Anda di halaman 1dari 17

PENYERAHAN PROYEK KEPADA

OPERATOR UP VI
KELOMPOK 6
Steven Rahael(171440044)
Sulistiyan Duwi Putra (171440048)
Theresya S Siahaya(171440051)
Teguh Graha Malle (171440050)
Definisi

• Adalah kegiatan yang akan menyeleasaikan pekerjaan


yang telah di lakukan epc dan diserahkan kepada
operator untuk nantinya proyek akan dijalankan
dengan menyelesaikan berapa tugas – tugas dan
tahapan.
Assets Capitalization

 Adalah mencatat biaya tertentu sebagai asset yang merupakan nilai atau
profit perusahaan . Perusahaan biasanya dapat mencatat semua biaya yang
terkait dengan membawa proyek ke operasi sebagai aset.

 Misalnya, biaya perolehan, biaya pengiriman, biaya pemasangan, dan biaya


pemasangan lainnya berada di bawah aturan kapitalisasi. Proyek lain - seperti
fasilitas bangunan atau bangunan - dapat memanfaatkan biaya lain, seperti
tenaga kerja langsung atau pembelian bahan yang terkait dengan proyek.
Mengapitalisasi biaya-biaya ini memungkinkan perusahaan untuk
Asset Hand Over

 Adalah tahapan kegiatan dimana epc telah selesai dalam menyelesaikan proyek
dan menyerahkannya kepada tim operasional proyek itu sendiri ke owner asset
tersebut. Jadi Kita bisa menutup proyek dan menyerahkannya proyek tersebut.

 Asset Hand over biasanya berkaitan dengan kontrak project maka ada beberapa
dokumen pada kegiatan tersebut diantaranya acceptance document,
outstanding issues dokumen dan manual and maintenance procedures
document

 Ketika proyek telah di serahkan ke tim operasional maka proyek sekarang


menjadi tanggung jawab penuh tim operasional bukan tim project.
DOCUMENT TURN OVER
• Dokumen yang disiapkan apabila sewaktu – waktu
adanya penggantian project. Dokument tersebut
tentang informasi keseluruhan project yang digarap
sebelum berpindah alih baik dari history nya sampai
keseluruhan yang terjadi pada pengerjaan proyek
tersebut sebelum pergantian project.
Tahapan yang dilakukan
• Koordinasi dari pimpro, subscontractor, contractor dan
corporate untuk melakukan pertemuan untuk presentasi
• Pada pertemuan tersebut akan di jelaskan gambaran proyek
dari tinjauan komisioning,temuan, ringkasan masalah terbuka
dan ulasan dalam perjalanan pertemuan pergantaian proyek
oleh pimpro dan diselesaikan oleh kontraktor
• Garansi proyek akan mencakup perbaikan dan koreksi proyek
yang tidak sempurna pengerjaanya sepenuhnya ditanggung
oleh kontraktor
Vendor Support Agreement
• adalah perjanjian antara dua pihak yang menciptakan kewajiban hukum untuk
organisasi Anda dan vendor untuk melakukan tindakan tertentu. Masing-masing
pihak dalam kontrak terikat secara hukum untuk melakukan tugas yang ditentukan
yang diuraikan dalam kontrak.
• Dari perspektif peraturan, organisasi harus memiliki kontrak formal dengan vendor
yang menyediakan produk atau layanan. Kontrak harus dengan jelas menangani
tugas dan tanggung jawab semua pihak yang terlibat. Di masa lalu, beberapa
organisasi mungkin memiliki harapan informal untuk vendor yang tidak
berkomitmen untuk menulis atau tidak cukup ditinjau dan, oleh karena itu, ini
menciptakan masalah dengan keberlakuan, manajemen risiko vendor dan
manajemen risiko secara keseluruhan. Jadi, ini merupakan persyaratan peraturan
dan praktik terbaik untuk memiliki kontrak dengan semua vendor Anda.
Project Close Out

Ada tahapan dan tugas yang harus dilalui oleh pimpinan


proyek dalam menyelesaikan proyek,yaitu :
1. Tugas Teknis dan Non Teknis
2. Penyerahan instalasi hasil proyek ke pemilik dengan langsung dan
tidak langsung
3. Laporan Penutupan Proyek
Teknis dan Non Teknis
Pada tahap penutupan proyek pimpro mempunyai
tugas-tugas yang bersifat teknis dan non teknis

Penutupan Perencanaan dan kenyataan yg sering


berbeda di waktu kegiatan proyek mulai menurun.
Non Teknis
• Tugas yang bersifat non teknis mencakup masalah yang
berkaitan dengan sikap, perasaan dan harapan personil
proyek sebagai akibat selesainya proyek

• Cara yang dianjukan adalah pimpro menjelaskan kepada


mereka hal – hal yang sebenarnya mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan
penugasan terhadap mereka
Teknis
Kegiatan teknis yang dihadapi pimpro dalam rangka
penutupan proyek adalah sebagai berikut :
• Menyerahkan hasil fisik proyek. Kontraktor mempersiapkan penyerahan fasilitas atau
produk kepada pemilik sesuai kontrak, sedangkan pemilik menerima dan
menyerahkannya kepada organisasi operasi yang ditunjuk atau dibentuknya.

• Menyelesaikan buku pedoman operasi dan pemeliharaan kepada organisasi operasi.

• Menyusun laporan penutupan proyek, menjelaskan keberhasilan dan kekurangan kepada


pimpinan perusahaan serta bahan masukan untuk proyek yang akan datang.

• Bagian pengadaan dan keuangan menye­lesaikan masalah klaim, warranty dan guaranty,
pembayaran dan tagihan yang masih outstanding dan menutup buku keuangan,

• Membuat catatan aset dan persiapan pe­meriksaan audit.


Penyerahan Instalasi Hasil Proyek Ke Pemilik
Dengan Bertahap dan langsung

Penyerahan Bertahap Penyerahan Langsung


Pada penyerahan bertahap, kontraktor
Penyerahan LangsungDi sini
akan bertanggung jawab sampai pem­
kontraktor bertanggung jawab di
bangunan fisik instalasi selesai dan
menyerahkannya kepada pemilik.
samping penyelesaian fisik, juga start-
Langkah selanjutnya, pemilik up pra­o perasi yang berupa uji
(organisasi operasi dari pemilik) kemampuan dan kinerja. Maksud
melaksanakan start-up dan operasi penyelesaian langsung adalah untuk
instalasi yang baru selesai dibangun, mendapatkan penanggung jawab
termasuk uji kemampuan dan kinerja tunggal, dalam hal ini kontraktor, atas
operasi (perfor­mance test), serta pelaksanaan pembangunan instalasi,
mengkaji hasil-hasilnya.. dimulai sejak pemberian kontrak EPK
Laporan Penutupan Proyek
 Laporan penutupan proyek dipersiapkan pada akhir proyek, disusun oleh
penanggung jawab proyek yang dipimpin oleh pimpro yang dialamatkan
kepada pimpinan perusahaan atau corporate dan semua yang terkait dan
berperan dalam pengembangan proyek

 Laporan ini memuat sejarah proyek dengan penekanan pada aspek teknis dan
manajemennya, menjelaskan apa yang telah dicapai, dan membandingkan
dengan sasaran dan perencanaan yang ditetapkan semula.

Maksud dan Tujuan


• adalah memberikan keterangan dan bahan pemikiran untuk dikaji dan
digunakan untuk proyek yang akan datang. Menimba pengalaman kemudian
dipisahkan mana yang perlu dicontoh dan mana yang harus dihindari.
Laporan Penutupan Proyek

Dengan demikian laporan ini minimal harus memuat:


 Masukan kepada pimpinan perusahaan dan staf tentang aspek pengelolaan
proyek.
 Umpan balik bagi bidang teknik khususnya dan bidang-bidang lain pada umum­
nya, mengenai kinerja yang berurusan dengan peranannya dalam
penyelenggaraan proyek.
 Hal-hal lain yang bersifat khusus, seperti kondisi lokasi, tenaga kerja, transportasi,
dan lain-lain.Kesulitan, hambatan yang dialami selama siklus proyek.
 Uraian perihal pendekatan aspek mana­jemen dan organisasi yang telah
dilakukan, keputusan-keputusan strategis yang telah diambil, serta pemilihan
alternatif dandampaknya pada implementasi fisik. Se­perti misalnya dipilih
bentuk organisasi matriks padahal kesiapan sikap personil ternyata tidak
mendukung.
Laporan Penutupan Proyek

Dengan demikian laporan ini minimal harus memuat:


 Aspek manajemen, yaitu pengalaman­Pengalaman yang berkaitan dengan usaha­usaha
koordinasi dan integrasi antara pe­serta proyek, seperti kontraktor, suplier atau
pemasok, konsultan, dan bidang­bidang fungsional internal organisasi .
 Prestasi atau kinerja aspek teknis. Terma­suk kategori ini adalah jadwal biaya dan mutu
antara rencana dan kenyataan yang dicapai, dan keterangan singkat penyebab­nya .
 Kinerja aspek administrasi, termasuk ke­uangan, administrasi kontrak, kepegawai­an,
perburuhan, dan lain-lain.
 Aspek manajemen, yaitu pengalaman­Pengalaman yang berkaitan dengan usaha­
usaha koordinasi dan integrasi antara pe­serta proyek, seperti kontraktor, suplier
atau pemasok, konsultan, dan bidang­bidang fungsional internal organisasi.
Laporan Penutupan Proyek

Dengan demikian laporan ini minimal harus memuat:


 Terbitnya change order yang diakibatkan oleh kurang tepatnya pekerjaan
desain en­gineering, ataupun kurang tepatnya pasok­an barang oleh suplier
atau rework oleh su­bkontraktor.
 Evaluasi kinerja peralatan-peralatan utama.
 Persoalan yang ditimbulkan oleh kurang tepatnya atau kurang lengkapnya
pasal­pasal kontrak EPK.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai