Prodi : Manajemen
Semester : 5
PERTEMUAN KE-2
MANAJEMEN SYARIAH
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
Menurut Henry Fayol, pengertian manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengoordinasian, dan pengawasan/ kontrol terhadap sumber daya yang ada agar mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
Menurut Ricky W. Griffin, pengertian manajemen adalah sebuah proses perencanaan, proses organisasi,
proses kordinasi, dan proses kontrol terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan dengan efektif dan
efisien.
Pengertian manajemen menurut Oey Liang Lee adalah ilmu atau seni dalam perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang dikerjakan
guna mencapai tujuan atau target secara efektif menggunakan sumber daya yang ada
Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mengatur
sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah sering terjadi di
kehidupan nyata. Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak langsung
setiap harinya. Dengan menerapkan ilmu manajemen, diharapkan sesuatu yang sedang dikerjakan dapat
selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia. Tujuan tercapai karena terorganisir secara
baik.
Lalu bagaimana dengan pandangan Islam? Dalam agama islam memiliki pandangan bahwa segala
sesuatu harus dilakukann secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Setiap proses, langkah-langkahnya
harus dilakukan secara teratur dan baik. segala sesuatu tidak boleh dilakukan dengan sembarangan atau
terseburu-buru baik itu urusan kecil seperti dalam rumah tangga ataupun suatu urusan yang besar
seperti mengatur negara harus dilakukan dengan baik, tepat dan terarah dalam manajemen agar bisa
mencapai tujuan dengan baik dan secara efektif dan efisien.
Manajemen Islam adalah Manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala
sesuatu yang dikerjakan guna mencapai tujuan tanpa meninggalkan nilai-nilai yang diajarkan oleh agama
islam (yang di ridhoi Allah).
Bukti bahwa Islam pun memperhatikan manajemen ada dalam Q.S As sajadah yang artinya : Dia
mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang
kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (As Sajdah: 5).
Secara umum, ada 4 (empat) konsep dasar manajemen yakni manajemen sebagai ilmu, manajemen
sebagai seni, manajemen sebagai profesi serta manajemen sebagai proses.
1. Manajemen Sebagai Ilmu. Manajemen bisa dipelajari sebagai ilmu pengetahuan (science). Dengan
kata lain, ilmu manajemen dipelajari dengan sistematis dan teoritis, dengan tujuan mengetahui
bagaimana manusia dapat bekerjasama untuk mencapai target yang ditentukan perusahaan atau
organisasi, dengan sistem dan metode yang ditetapkan sebelumnya.
2. Manajemen Sebagai Seni. Manajemen juga bisa diartikan sebagai sebuah seni. Secara umum, definisi
manajemen sebagai seni adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal
untuk mencapai kesejahteraan dan kesuksesan maksimal bagi para pimpinan maupun pekerja dalam
sebuah perusahaan atau organisasi.
3. Manajemen Sebagai Profesi. Manajemen juga bisa bertindak sebagai profesi atau bidang pekerjaan.
Dalam hal ini, orang yang bergelut di bidang manajemen biasa disebut sebagai manajer, yang memiliki
keahlian untuk memimpin, merencanakan, dan menyelenggarakan kegiatan manajemen perusahaan di
bidang produksi, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia.
4. Manajemen Sebagai Proses. Manajemen dapat didefinisikan sebagai sebuah proses tertentu. Dengan
kata lain, manajemen diartikan sebagai sebuah proses yang terdiri dari tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang dilaksanakan secara runtut dan sistematik untuk
mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan.
Islam telah menggariskan bahwa hakekat amal perbuatan manusia harus berorientasi pada pencapaian
ridha Allah. Dalam Islam manajemen dipandang sebagai perwujudan amal sholeh yang harus bertitik
tolak dari niat baik. Niat baik tersebut akan memunculkan motivasi aktivitas untuk mencapai hasil yang
bagus demi kesejahteraan bersama. Ada empat landasan untuk mengembangkan manajemen menurut
pandangan Islam, yaitu kebenaran, kejujuran, keterbukaan, dan keahlian.
Dikarenakan konsep dasar manajemen yang sangat luas dan bisa mencakup berbagai aspek. Konsep
dasar Manajemen bisa diartikan sebagai sebuah ilmu pengetahuan, sebagai seni, sebagai profesi atau
sebagai sebuah proses. Kemudian dalam pandangan Islam manajemen di artikan sebagi apapun tetap
berlandaskan pada kebenaran, kejujuran, keterbukaan dan keadilan.
a) Mendapatkan hasil maksimal dengan upaya dan sumber daya yang minim
Tujuan utama manajemen yang pertama adalah untuk mendapatkan hasil maksimum dengan
upaya dan sumber daya minimum. Jadi, manajemen mengutamakan efektivitas dan efisiensi
upaya dan sumber daya secara maksimal dan optimal. Manajemen pada dasarnya berkaitan
dengan berpikir dan memanfaatkan sumber daya manusia, material serta keuangan sedemikian
rupa yang akan menghasilkan kombinasi terbaik. Kombinasi ini menghasilkan pengurangan
berbagai biaya dan waktu, dengan kata lain sumber daya tersebut digunakan lebih efektif dan
efisien.
b) Perbaikan manusia dan keadilan sosial
Adanya manajemen berfungsi sebagai alat peningkatan serta perbaikan masyarakat. Melalui
peningkatan produktivitas dan pekerjaan, manajemen memastikan standar kehidupan yang
lebih baik. Jika manajemen berjalan dengan baik, tujuan utamanya untuk perbaikan manusia
dan keadilan sosial bisa tercapai.
Tujuan manajemen ini juga di perkuat oleh kajian hadits yakni Nabi bersabda: “sesunguhnya
Allah mewajibkan perbuatan yang dilakukan dengan baik dalam segala hal, jika kamu
membunuh binatang maka lakukanlah dengan cara yang baik, jika kamu mau menyembelih
maka sembelihlah dengan cara yang baik, pertajamlah alat potongnya, kemudian
istirahatkanlah binatangnya.”
(matan lain: Muslim 3615, Turmudzi 1329, Abu Daud 2432, Ibnu Majah 3161, Ahmad 16490),
Darimi 1888)