Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
(205062)
TRIDHARMA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas rangkuman ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Manejemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang, organisasi
dan Kinerja Organisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Maria Fitria, selaku dosen mata kuliah Manejemen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis
i
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari Bahasa inggris management dengan kata kerjato
manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi. Manajemen berasal dari Bahasa
Prancis kuno yaitu ménajement, yang memiliki arti seni prlaksanaan dan mengatur,
karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Manajemen dipandang dari berbagai perspektif yang ada
mempunyai dasar yang kuat yan tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu dan seni.
Selanjutnya definisi manajemen berkembang lebih lengkap. Lauren A. Aply
seperti ang dikutip Tanthowi menerjemahkan manajemen sebagai “The art of
getting done though people” atau seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa seorang manajer dalam mencapai
tujuan organisasi nmelibatkan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang
telah diatur oleh manajer.
B. Prinsip-prinsip Manajemen
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu sebagai berikut:
Pembagian Kerja
Pembagian kerja (spesialisasi) ini untuk meningkatan efesiensi dan
efektivitas pelaksanaan kerja seseorang dalam suatu
organisasi/instansi/perusahaan. Pembagian kerja harus disesuaikan dengan
kemampuan dan keahliannya, dan didasarkan pada prinsip the right man in
the right place, bukan atas dasar suka dan tidak suka.
Disiplin
Disiplin mencangkup rasa hormat dan taat pada peranan dan tujuan
organisasi.
1
Kesatuan Perntah
Setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari
satu atasan.
Kesatuan Arah
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan
harus diarahkan oleh seorang manajer dengan satu rencana.
Meletakan Kepentingan
Meletakan Kepentingan Organisasi daripada Kepentingan sendiri
Sentralisasi/Pemusatan
Dalam pengambilan keputusan, harus ada keseimbangan yang tepa
tantara sentralisasi dan desentralisasi
Hierarki
Garis perintah dan wewenang harus jelas. Sehingga setiap karyawan akan
mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia
mendapatkan perintah.
Keteraturan
Bahan-bahan dan orang-orang harus ada pada tempat dan waktu yang
tepat.
Keadilan dan Kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai
tjuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini harus ada perlakuan yang sama
dalam sebuah organisasi.
2
Inisiatif Bawahan
Harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan
rencananya meskipun beberapa kesalahan mungkin terjadi
Semangat Korps
Setiap karyawan harus memiliki semangatkesatuan yakni rasa senasib
dan sepenanggungan, karyawan memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan
rasamemiliki terhadap perusahaan.
3
1.3. Fungsi dari Manajemen
Fungsi dalam manajemen dikanal dengan planning, organizing, actuating, dan
controlling.
Planning (Perenncanaan)
Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi ang akan digunakan untuk menggapai tujuan, serta
mengembangkan rencana aktivitas pada sebuah pekerjaan dalam organisasi
bisnis.
Organizing (Pengorganisasian)
Pengrogranisasian didefinisikan sebagi proses kegiatan penyusunan atau
alokasi sumber daya organisasi dalam betuk desain organisasi atau struktur
organisasi sesuai dengan tujuan perusahaan yang tertuang di dalam visi dan
misi perusahaan, sumber daya organisasi, dan lingkungan bisnis perusahaan
tersebut.
Actuating (Pelaksanaan)
Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajerial
dan usaha-usaha organisasi.
Controling (Evaluasi)
Adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan control atau evaluasi
terhadap kinerja organisasi. Dalam hal ini guna memastikan bahwa apa yang
sudah dierencanakan, disusun, dan dijalankan dapat berjalan sesuai dengan
aturan main atau prosedur yang telah dibuat.
4
dalam suatu kelompok. Untuk mencapai tujuan kelompok maupun organisasi,
pemimpin informal maupun formal mempunyai peran yang sama-sama pentingnya
untuk menuju keberhasilan kelompok maupun organisasi.
Dalam buku Healing the Company World karya Maria Gamb, menawarkan
konsep sederhana bahwa seorang pemimpin ialah orang yang melayani masyarakat
dengan bisnis mereka. Pemimpin yang baik selalu mementingkan kebaikan
dibandingkan kebutuhan mereka sendiri.
Memimpin itu meliputi mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan
untuk melaksanakan tugas yang penting. Hubungan dan waktu bersifat sentral
umtuk kegiatan memimpin. Sebenarnya, memimpin menyentuh hubangan manajer
dengan setiap orang yang bekerja dengan mereka. Para manajer memimpin untuk
membujuk orang lain supaya mau bergabung dengan mereka dalam mengejar
tujuan atau masa depan yang muncul dari langkah merencanaan dan
mengorganisasikan.
Ada beberapa jenis gaya kepemimpinan, diantaranya:
Gaya Kepemimpinan Demokrasi
Mengusung konsep demokrasi, pemimpin yang satu ini selalu
berdiskusi kepada anak buahnya saat hendak mengambil sebuah
keputusan. Gaya kepimpinan ini berbanding terbalik dengan
kepemimpinan yang otokratis, di mana pemimpin mengambil alih semua
keputusan tanpa melibatkan anak buah.
Visioner
Pemimpin yang satu ini biasanya dipenuhi dengan rencana-rencana
dan ide di masa mendatang. Ia sangat senang dalam merancang sesuatu
untuk masa depan perusahaan. Bahkan, hal tersebut belum terpikirkan
sama sekali oleh stafnya serta rekan kerjanya yang lain. Dilansir dari The
Balance Careers, secara umum seseorang dengan kepemimpinan visioner
memiliki tiga karakteristik, yaitu berani mengambil risiko, active listening,
dan juga bertanggung jawab.
Kepemimpinan Multikultural
Sesuai namanya, gaya kepemimpinan ini biasanya diaplikasikan di
kantor atau perusahaan yang stafnya memiliki latar lintas budaya.
Sebagai contoh, Perusahaan multinational tentu akan menerapkan
kepemimpinan multikultural supaya dapat menjangkau karyawan dengan
efektif. Contoh sederhana dari kepemimpinan multikultural adalah
pimpinan menyetujui dan mendukung perayaan hari raya dari berbagai
5
latar belakang yang dikemas sedemikian rupa sehingga semua stafnya
bisa ikut merayakan dengan bahagia.
Kepemimpinan Strategis
Seluruh bagian dari suatu organisasi atau perusahaan bisa ikut
menyumbangkan kinerja terbaiknya jika gaya kepemimpinan yang dipakai
berpusat pada strategi. Tidak hanya top management yang punya kuasa
dan peranan penting, sebagai pekerja, kamu yang mau meningkatkan
mutu kehidupan atau perusahaan juga bisa ambil peran.
6
B. Kerjasama Tim
Kerja sama tim atau team building adalah proses dan strategi yang dibangun
untuk mewujudkan visi misi perusahaan. Prinsipnya, kerja sama tim merupakan cara
bekerja kreatif berbekalkan komunikasi yang baik dan kemampuan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi secara bersama-sama.
Kepemimpinan dan kerja sama tim sangat erat kaitannya. Seorang pemimpin
dikatakan berhasil jika tim yang dibentuknya bisa bekerja dengan maksimal. Ini
artinya, iklim kerja yang diciptakan oleh setiap anggota tim sangat baik sehingga
berpengaruh pula pada kualitas hasil dari pekerjaan.
Untuk bisa memimpin tim dengan baik, perlu memiliki kemampuan memimpin
tim tanpa sekat. Hal ini bisa mempelajari dari pelatihan kepemimpinan dengan
tema-tema, seperti memahami strategi Myers-Briggs type Indicator (MBTI) dalam
memimpin tanpa sekat, 5 kompetensi atasan, dan sebagainya.
7
program kerja organisasi. Oleh karena itu, harus menentukan siapa yang bertanggung
jawab dalam bidang apa.
1.7. Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya merupakan sebuah proses penyampaian pesan oleh
komukator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Pengertian komunikasi tersebut mengidentifikasikan kepada kita bahwa yang termasuk
unsur-unsur komunikasi adalah, komunikatir, pesan, media, komunikan, dan efek.
Ditinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti
“membuat sama”. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti
“mengirim pesan”. Menurut (Effendy. 2003:9) istilah komunikasi berasal dari kata Latin
communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini
maksudnya dalah makna.
Komunikasi juga dapat didefinisikan mengeluarkan pikiran, yang berarti
memindahkan gagasan melalui lambing-lambang yang di mengerti kepada orang lain,
dengan tujuan agar orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan. Dengan kata
lain komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia menggunakan Lembaga-
lembaga yang berarti. Yang dimaksud Lembaga yang berarti yang berkaitan dengan
komunikasi antar manusia adalah:
A. Bahasa, baik yang bersifat lisan maupun tulisan. Seperti dikatakan dimuka, yang
dipergunakan adalah Bahasa yang dimengerti oleh pihak-pihak yang
berkomunikasi. Demikian pula tentang tulisan juga menyangkut tulisan yang
dapat dipahami oleh para pihak yag bersangkutan.
B. Isyarat-isyarat yang diergunakan, misalnya dengan menggerakan suatu bagian
badan, yaitu kerlingan mata, mengangkat bahu, mengaggukan kepala, dan
sejenisnya.
C. Tanda-tanda, misalnya sandi morse, bendera, Bahasa bendera seperti yang
digunakan awak kapal laut, petugas rambu lalu lintas, dan sebagainya.
D. Gambar-gambar, misalnya peta geografi, peta topografi, grafik-grafik dalam
statistic, skema organisasi, table-tabel, dan sebagainya.
8
1.8. Kinerja Organisasi
Konsep kinerja (Performance) dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil
atau degree of accomplishtment (Rue dan byars, 1981 dalam Keban 1995). Hal ini
berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana
organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Mengingat bahwa Raison d’etre dari suatu organisasi itu adalah untuk mencapai tujuan
tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya, maka informasi tentang kinerja organisasi
merupakan suatu hal yang sangat penting.
Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah
proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang
diharapkan atau belum. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak organisasi yang justru
kurang atau bahkan tidak jarang ada yang tidak mempunyai informasi tentang kinerja
dalam organisasinya.
Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu
yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu
yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian
proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu organisasi.
Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara
anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.
Sederhananya, kinerja merupakan produk dari kegiatan administrasi, yaitu kegiatan
kerjasama untuk mencapai tujuan yang pengelolaannya biasa disebut sebagai
manajemen.
Sebagai produk dari kegiatan organisasi dan manajemen, kinerja organisasi selain
dipengaruhi oleh faktor-faktor input juga sangat dipengaruhi oleh proses-proses
administrasi dan manajemen yang berlangsung. Sebagus apapun input yang tersedia
tidak akan menghasilkan suatu produk kinerja yang diharapkan secara memuaskan,
apabila dalam proses administrasi dan manajemennya tidak bisa berjalan dengan baik.
Antara input dan proses mempunyai keterkaitan yang erat dan sangat menentukan
dalam menghasilkan suatu output kinerja yang sesuai harapan atau tidak.
Seperti sudah diketahui bersama bahwa proses manajemen yang berlangsung
tersebut, merupakan pelaksanaan dari fungsi-fungsi manajemen yaitu planning,
organizing, actuating, dan controlling (POAC) atau lebih detailnya lagi adalah planning,
organizing, staffing, directing, coordinating, regulating, dan budgetting (POSDCoRB).
9
Mengingat bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor input dan proses-
proses manajemen dalam organisasi, maka upaya peningkatan kinerja organisasi juga
terkait erat dengan peningkatan kualitas faktor input dan kualitas proses manajemen
dalam organisasi tersebut.
1.9. Motivasi
Motivasi merupakan akar dari Bahasa Latin movore, yang artinya gerak atau
dorongan untuk bergerak atau yang menggerakkan. Motivasi merupakan salah satu hal
yang mempengaruhi prilaku manusia, motivasi disebut juga sebagai pendorong,
keinginan, pendukung, atau kebutuhan-kebutuhan yang dapat membuat seseorang
bersemangat dan termotivasi untuk mengurangi serta memenuhi dorongan diri sendiri,
sehingga dapat bertindak dan berbuat menurut cara-cara tertentu yang akan membawa
kea rah yang optimal.
Motivasi dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia pada
umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara
mengarahkan daya potensi bawahan, agar mau bekerja sama produktif berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditentukan.
Menurut Samsudin (2010: 281) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seorang atau kelompok kerja agar
mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Liang
Gie dalam Samsudin menyatakan bahwa motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam
hal ini karyawannya, untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu.
Menurut Hamalik (2013), motivasi memiliki 2 komponen utama yaitu: komponen
dalam dan komponen luar. Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang,
keadaan merasa tidak pua dan ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang
diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Bedasarkan devinisi
tersebut, komponen dalam adalah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan,
sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai.
10
Menurut Wahyudi (2016), manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan
oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimpletasikan strategi dalam
penyediaan customer vebet terbaik untuk mewujudkan visi organisasi.
Menurut Jay (2010), bahwa manajemen strategi adalah suatu pendekatan yang
sistematis bagi suatu tanggungjawab manajemen mengkondisikan organisasi ke posisi
yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan meyakinkan keberhasilan yang
berkelanjutan dan membuat perusahaan menjamin atau mengamankan format yang
mengejutkan.
Ciri utama Manajemen strategik menurut Alex Miller (2016), yaitu:
Manajemen strategic mengintegrasikan berbagai macam fungsi dalam
organisasi.
Manajemen strategic berkiblat terhadap tujuan organisasi secara
menyeluruh.
Manajemen strategic mempertimbangkan kepentigan berbagai petaruh
(stakeholders).
Manajemenstrategik berkaitan dengan horizon waktu yang beragam.
Manajemen strategi berurusan dengan efesiansi dan efektivitas.
11
Daftar Pustaka
Dr. Ir> ahmad, A. S. (2020). Manajemen Strategi. Makasar: CV. Nas Media Pustaka.
dr. Maryono, M. K. (2018). Istilah-istilah dalam kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Cikarang:
Qiara Media.
Marto Silalahi, d. (2020). Dasar-dasar Manajemen dan Bisnis. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Napitupulu, S. (2021). 7 Gaya Kepemimpinan yang Bisa Kamu Jadikan Referensi dalam
Memimpin. glints.com.
Wicaksono, P. (2021). Membangun Strategi Kerja Sama Tim untuk Performa Terbaik.
www.qubisa.com.
12