Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGAWASAN, DAN

BUDAYA KERJA TERHADAP


KINERJA PT X

Dandi setiawan dwi putra


1211800317
Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia
LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan, sehingga mampu memberikan output yang
optimal. Salah satu faktor produksi terpenting yang mutlak harus dimiliki oleh perusahaan adalah sumber daya manusia. Istilah
sumber daya manusia dan selanjutnya disingkat SDM merujuk kepada orang – orang di dalam perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia pada umumnya untuk memperoleh tingkat perkembangan karyawan yang setinggi- tingginya,
hubungan kerja yang serasi di antara para karyawan dan penyatupaduan sumber daya manusia secara efektif atau tujuan efisiensi
dan kerja sama sehingga diharapkan akan meningkatkan produktifitas kerja, Sunyoto (2015:1).
LATAR BELAKANG
 MOTIVASI KERJA
 Menurut Hasibuan (dalam Sutrisno, 2016) motivasi
kerja merupakan suatu perangsang keinginan dan daya
penggerak kemauan bekerja seseorang karena setiap  PENGAWASAN
motivasi mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.  pengawasan dalam penyelenggaraan manajemen
 Selain itu Siagian (dalam Sutrisno, 2016) perusahaan (coorporation) sangat diperlukan untuk
mengemukakan motivasi kerja adalah keadaan kejiwaan mencegah berbagai kendala pelaksanaan setiap kegiatan
yang mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan organisasi di lingkungan perusahaan atau badan usaha
yang mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap baik milik pemerintah maupun swasta.
dan tindakan seseorang untuk mencapai tujuan.  dikemukakan oleh Land dalam Suparno Eko (2015,p.108)
pengawasan berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk dapat mengontrol dan mengawasi orang lain agar
bekerja sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
agar terciptanya kinerja pegawai yang lebih optimal.
KINERJA KARYAWAN
 BUDAYA KERJA
 budaya kerja perilaku bekerja yang memiliki kualitas yang
Kinerja pegawai sangat diperlukan untuk mencapai
baik seperti sikap yang rajin, berdedikasi, bertanggung tujuan organisasi
jawab,berhati-hati, teliti, cermat suka membantu sesama menurut Mathis dan Jackson dalam Masram (2017:138)
karyawan akan sangat membantu terciptanya kinerja yang juga menyebutkan “Kinerja pada dasarnya adalah apa
optimal.Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai.
pegawai dalam suatu perusahaan adalah budaya kerja,
Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau
 Budaya kerja adalah sebuah proses mengajarkan organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu
pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar dan kelompok kerja di perusahaan tersebut”.
karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan
tanggung jawab dengan semakin baik, sesuai dengan
standar Mangkunegara (2015).

BERDASARKAN URAIAN DIATAS, MAKA PENULIS TERTARIK UNTUK


MELAKUKAN PENELITIAN SEBAGAI TUGAS AKHIR DENGAN JUDUL :
PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGAWASAN, DAN BUDAYA KERJA
TERHADAP KINERJA PT.X
RUMUSAN MASALAH

1) Apakah Motivasi kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada PT. X?

2) Apakah Pengawasan berepengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada PT. X ?

3) Apakah Budaya kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT. X ?

4) Apakah Motivasi kerja, Pengawasan, dan Budaya kerja secara simultan

berpengaruh Signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. X ?


TUJUAN PENELITIAN

1) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. X.

2) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Pengawasan terhadap kinerja karyawan pada PT. X.

3) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Budaya kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. X.

4) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Motivasi, Pengawasan, dan Budaya kerja terhadap

kinerja karyawan P .T. X


Manfaat teritoris
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis mengenai manajemen sumber daya manusia
sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki.

Manfaat praktis MANFAAT


Penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi
sekaligus perbandingan bagi para mahasiswa, khususnya bagi PENELITIAN
mahasiswa yang berniat melakukan penelitian sejenis

Manfaat Perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan informasi serta masukan agar

dapat lebih meningkatkan motivasi dan kinerja kerja para

karyawan demi tercapainya prestasi kerja.


TINJAUAN PUSTAKA
SUMBER DAYA MANUSIA
Menurut Handoko (2014), manajemen sumber
daya manusia adalah penarikan, seleksi,  Menurut Mangkunegara (2013) Manajemen
pengembangan, pemeliharaan, dan
Sumber Daya Manusia adalah suatu pengelolaan
penggunaan sumber daya manusia untuk
dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada
mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun
individu. Pengelolaan dan pendayagunaan
organisasi
tersebut dikembangkan secara maksimal di dalam
dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan
pengembangan individu pegawai.
 Menurut Hasibuan (2017) Manajemen Sumber
Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja  Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli
agar aktif dan efisien membantu terwujudnya diatas, dapat disimpulkan manajemen sumber
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. daya manusia merupakan suatu pengelolaan
sumber daya manusia dalam suatu perusahaan
secara efektif dan efisien agar dapat membantu
terwujudnya tujuan dari perusahaan.
 Menurut Hasibuan (dalam Sutrisno, 2016)
motivasi kerja merupakan suatu perangsang
keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja MOTIVASI KERJA
seseorang karena setiap motivasi mempunyai
tujuan tertentu yang ingin dicapai
 Selain itu Siagian (dalam Sutrisno, 2016)
mengemukakan motivasi kerja adalah keadaan
kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan atau
menggerakkan yang mengarahkan dan
menyalurkan perilaku, sikap dan tindakan
seseorang untuk mencapai tujuan.
 Berdasarkan penjelasan teori-teori diatas dapat
ditarik kesimpulan yaitu motivasi kerja
merupakan upaya dorongan yang timbul dari diri
sendiri untuk melakukan pekerjaan dan
menyalurkan semua keahlian yang dimiliki agar
tujuan dari perusahaan dapat tercapai.
INDIKATOR-INDIKATOR MOTIVASI KERJA

Indikator Motivasi Kerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam Bayu Fadillah, et all (2013:5)

sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi terhadap pekerjaannya

2. Prestasi Kerja Melakukan sesuatu/pekerjaan dengan sebaik-baiknya

3. Peluang Untuk Maju Keinginan mendapatkan upah yang adil sesuai dengan pekerjaan

4. Pengakuan Atas Kinerja Keinginan mendapatkan upah lebih tinggi dari biasanya.

5. Pekerjaan yang menantang Keinginan untuk belajar menguasai pekerjaanya di bidangnya.


PENGAWASAN
 Sedangkan menurut Admosudirjo dalam Feriyanto dan
Triana dalam Jufrizen (2016) “pengawasan adalah
 Menurut Kadarisman dalam Jufrizen (2016) keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan
“pengawasan merupakan suatu proses yang tidak atau mengukur apa yang sedang atau sudah
terputus untuk menjaga agar pelaksanaan tugas, dilaksanakan dengan kriteria, normanorma standar, atau
fungsi dan wewenang tidak menyimpang dari rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya”.
aturan yang telah ditetapkan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi”,
 Menurut Sukarna dalam Jufrizen (2016 )
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan
“pengawasan merupakan tindakan-tindakan
bahwa pengawasan merupakan kegiatan pengamatan dan
perbaikan dalam pelaksanaan kerja agar supaya
pengevaluasian terhadap pelaksanaan kerja pegawai yang
segala kegiatan sesuai dengan rencana yang telah telah ditetapkan oleh perusahaan, dan apabila terjadi
ditetapkan, petunjuk-petunjuk dan instruksi- penyimpangan di perusahaan dapat segera diketahui
instruksi, sehingga tujuan yang telah ditentukan dengan cepat sehingga dapat dilakukan tindakan.
dapat tercapai”.
INDIKATOR
PENGAWASAN
 : Menurut Handoko (2012, hal. 373-374) indikator pengawasan adalah sebagai berikut
1. Akurat. Informasi tentang pelaksanaan keterangan harus akurat, data yang Tidak akurat dari sistem
pengawasan dapat menyebabkan organisasi mengambil tindakan koreksi yang keliru atau bahkan
menciptakan masalah yang tidak ada
2. Tepat waktu Informasi harus dikumpulkan, disampaikan dan di evaluasi secepatnya bila kegiatan perbaikan
harus dilakukan segera.
3. 0byektif dan menyeluruh Informasi harus mudah dipahami dan bersifat obyektif serta lengkap.
4. Terpusat pada titik-titik pengawasan strategic Sistem pengawasan harus memusatkan perhatian pada
bidangbidang dimana penyimpangan-penyimpangan dari standart paling sering terjadi atau yang akan
mengakibatkan kerusakan paling fatal.
5. Realistik secara ekonomis Biaya pelaksanaan sistem pengawasan harus lebih rendah atau paling tidak sama,
dengan kegunaan yang diperoleh dari sistem tersebut.
6. Realistik secara organisasional Sistem 8. Fleksibel Pengawasan harus mempunyai
pengawasan harus cocok atau harmonis dengan fleksibilitas untuk memberikan tanggapan atau
kenyataankenyataan organisasi. reaksi terhadap ancaman ataupun kesempatan
7. Koordinasi dengan aliran kerja organisasi dari lingkungan.
Informasi pengawasan harus terkoordinasi 9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
dengan aliran kerja dengan organisasi, karena Sistem pengawasan harus efektif harus
setiap tahap dari proses pekerjaan dapat menunjukkan, baik deteksi atau deviasi dari
mempengaruhi akses atau kegagalan dan standart, tindakan koreksi apa yang seharusnya
keseluruhan operasi nformasi pengawasan harus diambil.
sampai pada seluruh personalia yang
memerlukannya 10. Diterima para anggota organisasi Sistem
pengawasan harus mampu mengarahkan
pelaksanaan kerja para anggota organisasi
dengan mendorong perasaan otonomi, tanggung
jawab dan berprestasi.
 . Budaya kerja adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan
keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu
melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik, sesuai dengan
standar Mangkunegara (2015).
 Menurut Dessler (2015), bahwa “budaya kerja merupakan proses
mengajar ketrampilan yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan
pekerjaannya”.
BUDAYA KERJA
 Selanjutnya pengertian budaya kerja secara sederhana didefinisikan oleh
Mondy (2015), sebagai “proses pembelajaran yang dirancang untuk
mengubah kemampuan karyawan orang dalam melakukan pekerjaannya”.
 Berdasarkan beberapa definisi di atas bahwa budaya kerja merupakan
salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam
organisasi karyawan, baik yang baru ataupun yang sudah bekerja perlu
mengikuti budaya kerja karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat
berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya.
INDIKATOR BUDAYA KERJA

INDIKATOR BUDAYA KERJA ADAPUN INDIKATOR DALAM BUDAYA KERJA MENURUT


ROBBINS DALAM ICHSAN NUGRAHA (2016) ADALAH:

Inovasi dan mengambil


Perhatian pada rincian Orientasi hasil
resiko

Agresifitas
Orientasi manusia Orientasi tim

Stabilitas
Penelitian terdahulu
Nama peneliti dan Judul penelitian Variabel Metode penelitian Objek penelitian
tahun penelitian penelitian
SUSI DONA PENGARUH MOTIVASI kerja KUANTITATIF PT. NAGALAN
SINAGA MOTIVASI kerja , (X1), MAJU BERSAMA
2018 PENGAWASAN PENGAWASAN
DAN BUDAYA (X2), BUDAYA
KERJA KERJA (X3) &
TERHADAP KINERJA
PT.NAGALAN KARYAWAN (Y)
MAJU BERSAMA

Amalia Syarah Pengaruh motivasi Motivasi kerja (X) KUANTITATIF PT. GRAMEDIA
(2016) kerja terhadap KINERJA ASRI MEDIA
kinerja karyawan KARYAWAN (Y)
pada pt. Gramedia
asri media cabang
emerald bintaro
FUANIDA PENGARUH BUDAYA BUDAYA KERJA(X1) KUANTITATIF CV. SAPU DUNIA
(2012) KERJA, DISIPLIN KERJA, DISIPLIN KERJA(X2)
DAN MOTIVASI MOTIVASI(X3)
TERHADAP KINERJA KINERJA KARYAWAN(Y)
KARYAWAN CV. SAPU

Sandhi Fialy Harahap, Satria Pengaruh Motivasi KERJA, MOTIVASI KERJA (X1) KUANTITATIF PT. Angkasa Pura II (Persero)
Tirtayasa Disiplin, Dan Kepuasan DISIPLIN (X2) Kantor Cabang Kualanamu
(2020) Kerja Terhadap Kinerja KEPUASAN KERJA (X3)
  Karyawan Di PT. Angkasa KINERJA KARYAWAN (Y)
Pura II (Persero) Kantor
Cabang Kualanamu

Dodi Herdino, Seno Andri Pengaruh Pengawasan Pengawasan (x) KUANTITATIF PT. Holcim Indonesia
(2017) terhadap Kinerja Karyawan Kinerja (Y) Cabang Perawang Kabupaten
pada PT. Holcim Indonesia Siak
Cabang Perawang Kabupaten
Siak

Hanifa, Rika (2020)  PENGARUH Pengawasan (x) KUANTITATIF PT. HASNUR RIUNG


PENGAWASAN Kinerja (Y) SINERGI RANTAU
TERHADAP KINERJA KABUPATEN TAPIN
KARYAWAN PT. HASNUR
RIUNG SINERGI
RANTAU KABUPATEN
TAPIN.
Abid, Abdul Rahman Safiih PENGARUH MOTIVASI KERJA Motivasi kerja (X) KUANTITATIF PT. PUTRA MULIA
(2021) TERHADAP KINERJA Kinerja (Y) TELECOMMUNICATION
KARYAWAN PADA PT. PUTRA
MULIA
TELECOMMUNICATION
SELAMA MEMBERLAKUKAN
WFH (WROK FROM HOME)

Arif Rahman, Jaka Santosa, Fajri Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Motivasi kerja (X) KUANTITATIF PT. Mitra Yudhitama Medika
Ariandi, Fajri Ariandi Kinerja Karyawan pada PT. Mitra Kinerja (Y) Jakarta
(2021) Yudhitama Medika Jakarta

Dharmawan, Bagus (2021 PENGARUH PELATIHAN, Pelatihan (X1) KUANTITATIF PT. GRAHA SARANA DUTA
BUDAYA KERJA DAN DISIPLIN Budaya kerja (X2)
KERJA TERHADAP KINERJA Disiplin kerja (X3)
KARYAWAN PT. GRAHA KINERJA (Y)
SARANA DUTA DI STO
MARGOYOSO
 

UMAMI, Rahma Rizki Pengaruh Motivasi Kerja dan Motivasi kerja (X1) KUANTITATIF CV Surya Gemilang Motor
(2021) Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Kepuasan kerja (X2) Rambipuji
Karyawan Divisi Marketing CV Kinerja karyawan (Y)
Surya Gemilang Motor Rambipuji
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

PENGAWASAN DENGAN KINERJA PEGAWAI


MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI
 Fungsi pengawasan dalam penyelenggaraan manajemen
perusahaan (coorporation) sangat diperlukan untuk mencegah
Menurut hezberg dalam Anwar Prabu Mangkunegara
berbagai kendala pelaksanaan setiap kegiatan organisasi di
(2011:p.93) Motivasi merupakan kebutuhan yang lingkungan perusahaan atau badan usaha baik milik
distimulasi dan berorientasi kepada tujuan individu pemerintah maupun swasta. Suatu pengawasan yang baik
sangat diperlukan sebagai proses memantau kegiatan -
dalam mencapai rasa puas. Sehingga nantinya individu
kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan itu diselesaikan
akan memiliki keyakinan bahwa Kinerja akan sebagaimana telah direncanakan serta proses mengoreksi
melampaui harapan Kinerja kerja mereka.. Hal ini juga setiap penyimpangan - penyimpanganyang berarti untuk dapat
mengontrol Pengawasan terhadap kinerja pegawai.Hal
didukung dari penelitian sebelumnya Muhamad Abid,
terseubut didukung dengan adanya pendapat yang
Abdul Rahman Safiih (2021) yang menyatakan bahwa dikemukakan oleh Land dalam Suparno Eko (2015,p.108)
Menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara pengawasan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
dapat mengontrol dan mengawasi orang lain agar bekerja
Motivasi kerja dengan kinerja karyawan. MOTIVASI
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan agar terciptanya
KERJA berpengaruh signifikan terhadap kinerja. kinerja pegawai yang lebih optimal. Hal ini juga didukung dari
Berdasarkan uraian di atas , hipotesis yang diajukan penelitian sebelumnya Hanifa, Rika (2020) menunjukkan
bahwa variabel Pengawasan berpengaruh signifikan terhadap
dalam penelitian ini adalah :
Kinerja Karyawan 
 MOTIVASI KERJA,PENGAWASAN, DAN BUDAYA
KERJA BERPENGARUH TERHADAP KINERJA
BUDAYA KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI
PEGAWAI  
 

   Rendahnya motivasi kerja akan menyebabkan timbulnya


kinerja yang rendah. Kinerja karyawan yang rendah tidaklah
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
mungkin mencapai hasil yang baik apabila tidak ada motivasi,
pegawai dalam suatu perusahaan adalah budaya
karena motivasi itu sendiri merupakan suatu kebutuhan dalam
kerja, dimana faktor tersebut sangat erat kaitannya
usaha untuk mencapai tujuan perusahaan.dan Efek yang
dalam meningkatkan kinerja pegawai, sebab dengan
diharapkan dari dilaksanakannya fungsi pengawasan adalah
tercapainya budaya kerja yang baik dan ditunjang meningkatnya kinerja perusahaan.dan Salah satu faktor yang
oleh kerjasama dengan sesama pegawai, maka akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam suatu perusahaan adalah
tercapai hasil yang dapat meningkatkan kinerja kerja budaya kerja, dimana faktor tersebut sangat erat kaitannya dalam
pegawai, (Tika, 2008:120). Hal ini juga didukung meningkatkan kinerja pegawai, sebab dengan tercapainya
dengan penelitian sebelumnya Dharmawan, budaya kerja yang baik dan ditunjang oleh kerjasama dengan
Bagus (2021)  yang menyatakan bahwa BUDAYA sesama pegawai, maka akan tercapai hasil yang dapat
KERJA berpengaruh signifikan terhadap kinerja. meningkatkan kinerja kerja pegawai.dapat disimpulkan Motivasi
kerja, Pengawaasan, dan Budaya Kerja berpengaruh positif
signifikan terhadap Kinerja pegawai.
 
KERANGKA KONSEPTUAL

Motivasi kerja
(X1) H1

H2
PENGAWASAN KINERJA
(X2) (Y)

H3

BUDAYA KERJA
(X3)

H4
HIPOTESIS PENELITIAN

BEDASARKAN PERUMUSAN MASALAH DIATAS DAN DIKAITKAN


DENGAN LANDASAN TEORI YANG DIGUNAKAN, MAKA PENELITI DAPAT
HIPOTESIS SEBAGAI BERIKUT :

1. H1 : MOTIVASI KERJA BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KINERJA


PEGAWAI PT. ANTER AJA SURABAYA
2. H2 : PENGAWASAN BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KINERJA
PEGAWAI PT. ANTER AJA SURABAYA
3. H3 : BUDAYA KERJA BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KINERJA
PEGAWAI PT. ANTER AJA SURABAYA
4. H4 : MOTIVASI KERJA , PENGAWASAN , DAN BUDAYA KERJA SECARA
BERSAMA BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT.
ANTER AJA SURABAYA
METODELOGI Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif kausal dengan
PENELITIAN menggunakan pendekatan kuantiatif

Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi & Waktu penelitian pada perusahaan X

Sampel Jenis dan Sumber Data


pel Sugiyono (2018:131) Data kualitatif dan data kuantitatif
mengemukakan bahwa sampel
Data primer dan data sekunder
adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh Populasi
populasi tersebut. Dalam penelitian Populasi bisa diukur dengan suatu objek dan benda-benda alam yang
ini, penulis menggunakan teknik lain, populasi juga meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
nonprobability sampling dengan dimiliki oleh suatu subjek atau objek. Menurut Sugiyono (2015:80)
metode sampling insidental untuk populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/
menentukan sampel penelitian. subjek/ yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
METODELOGI
PENELITIAN

Proses Pengolahan Data


Editing Data (Pemeriksaan Data)
Teknik Pengumpulan Data
Coding Data (Pemberian Kode pada Data)
Wawancara, kuisioner, dan observasi
Tabulasi
Verifikasi Data
Wawancara, kuisioner, dan observasi Scoring
Analisis Statistik Deskriptif, Analisis Indeks Jawaban
Responden, Analisis Kualitatif, dan Analisis Kuantitatif . Teknik Pengujian Hipotesis
Uji T (parsial) dan Uji F (simultan)
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai