Nim : 43217110161
Sebagai seorang manajer, anda perlu tahu mengenai hubungan antar organisasi, sistem
informasi, dan strategi bisnis. Anda perlu memahami bagaimana memanfaatkan sistem informasi
secara strategis dan bagaimana sistem bisa membantu anda membuat keputusan secara lebih
baik. Bab ini memperkenalkan ciri-ciri dari organisasi yang perlu anda pahami saat anda
mendesain, membangun, dan menjalankan sistem informasi manajemen. Selanjutnya, kita
mengulas masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dari kompetensi dan berbagai macam cara
sistem informasi memberikan keuntungan yang kompetitif.
Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi
Organisasi dan Sistem Informasi
Sistem informasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain. Sistem
informasi harus selalu disesuaikan dengan organisasi. Organisasi harus mampu mengoptimalkan
sistem informasi sehingga mendapatkan keuntungan dari teknologi-teknologi yang ada. Interaksi
antara teknologi informasi dan organisasi sanat dipengaruhi oleh faktor mediasi, yaitu
lingkungan, kultur, struktur, prosedur baku, proses bisnis, politik, keputusan manajemen, dan
peluang. Manajer harus mampu memahami sistem informasi, karena sangat akan mempengaruhi
kehidupan organisasi. Manajer perlu memilih sistem apa dan bagaimana yang akan dibangun
didalam organisasi.
Organisasi (definisi teknis) adalah struktur sosial formal yang stabil yang memiliki sumber-
sumber berasal dari lingkungan untuk diproses sehingga menghasilkan output. Organisasi
(definisi bhavioral) adalah sekumpulan hak, hak khusus, kewajiban, dan tanggung jawab yang
harus diseimbangkan selama periode tertentu melalui konflik dan resolusi konflik. Organisasi
(perusahaan) menransformasi input-input ini menjadi produk dan jasa didalam fungsi produksi.
Produk dan jasa kemudian dikonsumsi oleh lingkungan dan dikembalikan lagi sebagai input.
Sebuah organisasi kelangsungan kegiatannya akan lebih stabil dibandingkan sebuah kelompok.
Ciri-ciri Organisasi :
Rutinitas dan Proses Produksi
Semua organisasi tersusun dari rutinitas dan perilaku individu, kumpulan yang membentuk
proses bisnis. Sekumpulan proses bisnis membentuk perusahaan untuk memproduksi barang dan
untuk merubah guna mencapai tingkat kinerja organisasi yang tinggi.
Politik Organisasi
Orang-orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai sumber daya, penghargaan,
dan hukuman yang diberikan kepada baik karyawan maupun manajer di dalam setiap organisasi.
Budaya Organisasi
Adalah seperangkat asumsi proses bisnis dalam menciptakan nilai dengan kekuatan pengikat
yang kuat yang menghambat konflik politik dan mendorong yang sama, perjanjian pada
prosedur, dan praktik yang umum.
Lingkungan Organisasi
Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan memberi dan menerima. Lingkungan membentuk
apa yang dapat dilakukan organisasi, tetapi organisasi dapat mempengaruhi lingkungannya dan
sekaligus memutuskan untuk mengubah lingkungan.
Struktur Organisasi
Misal birokrasi professional, yaitu organisasi berbasis pengetahuan dimana barang dan jasa
bergantung pada keahlian dan pengetahuan professional. Contohnya seperti firma hukum, sistem
sekolah, rumah sakit.
Definisi teknis dan behavioral dari organisasi tidaklah saling kontradiksi. Sebaliknya, masing-
masing saling melengkapi. Definisi teknis menjelaskan kepada kita bagaimana beribu-ribu
perusahaan dalam pasar yang kompetitif mengkombinasikan modal, tenaga kerja, dan teknologi
informasi, sementara model behavioral membawa kita masuk kedalam masing-masing
perusahaan untuk melihat bagaimana teknologi itu mempengaruhi kerja internal organisasi.
Stuktur Organisasi
Semua organisasi memiliki bentuk atau stuktur. Klasifikasi Mintzbegt(1979) menunjukkan lima
jenis struktur organisasi: struktur wirausaha, birokrasi mesin, birokrasi dengan divisi, birokrasi
professional, adhocracy. Pada perusahaan wirausaha kecil anda akan sering menemukan sistem
yang dirancang dengan buruk yang dikembangkan terburu-buru yang sering melebihi
kegunaannya dengan cepat. Pada rerusahaan multidivisi yang besar yang beroperasi pada rarusan
lokasi anda akan sering menemukan bahwa tidak terdapat satu sistem informasi tunggal yang
terintegrasi, tatapi justru setiap divisi memilik perangkat sistem informasinya sendiri.
Ciri-ciri lain Organisasi
Organisasi memiliki tujuan yang menggunakan sarana yang berbeda untuk mencapainya.
Beberapa organisasi memiliki tujuan yang koersif (misalnya sebagai penjara) lainnya memiliki
tujuan manfaat (missal untuk bisnis). Yang lainnya lagi memiliki tujuannormatif (universal,
kelompok religious). Organisasi juga melayani kelompok yang berbeda atau memiliki anggota
yang berbeda,beberapa menguntungkan anggotanya, yang lainnya menguntungkan klien,
pemegang saham atau masyarakat.
Fitur-Fitur Umum Organisasi
Organisasi mengatur tenaga ahli dalam sebuah struktur hierarki otoritas dimana setiap orang
bertanggung jawab terhadap seseorang dan otoritas terbatas pada tindakan-tindakan tertentu.
Otoritas dan tindakan masih dibatasi lagi oleh aturan-aturan atau prosedur-prosedur abstrak yang
diinterpretasikan dan diterapkan untuk kasus-kasus tertentu. Aturan-aturan ini menciptakan
sistem pengambilan keputusan bersifat netral dan universal, setiap orang diperlakukan sama.
Organisasi berusaha menyewa dan mempromosikan karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan
profesionalisme. Organisme menerapkan prinsip efesiensi, menghasilkan keuntungan sebesar-
besarnya dengan menggunakan usaha seminim mungkin.
Menurut Weber, birokrasi bersifat umum karena merupakan bentuk yang paling efisien dari
organisasi. Para ahli lainnya memberi tambahan atas pendapat Weber, mengidentifikasi fitur-
fitur tambahan dari organisasi. Semua organisasi mengembangkan prosedur standar
pengoperasian, politik, dan kultur.
Prosedur Standar Pengoperasian
Organisasi yang bertahan selama satu periode waktu tertentu menjadi sangat efisien,
menghasilkan jumlah produk dan jasa terbatas dengan mengikuti aturan-aturan standar. Aturan-
aturan rutinitas standar ini dikumpulkan menjadi aturan-aturan, prosedur, dan praktik-praktik
yang seksama dan rasional yang disebut prosedur standar pengoperasian (PSP) yang akan
dikembangkan untuk dapat mencakup semua situasi yang mungkin dihadapi. Prosedur standar
pengoperasian sangat membantu mempertahankan efisiensi organisasi modern. Perubahan
apapun dalam PSP memerlukan usaha organisasi yang besar.
Politik Organisasi
Para anggota organisasi menduduki beragam posisi dengan beragam spesialisasi, perhatian, dan
prespektif. Akibatnya, mereka memiliki sudut pandang berbeda mengenai bagaimana sumber-
sumber, penghargaan, dan hukuman dilaksanakan. Perbedaan-perbedaan ini menjadi persoalan
bagi manajer dan karyawan, dan hasilnya adalah pergolakan politik, persaingan, dan konflik
didalam organisasi. Hambatan politik adalah salah satu dari sekian banyak kesulitan terbesar
untuk membawa perubahan organisasi khususnya perkembangan sistem informasi yang baru.
Hampir semua sistem informasi yang mebawa perubahan-perubahan signifikan mengenai tujuan
yang hendak dicapai perusahaan, prosedur, produktifitas, dan personil berpotensi menghaus
oposisi politis yang serius
Kultur Organisasi
Kultur organisasi merupakan kumpulan asumsi fundamental seperti mengenai produk apa yang
harus dihasilkan organisasi, bagaimana prosesnya, dimana, dan untuk siapa. Umumnya asumsi-
asumsi kultural ini seluruhnya diyakini begitu saja dan arang diutarakan secara publik
(Schein,1985). Kultur organisasi merupakan kekuatan besar yang mempersatukan yang
menghambat konflik politik dan membawa pemahaman, persetujuan prosedur, dan praktik-
praktik lainnya. Jika kita semua berbagi asumsi kultural mendasar, maka persetujuan dalam hal-
hal lainnya dapat dimungkinkan. Namun, selain itu kultur organisasi juga menjadi penghalang
besar bagi perubahan khususnya perubahan teknologi. Sebagian besar organisasi akan
melakukan apapun untuk mencegah perubahan asumsi dasar. Setiap perubahan teknologi apapun
akan mengancam asumsi kultural yang sudah umum diterima pada organisasi. Namun demikian,
ada kalanya satu-satunya cara yang bijaksana bagi bagi perusahaan agar selangkah lebih maju
adalah dengan menerapkan teknologi baru yang secara langsung melawan kultur organisasi. Jika
ini terjadi, maka teknologi sering bertahan sementara kultur perlahan-lahan menyesuaikan.
Fitur-Fitur Khusus Organisasi
Walaupun semua organisasi memiliki karakteristik yang umum, namun tidak ada dua organisasi
yang sama persis. Semua organisasi memiliki struktur, sasaran, konstituensi, gaya
kepemimpinan, tugas-tugas, dan lingkungan sekitar yang berbeda.
Tipe-tipe Organisasi
Satu hal penting yang membedakan tiap organisasi adalah struktur atau bentuknya. Karakteristik
perbedaan struktur itu ada beragam cara. Mintzberg menggolongkan,lima bentuk dasar
organisasi.
Tipe Organisasi Keterangan Contoh :
Perusahaan kecil, baru mulai, dalam
lingkungan yang cepat berubah. Ia memiliki Bisnis kecil yang baru
Struktur Usahawan
struktur sedehana dan dikelola usahawan yang mulai
bertindak sebagai direktur pelaksana tunggal.
Birokrasi besar yang ada dilingkungan yang
lambat berubah, menghasilkan barang-barang Perusahaan pabrikan
Birokrasi Mesin
produksi standar. Didominasi oleh tim dan berskala menengah
pengambilan keputusan tersentralisasi.
Kombinasi dari beragam birokrasi mesin,
General motor yang
masing-masing menghasilkan produk dan
Birokrasi Divisional memiliki anak
layanan yang berbeda, semua dikendalikan
perusahaan sejumlah 500
dari kantor pusat.
Organisasi berbasis pengetahuan dimana
bentuk barang-barang produksi dan jasa
tergantng pada keahlian dan pengetahuan para Perusahaan Hukum,
Birokrasi Profesional
profesional. Didominasi oleh kepala Sistem sekolah
departemen dengan otoritas sentralisasi yang
lemah.
Organisasi “satan tugas” yang harus
merespons lingkungan yang berubah dengan
Perusahaan konsultan
pesat. Terdiri dari sejumlah besar kelompok
Adhokrasi seperti Rand
spesialis yang terorganisasi kedalam tim
Coorporation
multidispliner jangka pendek dan memiliki
kelemahan manajemen pusat.
Namun demikian, model kekuatan kompetitif tetap merupakan model yang sah untuk
penganalisisan strategi, bahkan jika memperhitungkan dampak teknologi internet. Teknologi
internet telah mempengaruhi struktur industri dengan memberikan teknologi yang
mempermudah para pesaing untuk berkompetisi dalam hal harga dan para pemain baru pada
pasar. Keuntungan juga makin berkurang karena internet secara dramatis meningkatan informasi
yang tersedia bagi para pelanggan dalam hal perbandingan harga, dengan demikian
meningkatkan kekuatan penawaran mereka. Walaupun internet bisa memberikan keuntungan,
misalnya pengadaan saluran-sauran baru bagi pelanggan konsumen dan efisiensi pengoperasian
baru, namun perusahaan tidak bisa mendapatkan keuntungan kompetitif kecuali mereka
mengintegrasikan fungsi-fungsi internet ke dalam strategi dan operasional mereka secara
keseluruhan.Dalam era internet, kekuatan-kekuatan kompetitif tradisional masih tetap bekerja,
namun persaingan menjadi lebih intens (Porter, 2001).
Perekonomian Jaringan
Konsep strategis ketiga yang juga bermanfaat pada level-industri adalah perekonomian jaringan.
Dalam ekonomi tradisional-perekonomian pabrik dan pertanian-produksi mengalami penurunan
laba. Semakin banyak sumber yang digunakan untuk produksi, semakin rendah perolehan
keuntungannya, sampai tercapai satu titik dimana input-input tambahan tidak lagi menghasilkan
output tambahan. Ini adalah hukum penurunan laba, dan menjadi dasar bagi sebagian besar
perekonomian modern.
Dalam beberapa keadaan, hukum laba tidak berlaku . Misalnya, didalam suatu jaringan, biaya
yang dikeluarkan untuk menambah partisipan lainnya adalah nol, sebaliknya keuntungan yang
diperoleh bisa semakin besar. Semakin banyak jumlah pelanggan pada sistem telepon, atau
internet, semakin besar nilai bagi semua partisipan. Mengoperasikan stasiun pemancar televisi
dengan 1000 pelanggan ketimbang dengan 10 juta pelanggan, bukan lagi hal yang mahal untuk
dilakukan. Dan jumlah komunitas orang-orang yang tergabung semakin bertambah, sebaliknya
biaya penambahan anggota baru tidak diperlukan.
Dari perspektif perekonomian jaringan ini, teknologi informasi bisa berguna secara strategis.
Situs-situs internet dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membangun pelanggan berpola
“komunitas pengguna” yang ingin berbagi pengalaman. Hal ini bisa menciptakan loyalitas
pelanggan dan kesenangan, da membangun ikatan unik dengan pelanggan. Ebay, situs lelang
online raksasa dan iVillage, komunitas online untuk wanita adalah contoh hal tersebut. Kedua
bisnis itu didasarkan pada jaringan dari jutaan pengguna dan kedua perusahaan memanfaatkan
web dan alat komunikasi internet untuk membangun komunitas.
Memanfaatkan Sistem Demi Keuntungan Kompetitif: Pokok-Pokok Manajemen
Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi termasuk produk-produk, jasa, prosedur
pengoperasiannya, mengendalikan organisasi menuju ke pola-pola perilaku yang baru.
Pemanfaatan teknologi untuk mendapatkan keuntungan strategis memerlukan perencanaan dan
pengelolaan yang cermat. Manajer yang berminat dalam hal pemanfaatan sistem informasi untuk
mendapatkan keuntungan kompetitif perlu menjalankan analisis sistem strategis. Bagian Alat
Bantu Manajer diuraikan sejumlah pokok analisis tersebut.
Mengelola Peralihan Strategis
Pengadaptasian dari beragam sistem strategis yang diuraikan pada bab ini umumnya memerlukan
perubahan sasaran bisnis, relasi dengan pelanggan dan pemasok, operasi internal, dan arsitektur
informasi. Perubahan-perubahan sosio-teknis ini, yang mempengaruhi unsur-unsur sosial dan
teknis dari organisasi, bisa dianggap sebagai peralihan strategis-suatu perpindahan antar level
sistem sosio-teknis.
Perubahan-perubahan seperti ini sering mengaburkan batasan-batasan organisasi, baik eksternal
maupun internal. Pemasok dan pelanggan harus terhubung erat dan bisa berbagi masing-masing
kewajiban. Misalnya, dalam sistem inventori stockless dari Baxter diasumsikan bahwa Baxter
memiliki kewajiban untuk mengelola inventori pelanggan (Jonhston dan Vitale, 1988). Manajer
perlu merencanakan proses bisnis baru untuk mengkoordinasi aktivitas perusahaannya dengan
pelanggan, pemasok, dan organisasi lainnya.
Teknologi informasi menyediakan alat bantu bagi para manajer untuk menyelesaikan baik peran
baru maupun peran tradisionalnya, memampukan manajer untuk memonitor, merencanakan, dan
memprediksi dengan lebih tepat dan cepat untuk merespons dengan cepat perubahan lingkungan
bisnis. Menemukan cara dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai keuntungan
kompetitif pada bisnis, perusahaan, dan level-industri merupakan tanggung jawab kunci bagi
manajemen. Sebagai tambahan untuk identifikasi proses bisnis, kompetensi inti, dan hubungan
dengan yang lain didalam industri yang dapat ditingkatkan dengan teknologi informasi, para
manajer harus mengawasi perubahan sosio –teknis yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem
strategis.
