MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasi dan Rantai Pasok
Dosen Pengampu
Moh. Farih Fahmi, M.Pd
Di Susun Oleh
Kelompok 3:
1. Moch Takbir Rianto 12405183356
2. Iftitah Zuvita Mardiana 12405183362
3. Riyanti Siska Damayanti 12405183376
4. Benedicta As’ad 12405183377
5. Aditya Mahendra Putra 12405183393
KELAS 6H
MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah penulisan kehadirat Allah SWT . Atas segala
karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa
abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan umatnya.
Sehubungan dengan selesainya penulisan makalah ini maka penulisan mengucapkan
terima kasih Kepada:
1. Bapak Dr. Mafthukin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
3. Bapak Nur Aziz Muslim, M.H.I selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah.
4. Moh. Farih Fahmi, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas dan
pengarahan kepada kami.
5. Semua pihak yang membantu terselesaikannya penulisan makalah ini.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT. Dan tercatat
sebagai amal shalih. Akhirnya, karya penulis suguhkan kepada segenap pembaca, dengan
harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruksi demi perbaikan. Semoga karya ini
bermanfaat dan mendapatkan ridha Allah SWT..
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan Masalah..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain Produk dan Jasa................................................................5
B. Faktor-Faktor Utama dalam Strategi Desain..................................................6
C. Aktivitas-aktivitas Desain Produk dan Jasa....................................................7
D. Tujuan Desain Produk dan Jasa......................................................................8
E. Isu-Isu lain dalam Desain Produk dan Jasa....................................................9
F. Rancangan Produk dan Jasa.........................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap barang dan jasa yang masuk dalam tahap perkenalan, dapat didefinisikan, yaitu
berdasarkan fungsinya, untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain
suatu produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya definisi
suatu produk dilihat dari aspek desain seperti warna, bentuk dan ukurannya yang dapat
diterima oleh pasar. Gambaran teknis (engineering drawing ) merupakan dimensi dan
toleransi atas bahan baku yang dibeli, atau bahan baku yang diproduksi yang dapat
dipergunakan sebagai komponen didalam proses produksi. Gambaran ini merupakan standar
kualitas atau mutu bahan baku yang menjadi komponen yang akan dipakai dalam proses
produksi.
Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik
pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan patokan
(benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya mendefinisikan produk yang akan
dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional dan implikasinya, dilanjutkan dengan
membuat desain produk yang akan diproduksi melalui manajemen operasional. Terdapat
banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan, dan perancangan produk. Pemilihan produk
adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan kepada pelanggan atau klien.
Seperti contohnya rumah sakit melakukan spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan
prosedur kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian desain produk dan jasa
2. Apa faktor-faktor utama dalam strategi desain
3. Apa aktivitas-aktivitas desain produk dan jasa
4. Apa tujuan desain produk dan jasa
5. Apa isu-isu lain dalam desain produk dan jasa
6. Bagaimana rancangan produk dan jasa
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi desain produk dan jasa
3
2. Untuk mengetahui faktor-faktor utama dalam strategi desain
3. Untuk mengetahui aktivitas-aktivitas desain produk dan jasa
4. Untuk mngetahui tujuan desain produk dan jasa
5. Untuk mengetahui isu-isu lain dalam desain produk dan jasa
6. Untuk mengetahui rancangan produk dan jasa
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sukanto Reksohadiprodjo.1985. Manajemen Produksi.BPFE Yogyakarta
5
2. Desain jasa
Desain jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik yang unik.
Satu alasan kenapa produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik desain dan
pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan.Pelanggan dapat
berpartisipasi dalam desain jasa. Sebagian besar biaya dan kualitas sebuah jasa ditetapkan
pada tahap desain dan sejumlah teknik dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produk.
6
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi
pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerima dari investasi yang dilakukan.
Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih
keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
7
7. Memahami (document) spesifikasi, setelah menguji purwa rupa akan ada beberapa complain
atau masukan mengenai produk tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses
perbaikannya. Sehingga menciptakan suatu system inovasi produk yang dibangun bersama-
sama antara industri dan pelanggan.2
a. Kualitas produk
2
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa-Teori dan Praktek. Jakarta: Salemba Empat
3
Kotler, Philip dan Keller, 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks
8
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk
yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan
Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan
pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosional
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan
kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung
mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena
kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap
merek tertentu.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang yang relatif
murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
e. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang
waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau
jasa itu.
2. Memahami apa yang diinginkan konsumen
Jika suatu perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia barang
diperdagangkan. Oleh karena itu, agar dapat memahami konsumen maka harus mengerti
konsumen dan siapa konsumen itu. Pengertian konsumen menurut Philip Kotler adalah
semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk
dikonsumsi pribadi.4
4
Durianto
9
1. Tahap perkenalan (introduction)
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume
penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru)
Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi
terutama biaya periklanan.
2. Tahap pertumbuhan (growth)
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena
permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan,
maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya.
10
- Sedikit dari bagian-bagian yang berhubungan dengan persediaan dan manufaktur
- Biaya rancangan secara umum lebih murah
- Mengurangi biaya dan waktu pelatihan
- Lebih sering melakukan pembelian, penangan barang, dan prosedur inspeksi
- Mutu menjadi lebih konsistent
· Kekurangan-kekurangan standarisasi
- Rancangan mungkin dapat tertinggal dalam waktu cukup lama untuk penyempuraann-
penyempurnaan tersisa
- Biaya tinggi karena perubahan rancangan meningkatkan perlawanan terhadap perbaikan
- Penurunan keragaman membuat konsumen tidak tertarik lagi akan barang yang dijual
Penyeragaman masal
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam penyeragaman masal yaitu:
1. Sebuah strategi dari menghasilkan barang dan jasa yang berstandarisasi, namun mengkaitkan
dengan tingkat keseragaman.
2. Penundaan diferensiasi adalah sebuah taktik penundaan .
3. Rancangan yang dapat dihubungkan satu sama lain (modular design).
11
- Rancangan dibantu-komputer (Computer-Aided Design)
Rancangan ini menggunakan perancangan dengan bantuan computer. Kemampuan sistem
CAD ini adalah pembuatan grafik, sketsa, diagram, digitasi peta dan gambar rancangan,
pemberian anotasi, pembentukan gambar perspektif, permodelan gambar 2 dan 3
dimensi, dan beberapa analisa spasial. Analisa spasial yang dimiliki oleh setiap sistem
CAD ini sangat berfariasi, paling tidak melakukan analisa spasial berupa perhitungan
jarak (length atau distance), keliling (perimeter), luas (area), membentuk zone buffer, dan
lain sebagainya.
- Rancangan Modular
Rancangan modular adalah bagian-bagian atau komponen-komponen suatu produk yang
dibagi menjadi modul-modul yang mudah diganti atau ditukar. Gagasan pokok rancangan
modular adalah untuk mengembangkan serangkaian komponen-komponen produk dasar
yang dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.
Tahap-tahap dalam proses pengembangan produk
a. Memunculkan ide
b. Analisa kelayakan
c. Spesifikasi-spesifikasi produk
d. Spesifikasi–spesifikasi proses
e. Pengembangan purwarupa (prototype)
f. Peninjauan kembali rancangan
g. Uji pasar
h. Pengenalan produk
i. Evaluasi tindak lanjut
2. Rancangan jasa
Rancangan jasa adalah rancangan yang bukan sesuatu dapat digenggam dalam satu
tangan, dan merupakan “barang-barang” yang tidak tahan lama serta tidak dapat disimpan.
Jasa yang tidak dinikmati hari ini tidak dapat disimpan sebagai persediaan dan ditambahkan
pada jasa yang dinikmati besok. Dalam jasa pelayanan yang diberikan merupakan
“produknya”. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rancangan jasa yaitu:
a. Layanan/jasa yang merupakan sebuah aksi
b. Sistem penghasil jasa seperti fasilitas, proses dan keahlian
c. Banyak layanan-layanan yang hadir bersama-sama dengan produk
12
Perancangan jasa melibatkan sumberdaya-sumberdaya fisik, barang-barang yang
dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen, pelayanan secara jelas, pelayanan secara lengkap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh
perusahaan untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi
dan pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke
produk-produk baru. Rancangan produk adalah proses menciptakan ide produk dan
menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus
memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.
Desain jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik
yang unik. Satu alasan kenapa produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik
desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan.Pelanggan
dapat berpartisipasi dalam desain jasa. Rancangan jasa adalah rancangan yang bukan
sesuatu dapat digenggam dalam satu tangan, dan merupakan “barang-barang” yang tidak
tahan lama serta tidak dapat disimpan. Jasa yang tidak dinikmati hari ini tidak dapat
disimpan sebagai persediaan dan ditambahkan pada jasa yang dinkmati besok. Dalam
jasa pelayanan yang diberikan merupakan”produk”nya.
B. Saran
Dalam memproduksi suatu barang atau jasa disain dalam produksi sangatlah
pnting. Disain yang mnarik dapat meningkatkan jumlah penjualan suatu barang dan jasa
terebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
14