Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini.Makalah yang berjudul Manajemen ini membahas mengenai
pengertian, tingkatan serta fungsi dan prinsip manajemen.
Dalam penulisan makalah ini Kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.Oleh
karena itu, Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami.Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
Pembahasan
George R. Terry dalam bukunya The Principles of Management mengatakan bahwa manajemen
adalahpencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,dengan menggunakan kegiatan orang
lain.
Henry Fayol dalam bukunya General Industrial Management mengatakan bahwa manajemen
adalah proses tertentu yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.
John D. Millet dalam bukunya Management in the Public Service mengemukakan bahwa
manajemen adalah proses dalam memberikan arahan pekerjaan kepada orang-orang dalam suatu
organisasi guna mencapai tujuan.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnell dalam bukunya ThePrinciples of Management mengatakan
bahwa manajemen adalah cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Dari berbagai batasan/definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni
perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadapusaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Dalam pengertian manajemen tersebut terdapat unsur tujuan, kegiatan,dan manusia. Ketiga hal
ini seringdisebut unsur-unsur manajemen.Ketiga unsur tersebut merupakan unsur pokok
organisasi.Unsur-unsur tadi diupayakan agar sinkron dan harmonis sehingga tujuan organisasi
tercapai secara optimal, kegiatan organisasinya efektif, dan penggunaan manusianya efisien.
Manajemen memiliki manfaat dalam pengembangan berbagai organisasi/instansi, baik swasta
maupun pemerintah.
Menurut T. Hani Handoko ada tiga alasan utama mengapa manajemen dibutuhkan.
a. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik oleh
pribadi maupunperusahaan.
b. Manajemen membantu keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
c. Adanya manajemen akan berguna untuk mencapai efisiensi dan efektivitas serta menjaga
keseimbangan dari berbagai tujuan.
Manajemen juga dapat dikatakan sebagai seni, dimana manajemen berfungsi untuk mencapai
tujuan yang nyata,mendatangkan hasil atau manfaat.Seni manajemen meliputi kemampuan
memandang bagian-bagian yang harus ada dalam organisasi sebagai suatu totalitas sistem dan
menjadi suatu kesatuan gambaran tentang visi.Seni manajemen mencakuppula kemampuan
menyampaikan visi tersebut kepada komponen manajemen.Dalam merencanakan,
mengorganisir,menggerakkan, dan mengendalikan seluruh aspek manajemen dilakukan dengan
seni, dan tidak kaku.
2. Tingkat-Tingkat Manajemen
Tingkatan manajemen dalam organisasi biasanya mempunyai sedikitnya tiga jenjang
manajemen, yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemenlini pertama.
a. Manajemen Puncak (Top Level Management)
Manajemen puncak adalah tingkatan manajemen tertinggi dalam sebuah organisasi, yang
bertanggung jawabterhadap keseluruhan aktivitas organisasi. Sebutan orang yang memegang
posisi dalam manajemen puncak adalah: direktur,presiden direktur, dewan direksi, dan
sebagainya.
b. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah bertugas mengembangkan rencana-rencana sesuai dengan tujuan dan
tingkatan yanglebih tinggi dan melaporkannya kepada top manajer. Sebutan orang yang
memegang posisi dalam manajemen menengahadalah: kepala departemen, kepala pengawas, dan
sebagainya.
c. Manajemen Lini Pertama (First Level/First LineManagement)
Manajemen lini pertama merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional.Manajemen lini pertamaini dikenal dengan
istilah operasional (supervisor, kepala seksi,dan mandor).
Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi garis dan staf adalah sebagai berikut.
a) dimungkinkan terjadinya perintah lebih dari satu orang,sehingga pelaksanaan tugas sering
menjadi bingung;
b) karyawan cenderung tidak saling mengenal;
c) solidaritas karyawan kurang; dan
d) jumlah tenaga kerja yang diperlukan cukup banyak.
3) Organisasi Fungsional
Pada bentuk ini satuan-satuan organisasi disusun dalambentuk lurus, berdasarkan sifat dan
macam fungsi yang harusdilaksanakan.Wewenang fungsional merupakan wewenangstaf yang
dapat memberi perintah kepada bawahan yangsesuai dengan fungsinya.
Adapun kebaikan dan kelemahan dari struktur organisasi fungsional adalah sebagai berikut.
Kebaikan struktur organisasi fungsional antara lain:
a ) adanya pembagian tugas yang jelas, maka kesimpangsiuranperintah dari atasan dapat dihindari,
b ) adanya spesialisasi pekerjaan, sehingga produktivitassemakin tinggi,
c ) koordinasi dapat dilakukan dengan mudah, dan
d ) penggunaan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuaidengan fungsinya.
Kelemahannya organisasi fungsional antara lain:
a ) tanpa mengadakan latihan terlebih dahulu, mutasi kerjasulit dilakukan,
b ) koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan,
c ) karena bidang tugas yang berlainan, maka dapat terjadipengkotak-kotakan karyawan, dan
d ) kesimpangsiuran tugas masih mungkin terjadi karenaperintah bisa datang lebih dari satu orang.
c. Penyusunan Personalia (Staffing)
Penyusunan personalia merupakan aktivitas kepegawaianyang ditujukan untuk memperoleh
tenaga kerja yang cakapdan dalam jumlah yang tepat.Fungsi staffing berkenaandengan
penarikan, pelatihan, dan pengembangan sertapenempatan, dan pemberian orientasi pada
karyawan dalam lingkungan kerjanya.
d. Pengarahan (Leading/Directing)
Pengarahan merupakan aktivitas dalam manajemen yang berhubungan dengan pemberian
bimbingan, saran-saran,motivasi, penugasan, perintah-perintah, atau instruksi kepada bawahan
untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
e. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan serangkaian pengawasan agarpekerjaan berjalan sesuai dengan rencana
yang telahditetapkan.
Ada beberapa langkah dalam proses pengendalian yaitu:
1) menetapkan standar dan metode untuk mengukurprestasi;
2) mengukur prestasi kerja;
3) membandingkan apakah prestasi kerja sudah sesuaidengan standar yang telah ditentukan; dan
4) pengambilan tindakan koreksi atau perbaikan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Terry George, R. The Principles of Management.
Ruseffendi.(1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud
Sinaga, M. et al. (2006). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zama modren seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu ekonomi
adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran.Tentu saja
anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang sangat sederhana. Akan tetapi
menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang merupakan
bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar. Apa bila kita membicarakan pasar
tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdangan yang paling sering terjadi adalah perdangan di
pasar.Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintaan dan penawaran.Permintaan
adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu tertentu,sedangkan penawaran adalah
jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada
setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dari sini kita sudah melihat bahwa Permintaan dan
Penawaran memiliki hubungan yang erat satu sama lain untuk mendukung perdagangan. Pertama kita
perlu mengetahui apa faktor saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita
dapat melihat bagaimana permintaan dan penawaran membentun harga pasar.
1.2 Masalah
Jika di lihat dari latar belakang yang sudah saya tuliskan diatas,permasalahan yang muncul
adalah bagaimana caranya menciptakan pasar yang stabil dalam artian permintaan pasar dan
penawaran pasar menjadi seimbang. Tentu saja kestabilan pasar sangatlah penting bagi kebutuhan
masyarakat dan juga penting bagi penyedia kebutuhan atau produsen. Hal ini juga menjadi sangat
penting karena kebutuhan masyarakat yang semakin hari semakin bertambah dan mengakibatkan
harga di pasar menjadi meningkat.
BAB 2
PEMBAHASAN
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual
dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta
dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya
kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupun kuantitas
ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium maupun kuantitas
ekuilibrium.
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang
ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah
barang yang ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium
dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan harga
ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas ekulibrium
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang
dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan data
riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan
dalam bentuk table.
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah
barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang
menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan menjual dalam jumlah
yang lebih banyak. Di bawah ini gambar kurva permintaan dan penawaran dengan data yang ada.
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang
mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun
permintaannya.
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi
jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya
agar jarang beli.
4. Perkiraan Harga di Masa Depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika
harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan
puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya
akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih
sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan
produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya
produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual
produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin
produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat
keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih
sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan
memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga
naik akibat berbagai faktor.
2.3 Harga Pasar
A. Pengertian Harga
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga sesuatu barang
digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan
dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah yang memiliki
harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran
adalah faktor kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga karena barang itu di satu
pihak berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan istilahnya,
disebut hanya keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah
barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi
karena adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan
mengadakan penawaran di pasar.
B. Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibriumadalah harga yang terbentuk pada titik
pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di
pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana
kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai,
biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak
penjual dalam menentukan harga.
Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan
tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve
penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan
permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah
barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang
yang diminta. Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku pada saat bulan Ramadan dan
menjelang Hari Raya Idul fitri. Meskipun harga-harga melangit, masyarakat tetap bersemangat untuk
mencukupi kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para penjual tidak memainkan
harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat langka sehingga membuat masyarakat merasa
terbebani dengan kenaikan harga mendadak seperti contohnya daging sapi,cabai dan kebutuhan
lainnya.Pemerintah juga sebaiknya lebih memperhatikan adanya kecurangan dalam pendistribusian
barang-barang sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang dapat mengakibatkan kenaikan harga.
Fungsi-Fungsi Manajemen (POAC)
BAB 1
POAC
Dalam bahasan kelompok kami terdapat dua sub bab, yaitu POAC dan POSDCORBE.
Hal yang perlu ditekankan dalam materi kali ini adalah, POAC merupakan sebuah proses.
Sedangkan POSDCORBE adalah sebuah fungsi. Karena POAC sebuah proses, maka di dalam
organisasi keberadaan POAC akan selalu berputar dan tidak akan pernah berhenti.
Pendekatan membantu untuk memahami apa yang manajer lakukan, yaitu menganggap
pekerjaan mereka sebagai suatu proses. Proses adalah serangkaian tindakan untuk mencapai
sesuatu. Misalnya, membuat keuntungan atau menyediakan layanan. Untuk mencapai tujuan,
manajer menggunakan sumber daya dan melaksanakan empat fungsi manajerial utama, yaitu
kelanjutan organisasi. POAC adalah dasar manajemen untuk organisasi manajerial. Terdapat
beberapa konsep proses manajemen, misalnya saja PDCE (Plan, Do, Check, Evaluate), dan
PDCA (Plan, Do, Check, Action). Namun, konsep POAC lebih banyak digunakan dan diterapkan
efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya. Berikut adalah pemaparan singkat tentang
tiap bagian dari POAC, yang mana akan dibahas lebih dalam di bab lain:
A. Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai
tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi
segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer memperhatikan masa depan,
mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan
dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak berperan
dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus membuat
B. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap
sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan
dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke
dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan
beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau
beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya
manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan
merupakan aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan
tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan organizing.
Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa
tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi
kenyataan.
D. Controlling
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini membandingkan
antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang
signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan, manajer harus mengambil tindakan yang
Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu direvisi, melihat
hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan, maka seorang manajer akan
kembali pada proses planning. Di mana ia akan merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan
PLANNING
Kesuksesan organisasi adalah mencapai tujuan yang telah disusun oleh manajer pada
periode awal membentuk organisasi. Planning adalah sebuah proses di mana seorang manajer
memutuskan tujuan, menetapkan aksi untuk mencapai tujuan (strategi) itu, mengalokasikan
tanggung jawab unutk menjalankan strategi kepada orang tertentu, dan mengukur keberhasilan
perbedaan visi, misi, nilai dasar, dan tujuan. Misi, visi, nilai dasar dan tujuan adalah titik awal
dari perencanaan strategi. Keempat hal ini mengatur konteks landasan dari suatu proses dan
untuk menjalankan sesuatu serta unit perencana yang tertanam dalam suatu organisasi.
Perbedaan misi menggambarkan tujuan dari suatu organisasi sedangkan visi menggambarkan
keinginan untuk masa depan, seringkali digambarkan dengan jelas, menggugah, singkat oleh
sedangkan tujuan adalah keinginan masa depan dari suatu organisasi yang di usahakan untuk di
1. Tepat dan terukur. Tujuan yang terukur dapat memberikan seorang manajer standar pembanding
2. Menyebutkan issue yang penting. Untuk membangun manajer harus memilih beberapa tujuan
3. Menantang tetapi realis. Memberikan sebuah tantangan tersendiri bagi semua karyawan, anggota
organisasi untuk mengiprovisasi kinerja dalam organisasi. jika tujuan tidak realis atau terlalu
mudah akan membuat putus asa dan bosan pada diri karyawan atau anggota organisasi.
4. Menetapkan dalam periode waktu tertentu yang seharusnya dapat dicapai. Tenggat waktu dapat
menyuntikkan rasa urgensi dalam pencapaian tujuan dan bertindak sebagai motivator. Namun,
Tujuan perencanaan adalah untuk memastikan pencapaian efektif dan efisien tujuan organisasi,
dalam kenyataannya, kriteria dasar untuk perumusan rencana untuk mencapai Tujuan utama
perusahaan. Pencapaian tujuan selalu tergantung pada rencana dan jumlah kontribusi organisasi
terhadap perencanaan.
Bangunan adalah asumsi mengenai kekuatan lingkungan seperti kondisi ekonomi dan pasar,
sosial, politik, aspek hukum dan budaya, tindakan pesaing, dll Ini adalah lazim selama periode
pelaksanaan rencana. Oleh karena itu, Rencana yang dibuat atas dasar tempat sesuai, dan masa
depan perusahaan tergantung pada tingkat kesehatan rencana yang mereka buat sehingga untuk
Metode pendekatan ini sangat simpel, dan membutuhkan perhitungan untuk mendukung analisis.
Metode ini sesuai untuk keadaan di mana masalah hanya diselesaikan oleh satu orang saja,
alternatif yang terbatas dan ada karakter yang unik di lingkungan pembuatan keputusan.
Metode ini menggunakan skala prioritas antara 0-1 untuk membantu dalam pembuatan
keputusan di organisasi. Hasil dari prioritas itu dapat digunakan sebagai pembuat keputusan.
Metode pengambilan keputusan ini menggunakan fungsi nilai yang dihitung secara matematis.
Alternatif tersebut didasarkan pada seberapa baik dalam penilaian hal yang dipilih. Kriteria dan
nilai atau skornya dibuat oleh si pembuat keputusan. Setelah memberikan penilaian terhadap
alternatif dijumlahkan sesuai masing-masing kriteria dan kemudian diurutkan sesuai jumlah
skor. Urutan hasil yang telah didapatkan oleh pembuat keputusan adalah hasil keputusan.
NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu kelompok dalam membuat
keputusan. Teknik ini mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta atau anggota organisasi kemudian
memberikan voting dan rangking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang dipilih adalah ide
1) Urgent
Tingkat kegawatan suatu masalah, artinya apabila masalah tidak segera ditanggulangi akan
semakin gawat.
2) Seriousness
Tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan akan berakibat serius
3) Growth
Besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan, artinya apabila
MCUA adalah metode kuantitatif untuk memilih intervensi terbaik di antara banyak pilihan
Metode CARL merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menentukan prioritas
masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif. Metode ini dilakukan dengan menentukan
skor atas criteria tertentu, seperti kemampuan (capability), kemudahan (accessibility), kesiapan
(readiness), serta pengungkit (leverage). Semakin besar skor semakin besar masalahnya,
sehingga semakin tinggi letaknya pada urutan prioritas. Penggunaan metode CARL untuk
Metode Hanlon merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menentukan prioritas
masalah dengan menggunakan empat kelompok kriteria, yaitu besarnya masalah (magnitude),
yang menentukan dapat tidaknya program dilaksanakan (PEARL factor). Tujuan Metode Hanlon
masalah.
2.5 Implementasi
Penting sekali bagi seorang manajer untuk mengetahui kesempatan atau peluang di lingkungan
eksternal dengan sangat baik dalam organisasi sebagai awal perencanaan. Menjadi bagian
Manajer harus tahu di mana kondisi pasar, kompetisi antar organisasi, permintaan konsumen atau
Langkah kedua adalah menetukan tujuan untuk seluruh organisasi dan setiap sub unit di
dalamnya. Tujuan memberikan arahan terhadap setiap departemen atau sub unit di dalamnya.
Dasar pikiran di sini adalah sebuah asumsi yang ada dalam pikiran organisasi. Mengenal dan
memahami dengan baik rencana akan berjalan di lingkungan yang sesuai, eksternal maupun
internal.
hambatan.
Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tindakan alternatif dengan menimbang dengan cermat,
tindakan alternatif yang memberikan peluang yang paling bagus tentang pencapaian tujuan,
F. Memilih tindakan alternatif yang telah ditentukan atau dirumuskan dan dievaluasi.
G. Merumuskan pendukung tujuan. Saat keputusan telah dibuat, perencanaan telah selesai, dan
tujuah langkah telah dilakanakan, maka memerlukan daftar atau hal yang diperlukan untuk
mendukung tujuan. Contoh pendukung tujuan adalah alat, bahan, memperkerjakan dan melatih
H. Penghitungan anggaran dana perencanaan, seperti volum dan harga penjualan, biaya operasi
Organizing
3.1 Pengertian
menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain
dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
alat, tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka
tugas dan membagi pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan berbagai departemen serta
penentuan hubungan. Tujuan pengorganisasian ini adalah untuk menetapkan peran serta struktur
Proses pengorganisasian dapat dilakukan secara efisien jika manajer memiliki pedoman
tertentu sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan dapat bertindak. Untuk mengatur
secara efektif, prinsip-prinsip organisasi berikut dapat digunakan oleh seorang manajer.
Menurut prinsip, pekerjaan seluruh perhatian harus dibagi di antara bawahan atas dasar
kualifikasi, kemampuan dan keterampilan. Ini adalah melalui pembagian kerja dapat dicapai
yang menghasilkan organisasi yang efektif. Pembagian kerja adalah pemecahan tugas kompleks
Tidak semua orang secara fisik dan psikologi mampu melaksanakan semua operasi yang
menyusun kebanyakan tugas kompleks, bahkan dengan anggapan seseorang dapat memperoleh
semua keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tadi. Sebaliknya, pembagian
pekerjaan menciptakan tugas yang lebih sederhana yang dapat dipelajari dan diselesaikan
Jadi hal ini memperkuat spesialisasi, ketika setiap orang menjadi pakar dalam pekerjaan tertentu.
Karena tindakan ini menciptakan variasi pekerjaan, orang dapat memilih atau ditugaskan pada
Menurut prinsip ini, semua fungsi dalam kekhawatiran harus benar dan jelas kepada manajer dan
bawahan. Hal ini dapat dilakukan dengan jelas mendefinisikan tugas-tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hubungan orang terhadap satu sama lain. Klarifikasi dalam otoritas-tanggung
jawab membantu dalam mencapai hubungan koordinasi dan dengan demikian organisasi dapat
berlangsung efektif. Sebagai contoh, fungsi utama dari produksi, pemasaran dan keuangan dan
hubungan tanggung jawab wewenang dalam departemen ini harus jelas didefinisikan untuk
setiap orang agar melekat dalam pemikiran karyawan. Klarifikasi dalam hubungan otoritas-
Menurut prinsip ini, rentang kendali adalah rentang pengawasan yang menggambarkan jumlah
karyawan yang dapat ditangani dan dikontrol secara efektif oleh seorang manajer tunggal.
Menurut prinsip ini, seorang manajer harus dapat menangani jumlah karyawan yang
dibawahinya. Keputusan ini dapat diambil dengan memilih baik rentang lebar atau sempit froma.
mengendalikan secara efektif sebuah kelompok besar orang pada satu waktu.
