Anda di halaman 1dari 22

Konsep Blog dan Sistem Database

Nama : Novi Yuliyanti


Nim : 43217110161
Sejarah Perkembangan Sistem Basis Data
1) Tahun 1960
Dari awalcontohpenggunaankomputer, penyimpanandanmanipulasi data merupakan
focus utamaaplikasi. Padaawaltahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General
Electric mendesaingenerasipertama DBMS yang disebutPenyimpanan Data Terintegrasi
(Integrated Data Store). Dasaruntuk model data
jaringandibentuklaludistandardisasioleh Conference on Data System Language (CODASYL).
Kemudian, Bachman menerima ACM Turing Award
(Penghargaansemacamnobelpadailmukomputer ) di tahun 1973.Padaakhirtahun 1960-an, IBM
mengembangkan system manajemeninformasi (Information Manajemen System) DBMS. IMS
dibentukdarirepresentasi data padakerangkakerja yang disebut model data hierarki. Dalamwaktu
yang sama, hasilkerjasamaantara IBM denganperusahaanpenerbanganAmerikamengembangkan
system SABRE. System SABRE memungkinkan user mengakses data yang samapadajaringan
computer.
2) Tahun 1970
Padatahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu
representasi data baru yang disebut model data relational. Pada tahun 1980, model relasional
menjadi paradigma DBMS paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data
relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari IBM. SQL di standardisasi di akhir tahun 1980
dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International
Standards Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis
data disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggungjawab menjalankan program
secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing award
untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
3) Tahun 1980
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system basis data
dikembangkan. Penelitian dibidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data
yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks semua bagian
organisasi. Beberapa vendor (misalnya IBM, DB2, Oracle8, dan Informix UDS) memperluas
sistemnya dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya image dan text serta
kemampuan query yang kompleks. System khusus dikembangkan banyak vendor untuk
membuat data warehouse dan mengonsolidasi data beberapa basis data.
Suatu fenomena menarik adalah munculnya enterprice resource planning (ERP)
dan management resource planning (MRP), yang menambah lapisan substansial dari fitur
berorientasi aplikasi pada DBMS utama. Paket yang digunakan secara luas meliputi Baan,
Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket tersebut mengidentifikasi kumpulan tugas umum
(misalnya manajemen inventori, perencanaan sumberdaya manusia, dan analisis keuangan) yang
dihadapi oleh sejumlah besar organisasi dan menyediakan lapisan aplikasi umum untuk
melaksanakan tugas.
Data disimpan dalam DBMS relasional. Kemudian, lapisan aplikasi dapat disesuaikan
pada perusahaan berbeda sehingga biaya keseluruhan perusahaan menjadi lebih rendah
dibanding biaya pembuatan lapisan aplikasi dari awal. Lebih jauh, DBMS memasuki dunia
internet. Saat generasi pertama, website menyimpan datanya secara ekskulisif dalam file system
operasi. Pada saat ini, DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakeses
melalui web browser. Query dapat dibuat melalui form web dan format jawabannya dengan
menggunakan markup language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser.
Semua vendor basis data menambah fitur ini untuk DBMS mereka.
Manajemen basis data mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat online dan
dapat diakses melalui jaringan komputer. Saat ini, bidang seperti ini diwujudkan dalam basis
data multimedia, video unteraktif, perpustakaan digital, proyek ilmuwan seperti proyek
pemetaan, proyek system obeservasi bumi milik NASA, dan lain sebagainya (Ramakrishnan and
Gehrke, 2003).

2.2 Pengertian Sistem Basis Data


Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Data merupakan representasi fakta dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang,
hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa basis data
(databese) adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi
dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri
(query) basis data tersebut disebut sistem manajemen basis data (Database Management System).

Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi
kriteria sebagai suatu basis data, yaitu:

1. Kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file basis
data.
2. Inkonsistensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama untuk
beberapa file dengan kunci yang sama.
3. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data. Program aplikasi tidak dapat
mengakses file tertentu dalam sistem basis data tersebut, kecuali program aplikasi dirubah atau
ditambah sehingga seolah-olah ada file yang terpisah atau terisolasi terhadap file yang lain.
4. Keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data. Pada
prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunya
wewenang untuk mengakses.
5. Integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali atau
kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian penuh.
Perangkat Lunak Basis Data
Perangkat lunak basis data yang banyak digunakan dalam pemrograman dan merupakan
perangkat basis data arastinggi (high level):
a. Microsoft SQL Server
b. Oracle
c. XBase
d. Firebird
e. MySQL
f. PostgreSQL
g. Microsoft Access
h. Paradox
i. Dll
Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam
RDBMS, yaitu :

a. Data Definition Language: merupakan perintah-perintah yang digunakan untuk mendefinisikan


struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model
relasi antar tabel, validasi data, dan lain sebagainya.
b. Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi
dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah
Penambahan data, Penyisipan data, Penghapusan data, Pengubahan data.
c. Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa
saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain.
Lebih mengarah ke segi sekuritas data. Misalnya dalam dunia pendidikan atau lingkungan
akademis pada umumnya, sering anda menjumpai pertanyaan-pertanyaan seperti berikut :
1. Berapa jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Database Management?
2. Berapa mahasiswa yang aktif pada semester ini?
3. Berapa jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin
perempuan?
4. Tolong cetakkan Kartu Hasil Studi mahasiswa dengan nama Dani!

2.3 Komponen Sistem Basis Data


a. Perangkat Keras (hardware)
Sistem basis data dapat dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan pada media
penyimpanan elektronik (hardisk), sedangkan database adalah terdiri dari beberapa file / table
yang saling berelasi (berhubungan). Basis data tersebut dikelola oleh DBMS (database
management system) dan database tersebut dapat dimanfaatkan oleh beberapa user (pemakai)
yang dapat melakukan manipulasi pada database.
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah sebagai berikut:
1) Komputer (satu untuk stand alone atau llebih dari satu untuk komputer jaringan)
2) Memori sekunder yang on-line (hardisk).
3) Memori sekunder yang offline (tape) untuk keperluan backup data
4) Media/ perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)
b. Sistem Operasi (operating system)
Sistem Operasi Merupakan program yang mengaktifkan/ memungsikan sistem komputer,
mengendalikan seluruh sistem daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam
computer (operasi input/output), pengelolaan file, dan lain sebagainya. Program pengelola basis
data (DBMS) akanaktif (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya telah aktif.
c. Basis Data (database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat
memiliki sejumlah objek basis data (sepertifile/table, store procedure, indeks, danlainya).
Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung / menyimpan definisi
struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail).
d. Sistem Pengelolaan Basis Data (DBMS)
Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) Pengelolaan basis data
secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangani oleh sebuah perangkat
lunak (sistem) yang khusus / spesifik. Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan menentukan
bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat tersebut juga
menerapkan mekanisme pengamanan data (security), pemakaian data secara bersama (sharing
data), pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dan sebagainya.
e. Pemakai (user)
Ada beberap ajenis / tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka
berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah:
1) Programmer
Programmer adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data Aplikasi melalui DML
(data manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa
pemrograman induk (sepertipascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya).
2) User Mahir (Casual Users)
User Mahir (Casual Users) adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa query yang telah
disediakan oleh suatu DBMS.
3) User Umum
User Umum adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui
pemanggilan satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis / disediakan sebelumnya.
4) User Khusus
User Khusus adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk
keperluan khusus.
f. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional)
Aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, danlainnyal, yang bisa saja mengakses basis
data dengan / tanpa DBMS. Aplikasi (perangkat lunak) lain Aplikasi lain ini bersifat optional,
ada tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih berperan dalam
pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data (khususnya yang
menjadi end user) dapat disediakan program khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan
dan pengambilan data.

2.4 Kriteria Sistem Basis Data


Adapun ciri-ciri database adalah:

1.Sistem yang dapat menyimpan data ke dalam floppy disk atau harddisk
2.Sistem yang menganut pengolahan data untuk ditambah, diubah, atau dihapus dengan mudah dan
terkontrol.
3.Data terpisah dari program.

Sifat-sifat Database :

1.Internal: Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.


2.Terbagi/share: Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-
sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).

2.5 Manfaat Teknologi Sistem Basis Data di Perpustakaan


Dengan perpustakaan yang serba manual, pendataan secara berkas, pencatatan peminjam
secara tertulis, denda yang diberikan pun kadang-kadang tidak sama antara yang satu dan yang
lainnya membuat nilai minus dari perpustakaan. Sehingga membutuhkan tenaga dan waktu
ekstra dalam melakukan pencarian informasi serta pendataan dalam perpustakaan tersebut.
Tingkat kesalahannya pun lumayan besar.
Hal ini sangat memudahkan mahasiswa untuk sedikit berbuat curang dalam proses
peminjaman buku. Ada yang sering tidak mengembaikan buku pinjaman tersebut. Dengan alasan
mereka tidak mengembalikan buku bukan berarti ingin mengambilnya, hanya saja malas untuk
mengembalikannya. Sehingga merepotkan petugas perpustakaan daam pendataan buku-buku
yang ada.
Permasalahan yang lain adalah para peminjam begitu sulit untuk mencari buku dengan
judul-judul tertentu karena banyaknya buku yang tersedia. Begitu juga penjaga perpustakaan
yang sulit untuk mencarikannya mengingat mereka hanya menjaganya tidak tahu menahu
tentang buku apa saja yang tersedia.
Permasalahan tersebut dapat kita selesaikan dengan adanya basis data. Dengan demikian
kita akan tahu lebih jelas data peminjaman, pendataan buku, pengembalian terlambat dan denda
yang harus dibayarkan si peminjam. Sebab dalam basis data dapat memuat semua data yang ada
di perpustakaan baik dari peminjaman sampai pengembalian dalam jumlah besar.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Basis Data


Banyak memanfaat yang dapat kita peroleh dengan menggunakan basis data. Manfaat/kelebihan
basis data diantaranya adalah :
1. Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan
mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan
perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi
akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
2. Kebersamaan pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk data-data yang
diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing
bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa
dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik,
bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua bagian ini
memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya.
3. Pemusatan control data
Karena cukup dengan satu basis data unutk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga
cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka
tidak perlu kita meng-update semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis
data.
4. Efesiensi ruang penyimpanan (space)
Dengan pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai
tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang
dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan
menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan.
5. Keakuratan (Accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan
lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
6. Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih
diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan
transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin
besar.
7. Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang
berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya
untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
8. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru
Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data
pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi
tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.
9. Pemakaian secara langsung
Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan
oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang
menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.
10. Kebebasan data (Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka
dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus
membongkar kembali program aplikasinya,
11. User view
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita
memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data
barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi
terkait dengan data perusahaan tresebut. Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian
akutansi dan manajer.
Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak
melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan
data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang dan
harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi
berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa data akutansinya.Basis data
mampu memberikan layanan organisasi seperti ini.
Kekurangan Sistem Basis Data antara lain :

1. Lebih Mahal
Sistem basis data membutuhkan sumber daya yang tinggi, terlebih untuk melakukan perawatan
secara berkala.
2. Proses back up cukup memakan waktu.
Sistem basis data mencakup banyak file, sehingga jika dilakukan back up akan menghabiskan
waktu.
3. Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi.
Kesalahan dalam mengakses bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama oleh sembarang
pengguna.
4. Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan tenaga spesial.
Sistem basis data sangat kompleks, tidak sembarang orang bisa menanganinya. Terutama dengan
berbagai macam resiko, sehingga hanya orang ahli yang hanya bisa menanganinya.

Contoh basis data


a) Kecepatan dan kemudahan (Speed) .Yaitu agar pengguna basis data dapat menyimpan data,
melakukan perubahan/manipulasi terhadap data, dan menampilkan kembali data dengan lebih cepat
dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
b) Efisiensi ruang penyimpanan (Space) Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan
jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau
dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.
c) Keakuratan (Accuracy) Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara
memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan
aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data, dsb.
d) Ketersediaan (Avaibility) Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan,
dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah
tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan
e) Kelengkapan (Completeness) Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap
kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data
ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada
tabel atau menambah tabel baru.
f) Keamanan (Security) Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke
orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan
password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa
dibaca atau proses yang bisa dilakukan.
g) Kebersamaan pemakaian (Sharability) Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung
lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem
baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user
dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling
menunggu untuk menggunakan data).
Kegunaan Basis Data Secara umum, seluruh sistem dalam kehidupan bisa menggunakan konsep
basis data dalam pengelolaan informasi, karena semua sistem tersebut tak bisa lepas dari
fakta.Bidang-bidang fungsional yang memanfaatkan basis data dalam hal efisiensi, akurasi dan
kecepatan operasi antara lain adalah:

 Pergudangan (inventory), untuk perusahaan manufaktur (pabrik), grosir (reseller), apotik


dan lain-lain.
 Akuntansi, untuk berbagai perusahaan Layanan pelanggan (Customer care), untuk
perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan, dan lain-
lain).Bentuk-bentuk Perusahaan yang memanfaatkan Basis Data.
 Perbankan, dalam melakukan pengelolaan data nasabah, tabungan, pinjaman, pembuatan
laporan akuntansi, pelayanan informasi pada nasabah dan lain-lain.
 Pendidikan / sekolah, dalam melakukan pengelolaan data siswa, penjadwalan kegiatan,
perkuliahan, nilai, dan lain-lain.
 Telekomunikasi, dalam melakukan pengelolaan data administrasi kabel / data pelanggan,
menangani gangguan, dan lain-lain.

2.1.2. Operasi dasar Basis Data


Operasi-operasi tersebut meliputi:
1. Pembuatan basis data baru (create database). Operasi ini sama dengan pembuatan atau
pembelian lemari arsip yang baru.
2. Penghapusan basis data (drop database). Operasi ini sama dengan pengrusakan atau
penghancuran lemari arsip.
3. Pembuatan tabel baru (create table). Operasi ini sama dengan penambahan kelompok arsip
baru. Operasi ini baru bisa dijalankan jika basis data telah dibuat.
4. Penghapusan tabel (drop table). Operasi ini sama dengan pengrusakan kelompok arsip lama.
Operasi ini baru bisa dijalankan jika tabel telah ada pada suatu basis data.
5. Pengisian atau penambahan data baru (insert data) pada suatu tabel. Operasi ini mirip dengan
penambahan lembaran arsip baru pada kelompok arsip. Operasi ini baru bias dijalankan jika
tabel telah dibuat.
6. Pengambilan data dari suatu tabel (retrieve data). Operasi ini mirip dengan pencarian lembaran
arsip yang tersimpan dalam kelompok arsip.
7. Pengubahan data dari suatu tabel (update data). Operasi ini mirip dengan perbaikan isi
lembaran arsip dari suatu kelompok arsip
8. Penghapusan data dari suatu tabel (delete). Operasi ini mirip dengan penghapusan sebuah
lembaran arsip dari suatu kelompok arsip.

2.2. MySQL
2.2.1. Pengertian MySQL
MySQL AB Versi rilis terbaru 5.0.41 / 1 Mei 2007 Sistem operasi antar-platform Jenis RDBMS
Lisensi GPL atau Lisensi Komersial Situs.
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa
Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar
6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak
gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah
lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan
GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak
dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya
masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia
MySQLAB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang
Swediadan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan
Larsson,dan Michael “Monty” Widenius.Untuk melakukan administrasi dalam basis data
MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql
dan mysqladmin). Juga dapat di-download dari situs MySQL yaitu sebuah modul berbasis grafik
(GUI): MySQL Administrator dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah
perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer
yaitu php MyAdmin. Untuk perangkat lunak untuk administrasi basis data MySQL yang dijual
secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL
Perintah dasar MySQLBahasa SQL memiliki struktur yang mudah dipahami karena perintah –
perintahnya pada dasarnya dibuat dari bahasa Inggris. Sehingga kita dapat melakukan perintah –
perintah SQL ke dalam database MySQL, yaitu.
 Memasukkan atau menambah record baru ke dalam database.
 Mengeksekusi query databasec.
 Mengambil data dari database.
 Mengubah record pada database.
 Menghapus record pada database Perintah SQL dapat diketik dengan huruf besar atau kecil (non
case sensitive).
2.2.2. Ketentuan Memberi Perintah dalam MySQL
Berikut adalah ketentuan-ketentuan member perintah pada MySQL:

