Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Manajemen merupakan ilmu yang bersifat universal. Karena
itu,manajemen dapat diterapkan dalam diseluruh bidang kehidupan.
Umumnya manajemen dikenal sebagai ‘konsep ekonomi’. Manajemen
menyangkut suatu hubungan vertical maupun horizontal dalam suatu proses
produksi atau penyediaan jasa dalam suatu perusahaan dan usaha bisnis.
Kesuksesan setiap perusahaan akan sangat bergantung pada manajemen yang
efektif. Para manajemen diibaratkan sebagai pengemudi mobil, yang akan
menentukan arah yang ditempuh oleh mobil tersebut untuk sampai ditempat
tujuan. Setiap jalan yang ditempuh tidak selalu mulus dan berjalan lancar,
tentu saja ada berbagai macam rintangan yang kita hadapi. Begitupun dalam
menjalankan manajemen perusahaan perlu ditangani secara profesional.
Semangat dan ketekunan saja tidak menjamin kesuksesan manajemen dalam
mengelola kegiatan perusahaan. Berbagai jenis keahlian diperlukan untuk
dapat mengurus perusahaan dengan efisien dan menguntungkan agar
tercapainya suatu tujuan.
1.2.RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan Manajemen?
b. Bagaimana peranan Manajer dalam Manajemen ?
c. Apa saja fungsi Manajemen?

1.3.TUJUAN
1. Mengetahui apa itu manajemen
2. MengetahuI apa saj peranan manajer dalam manajemen
3. Mengetahui fungsi-fungsi manajemen

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen memiliki arti kata yang sangat luas karena setiap aktivitas
yang kita lakukan butuh konsep didalamnya agar tertata rapi sebagai penunjang
berjalan lancarnya suatu kegiatan. Memanag berarti mengatur, berikut pengertian
manajemen menurut para ahli.

 James A.F Stonier mendefinisikan manajemen proses perencanaan,


pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota
organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
 Mary Parker Follet mengatakan “Management is the art and science of
getting thing done throught”
 Hellrieglee (2007:7) Mengemukakan bahwa kajian manajemen memiliki
sifat-sifat khusus, yaitu management refresh to the task and activities
involved and directing on organization are one of its units ; planning,
organization, leading, and controling.1
 Menurut Haiman manajemen yaitu cara pencapaian tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.2
 George Terry mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses atau
kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional maksud nyata.3
 Menurut P.I. Oey Liang Lee, Manajemen adalah ilmu dan seni
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan

1
Kamaruddin Ahmad, Akuntansi Manajemen Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan,
(Jakarta:PT RAJAGRAVINDO Persada, 2005), hlm. 10
2
Juliansyah Nur, Penelitian Ilmu Manajemen Tujuan Filosofis dan Praktis, (Jakarta: KENCANA
PRENADA MEDIAGroup, 2013), hlm. 25-26
3
Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syariah, (Bandung: ALFABETA CV, 2010), hlm.19-20

2
pengontrolan dari pada benda dan tenaga manusia, khususnya tenaga
manusia untuk mencapai yujuan yang ditentukan lebih dahulu.
Dari beberapa pengertian manajemen diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa manajemen adalah Ilmu dan Seni dalam rangka mencapai suatu tujuan
yang dilakukan oleh manajer melalui proses mengkoordinir kegiatan pekerjaan
secara efisiensi dan efektif. Manajemen dikatakan sebagai ilmu berarti
manajemen dapat dipelajari dan diajarkan kepada orang lain. Kemudian
manajemen juga dikatakan sebagai seni, berarti bahwa ddidalam manajemen
terdapat unsur-unsur bakat atau pembawaan atau talenta seseorang. Artinya dalam
manajemen, orang dapat mengatur, mengawasi atau memimpin organisasi dengan
karakter atau sikap dan jiwa kepemimpinan yang berbeda-beda pada setiap orang.
Proses yang dimaksud yaitu merencanakan, mengorganisir, memimpin hingga
mengendalikan.4 Dengan perkataan lain manajemen merupakan kegiatan
pimpinan perusahaan bersama manajer lain untuk (1) melakukan perencanaan
terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakuakan, (2) mengorganisasi sumber daya
manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang direncanakan, (3)
mengarahkan, dan (4) mengawasi pelaksanaannya. Sedangaka efisiensi (tepat
guna) yaitu mengoptimalkan sumberdaya minimal untuk mendapatkan hasil yang
telah ditargetkan sebelumnya.5 Berikutnya Efektifitas (tepat sasaran)
mencerminkan pencapaian sasaran dari sejumlah alternatif serta membuat
keputusan yang tepat dan berhasil dalam mengimplementasikannya. Jadi, jika
efisiensi mengacu pada penggunaa sarana (sumber daya) untuk menyelesaikan
sesuatu maka efektifitas mengacu pada hasil akhir, yaitu pencapaian sasaran
organsasi. Jadi didalam manajemen ada saling keterkaitan tidak hanya mencakup
kegiatan untuk mencapai dan memenuhi sasaran organisasi (efektivitas) tetapi
juga tetapi juga menjalankan kegiatan tersebut se-efisiensi mungkin.

4 Hery, Cara Cepat Memahami Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: GAVA MEDIA,2013), hlm. 7
5Sadono Sukirno dkk, pengantar Bisnis Edisi Pertama, (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP,
2004), hlm. 96

3
2.2. PERANAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI DAN
PERUSAHAAN

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, tentu memiliki suatu tujuan yang
harus dicapai untuk mengembangkan kualitas dan kuantitas dari hasil kerja sama
yang efektif.bagaimana cara menghasilkan kerja sama yang efektif ? Oleh karena
itu organisasi perlu manajemen sebagai alat pengantar dari suatu pencapaian
tersebut.

Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang sepakat bekerja secara


bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.6 Apa bila diteliti lebih dalam
organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Terdiri dari sekumpulan orang


2. Sepakat berkelompok untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
3. Melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.7
Para manajer bekerja dalam organisasi. Seandainya tidak ada organisasi,
maka tidak ada kebutuhan untuk menggunakan seorang manajer.8 Dalam
berorganisasi tentu manajer bertanggung jawab atas suatu fungsi tertentu, seperti
fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi pembukuan dan sebagainya.
Organisasi fungsional memiliki potensi untuk mencapai efisiensi yang lebih
besar karena organisasi ini menggunakan masukan-masukan dari manajer
spesialis dan pusat-pusat pertanggung jawaban fungsional pada tingkat bawah.
Akan tetapi bentuk organisasi fungsional, memiliki kelemahan yaitu bahwa
efektivitas dari fungsi-fungsi yang terpisah tidak dapat ditentukan secara pasti.
Sebagai contoh, jika seorang manajer fungsional bertanggung jawab atas
pembuatan suatu produk, sedangkan manajer fungsional lainnya bertanggung
jawab untuk memasarkan produk tersebut, maka akan sangat sulit untuk

6
Herry, Op.Cit, hlm. 1
7
Sadono Sukirno, op,Cit, hlm. 94
8
Ibid., hlm. 95

4
mengukur bagian dari keluaran bersama yang merupakan hasil dari usaha masing-
masing manajer fungsional tersebut9.
Adapun syarat untuk menjadi seorang manajer yaitu :
a. Mempunyai pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
luas dalam bidang kegiatan yang ditangani
b. Sehat jasmani dan rohani
c. Mempunyai stabilitas emosi
d. Mempunyai daya ingat yang tinggi
e. Mempunyai kemampuan menganalisis
f. Mempunyai kepekaan yang tinggi
g. Mempunyai intuisi yang kuat
h. Mampu berfikir secara abstrak
i. Mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi
j. Mampu menciptakan kerja sama dan saling pengertian
k. Mampu berkomunikasi dengan baik
l. Mempunyai kreativitas yang tinggi.10

Seorang periset terkemuka dalam bidang ilmu manajemen Henry Mintzberg


mengemukakan bahwa Peran Manajemen dibagi menjadi tiga golongan, yaitu
peran golongan antar pribadi, peran informasi dan peran pengambilan keputusan.

1. Golongan Antar Pribadi (interpersonal)


Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari
bantuan orang lain. Interaksi merupakan perantara yang diperlukan untuk
masuk kedalam dunia sosial. Tanpa interaksi komunikasi takan terjalin.
Peran Golongan Antar Pribadi yaitu peran pimpinan simbolis,
pemimpin, dan penghubung11 dalam artian hubungan antara seorang
manajer dengan bawahan atau orang-orang disekelilingnya, meliputi :
a. Pemimpin Simbol (Figurhead)

9
Herry, Op.cit., hlm. 6
10
Sukwiaty dkk, Ekonomi SMA Kelas XII, (Jakarta: Yudisthira, 2005), hlm. 110
11
Hery,., Loc.Cit,. hlm. 8

5
Seorang manejer memiliki tanggung jawab terhadap legal, sosial,
seremonial dan juga bertindak sebagai simbol perusahaan yang mutlak
dibutuhkan dalam menjalankan sebuah kewajiban rutin. Sebagai
contoh, seorang manajer biasanya akan melakukan hal-hal seremonial
seperti menghadiri acara-acara pemotongan pita peresmian,
manandatangani dokumen formal secara legal (hukum), menyapa tamu
perusahaan dan menjadi tuan rumah resepsi.
b. Pemimpin (Leader)
Seseorang manajer yang bertugas sebagai pemimpin dalam tim. yang
bertanggung jawab untuk memotivasi bawahan, bertanggung jawab
atas penempatan staf, memberikan pelatihan, serta penetapan tugas.
c. Penghubung (Liaison)
Seorang manjer harus membangun jaringan kontak dan membina
hubungan relasi maksudnya seorang manajer harus membangun dan
menjaga komunikasi dengan kontak internal maupun eksternal.
Contohnya seperti berpartisipasi dalam pertemuan dengan perwakilan
dari devisi/departemen atau organisasi lainnya.
2. Peran Informasi (Informasi Roles)
Pada peran informasional, seorang manajer berperan sebagai
pengelola informasi ada yang menerima, mengumpulkan dan menyebar
luaskan informasi. Peran Informational Roles digolongkan kedalam 3
bagian yaitu :
a. Pemantau (Monitor)
Seorang pemantau memiliki tugas mencari dan menerima berbagai
macam informasi internal maupun eksternal yang berkaitan dengan
industri dan organisasinya untuk mengembangkan pemahaman secara
menyeluruh. Contoh monitoring secara internal yaitu manajer yang
memantau kinerja pemimpinnya baik dari segi produktivitas, kinerja
maupun kenyaman kerja anggota timnya.
b. Penyebar informasi (Disseminator)

6
Setelah mencari atau menerima informasi. Disseminator memiliki
peran meneruskan, menyebarkan atau mengkomunikasikan informasi
tersebut kepada warga lingkup organisasi atau industri tersebut yang
berkaitan dalam perusahaan. Contoh peran penyebar informasi
seorang manjer seperti mengadakan pertemuan untuk menyampaikan
memo, email, atau laporan kepada bawahannya mengenai informasi
dan keputusan yang diambil.
c. Juru Bicara (Spokesperson)
Tahapan selanjutnya dari informasi yang sudah disebarkan. Seorang
manjer mengambil andil sebagai perwakilan meneruskan informasi
kepada pihak eksternal mengenai rencana, kebijakan, tindakan, dan
hasil organisasi yang telah disepakati bersama pihak internal.
Contohnaya seperti melaksanakan pertemuan terhadap pihak eksternal
untuk membahas terkait keputusan yang telah disepakati pihak
internal.

3. Peran pengambilan keputusan


Peran pengambilan keputusan merupakan kegiatan dimana seorang
manajer memiliki peran dalam mempbuat keputusan, baik uang ditentukan
sendiri maupun yang dihasilkan dari pihak lain, meliputi :
a. Kewirausahaan (Entrepreneur)
Seorang entrepreneur harus mencari peluang dengan menumbuhkan
ide kreatif dan inovatif dalam berkreasi baik didalam maupun diluar
organisasi untuk meningkatkan kinerja unit kerja. Contohnya seperti
menunjang ulang strategi untuk pengembangan program baru.
b. Penyelesai Permasalahan (Disturbance Handler)
Solusi dibutuhkan untuk mengatasi suatu masalah, disini peran
manajer yaitu bertanggung jawab atas tindakan korektif untuk
mengatasi atau mencari jalan keluar dari gangguan atau segala
permasalahan yang timbul. Contohnya seperti menela’ah kembali