2) Rentang kendali yang sempit rentang ini, pekerjaan dan wewenang dibagi antara banyak
bawahan dan manajer tidak mengawasi dan mengendalikan kelompok yang sangat besar dari
orang di bawah dia. Manajer sesuai dengan rentang yang sempit mengawasi sejumlah karyawan
Rantai skalar adalah rantai komando atau otoritas yang mengalir dari atas ke bawah. Otoritas dan
tanggung jawab harus berjalan dalam garis yang tegas dan tidak terputus dari eksekutif tertinggi
sampai yang paling rendah. Sebuah rantai skalar memfasilitasi alur kerja di sebuah organisasi
yang membantu dalam pencapaian hasil yang efektif. Sebagai otoritas mengalir dari atas ke
bawah, hal itu akan menjelaskan posisi kewenangan untuk manajer di semua tingkatan dan yang
Ini menyiratkan satu bawahan-satu hubungan yang superior. Setiap bawahan bertanggung jawab
kepada satu manajer. Hal ini membantu dalam menghindari kesenjangan komunikasi dan
kesimpangan tanggung jawab. Jika atasan yang lebih tinggi ingin memberikan perintah atau hal-
hal lain kepada para bawahan yang berada beberapa tangga di bawah dalam hierarki organisasi,
seyogianya hal itu dilakukan melalui atasan langsung orang yang bersangkutan. Paling tidak
3.3 Implementasi
Pentingnya pengorganisasian, menyebabkan timbulnya sebuah struktur organisasi, yang
dianggap sebagai sebuah kerangka sebuah kerangka yang masih dapat menggabungkan usaha-
Dengan kata lain, salah satu bagian penting tugas pengorganisasian adalah
(Terry 1979)
Maksud dari hal tersebut adalah dapat dihasilkannya sinergisme, yang berarti perlu adanya
tindakan-tindakan untuk mengelompokkan semua kemampuan yang sesuai menjadi satu tempat
dan memanfaaatkan kemampuan tersebut agar dapat berguna bagi organisasi tersebut. Akan
tetapi suatu pengorganisasian tidak hanya mengelompokkan sumber daya manusia saja, akan
tetapi juga dengan sumber daya lainnya agar dapat efektif. Jadi pengorganisasian merupakan
sebuah kasus yang dapat menimbulkan efek yang sangat baik dalam upaya menggerakan seluruh
aktivitas dan potensi yang bisa diwadahi serta sebagai pengawasan manajerial.
BAB 4
ACTUATING
tindakan untuk mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuai dengan tujuan organisasi. Jadi, actuating bertujuan untuk menggerakkan orang agar mau
bekerja dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara bersama- sama untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan
Actuating merupakan upaya untuk merealisasikan suatu rencana. Dengan berbagai arahan
dengan memotivasi setiap karyawan untuk melaksanakan kegiatan dalam organisasi, yang sesuai
dengan peran, tugas dan tanggung jawab. Maka dari itu, actuating tidak lepas dari peranan
kemampuan leadership.
karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan sifatnya dinamis. Maka dari itu,
fungsi actuating ternyata jauh lebih rumit dari kelihatannya, karena harus melibatkan fungsi dari
leadership. Premis yang terkenal pernah diungkapkan oleh Doghlas McGregor, bahwa seorang
Untuk pembahasan masalah teori leadership, akan dijelaskan lebih detail dalam bab
POSDCORBE. Di dalam proses actuating ini, keberadaan leadership adalah sebagai pendukung.
Karena actuating sendiri memiliki tujuan sebagai penggerak, yang nantinya akan bertujuan
dalam bentuk pemberian tugas. Tjuan utama penugasan adalah untuk mencapai keseimbangan
antara beberapa faktor: persyaratan dan kualifikasi personal, keseimbangan untuk pengembangan
Pengelolaan terhadap dana atau anggaran yang digunakan oleh organisasi penting dilakukan agar
Pengawasan juga membutuhkan saran dan alat untuk melakukan pengawasan, misalnya
teknologi yang digunakan untuk memantau kerja anggota organisasi atau pekerja.
Hal ini diperlukan unutuk mendapatkan bukti yang nyata bila terjadi pelanggaran, kesalahan
4.4 Implementasi
Hal penting yang dipertimbangkan dalam melakukan actuating adalah untuk memotivasi
B. Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri,
C. Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak,
D. Tugas yang diberikan cukup relevan,
BAB 5
CONTROLING
Menurut G.R Terry, pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang
harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan
dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana
Jelas sekali bahwa fungsi pengawasan yang diambil dari sudut pandang definisi sangat
vital dalam suatu perusahaan. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan dari
rencana. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan. Hal ini dilakukan untuk
Jadi pengawasan dilakukan sebelum proses, saat proses, dan setelah proses. Dengan
pengendalian diharapkan juga agar pemanfaatan semua unsur manajemen menjadi efektif dan
efisien.
C. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika
ada.
D. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai
dengan rencana.
E. Meninjau dan menganalisis ulang rencana, apakah sudah realistis atau tidak. Jika ternyata belum
5.3 Implementasi
Beberapa cara pengendalian yang harus dilakukan oleh seorang manajer yang meliputi
pengawasan langsung, adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang
manejer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah
Pengawasan tidak langsung, adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan
secara tertulis maupun lisan dari karyawan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil yang dicapai.
yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan. Pengawasan ini dilakukan dengan cara
pengawasan terbaik karena dilakukan sebelum terjadi kesalahan namun sifatnya prediktif.
B. Repressive control, adalah pengawasan yang dilakukan setelah terjadinya kesalahan dalam
pelaksanaanya. Dengan maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga hasilnya
C. Pengawasan saat proses dilakukan, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan.
D. Pengawasan berkala, adalah pengawasan yang dilakukan secara berkala, misalnya perbulan,
persmester, dll.
E. Pengawasan mendadak (sidak), adalah pengawasan yang dilakukan secara mendadak untuk
integratif mulai dari sebelum, pada saat, dan sesudah kegiatan dilakukan.
Ada beberapa dasar proses dalam pengawasan, diantaranya adalah teknik pengendalian dan
sistem yang pada dasarnya sama untuk kas, prosedur kantor, moral, kualitas produk atau apa pun.
Bisa diasumsikan bahwa baik rencana dan struktur organisasi yang jelas, lengkap, dan
terintegrasi akan tercipta jika manajer yakin akan tugasnya. Jika manajer tidak yakin dari
tugasnya atau bawahan tidak memiliki kekuatan atau tidak tahu bahwa dia memiliki kekuatan
untuk melaksanakan tugasnya, akan menjadi sulit untuk menentukan siapa yang bertanggung
jawab.
CONCLUSION
POAC is a management proccess. Which consist of planning, organizing, actuating and
controlling. POAC still connected with POSDCORBE ( management function). Both are
The first element in POAC is planning. Planning is an proccess where a manager make a
decision, decided some strategy to reach the goals, alocate the responsibility to someone else, to
measure between success and the goal.
To make a good plan, there are several principles, such as the contribution principle and
premising consistence. In planning proccess a manager also need to make a decision. There are
methods in planning, such as elementary methods, MAUT, SMART, MCDA, NGT and others.
When planning is made, manager also need to decided the priority. They can use the ‘Deciding
Methods’.
The second element is organizing. Organizing is a proccess about how a strategy and
tactics which have been created in planning proccess, was well designed onto an organizational
structure. Also to ensure that all people in organization can work effectively and efficiency
which aims to reach the organization goals. To do a good organizing, manager should not missed
the principle of organizing.
The third is actuating. Actuating is some actions to seek everyone in organization to work
for reach the goals. So, actuating aimed is to seek everyone so they want to work with awarness,
some kind like realizing a plan. Actuating also need a good leadership too, because the manager
is managing a lot of people here.
The fourth is controlling. Controlling is a decide proccess like, what an organization must
reached, what should organization do, to assess the activity and compare it with the standart.
Controlling is done in every time, before a proccess, while the proccess is working and also after
the proccess.
DAFTAR PUSTAKA
Stoner, JAF, Freeman, RE & Gilbert Jr, DR 1996, management 6th edn, Prentice Hall, Inc, New
Jersey.
singapore
http://www.hsor.org/what_is_or.cfm?name=mutli-attribute_utility_theory
http://www.decisioncafe.com/ihroot/infoharv/infoharvestfaq.asp#what mcda
http://www.hsor.org/what_is_or.cfm?name=mutli-attribute_utility_theory
http://asq.org/learn-about-quality/idea-creation-tools/overview/nominal-group.html
http://ngolearning.org
http://id.shvoong.com
Dubrin, Andrew J, 2008. Essentials of Management. Canada: Cengage Learning
Kathryn dan David C. Martin, 1998. Management. State of America: The McGraw-Hill
Companies
George, R. Terry, 1979, Principles of Management.
Stoner, JAF, Freeman, RE & Gilbert Jr, DR 1996, management 6th edn, Prentice Hall, Inc, New
Jersey.
Massie, JL, 1979, essentials of management 3rd edn, Prentice Hall, Inc, Kentucky
Contoh Makalah Elastisitas Permintaan dan Penawaran [Lengkap]
I. PENDAHULUAN
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing
masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas
tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata
lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan
harga. Oleh karena itu Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi
terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan
harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran
terhadap perubahan harga.
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada
makalah ini adalah (1) Pengertian elastisitas permintaan?, (2) Pengaruh harga terhadap elastisitas
permintaan? (3) Jenis-jenis elastisitas permintaan?, (4) Faktor-faktor yang mempengaruhi
elastisitas permintaan?, (5) Pengertian elastisitas penawaran?, (6) Pengaruh harga terhadap
elastisitas penawaran?, (7) Jenis-jenis elastisitas penawaran, (8) Pengertian dan pengaruh
elastisitas pendapatan, (9) Pengertian dan pengaruh elastisitas promosi?.
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan yang akan dicapai dalam penulisan
makalah ini yakni (1) dapat mengetahui pengertian elastisitas permintaan, (2) dapat mengetahui
pengaruh harga terhadap elastisitas permintaan , (3) dapat mengetahui Jenis-jenis elastisitas
permintaan, (4) dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan, (5)
dapat mengetahui pengertian elastisitas penawaran, (6) dapat mengetahui pengaruh harga
terhadap elastisitas penawaran, (7) dapat mengetahui jenis-jenis elastisitas penawaran, (8) dapat
mengetahui pengertian dan pengaruh elastisitas pendapatan, (9) dapat mengetahui pengertian dan
pengaruh elastisitas promosi.
II. PEMBAHASAN
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Contoh :
Harga sebuah donat Rp500,00 jumlah yang diminta 500 buah, jika harganya naik menjadi
Rp600,00 per buah, jumlah yang diminta turun menjadi 300 buah. Hitung koefisien
elastisitasnya.
Penyelesaian
Diketahui:
P = Rp500,00 ;
ΔQ = 500–300 = 200
Q = 500;
ΔP = Rp500,00–Rp600,00 = Rp100.00
maka Ep =
Ini adalah Kurva In Elastis Permintaan, Kurva landai karena barang yang diminta adalah barang
primer dan penurunan permintaan terhadap barang, mempengaruhi elastisitas harga untuk turun
tetapi sedikit. (Contoh: Beras). Elastisitas < 1
Ini adalah Kurva In Elastis Sempurna Permintaan, Kurva tegak lurus karena berapapun harganya,
konsumen tetap membeli dengan harga segitu (Contoh: Listrik). Elastsitas = 0
b. Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Sekunder
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik maka
permintaan turun)
Hukum permintaan terhadap Barang Sekunder adalah Elastisitas Uniter karena harga dan
kuantitas produk yang diminta berubah dalam permintaan yang sama, produk sekunder adalah
kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
Ini adalah Kurva Unitary Elastis Permintaan, Kurva melengkung dari kiri atas menuju kanan
bawah, menunjukkan korelasi yang sama antara perubahan harga dengan perubahan jumlah
barang yang diminta. Elastisitas = 1.
Berikut adalah Kurva Elastisitas Permintaan, kurva menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan
tidak landai. (jika harga barang naik, maka permintaan turun . jika harga barang turun, maka
permintaan naik). Elastisitasnya > 1.
Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap perubahan
kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang diminta
relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas
barang yang diminta akan mengalami kenaikan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP.
Permintaan yang elastis atau peka terhadap harga (Ed >1) dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari biasanya terjadi pada barang-barang mewah, seperti mobil, alat-alat elektronik,
pakaian pesta dan lain-lain.
e) Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ∞ )
Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang diminta meskipun
tidak ada perubahan harga, atau ΔQd = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0 (Tidak ada perubahan
harga). Secara matematis %ΔQd = Ada, %ΔP = 0. Kasus permintaan elastis sempurna terjadi
pada bila permintaan suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap.
Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau permintaan akan produk
tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
a. Tingkat kebutuhan
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat inelastic,
sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka permintaan bersifat
elastic.
b. Banyaknya barang pengganti yang tersedia.
Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya cenderung
untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa
enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai
penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun,
para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya
dan beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya bertambah
dengan cepat.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat
tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya sukar memperoleh barang pengganti dan
oleh karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak
tambahan pembeli yang pindah dan jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah
karena tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan
dengannya. Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang
pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.
c. Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.
Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat
mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/. Perhatikanlah sikap orang dalam
membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika seseorang itu sudah menyukai suatu
jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan banyak mempengaruhi
permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang agak mahal.
Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai
jenis barang yang diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk
membeli barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi dapat
dikatakan bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu
barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
f. Tradisi
Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa pun naiknya
harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastic, tetapi apabila tidak
didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic.
g. Mode
Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila barang tersebut
sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya harga akan tetap dibeli. Maka
permintaan akan bersifat inelastic demikian sebaliknya.
h. Perubahan harga dan barang yang diminta
Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga
permintaan menjadi elastis.
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive terhadap perubahan harga,
tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap perubahan harga. Ketika terjadi perubahan harga
(baik harga naik atau harga turun) akan mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi.
Ukuran kepekaan produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas
Harga dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran. Elastisitas penawaran (Es)
diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang ditawarkan yang disebabkan
karena perubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas penawaran sering diartikan
sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase
perubahan harga barang itu sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang
disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran
adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan
dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung
dengan rumus sebagai berkut.
Keterangan :
Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun
menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien
elastisitas penawarannya!
Jawab:
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis
apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah
mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi
akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan
pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan
cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah
barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut
adalah:
1. Immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap. Oleh
karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan,
meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang
ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka
waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya,
sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
2. The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen
menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja
lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb). Tetapi tidak cukup lama
untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti
bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis,
dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kapasitas produksi
tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan
produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi
yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil,
sehingga penawaran tidak elastis.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk
masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis. Dalam jangka waktu yang
cukup lama tersebut para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan
menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk
menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin
elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor
industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun,
sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang
kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor,
kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam
jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu Stok
persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat
segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
Kemudahan substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital
lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan
tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena
kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu
dibutuhkan.
Kurva tersebut merupakan Kuva Elastis Sempurna Penawaran, Kurva mendatar horizontal
sejajar dengan kuantitas yang artinya Harganya Kaku maka Produsen menawarkan barang
dipengaruhi oleh pelaku ekonomi-ekonomi lain. Berapapun kuantitasnya, harganya tetap.
Elastisitas = Tak Terhingga.
P
S
Q
2) Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh terhadap perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain kalau persentase perubahan jumlah yang
ditawarkan relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQs <
%ΔP. Penawaran Inelastis atau sering disebut Penawaran yang tidak peka terhadap harga, misal
harga berubah naik 10% maka perubahan penawarannya akan naik kurang dari 10%. Elatisitas
penawaran kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang hasil pertanian, karena barang-
barang produk pertanian tidak mudah untuk menambah atau mengurangi produksinya dalam
jangka pendek.
P
S
Q
Jika Ei= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang
yang diminta
Jika Ei>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bagian yang lebih besar dari pendapatan
terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Ei <>in Elastis), maka orang akan membelanjakan bagian pendapatan
yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Maka dapat disimpulkan dari ketiga kemungkinan tersebut bahwa naiknya jumlah barang
yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut
barang normal atau superior. Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya
jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif
dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen. Jadi, perubahan pendapatan yang
terjadi dapat berpengaruh terhadap mikro ekonomi, yang memiliki kelemahan yaitu distribusi
pendapatan yang kurang merata.
Berbedanya kesempatan yang dimiliki oleh setiap individual membuat pendapatan
masing-masing juga berbeda. Hal tersebut mempengaruhi berbedanya pemenuhan kebutuhan
masing-masing individu. Hal ini menyebabkan kesenjangan ekonomi antara yang kaya semakin
kaya dan yang miskin semakin miskin. Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk,
yaitu:
1. Produk Normal
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan
meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat diganti dengan ubi
sebagai produk inferiornya.
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas.
Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran, jika
ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor-faktor yang
mempengaruhi kurva berubah? Dan beberapa besar pengaruhnya?
Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada.Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas
merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
Tujuan
BAB II
Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan
factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi,
maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan
Elastisitas Pendapatan”.
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat
berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi
perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai
dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan.Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi
perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang
terhadap perubahan harga barang tersebut.Angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga
atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed.
Adapun rumusnya :
Ed
Atau
Ed = Atau Ed =
Keterangan :
Contoh :
Jika harga televisi berwarna turun dari Rp 1.000.000,00 menjadi Rp 800.000,00 maka permintaan
meningkat dari 20 unit menjadi 40 unit, maka elastisitasnya adalah ……..
Jawab:
Po = Rp 1.000.000,00 Qo = 20 unit
P1 = Rp 800.000,00 Q1 = 40 unit
Ed = = : = x = 3
Haruslah diingat, elastisitas permintaan harus digambarkan dengan angka negative sebagai tanda
adanya hubungan negative antara perubahan harga dengan permintaan.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat
penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat
dihitung berdasarkan pada rumus berikut:
Es =
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain,
maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi
dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap
barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya kenaikan harga tinta akan
mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya
adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan
terhadap daging sapi dan sebaliknya
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu
barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan
pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (E Y) dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut
Ey =
Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang
diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal
atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang
diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan
barang inferior atau giffen.1[1][1]
1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang
diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa
berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang
permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang
tersedia tetap terbatas),
2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari
prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk
kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras
sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun
cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun
konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras
memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase
perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis
permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga
belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
4. Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase
perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian,
makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan
barang penggantinya.
5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar
sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan
menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk
1
yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi,
yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda
atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. 2[2][2]
1. Ada beberapa faktor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
d. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu
penggunaan barang tersebut
b. Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah
c. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik dan benda tersebut sangat
dibutuhkan3[3][3]
3
D. Pengertian elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah barang yang
ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga.
Es =
Atau
ES = × Atau ES =
Koefisien elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat dari korelasi yang positif antara perubahan
harga dengan perubahan jumlah barang yang diminta.
Elastis sempurna terwujud apabila para penjual bersedia menjual semua barangnya pada satu harga
tertentu.Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis sempurna bentuk kurva
penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah
penawarannya walaupun harga bertambah timggi.
Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis.Pada elastisitas uniter apabila kurva
tersebut bermula dari titik 0.kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan
perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaran elastis apabila perubahan
harga menyebabkan perubahan yang relative besar terhadap penawaran. 4[4][4]
1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada
tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga,
artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga,
artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun
kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit
konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi. 5[5][5]
1. Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk dikurangi atau ditambah dengan segera bila
terjadi perubahan harga sebaliknya barang hasil industri lebih bersifat elastis.
5
2. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga maka produsen sulit untuk mengubah barang yang
ditawarkan sehingga penawarannya bersifat inelastis. Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen
mampu mengubah biaya tetap maka sifat penawarannya lebih elastis.
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu:
sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi
membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang
akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
1. Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak
yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
2. The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk
memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk
pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas
yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk
masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis. 6[6][6]
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi)
berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika
harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang
ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap
perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan
barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang
pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang
menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan
sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
B. Saran – saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar,
apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis dengan jumlah
yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan
dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Modul SMK. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Surakarta : Citra Pustaka Mandiri
Pasar persaingan sempurna yaitu di dalam pasar – pasar terdapat banyak penjual dan pembeli.
3. Kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga dan pendapatan hasil pertanian
5. Efek pajak penjualan dan subsidi terhadap harga dan jumlah barang yang dijual
Di dalam perekonomian yang belum berkembang, sector pertanian memiliki arti penting
karena sebagian besar dari produksi nasional merupakan hasil pertanian dan sebagian besar
pendapatan rumah tangga dibelanjakan untuk membeli hasil – hasil pertanian. Perkembangan
ekonomi sedikit demi sedikit akan mengurangi peranan sector pertanian yang besar tersebut.
Dalam perekonomian yang sudah modern, seperti di Amerika Serikat dan di Negara – Negara Eropa
Barat, pertanian memegang peranan yang sangat kecil dalam sumbangannya terhadap produksi
nasional.
Sejalan dengan berlakunya kemerosotan peranan sector pertanian dalam menciptakan
produksi nasional maka peranannya dalam menyediakan pekerjaan juga merosot. Di Negara
industri yang modern hanya sebagian kecil penduduk melakukan kegiatan di sector pertanian.
Sedangkan di Negara – Negara yang baru saja mulai berkembang biasanya sebagian besar
penduduknya hidup dan bekerja di sector pertanian.
Kemunduran peranan sector pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai tingkat
kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh dua factor, ialah permintaan terhadap hasil pertanian yang
lambat perkembangannya dan kemajuan teknologi di sector pertanian yang memungkinkan
pertambahan produktivitas yang tinggi.
Perkembangan teknologi yang cepat disuatu sector memungkinkan kenaikan produtivitas yang
tinggi.
Contoh : Dalam tahun 1929 di Amerika serikat sebanyak 12,8 juta orang bekerja disektor
pertanian. Produksi yang mereka ciptakan pada tahun 1929 , kalau dihasilkan pada
masa sekarang yaitu kurang lebih sesudah tujuh decade, hanya memerlukan sebanyak
1,7 orang saja. Gambaran ini menunjukan betapa besar kenaikan produktivita seseorang
yang berlaku daalam masa lebih dari 70 thun lalu di Amerika Serikat. Akibatnya untuk
Amerika Serikat dan Negara-negara maju lainnya adalah produksi pertanian dapat dinaikan
dengan cepat apabila terdapat cukup banyak permintaan. Tetapi ternyata permintaan
terhadap barang pertanian mengalami perkembangan yang jauh lebih lambat daripada
kemampuannya untuk menambah produksi pertanian.
Keadaan tersebut menimbulkan dua implikasi penting kepada sector pertanian dinegara-negara
maju .
1. Hal ini mendorong kepada perpindahan tenaga kerja dari sector pertanian ke sector industry .
tetapi perpindaahan itu pada umumnya tidaklah secepat seeperti yang diinginkan dan ini terutama
disebabkan oleh karena kekurangan keseempatan kerja di sector lain.
2. Kemajuan teknologi yang cepat menimbulkan masalah kelebihan produksi pertanian. Jumlah yang
dapat di produksi oleh para petani adalah melebihi daripada yang diperlukan oleh masyarakat .
Keadaan ini menyebabkan harga barang pertanian cenderung untuk tetap berada ditingkat yang
sangat rendah.
Masalah jangka panjang sector pertanian dapat juga diterangkan dalam bentuk kurva
permintaan dan penawaran.
Dalm jangka pendek harga hasil-hasil pertanian cenderung mengalami naik turunyang relative
besar. Harganya Boleh mencapai tingkat yang sangat tinggi pada suatu masa, sebaliknya
mengalami kemerosotan yang sangat buruk dimasa berikutnya. Ketidak stabilan harga tersebut
dapat disebabkan oleh permintaan dan penawaran terhadap berang pertanian yang sifatnya tidak
elastis. Sifat ini menyebabkan perubahan yang sangat besar terhadap tingkat harga apabila
permintaan atau penawaran mengalami perubahan.
Factor yang menyebabkan ketidakstabilan harga pertanian dalam jangka pendek dapat dibedakan
kepada dua sumber berikut :
Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh factor alamiah. Padda umumnya, produksi hasil
pertanian selalu berubah-ubah dari satu musim ke musim lainya. Perubahan musuman ini terutama
dipengaruhi oleh cuaca, ikllim dan factor-factor ilmiah lainya. Disamping itu serangan hama
tanaman dan binatang pengganggu juga dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap
perubahan produksi hasil pertanian. Factor-factor ini menyebabkan tingkat produksi pertanian
cenderung mengalami perubahan yang relative besar kalau dibandingkan dengan perubahan
produksi barang-barang industry.
Dalam jangka pendek maupun jangka panjang, permintaan terhadap barang pertanian bersifat tidak
elastic. Dalam jangka panjang ini disebabkan karena elastisitas permintaan pendapatan terhadap
barang-barang pertanian adalah rendah, yaitu kenaikan dalam pendapatan hanya menimbulkan
kenaikan yang kecil saja terhadap permintaan.
Dalam jangka pendek, ia tidak elastic karena kebanyakan hasil-hasil pertanian merupakan barang
kebutuhan pokok harian, yaitu digunakan setiap hari. Walaupun harganya sangat meningkat,
namunn jumlah yang sama masih tetap harus dikonsumsi. Sebaliknya, pada waktu harga sangat
merosot konsumsi tidak akan banyak bertambah karena kebutuhan konsumsi yang relative tetap
tadi.
Ada beberapa factor yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak
elastic :
b. Kapasitas memprooduksi sector pertanian cenderung untuk mencapai tingkat yang tinggi dan
tidak terpengaruh oleh perubahan permintaan.
c. Beberapa jenis tanaman memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat diperoleh.
Pendapatan produsen barang pertanian mengalami pengurangan yang besar sebagai akibat dari
permintaan yang merosot.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pertanian, perubahan permintaan lebih
mempengaruhi pendapatan daripadda kesempatan kerja.
Dalam kegiatan industry perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja sedangkan
pendapatan ( terutama pendapatan tiap pekerja ) tidak mengalami perubahan sebesar pada sector
pertanian.
1. Membatasi (menentukan quota ) tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-tiap produsen
2. Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin distabilkan harganya dipasaran bebas.
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar adalah lebih rendah daripada
harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah.
Untuk menjaga agar produksi tidak mencapai tingkat yang berlebihan, sehingga menimbulkan
masalah-masalah yang menyebabkan kemerosotan pendapatan produsen hasil
pertanian,pemerintah dapat membatasi jumlah produksi.
Kebijakan membatassi produksi, kalau dibandingkan dengan penentuan produksi secara pasar
bebas, menimbulkan dua macam perubahan, yaitu :
b. Jumlah yang boleh diproduksi dan dijual para petani berkurang.
Kebijakan membatasi produksi dengan tujuan untuk menaikan pendapatan para petani akan
mencapai sasarannya hanya apabila permintaan terhadap barang yang dibatasi produksinya adalah
bersifat tidak elastic.
Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga dan menjaga agar petani
menerima harga yang wajar adalah dengan melakukan jual beli hasil pertanian yang harganya akan
distabilkan. Untuk melakukan campr tangan ini, pemerintah perlu mendirikan badan yang akan
melakukan jual beli barang dan menyimpan stok barang yang akan diperjual belikan.
a. Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang ditentukan oleh pasar bebas
b. Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari harga keseimbangan pasar
bebas.
Dalam kebijakan ini yang dilakukan pemerintah adalah :”didalam jangka panjang tingkat harga
adalah sama dengan harga keseimbangan yang ditentukan dalam pasar bebas “. Jadi pada
hakikatnya pemerintah berpendapat bahwa yang ditentukan oleh pasar bebass sudah cukup wajar
dan tidak perlu diubah.
Menetapkan harga yang lebih tinggi dari harga keseimbangan
Kebijakan yang lebih sering dilakukan pemerintah adalah menetapkan harga pada tingkat yang
lebih tinggi daripada yang ditentukan pasar bebas. Kebijakan harga yang demikian dikenal sebagai
kebijakan harga minimum atau kebijakan harga terendah.
Dalam kebijakan ini pemerintah tidak menentukan harga pasar tetapi menetapkan harga jaminan
yang akan diterima petani untuk setiap produksinya.
Harga jaminan adalah lebih tinggi dari harga jaminan yang dicapai dipasar. Jumlah subsidi yang
akan diberikan pemerintah untuk setiap unit produksi adalah sebesar perbedaan antara harga
jaminan dan harga keseimbangan.
Kebijakan harga maksimum bertujuan untuk mengendalikan harga pada tingkat yang lebih rendah
daripada harga keseimbangan dalam pasar bebas
Karena kebijakan harga maksimum menyebabkan wujudnya kelebihan permintaan maka kebijakan
seperti itu berkecendrungan untuk menciptakan pasar gelap ialah kegiatan jual beli yang dilakukan
tidak secara terbuka dan bertentangan dengan kebijakan harga maksimum yang dilaksanakan.
Sekiranya pemerintah tidak dapat menghindari kecendrungan ini maka kebijakan harga maksimum
dapat dipandang gagal dan tidak menemui sasarannya.
Salah satu cara untuk mengurangi kegiatan pasar gelap ialah dengan mengenakan hukuman atau
dend ayang berat kepada pihak-pihak yang melakukannya. Tinfakan lain yang juga bisa dilakukan
adalah melakukan penjatahan . Yaitu pembeli diperbolehkan membeli sejumlah tertentu saja,
tetapi jumlahnya adalah kurang dari yang diinginkannya.
Dengan penjatahan ini, para pembeli tidak memperoleh sebanyak yang diinginkannya namun ,
penjatahan dapat mengurangi keinginan untuk melakukan pembelian dipasar gelap dan sekaligus
mengurangi kemungkinan terwujudnya harga yang tinggi dipasar gelap.
Pajak penjualan dikenakan dalam bentuk suatu presentasi tertentu dari hasil penjualan.
Sebagian dari pajak penjualan yang dikenakan akan dipikul pleh penjual. Pembagian beban pajak
antara pembali dan penjual dinamakan insiden pajak atau tax incidence.
Untuk menganalisis insiden pajak perlu dilihat prporsi beban pajak diantara pembeli dan penjual
pada masing-masing keadaan berikut :
§ Akibat elastisitas permintaan yang berbeda keatas beban pajak yang ditanggung pembeli dan
penjual
§ Akibat elastisitas penawaran yang berbeda keatas beban pajak yang ditanggumg pembeli dan
penjual.
Untuk melihat bagaimana elastisitas permintaan dapat mempengaruhi insiden pajak akan
dimisalkan bahwa penawaran adalah sama sifatnya pada kedua keadaan yang dibandingkan.
Dengan pemisalan ini selanjutnya akan dibandingkan keadaan dimana permintaan yang elastis
dengan permintaan yang tidak elastis.
Kesimpulannya :
§ Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan ditanggung oleh para
pembeli.
Apabila kurva permintaan adalah elastis sempurna maka seluruh pajak penjualan dibayar oleh
penjual. Apabila kurva permintaan tidak elastis sempurna maka seluruh pajak penjualan
ditanggung pembeli.
§ Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang yang
diperjualbelikan sebagai akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh pemerintah.
§ Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan yang akan ditanggung
pembeli. Seluruh beban pajak akan ditanggung pembeli apabila kurva penawaran bersifat elastis
sempurna. Sebaliknya seluruh beban pajak akan ditanggung penjual apabila kurva penawaran
bersifat tidak elastis sempurna.
§ Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang diperjualbelikan. Semakin elastis kurva
penawaran, semakin banyak pengurangan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Untuk melihat bagaimana subsidi dapat memberi manfaat kepada pembeli dan penjual akan
digunakan cara yang sama seperti melihat akibat pajak penjualan terhadap mereka. Tentunya
bentuk analisis harus disesuaikan dengan bentuk perubahan yang terjadi. Subsidi adalah
pemberian pemerintah kepada produsen untuk mengurangi biaya produksi yang ditanggung
produsen. Artinya, ia dapat dipandang sebagai kebalikan dari pajak penjualan karena subsidi dapat
menurunkan harga. Sampai dimana besarnya keuntungan yang diperoleh pembeli dengan adanya
subsidi adalah bergantung kepada besarnya penurunan harga yang akan berlaku.
§ Semakin elastis permintaan, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.
§ Semakin elastis penawaran, semakin kecil bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.
§ Semakin elastis penawaran, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Related Posts:
Makalah Aliran Sesat Yang Berkembang Di Indonesia Normal 0 false false false EN-
US X-NONE X-NONE … Read More
AYAT MAKIYAH DAN MADANIYAH Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-
NONE … Read More
makalah jihad lengkap Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
MicrosoftInternet… Read More
PEMBUNUHAN MENURUT ISLAM Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
MicrosoftInternet… Read More
makalah Hadis Mutawatir Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
MicrosoftInternet… Read More
Post a Comment
Social Profiles
Search
about me
free counters
Popular
Tags
Blog Archives
STATISTIK INFERENSIAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu permasalahan yang selalu dihadapi di
kota-kota besar adalah masalah l...
Masalah Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangan Manusia, makhluk hidup lain, dan
benda-benda mati yang hidup dalam suatu dae...
Powered by Blogger.
Your Ip Addres
[hide]