Nim : 43217110161
Database / Basisdata adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara tertentu hingga sebuah
program komputer dapat dengan cepat memilih data yang diinginkan. Basisdata dapat
diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis. Basisdata tradisional terdiri dari field, record,
dan file. Field adalah item tertentu dari informasi; record adalah sekumpulan field; dan file
adalah kumpulan record. Sebagai contoh, buku telepon dapat dianalogikan sebuah file yang
terdiri dari banyak record dan setiap record terdiri dari tiga field, yaitu nama, alamat, dan nomor
telepon. Konsep alternatif rancangan basisdata disebut hypertext. Dalam basisdata hypertext,
setiap obyek, apakah itu merupakan teks, gambar atau film, dapat dihubungkan dengan obyek
lainnya. Basisdata hypertext sangat berguna untuk mengatur informasi yang sangat besar tetapi
tidak digunakan dalam analisis numerik. Untuk mengakses informasi dari basisdata, diperlukan
data base management system (DBMS). DBMS adalah kumpulan program yang memungkinkan
pengguna memasukan, mengatur, atau memilih data dari basisdata.
2. Client
Client merupakan komputer yang digunakan untuk melakukan pengolahan data yang diambil
dari server. Client menerima layanan dari server.
4. HUB
HUB suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa node
(komputer) sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star.
6. Repeater
Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal di jaringan sehingga sinyal yang diterima dari
komputer pengirim, sama dengan kekuatan aslinya. Dengan menempatkan repeater maka jarak
antar komputer di jaringan dapat dibuat semakin jauh.
7. Bridge
Bridge berfungsi menghubungkan dua buah LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu
LAN yang jauh lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa bridge.
8. Router
Router berfungsi untuk mengatur aliran data dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Dengan
adanya router maka arus data dari satu LAN dapat diisolasi dari arus LAN yang lain. Sehingga
arus data tidak bercampur baur dengan arus data dari LAN yang lain. Ada 2 jenis router, yaitu
router dedicated (keluaran pabrik) dan router PC (komputer PC yang dibuat menjadi router).
Perangkat Lunak pada Database / Basis Data
Perangkat lunak basis data yang banyak digunakan dalam pemrograman dan merupakan
perangkat basis data aras tinggi (high level):
1. MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL (bahasa inggris :
data management system) atau DNMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta
instalasi di seluruh dunia. SQL structured query language adalah bahasa query yang di
standarisasi untuk meminta informasi dari sebuah basisdata. versi awal SQL adalah SQUEL
Structured English Query Language yang di rancang oleg IBM pada tahun 1974 dan 1975. SQL
pertama kali di perkenalkan sebagai system basisdata komersial pada tahun 1979 oleh oracle
corporation. awalnya, SQL merupakan bahasa query untuk sistem manajemen bnasisdata yang
berjalan pada minikomputer dan mainframe. namun sekarang, SQL juga dapat di gunakan pada
sistem manajemen basisdata pada PC karena mendukung basisdata tersebar distributed database
hal ini memungkinkan beberapa pengguna pada local area network (LAN) mengakses basisdata
yang sama secara simultan.MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak
gratis di bawah lisensi GNU General Public Licenci (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah
lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan
GPL . Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas
umum, dan cipta untuk code sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki
dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB
memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu
orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah : david axmark, allan larsson, dan Michael
“monthy widenius.
Kelebihan MySQL antara lain :
1. free (bebas didownload)
2. stabil dan tangguh
3. fleksibel dengan berbagai pemrograman
4. Security yang baik
5. dukungan dari banyak komunitas
6. kemudahan management database
7. mendukung transaksi
8. perkembangan software yang cukup cepat.
2. ORACLE
Larry melihat perkembangan teori model relasional dan implementasi database relasional dalam
DB2. Ia yakin bahwa model relational adalah “way of the future” dan memutuskan untuk
mengimplementasikan model relasional di produk Oracle. Sebelumnya produk database Oracle
memakai model nonrelasional. Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar database
server di mainframe, terutama database bermodel relasional.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk Oracle (versi 6.x) keluar
mainframe, yakni ke sistem operasi Unix. Selanjutnya tahun 1996 Oracle Corp mendiversifikasi
Oracle (versi 7.x) ke sistem operasi Novell Netware, Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun
1997). Mulai pertengahan tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga produk-produk
nondatabase-server seperti application server (WebDB, OAS), development tools (Oracle
Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).
Pengertian Oracle
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk mengelola informasi
secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle Server menyediakan solusi yang efisien
dan efektif karena kemampuannya dalam hal sebagai berikut:
Database merupakan salah satu komponen dalam teknologi informasi yang mutlak diperlukan
oleh semua organisasi yang ingin mempunyai suatu sistem informasi yang terpadu untuk
menunjang kegiatan organisasi demi mencapai tujuannya. Karena pentingnya peran database
dalam sistem informasi, tidaklah mengherankan bahwa terdapat banyak pilihan software
Database Management System (DBMS) dari berbagai vendor baik yang gratis maupun yang
komersial. Beberapa contoh DBMS yang populer adalah MySQL, MS SQL Server, Oracle, IBM
DB/2, dan PostgreSQL.
Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia, namun banyak orang
memiliki kesan yang negatif terhadap Oracle. Keluhan-keluhan yang mereka lontarkan mengenai
Oracle antara lain adalah terlalu sulit untuk digunakan, terlalu lambat, terlalu mahal, dan bahkan
Oracle dijuluki dengan istilah “ora kelar-kelar” yang berarti “tidak selesai-selesai” dalam bahasa
Jawa. Jika dibandingkan dengan MySQL yang bersifat gratis, maka Oracle lebih terlihat tidak
kompetitif karena berjalan lebih lambat daripada MySQL meskipun harganya sangat mahal.
Namun yang mereka tidak perhitungkan adalah bahwa Oracle merupakan DBMS yang dirancang
khusus untuk organisasi berukuran besar, bukan untuk ukuran kecil dan menengah. Kebutuhan
organisasi berukuran besar tidaklah sama dengan organisasi yang kecil atau menengah yang
tidak akan berkembang menjadi besar. Organisasi yang berukuran besar membutuhkan
fleksibilitas dan skalabilitas agar dapat memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang
bervolume besar dan terus menerus bertambah besar.
Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan dan
kondisi khusus yang dapat berubah-ubah. Sebagai contoh, organisasi yang besar membutuhkan
server yang terdistribusi dan memiliki redundancy sehingga pelayanan bisa diberikan secara
cepat dan tidak terganggu jika ada server yang mati. Organisasi tersebut juga mempunyai
berbagai macam aplikasi yang dibuat dengan beragam bahasa pemrograman dan berjalan di
berbagai platform yang berbeda. Oracle memiliki banyak sekali fitur yang dapat memenuhi
tuntutan fleksibilitas dari organisasi besar tersebut. Berbagai fitur tersebut membuat Oracle
menjadi DBMS yang rumit dan sulit untuk dipelajari, namun itu adalah harga yang harus dibayar
untuk mendapatkan fleksibilitas yang dibutuhkan dalam sistem informasi di organisasi yang
berukuran besar.
Skalabilitas mengacu pada kemampuan untuk terus berkembang dengan penambahan sumber
daya. Organisasi yang besar harus mampu melakukan transaksi data dalam volume yang besar
dan akan terus bertambah besar. Jika dijalankan hanya pada satu server saja, MySQL memang
bisa berjalan lebih cepat daripada Oracle. Namun jika satu server sudah tidak bisa lagi
menangani beban yang terus bertambah besar, kinerja MySQL mengalami stagnasi karena
keterbatasan server tersebut.
Namun Oracle mendukung fitur Grid yang dapat mendayagunakan lebih dari satu server serta
data storage dengan mudah dan transparan. Hanya dengan menambahkan server atau data
storage ke dalam Oracle Grid, maka kinerja dan kapasitas Oracle dapat terus berkembang untuk
mengikuti beban kerja yang terus meningkat.
Demikianlah salah satu (atau dua) keunggulan dari Oracle. Tidaklah mengherankan bahwa
meskipun Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia, perusahaan-
perusahaan besar memilih Oracle dan tidak menggunakan DBMS seperti MySQL yang gratis
karena mereka membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas dalam sistem informasi yang mereka
gunakan.
3. FIREBIRH
Sejarah Firebird
Firebird adalah salah satu aplikasi RDBMS (Relational Database Management System) yang
bersifat open source. Awalnya adalah perusahaan Borland yang sekitar tahun 2000 mengeluarkan
versi beta dari aplikasi database-nya InterBase 6.0 dengan sifat open source. Namun entah
kenapa tiba-tiba Borland tidak lagi mengeluarkan versi InterBase secara open source, justru
kembali ke pola komersial software. Tapi pada saat yang bersamaan programmer-progammer
yang tertarik dengan source code InterBase 6.0 tersebut lalu membuat suatu team untuk
mengembangkan source code database ini dan kemudian akhirnya diberinama Firebird.
