Anda di halaman 1dari 8

Mata Pelajaran : BASIS DATA Kelas XI RPL

Materi : Struktur Hirarki Basis Data

1. Pengertian Basis Data:


Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua
pengertian tersebut adalah sebagai berikut :
 Basis: dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
 Data : sesuatu yang bersifat nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang,
hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk
angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya
Basis Data adalah Kumpulan file / table yang saling berelasi (berhubungan) yang
disimpan dalam media penyimpanan eletronik. Dari pengertian tersebut dapat diambil
kesimpulan pada masing – masing table / file didalam database berfungsi untuk menampung /
menyimpan data – data, dimana masing – masing data yang ada pada table / file tersebut saling
berhubungan dengan satu sama lainnya.
Secara sederhana dapat pak contohkan basis data itu sebagai tempat menyimpan
semua data yang ada di internet. Misalnya, kalian mendaftar akun facebook, akan diminta
menginput data nama, tanggal lahir, email, password dan lainnya. Semua data tersebut
akan tersimpan pada aplikasi Basis Data yang digunakan oleh web facebook tersebut.
Begitu pula dengan website lainnya ataupun aplikasi-aplikasi yang ada pada Smartphone
Android maupun Komputer kalian.

2. Komponen – Komponen Utama :


a. Perangkat keras (hardware)
Sistem basis data dapat dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan pada
media penyimpanan elektronik (hardisk), sedangkan database adalah terdiri dari beberapa file
/ table yang saling berelasi (berhubungan). Basis data tersebut dikelola oleh DBMS (database
management system) dan database tersebut dapat dimanfaatkan oleh beberapa user (pemakai)
yang dapat melakukan manipulasi pada database.
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah sebagai
berikut:
o Komputer (satu untuk stand alone atau llebih dari satu untuk komputer jaringan)
o Memori sekunder yang on-line (hardisk).
o Memori sekunder yang offline (tape) untuk keperluan backup data
o Media/ perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)
b. Sistem operasi (operating system)
Sistem Operasi Merupakan program yang mengaktifkan/ memungsikan system
komputer, mengendalikan seluruh sistem daya dalam komputer dan melakukan operasi-
operasi dasar dalam computer (operasi input/output), pengelolaan file, dan lain sebagainya.
Program pengelola basis data (DBMS) akan aktif (running) jika sistem operasi yang
dikehendakinya telah aktif.
c. Basis data (database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat
memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/table, store procedure, indeks, dan lainya).
Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung / menyimpan definisi
struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail).
d. Sistem Pengelolaan Basis Data (DBMS)
Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) Pengelolaan basis
data secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangani oleh sebuah
perangkat lunak (sistem) yang khusus / spesifik. Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan
menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat
tersebut juga menerapkan mekanisme pengamanan data (security), pemakaian data secara
bersama (sharing data), pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dan sebagainya.
e. Pemakai (user)
Ada beberapa jenis / tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka
berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah:
1. Programmer
Programmer adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data Aplikasi melalui
DML (data manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam
bahasa pemrograman induk (seperti pascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya).
2. User Mahir (Casual Users)
User Mahir (Casual Users) adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa
menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa
query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
3. User Umum
User Umum adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui
pemanggilan satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis / disediakan sebelumnya.
4. User Khusus
User Khusus adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional
untuk keperluan khusus.
f. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional)
aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lainnyal, yang bisa saja mengakses
basis data dengan / tanpa DBMS. Aplikasi (perangkat lunak) lain Aplikasi lain ini bersifat
optional, ada tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih
berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data
(khususnya yang menjadi end user) dapat disediakan program khusus untuk melakukan
pengisian, pengubahan dan pengambilan data.

3. Elemen pembentuk basis data (Table, Query, Form, Report):


Elemen Pengertian
Tabel Sebuah menu di dalam database dalam bentuk baris dan kolom, yang digunakan
untuk memasukan data.

Query Sebuah menu di dalam database yang sudah terkait dengan perintah-perintah
khusus yang berfungsi untuk melakukan pencarian data, mengurutkan data, etc.
Form Sebuah bentuk tampilan data yang di desain sedemikian rupa sehingga proses
pemasukan, pencarian, dan pembacaan data dapat dilakukan dengan mudah.
Report Sebuah fasilitas yang berfungsi untuk membuat lembar-lembar laporan dari data
yang kita access sehingga data tersebut dapat dicetak atau diprint.

4. Hirarki Data
Hirarki data dalam dikelompokkan menjadi 3 (tiga) buah yaitu file, record dan elemen
data.
a. Elemen Data
Elemen Data / Field / Atribut adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah
lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data Mahasiswa, field / atribut datanya dapat
berupa : nim, nama_m, tpt_lhr_m, tgl_lhr_m, alm_m dan dan atribut lainnya yang
menyangkut mahasiswa tersebut. Istilah lain elemen data adalah medan / field, kolom,
item, dan atribut. Istilah yang umum dipakai adalah field, atribut atau kolom.
b. Rekaman
Rekaman / Record / Baris adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling
terkait. Contohnya adalah nim, nama_m, tpt_lhr_m, tgl_lhr_m, alm_m an atribut lainnya
dari seorang Mahasiswa dapat dihimpun dalam sebuah record / baris.
c. Berkas
Berkas / File / Table adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang
atribut / field sama, namun berbeda isi datanya Dalam basis data relasional, berkas
mewakili komponen yang disebut Table atau Relasi. Sedangkan pengertian Data value
(nilai atau isi data) adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada setiap field /
atribut. Field nama_m menunjukkan tempat dimana informasi nama mahasiswa
disimpan, sedangkan isi datanya adalah Mulyani, Ahmad Sofyan dan lain sebagainya.
Sistem basis data dapat diartikan sebagai kumpulan file / table yang saling
berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer), dan sekumpulan
program (DBMS / Database Management System) yang memungkinkan beberapa user
(pemakai), dan / atauprogram lain untuk mengakses dan memanipulasi file (table)
tersebut.
Dalam basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut Table atau
Relasi. Sedangkan pengertian Data value (nilai atau isi data) adalah data aktual atau
informasi yang disimpan pada setiap field / atribut. Field nama_m menunjukkan tempat
dimana informasi nama mahasiswa disimpan, sedangkan isi datanya adalah Mulyani,
Ahmad Sofyan dan lain sebagainya.
Sistem basis data dapat diartikan sebagai kumpulan file / table yang saling
berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer), dan sekumpulan
program (DBMS / Database Management System) yang memungkinkan beberapa user
(pemakai), dan / atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file (table)
tersebut.

5. Persyaratan Basis Data


Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada pembuatan file basis data agar
dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data, yaitu :
a. Redudansi dan inkonsistensi data :
Penyimpanan data yang sama dibeberapa tempat disebut redundansi, hal ini
menyebabkan pemborosan dan menimbulkan inkonsistensi data (data tidak konsisten)
karena bila terjadi perubahan terhadap data maka data harus dirubah dibeberapa tempat,
hal ini tentunya tidak efisien.
b. Pengaksesan data :
Data dalam basis data harus siap diakses oleh siapa saja yang membutuhkan dan
mempunyai hak untuk mengaksesnya. Oleh karena itu perlu dibuat suatu program
pengelolaan atau suatu aplikasi untuk mengakses data yang dikenal sebagai DBMS.
c. Data terisolasi untuk standarisasi :
Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka akan
menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data,
oleh karena itu data dalam satu database harus dibuat satu format sehingga mudah
dibuat program aplikasinya
d. Masalah keamanan (security) :
Tidak setiap pemakai sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data,
misalnya data mengenai gaji pegawai hanya boleh dibuka oleh bagian keuangan dan
personalia, sedang bagian gudang tidak diperkenankan untuk membukanya. Keamanan
dapat diatur dan disesuaikan baik ditingkat basis data atau aplikasinya.
e. Masalah integritas (Integrity) :
Basis data berisi file yang saling berhubungan, masalah utama adalah bagaimana kaitan
antar file tersebut terjadi meski diketahui bahwa file A terkait dengan file B, namun
secara teknis ada field yang mengaitkan kedua file tersebut oleh karena itu field kunci
tidak dapat diabaikan dalam merancang suatu basis data.
f. Multiple user :
Salah satu alasan basis data dibangun adalah karena nantinya data tersebut digunakan
oleh banyak orang, baik dalam waktu berbeda maupun bersamaan sehingga kebutuhan
akan basis data handal yang mendukung banyak pemakai perlu dipertimbangkan.
g. Data independence (kebebasan data) :
Pada aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman seperti BASIC misalnya, apabila
program telah selesai dibuat dan ternyata terjadi perubahan terhadap struktur file maka
program tersebut harus diubah, ini artinya program tersebut tidak bebas terhadap database
yang ada. Berlainan dengan paket DBMS apapun yang terjadi pada struktur file, setiap
kali hendak melihat data cukup dengan utility LIST. Ini artinya perintah DBMS bebas
terhadap database karena apapun perubahan terhadap database, semua perintah akan
stabil tanpa ada yang perlu diubah. Data independence dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu :
- Phisycal Data Independence: Kebolehan untuk mengubah pola fisik database tanpa
mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level fisik
biasanya hanya pada saat meningkatkan daya guna.
- Logical Data Independence: Kebolehan mengubah pola konseptual tanpa
mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level
konseptual teristimewa saat struktur logika database berubah, ditambahkan atau
dikurangi.

6. Tujuan Basis Data


(Tugas menjelasakan tiap tujuan dibawah ini. Tuliskan penjelasan tiap tujuan basis
data berikut ini)
a. Kecepatan dan Kemudahan(speed)
b. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
c. Ketersediaan (Availability)
d. Kelengkapan (Completeness)
e. Keamanan (Security)
f. Kebersamaan (Sharability)
7. Kelebihan Sistem Basis Data
a. Terpusat dan Berbagi Data
User memasukkan dan menyimpan semua data di dalam satu komputer atau lebih.
Tindakan itu mengurangi penggunaan kertas, file, folder, dan juga kemungkinan
kehilangan atau kesalahan saat menempatkan data. Sekali data disimpan dalam
komputer, banyak pengguna lain bisa mengaksesnya via jaringan komputer (publisher).
b. Current Data
Pengguna bisa secara cepat memperbaharui data dan data yang tersedia siap untuk
digunakan.
c. Kecepatan dan Produktivitas
Pengguna bisa mencari, mengurutkan, me-retrieve, membuat perubahan, dan mencetak
data secara mudah serta efisien, seperti halnya perhitungan menjumlahkan semua data
dapat dilakukan secara cepat daripada jika harus melakukannya secara manual.
d. Akurasi dan Konsistensi
Pengguna bisa merancang basis data untuk memvalidasi masukan data, serta untuk
memastikan bahwa data yang dimasukkan adalah valid dan konsisten. Data yang ada
berlaku sama terhadap pengguna lainnya.
e. Analisis
Sistem basis data bisa menyimpan, menjejaki, dan memproses isi data yang besar dari
sumber yang berbeda. Sebagai contoh, Pengguna bisa menggunakan kumpulan data
dari sumber yang bervariasi untuk menjejaki performa dari area bisnis untuk
menganalisa atau untuk mengungkapkan trend bisnis.
f. Keamanan
Admin bisa memproteksi basis data dengan penetapan daftar kata sandi (password) dan
identitas pengguna yang diotorisasi. Keamanan memastikan bahwa pengguna hanya
bisa melakukan operasi yang diizinkan saja.
g. Pemulihan (recovery)
Kegagalan sistem tidak bisa diabaikan. Penggunaan basis data memungkinkan
integritas data mengalami kegagalan. Sistem manajemen basis data menggunakan suatu
log transaksi untuk memastikan bahwa data akan menjadi baik (pulih) saat admin
menjalankannya kembali setelah terjadi crash.
h. Transaksi
Konsep transaksi menyediakan suatu sistem mekanisme pemulihan kesalahan yang
disamaratakan untuk memberikan konsekuensi atas kesalahan yang tidak terduga.

8. Kelemahan Sistem Basis Data


a. Memerlukan Hardware tambahan seperti kapasitas CPU yang lebih besar, terminal yang
lebih banyak dan Alat komunikasi (multiuser)
b. Menyediakan software/program untuk sistem basis data
c. Membutuhkan tenaga ahli (programmer).
d. Kompleks dalam pembuatan sistem basis data : kerumitan tingkat tinggi dalam
pembuatan program sistem basis data.
e. Jika terjadi kerusakan atau serangan pada sistem basis data, maka akan mempengaruhi
kinerja dari sebuah instansi atau perusahaan.

9. Perancangan Basis Data


Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam
suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang
perlu kita lalui yaitu:
a. Perencanaan basis data
b. Mendefinisikan sistem
c. Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
d. Perancangan basis data
e. Perancangan aplikasi
f. Membuat prototipe
g. Implementasi
h. Konversi data
i. Pengujian
j. Pemeliharaan operasional

Anda mungkin juga menyukai