Anda di halaman 1dari 7

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

“KAITAN KEPEMIMPINAN DENGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu : Hadi Kusuma Ningrat, M.Pd

Disusun Oleh :
ABDURRAHMAN AL HADDAR
170101001 / VII- A

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

TAHUN AJARAN 2020 / 2021


RESUME

1. Pengertian Manajemen
Manajemen dalam bahasa Inggris management. Management berasal dari kata
kerja to manage, yang berarti menangani, mengendalikan, menguasai, mengurus,
menyelesaikan sesuatu. Manager adalah seseorang yang diserahi tugas, lembaga,
usaha, dan sebagainya. 1
Untuk mengetahui pengertian manajemen yang lebih mendalam. Berikut ini
terdapat beberapa pakar yang memberikan pendapatnya seputar pengertian
manajemen yakni sebagai berikut :
a. John D. Millet dalam bukunya “Management In the Public Service”
memberikan definisi bahwa manajemen adalah proses pemberian bimbingan
dan pemberian fasilitas daripada pekerjaan orang- orang yang diorganisasikan
di dalam organisasi- organisasi formal guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. George R. Terry dalam bukunya, “Principle of Management”, menjelaskan
bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
melalui usaha- usaha orang lain.
c. Koontz dan O’Donnel dalam bukunya, “Principle of Management”
menjelaskan bahwa manajemen adalah mendapatkan sesuatu yang dikerjakan
atau dilakukan melalui usaha- usaha orang lain. 2
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
suatu proses penyelenggaraan kerja guna mencapai tujuan dengan melakukan
pengawasan yang kontinyu. Dimana dalam proses penyelenggaraan kerja untuk
mencapai tujuan tersebut dengan melalui orang- orang.
Manajemen dapat dimaknai sebagai ilmu, seni dan profesi. Manajemen sebagai
ilmu karena merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disusun secara
sistematis berupa kebenaran- kebenaran universal mengenai manajemen. Adapun
manajemen sebagai seni karena merupakan suatu kekuatan pribadi yang kreatif
ditambah dengan skiil dalam pelaksanaan pekerjaan. Manajemen sebagai seni
berarti bahwa dalam manajemen terdapat unsur- unsur bakat atau pembawaan atau

1
Sudirman Dedi, “Dasar- Dasar Manajemen”, (Bandung : CV Armico, 1999), hlm 87
talenta seseorang. Artinya dalam manajemen, orang dapat mengatur, mengawasi,
atau memimpin organisasi dengan karakter, sikap, dan jiwa kepemimpinan yang
berbeda- beda pada setiap orang. Manajemen sebagai profesi adalah semua jenis
kegiatan selalu harus dimanajemeni oleh semua orang sesuai dengan aturan yang
jelas.
Fungsi proses manajemen yakni melakukan perencanaan (planning), mengatur
anggaran (budgeting)), mengevaluasi (evaluating), dan memfasilitasi (facilitating).
Adapun kepemimpinan yakni membangun hubungan yang baik dengan para
bawahan dan juga dengan stakeholder yang lain (relationship), kemudian
melakukan seleksi terhadap para bawahan atas tugasnya masing- masing
(selecting). Memberikan motivasi kepada seluruh bawahannya (motivating),
memberikan pelatihan (coaching), dan juga membangun ikatan kepercayaan yang
baik kepada seluruh pihak yang terlibat (building trust).
Adapun langkah- langkah atau fungsi pokok manajemen meliputi :
a. Perencanaan (planning), berarti berkaitan dengan apa yang akan dicapai dalam
organisasi dan bagaimana kita akan melakukannya. Dalam membuat
perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yakni : 1)
specific, artinya rencana harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya; 2)
measurable, artinya rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilan; 3)
achievable, artinya dapat dicapai bukan angan- angan; 4) realistic, artinya
sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada; dan 5) time, artinya ada
batas waktu yang jelas. 3
b. Mengorganisasikan (Organizing), berarti upaya kerjasama melibatkan banyak
orang yang berkompeten dalam bidangnya untuk mencapai tujuan.
c. Pengarahan, berarti suatu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan dalam
kumpulan manusia yang sedang berorganisasi atau sedang kerjasama dalam
manajemen. Fungsi manajemen lebih menekankan bagaimana manajer
mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan yang telah disepakati.
d. Pengawasan dan Pengendalian (Controlling), adalah segenap kegiatan untuk
menyakinkan dan menjamin bahwa tugas/ pekerjaan telah dilakukan sesuai

