NPM : 91911404122047
KELAS : B
1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam zaman sekarang ini sebuah perangkat pemrosesan data sangat diperlukan oleh suatu
instansi maupun perusahaan/organisasi. Dimana data tersebut diolah lebih lanjut sehingga
dapat menjadi suatu informasi yang akurat untuk menunjang keputusan yang akan diambil
oleh instansi atau perusahaan/organisasi. Maka diperlukan suatu sistem pengelolaan basis
data untuk menyimpan semua data yang diperlukan untuk diolah menjadi informasi yang
akurat.
Basis data merupakan suatu kumpulan data yang disimpan didalam sebuah komputer yang
tersusun secara sistematis, dan dapat diperiksa/diambil, diolah/dimanipulasi menggunakan
suatu program komputer untuk mengambil informasi tersebut, dengan menggunakan query
kepada perangkat lunak tersebut. Basis data sangat diperlukan agar data-data yang tersimpan
dalam komputer dapat diakses dan dimanipulasi dengan sangat mudah dan dapat diolah lebih
lanjut. Basis data juga merupakan salah satu komponen pembentuk sistem informasi. Antara
sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya pun bisa memiliki arsitektur basis
data yang berbeda-beda. Tidak menutup kemungkinanada sistem informasi yang
membutuhkan lebih dari satu basis data terdistribusi di dalamnya.
Basis data pun terdapat bebrapa jenis antara lain: Operational database, Analytical database,
Data warehouse, Distributed database, End-user database, External database, Hypermedia
database on the web, Navigational database, In-memory dtabasem, Document-oriented
database, Real-time database, dan Relational database.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan basis data,
mengetahui apa saja jenis basis data dan contoh penerapannya atau peluang/tantangan
penerapannya dalam sistem informasi atau organisasi
2.PEMBAHASAN
A. Basis data
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpandalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari data base. Software yang digunakan untuk mengelola dan permintaan
panggilan (query) basis data yang disebut sistem manajemen data base (data base
management system, DBMS).
Sistem data base dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah “data base” berawal dari ilmu
komputer. Data base sebenarnya ada sebelum revolusi industri dalam bentuk buku besar,
kuitansi dan kumpulan data berkaitan dengan bisnis. Konsep dasar dari data base atau basis
data adalah kumpulan catatan, atau potongan dari pengetahuan.
Data base atau basis data merujuk pada pengumpulan data yang saling berhubungan, dan
perangkat lunak harus mengacu pada sistem manajemen data base (data base managemen
system/DBMS).
Himpunan kelompok data yang saling terhubung dan doirganisasi sedemikian rupa supaya
kelak dapat dimanfaatkan kembali secara cepat dan mudah. Kumpulan data dalam bentuk
file/tabel/arsip yang saling berhubungan dan tersimpan dalam media penyimpanan elektronis,
untuk kemudahan dalam pengaturan, pemilihan, pengelompokan dan pengorganisasian data
sesuai tujuan.
Dengan basis data sesorang dapat menyimpan sebuah informasi, seperti data mahasiswa,
kepegawaian ata produk ke dalam media penyimpanan elektronis seperti cakram magnetis
(disk) melalui perangkat komputer, untuk kemudian data tersebut dapat kita gunakan sesuai
keperluan.
Perangkat lunak basis data
2. Model Data Relasional. Model Relasional untuk manajemen database merupakan model
database berdasarkan logika urutan pertama, pertama sekali dirumuskan dan
dikemukakan oleh Edgar F. Codd pada tahun 1969. Pada model database relasional,
seluruh data diwakili dalam bentuk tuple, digabungkan dalam relasi-relasi. Database
yang diorganisasikan dalam hal model relasi merupakan database relasi. Tujuan dari
model relasi ini ialah untuk menyediakan metode deklaratif untuk menspesifikasikan
data dan queri: pengguna secara langsung menyatakan bahwa informasi dari database
mengandung informasi apa dan informasi yang diinginkan, serta membiarkan sistem
software manajemen database mengatur struktur data yang berhubungan dengan
penyimpanan data dan perbaikan prosedur untuk menjawab queri. Implementasi yang
paling banyak dari model relasional ini ialah pada definisi data SQL dan bahasa queri.