Pada bulan April 2003, Yayasan Mozilla memutuskan mengganti nama web browser mereka dari
”Phoenix” menjadi ”Firebird”. Keputusan ini ditanggapi dengan serius oleh proyek Firebird
Database dengan asumsi bahwa hal tersebut bisa membingungkan user karena dua produk
berbeda menggunakan nama yang identik. Protes atas hal ini berlanjut hingga para pengembang
Mozilla membuat satu pernyataan yang jelas bahwa nama Firebird dalam kenyataannya adalah
”Mozilla Firebird”. Pernyataan ini juga membuat memperjelas bahwa nama Mozilla Firebird
merupakan sebuah ”codename” atas proyek web browser yang tengah dikerjakan oleh Mozilla.
Pada tanggal 9 Februari 2004, Mozilla akhirnya mengganti kembali nama browser mereka
sebagai Mozilla Firefox, Dengan demikian hal tersebut secara otomatis menghilangkan
kebingungan para pengguna.
Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem manajemen basisdata relasional yang
menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003. RDBMS ini
berjalan baik di Linux, Windows, maupun pada sejumlah platform Unix. Firebird ini diarahkan
dan di-maintain oleh FirebirdSQL Foundation. Ia merupakan turunan dari Interbase versi open
source milik Borland. Karena itulah Interbase dan Firebird sebenarnya mempunyai CORE yang
sama karena awalnya sama” dikembangkan oleh Borland.
Namun dalam perkembangannya, Interbase yang komersial di-bundle oleh Borland menjadi
Phoenix, sedangkan Firebird adalah interbase yang dikembangkan oleh komunitas Open Source,
sehingga menjadikannya sebagai produk Database Server yang FREE.
Kalau dikaitkan dengan support, tentunya jelas beda karena produk komersial dan free. Dalam
konsep teknik programmingnya, ada banyak yang sama, namun pengayaan Firebird lebih banyak
dan menjadikannya lebih luwes, terutama dalam koneksi client-server (port) dan integritasnya.
Modul-modul kode baru ditambahkan pada Firebird dan berlisensi di bawah Initial Developer’s
Public License (IDPL), sementara modul-modul aslinya dirilis oleh Inprise berlisensi di bawah
InterBase Public License 1.0. Kedua lisensi tersebut merupakan versi modifikasi dari Mozilla
Public License 1.1.
Pengguna Firebird
Open source DBMS ini dimotori oleh para developer Interbase 6.x open-source. Jika pernah
menggunakan produk-produk RDBMS, seperti Ms-SQL Server, Oracle, DB2, Informix, dan
lain-lain, kita tidak akan kesulitan dalam mengenal Firebird. Mengapa Firebird? banyak orang
menggunakan produk RDBMS yang sudah populer, dan harganya pun sangat mahal, sehingga
banyak yang ingin belajar harus mencari versi ‘bajakan’ dari produk tersebut untuk bisa belajar.
Alasannya sederhana, ingin belajar RDBMS berkelas enterprise tetapi tidak usah membayar.
Kalangan-kalangan seperti inilah yang seringkali memanfaatkan Firebird. Produk ini gratis dan
berkelas enterprise. Selain itu Firebird juga digunakan para pelaku bisnis, mereka ingin solusi
sistem informasi berskala besar (enterprise), namun mereka juga ingin menghindari harga yang
sangat mahal dan biaya maintenance yang juga sangat mahal. Produk ini mampu bersaing
dengan produk-produk berkelas seperti Ms-SQL Server atau Oracle sekalipun, dalam segala hal
fitur, kecepatan, performa, apapun anda menamakannya, Firebird benar-benar bisa
dibandingkan,dan yang lebih penting Firebird is totally Free.
Kalau memang Firebird Hebat, berkelas, dan gratis, mengapa Firebird kurang populer saat ini?
jawabannya sederhana, Firebird mempunyai developer yang tangguh, support yang tangguh,
tetapi Firebird tidak mempunyai marketing yang tangguh.
Kita bisa melihat berbagai macam aktivitas dan kemampuan Firebird pada situs officialnya yang
beralamat di www.firebirdsql.org. Banyak sekali fasilitas menarik yang ditawarkan oleh Firebird
(ini bisa dibandingkan dengan fasilitas yang ditawarkan oleh MySQL). Firebird memiliki rata-
rata fasilitas yang dimiliki oleh sebuah komersial database misalnya seperti stored procedure,
trigger, sistem backup, replikasi dan tools sql yang lengkap. Firebird juga support dengan ANSI
SQL yang berarti akan semakin memudahkan Anda dalam proses migrasi antar database
platform.
· Firebird support row level locks, secara default Firebird menggunakan apa yang disebut
dengan multi-version concurrency system. Ini artinya bahwa semua session pada database akan
melihat data yang lama sampai data yang baru sudah di-commit ke dalam database. Sebagai
alternative untuk locking juga bisa digunakan perintah select… for update with lock.