3
Silalahi, “Pengantar Manajemen”, (Jakarta : Rineka Cipta, 1996), hlm 107
dengan rencana yang telah ditetapkan, kebijaksanaan yang telah digariskan dan
perintah yang diberikan.
2. Korelasi Kepemimpinan dan Manajemen
Manajemen adalah tugas utama manajer, Manajer adalah pelaku proses
manajemen, Kepemimpinan adalah sifat manajer dalam proses manajemen.
Keterkaitan hubungan atau korelasi antara pemimpin dan manajer, serta antara
kepemimpinan dan manajemen yakni dapat diketahui sebagai berikut : 1) Pertama,
mengenai pemimpin dan manajer. Beberapa buku tentang kepemimpinan
mengemukakan bahwa perbedaan antara pemimpin dan manajer tampak dari
kompetensi ataupun perannya masing- masing, yaitu pemimpin adalah orang yang
dapat menentukan secara benar apa yang harus dikerjakan, sedangkan manajer
adalah orang yang dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang ditentukan;
dan 2) Kedua, mengenai kepemimpinan dan manajemen. Kepemimpinan dan
manajemen adalah dua konsep yang berbeda namun saling melengkapi, bukan
mengganti. 4 Persamaannya terletak pada pencapaian keberhasilan atau sukses
organisasi. Sedangkan perbedaannya terletak pada fungsi dan aktivitasnya.
Sebagaimana dikemukakan bahwa kepemimpinan dan manajemen pada dasarnya
memiliki makna yang hampir sama. Seseorang bisa menjasi pemimpin tanpa harus
menjadi manajer. Seseorang bisa melaksanakan fungsi-fungsi simbolik,
inspirasional, edukasional dan normatif pemimpin yang mempresentasikan
kepentingan organisasi tanpa harus melaksanakan tugas formal manajemen.
Sebaliknya, seseorang bisa memanage tanpa harus memimpin. Seseorang individu
bisa memonitor dan mengontrol aktivitas-aktivitas organisasional, membuat
keputusan-keputusan, dan mengalokasikan sumber-sumber daya tanpa harus
melaksanakan fungsi-fungsi simbolik, normatif, inspirasional, edukasional
kepemimpinan.
3. Keterampilan- Keterampilan Kepemimpinan dalam Manajemen
Ada 3 (tiga) keterampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu:
a. Keterampilan Teknis (technical skill), yaitu keterampilan yang mengacu pada
pengetahuan dan keterampilan seseorang dalam salah satu jenis proses atau

4
Siti Ruchanah, “Kepemimpinan Pendidikan Islam dalam Perspektif Teologis”, Cendekia, Vol. 13
No. 1, Januari - Juni 2011, hlm. 78
teknik. Contohnya adalah keterampilan yang dimiliki para akuntan, insinyur,
mengoperasikan komputer, dan lain sebagainya. Keterampilan ini tidak selalu
digunakan oleh seorang pemimpin dalam kesehariannya melaksanakan
pekerjaan, sebab ada khusus karyawan yang bertugas untuk melaksanakan
pekerjaan yang bersifat teknis, seperti mengoperasikan komputer, membuat
laporan keuangan, membuat design, membuat program akuntansi, dan lain
sebaginya.5
b. Keterampilan Manusiawi (human skill) adalah kemampuan bekerja secara
efektif dengan orang-orang dan membina kerja tim. Keterampilan ini berkaitan
dengan emosional seorang pemimpin, artinya bagaimana seorang pemimpin
dapat bekerja sama baik dengan karyawan dan rekan kerja lainnya.
Keterampilan manusiawi dapat menghasilkan nilai-nilai kepribadian yang
positif dari seorang pemimpin, misalnya kejujuran, kepedulian, keteladan,
ketegasan, mampu memotivasi, percaya diri, komunikatif, dan mampu
menciptakan kehidupan organisasi yang lebih baik.
c. Keterampilan Konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan untuk berpikir
dalam kaitannya dengan model, kerangka, hubungan yang luas, seperti rencana
jangka panjang. Dengan keterampilan konseptual, pemimpin akan mampu
memikirkan visi dan tujuan perkembangan organisasi di masa mendatang,
menjalin kerja sama yang baik dengan rekan kerja dari luar organisasi untuk
mewujudkan visi dan tujuan tersebut. Keterampilan ini akan membantu
pemimpin dalam melakukan perencanaan strategis sehingga meminimalkan
kegagalan yang akan mungkin terjadi.
Selain keterampilan teknis, manusiawi dan konseptual, Griffinn (2004) juga
menambah keterampilan manajerial yang paling utama, yaitu:
a. Keterampilan diagnostik, yaitu kemampuan manajerial untuk
memvisualisasikan jawaban yang paling sesuai untuk situasi tertentu. Seorang
pemimpin dapat mendiagnosis dan menganalisis suatu masalah dalam
organisasi dengan mempelajari gejala-gejalanya dan mengembangkan suatu
solusi;

5
Triantoro Safaria, “Kepemimpinan”, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2004), hlm 46
b. Keterampilan komunikasi, yaitu kemampuan manajerial untuk mengirimkan ide
dan informasi secara efektif kepada orang lain maupun untuk menerima ide dan
informasi secara efektif dari orang lain;
c. Keterampilan pengambilan keputusan, yaitu kemampuan manajerial untuk
mengenali dan mendefinisikan masalah dan kesempatan untuk memperbaikinya
dan kemudian memilih suatu tindakan yang sesuai untuk memecahkan masalah
dan memanfaatkan kesempatan;
d. Keterampilan manajemen waktu, yaitu kemampuan manajerial untuk
memprioritaskan pekerjaan, untuk bekerja secara efisien, dan untuk
mendelegasikan secara tepat.
Setiap pemimpin untuk senantiasa melakukan upaya untuk membangun
kepemimpinannya secara efektif, dengan cara meningkatkan keterampilan,
sehingga dapat mendukung dalam menjalankan peran kepemimpinannya, yang
akhirnya akan memberikan perhatian penuh kepada kemajuan organisasi yang
dipimpinnya, serta meningkatkan kualitas dan kesejahteraan kepada setiap orang
yang dipimpinnya. Upaya untuk membangun kepemimpinan yang bermakna dan
efektif dapat dimulai dari diri sendiri, dengan menyadari bahwa pemimpin tersebut
diangkat dan hadir untuk melayani orang-orang yang dipimpinnya. Untuk menjadi
pemimpin yang hebat dan sukses harus memiliki keterampilan, kreatif dan mau
melayani.

Pertanyaan :
1. Apakah terdapat perbedaan prinsip atau fungsi manajemen antara kepemimpinan
di perusahaan dengan kepemimpinan di sekolah ?
2. Langkah- langkah dalam pelaksanaan fungsi manajemen tersebut apakah
dilakukan secara berurutan ataukah disesuaikan dengan kondisi dan situasi?
DAFTAR PUSTAKA

Dedi, Sudirman. 1999. Dasar- Dasar Manajemen. Bandung : CV Armico


Ruchanah Siti, 2011. Kepemimpinan Pendidikan Islam dalam Perspektif Teologis”,
Cendekia, Vol. 13 No. 1, Januari - Juni
Silalahi. 1996. Pengantar Manajemen. Jakarta : Rineka Cipta
Safaria Triantoro. 2004. Kepemimpinan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai