidak sembarang orang bisa menanganinya.
Terutama dengan berbagai macam resiko, sehingga hanya orang ahli yang hanya
bisa menanganinya.
BAB 3
PENGELOLAAN TABEL
e. Candidate key adalah unik identifier, serta juga candidate key ini non duplikat.
Yang dimana maksudnya tidak ada kunci yang memiliki ciri khas yang sama
dengan candidate key.
2. Drop
Perintah yang digunakan untuk menghapus objek database
a. Query menghapus database:
DROP DATABASE databasename;
b. Query menghapus table:
DROP TABLE table_name;
3. Alter
Digunakan untuk melakukan perubahan struktur tabel yangtelah dibuat, baik
menambah Field ( Add ), mengganti nama Field( Change ) ataupun menamakannya
kembali ( Rename ), danmenghapus Field ( Drop ).
a. Query menambah kolom baru:
ALTER TABLE table_name ADD column_namedatatype;
b. Query menghapus kolom:
ALTER TABLE table_name DROP COLUMN column_name;
c. Query mengubah nama kolom:
ALTER TABLE table_name CHANGE COLUMN column_name
new_column_name datatype;
d. Query menambahkan primary key:
ALTER TABLE table_name ADD PRIMARY KEY(column_name);
e. Query menghapus primary key:
ALTER TABLE table_name DROP PRIMARY KEY(column_name
PRIMARY KEY(column_name);
f. Query menambah kolom baru:
ALTER TABLE table_name ADD column_name datatype;
4. Truncate
Perintah yang digunakan untuk menghapus secarapermanen baris (row) dari
sebuah tabel atau dengan kata lainmengosongkan kembali tabel tanpa menghapus
tabel itu sendiri.
5. Rename
Perintah yang digunakan untuk mengganti nama sebuahobjek database.
16
6.2.1 SUM ( )
SUM () digunakan untuk menjumlahkan data yang ada dalam sebuah kolom.
Penulisan klausa SUM pada SQL dituliskan setelah SELECT dan sebelum FROM.
Atau seperti berikut
SELECT SUM(name_field) as total_nama_field FROM table;
24
6.2.2 AVG ( )
Klausa AVG() digunakan untuk menghitung rata-rata dari data pada suatu
kolom. Penulisan klausa AVG pada SQL serupa dengan klausa SUM yaitu
setelah SELECT dan sebelum FROM. Atau seperti berikut
SELECT AVG(nama_field) AS ratarata_nama_field FROM table;
6.2.3 COUNT ( )
Klausa COUNT() umumnya digunakan untuk menghitung jumlah baris pada
sebuah tabel/sebuah kolom. Perlu diperhatikan bahwa sel yang berisi nilai Null tidak
akan terhitung apabila kita menggunakan fungsi COUNT() ini. Tidak hanya itu, klausa
ini juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah data yang unik dalam sebuah
kolom hanya dengan menambahkan klausa DISTINCT dalam penulisan
klausa COUNT(). Penulisan klausa COUNT serupa dengan penulisan fungsi agregat
lainnya yaitu setelah SELECT dan sebelum FROM. Atau seperti berikut
SELECT COUNT(*) FROM table;
1. X => Y, X dan Y adalah atribut dari sebuah tabel. X secara fungsional tergantung Y
Y secara fungsional menentukan X. Berarti secara fungsional X menentukan Y
atau Y tergantung pada X, jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai X yang
sama, maka nilai Y juga sama. Contoh
2. Keterbacaan dan Pemahaman yang Lebih Baik, struktur data yang baik
berdasarkan ketergantungan fungsional membuat database lebih mudah dipahami.
Ini memudahkan pengguna atau pengembang untuk membaca dan bekerja dengan
data.
3. Optimasi Penyimpanan dan Kinerja, dengan menggunakan ketergantungan
fungsional, Anda dapat mengoptimalkan penyimpanan data dengan meminimalkan
redundansi. Hal ini juga dapat meningkatkan kinerja database karena pengambilan
dan manipulasi data menjadi lebih efisien.
4. Kontrol dan Pemeliharaan yang Lebih Baik, database yang didesain berdasarkan
ketergantungan fungsional yang baik lebih mudah untuk dikelola dan dipelihara.
Perubahan atau pemeliharaan dalam struktur database menjadi lebih terorganisir.
5. Ketergantungan fungsional membantu para pengembang untuk merancang
database yang terstruktur dengan baik, meningkatkan efisiensi penyimpanan data,
dan memastikan integritas serta konsistensi informasi.
7.4 Normalisasi
Normalisasi Database adalah, satu teknik yang berdasarkan logika desain di
dalam sebuah basis data itu sendiri. Yang mana, basis data tersebut akan
mengelompokkan berbagai atribut dari berbagai entitas di dalam suatu relasi yang ada.
Sehingga nantinya, akan terbentuk suatu struktur relasi yang baik tanpa adanya
pengulangan data. Hal ini juga bisa menghilangkan sebagian besar data yang tidak
jelas atau ambiguity data.
Secara singkat, Normalisasi Database merupakan suatu proses pengelompokan
berbagai atribut data yang ada serta membentuknya menjadi suatu entitas yang
fleksibel, sederhana, mudah beradaptasi, serta nonredundan. Kalau sudah dibentuk
menjadi seperti itu, sudah pasti basis data yang terbuat akan memiliki kualitas yang
sangat baik. Lebih mudahnya lagi, normalisasi basis data adalah sebuah proses
menormalkan berbagai data dari berbagai hal yang tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan atau harapkan.
memastikan data yang ada, berada di tabel yang tepat. Ketika ada suatu basis data yang
belum dilakukan normalisasi, terdapat beberapa kemungkinan yang bisa berakhir
merugikan dari keseluruhan sistem itu sendiri.
1. Insert Anomali
Adalah sebuah kemungkinan di mana terciptanya kondisi dari basis data yang tidak
bisa dimasukkan beberapa jenis data secara langsung oleh sang pengembang.
2. Delete Anomali
Kondisi di mana terjadinya penghapusan suatu data yang tidak sesuai harapan,
dengan kata lain, bisa saja data yang tidak ingin kalian hapus menjadi ikut
terhapus.
3. Update Anomali
Suatu kemungkinan terjadinya kondisi perubahan data yang tidak sesuai dengan
apa yang kalian inginkan. Misalnya ketika kalian ingin mengubah dari suatu data,
malah menimbulkan efek basis data yang tidak konsisten dan perubahan yang tidak
sesuai dengan apa yang kalian perintahkan.
Pada intinya bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa tipe data
atau kelompok data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomali data
dapat di atasi.
3. 2NF
Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data telah dibentuk
dalam 1NF, berikut adalah beberapa fungsi normalisasi 2NF.
a. Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan
mereka pada tabel terpisah.
b. Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan
foreign key.
c. Tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada
candidate key tabel tersebut.
4. 3NF
Pada 3NF tidak diperkenankan adanya partial “transitive dependency“ dalam
sebuah tabel. Transitive dependency biasanya terjadi pada tabel hasil relasi, atau
kondisi dimana terdapat tiga atribut A, B, C. Kondisinya adalah A ⇒ B dan B ⇒
C. Maka C dikatakan sebagai transitive dependency terhadap A melalui B. Intinya
pada 3NF ini, jika terdapat suatu atribut yang tidak bergantung pada primary key
tapi bergantung pada field yang lain maka atribut-atribut tersebut perlu dipisah ke
tabel baru.
5. BCNF Boyce–Codd normal form
Adalah tahapan normalisasi basis data yang masih memiliki hubungan erat dengan
bentuk dalam tahapan 3NF sebelumnya Karena dalam tahapan Normalisasi
Database satu ini, semua anomali atau gangguan yang sebelumnya tidak bisa
diatasi dalam tahaf 3NF, akan diatasi dalam tahap yang satu ini. Tahapan ini juga
tidak wajib digunakan dalam semua tabel data yang ada. Untuk tabel untuk
memenuhi Bentuk Normal Boyce-Codd, harus memenuhi dua kondisi berikut
yaitu tabel harus dalam bentuk normal ketiga. dan, untuk ketergantungan apa pun
A → B, A harus menjadi super key.
6. 5NF
Tahapan yang dilakukan demi mengatasi suatu kondisi di mana terjadinya joint
dependent yang mengakibatkan pemecahan relasi menjadi dua bagian.
BAB 8
DATA CLEANING
9. Pembersihan Teks
Untuk data teks, membersihkan, dan menghapus karakter khusus, stop words, atau
tanda baca yang tidak relevan.
10. Verifikasi Konsistensi
Memeriksa konsistensi dalam data untuk memastikan data konsisten pada level
yang diperlukan.
4. Efisiensi Operasional
Data yang sudah dibersihkan membantu meningkatkan efisiensi operasional,
karena meminimalkan waktu yang terbuang untuk menangani masalah yang terkait
dengan data yang tidak bersih atau tidak lengkap.
5. Kepercayaan Pengguna
Dengan data yang bersih dan terpercaya, kepercayaan pengguna terhadap sistem
basis data juga meningkat, yang pada gilirannya meningkatkan adopsi dan
pemanfaatan sistem.
6. Penghematan Biaya
Mencegah keputusan yang salah atau analisis yang keliru karena data yang buruk
dapat menghemat biaya yang mungkin timbul akibat kesalahan atau keputusan
yang tidak akurat.
7. Pembaruan Berkelanjutan
Melalui proses pembersihan yang terus-menerus, sistem basis data menjadi lebih
responsif terhadap perubahan dan dapat mempertahankan kualitas data yang baik
seiring waktu.