Anda di halaman 1dari 6

Nama : Milda zendriani.

Todje

Npm : 91911404122047

Kelas :B

MK : Manajemen Syariah

Hasil Review

Artikel:

IMPLEMENTASI MANAJEMEN SYARIAH DALAM

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Oleh:
Sunarji Harahap
Fakultas ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
sunarjiharahapuinsu@yahoo.com

Manajemen syariah adalah sebuah kegiatan manajerial keuangan untuk mencapai


tujuan dengan memperhatiakan kesesuaiannya pada prinsip syariah dalam agama Islam.
Dalam kehidupan saat ini, bidang manajemen memiliki peranan yang penting dalam
kehidupan ekonomi. Sehingga, Islam menetapkan bagaimana proses manajemen yang
sebenarnya.dan berbagai kegiatan ekonomi lainnnya. Pada pelaksanaan kegiatan ekonomi
Islam, semuanya harus sesuai dengan syariat Islam.

Dalam manajemen syariah terdapat konsep syariah yang diambil dari hukkum Al
Quran yang merupakan dasar pengolaan unsur manajemen, sehingga membedakannya dari
manajemen lainnya.

Dalam Hukum Islam terdapat ejumlah istilah yaitu:

1. Din (agama yang disampaikan kepada semua Nabi dan Rasulullah)


2. Syari’ah (yang disyari’atkan Allah untuk kaum Muslim)
3. Fiqh (hukum-hukum syariat yang bersifat rinci)

Manajemen Syariah sendiri merupakan seni mengolah sumber daya yang dimiliki
dengan metode syariah yang sudah tercantum dalam kitab suci atau yang telah diajarkan oleh
Nabi Muhammad SAW.

Manajemen syariah atau manajemen Islam memiliki konsep ekonomi yang berbeda
dari konsep umum lainnya. Yaitu, dari sisi metodologi, aksiologis, dan juga ontologisnya.
Konsep ini tergabung dengan rumpun ekonomi Islam. Ilmu ekonomi Islam sendiri memiliki
tujuan yang melakukan kajian tentang kebahagian manusia. Dari definisi tersebut dapat
diketahui bahwa manajemen Islam memiliki bidang ilmu yang sangat bermanafaat bagi
kehidupan dalam mengorganisasikan sumber daya yang dimilik, kerja sama diantara berbagai
unsur dalam mencapai tujuan.

Dengan adanya manajem syariah ini merupakan salah satu respon umat islam dalam
perkembangan perekonomian saat ini yang semakin hari semakin berkembang ke arah yang
lebih modern. Manajemen syariah sendiri merupakan suatu pengelolaan untuk memperoleh
hasil yang optimal yang tertuju pada Allah.

Istilah Idarah atau management dalam Alquran adalah keadaan timbal balik, dan
usaha untuk menaati peraturan yang telah ada. Dalam pengertian umumnya Idarah
merupakan segala suatu usaha, tindakan dan kegiatan manusia yang ada hubungannya dengan
perencanaan dan pengendalian secara tepat. Dalam manajemen pasti ada yang namanya
pemimpin atau leadership begitupun dalam manajemen syariah adanya pemimpin yang
bertugas mengelola hubungan sesama manusia dan alam lingkunnya. Pemimpin dalam
manajemen syariah dikonsepsikan oleh Alquran.

Manajemen syariah memiliki asas-asas menurut Alquran. Dalam hal ini pasti
memberikan dasar sebagai:

1. Beriman yang artinya memiliki ketetapan hati kepercayaan yang sungguh-sungguh


terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Bertaqwa memiliki arti mendekatkan diri kepada Tuhan
3. Azas keseimbangan dan keadilan merupakan suatu konsep yang luas yang berkaitan
dengan aspek kehidupan sosial.
4. Musyawarah memiliki arti yaitu sebuah kegiatan yang dilakukan atau pembahasan
bersama yang dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam manajemen seseorang harus memiliki sifat-sifat seperti berikut ini:

1. Memiliki pengetahuan yang luas, kreatif, inisiatif, peka, lapang dada,dan selalu
tanggap dalam hal apapun (Al Muujadilahh: 11)
2. Bertindak adil, jujur dan konsekuan (An Nisa: 58)
3. Dapat bertanggung jawab (Al-An’am: 164)
4. Selektif dalam memilih informasih (Al Hujarat:6)
5. Membarikan peringatan (Adz-Dzariyat: 55)
6. Memberikan oetunjuk dan pengarahan (QS As-Sajdah: 24)

Dalam perspektif Islam manajemen syariah memiliki empat pilar etika manajemen
bisnis yaitu: tauhid, adil, kehendak bebas, dan tanggung jawab. Dalam membangun
perekonomian Islam dilakukan dengan sistem ekonomi melalu perbankan Islam yang
dikembangkan dalam masyarakat. Ada hal hang harus dipenuhi agar dapat dikategorikan
sebagai manjemen Islam, yaitu: manajemen Islam harus didasari nilai dan akhlak Islam,
kompensasi ekonomis dan penekanan terpenuhinya kebutuhan dasar pekerja, faktor
kemanusiaan dan spiritual sama pentingnya dengan kompensasi ekonomis, begitupun sistem
dan struktur organisasi sama pentingnya.
Proses umum manajemen yaitu: planning (merupakan penentuan apa yang akan
dikerjakan. Pasti dalam suatu kelompok atau organisasi ingin mencapai keberhasilan
sehinnga dibutuhkannya sebuah perencanaan), organizing (adalah pengorganisasian),
Actuating/penggerakan (adalah proses dimana seseorang memberikan perintah, petunjuk,
pedoman dan nasehat serta keterampilan dalam berkomunikasi), controling/pengawasan (
pada kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa apakah pelaksaan tugas terlaksana dengan
baik).
Manajemen sendiri dapat dikategorikan sebagai Ilmu, kenapa dikatakan demikian?.
Karena manjemen merupakan sebuah pengetahuan yang telah disusun secara teratur dan
mencoba memecahkan masalah atau kendala yang berhubungan dengan sebab akibat.
Manajemen berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lainnya seperti pemasaran, keungan,
matematika, dan lain-lain. Al ghazali membagi ilmu dalam dua kategori yaitu: ilmu yang
dikategorikan sebagai fardhu’ain dan ilmu yang dikategorikan sebagai fardhu kifayah.
Dalam manajemen syariah aktivitas yang dilakukan haruslah selalu barada dalam
koridor syariah. Sehinggah setiap muslim dapat membedakan secara jelas dan tegas tentang
tindakannya.
Iplementasi manajemen syariah atau pelaksanaan, penerapan, manajemen syariah
dalam fungsi-fungsi manajemen dilakukan dengan strandar yang diambil dalam setiap fungsi
manajemen yang terikat dengan syariat. Fungsi tersebuat sudah dikatakan di atas yaitu:
perencanaan ( planning), pengorganisasian (organizing), pergerakan (actuating), dan
pengawasan (controlling).
Perencanaan merupakan suatu proses tahapan awal pada sebuah organisasi untuk
mencapai tujuan bersama. Dalam perencanaan dapat menggunakan beberapa aspek yaitu :
1. Mentukan tujuan yang akan dicapai
2. Memilih dan menentukan cara untuk mencapai tujuan
3. Usaha-usaha dan langkah-langkah yang untuk mencapai tujuan.
Dari aspek tersebut dapat diketahui bahwa perencaaan memiliki manfaat bagi sebuah
perusahaan yaitu:
1. Pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektif dan efisien
2. Mengoreksi tujuan jika terdapat peenyimpangan
3. Dapat mengetahui dan mengatasi hambatan yang ada
4. Menghindari perubahan dan pertumbuhan yang tidak terarah
5. Kesiapan perusahaan dalam terwujudnya tujuan perusahaan
6. Memberikan motivasi untuk mengelola perusahaan