3. Model data berorientasi objek adalah model data yang didefinisikan didalam suatu
pemrograman berorientasi objek, termasuk juga aplikasi end user-nya, seperti bahasa
pemrograman Java. Object database management system digunakan membuat link
antara basis data dan aplikasi.
4. Model data HirarkiModel database Hierarki (Hierarcical Model) merupakan model data
yang diatur dengan struktur data tree(pohon). Struktur ini dapat mewakili informasi
menggunakan hubungan child/parent. setiap parent dapat memiliki banyak child, tetapi
setiap child hanya boleh memiliki satu parent (yang dikenal juga dengan hubungan 1-
ke-banyak). Seluruh atribut dari record yang ditentukan telah diatur dengan tipe entitas
.
B. Jenis-jenis Basis Data
Sistem database atau basis data melalui penggunaan dan fungsinya memiliki 12 jenis tipe
yang berbeda. Dalam dunia IT internasional, tipe atau model data basememiliki banyak
cabang. Hal tersebut dikarenakan bedanya fungdi dan tujuan sistem yang diadopsi pada
database. Sedangkan saat ini, secara umum dat base dibagi menjadi 12 tipe, yakni:
1. Operational Database
Operational database atau sistem manajemen basis data operasional biasa digunakan
untuk memperbarui data secara real-time. Tak hanya sekedar melihat datanya saja,
tipe basis data ini memungkinkan pengguna untuk memodifikasi data seperti
menambah, mengubah, dan menghapus data secara real-time.
Sejak tahun 1990-an, pasar software operational database sebagian besar dikuasai
oleh sistem dari SQL (structured Query Language).saat ini pasar DBMS operasional
berkembang secara drastis dengan banyaknya pendatang baru dan lebih inovatif.
Selain itu mereka juga mendukung pertumbuhan penggunaan data tidak terstruktur
(NoSQL) dan mesin DBMS NoSQL.
Data base NoSQL biasanya berfokus pada skalabilitas data. Selain itu, NoSQL
meninggalkan “konsistensi data” dengan tidak menyediakan transaksi seperti yang di
lakukan pada sistem sebelumya. Saat ini basis data operasional sangat mendukung
tipe lain, seperti arsitektur distributed database dapat meningkatkan distribusi dalam
menyediakan ketersediaaan data yang tinggi dan tolenransi kesalahan melalui
kemampuan replikasi dan skala.
2. Analytical database
Tipe analytical database merupakan yang dapat menyimpan dan mengelola big data,
termasuk bisnis, pasar, dan data pelanggan untuk analisis business intelligence (BI).
Terdiri dari data dan informasi yang diringkas agar miudah untuk dibaca. Selain itu, ia
dioptimalkan secara kshus untuk skalabilitas dan query yang lebih cepat. Database
tipe ini sangat dibutuhkan oleh organisasi manajemen dan pengguna-pengguna
lainnya.
3. Data warehouse
Sesuai dengan namanya, data warehouse (DW) memiliki tujuan untuk menyimpan
data dari waktu ke waktu. Data yang tersimpan merupakan database operasional.
Basis data pada warehouse bisa menjadi sumber utama dalam mencari informasi yang
telah diperiksa, diubah, dan terintegritas.
Basis data ini biasanya digunakan oleh para manajer dan end-user lainnya yang
memiliki izin untuk mengaksesnya. Melalui perkembangannya, data warehouse
memberikan fasilitas berupa membagikan data tanpa arsitektur dalam memfasilitasi
skala ekstrim.
4. Distributed database
Tipe distributed database terdiri dari dua berkas atau lebih serta terletak di situs yang
berbeda, baik di jaringan yang sama maupun dijaringan yang berbeda sama sekali. Ia
memiliki fungsi untuk mengelompokkan setiap departemen melalui fungsi divisi.
Pada penerapannya, sistem ini digunakan untuk mendistribusikan database melalui
workgroup locale di kantor regional, kantor cabang, serta lokasi kerja lainnya yang
berkaitan
Database ini bisa mencangkup segmen operasional dan user database, dan data yang
dihasilkan hanya digunakan oleh pengguna situs itu sendiri.
5. End-User database
Meripakan basis data yang dikembangkan oleh end-user itu sendiri melalui
workstation mereka. berbagai jenis berkas data dibuat sendiri dengan menggunakan
prosedur tersendiri. Contoh model dari end-user database adalah word processing,
spreadsheet hingga download file.
6. Real-Time database
Adalah model data yang sistem pengolahannya dibuat guna menangani beban kerja
suatu lembaga besar seperti negara. Pengolahan data tersebut bisa berubah-ubah
sesuai dengan permintaan dan bersifat terus-menerus. Seperti berubahnya harga mata
uang dollar yang berubah setiap menit. Di balik itu semua, terdapat basis data real-
time yang bekerja dengan cepat.
Real-time database biasa digunakan oleh lembaga akuntansi, hukum, perbankan,
multimedia, analisis data ilmiah, serta catatan medis.
7. Relational database
Dalam sistem manajemen basis data relasional (RDBMS), hubungan setiap data
memiliki sifat yang relasional serta tersimpan dalam bentuk kolom dan baris. Kolom
dihasilkan dari tabel yang memiliki atribut dan baris dalam tabel mewakili catatan.
Setiap bidang dalam tabel juga mewakili nilai data.
StructuredQuery Language (SQL) adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk
permintaan program RDBMS. Dalam bahasa tersebut, tersedia fitur untuk
memberikan perintah menyisipkan, memperbarui, menghapus, dan mencari beberapa
informasi. Database relasional dapat bekerja pada setiap tabel yang memiliki unique
field key dengan menunjukan setiap baris. Field key tersebut digunakan untuk
menghubungkan satu tabel data ke tabel data lainnya.
Database relasional merupakan tipe database yang paling populer dan sering
digunakan adalah Oracle, SQL Server, MySQL, IBM DB2, dan SQLite.
Terdapat juga dua keunggulan utama yang ada pada tipe database relasional ini.
Berupa:
a). Basis data relasional dapat digunakan dengan sedikit tanpa perlu latihan.
b). Entri basis data dapat dimodifikasi tanpa perlu menentukan keseluruhan tubuh.
8. External database
Adalah basis data yang menyediakan akses untuk pihak eksternal. Seperti sebuah
layanan komersial yang meminta feedback berupa biaya untuk mengakses sebuah
produk jasa. Akses tersebut bertujuan untuk meberikan penghargaan kepada sumber
informasi karena telah membuat informasi penting bagi end-user.
9. Navigational database
Melalui basis data navigasi, pengguba bisa menemukan informasi yang dituju dengan
memberikan sebuah kata kunci yang sesuai. Biasanya, informasi tersebut berupa
objek yang ditemukan melalui beberapa referensi.
10. Hypermedia database
Basis data tipe ini memungkinkan berbagai laman multimedia yang saling
berhubunhan dan bisa diakses dengan fitur hyperlink. Melalui “home page”, laman
web lainnya dapat dihubungkan dengan cara menambah kode alamat URL sumber
lainnya. Media ini berupa teks, gambar, video, musik, grafik, dan sebagainya.
11. In memory database
Basis data ini sangat bergantung pada memori utama dan sitem kerjanya berbeda jika
menggunakan disk yang berbasis manajemen penyimpanan. Menggunakan memori
utama, basis data akan bekerja lebih cepat melalui optimasi algoritma internal
sederhana. Hal tersebut dikarenakan penggunaan CPU yang sangat ringan untuk
mengeksekusi instruksi.
12. Document Oriented database
Basis data yang berorientasi pada dokumen merupakan bahasa komputer yang dibuat
untuk dokumen. Sistem ini tidak menyimpan data dalam format tabel dengan ukuran
seragam di setiap rekamannya seperti relational database. Document oriented
database menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang memiliki keunikan khusus.
Sejumlah field apapun dapat ditambahkan melalui dokumen. Field tersebut juga dapat
diisi dengan beberapa bagian data.
Pembahasan
Langkah-langkah pembuatan E-R diagram :
1. Identifikasi entitas dan atribut key untuk masing-masing entitas. Entitas beserta
beserta atribut key adalah sebagai berikut:
a) Karyawan: ID karyawan, nama, alamat, kota, status, dan notelepon.
b) Obat: ID obat, nama, jenis, harga, stock, dan ID supplier.
c) Supplier: ID supplier, nama, alamat, kota, no telepon.
d) Faktur prnjualan: No, tanggal, ID pelanggan, ID karyawan, ID obat, jumlah,
total, pajak, total bayar.
e) Faktur supply: No, tanggal, ID karyawan, ID supplier, ID obat, jumlah obat,
total, pajak, totalbayar.
f) Pelanngan: ID pelanggan, nama, alamat, jenis kelamin, pekerjaan.
2. Identifikasi seluruh relasi
a) Karyawan dengan obat relasinya menjual.
b) Supplier dan obat relasinya supply
c) Pelanggan dan obat relasinya membeli.
d) Karyawan dengan faktur penjualan relasinya membuat.
e) Supplier dengan faktur supply relasinya membuat.
3. Identifikasi atribut non key (bukan kunci) pada entitas dan relasi primari key pada
setiap entitas sebagai berikut:
a) Karyawan: ID karyawan
b) Obat: ID obat
c) Supplier: ID supplier
d) Faktur penjualan: No penjualan
e) Faktur supply: No supply
f) Pelanggan: ID pelanggan.
4. Non primary key pada setiap entitas sebagai berikut:
a) Karyawan: nama, alamat, kota, status, dan no telepon.
b) Obat: nama, jenis, harga, stock, dan ID supplier.
c) Supplier: nama, alamat, kota, no telepon
d) Faktur penjualan: tanggal, ID pelanggan, ID karyawan, ID obat, jumlah total,
pajak, total bayar.
e) Faktur supply: tanggal, ID karyawan, ID supplier, ID obat, jumlah obat, total,
pajak, total bayar.
f) Pelanggan: nama, alamat, jenis kelamin, pekerjaan.
5. Identifikasi bilangan kardinalitas. Bilangan kardinalitas pada relasi dua entitas
sebagai berikut:
a) Karyawan dan obat: one to many
b) Karyawan dan faktur penjualan: one to one
c) Supplier dan faktur supply: one to one
d) Obat dan pelanggan: many to many
e) Obat dan supplier: many to many
Penutup
1. Pada basis data apotik “OBATKU”, entitasnya adalah karyawan, obat, supplier,
faktur penjualan, faktur supplier, dan pelanggan. Dan pada setiap entitas memiliki
atribut baik sebuah primary key dan yang lain non primary key
2. Antarentitas memiliki sebuah relasi dan kardinalitasnya, yang digunakanuntuk
membuatdiagram E-R.
3. Dari basis data yang telah dibuat kemudian diimplementasikan ke bentuk tabel
pada micrisift access.
3.KESIMPULAN
➢ Basis data atau database adalah kumpulan dari berbagai data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat
keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Basis data
merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam sistem informasi,
karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna
atau user. Untuk mengelola dan mengambil Query basis data agar dapat
disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak
yang disebut sistem manajemen basis data atau juga disebut Database
Management System (DBMS).
➢ Setiap jenis basis data memiliki fungsi serta perannya masing-masinga dalam
membantu pengguna atau user.
Daftar Pustaka
https://www.dosenpendidikan.co.id/basi-data/
https://pengajar.co.id/basis-data-adalah/
https://salamdian.com/pengertian-bais-data-datbase/
https://www.dicoding.com/blog/tipe-database
https://aarisr.wordpress.com/2015/04/26/makalah-pengantar-basis-
data/amp/#referrer=https://www.google.com&csi=0