 Setiap perintah harus diakhiri dengan tanda titik koma (;) atau dengan memberikan perintah \g
atau \G. Namun, pada umumnya user menggunakan tanda titik komauntuk mengakhiri perintah
pada MySQL.
 Setiap perintah akan disimpan dalam buffer (memori sementara) untuk menyimpan histori
perintah-perintah yang pernah diberikan.
 Perintah dapat berupa perintah SQL atau perintah khusus MySQL.
 Perintah-perintah yang bukan SQL dapat dipendekkan dengan menggunakan \ dan huruf depan
perintah.
 Perintah help atau \h digunakan untuk menampilkan daftar dan aturan memberikan perintah di
lingkungan MySQL.
 Perintah-perintah dalam lingkungan MySQL tidak menerapkan aturan case sensitive, tetapi case
insensitive yaitu perintah bisa dituliskan dalam huruf besar atau pun huruf kecil.
 Aturan case sensitive diterapkan pada penamaan objek-objek dalam database seperti nama
database atau nama table, namun aturan ini hanya ada dalam lingkungan Unix dan Linux.
 Untuk melihat perintah-perintah yang sudah pernah kita ketikkan, tekan tombol tanda panah
atas.
2.2.3. Perintah-Perintah Dasar Mysql

Overview MySQL
MySQL merupakan Database Server yang bersifat :
• Open Source
• Multiplatform
• Berbasis database relasional

 Bisa dipakai untuk database pribadi atau pada level korporat berskala kecil hingga besar.
 Selain bersifat free, ada juga yang bersifat komersial Overview MySQL
Menggunakan SQL untuk mendukung pengaksesan data (query)

Dasar SQL
SQL = Structured Query Language
a. Digunakan untuk mengakses basis data relasional
b. Bersifat standar; bisa dipakai untuk basis data relasional lainnya
c. Perintah SQL dapat dibagi menjadi DDL dan DML

Perintah DDL
DDL = Definition Data Language
Digunakan untuk kepentingan penciptaan database, tabel, hingga penghapusan database atau
tabel
Contoh:
• CREATE DATABASE
• CREATE TABLE
• DROP TABLE
• ALTER TABLE

Perintah DML
DML = Data Manipulation Language
Digunakan untuk memanipulasi data
Contoh:
• SELECT – mengambil data
• DELETE – menghapus data
• INSERT – menyisipkan data
• UPDATE – mengubah data
Persiapan Pemakaian MySQL
Lakukan instalasi MySQL terlebih dulu
MySQL memiliki sejumlah tool; salah satu di antaranya adalah:
• program mysql, yang dipakai untuk mengakses database dari sisi klien
• Program mysqladmin, untuk mengelola MySQL dari sisi administrator sistem
Masuk ke Direktori Program
Masuk ke prompt DOS
Ketik perintah:
cd c:\”Program Files”\MysQL\”MySQL Server 5.0”
Berikan perintah cd bin
Masuk ke prompt DOS
Berikan perintah:
mysql –uroot –p
Ketikkan password dan tekan Enter
C:\Program Files\MySQL\MySQL Server 5.0\bin>mysql -uroot -prahasia
Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g.
Your MySQL connection id is 8 to server version: 5.0.15-nt
Type 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the buffer.
mysql>

Pembuatan Database dan Tabel


Tabel: Pekerjaan
Field:
- NIP
- Tgl_Masuk
- Kode_Bag
- Gaji
Tabel: Pribadi
Field:
- NIP
- Nama
- Tgl_Lahir
- Sex
- Alamat
- Kota
Tabel: Bagian
Field:
- Kode_Bag
- Nama_Bag

Membuat Tabel Pribadi


Berikan perintah:
CREATE TABLE Pribadi (
Nip CHAR(5) NOT NULL PRIMARY KEY,
Nama VARCHAR(35) NOT NULL,
Tgl_lahir DATE,
Sex ENUM('P','W'),
Alamat VARCHAR(35),
Kota VARCHAR(15));
Melihat Struktur Tabel
Gunakan perintah:
DESC nama_tabel
Contoh:
DESC Pribadi;
+-----------+---------------+------+-----+---------+-------+
| Field | Type | Null | Key | Default | Extra |
+-----------+---------------+------+-----+---------+-------+
| Nip | char(5) | NO | PRI | | |
| Nama | varchar(35) | NO | | | |
| Tgl_lahir | date | YES | | NULL |
| Sex | enum('P','W') | YES | | NULL |
| Alamat | varchar(35) | YES | | NULL |
| kota | varchar(20) | YES | | NULL |
+-----------+---------------+------+-----+---------+-------+
6 rows in set (0.16 sec)

Mengganti Nama Field


Perintah yang digunakan adalah ALTER TABLE
Contoh:
ALTER TABLE Pribadi
CHANGE sex kelamin ENUM('P','W');
Cek struktur tabel setelah Anda melakukan perintah di atas

Mengganti Ukuran/Tipe Field


Perintah yang digunakan adalah ALTER TABLE
Contoh:
ALTER TABLE Pribadi
CHANGE kota kota VARCHAR(20);
Cek struktur tabel setelah Anda melakukan perintah di atas

Menambahkan DEFAULT
DEFAULT pada struktur tabel digunakan untuk memberikan nilai bawaan pada suatu field kalau
nilai bersangkutan tidak dimasukkan
Contoh:
ALTER TABLE Pribadi CHANGE kelamin kelamin ENUM('P','W') DEFAULT 'P';
Menambahkan DEFAULT
(Lanjutan…)
Sekarang cobalah berikan perintah:
INSERT INTO Pribadi(Nip, Nama)
VALUES (‘12370’, ‘Fahmi Idris’);
PERHATIKAN, apa isi field Kelamin untuk NIP 12370’?
Pengubahan Data
Perintah yang digunakan adalah UPDATE
Bentuk dasar:
UPDATE nama_tabel SET nama_field = nilai, nama_field = nilai, … WHERE nama_field =
nilai
Contoh mengubah Udin menjadi Udinsah:
UPDATE Pribadi SET Nama= 'Udinsah'
WHERE NIP = '12346';
Ujilah dengan SELECT untuk melihat hasil perubahan
Penghapusan Data
Perintah DELETE
Bentuk dasar:
DELETE FROM nama_tabel WHERE nama_field = nilai
Contoh:
DELETE FROM Pribadi
WHERE Nip = '12355';
Ujilah dengan SELECT untuk melihat efek perintah di atas

Penghapusan Tabel
Gunakan DROP TABLE
Untuk mempraktekkan, buatlah sebuah table bernama RIWAYAT, dengan isi berupa sebuah
field (misalnya Nip bertipe CHAR(5))
Kemudian, lihatlah daftar tabel dengan memberikan perintah:
SHOW TABLES;

2.2.4. Keistimewaan MySQL


Sebagai database server yang memiliki konsep database modern, MySQL memiliki banyak
keistimewaan. Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL:
a. Portability
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai OS seperti Windows, Linux, Unix, Mac OS, Solaris,
Unix, Amiga, HP-UX, Symbian
b. Open Source "limited"
Dahulu MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga kita
dapat menggunakannya secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya. Namun, saat ini karena
MySQL telah dibeli oleh SUN, maka kita tidak dapat lagi menikmati fitur-fitur baru yang ada di
MySQL, karena SUN akan membatasi fitur-fitur baru ini hanya untuk user yang membeli
lisensinya. Sehingga MySQL tidak lagi sebuah opensource yang benar-benar gratis lagi. MySQL
sekarang hanya menyediakan fitur-fitur "dasar" saja yang saat ini sudah menggunakan versi 5.1.
Untuk mendownloadnya silahkan download di sini dan dicari versi MySQL dengan OS kita.
c. Multiuser
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami
konflik. Hal ini memungkinkan sebuah database server MySQL dapat diakses klien secara
bersamaan.
d. Performance Tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata
lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
e. Column Types
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integer, float,
double, char, varchar, text, blob, date, time, datetime, timestamp, year, set serta enum.
f. Command dan Functions
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan
WHERE dalam query.
g. Security
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses
user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
h. Scalability dan Limits
MySQL ammpu menangani database dalam skala besar dengan jumlah records lebih dari 50 juta
dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Selain itu, batas index yang dapat ditampung mencapai 32
indeks pada tiap tabelnya.
i. Connectivity
MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan TCP/IP, Unix soket (Unix), atau
Named Pipes (NT).
j. Localisation
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih
dari dua puluh bahasa.
k. Interface
MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan
menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
l. Clients dan Tools
MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan
pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.
m. Struktur Tabel
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE
dibandingkan database lainnya.
2.3. Hardware Database
Perangkat keras
a. Prosesor atau CPU sebagai unit yang mengolah data
b. Memori RAM, tempat menyimpan data sementara
c. Hard drive, media penyimpanan semi permanen
d. Perangkat masukan, media yang digunakan untuk memasukkan data untuk diproses.
e. CPU, seperti mouse, keyboard, dan tablet
Perangkat keluaran, media yang digunakan untuk menampilkan hasil keluaran pemrosesana.
a. CPU, seperti monitor dan printer
2. 4. Software Database
Perangkat Lunak Basis Data Perangkat lunak basis data yang banyak digunakan dalam
pemrograman dan merupakan perangkat basis data aras tinggi (high level):
1. Microsoft SQL Server 13. Quicksilver
2. Visual FoxPro 14. MySQL
3. Oracle 15. Clipper
4. Arago 16. PostgreSQL
5. Force 17. FlagShip
6. Sybase 18. Microsoft Access
7. Recital 19. Harbour 22. dBase III
8. Interbase 20. Visual dBase
9. dbFast 21. FoxPro
10. XBase 22. Paradox
11. dbXL 23. Lotus Smart Suite Approach.
12. Firebird 24. Dll..

2.5. Jaringan dan Telekomunikasi Database


2.5.1. Pengertian Jaringan
Jaringan adalah kumpulan dari sistem komputer yang saling terhubung satu sama lain. Jaringan
komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung.
Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan
komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan
bersama sama menggunakan hardware / software yang terhubung dengan jaringan. Tiap
komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan
komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan
biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan di antara satu dengan
yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya ; CDROM, Printer, pertukaran data atau
memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung
tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio,
satelit, atau sinar infra merah.

2.5.2. Pengertian Telekomunikasi


Telekomunikasi adalah kumpulan hardware dan software yang menerima atau mengirimkan
informasi dari satu sistem informasi ke sistem informasi lainnya.Adapun dalam Databse
menggunakan jaringan LAN (Local Area Network).
A.Local Area Network (LAN) atau Jaringan Area Lokal
Jaringan Area Lokal adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil,
seperti; jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.