7
permasalahan yang terjadi sehingga dapat ditinjau ulang strategi yang
akan dilakukan selanjutnya mencakup antisipasi gangguan dan krisis.
c. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allicator)
Peran manajer dalam pengalokasi sumber daya yaitu bertanggung
jawab atas segala alokasi sumber daya yang dimiliki organisasi baik
siapa yang menerima suber daya dan berapa besar kuantitas sumber
daya tersebut. Contohnya seperti menyusun jadwal produksi,
melakukan penganggaran, dan pemograman atas pekerjaan bawahan.
d. Perunding (Negotiator)
menejer bertanggung jawab mewakili organisasi dalam melakuakan
negosiasi antara pihak intern dan ekstern guna untuk mencapai suatu
kepentingan unit kerja suatu
perusahaan. Contohnya seperti berperan serta dalam setiap
perundingan kontrak serikat buruh.12

2.3. FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan


melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mecapai tujuan. Fungsi manajemen pertama
kali diperkenalkan oeleh Henry Fayol pada awal abad ke 20. Ketika itu, ia
menyebutkan 5 fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisasi,
memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi
tersebut telah disederhanakan menjadi 4, yaitu perencanaan , pengorganisasian ,
pengarahan dan pengendalian.13

1. Perencanaan (Planing)
Kegiatan pertama seorang manajer adalah menyusun rencana
mencakup proses perumusan sasaran dan penetapan strategi guna

12
Herry, Op.Cit., hlm. 10-11
13
Juliansyah Nur, Op.Cit, hlm. 39

8
menyelaraskan dan mengkoordinir berbagai kegiatan untuk mencapai
suatu sasaran. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis
sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk
langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut
ini.
a. Anilisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
b. Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang
ingin dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan atau tujuan akhir.
c. Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang dilaksanakan.
d. Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
tercapainya sasaran.
e. Daftar waktu, yaitu penetapan sistem atau tehnik pekerjaan harus
dilakukan.
f. Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan
yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.
Planning efektif harus dapat memenuhi formula 5W+1H, yaitu:
1) What (apa yang hendak dicapai)
Menetapkan tujuan yang hendak dicapai
2) Why (mengapa hal tersebut perlu dilakukan)
Menetapkan alasan dilakukannya hal tersebut
3) Where (dimana hal tersebut akan dilakukan)
Menetapkan dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan
4) When (kapan hal tersebut akan dilakukan)
Menetapkan waktu pelaksanaan
5) Who (siapakah yang akan melaksanakannya)
Menetapkan orang-orang yang tepat
6) How (bagaimana cara melakukannya)
Menetapkan cara tujuan itu dapat dicapai
Manfaat fungsi perencanaan meliputi :
1. Mengimbangi ketidak teraturan dari perubahan.
2. Memusatkan perhatian pada sasaran

9
3. Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan efektif
4. Memudahkan pengawasan
5. Mendorong orang memberikan prestasi
6. Mengukur hasil yang dicapai seorang
7. Membantu seorang manajer mencapai status14
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan alat manajemen untuk pekerjaan guna
mencapai sasaran organisasi yang terintegrasi sehingga hubungan antar
bagian satu dengan yang lain membentuk suatu perserikatan. Didalam
organisasi terdapat tiga faktor atau unsur penting, yaitu :
1) Adanya sekelompok orang
2) Adanya hubngan dan pembagian kerja diantara mereka
3) Adanya tujuan yang ingin dicapai15
Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang kecil selain itu, mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan. Berikut adalah langkah-langkah proses
organizing.
a. Membagi pekerjaan yang akan dilakukan menetapkan tugas-tugas
dan tanggung jawab.
b. Membentuk susunan jabatan dan peranan dengan pemberian nama.
c. Membentuk sistem-sistem kekuasaan dan status formal.
d. Membentuk suatu struktur organisasi untuk melangsungkan
komunikasi-komunikasi internal.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pengorganisasian,
meliputi :
1) Dapat terbina hubungan yang baik antara anggota organisasi,
maupun antar oreganisasi sehingga akan mempermudah
mencapai tujuan organisasi.

