Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Rangkuman Materi Manejemen”


Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen

Dosen Pengampu:

Dr. Maria Fitria, S. Sos., M.M

Disusun oleh:

Dimas Rizki Fauzi

(205062)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

TRIDHARMA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas rangkuman ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Manejemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang, organisasi
dan Kinerja Organisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Maria Fitria, selaku dosen mata kuliah Manejemen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Cimahi, 19 Juni 2021

Penulis

i
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Konsep Dasar Manajemen

A. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari Bahasa inggris management dengan kata kerjato
manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi. Manajemen berasal dari Bahasa
Prancis kuno yaitu ménajement, yang memiliki arti seni prlaksanaan dan mengatur,
karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Manajemen dipandang dari berbagai perspektif yang ada
mempunyai dasar yang kuat yan tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu dan seni.
Selanjutnya definisi manajemen berkembang lebih lengkap. Lauren A. Aply
seperti ang dikutip Tanthowi menerjemahkan manajemen sebagai “The art of
getting done though people” atau seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa seorang manajer dalam mencapai
tujuan organisasi nmelibatkan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang
telah diatur oleh manajer.

B. Prinsip-prinsip Manajemen
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu sebagai berikut:
 Pembagian Kerja
Pembagian kerja (spesialisasi) ini untuk meningkatan efesiensi dan
efektivitas pelaksanaan kerja seseorang dalam suatu
organisasi/instansi/perusahaan. Pembagian kerja harus disesuaikan dengan
kemampuan dan keahliannya, dan didasarkan pada prinsip the right man in
the right place, bukan atas dasar suka dan tidak suka.

 Wewewnang dan Tanggung Jawab


Wewenang mencangkup hak untuk memberi perimtah dan dipatuhi,
biasanya dari atasan ke bawahan. Wewenang ini harus diikuti dengan
pertanggungjawaban kepada pihak yang memberikan perintah.

 Disiplin
Disiplin mencangkup rasa hormat dan taat pada peranan dan tujuan
organisasi.

1
 Kesatuan Perntah
Setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari
satu atasan.

 Kesatuan Arah
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan
harus diarahkan oleh seorang manajer dengan satu rencana.

 Meletakan Kepentingan
Meletakan Kepentingan Organisasi daripada Kepentingan sendiri

 Balas Jasa/Pemberian Upah


Konpesasi untukpekerjaan yang dilakukan haruslah adil, baik bagi
karyawan maupun pemilik

 Sentralisasi/Pemusatan
Dalam pengambilan keputusan, harus ada keseimbangan yang tepa
tantara sentralisasi dan desentralisasi

 Hierarki
Garis perintah dan wewenang harus jelas. Sehingga setiap karyawan akan
mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia
mendapatkan perintah.

 Keteraturan
Bahan-bahan dan orang-orang harus ada pada tempat dan waktu yang
tepat.
 Keadilan dan Kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai
tjuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini harus ada perlakuan yang sama
dalam sebuah organisasi.

 Stabilitas Kondisi Karyawan


Kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan
berjalan dengan lancar.

2
 Inisiatif Bawahan
Harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan
rencananya meskipun beberapa kesalahan mungkin terjadi

 Semangat Korps
Setiap karyawan harus memiliki semangatkesatuan yakni rasa senasib
dan sepenanggungan, karyawan memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan
rasamemiliki terhadap perusahaan.

1.2. Perkembangan Ilmu Manajemen


Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion
study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan
efektivitas. Kemudian Taylor dalam bukunya The Priciple of Scientific Management
(1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang
terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan
meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja
karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :
 Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
 Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan menempatkan pekerjaan yang cocok
untuk satu pekerjaan.
 Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
 Kerjasama yang erat dan bersahabat di antara manajemen dan pekerja.
Taylor mengatakan bahwa agar supaya prinsip itu dapat berhasil, dibutuhkan suatu
"revolusi mental menyeluruh" di pihak manajemen dan pekerja. Daripada bertengakar
mengenai keuntungannya masing-masing, mereka harus bersama-sama berusaha
menaikan produksi.
Manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik
berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk mencapai
tujuan dan membuat system kerja sama ini lebih bermanfaat bagi manusia. Disamping
itu ilmu manajemen sebagai ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri, adanya kelompok
manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih, adanya kerjasama dari
kelompok tersebut, adanya kegiatan/proses/usaha, adanya tujuan.

3
1.3. Fungsi dari Manajemen
Fungsi dalam manajemen dikanal dengan planning, organizing, actuating, dan
controlling.
 Planning (Perenncanaan)
Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi ang akan digunakan untuk menggapai tujuan, serta
mengembangkan rencana aktivitas pada sebuah pekerjaan dalam organisasi
bisnis.

 Organizing (Pengorganisasian)
Pengrogranisasian didefinisikan sebagi proses kegiatan penyusunan atau
alokasi sumber daya organisasi dalam betuk desain organisasi atau struktur
organisasi sesuai dengan tujuan perusahaan yang tertuang di dalam visi dan
misi perusahaan, sumber daya organisasi, dan lingkungan bisnis perusahaan
tersebut.

 Actuating (Pelaksanaan)
Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajerial
dan usaha-usaha organisasi.

 Controling (Evaluasi)
Adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan control atau evaluasi
terhadap kinerja organisasi. Dalam hal ini guna memastikan bahwa apa yang
sudah dierencanakan, disusun, dan dijalankan dapat berjalan sesuai dengan
aturan main atau prosedur yang telah dibuat.

1.4. Kepemimpinan dan Kerjasama Tim


A. Kepemimpinan
Griffin dan Ebert (1999, h.288) mengatakan bahwa kepemimpinan (leadership)
adalah proses memotivasi orang lain ntuk mau bekerja dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Kemudian, ada suatu peryataan lain yang diungkapkan
oleh Ivancevish, Konopaske, dan Matteson (2005, h. 492) bahwa kepimimpinan
adalah as the process of influencing others to falicilitate the attainment of
organizationally relevant goals. Atas dasar definisi tersebut, setiap individu tidak
diharuskan untuk menjadi pemimpin formal dalam suatu organisasi, namun dapat
juga menjadi pemimpin informal untuk memimpin orang lain sebagai pengikutnya

4
dalam suatu kelompok. Untuk mencapai tujuan kelompok maupun organisasi,
pemimpin informal maupun formal mempunyai peran yang sama-sama pentingnya
untuk menuju keberhasilan kelompok maupun organisasi.
Dalam buku Healing the Company World karya Maria Gamb, menawarkan
konsep sederhana bahwa seorang pemimpin ialah orang yang melayani masyarakat
dengan bisnis mereka. Pemimpin yang baik selalu mementingkan kebaikan
dibandingkan kebutuhan mereka sendiri.
Memimpin itu meliputi mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan
untuk melaksanakan tugas yang penting. Hubungan dan waktu bersifat sentral
umtuk kegiatan memimpin. Sebenarnya, memimpin menyentuh hubangan manajer
dengan setiap orang yang bekerja dengan mereka. Para manajer memimpin untuk
membujuk orang lain supaya mau bergabung dengan mereka dalam mengejar
tujuan atau masa depan yang muncul dari langkah merencanaan dan
mengorganisasikan.
Ada beberapa jenis gaya kepemimpinan, diantaranya:
 Gaya Kepemimpinan Demokrasi
Mengusung konsep demokrasi, pemimpin yang satu ini selalu
berdiskusi kepada anak buahnya saat hendak mengambil sebuah
keputusan. Gaya kepimpinan ini berbanding terbalik dengan
kepemimpinan yang otokratis, di mana pemimpin mengambil alih semua
keputusan tanpa melibatkan anak buah.

 Visioner
Pemimpin yang satu ini biasanya dipenuhi dengan rencana-rencana
dan ide di masa mendatang. Ia sangat senang dalam merancang sesuatu
untuk masa depan perusahaan. Bahkan, hal tersebut belum terpikirkan
sama sekali oleh stafnya serta rekan kerjanya yang lain. Dilansir dari The
Balance Careers, secara umum seseorang dengan kepemimpinan visioner
memiliki tiga karakteristik, yaitu berani mengambil risiko, active listening,
dan juga bertanggung jawab.

 Kepemimpinan Multikultural
Sesuai namanya, gaya kepemimpinan ini biasanya diaplikasikan di
kantor atau perusahaan yang stafnya memiliki latar lintas budaya.
Sebagai contoh, Perusahaan multinational tentu akan menerapkan
kepemimpinan multikultural supaya dapat menjangkau karyawan dengan
efektif. Contoh sederhana dari kepemimpinan multikultural adalah
pimpinan menyetujui dan mendukung perayaan hari raya dari berbagai

5
latar belakang yang dikemas sedemikian rupa sehingga semua stafnya
bisa ikut merayakan dengan bahagia.
 Kepemimpinan Strategis
Seluruh bagian dari suatu organisasi atau perusahaan bisa ikut
menyumbangkan kinerja terbaiknya jika gaya kepemimpinan yang dipakai
berpusat pada strategi. Tidak hanya top management yang punya kuasa
dan peranan penting, sebagai pekerja, kamu yang mau meningkatkan
mutu kehidupan atau perusahaan juga bisa ambil peran.

 Memimpin Sambil Mengajar


Gaya kepimimpinan ini adalah kepemimpinan yang sangat
menguntungkan bagi para karyawan. Jenis pemimpin yang satu ini
langsung turun tangan untuk membimbing karyawannya dalam
menambah skill dan wawasan. Jika ingin menjadi pemimpin yang
bergerak sambil mengajar, dibutuhkan kemauan untuk meluangkan
waktu sebaik-baiknya. Sebab, tentu akan terbagi waktu ke berbagai
fokus, salah satunya mendampingi karyawan.

 Pemimpin sebagai Fasilitator


Pemimpin tipe ini biasanya fokus kepada hasil, tidak terlalu ambil
pusing dengan peningkatan skill karyawannya. Selama alur pekerjaan
masih aman, kemungkinan besar atasan tidak akan ikut campur terlalu
banyak. Namun, jika ada bagian atau karyawan yang tidak bisa berfungsi
sebagaimana mestinya, pemimpin ini tidak akan ragu untuk turun tangan
langsung memantau proses.

 Gaya Kepemimpinan yang Berpusat pada Tim


Gaya kepemimpinan ini sebenarnya cukup efektif digunakan jika tiap
staf tidak punya banyak kewajiban atau target pribadi, jadi bisa fokus
untuk mencapai target timnya. Orientasi kepemimpinan yang terfokus
pada tim juga butuh visi yang jelas. Jadi, tahu arah dan tujuan pekerjaan
yang jadi tanggung jawab dan rekan kerja. Dari segi hasil, kemungkinan
gaya kepemimpinan ini tidak berhasil juga cukup besar kalau kualitas
pimpinannya belum benar-benar mumpuni.

6
B. Kerjasama Tim
Kerja sama tim atau team building adalah proses dan strategi yang dibangun
untuk mewujudkan visi misi perusahaan. Prinsipnya, kerja sama tim merupakan cara
bekerja kreatif berbekalkan komunikasi yang baik dan kemampuan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi secara bersama-sama.
Kepemimpinan dan kerja sama tim sangat erat kaitannya. Seorang pemimpin
dikatakan berhasil jika tim yang dibentuknya bisa bekerja dengan maksimal. Ini
artinya, iklim kerja yang diciptakan oleh setiap anggota tim sangat baik sehingga
berpengaruh pula pada kualitas hasil dari pekerjaan.
Untuk bisa memimpin tim dengan baik, perlu memiliki kemampuan memimpin
tim tanpa sekat. Hal ini bisa mempelajari dari pelatihan kepemimpinan dengan
tema-tema, seperti memahami strategi Myers-Briggs type Indicator (MBTI) dalam
memimpin tanpa sekat, 5 kompetensi atasan, dan sebagainya.

1.5. Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah


Salah satu peranan strategis manajer atau pemimpin organisasi ialah peranan
pengambilan keputusan (decisional role). Bahkan menurut Harrison (1978) pengambilan
keputusan menjadi suatu bagian integral dari manajemen suatu organisasi. Lebih dari
sekedar itu, kompetisi dalam aktivitas pengambilan keputusan ini membedakan seorang
manajer dari yang tidak manajer bahkan lebih dari itu, manajer yang baik daripada yang
biasa saja.
Permasalahan dari organisasi adalah suatu yang menyimpang dari yang dikehendaki,
direncanakan, atau dituju. Disini keberadaan keputusan penting sekali sebagai suatu
pengakhiran daripada proses pemikiran tentang apa yang danggap sebagai masalah.
Para manajer yang menghadapi masalah perlu menjatuhkan pilihan terhadap salah satu
altenatif pencegahan masalah melalui pengambilan keputusan. Demikian pula manajer
organisasi Pendidikan sudah tentu menghadapi masalah-masalah rendahnya mutu
lulusan, kurikulum yang kurang relevan, kepemimpinan yang kurang efektif, dan
sebagainya perlu mendapat pemecahan sesuai situasi dan kondisi organisasi yang
dipimpin oleh para manajer Pendidikan.
Pengambilan keputusan pada kegiatan perencanaan dimulai dari menentukan visi,
misi, strategi, tujuan, dan sasaran organisasi didalam perencanaan strategic. Kemudian,
dilanjutkan dalam sasaran organisasi dan prosedur pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan
program organisasi diperlukan upaya sengaja, untuk mengorganisasi baik sumber daya
manusia material guna mendukung terlaksananya pencapaian tujuan pelaksanaan

7
program kerja organisasi. Oleh karena itu, harus menentukan siapa yang bertanggung
jawab dalam bidang apa.

1.6. Manajemen di Era Pandemi


Di era pandemic ini, Covid-19 telah menyebabkan perubahan di berbagai tatanan
sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Hal lain juga berdampak pada manajemen.
Semua kegiatan yang direncanakan harus diganti dan diubah menjadi kegiatan online
atau dengan batasan dan izin tertentu. Disinilah peran manajer dibutuhkan untuk
memutar otaknya dalam mengatur penyesuaian kegiatan perusahaanya. Agar
meminimalisir kerugian yang diakbatkan oleh pandemic ini.

1.7. Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya merupakan sebuah proses penyampaian pesan oleh
komukator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Pengertian komunikasi tersebut mengidentifikasikan kepada kita bahwa yang termasuk
unsur-unsur komunikasi adalah, komunikatir, pesan, media, komunikan, dan efek.
Ditinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti
“membuat sama”. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti
“mengirim pesan”. Menurut (Effendy. 2003:9) istilah komunikasi berasal dari kata Latin
communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini
maksudnya dalah makna.
Komunikasi juga dapat didefinisikan mengeluarkan pikiran, yang berarti
memindahkan gagasan melalui lambing-lambang yang di mengerti kepada orang lain,
dengan tujuan agar orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan. Dengan kata
lain komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia menggunakan Lembaga-
lembaga yang berarti. Yang dimaksud Lembaga yang berarti yang berkaitan dengan
komunikasi antar manusia adalah:
A. Bahasa, baik yang bersifat lisan maupun tulisan. Seperti dikatakan dimuka, yang
dipergunakan adalah Bahasa yang dimengerti oleh pihak-pihak yang
berkomunikasi. Demikian pula tentang tulisan juga menyangkut tulisan yang
dapat dipahami oleh para pihak yag bersangkutan.
B. Isyarat-isyarat yang diergunakan, misalnya dengan menggerakan suatu bagian
badan, yaitu kerlingan mata, mengangkat bahu, mengaggukan kepala, dan
sejenisnya.
C. Tanda-tanda, misalnya sandi morse, bendera, Bahasa bendera seperti yang
digunakan awak kapal laut, petugas rambu lalu lintas, dan sebagainya.
D. Gambar-gambar, misalnya peta geografi, peta topografi, grafik-grafik dalam
statistic, skema organisasi, table-tabel, dan sebagainya.

8
1.8. Kinerja Organisasi
Konsep kinerja (Performance) dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil
atau degree of accomplishtment (Rue dan byars, 1981 dalam Keban 1995). Hal ini
berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana
organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Mengingat bahwa Raison d’etre dari suatu organisasi itu adalah untuk mencapai tujuan
tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya, maka informasi tentang kinerja organisasi
merupakan suatu hal yang sangat penting.
Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah
proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang
diharapkan atau belum. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak organisasi yang justru
kurang atau bahkan tidak jarang ada yang tidak mempunyai informasi tentang kinerja
dalam organisasinya.
Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu
yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu
yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian
proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu organisasi.
Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara
anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.
Sederhananya, kinerja merupakan produk dari kegiatan administrasi, yaitu kegiatan
kerjasama untuk mencapai tujuan yang pengelolaannya biasa disebut sebagai
manajemen.
Sebagai produk dari kegiatan organisasi dan manajemen, kinerja organisasi selain
dipengaruhi oleh faktor-faktor input juga sangat dipengaruhi oleh proses-proses
administrasi dan manajemen yang berlangsung. Sebagus apapun input yang tersedia
tidak akan menghasilkan suatu produk kinerja yang diharapkan secara memuaskan,
apabila dalam proses administrasi dan manajemennya tidak bisa berjalan dengan baik.
Antara input dan proses mempunyai keterkaitan yang erat dan sangat menentukan
dalam menghasilkan suatu output kinerja yang sesuai harapan atau tidak.
Seperti sudah diketahui bersama bahwa proses manajemen yang berlangsung
tersebut, merupakan pelaksanaan dari fungsi-fungsi manajemen yaitu planning,
organizing, actuating, dan controlling (POAC) atau lebih detailnya lagi adalah planning,
organizing, staffing, directing, coordinating, regulating, dan budgetting (POSDCoRB).

9
Mengingat bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor input dan proses-
proses manajemen dalam organisasi, maka upaya peningkatan kinerja organisasi juga
terkait erat dengan peningkatan kualitas faktor input dan kualitas proses manajemen
dalam organisasi tersebut.

1.9. Motivasi
Motivasi merupakan akar dari Bahasa Latin movore, yang artinya gerak atau
dorongan untuk bergerak atau yang menggerakkan. Motivasi merupakan salah satu hal
yang mempengaruhi prilaku manusia, motivasi disebut juga sebagai pendorong,
keinginan, pendukung, atau kebutuhan-kebutuhan yang dapat membuat seseorang
bersemangat dan termotivasi untuk mengurangi serta memenuhi dorongan diri sendiri,
sehingga dapat bertindak dan berbuat menurut cara-cara tertentu yang akan membawa
kea rah yang optimal.
Motivasi dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia pada
umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara
mengarahkan daya potensi bawahan, agar mau bekerja sama produktif berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditentukan.
Menurut Samsudin (2010: 281) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seorang atau kelompok kerja agar
mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Liang
Gie dalam Samsudin menyatakan bahwa motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam
hal ini karyawannya, untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu.
Menurut Hamalik (2013), motivasi memiliki 2 komponen utama yaitu: komponen
dalam dan komponen luar. Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang,
keadaan merasa tidak pua dan ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang
diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Bedasarkan devinisi
tersebut, komponen dalam adalah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan,
sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai.

1.10. Manajemen Strategik


Menurut Ismail Solihin (2012), kata strategi berasal dari Bahasa yunantu “strategos”
yang berasal dari “stratus” yang berarti militer dan “ag” yang berarti pemimpin. Strategi
dalam kontek awalnya diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh
para jendral dalam membuatrencana menaklukan kemenangan perang. Sementara
Nanang Fatah berpendapat bahwa strategi merupakan langkah-langksah yang sistematis
dan sistemis dalam melakukan rencana secara seluruh (makro) dan berjangka Panjang
dalam pencapaian tujuan.

10
Menurut Wahyudi (2016), manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan
oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimpletasikan strategi dalam
penyediaan customer vebet terbaik untuk mewujudkan visi organisasi.
Menurut Jay (2010), bahwa manajemen strategi adalah suatu pendekatan yang
sistematis bagi suatu tanggungjawab manajemen mengkondisikan organisasi ke posisi
yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan meyakinkan keberhasilan yang
berkelanjutan dan membuat perusahaan menjamin atau mengamankan format yang
mengejutkan.
Ciri utama Manajemen strategik menurut Alex Miller (2016), yaitu:
 Manajemen strategic mengintegrasikan berbagai macam fungsi dalam
organisasi.
 Manajemen strategic berkiblat terhadap tujuan organisasi secara
menyeluruh.
 Manajemen strategic mempertimbangkan kepentigan berbagai petaruh
(stakeholders).
 Manajemenstrategik berkaitan dengan horizon waktu yang beragam.
 Manajemen strategi berurusan dengan efesiansi dan efektivitas.

Prinsip dalam manajemen strategi adalah strategy formulation yang mencerminkan


keinginan dan tujuan organisasi yang sesungguhnya; adanya strategi implementasi yang
menggambarkan cara mencapai tujuan (secara teknis) strategi implementasi
mencerminkan kemampuan organisasi dan alokasinya termasuk dalam hal ini adalah
alokasi keuangan (dengan anggaran bebasis kinerja); serta strategi evaluasi yang mampu
mengukur, mengevaluasi dan memberikan umpan balik kinerja organisasi. Kegiatan
dalam strategy formulation meliputi:

 Perumusan Visi, Misi, Nilai.


 Pencermatan LIngkunagn Internal (PLI)
 Pencermatan Lingkungan EKsternal (PLE)
 Kesimpulan Analisis Faktir dan Ekternal (KAFI & KAFE).

Kegiatan strategy formulation dilanjutkan dengan strategi implementasi yang terdiri


dari:

 Analisis pemilihan strategi dan kunci keberhasilan;


 Penetapan tujuan, sasaran dan strategi
 System pelaksanaan, pemantauan dan pengawasan

11
Daftar Pustaka

Anzizhan, S. (n.d.). Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan.

Dr, A. C. (2019). Unggul Berkomunikasi. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Dr. Ir> ahmad, A. S. (2020). Manajemen Strategi. Makasar: CV. Nas Media Pustaka.

dr. Maryono, M. K. (2018). Istilah-istilah dalam kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Cikarang:
Qiara Media.

Marto Silalahi, d. (2020). Dasar-dasar Manajemen dan Bisnis. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Napitupulu, S. (2021). 7 Gaya Kepemimpinan yang Bisa Kamu Jadikan Referensi dalam
Memimpin. glints.com.

Raja Maruli Tua Sitorus, S. M. (2020). PENGARUH KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN


TERHADAP MOTIVASI KERJA. Surabaya : Scopindo Media Pustaka.

Roni Angger Aditama, S. (2020). Pengantar Manajemen. Malang: Ae Publishing.

Stoner, J. A. (1995). Manajemen. New Jersey: Prentice-Hal.

studimanajemen. (2012). Teori Manajemen Ilmiah Dari Frederick W. Taylor.


studimanajemen.com.

Wicaksono, P. (2021). Membangun Strategi Kerja Sama Tim untuk Performa Terbaik.
www.qubisa.com.

Wijono, S. ( 2018). Kepemimpinan Dalam Perspektif Organisasi. Jakarta: PranadaMedia Group


(Kencana).

12

Anda mungkin juga menyukai