· Firebird support stored procedure dan triggers dengan bahasa yang standard sehingga tidak
akan membingungkan bagi Anda yang ingin belajar. Triggers pada Firebird mirip seperti yang
dijumpai dalam Oracle yaitu menggunakan before atau after insert, update atau delete. Ini
berbeda dengan sistem trigger pada Sybase atau MS SQL Server yang menggunakan tabel virtual
inserted dan deleted.
· Firebird bisa melakukan replikasi, solusi untuk replikasi kebanyakan dibuat oleh pihak ketiga,
tetapi sebenarnya teknik replikasi ini seperti konsep trigger yang selalu memonitor adanya
operasi insert, update atau delete ke dalam database.
· Firebird support dengan multiple data file, ya, Firebird bisa menggunakan lebih dari satu file
sebagai single logic database. Ini sangat berguna bagi para DBA (Database Administrator) untuk
mengadministrasi database.
· Software untuk mengadministrasi mudah didapat karena banyak sekali software untuk
mengadministrasi database Firebird, misalnya saja EMS IB Manager, IBConsole, isql,
FBManager, Marathon dan banyak lagi yang lainnya. Aplikasi tersebut ada yang komersial atau
bahkan ada yang open source.
· Library connection untuk Firebird yang sudah tersedia ada banyak, ada driver untuk ODBC,
JDBC bahkan .NET database provider. Bahkan dari PHP juga sudah disediakan library untuk
koneksi ke database Firebird ini.
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database management system
(RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan
berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk
database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam
pengoperasiannya membuat RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.
DBMS merupakan suatu system perangkat lunak untuk memungkinkan user (pengguna) untuk
membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan
DBMS, user akan lebih mudah mengontrol dan mamanipulasi data yang ada. Sedangkan
RDBMS atau Relationship Database Management System merupakan salah satu jenis DBMS
yang mendukung adanya relationship atau hubungan antar table. RDBMS (Relational Database
Management System) adalah perangkat lunak untuk membuat dan mengelola database, sering
juga disebut sebagai database engine. Istilah RDBMS, database server-software, dan database
engine mengacu ke hal yang sama; sedangkan RDBMS bukanlah database. Beberapa contoh dari
RDBMS diantaranya Oracle, Ms SQL Server, MySQL, DB2, Ms Access.
Pada tahun 1984, Fox Software memperkenalkan FoxBase untuk menyaingi dBase II Ashton-
Tate. Pada saat itu FoxBase hanyalah perangkat lunak kecil yang berisi bahasa pemrograman dan
mesin pengolah data. FoxPro memperkenalkan GUI (Graphical Unit Interface) pada tahun 1989.
FoxPro berkembang menjadi Visul FoxPro pada tahun 1995. kemampuan pemrogrman prosural
tetap dipertahankan dan dilengkapi dengan pemrograman berorietasi objek. Visual FoxPro 6.0
dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan produk desktop dan client/server lain
dan juga dapat membangun aplikasi yang berbasis Web. Dengan adanya Visual Studio, FoxPro
menjadi anggotanya. Sasaran utama Visual Studio adalah menyediakan alat bantu pemrogrman
dan database untuk mengembangka perangkat lunak yang memenuhi tuntutan zaman.
Model data yang digunakan Visual FoxPro yaitu model relasional. Model Relasional merupakan
model yang paling sederhana sehingga mudah di pahami oleh pengguna, serta merupakan paling
popular saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut relasi
atau table), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. Relasi
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan kemubajiran data dan mengunakan
kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.
Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu program terpisah yang langsung
terdapat pada Borland Delphi. Pada database desktop terdapat beberapa DBMS yang terintegrasi
di dalamnya antara lain Paradox 7, Paradox 4, Visual dBase, Foxpro, Ms. SQL, Oracle, Ms.
Acces, db2 dan interbase. Dari beberapa DBMS tersebut kita akan memilih salah satu yaitu
Paradox yang akan dibahas lebih lanjut, khususnya Paradox 7. Dalam Paradox 7 ini, pada 1 file
database hanya mengizinkan 1 tabel, berbeda dengan DBMS lain yang mengizinkan beberapa
tabel pada 1 file database seperti pada Ms. Acces.
Struktur field pada Paradox 7 :
1. Field Name
Field Name merupakan nama pengenal kolom pada suatu tabel. Terdapat beberapa aturan dalam
penulisan field name antara lain :
§ Panjang maksimum 25 karakter
§ Tidak boleh diawai dengan spasi tapi boleh mengandung spasi
§ Unik, artinya tidak ada nama kolom yang sama
§ Tidak boleh menggunakan tanda koma (,), tanda pipe (|), dan tanda seru (!) Hindari kata-kata yang
merupakan perintah SQL
2. Type
Digunakan untuk menetukan tipe data yang dapat ditampung dalam field. Macam-macam tipe
data yang sering dipakai dalam Paradox adalah sebagai berikut :
3. Size
Merupakan ukuran dari panjang data yang diizinkan untuk suatu field.
4. Key
Dapat berupa primary key sebagai key yang membedakan untuk setiap baris kolom. Syarat untuk
primary key adalah unik, artinya tidaka boleh ada data yang memiliki primarykey.
Selain perangkat lunak diatas terdapat juga beberapa perangkat lunak database lainnya seperti :
§ Sybase,
§ Interbase,
§ XBase,
§ PostgreSQL,
§ Microsoft Access,
§ dBase III,
§ FoxPro,
§ Arago,
§ Force,
§ Recital,
§ dbFast,
§ dbXL,
§ Quicksilver,
§ Clipper,
§ FlagShip,
§ Harbour,
§ Visual dBase,
§ Lotus Smart Suite Approach,
§ db2.
Selain perangkat lunak di atas, terdapat juga perangkat lunak pemrograman basis data aras
rendah (low level), diantaranya:
* Btrieve
* Tsunami Record Manager
2.2.8.2. Keuntungan Perangkat Lunak Database / Basis Data
keuntungan mengelola dokumen dengan perangkat lunak basis data, yaitu:
· Integrasi
Dengan perangkat lunak basis data, data tidak disimpan di dokumen yang berbeda. Istilahnya,
terintegrasi. Sehingga, alamat anda hanya perlu dicatat satu kali, dan semua kantor administrasi
bisa mengakses informasi yang sama.
· Integritas Data Meningkat
Integritas data berarti data itu akurat, konsisten, dan terbaru. Dalam perangkat lunak basis data,
berkurangnya pengulangan data berarti meningkatkan kesempatan integritas data karena semua
perubahan hanya dilakukan di satu tempat. Selain itu, banyak perangkat lunak basis data
menyediakan sistem cek bawaan yang membantu memastikan akurasi data yang dimasukkan.
Ungkapan "garbage in, garbage out" (disingkat GIGO) menunjukkan bahwa sebuah basis data
dengan data yang tidak benar tidak akan bisa menghasilkan informasi yang benar.
· Keamanan Data Meningkat
Meskipun berbagai departemen bisa berbagi pakai data, namun akses ke informasi bisa dibatasi
hanya untuk pengguna tertentu. Hanya dengan menggunakan password maka informasi finansial,
medis, dan nilai mahasiswa dalam basis data sebuah universitas tersedia hanya bagi mereka yang
memiliki hak untuk mengetahuinya.
· Kemudahan Memelihara Data
Perangkat lunak basis data menawarkan prosedur standar untuk menambahkan, mengedit, dan
menghapus rekaman, juga untuk memvalidasi pemeriksaan untuk memastikan bahwa data yang
tepat sudah dimasukkan dengan benar dan lengkap ke dalam masing-masing jenis field.
Pelayanan backup data membantu memastikan tersedianya data jika terjadi kegagalan sistem
primer.
Dulu, basis data hanya terus berisi teks. Tetapi, sekarang ini basis data juga bisa berisi gambar,
suara, bahkan animasi. Bahkan misalnya, data pribadi anda di perusahaan masa depan akan
memuat foto anda dan juga klip suara anda. Jika anda hendak membeli rumah, anda bisa melihat
klip video yang ada di basis data perusahaan properti yang mendeskripsikan rumah tersebut
secara jelas tanpa anda harus meninggalkan kantor perusahaan properti tersebut.
DBMS (database management system) adalah sekumpulan program yang digunakan untuk
menyimpan, memodifikasi, dan mengekstrak informasi dari sebuah basisdata. Terdapat berbagai
DBMS, mulai dari yang dapat dijalankan pada PC sampai yang harus dijalankan pada
mainframe. Untuk mendapatkan informasi dari basisdata, digunakan bahasa khusus dalam
bentuk query. Setiap DBMS mendukung bahasa query yang berbeda-beda.
2. Database Manager
Menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-
record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Menyediakan interface antara data low-level
yang disimpan didalam basisdata dengan program-program aplikasi dan queries yang dikirimkan
ke system.
3. File Manager
Manipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
4. DML Preprocessor
Merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang
memanggil dalam host language. Mengkonversi pernyataan-pernyataan DML yang dimasukkan
di dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di dalam bahasa induknya.
Procompiler harus berinteraksi dengan query processor untuk membuat kode-kode yang
diperlukan
5. DDL Compiler
Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata. Mengkonversi pernyataan
DDL ke dalam sekumpulan table yang mengandung metadata atau “data mengenai data”
6. Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary.
2. Model Jaringan
Model Jaringan merupakan model database yang diyakini sebagai cara fleksibel mewakili objek
dan hubungan mereka. Model ini memiliki fitur istimewa yang pada skema, diperlihatkan
sebagai grafik dengan tipe objek ialah node, tipe hubungannya ialah kurva, yang tidak terbatas
dengan menjadi hierarki atau berkisi.
Contoh dari Model Jaringan.
Penemu asli dari Model Jaringan ialah Charles Bachman, dan dikembangkan menjadi spesifikasi
standar pada 1969 di Konsorsium CODASYL
Pada tahun 1969, Konferensi Bahasa Sistem Data (CODASYL) meresmikan spesifikasi pertama
dari model database jaringan. Kemudian diikuti dengan penerbitan kedua pada tahun 1971, yang
mennjadi dasar dari semua implementasinya. Proyek tersebuk berlanjut pada awal tahun 1980an,
memuncak pada peresmian Organisasi Standarisasi Internasional (ISO), namun hanya sedikit
berpengaruh pada produk ini.
Beberapa sistem database terkenal yang menggunakan jaringan model termasuk:
· Integrated Data Store (IDS)
· IDMS (Integrated Database Management System)
· RDM Embedded
· TurboIMAGE
· Unisys OS 2200 database
3. Model Relasional
Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan
dipahami oleh pengguna, serta merupakan model yang paling populer saat ini.
Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ),
dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut.
DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management
System).
Ada Beberapa Sifat yang melekat pada suatu relasi :
1. Tak ada tupel (baris) yang kembar)
2. Urutan tupel tidaklah penting
3. Setiap atribut memiliki nama yang unik
4. Letak atribut bebas ( urutan atribut tidak penting)
5. Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnya sama untuk semua tupel.
Pada model relasional, jumlah tupel suatu relasi disebut kardinalitas dan jumlah atribut suatu
relasi disebut derajat (degree) atau terkadang disebut arity. Relasi yang berderajat saru (hanya
memiliki satu atribut) disebut unary. Relasi yang berderajat dua disebut binary dan relasi yang
berderajat tiga disebut ternary. Relasi yang berderajat n disebut n-ary. Istilah lainnya yang
terdapat pada model relasional adalah domain. Domain adalah himpunan nilai yang berlaku bagi
suatu atribut.
Contoh produk DBMS terkenal yang menggunakan model relasional antara lain adalah :
1. DB2 (IBM)
2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
3. Oracle (Oracle Corporation)
4. Informix (Informix Corporation)
5. Ingres (ASK Group Inc)
6. Sybase (Sybase Inc)
Di lingkungan PC, produk-produk berbasis relasional yang cukup terkenal antara lain adalah :
1. Keluarga R:Base (Microrim Corp) antara lain berupa R:Base 5000
2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International), antara lain dbase
III Plus, dBase IV, serta Visual dBase
3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)
4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation)
2.3.6. Arsitektur Database Manajemen Sistem (DBMS)
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan sarana antar muka (interface) dalam
meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail tentang cara data
direkam dan dipelihara. DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari data sehingga
dapat diperoleh independensi data-program.
Pada tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC (American National
Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level
abstraksi dalam database, yaitu:
1. Level Eksternal (external level) atau Level Pandangan (view level)
Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database. Pada level
ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya sehingga setiap
user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda dari user lainnya. Pada level ini pula
dimungkinkan pandangan user berbeda dengan representasi fisik dari data, misalkan untuk data
hari secara fisik data direkam dalam bentuk kode (1, 2, 3, dst) sedang user melihat data dalam
bentuk teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …). Data yang dilihat oleh user seakan-akan berasal
dari satu file, secara fisik mungkin diambil dari beberapa file yang berelasi.
2. Level Konseptual (conceptual level)
Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan
hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap. Para
administrator database memahami bagaimana satu view dijabarkan dari beberapa file data,
demikian pula pada saat perancangan database mereka dapat saja membagi data menjadi
beberapa file agar dapat diakses dan disimpan secara efisien
3. Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)
Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode, teks, angka,
bit. Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam
penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan enkripsi data (agar lebih aman).
Agar independensi data dapat dicapai maka disediakan pemetaan antar lapisan (level), yatiu
pemetaan eksternal-konseptual dan pemetaan konseptual-internal. Pada pemetaan eksternal-
konseptual, DBMS dapat memetakan field-field data dari user-view ke dalam struktur data yang
sesungguhnya. Pada pemetaan konseptual-internal, DBMS dapat menemukan rekaman fisik dari
data yang didefinisikan pada struktur logik.
2.3.7. Bahasa Database Manajemen Sistem (DBMS)
Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi perusahaan yang merancangnya,
namun pada prinsipnya bahasa ini bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen bahasa, yaitu:
1. Data Definition/Decription Language (DDL)
DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data antara
lain perintah untuk membuat tabel baru (CREATE) dimana terdefinisi komponen/field data
dengan tipe dan panjangnya, mengubah index (INDEX, REINDEX) agar setiap rekord dalam
satu file data dapat diakses melalui indeks-nya, mengubah struktur (MODIFY STRUCT) dari file
data, dan sebagainya. Komponen bahasa ini banyak digunakan oleh para administrator basisdata
pada saat merencanakan atau membangun file-file basisdata
2. Data Manipulation Language (DML)
DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data, komponen ini
diperlukan oleh para pengguna untuk memanipulasi data, antara lain perintah-perintah untuk
melakukan hal-hal berikut ini:
· mengambil data dari basisdata (LIST, DISPLAY)
· menambah data kedalam basisdata (INSERT, APPEND)
· meremajakan data yang ada dalam basisdata (UPDATE)
· menghapus data yang tidak diperlukan (DELETE)
· meng-urutkan data (SORT)
· menghitung frekuensi data (COUNT)
· mencari data (SEEK, FIND)
DML dapat dibedakan atas dua macam, yaitu DML Prosedural dan DML Non-Prosedural. Pada
DML Prosedural ketika data akan dimanipulasi maka perintah harus disertai dengan perintah-
perintah bagaimana data diakses dari file database. Perintah DML Prosedural biasanya termuat
dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level programming language) seperti COBOL,
C, C++ dan sebagainya. Pada DML non-Prosedural data dapat dimanipulasi langsung tanpa
harus memerintahkan bagaimana data dibaca dari file. Perintah DML non-Prosedural biasanya
digunakan dalam bahasa-bahasa DBMS seperti pada dBase, Access, Paradox, FoxPro, SQL, dan
sebagainya.
3. Device Control Media Language (DCML)
DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur perekaman atau
penyimpanan data secara fisik. Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator
sistem basisdata didalam mengatur file-file data secara fisik. Perintah-perintah yang termuat
dalam komponen ini, antara lain perintah perintah: merekam (Write Record, Create Table),
menghapus (Drop, Delete Table).
2.3.8. Tujuan Database Manajemen Sistem (DBMS)
Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi
sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data
tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana
merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih
awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Basis data menjadi penting karena
munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya
duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi
tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
7 Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa
yang akan datang.
7 Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu
yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data
yang ditangani.
7 Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan
perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
7 Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-
gangguan lain.
Untuk membuat database kosong dengan Microsoft Access lakukan langkah-langkah berikut:
1. Jalankan aplikasi Microsoft Access (yang digunakan pada artikel ini Microsoft Access 2003).
2. Pilih "Blank Database".
3. Setelah itu akan muncul tampilan kotak dialog File New Database yang meminta Anda untuk
memberikan nama File Database serta memilih lokasi di mana data akan disimpan.
4. Klik pada kolom file name, gantilah db1 dengan coba1.
5. Setelah nama database ditentukan pilih Create. Kemudian akan muncul tampilan seperti
Membuat Tabel Database Baru
Setelah Anda selesai membuat database baru yang masih kosong yaitu coba1.mdb, langkah
berikutnya yaitu merancang dan membuat tabel pada database tersebut, yang nantinya akan diisi.
Namun sebelum Anda memulainya, terlebih dahulu Anda harus mengenal jenis data yang akan
dipakai dan ditempatkan pada setiap field database. Jenis data tersebut adalah:
· Text, dapat menerima huruf, angka, tanda baca, dan spasi. Sebuah field yang berisi data teks
ini dapat menampung 255 karakter, atau sebanyak yang kita inginkan yaitu dengan menentukan
besarnya karakter data dengan mengatur properti Field size-nya.
· Memo, dapat menerima teks apa saja sebagai suatu keterangan atau catatan. Data ini dapat
menampung 65.535 karakter.
· Number, berisi data bilangan yang digunakan untuk perhitungan matematis. Lebar kapasitas
data ini bergantung pada properti fieldSize.
· Currency, berisi data bilangan yang digunakan dalam perhitungan matematis terutama untuk
perhitungan yang berkaitan dengan uang termasuk data-data dengan 1 s/d 4 angka di belakang
tanda desimal, besar nilainya tepatnya adalah -922.337.203.685.477.5808 s/d
922.337.203.685.477.5807.
· Yes/No, berisi nilai yes atau no, atau field yang hanya memiliki dua kemungkinan nilai
(yes/no, on/off atau true/false).
· Auto number, berisi bilangan yang berurutan atau bilangan acak yang unik dimana secara
otomatis diberikan oleh Microsoft Access saat record baru ditambahkan ke dalam tabel. Jenis
data auto number ini memiliki sifat tidak dapat diubah-ubah nilainya oleh user.
· Date/Time, hanya dapat menerima tanggal/waktu, dan nilai datanya dari tahun 100 sampai
dengan 9999.
Setelah Anda mengetahui jenis-jenis data yang dipakai dan ditempatkan pada setiap field
database, maka berdasarkan jenis data tersebut, buat dan rancanglah sebuah tabel database baru
dengan mengikuti langkah berikut:
1. Pada jendela database seperti pada Gambar 1, klik tombol New, setelah itu akan muncul kotak
dialog New Table seperti pada Gambar 2.
2. Pada kotak dialog New Table tersebut, pilih Design View kemudian klik tombol OK, maka
akan muncul kotak dialog Table database seperti Gambar 3.
3. Klik baris pertama dari kolom Field Name, kemudian ketikkan Kode Barang pada kolom Field
Name tersebut sebagai nama field name. Field ini nantinya akan diisi data kode barang.
4. Tekan tombol Enter, maka pointer akan berpindah ke kolom Data Type. Isi teks pada kolom
Data Type tersebut.
5. Tentukan lebar data pada field size dengan mengubah angka 50 menjadi angka 6.
6. Ulangi langkah 3 sampai 5 dengan berpindah baris, tambahkan field Nama Barang (tipe Text,
Lebar 30), field Harga Satuan (tipe Number), dan field Banyaknya Barang (tipe Number,
Integer).
7. Jika proses pengisian serta pembuatan tabel selesai dan Anda ingin menutup dialog Design
Table, tutuplah Windows Table 1 dengan menekan icon "X" di pojok kanan window, kemudian
klik tombol Yes untuk menyimpan tabel desain yang telah dibuat. Setelah Anda menutup kotak
dialog tabel, Microsoft Access akan menampilkan .
fikasi Tabel Database
Karena suatu file database dapat terdiri atas satu atau banyak tabel, maka jika Anda membuka
atau mengaktifkan satu file database, seluruh tabel dalam file database Microsoft Access yang
Anda buka dapat langsung bisa dilihat, dipilih, atau diubah. Untuk itu lakukan langkah-langkah
berikut ini untuk membuka dan memodifikasi tabel database sebagai berikut:
1. Pilih dan buka file database yang telah Anda buat yaitu coba1 sehingga akan muncul kotak
dialog database AVB.
2. Pilih tabel Barang yang ingin dimodifikasi (diperbaiki, dihapus, atau ditambah) field
databasenya, kemudian klik Design, maka akan muncul kotak dialog tabel barang.
3. Modifikasi field database yang ingin Anda modifikasi, dengan menggunakan langkah-langkah
yang hampir sama dengan membuat tabel database baru. Misalnya Anda tidak memerlukan field
database harga satuan, maka kliklah harga barang lalu hapus field harga satuan sekaligus jenis
tipe datanya. Namun jika Anda ingin mengganti harga satuan menjadi harga barang, kliklah field
name "Harga Satuan" kemudian ganti menjadi harga barang.
Setelah selesai memodifikasi field database, tutup kotak dialog tabel barang tersebut dengan
mengklik icon "X" pada kotak dialog tabel barang, kemudian klik Yes untuk menyimpan tabel
database yang telah dimodifikasi tersebut
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. Database merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya,
tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk bantuan
dalam mengoperasikannya.
2. Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan pengembangan serta
penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh
karena itu siklus hidup sebuah system informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup
sistem database yang mendukungnya.
3. Database manajemen sistem adalah perangkat lunak yang mendukung.
4. Manajemen data dalam jumlah besar. DBMS menyediakan akses data yang efisien, kebebasan
data, integritas data, keamanan, dan pengembangan aplikasi yang cepat, mendukung akses
bersamaan dan perbaikan dari kerusakan
5. DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan
semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data.
6. Tujuan Merancang Basis Data adalah untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-
kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya., memudahkan pengertian struktur
informasi serta mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan
(response time, processing time, dan storage space).
DAFTAR PUSTAKA
1. www.wikipedia.com
2. www.google.com
3. www.asep-hs.web.ugm.ac.id
4. www.Ilmukomputer.com
5. www.wahyu-winoto.com
6. www.idblognetwork.com
7. terorblade.blogspot.com
8. img2.bloglog.com
9. andyemos.blogspot
10. personalblog
11. wandi2305’sblog
12. Rahadian, Rikrik., dkk. 2010. Buku Panduan DBMS PANELKANAS. Jakarta : BBRSE
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.