2.6. Keamanan Database


Keamanan sistem computer dalam Database di katagorikan dalam beberapa aspek yaitu :
1.Privacy / Confidentiality
Inti utama aspek privacy atau confidentiality adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang
yang tidak berhak mengakses. Privacy lebih kearah data-data yang sifatnya privat sedangkan
confidentiality biasanya berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan
tertentu (misalnya sebagai bagian dari pendaftaran sebuah servis) dan hanya diperbolehkan untuk
keperluan tertentutersebut.
2.Integrity
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi.
Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin merupakan
contoh masalah yang harus dihadapi. Sebuah e-mail dapat saja “ditangkap” (intercept) di tengah
jalan, diubah isinya (altered,tampered, modified), kemudian diteruskan ke alamat yang dituju.
Dengan kata lain, integritas dari informasi sudah tidak terjaga. Penggunaan encryption dandigital
signature, misalnya, dapat mengatasi masalah ini.
3.Authentication
Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul- betul asli,
orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud,
atau server yang kita hubungi adalah betul-betul server yang asli.
4.Availability
Aspek availability atau ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika
dibutuhkan. Sistem informasi yang diserang atau dijebol dapat menghambat atau meniadakan
akses ke informasi
5.Nonrepudiation
Merupakan hal yang bersangkutan dengan sipengirim, sipengirim tidak dapat mengelak bahwa
dialah yang mengirim pesan/informasi itu.
6.Access control
Pengaturan (user ID) Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi.
Hal itu biasanya berhubungan dengan masalah authentication dan juga privacy. Acces control
seringkali dilakukan menggunakan kombinasi user id dan password atau dengan menggunakan
mekanisme lainnya.
Aspek-aspek ancaman keamanan komputer :
1.Interruption
Merupakan suatu ancaman terhadap availibility. Informasi dan data yang ada dalam sistem
komputer dirusak dan dihapus sehingga jika dibutuhkan, data atau informasi tersebut tidak ada
lagi.
2.Interception
Merupakan ancaman terhadap kerahasiaan (secrecy). Informasi yang ada disadap atau orang
yang tidak berhak mendapatkan akses ke komputer dimana informasi tersebut disimpan.
3.Modifikasi
Merupakan ancaman terhadap integritas, orang yang tidak berhak berhasil menyadap lalulintas
informasi yang sedang dikirim dan diubah sesuai keinginan orang tersebut.
4.Febrication
Merupakan ancaman terhadap integritas. Orang yang tidak berhak berhasil meniru (memalsukan)
suatu informasi yang ada sehingga orang yang menerima informasi tersebut menyangka
informasi tersebut berasal dari orang yang dikehendaki oleh si penerima informasi tersebut.
2.7. Pengembangan Sistem Database
Perkembangan teknologi basis data tidak lepas dari perkembangan teknologi komputer,
baik pada perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software)nya. Perkembangan
teknologi jaringan komputer dan komunikasi data merupakan salah satu penyumbang kemajuan
penerapan basis data yang kemudian melahirkan sistem basis data terdistribusi. Dampak
perkembangan ini tentu saja dapat dirasakan dalam kehidupan kita. Perkembangan pada dunia
perangkat lunak, juga mempengaruhi perkembangan basis data, sehingga lahirlah basis data
berorientasi objek dan basis data cerdas. Tabel berikut ini memperlihatkan perkembangan
teknologi basis data.
Era Perkembangan Basis Data
1960-an - Sistem pemrosesan berkas
- DBMS
- Layanan informasi secara online berbasis manajemen teks
1970-an - Penerapan sistem pakar pada suatu sistem pendukung
pengambilan keputusan
- Basis data berorientasi objek
1980-an - Sistem hyperteks, yang memungkinkan untuk melihat basis data
secara acak menurut suatu kunci (seperti yang diterapkan di
internet)
1990-an - Sistem basis data cerdas
- Sistem basis multimedia cerdas
Tujuan akhir dari pembuatan Data warehouse :
 Menyediakan data organisasi yang mudah diakses oleh manager.
 Data yang berada di datawarehouse bersifat konsisten, dan merupakan kebenaran.
 Data warehouse merupakan tempat, dimana data yang telah digunakan di publikasikan.
 Kualitas data di datawarehouse dapat diandalkan.
DAFTAR PUSTAKA

Hutabarat, Bernaridho. Pengelolaan Basis data. 2004. Yogyakarta: Andi Offset


Darmawan, Deni dan Nur Fauzi, Kunkun. Sistem Informasi Manajemen. 2013. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya
Pafsi Paisal. Makalah Basis Data. Diaksesdarihttp://pafsipaisal.blogspot.co.id/p/v-
behaviorurldefaultvmlo.htmlpada 4 November 2016 pukul 09.30
Aprida Agestina dan Putri Wahyuni. Makalah Sistem Basis Data. Diakses dari http://makalah-sistem-
basis-data-aagestina.blogspot.co.id/ pada 4 November 2016 pukul 09.36
Qari’ Ayatullah. Sistem Basis Data Perpustakaan. Diakses dari
http://dinqari.blogspot.co.id/2009/10/sistem-basis-data-perpustakaan.htmlpada 9 November 2016
pukul 09.30
Ncellina. Kekurangan dan Kelebihan Sistem Basis Data. Diakses dari
http://ncellina.blogspot.co.id/2012/12/kekurangan-dan-kelebihan-sistem-basis.html pada 14
November 2016
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Blog dan Sistem
Database. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)

Anda mungkin juga menyukai