Dalam perencanaan terkandung aktivitas yang saling brkaitan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Sehingga suatu perencanaan merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menjalankan suatu pekerjaan.
Perencaan dilakukan untuk oleh seorang manajer untuk mengambil keputusan saat ini dan
masa depan. Berikut ini proses aktivitas yang dimaksud, prakiraan (forecasting) adalah usaha
meramalkan atau memperkirakan waktu yang akan datang untuk mengambil sebuah
keputusan, penetapan tujuan (establishing objective) aktivitas yang dilakukan untuk mencapai
pelaksanaan pekerjaan, pemrograman (progamming) menetapkan langkah-langkah yang perlu
dicapai, penjadwalan (sccheduling) menetapkan atau menyusun kegiatan menurut kronologi,
penganggaran (budgeting) aktivitas dimana menyusun atau membuat pernyaan tentang
keuangan, pengembangan prosedur (developing procedure) aktivitas menormalisasikan cara,
teknik, dan metode pelaksanaan, penetapan dan interpretasi (establising and
interpretingpilicies) aktivitas yang dilakukan dalam penetapan syarat berdasarkan kondisi
pekerjaan.
Lahirnya sebuah perencanaan berawal dari dua macam analisis yaitu analisis kebutuhan
dan analisis SWOT yang merupakan awal dari sebuah perencanaan yang baik. Agar tidak
melakukan pekerjaan atau program yang tidak dibutuhkan. Dalam analisis ada tahap-tahap
yang dilakukan yakni: analisis kebutuhan, analisis kemampuan, dan analisis penyususnan
langkah kerja.
Sesuai dengan apa yang telah dikatakan diatas, maka dapat diketahui fungsi dari planning
itu sendiri:
a. Menetukan titik tolak dan tujuan usaha. Tujuan itu sendiri merupakan suatu yang
ingin dicapai , sehingga setiap usaha harus memiliki titik tolak atau landasan dan
tujuan.
b. Memberikan pedoman, pegangan dan arah
Apabila suatu perusahaan ingin mencapai suatu tujuan harus mengadakan
perencanaan. Karena tanpa perencanaan perusahaan pasti tidak memiliki pedoman,
pegangan dan arahan dalam melksanakan suatu aktivitas atau kegiatan.
c. Mencegah pemborosan waktu, tenaga dan material
Harus mampu menilai dan mengetahui apakah alternatif yang dikemukakan realistis
atau dengan kata lain masih dalam batas kemampuan
d. Memudahkan pengawasan
Dengan adanya perencanaan kita dapat mengetahui penyelewengan yang terjadi
dengan melakukan pengawasan
e. Kemampuan evaluasi yang teratur
Dengan adanya perencanaan dapat diketahui apakah usaha yang kita lakukan sudah
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
f. Sebagai alat koordinasi
Dalam sebuah perencaan dibutuhkannya sebuah koordinasi agar dalam pelaksaannya
dapat berjalan dengan baik dan terarah.

Pengambilan keputusan perencaan dalam tujuan syariah merupakan sebuah proses


kegiatan yang akan dilakukan dalam penyelesaian suatu masalah. Sehingga dalam
pengambilan keputusan terdapat proses pembuatan keputusan dimana diperlukannya
pemahaman dan perumusan ,masalah, pengumpulan analisa data, pengembangan alternatif,
pengevaluasian, pemilihan alternatif terbaik, implemantasi kebutuhan, serta evaluasi atas
hasil keputusan.
Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan juga merupakan proses
pengambilan keputusan, yang bersifat resmi dan juga bersifat tidak resmi. Begitupun dengan
metode kuantitatif dalam pembuatan keputusan juga merupakan proses pengambilan
keputusan, dalam metode ini teknik dan peralatan kuantitatif pembuatan keputusan dikenal
dengan nama teknik management science dan operations research.
Berikut ini beberapa implementasi syariah dalam fungsi perencanaan: perencanaan
bidang SDM, perencanaan bidang keuangan, perencaan bidang operasi/produksi,
perencanaan bidang pemasaran.

Organisasi merupakan tempat manager, karyawan atau selompok orang melakukan


segala kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga, organisasi
memiliki hubungan yang sangat erat dengan manajemen.
Berikut ini beberapa implementasi syariah dalam fungsi pengorganisasan. Yaitu:
aspek struktur yang diimplementasikan pada sumber daya manusia (SDM), aspek tugas dan
wewenang, dan aspek hubungan. Beberapa implentasi syariah dalam fungsi pengarahan
adalah fungsi pemecahan masalah, fungsi sosial. Dari fungsi ini dapat memberikan motivasi
dan fasilitator bagi para SDM organisasi.
Pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memonitor dan memastikan
aktivitas yang dilakukan sudah berjalan dengan baik atau belum. Sehinga dalam konteks ini,
implementasi syariah diwujudkan dalam tiga bentuk pengawasan, yaitu: ketaqwaan individu,
pengontrolan anggota, dan penerapan aturan.
Terdapat perbedaan antara manajemen syariah dan manajemen konvesional pada cara
pengambilan keputusan manajer.

Anda mungkin juga menyukai