Masing-masing organisasi mempunyai konstelasi untuk sistem informasi yang berasla dari
interaksinya dengan teknologi informasi. Teknologi informasi zaman ini dapat mendorong ke
arah efisiensi dan perubahan utama organisasi dengan mengurangi iaya-biaya agensi dan biaya
transaksi dan bisa juga menjadi sumber keuntungan kompetitif. Pengembangan sistem strategis
biasanya memerlukan perubahan luas di dalam struktur organisasi, kultur, dan proses bisnis.
Perubahan-perubahan tersebut sering menghadapi perlawanan.
Teknologi informasi menawarkan cara-cara baru untuk mengorganisasi kerja dan menggunakan
informasi yang dapat meningkatkan kekayaan serta mempertahankan kelangsungan organisasi.
Teknologi dapat digunakan untuk membedakan produk yang ada, menciptakan produk dan jasa
yang baru, memelihara kompetensi inti, dan mengurangi biaya operasional. Pemilihan teknologi
yang sesuai untuk strategi kompetitif perusahaan merupakan keputusan kunci.
Bisnis bisa menggunakan sistem informasi strategis untuk memperkuat posisi di antara para
pesaing. Sistem seperti ini mengubah sasaran oranisasi , proses bisnis, produk, jasa, atau relasi
dengan lingkungan, sehingga membawa kepada bentuk-bentuk perilaku baru. Sistem informasi
bisa digunakan untuk mendukung strategi pada level bisnis, perusahaan, dan industri. Pada
strategi level bisnis, sistem informasi bisa digunakan untuk membantu perusahaan menjadi
produser barang berharga murah, membedakan produk dan jasa, atau melayani. Sistem infomasi
juga bisa digunakan utntuk “mengunci” pelanggan dan pemasok menggunakan aplikasi
manajemen rantai persediaan. Analisis rantai nilai berguna pada level bisnis untuk
menggarisbawahi aktivitas tertentu dalam bisnis dimana sistem informasi memperoleh dampak
strategis.
Pada level perusahaan, sistem informasi bisa digunakan untuk memperoleh efisiensi dengan cara
mengikat semua pengoperasian unit bisnis sehingga bisa berfungsi secara keseluruhan atau
dengan cara menyediakan wadah untuk berbagi informasi pengeahuan lintas bisnis. Pada level
industri, sistem bisa memberi keuntungan kompetitif dengan cara memfasilitasi kerja sama
dengan perusahaan lainnya didalam indusri, menciptakan konsorsium atau komunitas untuk
berbagi informasi, tukar-menukar transaksi, atau mengkoordinasi aktivitas. Moel kekuatan
kompetitif, kemitraan informasi, dan perekonomian jaringan adalah konsep-konsep yang berguna
untuk mengidentifikasi peluang-peluan strategis bagi sistem pada level-industri.
Daftar Pustaka :
Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon.2005.Sistem Informasi Manajemen :
Mengelola Perusahaan Digital.Penerbit Andi : Yogyakarta
(http://dhanialfitra.wordpress.com/2009/06/17/sistem-informasi-organisasi-dan-strategi/
(http://agusfirnanda.blogspot.com/2011/10/bab-3-sistem-informasi-organisasi-dan.html
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Implementasi Sistem
Informasi. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
PENUTUP
Sistem informasi dan organisasi sebagai tempat penerapannya saling berinteraksi dan
berpengaruh satu sama lain. Ssistem informasi mempengaruhi struktur organisasi, sasaran,
rancangan kerja, nilai-nilai, persaingan antara kelompok-kelompok terkait, pengambilan
keputusan, dan perilaku organisasi. Pada saat bersamaan, sistem informasi harus dirancang untuk
dapat melayani kebutuhan-kebutuhan kelompok-kelompok penting dalam organisasi dan aka
dibentuk oleh struktur, tugas, sasaran, kultur, politik, dan manajemen organisasi. Teknologi
informasi bisa menekan biaya transaksi dan agensi, dan perubahan-perubahan seperti ini telah
diperluas di dalam organisasi dengan menggunakan internet. Departemen sistem informasi
merupakan unit formal dalam organisasi yang bertanggung jawab atas fungsi sistem informasi
organisasi. Karakteristik organisasional dan keputusan manajerial menentukan peran
sesugguhnya dari kelompok tersebut.