14
Sukwiaty dkk, Op.Cit.,, hlm. 117
15
M. Fuad, Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), hlm. 101

10
2) Setiap anggota organisasi dapat mengetahui dengan jelas tugas
dan kewajiban serta tanggung jawabnya
Beberapa dampak buruk yang diperoleh dari pengorganisasian,
meliputi :
1) Kemampuan kariyawan terbatas pada satu bidang
2) Tidak adanya koordinasi yang bersifat menyeluruh
3) Setiap kariyawan telah mementingkan bidangnya sehingga sifat
individual lebih menonjol.16
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahakan orang lainuntuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Jadi, pengarahan dalam hal ini lebih
terorientasi pada proses yang dapat memotivasi orang lain untuk
bekerja kearah yang ingin dicapai. Seorang pemimpin dapat
mengarahkan dan mempengaruhi bawahan agar bersedia melakukan
tugas-tugasnya. Adapun keterampilan yang harus dimiliki seorang
pemimpin, meliputu :
 Berbagi kekuasaan (Empowerment)
yaitu kemampuan untuk berbagi pengaruh dan kendali
dengan bawahan.
 Intuisi (intuition)
Yaitu kemampuan untuk memantau dan mendiagnosa
situasi, antisipasi perubahan, mengambil resiko dan
membangun kepercayaan.
 Pemahaman diri (Self understanding)
Yaitu kemampuan untuk mengenali kekuatan dan
mengkonvensasi kelemahan yang ada pada dirinya.
 Tampakan (vision)
Yaitu kemampuan untuk membayangkan situasi dimasa
depan yang berbeda dan lebih baik dar sekarang.
16
Sukwiaty dkk, Op.Cit.,, hlm. 118

11
Untuk membedakan tugas-tugas dalam kepemimpinan organisasi
ada tiga tingkatkan manajemen yang dapat diutarakan :
1) Manajemen tertinggi (Top Managemen)
2) Manajemen menengah (Middle Managemen)
3) Manajemen pelaksana (Operating Managemen/Lower
Management)17
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai
dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi
mencapainya tujuan yang telah ditetapkan atau lebih tepatnya
memantau, mengevaluasi, dan membuat perbaikan.
Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk
memperbaiki kesahan, penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan
lainnya yang tidak sesuai dengan rencan. Adapun langkah-langkah dan
proses pengawasan.
1. Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi
2. Mengukur prestasi kerja
3. Menentukan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
4. Mengambil tindakan perbaikan.
Keberhasilan pengawasan tergantung pada hal-hal berikut.
1. Harus ada rencana yang dilaksanakan
2. Harus ada ketegasan mengenai manajer yang mengontrol
kegiatan
3. Bagaimana proses kontrol akan dilakukan
4. Tetapkan strategi posisi (bila perlu)
5. Para manjer harus memiliki keahlian untuk melakukan
observasi untuk menentukan permulaan kesalahn dan
melakukan koreksi
6. Para manajer harus memiliki kewenangan secara resi untuk
melakukan pengawasan

17
M. Fuad, Op.Cit., hlm. 98

12
7. Mereka harus berkemauan dan bersemangat untuk melakukan
pengawasan.

13
BAB 3
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa
manjemen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manajer dengan kata
lain merupakan proses atau proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan secara efisiensi dan efektif. Adapun
fungsi dari manajemen yaitu proses dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mecapai suatu tujuan fungsi tersebut meliputi
perencanaan , pengorganisasian , kepemimpinan dan pengendalian. Sedangkan
peran manajemen menurut Henry Mintzberg bahwa Peran Manajemen dibagi
menjadi tiga golongan, yaitu peran golongan antar pribadi, peran informasi dan
peran pengambilan keputusan.

3.2. SARAN
Dalam penyusunan makalah yang dimana kami membahas tentang
“Fungsi dan Peranann Managemen” penulis menggunakan suber yang cukup
mendasar bagi judul makalah ini. Selain itu, bentuk pemaparan dan penjelasan
makalah ini menggunakan metode pendeskripsian dan argumen tasi bagi masalah-
masalah yang dituangkan dalam makalah.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Hery. 2013. Cara Cepat dan Mudah Memahami Pengantar Manajemen.


Yoyakarta. PENERBIT GAVA MEDIA
 Fuad, M dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Utama
 Noor, Juliansyah. 2013. Penelitian Ilmu Manajemen Tinjauan Filosofis
dan Praktis. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
 Sukwiaty dkk, 2005. Ekonomi SMA Kelas XII. Jakarta. Yudisthira.
 Sukirno, Sadono dkk. 2004. PengantarbBisnis. Jakarta. KENCANA
PRENADAMEDIA GROUP.

15

Anda mungkin juga menyukai